BAB III
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 3
MUBES mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
1. Memilih presidium sidang berjumlah tiga orang yang terdiri atas satu orang ketua,
satu orang sekretaris dan satu orang anggota.
2. Mengesahkan jadwal Mubes.
3. Mengesahkan tata tertib Mubes.
4. Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi, Garis-Garis Besar Haluan
Kerja, dan Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi ISMA NTB - SEMARANG
masa bakti 2016-2018
5. Memilih Ketua Umum Ikatan Silaturahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang
masa bakti 2016-2018
6. Membentuk Tim Formatur.
BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 4
1. MUBES ini terdiri atas dua persidangan yaitu Sidang Pleno dan Sidang Komisi
2. Sidang Pleno terdiri atas :
i. Sidang Pleno I
Pembahasan Tata Tertib MUBES
Pasal 8
1. Peserta Aktif, yaitu seluruh anggota Ikatan Silaturahmi Mahasiswa (ISMA) NTB-
Semarang yang hadir dalam MUBES dibuktikan dengan daftar absensi.
2. Peserta Peninjau, yaitu tamu undangan dan anggota Ikatan Silaturahmi Mahasiswa
(ISMA) NTB-Semarang yang sengaja diundang oleh panitia MUBES untuk
menghadiri MUBES dibuktikan dengan surat undangan (rekomendasi).
d. Perserta sidang yang melakukan walk out pada salah satu sesi maka peserta tersebut
dianggap menyetujui hasil pembahasan pada sesi tersebut.
BAB VII
QUORUM
Pasal 10
Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dan mufakat
1. Keputusan sah apabila disetujui oleh 50%+1 dari anggota yang hadir.
2. Apabila poin satu tidak terpenuhi, maka sidang ditunda selama 1 x 5 menit, kemudian
dilanjutkan sesuai kebijakan presidium dan atau kesepakatan peserta sidang.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 11
1. Semua keputusan diusahakan melalui musyawarah mufakat.
2. Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, maka diadakan lobi selama 2 x 5 menit.
3. Pemungutan suara dilaksanakan secara bebas dan terbuka kecuali pemungutan suara
dalam pemilihan ketua umum ISMA-NTB SEMARANG maka akan dilaksanakan secara
tertutup.
4. Jika poin 2 dan 3 tidak tercapai, maka keputusan diambil melalui suara terbanyak
BAB VIII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 12
1. Tata tertib pemilihan ketua umum dan tim formatur diatur dalam tata tertib sendiri.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan diatur kemudian sesuai
kesepakatan forum.
3. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai berakhirnya sidang MUBES
ini.
II I III
MUKADDIMAH
Insyaf dan sadar bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan
permusyawaratan/perwakilan dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan
ideology negara dan falsafah bangsa Indonesia.
Sadar dan yakin bahwa Islam merupakan panduan bagi umat manusia yang
kehadirannya memberikan rahmat sekalian alam. Suatu keharusan bagi umatnya
mengejewantahkan nilai Islam dalam pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
dalam kehidupan masyarakat dunia.
Bahwa keutuhan komitmen keisalaman dan keindonesiaan merupakan perwujudan
kesadaran beragama dan berbangsa bagi setiap insan muslim Indonesia dan atas dasar itulah
menjadi keharusan untuk mempertahankan bangsa dan negara dengan segala tekad dan
kemampuan, baik secara perseorangan maupun bersama-sama.
Mahasiswa Indonesia sebagai salah satu eksponen pembaharu bangsa dan pengemban
misi intelektual berkewajiban dan bertanggung jawab mengemban komitmen keislaman dan
keindonesiaan demi meningkatkan harkat dan martabat umat manusia dan membebaskan
bangsa Indonesia dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan baik spiritual maupun
material dalam segala bentuk.
Maka atas berkat rahmat Allah SWT, dibentuklah Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa
(ISMA) NTB - Semarang dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
sebagai berikut:
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama IKATAN SILATURRAHMI MAHASISWA NUSA
TENGGARA BARAT - SEMARANG yang selanjutnya disingkat ISMA NTB -
SEMARANG.
2. Diaktifkan di Semarang pada tanggal 5 Mei 2013 dengan jangka waktu yang tidak
terbatas.
3. Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang berkedudukan di Semarang.
BAB II
ASAS
Pasal 2
Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang berasaskan Pancasila.
BAB III
SIFAT
Pasal 3
Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang bersifat keagamaan,
kemahasiswaan, kebangsaan, kemasyarakatan, independen, dan profesional.
BAB IV
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
TUJUAN
Terbentuknya pribadi yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berilmu,
cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan
cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Pasal 5
USAHA
1. Mengikat dan membina mahasiswa Nusa Tenggara Barat sesuai dengan sifat dan
tujuan Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang serta peraturan
perundang-undangan dan paradigma Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB -
Semarang yang berlaku.
2. Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam berbagai bidang sesuai dengan asas dan tujuan
Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Anggota Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang adalah Mahasiswa yang
berasal dari NTB yang ada di Semarang.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 7
Struktur organisasi Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang terdiri dari :
1. Pengurus ISMA NTB-Semarang
2. Pengurus Oragnisasi Daerah
BAB VII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 8
Permusyawaratan dalam organisasi terdiri dari:
1. Musyawarah Besar
2. Musyawarah Kerja
3. Musyawarah Luar Biasa (Muslub)
BAB VIII
WADAH PENGEMBANGAN
Pasal 9
1. Wadah ini adalah badan otonom yang secara khusus menangani pengembangan Ikatan
Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang.
II I III
BAB II
TUJUAN
Pasal 3
1. Mempererat hubungan silaturrahmi antar mahasiswa NTB – SEMARANG dengan
alumni dan sesepuh NTB.
2. Meningkatkan mutu Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
3. Meningkatkan kualitas kehidupan mahasiswa Nusa Tenggara Barat melalui
kontekstualisasi pemikiran, pemahaman dan pengalaman spiritual sesuai dengan
budaya perkembangan masyarakat.
4. Meningkatkan usaha-usaha dan kerjasama untuk kesejahteraan mahasiswa Nusa
Tenggara Barat serta usaha sosial kemasyarakatan.
BAB III
KEANGGOTAAN DAN ALUMNI
ANGGOTA
Pasal 4
Anggota adalah :
Mahasiswa Nusa Tenggara Barat yang tercatat sebagai mahasiswa pada suatu Perguruan
Tinggi di Semarang.
MASA KEANGGOTAAN
Pasal 5
Anggota berakhir masa keanggotaannya apabila :
1. Meninggal dunia.
2. Mahasiwa NTB yang sudah tidak tecatat sebagai mahasiswa pada suatu Perguruan
Tinggi di Semarang
ALUMNI
Pasal 6
1. Anggota yang telah habis masa keanggotaannya disebut “Alumni Ikatan Silaturrahmi
Mahasiswa (ISMA) NTB- Semarang”.
2. Hubungan Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB-Semarang dan Alumni Ikatan
Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB-Semarang adalah hubungan historis,
kekeluargaan, kesetaraan dan kualitatif.
B. Kewajiban Anggota:
1. Membayar uang pangkal dan iuran pada setiap bulan yang besarnya ditentukan oleh
Pengurus ISMA NTB-Semarang.
2. Mematuhi AD/ART, serta produk hukum organisasi lainnya.
3. Menjunjung tinggi dan mempertahankan nama baik keyakinan yang dianut, negara dan
organisasi.
a. Ketua umum.
b. Sekretaris Umum
c. Bendahara Umum
d. Kepala Departemen
e. Anggota
4. Ketua umum dipilih oleh Peserta Mubes.
5. Pengurus ISMA NTB-Semarang memiliki tugas dan wewenang :
a. Ketua umum memilih sekretaris umum dan menyusunan perangkat
kepengurusan secara lengkap dibantu 4 orang formatur yang dipilih dalam
Mubes selambat lambatnya 3 x 24 jam pasca formatur terbentuk.
b. Pengurus ISMA NTB-Semarang berkewajiban menjalankan segala ketentuan
yang ditetapkan Mubes, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan peraturan organisasi lainnya.
c. Berkoordinasi dengan Pengurus Organisasi Daerah
Pengurus Organisasi Daerah:
1. Pengurus Organisasi Daerah adalah pengurus yang terdiri atas organisasi daerah
dibawah naungan ISMA NTB-Semarang (IML, ISAMABA, IMBIPU, IMSAK WH,
IKAMA NTB-UNISSULA, FORKOM MAPBID Semarang, Mangan (Mahasiswa
Sasak Ngalian) dan IMSAS).
2. Pengurus Organisasi Daerah memiliki tugas dan wewenang:
a. Berkoordinasi dengan Pengurus ISMA NTB-Semarang
b. Mengadakan kegiatan secara mandiri yang diketahui oleh Pengurus ISMA
NTB-Semarang.
BAB V
PENGISIAN LOWONGAN JABATAN ANTAR WAKTU
Pasal 12
1. Apabila terjadi lowongan jabatan antar waktu, maka lowongan tersebut diisi oleh anggota
pengurus yang berada dalam urutan langsung di bawahnya.
2. Dalam kondisi dimana tidak dapat dilakukan pengisian lowongan jabatan antar waktu,
maka lowongan jabatan dapat diisi oleh anggota pengurus lainnya berdasarkan keputusan
rapat pengurus harian yang khusus diadakan untuk itu.
BAB VI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 13
Musyawarah dalam organisasi Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB-Semarang terdiri
atas :
1. Musyawarah Besar (Mubes)
2. Musyawarah Kerja (Muker)
Peralihan
Pasal 18
1. Apabila segala badan-badan dan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh ART ini
belum terbentuk, maka ketentuan lama akan tetap berlaku sejauh tidak bertentangan
dengan ART ini.
2. Untuk melaksanakan perubahan organisasi harus dibentuk penitia pembubaran, guna
menyelesaikan segala sesuatu diseluruh jajaran organisasi.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 19
1. Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan ditetapkan oleh Pengurus ISMA NTB-
Semarang dalam peraturan organisasi.
2. ART ini ditetapkan oleh peserta Mubes sejak tanggal ditetapkan.
A. Pengertian
Garis–garis Besar Haluan Organisasi ( GBHO) Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa
(ISMA) NTB - Semarang merupakan konsep dasar mengenai optimalisasi serta
pengembangan jaringan kelembagaan internal Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA)
NTB - Semarang.
B. Maksud dan tujuan
GBHO Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang dimaksudkan sebagai
salah satu upaya penjabaran pola pembinaan pengembangan dan perjuangan Mahasiswa
Nusa Tenggra Barat yang kuliah di Semarang.
Tujuanya untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan kelembagaan
internal Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang serta pedoman
pengembangan jaringan kelembagaan eksternal yang melingkupinya sebagai jawaban atas
dinamika internal dan tantangan eksternal organisasi dalam rangka mencapai tujuan
Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang.
C. Sasaran
Dengan GBHO yang hendak dicapai Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB -
Semarang adalah:
Struktur dan aparat organisasi yang tertata baik, sehingga dapat mewujudkan sistem
dan mekanisme organisasi yang efektif dan efisien. Kultur dan iklim yang mampu
menciptakan suasana yang sehat dan dinamis serta kompetitif. Terbangunnya suasana
kekeluargaan dalam menjalankan tugas organisasi.
D. Landasan
GBHO Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang disususn
berlandaskan AD/ART Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB – Semarang.
E. Jaringan dan kelembagaan
Untuk mencapai sasaran sebagaimana diatas, maka diperlukan upaya-upaya yang
memungkinkan terbentuknya suatu jaringan kelembagaan yang baik didalam lingkup
internal maupun eksternal yang menempatkan Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA)
NTB – Semarang dalam konstelasi keagamaan, kebangsaan, kemasyarakatan dan
kepemudaan.
F. Mekanisme Kerja Organisasi
1. Pengurus Harian
A. Ketua Umum
B. Sekretaris Umum
Kedudukan, Wewenang dan Tugas
- Sekretaris umum merupakan pimpinan organisasi kedua setelah ketua umum
sekaligus pemegang kekuasaan kebijakan administratib organisasi.
- Sekum Komisariat berkewajiban mengatur jadwal dan agenda rapat.
- Sekum berwenang untuk menentukan kebijakan organisasi dalam kondisi
tertentu ketika ketua umum tidak ada di tempat.
- Bertanggung jawab kepada ketua umum terhadap bidang kesekretariatan.
- Menyimpan serta mendokumentasikan seluruh arsip-arsip organisasi.
- Bersama ketua umum melakukan koordinasi secara umum dalam
melaksanakan program kerja yang telah disepakati.
C. Bendahara Umum
Kedudukan, wewenang dan tugas
- Bendum merupakan pemegang tanggung jawab dalam hal pengaturan
pemasukan dan pengeluaran keuangan.
- Bendum berwenang untuk mengontrol dan mengelola keuangan organisasi
termasuk didalamnya adalah mencari sumber-sumber dana baik berasal dari
dalam ataupun dari luar organisasi
A. Departeman Pengkaderan
B. Departeman Pendanaan
C. Departeman Pendidikan
E. Departeman Keagamaan
Lembaga Advokasi
II I III
1. Pendahuluan
Garis - garis Besar Haluan Kerja adalah rumusan kebijakan yang menjadi
referensi orientasi dan acuan umum bagi pengurus untuk menentukan program kerja dan
kebijakan organisasi dalam satu periode kepengurusan sehingga dengan adanya GBHK ini
diharapkan perjalanan kepengurusan akan berjalan sesuai dengan rel yang ada selain itu
sebagai tolak ukur bagi arah dan tujuan perjalanan organisasi dalam mengemban amanat
MUBES sebagaimana manifestasi aspirasi mahasiswa NTB, membentuk organisasi yang
dinamis dan solid dalam melaksanakan misi dan visi bagi pengembangan organisasi.
2. Garis-Garis Besar Haluan Kerja
a. Tinjauan
1. Bahwa Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang merupakan
organisasi Mahasiswa Kedaerahan yang mengemban misi dan visi kerakyatan
sebagai refleksi bagi amanah tugas Kholifatullah fil-ardl sebagai salah satu
pendukung bagi arah cita–cita bangsa yang sedang berkembang kearah
demokratisasi. Sehingga dalam menentukan arah GBHO harus menjadi refleksi
terhadap cita–cita mahasiswa dan merupakan obsesi kerakyatan, untuk
memperbaiki bangsa dengan memberikan kontribusi pemikiran terhadap
perkembangan isu lokal nasional maupun global. Hal ini mencakup isu-isu dalam
bidang politik, sosial, ekonomi, budaya, Hankam dan HAM serta Gender yang
semua itu berlandaskan kepada demokratisasi keadilan kemanusiaan.
2. Kondisi NTB yang sedang mengalami perubahan di era otorianiasme menuju era
demokratisasi melalui berbagai agenda reformasi yang merupakan
pengejawantahan dan refleksi bagi pembelajaran yang mencoba berpihak kepada
kebenaran, keadilan dan menghormati hak-hak kaum kecil serta menghargai bagi
eksistensi elemen yang inovatif dan kritis. Hal ini menjadi indikasi perjalanan
demokratisasi yang dicoba untuk diakui eksistensinya ditengah masyarakat.
Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang sebagai organisasi
Mahasiswaan Ke-daerahan yang independen, kritis dan inovatif bagi segala
distorsi dan kebenaran serta kerakyatan untuk mendukung bagi berjalannya
pemerintahan di NTB.
3. Dalam mewujudkan hal itu semua, maka sangat dibutuhkan mahasiswa yang
potensial dan bertanggung jawab atas organisasi. Profesional militan serta
bermoral merupakan ciri dari berbagai elemen mahasiswa yang akan membawa
organisasi ideal sebagai organisasi mahasiswa yang akan disegani oleh organ dan
elemen lain.
b. Acuan kerja organisasi
1. Memantapkan konsolidasi internal untuk menciptakan pola kerja yang
terstruktur dan terkoordinir dengan mengacu organisasi.
2. Memantapkan konsolidasi intensif kepada Mahasiswa NTB dan Sesepuh
(Orang Tua) guna menguatkan elemen–elemen yang ada dibawah Ikatan
Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB - Semarang.
3. Melakukan koordinasi secara struktural kerja-kerja Organisasi yang berada
dibawah naungan Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB – Semarang
sebagai upaya untuk membangun komunikasi yang lebih solid.
4. Menciptakan wahana yang kondusif dan produktif dalam rangka
mengimplementasikan yang berkembang dinamis.
5. Menciptakan profesionalisme dan kedisiplinan kerja bagi organisasi untuk
mengoptimalkan organisasi sebagai upaya untuk menjadikan wadah yang
potensial bagi perbaikan organisasi sebagai organisasi yang siap menghadapi
era demokratisasi dan globalisasi.
6. Melakukan penguatan dan peningkatan jaringan-jaringan sebagai konsekuensi
dalam mengembangkan visi-misi kedalam tingkat wacana yang lebih global
dan berorientasi kearah pertisipasi pengembangan masyarakat.
7. Membentuk dan menyalurkan potensi mahasiswa yang memiliki spesifikasi
skill dalam bidang tertentu sebagai upaya untuk memberikan wadah tersendiri
dalam mencapai tingkat profesionalisme mahasiswa.
8. Menjadikan organisasi sebagi wahana dalam gerakan kebenaran, keadilan dan
kerakyatan sebagai aplikasi dari sistem yang lebih reflektif dan inovatif serta
keberpihakan terhadap kaum Mustad’afin.
9. Meningkatkan intelektualitas mahasiswa.
Pasal 2
Ketua umum terpilih akan menjadi pimpinan pengurus ISMA NTB - SEMARANG untuk
masa bakti 2016-2017.
BAB II
KETETAPAN SUARA
Pasal 3
Setiap peserta penuh Musyawarah Besar Ikatan Silaturrahmi Mahasiswa (ISMA) NTB -
Semarang masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara.
BAB III
MEKANISME PEMILIHAN
Pasal 4
Pemilihan dilakukan melalui 2 (dua) tahap, yaitu:
1. Tahap Pencalonan
a. Dilakukan secara Voting tertutup.
b. Setiap peserta penuh berhak mengajukan 1 (satu) nama kandidat calon.
c. Calon kandidat yang direkomendasikan berhak maju ke tahap pemilihan jika
didukung minimal 5 suara sah.
2. Tahap Pemilihan
a. Dilakukan secara voting tertutup.
b. Setiap peserta penuh berhak memilih 1 (satu) nama calon kandidat dari hasil
tahap pencalonan.
c. Jika dalam pemungutan suara terdapat suara terbanyak sama maka pemilihan
diulang dengan ketentuan calon yang memiliki suara sama yang berhak dipilih
kembali.
d. Calon yang mendapatkan suara terbanyak ditetapkan menjadi Ketua Umum
ISMA NTB - SEMARANG untuk Masa Bakti 2016-2017.
Pasal 5
Pemilihan dilakukan dengan cara umum, bebas, rahasia, jujur dan adil tanpa anarkis dan
paksaan.
BAB IV
SYARAT-SYARAT KETUA UMUM
ISMA NTB - SEMARANG
Pasal 6
1. Tercatat sebagai Anggota ISMA NTB - SEMARANG aktif yang dibuktikan dengan
KTA/ KTM.
2. Berakhlak mulia.
3. Tidak cacat mental atau jiwa.
4. Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap organisasi ISMA NTB – SEMARANG
5. Dapat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan salah satu lagu daerah dengan baik dan
benar
6. Telah mengikuti debat kandidat calon ketua ISMA NTB - SEMARANG
7. Telah mengikuti dan lolos dalam penjaringan bakal calon ketua ISMA NTB -
SEMARANG
8. Menyatakan kesediaannya di depan forum.
9. Harus hadir dalam pemilihan.
10. Tidak menjabat jabatan strategis pada organisasi lain.
11. Tidak sedang menjalani proses hukum baik perdata maupun pidana.
12. Wajib Menguraikan secara singkat arah dan strategi gerakan ISMA NTB -
SEMARANG ke depan.
13. Bersedia menjalin komunikasi dengan baik ke sesama Mahasiswa NTB.
14. Bersedia menyusun dan merealisasikan program kerja 50 hari pertama.
15. Memiliki pengalaman dan sikap memimpin yang baik.
BAB V
TIM FORMATUR
Pasal 7
Tim Formatur adalah perwakilan peserta MUSYAWARAH BESAR IKATAN
SILATURRAHMI MAHASISWA (ISMA) NTB -SEMARANG.
Pasal 8
Tim Formatur dipilih oleh peserta Musyawarah Besar (MUBES) Ikatan Silaturrahmi
Mahasiswa (ISMA) NTB - SEMARANG sebanyak 7 (tujuh) orang selain ketua umum
terpilih dan ketua demisioner.
Pasal 9
1. Ketua Umum terpilih sebagai ketua tim formatur.
2. 7 orang yang dipilih peserta Mubes sebagai anggota tim formatur.
Pasal 10
Ketua, sekretaris dan anggota tim formatur menyusun perangkat susunan pengurus ISMA
NTB – SEMARANG Masa Bakti 2016-2017 dalam waktu 3 x 24 jam sejak terhitung mulai
ditetapkannya tim formatur.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 11
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.
2. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai berakhirnya sidang MUBES
ini.