Anda di halaman 1dari 65

MAJALAH HSI

Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M

• Kabar Yayasan HSI AbdullahRoy • Mutiara Al-Quran dan Hadits


• Kabar HSI Peduli • Mutiara Nasihat Muslimah
• Laporan Keuangan Tahun 2019 • Tarbiyatul Aulad
• Profil • Kuis Majalah HSI
• dan lain lain

Wasiat
Pergantian
Tahun
Waktu terus berjalan, hari Muharam dapat ikhwah baca di
dan bulan senantiasa berputar, rubrik Kajian. Pembahasan se-
dan tahun pun berganti. Di awal putar Bulan Muharam dan per-
tahun, banyak orang yang mem- gantian tahun juga dapat ikhwah
buat resolusi. Mereka membuat temukan pada rubrik Mutiara
janji kepada diri mereka sendiri Quran, Mutiara Hadits, dan Mu-
untuk melakukan perbaikan di tiara Nasihat Muslimah. Adapun
tahun yang baru itu. Seakan- Rubrik Sirah Edisi bulan Muha-
-akan perbaikan diri itu seperti ram ini akan menampilkan pot-
buku kas perusahaan yang ditu- ret peristiwa Huru-Hara di Pa-
tup di akhir tahun dan baru bisa dang Karbala. Tidak ketinggalan,
dibuka lagi di awal tahun. Tak ulasan tentang ucapan-ucapan
jarang diadakan pula acara muhasabah akhir tahun dan pengikis aqidah yang tanpa kita sadari sering kita temu-
berbagai acara yang meriah untuk menyambut perganti- kan dalam kehidupan sehari-hari akan dibahas pada
an tahun. Hal demikian ini, banyak juga dilakukan oleh rubrik Tarbiyatul Aulad.
kaum muslimin. Padahal agama yang mulia ini telah Tentu saja masih banyak lagi bahasan-bahasan me-
memberikan tuntunan yang jauh lebih indah, baik, dan narik lainnya yang dapat ikhwah temukan pada edisi 007
suci untuk dilaksanakan. Bagi seorang muslim, muhasa- ini, di antaranya info-info penting dari HSI KBM dan HSI
bah adalah pekerjaan harian. Bahkan, perbaikan diri ha- Peduli berupa kabar perkembangan pembangunan
rus dilakukan setiap saat. Jika seorang muslim terjatuh Ma'had Ilmi HSI AbdullahRoy, info mulazamah, info sepu-
dalam kesalahan dan dosa, maka ia akan segera bertobat tar HSI Peduli, laporan internal, laporan keuangan 3 bulan
dan memperbaiki diri tanpa harus menunggu momen terakhir, serta Profil Admin HSI. Tidak ketinggalan pula
pergantian tahun. rubrik resep dapur dan rubrik kuis yang insyāallāh selalu
Seperti biasanya, Majalah HSI edisi 007 yang hadir di ikhwah tunggu-tunggu.
awal tahun 1441 H ini akan menyajikan beragam rubrik Harapan kami, Majalah HSI Edisi 007 ini dapat mene-
menarik yang diharapkan dapat membantu menjadikan mani ikhwah sekalian dalam mengisi hari-hari di bulan
kita sebagai manusia yang semakin baik dari waktu ke mulia ini dengan amalan-amalan shalih.
waktu. Wasiat Pergantian Tahun dan Keutamaan Bulan

MAJALAH HSI
2 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Dari Redaksi
Daftar
Isi

Wasiat 27 Rubrik Utama: Wasiat Pergantian Tahun


32 Keutamaan Bulan Muharram dan Puasa 'Āsyūrā'

Pergantian
36 Mutiara Nasihat Muslimah: Jangan Serupai Mereka
39 Mutiara Al-Quran: Nasihat Bulan-Bulan Haram
41 Mutiara Hadits: Hadits-Hadits Tentang Bulan Muharram

Tahun
43 HSI Kesehatan: Menyiasati Penyakit Musiman
46 ‘Aqīdah: Tidak Ada Hari Sial Dalam Islam
50 Tarbiyatul Aulad: Waspada 7 Ucapan Pengikis ‘Aqīdah

Dari Redaksi 2
Daftar Isi 3
Susunan Redaksi 4
Surat Pembaca 5
Sirah: Huru-Hara di Padang Karbala 7
Tanya Jawab 55
Profil ARN: Nono Sugihartono 57
Profil ART: Meisy Wardhani 59
Dapur Ummahat: Lopis Ketan 61
Dapur Ummahat: Sarden Home-Made 62
Kuis Majalah HSI 007 63

KABAR YAYASAN HSI ABDULLAH ROY

12 Pembangunan Ma’had Ilmi HSI AbdullahRoy Pandeglang


14 Mulazamah HSI AbdullahRoy
16 Profil HSI Peduli
21 Laporan Internal
64 Laporan Keuangan Tahun 2019
65 Rekening Donasi

MAJALAH HSI

Daftar Isi
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 3
Majalah HSI (Halaqah Silsilah Ilmiyah) diterbitkan oleh
Yayasan Halaqah Silsilah Ilmiyah AbdullahRoy

Pembina
Al-Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Penanggung Jawab
H.N. Ihsan

Pimpinan Umum
Adiy Abu Ibrahim

Pimpinan Redaksi
Ary Abu Ayyub

Sekretaris
Ulfa Hasana

Editor
Anisah Muzammil Iswani Ummu Hani
Athirah Mustadjab Lindawati Agustini
Dewi Febrian Za Ummu Raihan

Litbang Majalah
Kurnia Adhiwibowo

Desain dan Tata Letak


Tim desain Majalah HSI

Qismul Ilmiyyah
A Firman Maulana Isfaul Choiry
Arinal Firdaus Samwel Waliamro
Dimas Hutomo Putra

Alamat Kantor Operasional: Kontributor


Wisma HSI AbdullahRoy, Perumahan Candi • Avrie Pramoyo
Gebang Permai BB 10 RT 15 RW 63 • Dewi Fitria
Jetis, Wedomartani, Ngemplak,Sleman, • Dody Suhermawan
D.I Yogyakarta, 55584. • Dona Setia Hadi
• dr. Arie R. Kurniawan
E-mail: • Evi Prisilia Anggraini
hsi.kabar@gmail.com • Fauziana
• Indah Elmi Ummu Halwa
• Marlianti Ummu Jaihan
Contact Center:
• Tim Resep Dapur Ummahat HSI
085340595995 (WA Only)
• Yudi Kadirun
• Za Ummu Raihan
• HSI IT
• HSI KBM
• HSI Peduli
• HSI Pernik
MAJALAH HSI
4 Edisi 006 Dzulhijjah 1440 H • Agustus 2019 M
Susunan Redaksi
Surat Pembaca

Rina Anggraini
ARN182-16173
Alhamdulillāh, bisa satu angkatan dengan suami.
Senang rasanya melihat suami konsisten ikut pembelajaran Jawaban:
HSI AbdullahRoy. Kami jadi bisa belajar bareng, dan tiap Alhamdulillāh, jazākumullāhu khairan ukhti
hari kami bisa saling mengingatkan tentang isi materi HSI Rina. Masyāallāh, senang rasanya jika kita sa-
AbdullahRoy. ma-sama mempunyai semangat dalam kebaikan.
Salah satu yang kami biasa saling mengingatkan Semoga Allāh  senantiasa memberikan kita
setiap hari adalah, "Sudah ujian HSI belum?" Māsyāallāh. ke-istiqāmah-an untuk terus memperdalam ilmu
Bārakallāhu fīkum untuk Tim HSI AbdullahRoy. agama, dengan saling mendukung dan mengingat-
kan satu sama lain serta saling mengamalkan ilmu
yang didapatkan. Bārakallāhu fīkum.

Yogi Santoso Prima Ananta Irsaditya


ARNH40-01139 ARN191-171072
Menurut saya Majalah HSI sudah bagus, akan tetapi Semoga Allāh  membalas segala kebaikan dan
lebih bagus lagi jika di dalamnya tidak ada gambar memberi keberkahan atas segala usaha Tim Redaksi
makhluk bernyawa (foto orang-orang yang disertai Majalah HSI.
dengan wajah). Semoga Majalah HSI semakin
bermanfaat untuk umat. Jawaban:
Āmīn Allahumma āmīn. Jazākallahu khairan atas doanya
Jawaban: Akhi Prima Ananta. Doa yang sama untuk antum
Jazākallahu khairan, Akhi Yogi Santoso atas kritik dan sekeluarga. Semoga Allāh  memudahkan urusan
sarannya untuk kebaikan Majalah HSI kita tercinta ini. kita semua. Bārakallāhu fīk.
Semoga Allāh  mengampuni kami atas kekhilafan
kami sebagai Tim Redaksi Majalah HSI sehingga masih Muhammad Syafrudin
ada foto yang belum kami tutupi di bagian wajahnya. ARN191-01081
InsyāAllāh kami berupaya untuk lebih baik lagi dalam Saya pribadi melihat Majalah HSI sangatlah bagus, mulai
menyajikan Majalah HSI ini. Bārakallāhu fīk. dari isi, desain, dan materi. Dengan izin Allāh  saya
mendukung terbitnya Majalah HSI ini.
Farid Hamzah
ARN191-44045 Jawaban:
Alhamdulillāh, ana sangat mendukung dengan adanya Alhamdulillāh, jazākallahu khairan Akhi Muhammad
Majalah HSI untuk menambah bekal ilmu bagi ana Syafrudin atas dukungan dan apresiasinya terhadap
sendiri, jazākumullahu khairan. Majalah HSI. Semoga kami bisa terus istiqāmah dalam
melakukan perbaikan demi perbaikan sehingga Majalah
Jawaban: HSI bisa bermanfaat untuk seluruh umat muslim pada
Alhamdulillāh, jazākallahu khairan Akhi Farid Hamzah umumnya. Bārakallāhu fīk.
atas dukungannya terhadap MaJalah HSI. Insyāallāh
kami Tim Redaksi Majalah HSI akan terus melakukan
perbaikan sehingga Majalah HSI dapat terus diambil
faedahnya oleh para pembaca. Bārakallāhu fīk.

MAJALAH HSI
Surat Pembaca Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 5
Weria Prayusi Rini Setya W
ARN191-04141 ART181-03150
Semoga Majalah HSI bisa dibaca oleh masyarakat Lubuk Semoga Majalah HSI ini ada versi cetaknya supaya bisa
Basung, Sumatra Barat, Kabupaten Agam. dibaca oleh semua orang yang ada di rumah, termasuk
anak-anak kami yang suka penasaran dengan HSI,
Jawaban: apalagi ketika kami tengah mengerjakan tugas.
Āmīn Allāhumma āmīn, jazākallahu khairan khi Weria Bārakallāhu fīkum.
Prayusi, mohon doanya, semoga Allāh  memberikan
kami kemudahan agar Majalah HSI dapat dibaca oleh Jawaban:
seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Jazākillahu khairan ukhti Rini, atas dukungannya
Bārakallāhu fīk. terhadap Majalah HSI. Mohon doanya semoga Allāh
 memudahkan kami untuk bisa menerbitkan
Reno Tri Purbayanti Majalah HSI dalam bentuk print out, agar Majalah HSI
ART172-32189 kita ini bisa menjangkau semua kalangan.
Assalāmu’alaikum warahmatullāhi wabarakātuh. Kepada Āmīn Allahumma āmīn. Bārakallāhu fīk.
Tim Redaksi Majalah HSI yang insyāallāh dimuliakan
Allāh . Mohon untuk menyediakan slot tanya Meirina Sulviyanti
jawab yang lebih banyak. Kemudian, untuk warna dasar ART182-16122
tulisan kalau bisa jangan putih terus ya, supaya tambah Masyāallāh, baru kali ini ana membaca majalah yang
menarik dan enak untuk dibaca. isinya keren banget, karena sangat terstruktur dan
sistematis. Ketika membaca sirah, ana terbawa emosi
Jawaban: yang mendalam. Kemudian ketika membaca tanya ja-
Wa’alaikumusalām warahmatullāhi wabarakātuh. wab, ana seketika mendapatkan pemahaman baru, dan
Jazākillahu khairan ukhti Reno Tri Purbayanti atas saran ketika membaca laporan yayasan, ana merasa HSI Peduli
dan masukannya demi kebaikan Majalah HSI. Semoga sangat transparan dan amanah. Singkat kata, Majalah
Allāh  memberi kemudahan kepada kami untuk HSI ini masyāallāh luar biasa dan sangat bermanfaat.
bisa memenuhi harapan para pembaca sehingga Ma-
jalah HSI ini selain menarik minat para pembaca juga Jawaban:
dapat bermanfaat untuk umat. Bārakallāhu fīk. Alhamdulillāh, sesungguhnya kesempurnaan hanya
milik Allāh , dan hanya dengan izin-Nya sehingga
Final Asmen Majalah HSI bisa diterima dan insyāallāh dapat
ARN161-3528 diambil faedahnya oleh para pembaca Majalah HSI.
Bismillāh, untuk Tim Redaksi Majalah HSI, bisa tolong Semoga ke depannya kami Tim Redaksi Majalah HSI
ditambahkan rubrik yang memuat kisah-kisah para bisa terus memberikan sajian yang semakin
Tabi’in? Syukran, bārakallāhu fīkum. bermanfaat untuk pembaca. Āmīn Allahumma āmīn.

Jawaban:
Jazākallahu khairan Akhi Final Asmen atas apresiasinya
terhadap Majalah HSI. Alhamdulillāh dengan izin Allāh
, beberapa edisi sebelumnya kami telah menyaji-
kan kisah para tabi’in yang insyāallāh meskipun belum
seberapa semoga para pembaca khususnya dan kita
semua pada umumnya dapat lebih semangat lagi dalam
meneladani sifat para salafushalih dalam menuntut ilmu
agama. Bārakallāhu fīk.

MAJALAH HSI
6 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Sīrah

Peristiwa terbunuhnya Husain 


amat masyhur di kalangan umat Islam.
Berbagai versi cerita beredar, serta tak jarang diberi
bumbu-bumbu dusta sesuai kepentingan masing-masing
penulis, kecuali mereka yang dirahmati Allāh  dan bersikap
amanah dalam menorehkan tinta emas sejarah nubuwah. Sebagai seorang
muslim hendaknya kita senantiasa mengedepankan sikap ilmiah dalam mengambil
ilmu, yakni hanya merujuk pada sumber-sumber shahih lagi terpercaya, termasuk
ketika menyelami kisah syahidnya cucu kesayangan Rasūlullāh ini. Mari
kita ulas poin-poin peristiwa yang sebenarnya terjadi di padang Karbala.

H U R U - H A R A
D I Peristiwa Shahih
Syahidnya Husain 

P A D A N G
K A R B A L A
MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 7
Nasab dan Kelahiran Husain  Isi surat tersebut antara lain:
Beliau adalah Husain bin Amirul Mukminin ‘Ali bin • Pertama: penduduk Kufah tidak mau berbaiat kepada
Abi Thālib bin ‘Abdil Muththalib bin Hāsyim bin ‘Abdi Yazid bin Muawiyyah.
Manāf bin Qushai Al-Qurasyi Al-Hasyimi. Kunyahnya Abu • Kedua: penduduk Kufah ingin membaiat Husain
‘Abdillah. Kedua orang tuanya adalah ‘Ali bin Abi  sebagai pemimpin dan mereka siap setia
Thālib dan Fāthimah  binti Rasūlullāh . menjadi rakyatnya.
Husain dilahirkan pada tanggal 5 Sya’bān 4 H. Menurut • Ketiga: penduduk Kufah mengundang Husain 
sebagian ulama, jarak usia beliau dengan Hasan kakaknya untuk pergi ke Kufah.
adalah satu kali masa suci ditambah masa kehamilan.
Muslim bin Aqil Sebagai Utusan ke Kufah
Pelantikan Yazid bin Muawiyyah  Untuk menyelidiki kebenaran isi surat itu, Husain
Setelah Muawiyah bin Abi Sufyan  wafat pada  mengirimkan sepupunya, Muslim bin Aqil bin Abi
tahun 60 H, Yazid bin Muawiyah dinobatkan menjadi Thalib untuk melihat langsung keadaan di Kufah. Setelah
khalifah kaum muslimin dan amirul mukminin dalam usia sampai di Kufah, Muslim bin Aqil menyaksikan banyak
34 tahun. Pusat pemerintahan berada di Syam. Setelah penduduk sangat menginginkan Husain  menjadi
dibaiat, Yazid bin Muawiyah meminta semua kaum musli- khalifah bagi mereka. Mengetahui bahwa Muslim bin Aqil
min untuk membai’atnya, maka sebagian kaum muslimin adalah saudara dan utusan Husain kepada penduduk
pun membaiat Yazid bin Muawiyah sebagai pemimpin Kufah, mereka mereka pun membaiat Husain melalui
mereka. perwakilan Muslim bin Aqil. Baiat terhadap Husain 

Saat itu Husain bin Ali dan Abdullah bin Zubair diadakan di rumah Hani’ bin Urwah. Melihat loyalitas
 sedang berada di Madinah, sehingga keduanya penduduk Kufah terhadap Husain , Muslim bin Aqil
belum berbaiat kepada Yazid bin Muawiyyah. Ketika da- mengirim surat kepada Husain untuk segera datang ke
tang perintah kepada keduanya untuk segera berbaiat, Kufah, karena segala sesuatunya telah disiapkan.
keduanya masih belum menjawab. Malam harinya Ab- Berita tentang pembelotan penduduk Kufah ini sam-
dullah bin Zubair meninggalkan Madinah menuju Mekah. pai juga kepada Yazid bin Muawiyyah di Syam. Saat itu
Setelah itu, Husain mengikuti jejak Abdullah bin Zubair Kufah termasuk daerah kekuasaan Bani Umaiyyah dengan
dan membawa serta keluarganya meninggalkan Madinah gubernurnya saat itu adalah Nu’man bin Basyir ,
menuju Mekah. salah satu sahabat Nabi . Karena Nu’man tidak
perhatian dengan kejadian pembaiatan Husain di Kufah,
Surat Penduduk Kufah maka beliau pun dinonaktifkan. Wilayah Kufah kemudian
Mendengar berita bahwa Husain  belum ber- diserahkan kepada Ubaidillah bin Ziyad, yang ketika itu
baiat kepada Yazid bin Muawiyyah, ahlul Kufah yang se- juga menjabat sebagai gubernur Bashrah.
jak semula enggan berbaiat kepada Yazid bin Muawiyyah
mengirimkan berbagai surat kepada Husain . Lebih
dari 500 surat yang mereka kirimkan kepada Husain.

MAJALAH HSI
8 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Ubaidillah bin Ziyad di Kufah
Setelah Ubaidillah bin Ziyad tiba di Kufah, ia segera
menemui Hani’ bin Urwah untuk menanyakan langsung
tentang gejolak yang terjadi di Kufah dan juga keberada-
an Muslim bin Aqil. Ternyata Hani’ bin Urwah tidak mau
memberitahukan keberadaan Muslim bin Aqil, sehingga
karenanya dia dipenjara oleh Ubaidillah bin Ziyad.
Ketika mendengar kabar Hani’ bin Urwah dipen-
jara, Muslim bin Aqil datang bersama 4.000 orang
Kufah yang menamakan diri sebagai syiah (pembela)
Husain. Mereka mengepung kediaman Ubaidillah bin
Ziyad. Ubaidillah bin Ziyad merespon pengepungan
oleh pasukan Muslim bin Aqil ini dengan ancaman akan
mendatangkan sejumlah pasukan dari Syam. Gertakan
Ubaidillah ini berhasil membuat takut pasukan syiah
Husain. Mereka berkhianat dan melarikan diri meninggal-
kan Muslim bin Aqil, hingga hanya tersisa 30 orang saja.
Sebelum matahari sempurna tenggelam, tidak ada lagi
yang tersisa melainkan hanya Muslim bin Aqil seorang
diri.

Muslim bin Aqil Dibunuh


Akhirnya, Muslim bin Aqil pun ditangkap. Ubaidillah
bin Ziyad memerintahkan agar Muslim bin Aqil dibunuh.
Sebelum dieksekusi, Muslim bin Aqil meminta izin untuk
mengirim surat kepada Husain. Keinginan terakhirnya
dikabulkan oleh Ubaidillah bin Ziyad. Dalam suratnya
Muslim bin Aqil menuliskan pesan kepada Husain, “Per-
gilah, pulanglah kepada keluargamu! Jangan engkau
tertipu oleh penduduk Kufah. Sesungguhnya penduduk
Kufah telah berkhianat kepadamu dan juga kepadaku.
Orang-orang pendusta itu tidak memiliki akal”. Muslim
bin Aqil wafat di tangan Ubaidillah pada tanggal 9 Dzul-
hijjah, hari Arafah.

Husain  Menuju Kufah


Sehari sebelum wafatnya Muslim bin Aqil, yaitu
tanggal 8 Dzulhijah yang bertepatan dengan hari tarwi-
yah, ternyata Husain  telah berangkat dari Mekah
menuju Kufah. Sebenarnya rencana kepergian Husain ini
telah dicegah oleh beberapa sahabat Nabi ,
di antaranya adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin
Umar, Abdullah bin Zubair, Abu Said al-Khudri, Abdullah
bin Amr, Muhammad al-Hanafiyah dan beberapa sahabat
yang lain . Namun, Husain  tetap memutus-
kan untuk berangkat karena merasa bahwa dirinya harus
menepati janji terhadap penduduk Kufah.

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 9
Husain  di Padang Karbala
Husain  beserta rombongan meneruskan perja-
lanan dan sampailah mereka di daerah Karbala bersama
73 orang yang mendampinginya. Husain bertanya, “Apa
nama tempat ini?” Orang-orang yang bersamanya menja-
wab, “Ini adalah daerah Karbala.” Husain pun menanggapi,
“Karbala, karbun wa bala." Karbun artinya bencana dan
bala’ artinya musibah. Dengan demikian, Husain 
sama sekali tidak memberikan pujian terhadap Karbala,
Husain  menun-
justru beliau memberikan nilai buruk dari nama Karbala.
jukkan surat-surat yang
Berbeda dengan orang syiah, mereka berlebihan memuji
dikirim oleh penduduk
Karbala bahkan menyebutnya sebagai tanah suci.
Kufah dengan mengatakan
Bersamaan dengan itu, 4.000 orang pasukan Ubai-
“Aku akan ke sana dan
dillah bin Ziyad yang dipimpin oleh Umar bin Saad tiba
menerima baiat mereka.”
di Karbala. Melihat pasukan dalam jumlah yang sangat
Ibnu Umar menangis, lalu
besar, Husain  menyadari bahwa tidak ada peluang
mengatakan, “Aku titipkan
lagi baginya. Oleh karena itu Husain  menawarkan
engkau kepada Allāh agar
tiga hal kepada Ubaidillah bin Ziyad yaitu pertama: “Ka-
tidak dibunuh”.
lian mengawalku (menjamin keamanan) hingga pulang"
Di daerah Al-Qadisiyah
atau kedua: “Kalian membiarkanku menghadap Yazid bin
sekitar 70 km dari Kufah,
Muwiyyah di Syam untuk membaiatnya" atau yang ketiga:
Husain bertemu dengan
“Aku pergi ke daerah perbatasan dan ikut bergabung ber-
rombongan penyair yang
sama kaum muslimin dalam jihad melawan daerah kafir.”
bernama Al-Farazdaq yang
baru datang dari Irak.
Permintaan Husain  Ditolak
Al-Farazdaq tahu keadaan
Sejatinya, Ubaidillah bin Ziyad menyetujui tawaran
yang sebenarnya di Irak,
Husain, namun tiba-tiba sosok jahat Syamr bin Dzil
bahwa Muslim ibnu Aqil
Jausyan memprotes, “Jangan! Jangan kabulkan tawar-
telah dipancung oleh Ubaidillah bin Ziyad. Farazdaq
annya, sampai dia menjadi tawananmu, wahai Ubaid”.
menasehati Husain agar tidak datang ke Kufah, “Kemana
Syamr masih termasuk kerabat dekat Ubaidillah bin
Engkau akan pergi wahai keturunan Rasūlullāh?” Husain
Ziyad. Mendengar usulan ini, timbul rasa bangga pada
menjawab, “Ke Kufah. Bagaimana keadaan di sana?”
diri Ubaidillah lalu dia pun menyetujuinya. Husain 
Farazdaq menjawab dengan syairnya, “Hati mereka un-
menolak dijadikan tawanan Ubaidillah bin Ziyad. Terjadi
tukmu, tetapi pedang mereka akan tunduk pada perintah
pertempuran antara pasukan Husain yang berjumlah 73
Bani Ummayyah”.
orang dengan pasukan Irak yang berjumlah 4.000 orang.
Husain  menyadari kekeliruannya pergi ke
Husain kemudian mengingatkan tentang status dirinya
Irak. Beliau pun bermusyawarah dengan rombongannya,
dan kedekatannya di sisi Rasūlullāh , sehingga
apakah akan melanjutkan ke Kufah atau kembali ke Me-
sekitar 30 orang dari pasukan Irak yang dipimpin oleh
kah atau Madinah. Ternyata anak-anak Muslim bin Aqil
Al-Hurru bin Yazid at-Tamimi memutuskan bergabung
mengatakan, “Janganlah Engkau pulang, sampai kita
dengan Husain. Namun apa daya, pertempuran yang
menuntut hukum atas terbunuhnya ayah kami.” Akhirnya,
tidak imbang (100 orang melawan 4.000 pasukan) itu
demi rasa hormatnya kepada Muslim dan berempati
menewaskan semua orang di kubu Husain, hingga hanya
terhadap anak-anaknya, Husain memutuskan untuk
tersisa Husain seorang diri. Orang-orang Kufah merasa
tetap berangkat menuju Kufah dengan tujuan menuntut
takut dan segan untuk membunuhnya, masih tersisa
hukuman bagi pembunuh Muslim bin Aqil.
sedikit rasa hormat mereka kepada darah keluarga Nabi
Muhammad .

MAJALAH HSI
10 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
kedekatan kekerabatan mereka. Bibi Yazid, Ummu Habi-
bah adalah istri Rasūlullāh , sedangkan kakek
Yazid dan Husain adalah saudara kembar.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Kesepa-
takan para ahli sejarah menyatakan bahwa Yazid bin Mu-
Yazid bin Muawiyah merasa sangat menyesal awiyah tidak pernah memerintahkan untuk membunuh
setelah mendengar kabar terbunuhnya Husain Husain . Yazid hanya memerintahkan Ubaidillah
 pada peristiwa tersebut, karena bin Ziyad agar mencegah Husain memasuki wilayah Irak
untuk mencegah timbulnya pemberontakan.”
Muawiyyah, ayahnya, berpesan agar berbuat baik
Setelah peristiwa itu Yazid memuliakan dan meng-
kepada keluarga Rasūlullāh  amankan seluruh anggota keluarga Husain  yang
tersisa. Adapun riwayat yang menyatakan bahwa Yazid
Syahidnya Husain  dan Ahlul Bait merendahkan perempuan-perempuan ahlul bait lalu
Tiba-tiba datang Syamr bin Dzil Jausyan -semoga Allāh membawa mereka ke Syam adalah riwayat yang bathil.
menghinakannya- berteriak, ”Apa yang kalian lakukan? Bani Umayyah (keluarga Yazid) selalu memuliakan Bani
Segera serang dia!” Syamr pun melontarkan anak panah- Hasyim (keluarga Rasūlullāh ).
nya kepada Husain kemudian disusul lemparan tombak Tidak ada riwayat yang shahih yang menyatakan bah-
Sinan bin Anas yang mengenai dada beliau. Beliau pun wa setelah Husain dibunuh, kepalanya dikirim kepada
terjatuh, lalu orang-orang mengeroyok Husain  Yazid bin Muawiyyah di Syam. Husain tewas di Karbala
hingga akhirnya beliau wafat. dan kepalanya didatangkan kepada Ubaidillah bin Ziyad,
Semoga Allāh  menghinakan orang-orang namun tidak diketahui di mana makamnya dan makam
yang turut serta dalam pembunuhan Husain dan ahlul kepalanya.
bait yang bersamanya. Bagi mereka kemurkaan dari Allāh. Demikianlah sekilas ulasan mengenai peristiwa
Semoga Allāh  merahmati dan meridhai Husain pembunuhan Husain  di padang Karbala. Semoga
dan orang-orang yang tewas bersamanya. bermanfaat dan memberikan pencerahan. Kita memohon
Di antara ahlul bait yang terbunuh bersama Husain kepada Allāh  agar menghindarkan kita semua
adalah anak-anak Ali bin Abi Thalib yaitu: Abu Bakar, dari berbagai fitnah yang disebarkan oleh setan dan para
Muhammad, Utsman, Ja’far, dan Abbas. Anak-anak Husain tentaranya.
bin Ali yaitu Ali al-Akbar dan Abdullah. Anak-anak Hasan
bin Ali: Abu Bakar, Abdullah, Qosim. Anak-anak Aqil bin
Abi Thalib yaitu Ja’far, Abdullah, Abdurrahman, dan Ab-
dullah bin Muslim bin Aqil. Anak-anak dari Abdullah bin Referensi/Literatur:
Ja’far bin Abi Thalib yaitu: ‘Aun dan Muhammad. • https://youtu.be/s1Rz5ESZDkU (Tragedi Karbala
Tausiyah Oleh Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan,
Yazid bin Mu’awiyyah dan Peristiwa Karbala MA )
Yazid bin Muawiyah merasa sangat menyesal setelah • https://youtu.be/n1H2tt7bY60 (Menyingkap
mendengar kabar terbunuhnya Husain  pada peris- kebenaran sejarah terbunuhnya Husain Radialla-
tiwa tersebut, karena Muawiyyah ayahnya berpesan agar hu ‘anhu, Tausiyah Ustadz Bachtiar Abu Zakian)
ia berbuat baik kepada keluarga Rasūlullāh . • https://konsultasisyariah.com/15038-Husain-
Yazid dan keluarganya menangis dan mengutuk perbuat- bin-ali-bin-abi-thalib-peristiwa-syahidnya-cucu-
an Ubaidillah bin Ziyad. nabi.html
Sebelumnya Yazid telah mengirim surat kepada Hu- • https://almanhaj.or.id/2606-peristiwa-karba-
sain  ketika di Mekah, namun ternyata saat surat la-dalam-pandangan-ahlussunnah-wal-jamaah.
itu tiba, Husain telah berangkat menuju Irak. Surat itu html
berisikan syair dari Yazid untuk melunakkan hati Husain • https://kisahmuslim.com/3802-syahidnya-Hu-
agar tidak berangkat ke Irak. Surat itu juga menyatakan sain-radhiallahu-anhu-di-padang-karbala.html

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 11
U P D AT E

Pembangunan
Ma’had Ilmi
HSI AbdullahRoy
Pandeglang

Setelah memantabkan esksistensinya dalam dakwah berbasis on-


line melalui web dan aplikasi Whatsapp, kini HSI AbdullahRoy sedang
mengembangkan dakwah offline dengan membangun Ma’had Ilmi
sebagai Pusat Dakwah dan Pendidikan. Proyek rintisan untuk kegiatan
offline ini sendiri sudah dimulai sejak januari 2018 dalam bentuk
program mulazamah, yaitu pembelajaran intensif dengan tatap muka
langsung yang diasuh oleh Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. hafidzahullāh.
Untuk mendukung kegiatan yang semakin berkembang ini, diper-
lukan sarana dan prasarana yang memadai. Oleh sebab itu, dengan
memohon taufiq dan karunia dari Allāh , kemudian doa restu
serta dukungan saudara-saudariku kaum Muslimin, kami berencana
membangun Mahad ‘Ilmi sebagai Pusat Penyebaran Dakwah.
Pembangunan Ma’had akan dilaksanakan di atas lahan seluas
3.450,03 m2 yang terletak di Jalan Raya Kadu Kacang, Rocek, Kecamatan
Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten. Lahan ini telah dibebaskan
dan menjadi miliki Yayasan HSI AbdullahRoy.
Untuk merealisasikan pembangunan tersebut, pada Ahad, 14 Juli
2019 telah dilaksanakan rapat perdana pembangunan Ma'had Ilmi HSI
AbdullahRoy. Rapat perdana yang dihadiri oleh Bapak Heru Nur Ihsan
(Ketua Yayasan HSI), Bapak Andi Priyono (Bendahara Yayasan HSI), dan
beberapa anggota HSI AbdullahRoy ini dilaksanakan di Lapan Duobe-
las Palembang Resto yang berlokasi di Margonda Depok.

MAJALAH HSI
12 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Pada pertemuan perdana dihasilkan beberapa keputusan sebagai
berikut.
1. Pembentukan Struktur kepanitiaan di bidang sipil yang terdiri dari
anggota HSI yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing
dengan perincian sebagai berikut.
• Pimpinan bidang sipil: Bapak Maharso
• Arsitek: Bapak Indra
• MEP: Bapak Faizal Restu
• Struktur: Ibu pinanti

2. Disepakati untuk dilakukan review secara komprehensif atas


perencanaan awal pembangunan, baik dari design, RAB, struktur,
maupun MEP yang bertujuan mematangkan lagi rencana pemba-
ngunan Ma'had.

Selang sebulan kemudian, tepatnya pada Ahad, 25 Agustus 2019


dilaksanakan rapat kedua yang dihadiri oleh segenap panitia pem-
bangunan Ma'ad Ilmi. Rapat kedua yang dilaksanakan di Kebon Babe
Resto, Tangerang ini dihadiri oleh Bapak Heru Nur Ihsan (Ketua Yayasan
HSI), Bapak Andi Priyono (Bendahara Yayasan HSI), Bapak Dona Setia
Hadi (Back Office Yayasan HSI), Bapak Kurnia A (Ketua HSIP), Bapak
Faizal Restu (MEP), Ibu Pinanti (Struktur), Bapak Maharso (Pimpinan
bidang sipil) dan Bapak Indra (Arsitek). Pada rapat kedua ini dibahas
review atas perencanaan pembangunan baik dari segi design, RAB,
struktur, dan MEP. Hasil review ini selanjutnya akan dikomunikasikan
kepada konsultan perencana pembangunan Ma'had Ilmi HSI Abdul-
lahRoy untuk diperbaiki dan sempurnakan. Harapannya, pada waktu
yang ditargetkan untuk memulai pembangunan, yaitu awal tahun
2020, perencanaan pembangunan sudah matang dan memadai.

Bank Syariah Mandiri


kode bank 451
NoRek:

Kami mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh 71098 13405


kaum muslimin, terkhusus peserta HSI AbdullahRoy A/N. HSI ABDULLAHROY WAQAF
agar rencana ini berjalan dengan lancar sesuai
dengan yang diharapkan. Bagi yang ingin berinvesta-
si amal jariyah dalam pembangunan Mahad ‘Ilmi ini, Konfirmasi Transfer via SMS/WA ke
silakan menyalurkan donasi Anda melalui: wa.me/6282112121247

Informasi Program Pembangunan


Mahad ‘Ilmi
wa.me/6282223334004

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 13
MULAZAMAH
HSI ABDULLAHROY

Untuk meningkatkan pemahaman agama masyarakat Pada angkatan pertama lalu, santri belajar selama
Indonesia, HSI bukan hanya memberikan program bela- sembilan bulan. Kemudian pada tahun berikutnya di-
jar intensif secara online, melainkan juga secara offline. laksanakan program singkat dengan tidak mengurangi
Program ini lebih ditujukan bagi para ikhwan yang ingin substansi, yakni hanya berkisar 2,5 bulan.
mendedikasikan dirinya sebagai da’i atau siapa pun yang
menghendaki pembelajaran kitab secara intensif dan
pemahaman yang lebih mendalam. Program offline ini Metode Belajar
dikenal dengan nama Mulazamah HSI. Metode belajar sistem mulazamah yaitu peserta
Mulazamah HSI pada awalnya berlokasi di Pondok belajar dengan duduk langsung di hadapan ustadz.
Pesantren Riyadhussholihin Pandeglang, Banten. Namun Mereka akan mempelajari kitab demi kitab tentang
demi kenyamanan dan pertimbangan lainnya, sejak ‘aqīdah ahli sunnah wal jama’ah. Dalam jangka beberapa
Agustus 2018 program ini dipindahkan ke Wisma HSI Ab- bulan direncanakan para santri telah menyelesaikan
dullahRoy Jember. Lokasi ini yaitu berada di lingkungan mulazamah beberapa kitab akidah dan beberapa materi
STDI Imam Syafi’i Jember, tepatnya di desa Pakem, Keca- tambahan seperti tahfidz dan pembekalan Bahasa Arab.
matan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sebelum pelajaran dimulai, akan selalu diadakan
Program ini pertama kali dimulai pada tanggal 15 Ja- muraja’ah pelajaran sebelumnya oleh ustadz. Ustadz
nuari 2018 dan alhamdulillah sekarang sudah memasuki akan memberikan pertanyaan guna menguji tingkat
angkatan ke-empat. Mengingat banyaknya materi yang pemahaman santri terhadap materi yang telah diberikan
akan dipelajari, maka para santri diharuskan tinggal di sebelumnya. Tak jarang kondisi ini membuat suasana
asrama. Dengan cara ini, para santri bisa diharapkan jadi menegangkan bagi beberapa santri. Mereka khawatir
lebih fokus dalam belajar baik saat mulazamah berlang- mengalami kesulitan dan kesalahan dalam menjawab
sung maupun ketika mengulang pelajaran (muraja'ah) pertanyaan. Sesi mendebarkan inilah sebenarnya yang
usai mulazamah. menjadikan Mulazamah HSI lebih berwarna.

MAJALAH HSI
14 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Para santri tidak akan membiarkan materi begitu saja
dalam catatan. Mereka akan terpacu untuk senantiasa
me-muraja’ah pelajaran segera setelah sampai di asrama.
Selain mulazamah dan sesi pembelajaran di asrama,
para santri juga berkesempatan untuk berolahraga
bersama ustadz. Suasana yang tadinya tegang saat sesi
muraja’ah di awal mulazamah akan mencair menjadi
momen yang amat menyenangkan. Tentu saja ini akan
menambah keakraban dan kehangatan antara pengajar
dan peserta mulazamah.

Kurikulum Program
Pada program Mulazamah HSI, akan diajarkan kitab- Profil Pengajar
-kitab Aqidah yang ditulis oleh para ulama, di antaranya Program Mulazamah HSI ini akan langsung diasuh
sebagai berikut. oleh Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. Beliau merupakan
1. Khulashotu Ta'dzimil'ilmi, karya Syaikh Sholih bin Doktor bidang Aqidah lulusan Universitas Islam Madinah.
Abdillah bin Hamad Al-Ushoimiy. Selain belajar di Madinah, beliau juga diamanahi sebagai
2. Fadhlul Islam, karya Syaikh Muhammad bin Abdul pengajar dinul-Islam berbahasa Indonesia di Masjid
Wahhab. Nabawi Madinah pada tahun 2013-2017. Setelah pulang ke
3. Al-Ushulussittah, karya Syaikh Muhammad bin Abdul tanah air, Ustadz Abdullah Roy membina sebuah halaqah
Wahhab. silsilah ilmiyyah melalui grup Whatsapp yang kini kita ke-
4. Al-Qawa'idul Arba', karya Syaikh Muhammad bin nal dengan HSI. Sekarang, beliau aktif sebagai pengajar
Abdul Wahhab. di STDI Imam Asy-Syafi'i Jember.
5. Nawaqidhul Islam, karya Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab.
6. Al-Ushulu Ats-Tsalatsah, karya Syaikh Muhammad bin Peserta
Abdul Wahhab. Peserta mulazamah adalah seluruh anak bangsa In-
7. Kitabuttauhid, karya Syaikh Muhammad bin Abdul donesia yang telah diseleksi. Beberapa alumni yang telah
Wahhab. mengikuti program Mulazamah hingga saat ini umumnya
8. Kasyfussyubuhaat, karya Syaikh Muhammad bin berasal dari Pulau Jawa dan sebagian lainnya datang dari
Abdul Wahhab Pulau Sumatra, Kalimantan, dan juga dari provinsi Nusa
9. Al-Aqidah Al-Wasithiyyah, karya Syaikhul-islam Ibnu Tenggara Barat.
Taimiyah
10. Al-Qawa'idul Mutsla, karya Syaikh Muhammad bin Demikianlah gambaran singkat Mulazamah HSI.
Sholih Al-Utsaimin. Semoga informasi ini bermanfaat. Kita memohon
11. Lum'atul I'tiqaad, karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy. kepada Allāh , semoga Mulazamah HSI ini akan
12. Al-Aqidah At-Thahawiyyah, karya Abu Ja'far benar-benar memberikan kontribusi nyata bagi kemaju-
At-Thahawiy. an dakwah Indonesia.
13. Syarhu Ushuli'tiqaadi Ahlissunnah wal-Jama'ah,
karya Al-Imam Al-Lalika'i.

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 15
PROFIL
HSI PEDULI
Ahlan wa sahlan, selamat datang para peserta baru a’azzaniyallāhu waiyyakum dalam keluarga besar
HSI AbdullahRoy Angkatan 192. Berikut kami perkenalkan HSI PEDULI kepada antum dan antunna
sekalian. Halaqah Silsilah Ilmiyyah AbdullahRoy Peduli atau disingkat ‘HSI Peduli (HSIP)’ merupakan
Divisi Sosial di bawah naungan Yayasan Halaqah Silsilah Ilmiyah AbdullahRoy. HSI Peduli secara opera-
sional dikelola oleh tim khusus yang berasal dari perwakilan koordinator, musyrif, dan admin grup yang
telah disahkan oleh pengurus pusat dalam pertemuan di Bogor pada tanggal 20 Dzulhijjah 1438 H/13
Agustus 2017. Tim ini ditugaskan untuk mengawal pengelolaan dana donasi dari peserta berupa infaq
dan shadaqah untuk keperluan sosial antarpeserta serta zakat.

Program-program sosial yang disalurkan oleh HSI Peduli


terbagi ke dalam dua kategori yaitu,

Program Internal Program Eksternal

Program sosial yang ditujukan untuk para peserta Program yang ditujukan untuk masyarakat umum
HSI AbdullahRoy yang masih aktif dan memenuhi yang menjadi sasaran dakwah HSI AbdullahRoy.
kriteria sebagai penerima bantuan.

MAJALAH HSI
16 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Program HSI Peduli memberikan bantuan dengan sistem verifikasi, di mana bantuan
tersebut tidak hanya diberikan kepada para peserta HSI AbdullahRoy yang

Internal tengah tertimpa kesulitan, namun juga diberikan kepada sebagian masyara-
kat umum fakir miskin yang tergolong sebagai Mustahiq Zakat. Tidak kurang
ada 500 lebih objek bantuan dari program-program yang disalurkan oleh Tim
HSI Peduli.

HSI Peduli dalam hal ini mempunyai tujuan-tujuan jangka pendek sebagai
berikut:
• Menumbuhkan rasa solidaritas antarpeserta HSI AbdullahRoy.
• Memberikan ruang kepada peserta HSI Abdullah Roy untuk saling mem-
bantu secara terkoordinir.
• Saling meringankan beban peserta HSI AbdullahRoy yang sedang tertimpa
kesusahan
• Turut mengembangkan dakwah tauhid dan sunnah Nabi  dengan
pendekatan langsung kepada masyarakat.
• Berkhidmat untuk membantu masyarakat yang tergolong fakir dan miskin.

Sepanjang keberadaannya, HSI Peduli telah menyalurkan bantuan kepada


pihak-pihak yang membutuhkan dengan berbagai program yang langsung
membidik pada pemenuhan kebutuhan pokok maupun untuk dukungan
pendidikan diniyyah.

Pada bantuan yang sifatnya untuk pemenuhan kebutuhan pokok, HSI Peduli
telah menyalurkan bantuan melalui Program Bantuan Kesehatan, Bantuan
Kaum Dhuafa, Bantuan Duka, dan Bantuan Tali Asih Admin. Sedangkan untuk
bantuan pendidikan, HSI Peduli menyalurkan dalam bentuk Bantuan Pendi-
dikan Diniyyah dan Beasiswa Tahfidz pada para siswa yang tidak mampu.

Berikut ini syarat-syarat mengajukan bantuan dari HSI Peduli.


1. Pemohon adalah peserta aktif HSI AbdullahRoy dari golongan yang tidak
mampu atau sedang dalam kesempitan.
2. Masuk dalam kriteria sesuai program-program di atas, artinya bantuan
selain dari beberapa program yang ada saat ini belum dapat dibantu.
3. Nilai terakhir pemohon atau penerima bantuan HSI AbdullahRoy adalah
minimal Jayyid.
4. Batas pengajuan adalah keluarga inti peserta, artinya boleh suami, istri,
atau anak dari peserta aktif.

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 17
Syarat-syarat pengajuan bantuan yang telah dibuat oleh HSI Peduli tersebut
terbukti cukup efektif menyaring para pemohon hingga tepat guna dan efi-
sien dalam memanfaatkan bantuan yang ada. Adapun tata cara pengajuan
bantuan adalah sebagai berikut.
1. Pengajuan permohonan bantuan melalui jalur koordinasi :
Pemohon Bantuan > Admin Grup > Musyrif > Koordinator > Pengurus HSI Peduli.
2. Mengisi formulir yang diberikan oleh admin grup.
3. Memberikan semua data dan kelengkapan yang diminta oleh Verifikatur
HSI Peduli.
4. Proses Verifikasi.
5. Menandatangani Surat Pernyataan Kebenaran Data

Program Pada program ini, ada beberapa kegiatan HSI Peduli yang ditujukan kepada

Exsternal masyarakat sasaran dakwah HSI AbdullahRoy, yakni:

1. Kegiatan Dakwah Sosial (Daksos)


Kegiatan yang telah berlangsung kurang lebih tiga tahun ini merupakan pro-
gram kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu, sekali-
gus sebagai wasilah dakwah dalam upaya pendekatan kepada masyarakat.
Sejak tahun 2018, HSI Peduli mengadakan Daksos rutin tahunan bekerjasama
dengan P3M STDI Imam Syafi’i Jember. Adapun agenda atau kegiatan Daksos
HSI Peduli sudah banyak terselenggara di beberapa tempat berikut.
• Tahun 2017
a. Daksos di Sumbawa Barat, berupa khitanan massal.
b. Daksos Cibarusah, berupa pengobatan gratis dan pembagian sembako.
c. Daksos Kampung Santri, berupa khitanan massal.
d. Daksos STDI Imam Syafi'i Jember, berupa pengobatan gratis, bazar
murah, dan santunan anak yatim.
• Tahun 2018
a. Daksos Cilebut, berupa khitanan massal, pengobatan gratis, dan pem-
bagian sembako.
b. Daksos STDI Imam Syafi'i, berupa bazar murah, khitanan massal, peng-
obatan gratis, dan pembagian sembako.
c. Daksos Pandeglang, berupa pembagian sembako, pengobatan gratis,
serta pembagian paket untuk anak-anak dan asatidzah.
d. Bekerja sama dengan lembaga sosial lainnya seperti PCS dan Ukahsam
untuk kegiatan Daksos di luar HSIP.

MAJALAH HSI
18 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
• Tahun 2019
Daksos STDI Imam Syafi'i Jember, berupa pembagian paket sembako,
khitanan massal, lomba rakyat, dan pasar murah.

2. Program Semarak Ramadhan HSI Peduli


Di samping program Daksos, program rutin tahunan HSI Peduli yang dimulai
sejak Ramadhan tahun 1439 H adalah Program Semarak Ramadhan HSI Pe-
duli. Program ini bertujuan untuk berbagi di bulan Ramadhan bersama kaum
dhuafa di seluruh Indonesia. Program Ramadhan HSI Peduli antara lain :
• Ifthar/Sahur Ramadhan
Memberikan paket ifthor dan/atau sahur kepada lembaga atau yayasan
yang sudah terverifikasi.
• Paket Makan Keluarga Dhuafa
Memberikan paket makan keluarga dhuafa yang sudah terverifikasi
berupa bantuan uang untuk makan.
• Paket I'tikaf
Memberikan paket buka puasa, snack, dan sahur khusus saat i’tikaf.
• Bingkisan Lebaran
Paket bingkisan lebaran untuk dhuafa dari peserta HSI yang terverifikasi.
• Penyaluran Fidyah
Pemberian santunan berupa bahan makanan kepada dhuafa yang
berasal dari fidyah.
• Kafil Dakwah
Paket biaya transport dan mukafa'ah dai untuk berdakwah di area
binaan dakwah.
• Zakat Mal
Penyaluran zakat melalui rekening khusus untuk para mustahiq khusus-
nya di keluarga HSI Abdullah Roy, dan mengenalkan dakwah sunnah.
3.
Tebar Qurban
Dimulai pada tahun 1439 H, HSI Peduli menyelenggarakan program rutin
tahunan berupa kegiatan Tebar Qurban yang ditargetkan di seluruh tanah air,
khususnya di daerah yang terkendala ekonomi dalam pelaksanaan ibadah
qurban. Tujuan dari kegiatan ini adalah memfasilitasi Shohibul Qurban untuk
bisa berqurban di daerah-daerah yang minim pelaksanaan ibadah qurban.
4.
Markaz Bersama As-Sunnah
Merupakan Program Kemanusiaan HSI Peduli untuk membantu masyarakat
yang sedang tertimpa bencana alam. Dalam giat kemanusiaan tanggap ben-
cana ini, HSI Peduli ikut tergabung dalam Markaz Bersama As-Sunnah (sebe-
lumnya dikenal dengan sebutan Posko Bersama As-Sunnah). Alhamdulillāh,
HSI Peduli dipercaya menjadi tim admin yang mengelola keuangan ta’awun
bersama para lembaga dan masyarakat dalam kepedulian bencana mulai dari
Palu, Banten, Lampung, Klaten, Madiun, Sentani, dan terakhir di Konawe dan
Samarinda.

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 19
Penyaluran HSI Peduli menerima sekaligus menyalurkan infaq dan shadaqah peserta HSI
AbdullahRoy melalui mekanisme transfer bank. Adapun Rekening HSI Peduli

Donasi sebagaimana tertera di bawah ini.

Bank Syariah Mandiri


Cabang Cakung, Jakarta Timur
Kode Bank: 451

SOSIAL Z A K AT

7109913407 7116874231
a.n. HSI ABDULLAHROY PEDULI a.n. HSI ABDULLAHROY ZAKAT

Sebagai bentuk akuntabilitas dan syiar dakwah ta’awun Demikian sedikit gambaran tentang peran HSI Peduli
kepada para stakeholder, HSI Peduli memiliki beberapa di Yayasan HSI AbdullahRoy, untuk informasi lengkap
media penyampaian kegiatan. Hal ini untuk menjaga terkait HSI Peduli silakan download booklet Profil HSI
amanah yang telah disampaikan oleh para donatur, Peduli pada link:
pemberi sedekah, serta penerima bantuan HSI Peduli http://bit.ly/booklethsip
melalui dokumentasi kegiatan Media HSI Peduli. Media-
-media tersebut adalah sebagai berikut.

Website
hsipeduli.org

Facebook
fb.com/fp.hsipeduli

Instagram Jazakumullāhu khairan


instagram.com/hsipeduli wa barakallāhu fīkum.

MAJALAH HSI
20 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
KABAR HSI PEDULI

Laporan
Internal

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 21
Laporan HSI Peduli 269 Laporan HSI Peduli 270
Program: Bantuan Dhuafa dan Beasiswa Admin Program: Bantuan Beasiswa Anak Admin

‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬ ‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬
Muhammad Agung (41 tahun) adalah salah se- Saudara Usep merupakan salah satu peserta HSI
orang peserta angkatan 182 sekaligus Admin HSI ARN172 yang juga aktif dalam jajaran kepengurusan
AbdullahRoy. Pria yang berdomisili di Ngemplak, Admin HSI AbdullahRoy. Beliau berdomisili di daerah
Boyolali ini memiliki tiga orang putri yang saat ini Surakarta, Jawa Tengah selama kurang lebih sepuluh
bersekolah di SDIST, Surakarta. Profesi beliau adalah tahun. Bersama istri dan kedua putrinya, beliau me-
desainer dengan pendapatan kurang dari dua juta nempati sebuah rumah yang dibelinya dengan sistem
rupiah. Alhamdulillāh meski penuh keterbatasan, angsuran BTN. Dalam kesehariannya Saudara Usep
keluarga ini tetap teguh untuk senantiasa belajar dan bekerja sebagai pedagang sedangkan istri beliau
mengamalkan sunnah. sebagai ibu rumah tangga.
Alhamdulillāh, Allāh  telah mudahkan Tim Di samping kebutuhan sehari-hari keluarga,
HSI Peduli untuk menyalurkan bantuan kepada beliau Saudara Usep memiliki beberapa angsuran bulanan
senilai total Rp8.000.000,00 pada tanggal 04 April yang harus beliau bayarkan seperti KPR, cicilan motor,
2019 dari dana zakat. Semoga bantuan tersebut bisa dan lain-lain. Belum lagi tunggakan biaya pendidikan
membantu memenuhi kebutuhan keluarga serta putri keduanya yang belum mampu beliau lunasi.
pendidikan ketiga putrinya. Allāhumma Āmīn. Alhamdulillāhilladzi bini’matihi tatimmush
Jazākumullāhu khairan kepada para Muhsinin HSI shālihāt, putri kedua beliau menerima beasiswa dari
Peduli, semoga apa yang telah dilakukan menjadi HSI Peduli yang diserahkan pada tanggal 1 April 2019
pemberat amal kebaikan di akhirat kelak. sebesar Rp3.000.000,00.
Jazākumullāhu khairan kepada segenap Tim
HSI Peduli dan para donatur yang telah memberi
bantuan. Semoga Allāh  membalas dengan
pahala kebaikan yang memberatkan timbangan
hasanah di yaumul hisab kelak. Allāhumma Āmīn.

Verifikatur lapangan: Verifikatur lapangan:


Nama : Samson Samsulhadi Nama : Samson Samsulhadi
NIP : ARN172-18180 NIP : ARN172-18180

MAJALAH HSI
22 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M Kabar HSI Peduli | Laporan Internal
Laporan HSI Peduli 274 Laporan HSI Peduli 275
Program: Beasiswa Admin Program: Bantuan Beasiswa Admin

‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬ ‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬
Bapak Samson adalah pensiunan Pegawai Negeri Saudara Arafat merupakan salah satu peserta
Sipil (PNS) berusia 62 tahun yang berdomisili di daerah angkatan ARN181 yang juga aktif dalam jajaran ke-
Sukoharjo. Meskipun usianya tidak lagi muda, beliau pengurusan Admin HSI AbdullahRoy. Selama kurang
terus bersemangat menuntut ilmu dan tercatat sebagai lebih tiga tahun terakhir, beliau tinggal di sebuah
peserta angkatan ARN172 serta turut aktif dalam jajaran rumah kontrakan di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur.
kepengurusan Admin HSI AbdullahRoy. Beliau memiliki Pria yang tengah menempuh pendidikan di salah satu
dua orang anak yang masih bersekolah. Putra pertama Perguruan Tinggi di Jakarta ini, sehari-hari bekerja di
beliau saat ini bersekolah di sebuah Madrasah Aliyah sebuah bengkel. Dengan penghasilan yang pas-pasan,
(MA) di Sukoharjo, sementara adiknya masih duduk di biaya kuliah yang sejatinya dibayarkan tiap semester,
bangku Sekolah Dasar (SD). harus beliau cicil tiap bulan.
Alhamdulillāh, untuk kebutuhan sehari-hari Alhamdulillāhilladzi bini’matihi tatimmush shālihāt,
keluarga telah tercukupi dengan uang pensiunan beliau mendapatkan Bantuan Beasiswa Admin dari HSI
beliau. Akan tetapi, karena kurangnya pemasukan, Peduli sebesar Rp5.100.000,00 pada tanggal 23 Maret
beliau terpaksa menunggak biaya SPP putra pertama- 2019 untuk cicilan biaya pendidikan selama tiga bulan.
nya selama beberapa bulan. Semoga bantuan ini dapat meringankan kesulitan
Alhamdulillāhilladzi bini’matihi tatimmush beliau.
shālihāt, pada tanggal 05 April 2019, dengan izin Allāh Jazākumullāhu khairan kepada para donatur dan
, Tim HSI Peduli menyalurkan bantuan yang akan segenap pengurus HSI Peduli yang telah membantu
digunakan untuk membayar biaya SPP putra beliau yang kelancaran Program Bantuan HSI Peduli. Semoga Allāh
tertunggak senilai Rp4.077.500,00.  membalas dengan pahala kebaikan yang mem-
Jazākumullāhu khairan kepada para Muhsinin HSI beratkan timbangan hasanah di yaumul hisāb kelak,
Peduli, semoga apa yang telah dilakukan menjadi Allāhumma Āmīn.
pemberat pahala amal kebaikan di akhirat kelak.
Allāhumma Āmīn.

Verifikatur lapangan: Verifikatur lapangan:


Nama : USEP MASRIDA Nama : Ardi Wibowo
NIP : ARN172-16215 NIP : ARN172-27158

MAJALAH HSI
Kabar HSI Peduli | Laporan Internal Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 23
Laporan HSI Peduli 277 Laporan HSI Peduli 278
Program: Bantuan Dhuafa Program: Bantuan Dhuafa

‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬ ‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬
Saudara Yahya adalah seorang guru Al-Qur’an Bapak Tarsiwan, adalah seorang peserta aktif HSI
berusia 22 tahun yang merupakan peserta HSI Abdul- AbdullahRoy berusia 42 tahun angkatan ARN161 yang
lahRoy angkatan ARN181. Sejak dua bulan yang lalu, berdomisili di Cikampek. Berawal dari sakit gagal
beliau menempati sebuah rumah kontrakan petakan ginjal yang dialaminya sejak tujuh tahun lalu, yang
sederhana di daerah Bogor bersama istri dan putri mengharuskannya untuk melakukan cuci darah seba-
semata wayangnya yang baru berusia 1.5 bulan. nyak dua kali dalam seminggu. Sehingga hal tersebut
Memiliki pendapatan yang jauh dari UMK (Upah sedikit banyak telah memengaruhi kondisi fisik beliau
Minimum Kota), seringkali belum bisa memenuhi untuk mencari nafkah keluarga seperti sediakala.
kebutuhan sehari-hari keluarga. Padahal beliau bah- Pendapatannya per bulan belum mampu untuk meme-
kan belum memiliki cukup uang untuk mengurus SIM nuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, terutama untuk
(Surat Izin Mengemudi) dan memindahkan semua biaya pendidikan kedua anaknya.
barang-barang beliau dari tempat tinggal sebelumnya. Saat ini, anak sulung dari pria yang berdomisili
Terkadang beliau juga kerap tidak memiliki uang untuk di Cikampek ini sudah duduk di bangku SMA, semen-
sekadar ongkos berangkat bekerja. tara adiknya masih di bangku SD. Qadarullāh, beliau
Alhamdulillāh, Pada tanggal 23 Maret 2019, Tim memiliki tunggakan SPP kedua anaknya yang
HSI Peduli telah dimudahkan oleh Allāh  untuk sudah hampir tujuh bulan dan belum mampu untuk
menyalurkan bantuan senilai Rp5.000.000,00. Semoga dibayarkan.
bantuan tersebut bisa membantu mencukupi kebutuh- Alhamdulillāh, Pada tanggal 23 Maret 2019, Tim
an keluarga beliau. HSI Peduli telah dimudahkan oleh Allāh 
Jazākumullāhu khairan kepada para Muhsinin HSI untuk menyalurkan bantuan kepada Bapak Tarsiwan
Peduli, semoga apa yang telah dilakukan menjadi sebesar Rp5.000.000,00. Semoga bantuan tersebut bisa
pemberat timbangan amal kebaikan di akhirat kelak. membantu meringankan biaya pendidikan anak-anak
beliau. Allāhumma Āmīn.
Jazākumullāhu khairan kepada para Muhsinin HSI
Peduli, semoga apa yang telah dilakukan menjadi pem-
berat timbangan amal kebaikan di akhirat kelak.

Verifikatur lapangan: Verifikatur lapangan:


Nama : Fajar Ditapermana Nama : Agus Budi Mahendra
NIP : ARN161-3344 NIP : ARN181-28017

MAJALAH HSI
24 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M Kabar HSI Peduli | Laporan Internal
Laporan HSI Peduli 279 Laporan HSI Peduli 280
Program: Bantuan Dhuafa Program: Bantuan Mustahiq Zakat

‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬ ‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬
Bapak Dukalang (37 tahun)—seorang peserta HSI Kehidupan yang sederhana tidak menjadi hambatan
AbdullahRoy angkatan ARN171 saat ini berdomisili di bagi orang tua dalam mengupayakan pendidikan terbaik
bagi buah hati yang diamanahkan oleh Allāh  . Hal ini
Jakarta Timur. Perantau asal Cirebon ini sejak tahun
telah dibuktikan oleh Saudari Ratnawati (36 tahun), seorang
2016 pindah ke ibu kota dan mencoba membuka usaha
ibu rumah tangga dengan lima orang anak yang berdomisili
sambal bersama temannya. Namun qadarullāh selang
di Medan, Sumatra Utara. Kesulitan ekonomi yang tengah
beberapa tahun berjalan usaha tersebut tidak membu- melanda kehidupannya tidak serta merta melunturkan sema-
ahkan hasil hingga sekarang. ngat anak-anaknya dalam menuntut ilmu. Tiga orang anaknya
Berbagai macam pekerjaan dan usaha telah yang bersekolah di sebuah pondok pesantren sudah berhasil
beliau coba. Akan tetapi, akibat penyakit hepatitis yang menghafal beberapa juz dari Al-qurān.
Kesulitan demi kesulitan beliau hadapi, mulai dari sewa
beliau derita sehingga berpengaruh pada keterbatasan
rumah yang akan segera jatuh tempo hingga tunggakan biaya
kondisi fisik beliau yang tidak memungkinkan untuk
pendidikan putra ketiga yang belum terbayar. Akan sangat
bekerja dengan optimal. Pendapatan yang tidak tentu,
disayangkan jika pendidikan anak yang merupakan murid
meskipun ditambah penghasilan istri yang berprofesi teladan di sekolahnya ini harus terkendala masalah biaya.
sebagai guru, seringkali belum mampu memenuhi ke- Qadarullāh bulan Oktober 2018 silam Saudari Ratnawati,
butuhan sehari-hari keluarga beliau. menjalani operasi sesar karena janinnya meninggal di dalam
Alhamdulillāh, pada tanggal 23 Maret 2019, Tim kandungan. Penghasilan suami sebagai nelayan hanya dapat
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang seadanya. Be-
HSI Peduli telah dimudahkan oleh Allāh 
lum lagi, kondisi kesehatan beliau yang kurang stabil pasca
untuk menyalurkan bantuan kepada beliau senilai
operasi, mengharuskan sang suami mengurungkan niat untuk
Rp5.000.000,00. Semoga bantuan tersebut bisa mem-
mencari nafkah karena harus mengurus anak-anak mereka
bantu meringankan beliau. Allāhumma Āmīn. juga.
Jazākumullāhu khairan kepada para Muhsinin HSI Alhamdulillāhilladzi bini’matihi tatimmush shālihāt HSI
Peduli, semoga apa yang telah dilakukan menjadi pem- Peduli diberi kemudahan untuk menyalurkan bantuan kepa-
berat timbangan amal kebaikan di akhirat kelak. da beliau pada tanggal 14 April 2019 sebesar Rp5.000.000,00
dari dana zakat. Jazākumullāhu khairan kepada para muzakki
yang telah menyalurkan zakatnya melalui HSI AbdullahRoy
Peduli, semoga menjadi pahala kebaikan yang disegerakan.
Āllāhumma āmīn.

Verifikatur lapangan: Verifikatur lapangan:


Nama : Anggi Yudha Julianto Nama : Novi Yanti Br Barus
NIP : ARN172-17041 NIP : ART182-04127

MAJALAH HSI
Kabar HSI Peduli | Laporan Internal Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 25
Laporan HSI Peduli 281 Laporan HSI Peduli 282
Program: Bantuan Mustahiq Zakat Program: Bantuan Mustahiq Zakat

‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬ ‫الر ِحيم‬
َّ ِ ‫الر ْحمن‬
َّ ‫اهلل‬
ِ ‫ِب ْس ِم‬
Merupakan takdir dan kehendak Allāh  atas Ibarat hari beranjak senja, begitu pula waktu yang
segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Begitu juga tak henti bergulir menghantarkan manusia pada
kenyataannya pada seorang Ibu Ratna (47 tahun) yang pertambahan usia. Adalah Ibu Suharni, wanita 84
harus mengurus dan membesarkan sendiri kelima tahun yang menjalani masa tua dalam kesendirian di
putra putrinya pasca berpulangnya suami rahimahul- kediamannya di Yogyakarta. Para keponakan beliau tak
lāh menghadap Yang Maha Kuasa. Alhamdulillāh putri henti mengajaknya tinggal bersama mereka, namun Ibu
sulungnya sudah berkeluarga dan tinggal bersama Suharni memilih tinggal di rumahnya sendiri. Dalam
suami di kota lain. Kini bersama empat orang anak- kondisi ini tentunya beliau sangat memerlukan ban-
nya, Ibu Ratna mendiami sebuah rumah sederhana tuan untuk kebutuhan sehari-hari serta biaya untuk
milik keluarga besarnya di Cirebon. Sepeninggal sang membayar orang yang membantu merawatnya. Selama
suami, Ibu Ratna mencari rezeki dengan menerima ini beliau mengandalkan bantuan dari sanak saudara
upah menyetrika pakaian dari tetangga-tetangganya. yang seringkali kurang mencukupi.
Penghasilan yang tidak menentu ini menyulitkan beliau Alhamdulillāhilladzi bini’matihi tatimmush shālihat,
untuk membiayai sekolah keempat anaknya. Terlebih, bantuan HSI Peduli dapat disalurkan untuk beliau pada
tidak lama lagi dua orang anak beliau akan segera tanggal 5 April 2019 sebesar Rp5.000.000,00 dari dana
memasuki jenjang pendidikan setingkat SLTP dan SD. zakat. Semoga bantuan tersebut dapat meringankan
Tentunya ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ibu Suharni dan semoga Allāh  senantiasa me-
Alhamdulillāh dengan izin dan kemudahan dari mudahkan urusan beliau.
Allāh  dana bantuan Mustahiq Zakat HSI Peduli Jazākumullāhu khairan kepada para muzakki yang
dapat disalurkan kepada beliau pada tanggal 3 April telah menyalurkan zakatnya melalui HSI AbdullahRoy
2019 sebesar Rp5.000.000,00. Semoga bantuan tersebut Peduli, semoga bernilai amal shālih di sisi Allāh .
dapat meringankan beban kesulitan yang Ibu Ratna Allāhumma Āmīn.
hadapi.
Jazākumullāhu khairan kepada para muzakki yang
telah menyalurkan zakatnya melalui HSI AbdullahRoy
Peduli, semoga menjadi pahala kebaikan di sisi Allāh
. Allāhumma Āmīn.

Verifikatur lapangan: Verifikatur lapangan:


Nama : Iyos Rosmiyati Nama : Sri Handayani (Menik)
NIP : ART161-2379 NIP : ART171-14120

MAJALAH HSI
26 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M Kabar HSI Peduli | Laporan Internal
Rubrik
Utama

Wasiat
Pergantian
Tahun
Alhamdulillāh, segala puji bagi Allāh Rabb semesta alam
yang telah memberikan kepada kita semua kenikmatan dan
karunia yang tak terhitung banyaknya. Kita mohon kepa-
da Allāh , agar menjadikan kita termasuk orang-orang
yang pandai bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
penutup para rasul, Nabi Muhammad  yang telah
diutus sebagai rahmatan lil 'alamin dan mengeluar-
kan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Demi-
kian pula bagi para sahabat yang telah Allāh  pi-
lih untuk menemani nabi-Nya dalam menyampaikan
risalah ini, untuk keluarga beliau dan seluruh orang
yang mengikuti serta meneladani sunnah-sunnah beliau
hingga hari kiamat.
Ikhwāh fīllāh a'āzzaniy wa iyyakum, pada kesempatan
kali ini kami ulas beberapa nasihat yang berkaitan dengan
pergantian tahun 1440 menuju tahun 1441 Hijriah sebagai
pengingat sekaligus peringatan bagi kita semua. Allāh ber-
firman,

َ ‫نفعُ ْٱل ُم ْؤ ِم ِن‬


‫ين‬ ِّ ‫َو َذكِّ ْر َف إ� َّن‬
َ ‫ٱلذكْ َر ٰى َت‬
"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya
peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman."
(QS. Adz-Dzariyat: 55)
Barangkali di antara kita sudah berulang kali menda-
patkan nasihat-nasihat serupa terkait perkara ini, namun
tetap saja peringatan akan memberikan atsar (pengaruh)
dan manfaat kepada setiap orang yang beriman, baik itu se-
orang 'alim, penuntut ilmu, maupun yang awam sekalipun.

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 27
Pertama: Hendaknya kita dapat mengambil pelajaran
‫نظ ْر َن ْف ۭ ٌس مَّا َقدَّ َم ْت‬ ۟ ‫ُوا ٱ َّت ُق‬
ُ َ‫وا ٱللَّ َ َو ْلت‬ ۟ ‫امن‬َ ‫ين َء‬ َ ‫يا أ�يُّ هَ ا َّٱل ِذ‬
dari waktu yang telah berlalu.
Seakan baru kemarin kita memasuki tahun 1440 H, tak َ ‫ير ِب َما َتعْ َم ُل‬
‫ون‬ ۟ ‫ِل َغ ۢ ٍد ۖ َوٱ َّت ُق‬
ٌ ۢ ‫وا ٱللَّ َ ۚ إ� َّن ٱللَّ َ َخ ِب‬
terasa kini kita telah meninggalkannya dan memasuki ta- "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
hun yang baru. Usia kita semakin bertambah, ada yang 20 Allāh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang
tahun, 30 tahun, mendekati 40 tahun, ada juga yang su- telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaq-
dah 60 tahun, dan bahkan 70 tahun. Hendaknya seorang walah kepada Allāh, sesungguhnya Allāh Maha Mengeta-
muslim dapat mengambil pelajaran dari perpindahan hui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hasyr: 18)
waktu-waktu ini, satu hari berpindah ke hari berikutnya, Waktu yang kita miliki adalah kesempatan yang Allāh
minggu ke minggu, bulan ke bulan, kemudian tahun ke berikan agar kita dapat memperbaiki iman dan ketaqwa-
tahun setelahnya. Allāh  berfirman, an dengan beramal shalih. Waktu merupakan modal se-

ِ َ‫ٱخ ِتلَ ٰـ ِف َّٱل ْيل ِ َوٱلنَّه‬


‫ار‬ ْ ‫ٱل ْر ِض َو‬ ‫ٱلس َم ٰـ ٰ َو ِت َو ْ َأ‬
َّ ِ ‫إ� َّن ِفى َخ ْلق‬ kaligus nikmat yang dapat digunakan seorang hamba un-
tuk beramal sebaik mungkin di dunia demi menyiapkan
‫ل ۟و ِلى ْ َأ‬
‫ٱل ْل َب ٰـ ِب‬ ‫َٔاي ٰـ ٍۢت ِّ ُأ‬
َ ‫لَـ‬ bekal menghadapi hari kiamat kelak. Waktu (usia) adalah
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta salah satu di antara empat kenikmatan yang kelak akan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda dipertanyakan di hari kiamat. Sebagaimana sabda Nabi,
bagi orang-orang yang berakal." (QS. Āli Imrān: 190)
‫ال تزول قدما عبد يوم القيامة حتى يسأل عن أربع‬
Mari kita merenung sejenak untuk melihat kemba-
li apa yang telah kita lakukan selama ini dalam mengisi "Tidak akan bergeser dua kaki seorang hamba di hari ki-

waktu yang telah berlalu. Apa yang sudah kita lakukan amat sampai dia ditanya tentang empat perkara" (HR.

selama 20 tahun hidup kita? Atau mungkin selama 39 ta- Ibnu Hibban dan Tirmidzi)

hun usia kita? Allāh  berfirman:

MAJALAH HSI
28 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Untuk apakah hari-harinya dihabiskan? Apakah digu- ia bersemangat menyiapkan bekal, karena setelah kema-
nakan untuk beriman dan beramal shalih serta mende- tian akan ada perjalanan yang panjang menuju akhirat.
katkan diri kepada Allāh atau justru untuk perkara yang Sebagaimana seseorang ketika akan melakukan safar,
tidak bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat? semakin panjang perjalanan seharusnya semakin mem-
Kebanyakan manusia terlena oleh kesenggangan dan perbanyak bekal. Padahal tidak ada bekal untuk menuju
kelonggaran waktu sehingga mereka tergoda mempertu- perjalanan akhirat kecuali bekal taqwa. Allāh berfirman,
rutkan hawa nafsu, mengggunakannya untuk melakukan
‫اد التَّ ْق َو ٰى‬ َّ ‫َو َت َز َّودُ وا َف إ� َّن َخ ْي َر‬
ِ ‫الز‬
perkara-perkara yang menjauhkan diri dari Allāh, bukan
yang semakin mendekatkan pada-Nya. Sebagaimana di- “Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal ada-
kabarkan oleh Nabi , lah taqwa." (QS. Al-Baqarah: 197)
Guru kami Syaikh Abdurrazaq pernah bercerita bahwa
‫ الصحة والفراغ‬:‫نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس‬
Fudhail bin Iyadh –ulama besar di masa Tabi’ Tabiin– (wa-
"Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu pa- fat tahun 187 H) bernah bertemu dengan seorang yang
danya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang" (HR. Bukhari) sudah tua, lalu beliau bertanya, “Berapa usia anda?”
“60 tahun.”, Jawab orang itu.
“Anda selama 60 tahun berjalan menuju Rabb Anda,
Maka hendaklah kita mengetahui dan sebentar lagi Anda akan sampai.” Komentar Fudhail.
bahwasanya kelak diri ini akan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn” Orang itu keheranan.
ditanya, dimintai pertanggungja- “Anda paham makna kalimat itu? Anda paham tafsir-

waban atas amalannya selama nya?” tanya Fudhail.


“Tolong jelaskan tafsirnya?” Orang itu balik tanya.
di dunia. Jika akan ditanya, maka “Anda menyatakan: Innā lillāhi (kita milik Allāh), arti-
tentu kita menyiapkan nya kita adalah hamba Allāh dan kita akan kembali ke-
jawabannya. pada Allāh. Siapa yang yakin bahwa dia hamba Allāh dan
dia akan kembali kepada-Nya, seharusnya dia menyadari
bahwa dirinya akan berdiri di hadapan Allāh. Siapa yang
Betapa banyak di antara kita yang malas mengerjakan meyakini hal ini, dia harus sadar bahwa dia akan ditanya,
shalat malam dan melangkahkan kaki untuk shalat ber- dia harus menyiapkan jawabannya.” Jelas Fudhail.
jamaah ke masjid ketika badan dalam keadaan kuat dan Maka hendaklah setiap muslim mengetahui bahwasa-
segar, namun kemudian ketika sakit baru muncul angan- nya kelak akan ditanya dan dimintai pertanggungjawab-
-angan untuk dapat mengerjakan semua itu. Kemana kita an atas amalnya selama di dunia. Jika akan ditanya, maka
ketika dalam keadaan sehat? Apakah justru kita gunakan tentu harus menyiapkan jawabannya. Sebagaimana jika
untuk perkara-perkara yang mendatangkan murka Allāh? besok akan ada ikhtibar (ujian) maka tentu kita menyiap-
Demikian pula nikmat waktu luang, banyak di antara kan diri dari sekarang agar dapat menjawab setiap perta-
kita justru sibuk memikirkan apa yang akan dilakukan, nyaan yang diajukan.
mainan apa yang akan dimainkan, atau acara apa yang Nasihat Fudhail bin Iyadh ini menyentuh hati lelaki
akan dihadiri untuk menghabiskan waktu luang tersebut. tua tersebut, lalu dia mengatakan, "Lalu bagaimana jalan
Jarang yang memikirkan ibadah apa yang harus dikerja- keluarnya?".
kan untuk mengisi waktu luang. Maksudnya kini dia sudah berusia 60 tahun, tentu
Ini adalah tadzkir (peringatan) bagi kita semuanya, kondisi fisik dan psikisnya sudah mulai lemah, apa yang
bahwasanya dengan bertambah atau bergantinya tahun harus dilakukan? Sementara mungkin sepanjang 60 ta-
berarti jatah usia kita semakin berkurang. Jika jatah usia hun usianya banyak yang telah dilalui dengan kesia-
kita 70 tahun, sedangkan sekarang usia kita sudah 60 ta- -siaan. Dia ingin kembali ke masa muda lagi yang kuat
hun, berarti tinggal berapa tahun lagi kita akan berjumpa dan bersemangat beribadah serta menuntut ilmu tentu
dengan kematian dan meninggalkan dunia ini? Logika- sudah tidak mungkin, bahkan kini tanggung jawab dan
nya, semakin dekat seseorang dengan kematian, semakin urusannya kian banyak.

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 29
Maka Fudhail bin Iyadh mengatakan, "Yasiirah. Perka- wasanya tahun ini adalah tahun yang akan membawa
ranya mudah ya Fulan, jangan takut jangan bersedih, ada kebaikan bagi diri kita, penuh pertolongan, dan kemu-
jalan keluarnya.” dahan dari Allāh. Kita berharap dengan pergantian tahun
Inilah ciri khas ucapan seorang yang berilmu, senan- ini semoga keadaan kita berubah menjadi lebih baik.
tiasa memberikan motivasi, harapan, dan juga asa, mes- Demikianlah seharusnya sikap seorang muslim, yakni se-
kipun kepada orang tua yang tidak lagi memiliki banyak nantiasa bertafa'ul (berbaik sangka) kepada Allāh. Sikap
kesempatan dan kemudahan seperti yang kita miliki husnudzan ini dicontohkan oleh para sahabat, sebagai-
-Alhamdulillāh-. Semenjak dini orang tua sudah mendi- mana dalam kisah berikut.
dik kita di atas tauhid dan sunnah, namun di luar sana Dahulu Nabi didatangi oleh sebagian sahabat. Me-
ada sebagian orang baru mengenal tauhid dan sunnah reka mengadukan ujian berat yang sedang mereka ha-
justru ketika sudah tua, sehingga tidak memiliki banyak dapi ketika berdakwah dan memeluk agama Islām, di
kesempatan seperti kita untuk memahami berbagai ilmu antaranya adalah gangguan dari orang-orang musyrik.
dan mengamalkannya. Sebagian mereka mengatakan, "Mengapa engkau tidak
Kemudian Fudhail menyebutkan sebuah teori berto- mendo'akan untuk kami?". Beliau menjawab dengan
bat, memberikan hiburan serta menumbuhkan sikap tafa'ul
mereka kepada Allāh.
‫ َف إ� َّن َك إ� ْن‬, ‫يما َب ِق َي يُ ْغ َف ُر لَ َك َما َم َضى َو َما َب ِق َي‬
َ ‫ُت ْح ِس ُن ِف‬ “Allāh akan menyempurnakan agama ini, sehingga
‫ت ِب َما َم َضى َو َما َب ِق َي‬َ ‫يما َب ِق َي أ� ِخ ْذ‬َ ‫ت ِف‬ َ �‫أ� َس أ‬ kelak ada orang yang berjalan atau naik hewan tung-

“Berbuat baiklah di sisa usiamu, dengan itu akan diam- gangannya dari Sana'a sampai Hadramaut tanpa diliputi

puni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. rasa takut kecuali hanya kepada Allāh melebihi takutnya

Karena jika kamu masih rajin bermaksiat di sisa usiamu kambing terhadap srigala, akan tetapi kalian adalah

maka kamu akan dihukum karena dosamu yang telah kaum yang tergesa-gesa.” (HR. Imam Bukhari)

lalu dan dosamu yang akan datang.” (Hilyah Al Awliya’,


8/113). Ketiga: Susunlah rencana yang lebih baik untuk satu
tahun ke depan
Ini adalah nasihat yang sangat bagus dan layak dica-
Membuat perencanaan dan target yang baik dapat
tat dengan tinta emas. Nasihat beliau kepada seseorang
membantu kita mengetahui arah serta tujuan selama se-
tertentu juga dapat menjadi nasihat untuk kita semua.
tahun ke depan. Misalnya, tahun ini kita memiliki target
Seburuk apapun kita lalui masa yang telah lalu, ikutilah
menghafalkan sebanyak 5 juz dari Al Qur’an atau meng-
dengan perbuatan terbaik pada masa-masa selanjutnya.
hafal kitabut tauhīd. Perencanaan-perencanaan dan
target seperti ini memudahkan seseorang untuk dapat
Kedua: Hendaklah kita husnudzan (berbaik sangka)
beramal yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
kepada Allāh
Berbeda dengan orang yang dia tidak memiliki perenca-
Pada kesempatan ini, kita memasuki tahun yang baru
naan sedikitpun, hidupnya akan hambar tanpa arah.
maka hendaklah kita berhusnudzan kepada Allāh, bah-

MAJALAH HSI
30 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Keempat: Hendaklah memiliki tekad yang kuat 5) Hidupmu sebelum datang matimu." (HR. Al Hakim da-
Tumbuhkan ‘azimah yakni semangat dan tekad yang lam Al Mustadrak 4: 341)
jujur, bahwasannya tahun ini akan kita isi dengan ber- Sebagian kita sekarang masih muda, fisik masih kuat
bagai kebaikan dan memberikan manfaat bagi manusia. dan semangat masih luar biasa besar, maka manfaatkan
Allāh berfirman, masa muda ini dengan baik. Lihatlah saudara-saudara

َّ‫ت َفتَ َوكَّ ْل عَ لَى ٱلل‬


َ ‫َف إ� َذا عَ َز ْم‬ kita yang sudah sepuh (tua renta) lalu bertanyalah, “Apa
keinginannya (angan-angannya)?” Niscaya banyak di an-
"Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawa- tara mereka yang mengutarakan keinginan, “Seandainya
kallah kepada Allāh." (QS. Āli-Imrān: 159) saya seperti antum (masih muda), dapat mengisi waktu
Milikilah tekad yang kuat untuk mewujudkan ‘azzam muda saya dengan thalabul 'ilm dan banyak beramal
tersebut, jangan mudah goyah dengan godaan-godaan shalih”.
baik berupa syahwat maupun syubhat. Manfaatkan masa sehat untuk mengerjakan sebanyak
mungkin amal ibadah, sebelum datang sakit yang mem-
Kelima: Hendaklah benar-benar berusaha menggunakan buat sulit mendatangi masjid atau berat menghadiri ma-
waktu di dalam ketaatan di masa yang akan datang ini jelis ilmu karena harus sibuk berobat sepekan tiga kali
Allāh telah menceritakan tentang orang-orang kafir atau lebih, serta keluar masuk rumah sakit.
yang menyesal di akhirat karena tidak dapat mengguna- Manfaatkan kekayaan dan harta yang kita miliki se-
kan waktunya yang telah lalu untuk kebaikan. belum datang ujian kemiskinan. Manfaatkan waktu luang
kita sebelum datang masa sibuk yang menyita waktu,
ُ ‫يه َمن َت َذكَّ َر َو َج ٓا َءكُ ُم ٱلن َِّذ‬
ۖ ‫ير‬ ِ ‫ف‬ ِ ‫أ� َولَ ْم ُنعَ مِّ ْركُم مَّا َيتَ َذكَّ ُر‬
kemudian yang terakhir beliau mengatakan dan manfa-
َّ ‫وا َف َما ِل‬۟ ‫وق‬ُ ‫َف ُذ‬
ٍ ‫ين ِمن َّن ِص‬
‫ير‬ َ ‫لظ ٰـ ِل ِم‬ atkanlah kehidupanmu sebelum datang kematianmu.
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam Ikhwāh sekalian, semoga beberapa wasiat ini
masa yang cukup untuk berfikir (bagi orang yang mau bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allāh 
berfikir)? Dan (apakah tidak) datang kepada kamu pem- mengumpulkan kita kelak di surga-Nya, sebagaimana
beri peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak Allāh  mengumpulkan kita di dunia di atas tauhīd
ada seorangpun penolong bagi orang-orang yang dza- dan juga sunnah. Wallāhu Ta'āla A'lam.
lim." (QS Fāthir: 37)
Pada ayat yang lain Allāh memuji orang-orang yang
beriman karena mereka bisa mengisi waktu mereka de-
ngan baik. Allāh berfirman:

‫َّام ْٱل َخا ِل َي ِة‬


ِ ‫ٱلي‬‫ُوا َه ِن ٓي ًۢٔـا ِب َم ٓا أ� ْسلَ ْفتُ ْم ِفى ْ َأ‬
۟ ‫ٱش َرب‬ ۟ ‫كُ ُل‬
ْ ‫وا َو‬
"Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal
yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu"
(QS. Al-Haqqah: 24)
Nabi  mengatakan,

‫ َش َبا َب َك َق ْب َل ه ََر ِم َك َو ِص َّحتَ َك‬: ‫ِا ْغتَ ِن ْم َخ ْم ًسا َق ْب َل َخ ْم ٍس‬


‫اغ َك َق ْب َل َش ْغ ِل َك َو‬
َ ‫َق ْب َل َس َق ِم َك َو ِغنَاكَ َق ْب َل َف ْق ِركَ َو َف َر‬ Sumber : Transkrip dari Kajian Ustadz
Dr. Abdullah Roy, M.A hafidzahullah yang ditayang-
‫َح َيا َت َك َق ْب َل َم ْو ِت َك‬
kan oleh kanal YouTube HSI AbdullahRoy pada
"Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: tanggal 11 September 2018 dengan judul Kajian
1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, ilmiyah : “Wasiat Pergantian Tahun”, dengan
2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, beberapa editan oleh Tim Editor Majalah HSI.
3) Masa kayamu sebelum datang masa fakirmu, Alamat link : https://youtu.be/CCC8UmaoqA8
4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 31
Keutamaan Bulan Muharram
dan Puasa 'Âsyûrâ

Saat ini kita telah memasuki bulan Muharam, bulan rimu dalam ( bulan yang empat ) itu.” (QS. At-Taubah : 36)
pertama dalam sistem kalender Hijriyah dan termasuk Rasūlullāh  bersabda :
salah satu bulan haram (suci) dalam agama Islam. Apa
ً
‫ ثالثة متواليات‬:‫شهرا منها أربعة ُح ُرم‬ ‫السنة اثنا عشر‬
saja yang harus kita ketahui dari bulan Muharam ini?
Adakah amalan-amalan yang disyariatkan di dalamnya? ‫ ورجب ُمضر الذي بين‬،‫القعدة وذو الحجة والمحرم‬
ِ ‫ذو‬
Mari kita simak pembahasan berikut ini.
)2958 ‫جمادى وشعبان (رواه البخاري‬
Muharam Adalan Bulan Haram (Suci) “Satu tahun itu ada dua belas bulan, di antara dua belas
Sesungguhnya Al-Muharram adalah bulan yang agung tersebut ada empat bulan haram, yaitu tiga yang beru-
dan penuh berkah, bulan pertama dari bulan-bulan da- rutan: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Al-Muharram dan yang satu
lam tahun Hijriyah, dan juga salah satu dari bulan-bulan adalah Rajab Mudhar yang berada di antara bulan Juma-
haram (mulia/suci) yang Allāh  telah berfirman , daa dan Sya’baan.” (HR. Bukhari 2958)
Bulan Muharram disebut dengan nama itu untuk me-
‫اهلل‬
ِ ‫اب‬ ِ َ‫را ِفي ِكت‬ ً ْ‫اهلل ا ْثنَا عَ َش َر َشه‬ِ َ‫ور ِعنْد‬ِ ُ‫الشه‬ُّ ‫إن ِعدَّ َة‬
َّ nguatkan keharamannya, karena ia adalah bulan haram.
ِّ ‫ل ْر َض ِمنْهَ ا أ� ْربَعَ ٌة ُح ُر ٌم َذ ِل َك‬
‫الد ْي ُن‬ ‫ات َوا َأ‬ َّ ‫َي ْو َم َخلَ َق‬
ِ ‫الس َم َو‬ َ ‫"فَــا تَظْلِ ُمــوا ِف ْيهِــ َّن أَنْف‬
Adapun makna firman Allāh "‫ُســك ُْم‬

)36:‫الق ِّي ُم َفال َت ْظ ِل ُموا ِف ْي ِه َّن أ� ْن ُف َسكُ ْم )التوبة‬


َ adalah jangan berbuat zhalim di bulan-bulan haram ter-
sebut, karena berbuat zhalim (seluruh perbuatan dosa
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allāh ialah dua
adalah kezhaliman) di bulan haram lebih diberatkan dan
belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allāh pada
disangatkan dosanya dibandingkan dengan kezhaliman
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya
di bulan-bulan selain bulan haram.
ada empat bulan haram ( mulia/suci ). Itulah (ketetapan)
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas , keti-
agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi di-
ْ ‫"فَــا تَظْلِ ُمــوا ِف ْيهِــ َّن أَنْف َُســ ُك‬:
ka menjelaskan firman Allāh "‫م‬

MAJALAH HSI
32 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M Kajian Kedua: Yang Harus Kita Tahu Dari Bulan Muharram
“Maksudnya adalah jangan berbuat zhalim di seluruh bu- puasa sunnah pada bulan Muharram, bukan untuk ber-
lan, kemudian Allāh mengkhususkan 4 bulan sebagai bu- puasa pada seluruh hari dalam bulan Muharram.
lan haram dan Allāh mengagungkan bulan-bulan haram Telah diriwayatkan dengan jalur yang shahih bah-
tersebut. Allāh  menganggap besar dosa yang dila- wa Nabi  memperbanyak puasa di bulan
kukan di dalam bulan-bulan haram dan Allāh  Sya’ban. Barangkali wahyu tentang keutamaan bulan
membesarkan (pahala) amal shalih yang dilakukan di Muharram sampai kepada Nabi  di akhir hayat
bulan-bulan haram." beliau, sebelum beliau sempat untuk menunaikannya.
Qatadah  berkata tentang firman Allāh (Syarah An-Nawawi atas Shahih Muslim)
ْ ‫"فَال تَظْلِ ُموا ِف ْي ِه َّن أَنْف َُسـ ُك‬: “Sesungguhnya kezhaliman yang
"‫م‬ Sejarah Puasa 'Āsyūrā'
dilakukan di bulan-bulan haram lebih besar dosa dan Dari Ibnu ‘Abbas  ia berkata:
tanggungannya dibandingkan kezhaliman yang dilaku-
kan di selain bulan-bulan haram. Meskipun kezhaliman
itu tetaplah besar bagaimanapun keadaanya (walaupun
di luar bulan haram), namun Allāh membesarkan perkara
yang dikehendaki-Nya."
Qatadah  juga berkata, “Sesungguhnya Allāh
memiliki pilihan-pilihan dari makhluk-Nya, Dia memilih
beberapa rasul dari kalangan malaikat dan manusia, Dia
memilih dzikir dari kalam-kalam, Dia memilih masjid-
-masjid dari seluruh bumi, Dia memilih bulan Ramadhan
dan bulan-bulan haram dari seluruh bulan, Dia memilih
hari Jum’at dari seluruh hari, Dia memilih malam yang
agung (lailatul qodar) dari seluruh malam, maka agung-
kanlah apa yang Allāh jadikan agung dan yang bisa
mengagungkan perkara-perkara yang dijadikan agung
oleh Allāh adalah orang-orang yang pandai dan orang-
-orang yang berakal.” (Diringkas dari Tafsir Ibnu Katsir,
tafsir surah At-Taubah ayat 36) ‫قدم النبي صلى اهلل عليه وسلم المدينة فرأى اليهود‬
‫ هذا يوم‬:‫ ما هذا؟ قالوا‬:‫تصوم يوم عاشوراء فقال‬
Keutamaan Memperbanyak Puasa Sunnah
di Bulan Muharram ‫نجى اهلل بني إسرائيل من عدوهم‬
َّ ‫ هذا يوم‬،‫صالح‬
Dari Abu Hurairah , Rasūlullāh  ber- ُّ ‫ «فأنا‬:‫ قال‬،‫فصامه موسى‬
‫ فصامه‬،‫أحق بموسى منكم‬
sabda,
)5681 ‫وأمر بصيامه» (رواه البخاري‬
»‫شهر اهلل المحرم‬
ُ ‫الصيام بعد رمضان‬
ّ ‫«أفضل‬ “Nabi  datang di Madinah dan melihat orang-
)2891 ‫(رواه مسلم‬ orang Yahudi berpuasa pada hari 'Āsyūrā', maka beliau
bertanya “Puasa apa ini?” Mereka menjawab “Ini ada-
“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan ada-
lah hari yang baik, hari dimana Allāh menyelamatkan
lah puasa di bulan Allāh Al-Muharram.”(HR. Muslim)
Bani Israil dari musuh mereka, maka Nabi Musa

Sabda Rasūlullāh "‫ "شــه ُر اللــه‬penyandaran bulan ke-
berpuasa pada hari tersebut.” Maka Nabi 
pada Allāh ini adalah penyandaran pengagungan. Berka-
bersabda: “Jika begitu akulah yang lebih berhak mengi-
ta Qari, “Yang tampak di sini yang dikehendaki adalah
kuti sunnah Musa daripada kalian.” Kemudian Nabi
seluruh hari-hari pada bulan Muharram.”
 berpuasa dan memerintahkan untuk berpua-
Akan tetapi telah tetap riwayat-riwayat shahih bahwa
sa pada hari 'Āsyūrā'.” (HR. Bukhari 1865)
Nabi  tidak puasa penuh selama satu bulan
kecuali pada bulan Ramadhan, maka hadits ini mengan-
dung pengertian sebagai motivasi untuk memperbanyak

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 33
Keutamaan Puasa 'Āsyūrā'
ُ ُ‫ وبه قال ُج ْمه‬..‫ وتاسوعاء هو التّ اسع منه‬،‫المحرم‬
‫ور‬ َّ ‫من‬
Dari Ibnu ‘Abbas  ia berkata:
،‫العلماء… وهو ظاهر األحاديث ومقتضى إطالق اللفظ‬
‫يتحرى صيام‬
ّ ُ
‫رأيت النبي صلى اهلل عليه وسلم‬ ‫"ما‬
.)‫ (المجموع‬.‫وهو المعروف عند أهل اللغة‬
َ ‫يوم فضله على غيره إالَّ هذا اليوم‬
‫ وهذا‬،‫يوم عاشوراء‬
“'Āsyūrā' dan Tāsu’a adalah dua nama yang dibaca mad
‫ ومعنى‬.)7681 ‫الشهر يعني شهر رمضان" (رواه البخاري‬ (panjang), inilah yang masyhur di kitab-kitab bahasa.
‫ يقصد صومه لتحصيل‬:‫"يتحرى" أي‬ Teman-teman kami (para ulama) berkata: 'Āsyūrā'adalah
hari kesepuluh dari bulan Al-Muharram dan Tāsu’a ada-
‫ثوابه والرغبة فيه‬ lah hari kesembilannya.”
“Aku tidak melihat Nabi  berupaya untuk Demikianlah yang dikatakan oleh jumhur ulama, itu-
berpuasa pada suatu hari karena berharap keutamaan lah yang tampak dari kesesuaian lafal secara mutlak dan
hari tersebut atas selainnya kecuali hari 'Āsyūrā' dan bu- itulah yang dikenal di kalangan ahli bahasa. (Al-Majmuu’)
lan Ramadhan.” (HR. Bukhari 1867)
Makna "‫"يتحــرى‬adalah memaksudkan puasa karena Disunnahkannya Puasa Tāsu’a dan 'Āsyūrā' Sekaligus
ingin mendapatkan pahalanya dan karena senang terha- ‘Abdullah Ibnu ‘Abbas  berkata :
dap pahala tersebut. Rasūlullāh  bersabda:
‫حين صام رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم يوم‬
‫ إني أحتسب على اهلل أن يكفر‬،‫«صيام يوم عاشوراء‬ ‫ إنه يوم‬،‫ يا رسول اهلل‬:‫عاشوراء وأمر بصيامه قالوا‬
)6791 ‫السنة التي قبله (رواه مسلم‬ ‫ فقال رسول اهلل صلى اهلل‬،‫تعظمه اليهود والنصارى‬
“Puasa hari 'Āsyūrā' sesungguhnya aku berharap de-
‫ فإذا كان العام المقبل إن شاء اهلل صمنا‬:‫عليه وسلم‬
ngannya Allāh menghapus dosa setahun sebelumnya.”
(HR. Muslim 1976) ‫يأت العام المقبل حتى توفي‬
ِ ‫ فلم‬:‫ قال‬، ‫اليوم التاسع‬
Ini merupakan keutamaan yang agung dari Allāh )6191 ‫ (رواه مسلم‬.‫رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم‬
 atas kita semua, bahwa Allāh  meng- “Ketika Rasūlullāh  berpuasa hari kesepu-
hapus dosa kita selama satu tahun hanya dengan puasa
luh ('Āsyūrā') dan memerintahkan untuk berpuasa pada
satu hari.
hari tersebut, para sahabat berkata “Wahai Rasūlullāh,
Adapun yang dihapuskan sebab melaksanakan
hari 'Āsyūrā' adalah hari yang orang-orang Yahudi dan
puasa 'Āsyūrā' adalah dosa-dosa kecil, adapun dosa-dosa
Nasrani mengagungkannya.”, maka beliau 
besar hanya akan diampuni dengan taubatan nashuha,
bersabda “Jika demikian, tahun depan in syaa Allāh kita
kecuali jika Allāh  menganugerahkan keluasan am- akan berpuasa pada hari kesembilan (Tāsu’a) Ibnu ‘Ab-
punan-Nya kepada orang-orang dikehendaki. Syaikhul
bas berkata “Ternyata sebelum masuk tahun depannya
Islam Ibnu Taimiyah  berkata Rasūlullāh telah diwafatkan oleh Allāh .’’
،‫ وعرفة‬،‫ وصيام رمضان‬،‫والصالة‬
ّ ّ ‫وتكفير‬
،‫الطهارة‬ Imam Asy-Syafi’ dan sahabat-sahabat beliau, Imam
Ahmad, Ishaq, dan beberapa ulama yang lain,  ber-
)5 ‫ (الفتاوى الكبرى ج‬.‫للصغائر فقط‬
ّ ‫وعاشوراء‬
kata
“Penghapusan dosa yang didapatkan dengan
wudlu, shalat, puasa Ramadhan, puasa ‘Arafah, dan pua-
ً
‫جميعا؛ ألن النبي صلى‬ ‫يستحب صوم التاسع والعاشر‬
sa 'Āsyūrā', adalah hanya untuk dosa-dosa kecil.” (Al-Fa- .‫ ونوى صيام التاسع‬،‫اهلل عليه وسلم صام العاشر‬
tawa Al-Kubra Juz’ 5)
"Disunnahkan puasa pada hari kesembilan dan ke sep-
uluh sekaligus, karena Nabi  telah berpuasa
Pelaksanaan Puasa 'Āsyūrā' pada hari kesepuluh dan telah berniat untuk berpuasa
Berkata Imam An-Nawawi : pada hari kesembilan.”

‫ هذا هو المشهور‬،‫وتاسوعاء اسمان ِ ممدودان‬


ُ ‫عاشوراء‬
ُ Berdasarkan uraian di atas, puasa 'Āsyūrā' ada bebe-
rapa tingkatan. Tingkatan yang paling rendah adalah ber-
‫ عاشوراء هو اليوم العاشر‬:‫ قال أصحابنا‬.‫في كتب اللغة‬

MAJALAH HSI
34 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
puasa pada hari kesepuluh saja dan tingkatan di atasnya berkumpulnya dua perkara tersebut, dosa-dosa kecil
adalah berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh bisa dihapuskan. Sebagian orang yang tertipu merasa
sekaligus dan tingkatan selanjutnya adalah memperba- amal shalihnya lebih banyak daripada kemaksiatannya
nyak puasa sunnah di bulan Muharam, semakin banyak karena ia tidak menghitung dirinya dari kesalahan-kes-
berpuasa sunnah pada bulan Muharram semakin utama alahannya, ia tidak meneliti dosa-dosanya dan ketika ia
dan semakin baik. mengerjakan amal sholih maka ia mengingat-ingat dan
menghitungnya. Contohnya seperti orang yang membaca
Awas.. Jangan tertipu..!! istighfar dengan lisannya atau membaca tasbih seratus
Sebagian dari kaum muslimin tertipu dengan meng- kali dalam sehari, kemudian ia meng-ghibah kaum mus-
andalkan amalan seperti puasa 'Āsyūrā' dan puasa hari limin dan merusak kehormatan mereka dan ia berbicara
‘Arafah. Mereka berkata “Puasa 'Āsyūrā' ini menghapus dengan sesuatu yang tidak Allāh  ridhoi sepanjang
seluruh dosa selama satu tahun, adapun sisanya (yaitu) hari, maka orang yang seperti ini selamanya hanya be-
puasa ‘Arafah adalah sebagai tambahan pahala.” rangan-angan terhadap keutamaan-keutamaan bacaan
Ibnu Al-Qayyim  membantah pernyataan ini se- tasbih dan tahlil, ia tidak melihat terhadap dalil-dalil an-
bagai berikut. caman bagi orang-orang yang suka meng-ghibah, berdu-
sta, mengadu domba, berbagai penyakit penyakit lisan
‫ـدر هــذا المغتــر أن صــوم رمضــان والصلــوات‬
ِ ‫لــم يـ‬ yang lainnya dan inilah ketertipuan yang murni.”(Al-Mau-
‫الخمــس أعظــم وأجــل مــن صيــام يــوم عرفــة ويــوم‬ suu’atu Al-Fiqhiyyah, Juz’ 31, Ghurur)
ّ ‫ وهــي إنمــا‬،‫عاشــوراء‬
‫تكفــر مــا بينهمــا إذا اجتنبــت‬ Kita memohon kepada Allāh  agar menjadikan
kita termasuk orang-orang yang mengikuti sunnah Nabi-
‫ والجمعــة إلــى الجمعــة‬،‫ فرمضــان إلــى رمضــان‬،‫الكبائــر‬
-Nya yang mulia , menghidupkan kita di
‫ال يقويــان علــى تكفيــر الصغائــر إال مــع انضمــام تــرك‬ atas agama Islam, mematikan kita di atas keimanan dan
‫ فيقــوى مجمــوع األمريــن علــى تكفيــر‬،‫الكبائــر إليهــا‬ memberi taufiq kepada kita terhadap segala yang Ia cin-
tai dan senangi.
‫ ومــن المغروريــن مــن يظــن أن طاعاتــه أكثــر‬.‫الصغائــر‬
Kita memohon kepada Allāh  agar menolong
‫ وال‬،‫ ألنــه ال يحاســب نفســه علــى ســيئاته‬،‫مــن معاصيــه‬ kita atas berdzikir kepada-Nya, mensyukuri nikmat-Nya,
،‫ وإذا عمــل طاعــة حفظهــا واعتــد بهــا‬،‫يتفقــد ذنوبــه‬ memperbaiki ibadah kepada-Nya. Semoga Ia menerima
amal shalih kita serta menggolongkan kita termasuk dari
‫كالــذي يســتغفر اهلل بلســانه أو يســبح اهلل فــي اليــوم‬ orang-orang yang bertakwa. Semoga Allāh mencu-
،‫ ثــم يغتــاب المســلمين ويمــزق أعراضهــم‬،‫مــرة‬ ّ ‫مائــة‬ rahkan shalawat kepada Nabi kita Muhammad 
ً
‫أبــدا‬ ‫ فهــذا‬،‫ويتكلــم بمــا ال يرضــاه اهلل طــول نهــاره‬ dan kepada keluarganya, serta sahabat-sahabatnya.

‫يتأمــل فــي فضائــل التســبيحات والتهليــات وال‬ ّ


ّ
‫والكذابيــن‬ ‫يلتفــت إلــى مــا ورد مــن عقوبــة المغتابيــن‬
ّ ‫ إلــى غيــر ذلــك مــن آفــات‬،‫والنماميــن‬
‫ وذلــك‬،‫اللســان‬ ّ
)‫ غــرور‬،13 ‫ (الموســوعة الفقهيـ�ة ج‬.‫محــض غــرور‬.
“Orang yang tertipu ini tidak tahu bahwa puasa
Ramadhan dan shalat lima waktu lebih agung dan leb-
ih mulia dibandingkan dengan puasa hari ‘Arafah dan
puasa 'Āsyūrā', ia menjadi penghapus dosa-dosa di an-
Diterjemahkan dan disesuaikan dari risalah Syaikh
tara keduanya hanya ketika dosa-dosa besar dijauhi.
Al-Munajjid (Murid senior Syaikh Bin Baaz) dengan
Puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan berikutnya,
judul “‫”فضل شهر اهلل المحرم وصيام عاشوراء‬.
shalat Jum’at sampai ke shalat Jum’at berikutnya tidak
Jember, 29 Dzulqa’dah 1440 H
bisa menjadi penghapus dosa kecuali jika disertai den-
gan tidak mengerjakan dosa-dosa besar, maka dengan

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 35
Pergantian tahun seringkali dimaknai sebagai sesua-
Mutiara Nasihat
Muslimah tu yang sangat istimewa bagi manusia. Berbagai macam
perayaan pun dilaksanakan untuk menyambut datang-
nya tahun baru. Bahkan ada ritual-ritual khusus yang
diamalkan dalam rangka menyambut datangnya tahun
baru. Tidak ketinggalan, umat Islam pun banyak yang me-
laksanakannya. Mereka melakukan hal itu karena mera-

JANGAN
sa bahwa hal itu sudah dilakukan secara turun temurun.
Ada lagi yang berpendapat bahwa tahun baru Islam ha-

SERUPAI
rus dirayakan dengan lebih meriah daripada tahun baru
lainnya. Maka, tanpa sadar jatuhlah sebagian besar umat
Islam kepada perbuatan meniru perayaan dan atau ritual

MEREKA
agama lain tanpa dasar ilmu yang benar dari Al Quran
dan Sunnah, meskipun dengan alasan demi kebaikan.
Tasyabbuh, demikian Rasūlullāh  menamakan
perilaku ini. Nah akhwaatifillaah, mari kita cermati apa
saja perilaku yang termasuk tasyabbuh dan apa konse-
kuensi dari perilaku tersebut?

Pemaknaan Muharram Oleh Sebagian Masyarakat


Pada zaman jahiliyah, Muharram disebut Shafar Awal,
sedangkan Shafar dinamakan Shafar Tsani. Kemudian,
pada tahun 16 Hijriyah, di masa kekhalifahan 'Umar bin
al-Khattab , diputuskan bulan Muharram sebagai
bulan pembuka untuk kalender Hijriyah karena pada bu-
lan inilah muncul tekad untuk berhijrah ke kota Madinah.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Hajar 
dalam Fathul Bari (7/ 355).
Di Indonesia, Muharram menjadi bulan pembuka ta-
hun dalam penanggalan Islam Jawa (Mataram Islam). Ini
diberlakukan setelah Sultan Agung Hanyokrokusumo,
Raja Mataram Islam (tahun 1613-1645) menyelaraskan
penanggalan Jawa dengan kalender Hijriyah. Kalender
Jawa sendiri merupakan perpaduan kalender Jawa asli
dan Hindu. Ketika itu, Sultan ingin mempersatukan ma-
syarakat pesisir yang putihan (Islam) yang menggunakan
kalender Hijriyah, dengan masyarakat pedalaman (ke-
jawen) yang menggunakan kalender Saka. Bulan Muha-
ram di Jawa disebut sebagai bulan Sura, yang merupakan
penggalan akhir dari kata 'Āsyūrā'.
Sayangnya, perpaduan kalender ini, juga memenga-
ruhi tata cara umat Islam di Jawa dalam menyikapi datang-
nya bulan Muharram. Kepercayaan kejawen menganggap
bulan Sura istimewa karena merupakan hari pembebas-
an pulau Jawa dari cengkeraman raksasa bernama Dewa
Batara Kala. Karena itu mereka membuat ritual-ritual un-

MAJALAH HSI
36 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M Mutiara Nasihat Muslimah: Jangan Serupai Mereka
tuk menghindari kesialan atau musibah. Kepercayaan ini
menyebar dan diikuti oleh kaum muslimin di Jawa, baik
dalam kegiatan maupun kepercayaan-kepercayaan, se-
perti melarang orang untuk menikah atau membangun
rumah jika ingin selamat di masa depan. Perayaan besar-
-besaran pun dilakukan untuk menyambut datangnya 1
Sura atau 1 Muharram, menandai istimewanya bulan ini.
Perayaan 1 Sura umumnya diisi dengan berbagai ritu-
al, di antaranya adalah ruwatan, yaitu memandikan pusa-
ka seperti keris dan barang peninggalan leluhur, dan juga
ruwatan sukerta yaitu mandi air kembang untuk menyu-
cikan diri. Kemudian juga dilakuan kirab benda pusaka
ke makam leluhur, dan kirab kerbau bule yang dianggap
keramat. Dalam prosesi ini biasanya ada sesaji dalam
bentuk gunungan tumpeng atau mempersembahkan ke-
pala kerbau yang terkadang juga dilarung ke laut.
Selain perayaan 1 Sura yang berkaitan dengan tradisi
Jawa, kini masyarakat muslim juga ikut-ikutan merayakan
datangnya tahun baru Hijriyah sebagaimana kaum Nas-
rani merayakan datangnya tahun baru Masehi. Nampak makhluk, maka kita akan terjatuh pada kemunkaran dan
seperti sebuah kebaikan, namun apakah ini dibenarkan kesesatan. Dalam perayaan 1 Suro, terjadi praktik at-tat-
dalam agama kita? hoyur, yaitu merasa sial karena sesuatu, dan ini merupa-
kan bentuk kesyirikan. Mereka juga memercayai khurafat
Larangan Ber-Tasyabbuh dan takhayul. Ini sangat terlarang, karena telah menyan-
Amalan-amalan yang dijelaskan di atas merupakan darkan manfaat dan mudharat bukan kepada Allāh C.
bentuk meniru-niru ibadah dan kebiasaan yang dilaku- Padahal larangan terhadap hal ini telah ditegaskan Allāh
kan umat lain, seperti Hindu dan Kristiani. Perilaku se- C dalam Alqur’an surah Yunus ayat 106 sebagai ber-
perti di atas dinamakan tasyabbuh. Tasyabbuh merupa- ikut:
kan hal yang dilarang dalam Islam.
Mengenai larangan meniru atau ber-tasyabbuh di- َ ‫َو َل َتدْ ُع ِم ْن دُ ون ِ اللَّ ِ َما َل َين َْفعُ َك َو َل َي ُض ُّركَ ۖ َف إ� ْن َفعَ ْل‬
‫ت‬
sebutkan dalam hadits dari Ibnu ‘Umar L, Nabi ‫ين‬َ ‫َف إ� َّن َك إ� ًذا ِم َن الظَّا ِل ِم‬
H bersabda,
“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang
‫َم ْن َت َش َّبهَ ِب َق ْو ٍم َفهُ َو ِم ْنهُ ْم‬ tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi
mudharat kepadamu selain Allāh; sebab jika kamu ber-
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia
buat (yang demikian) itu maka sesungguhnya kamu ter-
termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu
masuk orang-orang yang zalim."
Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 me-
ngatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Al Hafizh Kemudian mengenai praktik memberikan sesaji dan
Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan) sembelihan sebagai ibadah juga dijelaskan dalam Al-
qur’an surah Al an’aam ayat 162.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Menyerupai
(mereka) akan menumbuhkan kasih sayang, kecintaan, ‫ل َر ِّب‬ َ ‫ُق ْل إ� َّن َص َل ِتي َو ُن ُس ِكي َو َم ْح َي‬
ِ َّ ِ ‫اي َو َم َما ِتي‬
dan pembelaan dalam batin, sebagaimana kecintaan da-
lam batin akan melahirkan musyabahah (ingin menyeru-
َ ‫ْالعَ الَ ِم‬
‫ين‬
pai) secara zahir.” “Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku,
Inilah bahayanya ber-tasyabbuh. Jika kecintaan kita dan matiku hanyalah untuk Allāh Rabb semesta alam”.
kepada Allāh C dikalahkan oleh kecintaan kepada

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 37
Dengan demikian tidak ada perayaan-peraya-
SEBAGAI MUSLIMAH HENDAKNYA KITA an bagi umat Islam selain pada dua hari raya yang te-
lah disyari'atkan Allāh dan dikabarkan oleh Rasul-Nya
BERSIKAP BARO' (BERLEPAS DIRI) DARI
H .
SEGALA HAL YANG AKAN MENDATANGKAN
KEMURKAAN ALLĀH, SEBAGAI WUJUD Bersikap Bara' dan Itibba'u Sunnah
KEBENARAN TAUHID KITA. Maka, sebagai muslimah hendaknya kita bersikap
bara' (berlepas diri) dari segala hal yang akan menda-
tangkan kemurkaan Allāh, sebagai wujud kebenaran
tauhid kita. Konsekuensi dari bara' itu sendiri adalah

Dalam ayat tersebut Allāh C mengkhususkan dua meninggalkan tasyabbuh (perilaku menyerupai) dengan

ibadah (shalat dan berqurban) karena kemuliaan dan kebiasaan dan tradisi di masyarakat tersebut, walaupun

keutamaan keduanya serta sebagai bukti kecintaan ke- kita harus melakukannya sendirian.

pada Allāh B. Sehingga ketika ada hamba-Nya yang Muslimah rahimakunnallāh, marilah kita memo-

menyembah bukan atas nama Allāh dan menyembelih hon kepada Allāh taufiq dan kemudahan dalam mengisi

juga untuk selain Dia, berarti mereka telah melanggar setiap kesempatan, apalagi kesempatan di saat pahala

hak Allāh yang paling asasi atas diri kita, yaitu menjadi- dilipatgandakan. Isilah dengan amal-amal shalih, seper-

kan Allāh B sebagai satu- satunya Dzat yang pantas ti menghindari berbuat kedzaliman kepada Allāh dan

diibadahi dan ditaati. Hanya kepada-Nya lah loyalitas to- Rasul-Nya, diri sendiri, dan orang lain. Juga mengisi bu-

tal pantas kita berikan. lan Allāh ini dengan berbagai ketaatan lahir maupun

Selain ber-tasyabbuh dalam ritual tolak bala' (me- batin seperti mengerjakan puasa sunnah, Tāsu’a dan

nangkal sial), masyarakat juga melakukan pesta-pes- 'Āsyūrā', yang disyariatkan Rasūlullāh H, yang
ta seperti membuat makanan tertentu dan menjadikan akan menghapuskan dosa satu tahun yang telah lewat.

'Āsyūrā' seakan-akan sebagai bagian dari hari raya. Ter- Amalan-amalan di atas kita lakukan dengan niat

masuk juga yang dilakukan sebagian kaum muslimin de- untuk ittiba' terhadap sunnah Rasūlullāh H dan

ngan memperingati Tahun Baru Islam, menyerupai peri- demi menyelisihi kebiasaan-kebiasaan yang tidak ada

laku kaum Nasrani yang merayakan Tahun Baru Masehi. tuntunannya, sebagai wujud berlepas diri terhadap sega-

Padahal hari raya bagi umat Islam hanyalah Idul Fitri dan la bentuk kejahiliyahan, dan sebagai bukti loyalitas bera-

Idul Adha. Anas bin Malik I berkata, gama kita hanyalah untuk Allāh semata.
Sesungguhnya hanya kepada Allāh kita memohon
ْ ُ ‫َق ِد َم َر ُس‬
ِ ‫ ال َم ِدين ََة َولَأهْ ل‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫الل‬ ِ َّ ‫ول‬ petunjuk dan ma'unah.
‫ال « َق ِد ْم ُت عَ لَ ْيكُ ْم‬ َ ‫يه َما َف َق‬ ِ ‫ون ِف‬ َ ‫ْال َم ِدين َِة َي ْو َمان ِ َي ْلعَ ُب‬ Bārokallāhufiikunna. Wallāhu ta'ala a'lam.

ِ ‫الل َقدْ أ�بْدَ لَكُ ْم َي ْو َم ْين‬َ َّ ‫يه َما َف إ� َّن‬ِ ‫ون ِف‬ َ ‫َولَكُ ْم َي ْو َمان ِ َت ْلعَ ُب‬
‫را ِم ْنهُ َما َي ْو َم ْال ِف ْط ِر َو َي ْو َم الن َّْح ِر‬
ً ‫َخ ْي‬
“Ketika Nabi H datang ke Madinah, pendu-
duk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-
-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka Maraji':
Beliau H berkata, “Aku datang kepada kalian • Tafsir Al Qur'an al Karim
dan kalian mempunyai dua hari raya di masa jahiliyah • Fiqih Sunnah Wanita, Bab Puasa Sunnah. Hal.
yang kalian isi dengan bermain-main. Allāh telah meng- 312-313; Abu Malik Kamal bin as- Sayyid Salim
ganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, ya- • Kitab Tauhid Ibadah, Bab Wala' dan Baro' ; Syaikh
itu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Muhammad bin Syami bin Matha'in Syaibah
Nasa'i no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai • Misteri Bulan Suro, Perspektif Islam Jawa, Mu-
syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib hammad Solikhin.
Al Arnauth). • Berbagai sumber

MAJALAH HSI
38 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Mutiara
Al-Qur’an

Bulan-bulan yang telah berlalu (Dzulqa’dah dan Dzul- Mengenai keharaman bulan-bulan tersebut, Allāh
hijjah) serta bulan ini ditambah dengan bulan Rajab  berfirman:
yang akan kita lalui insyaa Allah dalam Islam dinamakan
Asyhurul Hurum atau bulan-bulan yang diharamkan.
ِ َّ‫اب الل‬ ِ َ‫ور ِعنْدَ اللَّ ِ ا ْثنَا عَ َش َر َشهْ ًرا ِفي ِكت‬ ُّ ‫إ� َّن ِعدَّ َة‬
ِ ُ‫الشه‬
Bulan haram ini memiliki keistimewaan dibandingkan ‫ال ْر َض ِمنْهَ ا أ� ْربَعَ ٌة ُح ُر ٌم ۚ ٰ َذ ِل َك‬
‫ات َو ْ َأ‬ِ ‫او‬ َ ‫الس َم‬ َّ ‫َي ْو َم َخلَ َق‬
ِ ‫ين ْال َق ِّي ُم ۚ َف َل َت ْظ ِل ُموا ِف‬
‫يه َّن أ� ْن ُف َسكُ ْم‬
dengan bulan-bulan yang lain. ِّ
ُ ‫الد‬
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua be-
las bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia mencip-
takan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah
menganiaya diri dalam bulan yang empat itu. (QS. At

Nasihat
Tawbah: 36)
Disebutkan oleh Nabi  di dalam hadits bah-
wasanya empat bulan haram itu adalah sebagai berikut.

n - B u l a n
Bula
1. Dzul'qadah
2. Dzulhijjah
3. Al Muharram

Haram
4. Rajab
Pensifatan empat bulan ini sebagai bulan haram me-
nunjukkan keistimewaan bulan-bulan ini dibandingkan
dengan delapan bulan lainnya. Apalagi Allāh  juga
memberikan wasiat khusus agar kita tidak berbuat dhza-
lim pada bulan tersebut. Allāh  berfirman,

ِ ‫ال َت ْظلَ ُم ْوا ِف‬


‫يه َّن أ� ْن ُف َسكُ ْم‬ َ ‫َف‬
"Maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian di bulan-
bulan tersebut."
Makna menzhalimi pada ayat adalah berbuat dosa,
yaitu bermaksiat kepada Allāh . Berbuat dosa/
maksiat secara umum diharamkan pada bulan apa saja.
Namun, Allāh  memberikan penegasan secara
khusus agar kita jangan berbuat dosa/maksiat pada bu-
lan-bulan haram. Hal ini menunjukkan bahwa berbuat
dosa/maksiat pada bulan-bulan haram nilai keburukan-
nya lebih besar dibandingkan jika dikerjakan pada bu-
lan-bulan lain. Menodai bulan-bulan haram dengan per-
buatan dosa bukanlah perkara yang remeh, melainkan
perkara yang besar di sisi Allāh .

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 39
Secara umum, maksiat adalah perkara yang besar,
tetapi nilainya akan menjadi lebih besar dan dosanya
akan lebih besar jika dikerjakan di bulan-bulan haram.
Sama saja, apakah itu bermaksiat kepada Allāh 
maupun kemaksiatan yang ditujukan kepada makhluk.
Maksiat kepada Allah misalnya berbuat syirik, meninggal-
kan kewajiban syariat, melanggar larangan syariat, dan
selainnya. Maksiat kepada makhluk misalnya durhaka
kepada kedua orang tua, menyakiti tetangga, ghibah, dan
sebagainya. Kemaksiatan-kemaksiatan seperti itu adalah
perkara besar yang akan mendatangkan dosa yang besar
bagi pelakunya, terlebih jika dilakukan di bulan-bulan
haram, maka dosanya akan lebih besar lagi.
Oleh karena itu, barangsiapa yang meremehkan bu-
Disebutkan dalam ayat,
lan-bulan haram dengan melakukan kemaksiatan di
ٰ
dalamnya, maka ia akan menanggung dosa yang sangat ِ ‫َذ ِل َك َو َمن يُ عَ ِّظ ْم َشعَ ٰ ٓـ ِئ َر ٱللَّ ِ َف إ� َّنهَ ا ِمن َت ْق َوى ْٱل ُق ُل‬
‫وب‬
besar disebabkan oleh kemaksiatannya tersebut. Satu "Demikianlah (perintah Allah), dan barangsiapa menga-
kemaksiatan di bulan haram, bisa jadi dosanya beribu- gungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu tim-
-ribu kali lebih besar jika dibandingkan dengan dosa dari bul dari ketakwaan hati" (QS. Al Hajj: 32)
kemaksiatan yang sama yang dilakukan di luar bulan ha-
Di antara hal yang menunjukkan ketakwaan seseo-
ram. Sebaliknya, barangsiapa yang mengagungkan bulan-
rang adalah ketika dia mengagungkan syiar-syiar Allāh
-bulan haram dengan memperbanyak ibadah di dalam-
.
nya, maka Insyaallah ia akan mendapatkan pahala yang
Semoga kita masuk golongan orang-orang yang ber-
berlipat ganda. Karena ini adalah bulan-bulan istimewa
taqwa dan beruntung. Allāhumma Āmīn.
yang apabila beribadah di dalamnya juga dilipatganda-
kan oleh Allāh , sebagaimana kemaksiatan per-
karanya menjadi lebih besar apabila dilakukan di bulan
haram demikian pula amal shalih juga dilipatgandakan
pahalanya di bulan-bulan haram ini.
Meskipun tidak ada dalil khusus mengenai amalan
tertentu yang harus dilakukan di bulan-bulan haram, na-
mun secara umum kita dianjurkan untuk memperbanyak
Sumber : Transkrip dari Kajian Ustadz Dr. Abdullah
amal shalih apa saja dan menjauhi maksiat sekecil apa-
Roy, M.A hafidzahullah yang ditayangkan pada kanal
pun.
YouTube HSI AbdullahRoy pada tanggal 26 Juli 2019
Apabila kita benar-benar beribadah dan beramal sha-
dengan judul Nasihat Singkat : Bulan - Bulan Haram,
lih secara maksimal dan juga menjauhi kemaksiatan ke-
dengan beberapa editan oleh Tim Editor Majalah HSI.
pada Allāh  di bulan-bulan haram ini, tentunya ini
Alamat link : https://youtu.be/7m5ZF28163Q
adalah termasuk bagian dari takwa kepada Allāh .

MAJALAH HSI
40 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Mutiara
Hadīts

Hadits-Hadits Tentang
Bulan Muharram

Muharram adalah salah satu bulan dari empat bulan haram yang ditetapkan oleh Allāh  , sehingga berlaku
padanya hukum-hukum yang terdapat pada bulan haram pada umumnya. Muharram juga bulan pembuka (bulan
awal) dari setiap tahun hijriyah.
Terdapat beberapa hadits yang membahas tentang bulan Muharam, di antaranya sebagai berikut.

ً
‫ ثالثة‬: ‫ منها أربعة حرم‬، ‫شهرا‬ ‫ السنة اثنا عشر‬:‫ عن أبي بكرة رضي اهلل عنه عن النبي صلى اهلل عليه وسلم قال‬.‫ﺍ‬
‫متفق عليه‬ .‫ورجب ُم َض َر الذي بين جمادى وشعبان‬
ُ ، ‫ والمحرم‬، ‫ وذو الحجة‬، ‫ ذو القعدة‬، ‫متوالية‬
Dari Abu Bakrah , dari Nabi  beliau bersabda ; “...dalam setahun ada dua belas bulan, di antara
dua belas tersebut ada empat bulan haram (bulan yang suci, bulan yang mulia), yang tiga berurutan yaitu Dzulqa’dah,
Dzulhijjah, dan Muharram, adapun yang satu menyendiri di antara bulan Jumada dan Sya’ban, yaitu Rajab Mudhar”.
(Hadits ini disepakati keshahihannya oleh Imam Bukhari dan Muslim)

‫ما علمت أن رسول اهلل صلى اهلل‬:‫ فقال‬، ‫ وعن ابن عباس – رضي اهلل عنهما – أنه سئل عن صيام يوم عاشوراء‬.٢
ً
‫متفق عليه‬ .‫شهرا إال هذا الشهر‬ ً
‫ وال‬، ‫يوما يطلب فضله على األيام إال هذا اليوم‬ ‫عليه وسلم صام‬
Dan dari Ibnu ‘Abbas  sesungguhnya ia ditanya tentang puasa 'Āsyūrā' ( puasa yang dikerjakan pada tanggal
10 dalam bulan Muharram) maka beliau menjawab “Aku tidak melihat bahwasannya Rasūlullāh  berpuasa
sunnah pada suatu hari karena keutamaan hari tersebut mengalahkan hari-hari yang lain kecuali puasa 'Āsyūrā' ini,
dan beliau tidak berpuasa sunnah dalam suatu bulan karena keutamaan bulan tersebut mengalahkan bulan lainnya
kecuali bulan Muharram ini”. (Hadits ini disepakati keshahihannya oleh Imam Bukhari dan Muslim)

MAJALAH HSI
Mutiara Hadits: Hadits-Hadits Tentang Bulan Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 41
Muharram
‫شهر اهلل‬
ُ ُ
‫أفضل الصيام بعد رمضان‬ : ‫ قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم‬: ‫ عن أبي هريرة رضي اهلل عنه قال‬.٣
ُ
‫أخرجه مسلم‬ .‫ الصالة في جوف الليل‬:‫وفي رواية‬  .‫صالة الليل‬ ُ
‫وأفضل الصالة بعد الفريضة‬ ،‫المحرم‬
Dari Abu Hurairah  ia berkata, "Rasūlullāh  bersabda, 'Puasa yang paling utama setelah puasa
Ramadhan adalah puasa di dalam bulan Allāh Al-Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat yang wajib
adalah shalat malam ( qiyamullail ). Dalam riwayat lain : “Shalat di tengah malam'”. ( Hadits ini dikeluarkan oleh Imam
Muslim )

Beberapa faidah yang bisa diambil dari ketiga hadits


di atas adalah sebagai berikut.
Pertama, Muharram adalah bulan suci dan mulia,
yang mana perbuatan dosa yang dilakukan di dalam bu-
lan tersebut lebih diberatkan dibandingkan jika dikerja-
kan pada selain bulan haram. Begitu juga dengan amal
shalih yang dikerjakan di bulan haram akan dilipatgan-
dakan pahalanya.

Kedua, sangat dianjurkan memperbanyak puasa sun-


nah di dalam bulan Muharram, dan ini menunjukkan
keutamaan bulan Muharram itu sendiri. Adapun puasa-
-puasa yang bisa di amalkan di dalam bulan Muharram
adalah puasa ’ 'Āsyūrā', puasa Tāsu’a, puasa Nabi Da-
wud , puasa Ayyāmul Bidh 3 hari dalam sebulan,
puasa hari Senin dan Kamis, serta puasa sunnah mutlak
sebanyak-banyaknya.

Ketiga, sangat dianjurkan memperbanyak shalat sun-


nah pada bulan ini , shalat sunnah yang terbaik dan pa-
ling utama adalah shalat malam atau qiyāmullail, teruta-
ma shalat tahajjud pada 1/3 malam yang terakhir.
Demikianlah keutamaan tentang bulan Muhar-
ram yang dapat kami nukil berdasarkan hadist shahih,
semoga bermanfaat bagi kaum muslimin dan memacu
semangat kita untuk lebih giat beribadah dan berbuat
kebaikan serta menjauhi dosa kemaksiatan pada bulan
ini. Allāhu‘alam.

MAJALAH HSI
42 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
HSI
Kesehatan

Menyiasati
Penyakit
Musiman
Musim kemarau telah tiba. Kita biasa menyebut peralihan musim
ini sebagai musim pancaroba yang ditandai dengan keadaan udara
yang tidak menentu, terkadang lembab dan terkadang kering. Saat
kondisi udara seperti inilah ditengarai pertumbuhan mikroorganisme
penyebab penyakit meningkat. Upaya adaptasi tubuh kita terhadap
perubahan cuaca tersebut menyebabkan kondisi daya tahan tubuh pun
menurun. Akibatnya kita sering jatuh sakit. Bagaimana sebaiknya kita
mengatasi dan menangani kondisi musim pancaroba ini? Simak ulasan
berikut.

Penyakit Umum Saat Pancaroba


Berdasarkan pengalaman para praktisi kesehatan, penyakit yang
sering melanda saat musim pancaroba di antaranya sebagai berikut.
1. Common cold (influenza/flu)
Penyakit ini seringkali ditandai dengan bersin-bersin, batuk,
nyeri tenggorokan, dan kadang disertai dengan demam, sakit kepala
serta nyeri di sekujur tubuh. Penyakit ini pada umumnya disebabkan oleh
infeksi rhinovirus.
2. Diare
Penyakit ini seringkali melanda anak-anak. Ditandai dengan frekuensi
buang air besar lebih dari 3 kali sehari atau perubahan konsistensinya
menjadi lembek atau cair. Penyakit ini disebabkan oleh makanan yang
terkontaminasi kuman, dan dimakan oleh orang dengan daya tahan
tubuh yang sedang menurun. Terkadang diare disertai dengan mun-
tahmuntah. Apabila sudah ada tanda-tanda dehidrasi, seperti mata
cekung disertai dengan badan lemas (pada anak), biasanya sudah
harus diperiksakan ke dokter.
3. Asma
Penyakit ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki kecende-
rungan asma bronkial. Pada musim pancaroba, suhu dingin mence-
tuskan serangan sesak. Pada serangan sesak napas yang cukup berat
dan mengganggu, maka harus diberikan pengobatan uap (nebulisasi
dengan nebulizer).

MAJALAH HSI
HSI Kesehatan: Menyiasati Penyakit Musiman Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 43
Pada umumnya, penyakit-penyakit di atas tidak me-
merlukan pengobatan antibiotika. Penggunaan antibio-
tika hanya spesifik pada penyakit yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, yang dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium. Penggunaan antibiotika yang tidak sesuai
dengan peruntukannya akan memicu resistansi kuman
terhadap antibotika tersebut, sehingga mengakibatkan
penggunaan dosis lebih besar dan obat yang lebih mahal
di kemudian hari, dan hal ini akan merugikan pasien.

Paradigma Sehat pada umumnya, usaha menjaga kesehatan pun harus


Kita hidup di zaman modern, di mana semua serba berdasarkan ilmu. Ilmu mengenali tubuh sendiri dan
cepat dan instan. Akibatnya, pandangan kita tentang tips serta caranya yang didasarkan pada hasil peneliti-
kesehatan pun demikian. Bila sakit, kita ingin cepat an ilmu kedokteran terkini dan bukan hanya berdasarkan
sembuh dengan berbagai obat-obatan. Padahal, sesuai pendapat dan trend semata. Melalui artikel kesehatan di
sunatullah, manusia harus berpayah-payah untuk meng- Majalah HSI, diharapkan pembaca sekalian mendapatkan
gapai apa pun yang dia tuju di dunia ini, termasuk menja- pengetahuan, pemahaman, perubahan paradigma (cara
ga kesehatan. Kesehatan paripurna (wellbeing) seharus- berpikir) yang pada akhirnya berperilaku sehat (healthy
nya kita upayakan, tidak dapat diperoleh hanya dengan lifestyle). Ya, inilah yang disebut paradigma sehat.
obat-obatan kimia semata.
Selama ini kita masih beranggapan bahwa kondisi Tips Sehat Sepanjang Musim
sakit dan badan sehat itu adalah dua sisi yang berbe- Kita tidak perlu menjadikan musim pancaroba se-
da. Kalau tidak ada penyakit berarti di merasa tubuh kita bagai kambing hitam setiap kali pergantian musim tiba.
dalam keadaan sehat. Anggapan ini perlu kita luruskan. Namun, tugas kita adalah bersyukur dengan menjaga nik-
Sehat bukan hanya sekadar tidak adanya penyakit di tu- mat sehat yang sedang kita genggam saat ini, di antara-
buh kita, karena bisa saja seseorang tidak merasa sakit nya dengan cara sebagai berikut.
dan tetap beraktivitas sehari-hari padahal sudah ada bi- 1. Berdzikir kepada Allāh
bit penyakit di dalam tubuhnya, yang suatu waktu akan Karena Allāh  yang menurunkan penyakit beser-
muncul. Apabila telah muncul penyakit, barulah kita me- ta obatnya, maka kita minta kepada Allāh  untuk
rasa “sehat itu mahal”. Sesuai dengan sabda Rasūlullāh sehat. Rasūlullāh  mengajarkan kita dzi-
 dari Ibnu Abbas , dia berkata, Nabi kir yang rutin dibaca setiap pagi dan petang, di mana
 bersabda “Dua kenikmatan, yang keba- salah satu bacaan dzikirnya adalah:
nyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehat-
َّ ‫اف ِنى ِفى َس ْم ِعى‬
‫اللهُ َّم‬ َّ ‫اف ِنى ِفى بَدَ ِنى‬
ِ َ‫اللهُ َّم ع‬ َّ
ِ َ‫اللهُ َّم ع‬
an dan waktu luang.” (HR. Bukhari No. 5933)
Padahal, sebenarnya jauh lebih mudah dan murah ‫ت‬ َ ‫اف ِنى ِفى َب َص ِرى الَ إ�لَهَ إ�الَّ أ� ْن‬ ِ َ‫ع‬
menjaga dan merawat badan untuk tetap dalam keada-
“Allāhumma ‘aafinii fii badanii. Allahumma ‘aafinii fii
an selalu sehat dibandingkan jika kita telah menderita
sam’ii. Allahumma ‘aafinii fii basharii. Laa ilaaha illa
sakit. Namun, kita telah terbiasa dengan paradigma sakit.
anta.”
Paradigma “Apabila kita sakit, barulah kita membeli dan
Yang berarti “Ya Allâh, selamatkanlah tubuhku (dari
mengonsumsi obat atau berobat ke dokter”. Tindakan
penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya
tersebut hanya bersifat reaktif.
Allâh, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit
Proaktif adalah tindakan yang seharusnya kita tem-
dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan).
puh. Di mana kita, sebagai ummat Islam, diperintahkan
Ya Allâh, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Il-
untuk mensyukuri nikmat sehat dengan menjaganya. Un-
lah (yang berhak diibadahi) kecuali Engkau.” …(HR.
tuk memperoleh kesehatan paripurna (wellbeing), harus
Abu Dawud no. 5090 dan dihasankan Syaikh Al-Albani)
diupayakan secara berkelanjutan. Sebagaimana amalan

MAJALAH HSI
44 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
2. Mengonsumsi suplemen sehat dan sesuai sunnah sampai sedang, seperti jogging dan jalan cepat.
Rasūlullāh  Bahkan tidak direkomendasikan olahraga berat
Konsumsi jinten hitam (habatussauda) rutin setiap berdurasi panjang namun hanya sepekan sekali,
hari telah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan karena tidak membawa banyak manfaat.
imunitas tubuh. Demikian pula melakukan sunnah c. Istirahat sehat
berbekam. Secara teoritik, mekanisme bekam adalah Istirahat yang sehat dibutuhkan oleh tubuh untuk
cara meningkatkan kekebalan tubuh selular, dengan beregenerasi. Dewasa normal membutuhkan 6 – 7
kata lain, bekam sama dengan imunisasi. Rutinlah jam per hari kualitas tidur yang baik. Lebih baik
berbekam sebulan sekali. lagi tidur dan bangun lebih awal.
3. Memperbaiki cara hidup (life style) d. Manajemen stress yang baik
Upaya lain dalam menjaga kesehatan paripurna ada- Di zaman modern ini, paparan stres sangat tinggi
lah dengan berpayah-payah memperbaiki lifestyle dan berasal dari banyak sumber. Tugas kita ada-
kita sehari-hari. Seorang ahli kedokteran pencegah- lah memilah dan memilih prioritas aktivitas kita
an (Preventive Medicine), Dokter Dean Ornish, te- sehingga dapat mengurangi stres jangka panjang.
lah membuktikan melalui banyak penelitian bahwa
perubahan gaya hidup sehat yang konsisten, dapat Dengan menjaga kesehatan tubuh, berarti kita men-
memperbaiki bahkan menyembuhkan pasien penya- syukuri nikmat dan memelihara amanah yang Allāh 
berikan. Niatkan sebagai ibadah, semoga Allāh 
menjadikan ikhtiar ini sebagai ladang pahala bagi kita.
Āmīn Allāhumma Āmīn.

kit jantung koroner berat, bahkan tanpa intervensi


obat-obatan dan tindakan medis sekalipun. Meto-
danya telah diakui oleh sistem kesehatan di Amerika
Serikat, dan dapat pula digunakan sebagai metoda
penjagaan kesehatan (wellness) sekaligus pencegah-
an penyakit. Penulis: dr. Arie R. Kurniawan | ARN161-3236
Secara garis besar metoda Ornish meliputi:
a. Makan sehat dan bergizi • https://almanhaj.or.id/3077-nikmat-sehat-
Makanan yang harus banyak dikonsumsi adalah dan-waktu-luang.html
variasi sayur-sayuran dan buah-buahan pada ma- • https://thaybah.id/2016/02/teks-dzikir-
kanan sehari-hari kita, karena sayuran dan buah pagi-sesuai-hadits-shahih/
memiliki kemampuan antioksidan tinggi. Tidak • https://www.ornish.com/proven-program/
lupa pula untuk menghindari konsumsi junk food nutrition/
(rendah nutrisi, tinggi kalori). • https://www.health.harvard.edu/stay-
b. Gerak badan ing-healthy/how-to-boost-your-immune-
Gerak dan olah badan yang sehat cukup 20 – 30 system
menit per hari dalam bentuk olahraga ringan

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 45
‘Aqīdah

Tidak Ada
Hari Sial
dalam Islam
Segala puji bagi Allāh atas manisnya iman dan
Islam yang kita reguk. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Rasul jun-
jungan kita, Muhammad  beser-
ta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya hingga
hari kiamat.

Islam adalah agama yang sempurna lagi paripurna,


tiada keraguan padanya. Segala aspek kehidupan
manusia dari perkara besar hingga pernak-pernik
kecilnya telah diatur dalam Islam. Tak luput di antaranya
adalah perkara menganggap sial terhadap suatu hari,
tanggal, atau bulan tertentu yang acapkali diyakini oleh
sebagian masyarakat kita. Keyakinan seperti ini meru-
pakan salah satu bentuk thiyarah atau tathayyur yang
dilarang dalam Islam, karena dapat mengikis aqidah
seorang muslim, bahkan dapat menjerumuskannya
dalam kesyirikan.

Secara syar’i, thiyarah atau tathayur bermakna ang- dengan prinsip Islam, bahwa segala kebaikan dan kebu-
gapan sial kepada sesuatu yang hakikatnya bukan pe- rukan tidaklah datang melainkan atas kehendak Allāh
nyebab. Sebagai contoh, anggapan seseorang terhadap semata. Allāh  berfirman,
keberadaan benda, tumbuhan, waktu, angka, atau suatu
tempat tertentu yang dianggap dapat menyebabkan mu-
َ‫اش َف لَهُ ٓۥ إ� َّل ُه َو ۖ َو إ�ن يُ ِردْ ك‬ِ َ ‫َو إ�ن َي ْم َس ْس َك ٱللَّ ُ ِب ُض ٍّر َف َل ك‬
sibah, atau sebaliknya memberikan keselamatan dan ke- ۚ ‫اد ِهۦ‬ِ ‫يب ِب ِهۦ َمن َي َش ٓا ُء ِم ْن ِع َب‬ ُ ‫ِب َخ ْي ٍر َف َل َر ٓادَّ ِل َف ْض ِل ِهۦ ۚ يُ ِص‬
suksesan. ‫يم‬ُ ‫ٱلر ِح‬َّ ‫ور‬ُ ‫َو ُه َو ْٱل َغ ُف‬
Bulan Sura, bulan mulia dalam Islam yang disebut
“Dan jika Allāh menimpakan suatu bencana kepadamu,
dengan Muharram adalah satu di antara waktu yang di-
maka tidak ada yang dapat menghilangkan kecuali Dia.
anggap mendatangkan beragam kesialan oleh sebagian
Dan jika Allāh menghendaki kebaikan bagi kamu, maka
orang. Sebagian orang menganggap tabu dan tidak be-
tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia mem-
rani menyelenggarakan hajatan pada bulan ini, seperti
berikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki
pesta pernikahan, membangun rumah, mengkhitan anak,
di antara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun lagi
dan semisalnya. Tentu anggapan seperti ini tidak selaras
Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107)

MAJALAH HSI
46 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M ‘Aqīdah: Tidak Ada Hari Sial Dalam Islam
Rasūlullāh  juga bersabda, “Beranggapan sial adalah kesyirikan, beranggapan sial
“Seandainya umat berkumpul untuk memberikan keman- adalah kesyirikan”, (kemudian Ibnu Mas’ud berkata)
faatan bagimu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak “Dan tidak ada (yang bisa menghilangkannya) dari diri
dapat memberikan kemanfaatan tersebut bagimu kecu- kita. Kecuali Allāh-lah yang menghilangkannya dengan
ali dengan sesuatu yang telah Allāh tetapkan untukmu. sikap tawakkal (kepada-Nya).” (HR. Abu Daud no. 3910
Dan sebaliknya, jika mereka semuanya berkumpul untuk dan At Tirmidzi no. 1614)
memberikan madharat kepadamu dengan sesuatu, nis- Keterangan dalil-dalil di atas sangat jelas menunjuk-
caya mereka tidak akan dapat menimpakannya kepa- kan bahwa thiyarah tidaklah direstui dalam agama Islam
damu kecuali dengan sesuatu yang telah Allāh tetapkan dan termasuk bentuk perbuatan syirik. Kesyirikan dalam
bagimu. Pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lem- hal ini dapat dikategorikan menjadi dua:
baran-lembaran (catatan takdir) pun telah kering.” (HR. 1. Jika menganggap bahwa yang mendatangkan manfaat
Tirmidzi) dan madharat adalah makhluk, maka hal ini tergolong
syirik besar.

Secara khusus, Nabi  pun pernah menye- 2. Jika menganggap bahwa yang memberi manfaat atau
butkan anggapan sial ini dalam sabdanya, madharat hanyalah Allāh , namun makhluk ha-
nyalah sebagai sebab, maka ini termasuk syirik kecil.
‫ َوالَ َص َف َر‬،‫َام َة‬
َ ‫ َوالَ ه‬،‫ َوالَ ِط َي َر َة‬،‫الَ عَ دْ َوى‬
“Tidak dibenarkan menganggap penyakit menular de- Namun, perlu diketahui bahwa tidak setiap anggapan
ngan sendirinya (tanpa ketentuan Allah), tidak dibenar- itu terlarang dalam Islam, di antaranya anggapan yang
kan beranggapan sial, tidak dibenarkan pula beranggap- muncul karena adanya sebab syar’i atau logis. Sebagai
an nasib malang karena tempat, juga tidak dibenarkan contoh ketika seseorang melihat awan mendung, maka
beranggapan sial di bulan Shafar” (HR. Bukhari no. 5757 dia mengurungkan bepergian karena khawatir kehujan-
dan Muslim no. 2220). an, ketika menjelang Ramadhan pedagang menganggap
Sahabat mulia ‘Abdullah bin Mas’ud  pernah berjualan kurma atau busana muslim kemungkinan lebih
pula mengungkapkan hadits yang marfu’ kepada Nabi laris, maka ini semua adalah contoh anggapan yang di-
, perbolehkan, karena adanya indikasi dan prediksi yang
logis.
،َّ‫ َو َما ِمنَّا إ�ال‬. ٌ‫الط َي َر ُة ِش ْرك‬ ِّ ٌ‫الط َي َر ُة ِش ْرك‬
ِّ
ِ ‫َولَ ِك َّن اللَّ َ يُ ْذ ِه ُبهُ ِبالتَّ َوكُّل‬

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 47
Thiyarah dapat merusak aqidah seorang muslim, bah- Syaikh Shalih Al Fauzan menuturkan, “Obat penyem-
kan tergolong perbuatan syirik jika ditinjau dari bebera- buh dari beranggapan sial adalah dengan bertawakkal
pa sisi, antara lain sebagai berikut. pada Allāh, kemudian meninggalkan anggapan sial ter-
1. Bergantung pada sesuatu yang bukan sebab secara sebut serta tidak memiliki keraguan lagi dalam hati.”
hakiki. (I’anatul Mustafid 2: 16).
2. Memutuskan suatu kejadian seakan-akan menentang Mari hilangkan dari hati kita keyakinan dan anggapan
takdir Allāh . sial terhadap sesuatu yang hakikatnya tidak dapat mem-
3. Mengurangi tauhid. berikan manfaat maupun madharat. Hati yang terisi de-
ngan tawakkal kepada Allāh  akan lebih tenang dan
tidak was-was, jauh dari perasaan khawatir dan takut.
Sungguh indah ketika kita menjumpai kemalangan atau
musibah yang tidak kita sukai, kemudian kita meneladani
Nabi  dengan berdoa,
َّ‫َات إ�ال‬ َّ ُ‫ت َوالَ َيدْ َفع‬
ِ ‫الس ِّيئ‬ َ ‫َات إ�الَّ أ� ْن‬ َّ
ِ ‫اللهُ َّم الَ َي أ� ِتى ِب ْال َح َسن‬
‫ت َوالَ َح ْو َل َوالَ ُق َّو َة إ�الَّ ِب َك‬ َ ‫أ� ْن‬
Allahumma laa ya’ti bilhasanaati illa anta, walaa yadfa’us
sayyiaati illa anta, wa laa hawla wa laa quwwata illaa
bika.
“Ya Allāh, tiada yang dapat mendatangkan kebaikan
kecuali Engkau dan tiada pula yang dapat menolak
bahaya kecuali Engkau. Tiada daya dan upaya melainkan
dengan-Mu.” (HR. Abu Dawud)
Semoga Allāh  senantiasa memberikan hidayah
dan taufiq-Nya kepada kita untuk berpegang teguh pada
tali tauhid.
Bārakallāhu fiikum

Imran bin Hushain  mengatakan bahwa


Rasūlullāh  bersabda,
“Bukan termasuk golongan kami orang yang mengaitkan
kesialannya pada burung (atau benda lainnya), melaku-
kan perdukunan atau meminta petuah dukun, menyihir
atau minta disihirkan untuknya. Dan barangsiapa datang
kepada dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya,
maka ia telah kufur (mengingkari) apa yang diturunkan
kepada Muhammad.” (HR. al-Bazzar).
Thiyarah menandakan lemahnya tawakal seorang
hamba kepada Allāh , Penguasa alam semesta yang
Referensi:
berkuasa menjadikan segala sesuatu sesuai kehendak-
• Kitab Tauhid. Dr. Shalih bin Fuzan Al-Fauzan.
-Nya. Maka obatnya adalah dengan memperkuat keiman-
Ummul Qura
an dan tawakal kepada Allāh.
• https://rumaysho.com/2248-beranggapan-sial-
Penulis Kitab Fathul Madjid menyampaikan, “Jika kita
-berbau-syirik.html
bertawakkal kepada Allāh untuk meraih maslahat dan
• http://www.assunnah.mobie.in/artikel/anggap-
menghindari madharat, maka was-was (bisikan) untuk
an_sial
beranggapan sial akan hilang dengan izin Allāh.”

MAJALAH HSI
48 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Abu Bakr  pernah berkata kepada Nabi ,
“Wahai Rasūlullāh, ajarilah aku sebuah do’a yang
bisa kupanjatkan dalam shalat.”

‫الل ُه َّم إ� ِّني َظلَ ْم ُت َن ْف ِسي ُظ ْل ًما ك َ ِث ْي ًرا‬ َّ ‫ ُق ْل‬:‫قال‬


ْ ‫ت َف‬
‫اغ ِف ْر ِل ْي‬ َ ‫الذ ُن ْو َب إ� َّل أ� ْن‬ُّ ‫َو َل َي ْغ ِف ُر‬
َّ ‫ت ْال َغ ُف ْو ُر‬
‫الر ِح ْي ُم‬ َ ‫ِم ْن ِعن ِْد َك َم ْغ ِف َر ًة إ� َّن َك أ� ْن‬
Nabi menjawab, "Katakanlah, Ya Allāh sesungguhnya aku
telah banyak mendzalimi diri sendiri dan tidak ada yang
mampu mengampuni dosa melainkan Engkau, maka berilah
ampunan kepadaku dengan sebuah pengampunan dari
sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun
dan Maha Penyayang."

(HR. Al-Bukhari no. 834, 6326, 7387, 7388 dan Muslim no. 2705)

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 49
Tarbiyatul
Aulad

‘Aqīdah yang shahih harus ditanamkan kepada


generasi muslim sejak usia dini. Sejak kecil, anak harus
dibiasakan dengan keyakinan-keyakinan yang benar,
serta ucapan dan tindakan yang selaras dengan keya-
kinan tersebut. Dengan demikian, anak akan tumbuh
menjadi pribadi yang kokoh tauhidnya dan tidak takut Oleh: Za Ummu Raihan
dan bergantung kecuali hanya kepada Allāh 
saja. Sebaliknya, anak harus dijauhkan dari upaya-upaya Allāh  berfirman,

pengikisan dan pendangkalan aqidah baik yang berupa ‫اب ِم ْن ُم ِصي َب ٍة إ� َّل ِب إ� ْذن ِ اللَّ ِ ۗ َو َم ْن يُ ْؤ ِم ْن ِباللَّ ِ َيهْ ِد‬
َ ‫َما أ� َص‬
keyakinan-keyakinan salah yang tersebar di masyara-
kat, ucapan-ucapan yang menyimpang dari ‘aqīdah, dan ٌ ‫َق ْل َبهُ ۚ َواللَّ ُ ِبكُ ِّل َش ْي ٍء عَ ِل‬
‫يم‬
perbuatan-perbuatan di tengah-tengah masyarakat yang "Tidak ada suatu musibah yang menimpa seseorang ke-
menyimpang dari ‘aqīdah. cuali atas izin Allāh dan barangsiapa yang beriman kepa-
Pengikisan ‘aqīdah generasi muslim kadangkala tan- da Allāh niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada ha-
pa disadari terjadi dalam keseharian orang tua ketika tinya, dan Allāh Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS.
membersamai dan mendidik anak-anaknya. Misalnya, At-Taghabun: 11)
ada beberapa ucapan yang sering kali terlontar, yang tan- Menilik ayat di atas, dapat kita pahami bahwa 'main
pa disadari kalimat tersebut cacat jika ditinjau dari sisi hujan' tidak serta merta membuat anak menjadi sakit,
‘aqīdah. Berikut mari kita ulas beberapa di antaranya, jika Allāh  tidak berkehendak. Sebaliknya, tanpa
agar pondasi tauhid yang telah kita bangun sedemikian 'main hujan' dan tanpa sebab yang lain yang diketahui
rupa pada jiwa anak tidak keropos begitu saja karena ku- pun bisa saja anak menjadi sakit jika Allāh  me-
rangnya ilmu kita akan hal ini. mang menakdirkan demikian.
Dalam ucapan di atas terkandung anggapan bahwa
hujanlah yang mendatangkan sakit, padahal tidak, Allāh

#1  lah yang berkuasa menguji seorang hamba de-


ngan sakit.
"Kamu sih, main Lalu bagaimana seharusnya yang kita ucapkan?
hujan-hujanan. Jadi Kita dapat menggantinya dengan ucapan, "Qadarul-
sakiT KAN, lāh kamu sakit, Nak. Bisa jadi kemarin waktu main hujan,
sekarang?" daya tahan tubuh kamu sedang kurang fit." Tak lupa, tam-
bahkan pula kalimat penghibur, "Insyāallāh jika sabar,
sakitmu akan menjadi menghapus dosa serta memberi
tambahan pahala." Bukankah Rasūlullāh  ber-
Sekilas tidak ada yang salah pada kalimat di atas. sabda,
Namun, coba kita telaah ucapan ini dari sisi ‘aqīdah.
‫يب ْال ُم ْؤ ِم َن ِم ْن َش ْوك َ ٍة َف َما َف ْو َقهَ ا إ� َّل َر َفعَ هُ اللَّ ُ ِبهَ ا‬
ُ ‫َما يُ ِص‬
Siapakah yang memberikan musibah pada makhluk, baik
itu kehilangan orang/benda yang disayang, kecelakaan, ‫ أ� ْو َح َّط عَ ْنهُ ِبهَ ا َخ ِطيئ ًَة‬،‫دَ َر َج ًة‬
kesedihan maupun sakit? Tentu kita semua akan men- “Tidaklah seorang mukmin terkena duri maupun yang le-
jawab dengan yakin bahwa hanya Allāh  sajalah bih dari itu, melainkan Allāh akan mengangkat derajat
yang berkuasa memberikan musibah, meringankan, atau dengannya, atau dihapuskan kesalahannya dengan mu-
mengangkatnya. sibah itu.” (HR. Al Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573)

MAJALAH HSI
50 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Rasūlullāh  juga bersabda, “Tidaklah seorang ‘aqīdah Islām jika diiringi dengan penafian kuasa Allāh
muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau sebagai Asy Syāfī (Penyembuh).
semacamnya, kecuali Allāh akan menggugurkan dosa- Kita dapat mengganti redaksi kalimat di atas dengan
dosanya dengannya, sebagaimana pohon yang menggu- ucapan yang lebih baik, misalnya "Minum obat dulu, Nak!
gurkan dedaunannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim) Semoga Allāh menyembuhkanmu", "Atas izin Allāh kemu-
dian atas bantuan Dokter, anak saya sembuh kembali

#2
"Minum obat dulu, #3
Nak!
"Ayo Cepetan bobok,
Biar Sembuh."
nanti hantunya
datang kalAu ngga
bobok"

Aba dan Umma, kalimat yang selanjutnya ini sering-


kali kita ucapkan tatkala membujuk anak-anak yang sakit Pernahkah Aba dan Umma mengucapkan kalimat se-
agar mau minum obat. Memang benar, tujuan mengon- perti ini? Biasanya anak-anak, terutama yang masih ke-
sumsi obat adalah agar dapat segera sembuh dari sakit. cil, akan merasa ketakutan lalu kemudian memaksa diri
Namun tidakkah kita sadar bahwa terdapat kekeliruan untuk segera memejamkan mata. Dalam benak mereka
dari ucapan tersebut? Konteks kalimat di atas seakan mungkin terbayang sosok seram yang mengintai jika ti-
menisbatkan bahwa obatlah yang memberi kesembuhan. dak segera tidur. Sadarkah kita, bahwa ucapan seperti
Mari kita renungi firman Allāh berikut ini, ini sangat merusak jiwa dan ‘aqīdah anak-anak. Seha-

ِ ‫َو إ� َذا َم ِر ْض ُت َفهُ َو َي ْش ِف ْين‬


rusnya kita menanamkan takut yang benar kepada Allāh
, Dzat yang menciptakan dan menguasai seluruh
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” makhluk. Allāh  berfirman,
(QS Asy Syu’arā’: 80)
ُ ‫وه ْم َو َخ‬
َ ‫افون ِ إ� ْن كُنْتُ ْم ُم ْؤ ِم ِن‬
‫ين‬ ُ ‫َف َل َت َخ‬
ُ ‫اف‬
Juga di surat Al An’ām ayat 17,
”Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi
‫اش َف لَهُ إ� َّل ُه َو ۖ َو إ�ن‬
ِ َ ‫َو إ�ن َي ْم َس ْس َك اللَّ ُ ِب ُض ٍّر َف َل ك‬ takutlah kepada-Ku (Allāh), jika kamu benar-benar orang
ٌ ‫َي ْم َس ْس َك ِب َخ ْي ٍر َفهُ َو عَ لَ ٰى كُ ِّل َش ْي ٍء َق ِد‬
‫ير‬ yang beriman.” (QS. Āli ‘Imrān: 175).

“Dan jika Allāh menimpakan suatu kemudharatan ke- Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk Allāh yang
padamu, maka tidak ada yang menghilangkannya me- paling mulia, maka tidak selayaknya menyimpan rasa
lainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan takut pada jin dan setan yang tidak dapat memberi
kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” mudharat apa pun tanpa izin Allāh. Allāh  berfir-

Obat hanyalah salah satu dari berbagai macam jalan man,

menuju kesembuhan, sedangkan kesembuhan datang- ‫َاه ْم ِفي ْال َبرِّ َو ْال َب ْح ِر‬
ُ ‫َولَ َقدْ ك َ َّر ْمنَا َب ِني آدَ َم َو َح َم ْلن‬
nya hanya dari Allāh. Sebagus apapun obat jika Allāh
tidak menghendaki, maka kesembuhan itu juga tidak
‫ير مِّ َّم ْن َخلَ ْقنَا‬ َ ُ ‫ات َو َف َّض ْلن‬
ٍ ‫َاه ْم عَ لى ك َ ِث‬ َّ ‫َاهم مِّ َن‬
ِ ‫الط ِّي َب‬ ُ ‫َو َر َز ْقن‬
akan diperoleh. Ucapan lain yang senada dan merupa- ‫َت ْف ِضيال‬
kan kekeliruan adalah, “Tolong sembuhkan anak saya,
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Dok,” "Tanpa Dokter, anak saya tidak akan sembuh," "Obat
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan,
ini memang manjur, langsung sembuh anakku." Ucapan-
Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
ucapan seperti ini meskipun sepele, namun sangat
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna
fatal akibatnya, dapat menggelincirkan pengucapnya dari
atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
(QS. Al Isrā’: 70)
MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 51
Oleh karena itu, seyogyanya kita tidak menakut- ngeluarkan seseorang dari Islām. Selain itu, ucapan ter-
nakuti anak dengan perkara yang tidak selayaknya dita- sebut juga mengandung unsur kebohongan yang tidak
kuti. Hendaknya kita justru menguatkan keimanan anak dapat dibenarkan secara syar’i. Nabi  melarang
kepada Allāh , yakin akan penjagaan-Nya de- ucapan dusta walau kepada anak kecil. Beliau 
ngan membiasakan dzikir maupun doa yang dapat men- bersabda,
jadi tameng seorang Muslim. Salah satunya dengan doa
yang diajarkan Rasūlullāh ,
َ َ ‫ﺎﻝ َﻫﺎﻙَ ُﺛﻢَّ ﻟَ ْﻢ ﻳُ ﻌْ ِﻄ ِﻪ َﻓ ِﻬ َﻲ ﻛ‬
‫ﺬﺑ ٌﺔ‬ َ َ‫ﺎﻝ ِﻟ َﺼ ِﺒ ٍّﻲ َﺗﻌ‬
َ ‫َﻣ ْﻦ َﻗ‬
“Barangsiapa yang berkata kepada anak kecil, ‘Kemari-
‫ات ِم ْن َشرِّ َما َخلَ َق‬
ِ ‫ام‬ ِ َّ ‫ات‬
َّ َّ‫الل الت‬ ُ ُ‫أ�ع‬
ِ ‫وذ ِبك َ ِل َم‬ lah, saya akan memberimu sesuatu,’ lalu ia tidak membe-
"Aku berlindung dengan Kalimat-kalimat Allāh yang sem- rinya, maka itu adalah sebuah kebohongan.” (HR. Ahmad
purna, dari kejahatan segala yang Dia ciptakan." (HR. dalam Al-Musnad 2: 452. Dihasankan oleh Syaikh Al-Alba-
Muslim no. 2708) ni dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 294)
Aba dan Ummah, masih banyak ucapan yang lebih
selamat dari kerusakan ‘aqīdah yang dapat kita ucapkan

#4 saat membujuk anak agar mau makan, misalnya: “Anak


shālih makannya semangat ya, karena mukmin yang kuat
"kalau makanAnya lebih Allāh cintai” atau kalimat semisalnya.
ngga' dihabisin, ntar
ayamnya mati, loh!"

#5
“Belajar yang
Anak yang susah makan memang tantangan tersen-
rajin ya, Nak. Biar
diri bagi para orang tua. Kekhawatiran akan kesehatan
jadi orang sukses
anak, ketercukupan gizi, dan tumbuh kembang yang op-
(baca: kaya)”
timal membuat orang tua mencari berbagai cara agar
anak doyan makan. Di antaranya menakut-nakuti dengan
Dalam kehidupan sehari-hari, ucapan seperti ini ak-
ucapan di atas. Sebagian orang tua mungkin saja meng-
rab terdengar sebagai kalimat motivasi bagi anak agar
anggap ucapan ini sekedar ancaman biasa agar anak le-
giat belajar. Jika dibaca sekilas, sepertinya tidak ada
kas menghabiskan makanannya, tanpa menyadari bahwa
yang salah dengan ucapan motivasi seperti ini. Wajar jika
di balik selarik kalimat pendek ini menyimpan berbagai
orang tua menginginkan anaknya sukses. Namun yang ke-
kerusakan. Salah satunya adalah anggapan bahwa mati-
liru adalah menyandarkan kesuksesan pada selain Allāh
nya si ayam disebabkan karena anak yang tidak meng-
(dalam hal ini pada usaha manusia, yakni rajin belajar).
habiskan makanan, bukan karena kuasa Allāh ,
Sukses yang oleh kebanyakan orang diartikan dengan ke-
Dzat yang Maha Menghidupkan dan Mematikan seluruh
cukupan harta, jabatan tinggi, dan kedudukan terhormat
makhlukNya. Allāh  berfirman,
merupakan rezeki dari Allāh yang telah ditakdirkan jauh
‫يت ۖ َو ُه َو عَ لَ ٰى‬ ‫ات َو ْ َأ‬
ُ ‫ال ْر ِض ۖ يُ ْح ِيي َويُ ِم‬ ِ ‫او‬ َّ ‫لَهُ ُم ْل ُك‬
َ ‫الس َم‬ sebelum kita dilahirkan ke muka bumi. Nabi 
ٌ ‫كُ ِّل َش ْي ٍء َق ِد‬
‫ير‬ bersabda,

“KepunyaanNya-lah kerajaan langit dan bumi. Dia meng- ‫ات‬ َّ ‫ال ِئق ِ َق ْب َل أ� ْن َي ْخ ُل َق‬
ِ ‫الس َم َو‬ َ ‫اد ْي ُر‬
َ ‫الخ‬ ِ ‫اهلل َم َق‬
ُ ‫ب‬ َ َ‫كَت‬
hidupkan, mematikan, dan Maha Kuasa atas segala se- ‫ل ْر َض ِب َخ ْم ِس ْي َن أ� ْل َف َسن ٍَة‬‫َوا َأ‬
suatu.” (QS. Al-Hadīd: 2)
“Allāh telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun
Meyakini bahwa hidup dan matinya makhluk Allāh
sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no.
adalah dikarenakan kuasa manusia maupun sesama
2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash)
makhluk merupakan sebuah kekufuran yang dapat me-

MAJALAH HSI
52 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Segala upaya yang kita tempuh tak akan dapat men- dengan hati
datangkan rezeki tanpa izin Allāh . Sebalik- 3. Menggunakan nikmat tersebut hanya untuk ketaatan
nya, rezeki akan menghampiri pemiliknya walau di bilik kepada Allāh.
tersembunyi sekalipun, jika Allāh  telah (I’anatul Mustafid, hal. 148-149; Al Qoulul Mufid ‘ala Ki-
menakdirkannya. Maka hendaknya yang pertama dan tabit Tauhid, II/93)
utama kita sandarkan harapan dalam mencari rezeki
hanyalah kepada Allāh , tak lupa tentu diiringi
ikhtiar untuk mendapatkannya.
#7
“Seandainya kamu
nurut omongan Umma,

#6 tentu tidak akan


terlambat sekolah”
“Tuh kan, juara satu
lagi. Siapa dulu
Abinya!”

Ucapan seandainya dapat menjadi pembuka celah


syaithān untuk masuk ke dalam hati manusia. Sebagai-
Aba dan Umma, memiliki anak yang berprestasi me- mana hadits Rasūlullāh ,
rupakan kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Tak jarang
َ َ ‫ لَ ْو أ� ِّني َفعَ ْل ُت ك َ َذا لَك‬: ‫َو إ� ْن أ� َصا َب َك َش ْي ٌء َفال َت ُق ْل‬
‫ان ك َ َذا‬
ucapan seperti ini secara reflek terlontar untuk meng-
ungkapkan kebahagiaan atas pencapaian anak. Akan te- ‫ َف إ� َّن لَ ْو َت ْفتَ ُح‬.‫اء َفعَ َل‬
َ ‫اهلل َو َما َش‬ِ ‫ َقدَ ُر‬: ‫ َولَ ِك ْن ُق ْل‬،‫َوك َ َذا‬
tapi, tahukah kita bahwa ucapan tersebut dikhawatirkan َّ ‫عَ َم َل‬
ِ ‫الش ْي َطان‬
termasuk bentuk penyandaran nikmat pada selain Allāh
“Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka jangan-
 yang dapat mengikis ‘aqīdah seorang muslim?
lah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demiki-
Allāh  telah mengabarkan tentang hal ini dalam
an, pastilah akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah,
firman-Nya,
‘ini telah ditakdirkan Allāh, Allāh berbuat sesuai dengan
‫َاء َو أ� ْن َز َل ِم َن‬
ً ‫اء ِبن‬
َ ‫الس َم‬ َّ ‫اشا َو‬ ً ‫ال ْر َض ِف َر‬‫َّال ِذي َجعَ َل لَكُ ُم ْ َأ‬ apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan
“seandainya” akan membuka (pintu) perbuatan syait-
‫ات ِر ْز ًقا لَكُ ْم َف َل َت ْجعَ ُلوا‬ َّ ‫اء َف أ� ْخ َر َج ِب ِه ِم َن‬
ِ ‫الث َم َر‬ ً ‫اء َم‬
ِ ‫الس َم‬
َّ hān.” (HR. Muslim no. 2664)
َ ‫ل أ� ْندَ ادً ا َو أ� ْنتُ ْم َتعْ لَ ُم‬
‫ون‬ ِ َّ ِ Kata seandainya yang terlontar ketika tertimpa se-
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi- suatu, mengesankan kurangnya sabar dan ridhā akan
mu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hu- takdir yang telah Allāh  tetapkan ketika seseo-
jan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu rang mendapati suatu perkara yang tidak sesuai dengan
segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu keinginannya. Padahal, sebagaimana telah kita pahami,
janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allāh, beriman kepada takdir Allāh yang baik maupun yang
padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 22) buruk merupakan kewajiban bagi seorang Muslim.
Menyandarkan nikmat kepada selain Allāh  Kita mengetahui bahwa ucapan “seandainya begini atau
seakan menyatakan bahwa ada sesuatu selain Allāh begitu, maka hal ini tidak akan terjadi,” tidak akan me-
 yang telah memberikan nikmat. Hal ini terma- nyebabkan apa yang telah luput dari kita dapat kemba-
suk menyekutukan Allāh  dalam rububiyah-Nya. li lagi dan juga tidak akan menyelesaikan masalah yang
Sikap yang benar ketika mendapat kenikmatan, misalnya ada. Bahkan hal ini justru dapat menambah kesempitan
anak yang memperoleh prestasi, adalah dengan meme- jiwa kita maupun anak.
nuhi 3 rukun syukur, yakni: Sikap yang benar sebagai seorang yang beriman ada-
1. Mensyukuri nikmat tersebut secara lisan lah senantiasa berusaha mendidik jiwa kita dan anak-
2. Mengakui nikmat tersebut berasal dari Allāh 

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 53
anak agar ridha terhadap ketetapan Allāh . Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berusaha
Allāh  berfirman, memperbaiki diri dengan memikirkan terlebih dahu-
lu apa yang hendak kita ucapkan. Ingatlah sabda Nabi
‫ال ْر ِض َو َل ِفي أ� ْن ُف ِسكُ ْم إ� َّل‬ ‫اب ِم ْن ُم ِصي َب ٍة ِفي ْ َأ‬ َ ‫َما أ� َص‬ , ”Boleh jadi seseorang mengucapkan suatu
ٌ ‫اب ِم ْن َق ْبل ِ أ� ْن َن ْب َر أ�هَا ۚ إ� َّن ٰ َذ ِل َك عَ لَى اللَّ ِ َي ِس‬
.‫ير‬ ٍ َ‫ِفي ِكت‬ kata yang dimurkai Allāh dan tidak ia sadari, sehingga

‫ِلك َ ْي َل َت أ� َس ْوا عَ لَ ٰى َما َفا َتكُ ْم َو َل َت ْف َر ُحوا ِب َما آ َتاكُ ْم ۗ َواللَّ ُ َل‬ karena ucapannya ini Allāh memasukkannya dalam ne-
raka.” (HR. Al-Bukhari: 6478)
َّ
ٍ ‫يُ ِح ُّب كُل ُم ْختَ ال ٍ َف ُخ‬
‫ور‬ Jika lisan kita pernah terpeleset mengucapkan kali-
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan mat-kalimat ini, maka mari lebur dengan memperbanyak
(tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis doa yang diajarkan Nabi kita ,
dalam kitāb (Lauhul Mahfūzh) sebelum Kami mencipta- َّ
َ‫ َو أ� ْستَ ْغ ِف ُرك‬،‫وذ ِب َك أ� ْن أ� ْش ِركَ ِب َك َو أ� َنا أ�عْ لَ ُم‬
ُ ُ‫اللهُ َّم إ� ِّني أ�ع‬
kannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah
bagi Allāh. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya ‫ِل َما الَ أ�عْ لَ ُم‬
kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari “Ya Allāh, aku berlindung kepada-Mu dari menyekutu-
kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap kan-Mu padahal aku mengetahuinya dan aku juga me-
apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allāh tidak me- mohon ampunan kepada-Mu dari kesyirikan yang tidak
nyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan aku sadari.” (Adabul Mufrad no. 716)
diri.” (QS. Al Hadīd: 22-23)
Semoga Allāh senantiasa membimbing kita semua
Demikianlah beberapa ucapan yang harus diwaspa- untuk menjadi sebaik-baik pendidik dan teladan bagi
dai karena dapat menggelincirkan ‘aqīdah kita. Kita telah anak-anak kita. Allāhul musta’ān.
mengulas tujuh ucapan, bukan berarti tidak ada ucapan
lain yang dapat mengikis ‘aqīdah kita dan anak-anak. Jika
dicermati lebih dalam, barangkali kita akan menemukan
banyak ucapan sehari-hari yang ternyata dapat menjadi
celah perusak ‘aqīdah dan menjurus pada jurang kesyiri-
kan, namun banyak disepelekan oleh para orang tua dan
pendidik.

Referensi:

• Prinsip Dasar Islam Menurut Al-Qur’ān dan As-Sunnah yang


Shahih. Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Pustaka At-Taqwa.
• Sentuhan Jiwa Untuk Anak Kita. Dr. Muhammad Muhammad
Badri. Daun Publishing
• Begini Seharusnya Menjadi Guru. Fu’ad Bin Abdul Aziz Asy-
Syalhub. Darul Haq,
• https://almanhaj.or.id/2333-pembagian-tauhid.html
• https://almanhaj.or.id/6402-tauhid-arrububiyah.html
• https://rumaysho.com/394-syirik-yang-sering-diucapkan.html

MAJALAH HSI
54 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
TANYA JAWAB oleh : Al-ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A hafidzahullahu

Hukum Berwudhu di Kamar Mandi

Tanya:
Bolehkah berwudhu di kamar mandi yang terdapat WC
di dalamnya? Kapan sebaiknya membaca basmalah
(yang mengawali wudhu), sebelum masuk atau boleh
ketika sudah di dalam kamar mandi?

Jawab:
Hukum asal berdzikir kepada Allāh di dalam kamar
mandi adalah makruh, maka seyogyanya kita tidak ber-
dzikir secara lisan ketika berada di kamar mandi. Namun
Syaikh bin Bāz berpendapat pada sebagian fatwa beliau,
bahwa suatu hal yang makruh apabila terdapat keperluan/alasan syar'i maka dapat menjadi gugur hukumnya. Contoh-
nya sebagaimana pembahasan atas pertanyaan ini, pada asalnya hukum membaca bismillāh di dalam kamar mandi
adalah makruh, namun karena terdapat syariat untuk membacanya sebelum wudhu, maka diperbolehkan membaca
bismillāh di kamar mandi. Wallāhu ta’ala a’lam.

Larangan Menganggap Sial Pada Hari Tertentu

Tanya:
Apabila kita telah berusaha menjelaskan kepada orang tua (sebagai wali dari mempelai wanita) tentang larangan
menganggap sial pada hari tertentu untuk mengadakan pernikahan, namun orang tua tetap bersikukuh menghindari
hari tersebut dengan alasan kurang bagus menurut perhitungan weton (sebutan untuk hari kelahiran dalam adat
Jawa) dan meminta untuk menikah di hari dan bulan lain yang lebih baik menurut mereka, bagaimana seharusnya
sikap yang tepat menghadapi hal ini?

Jawab:
Tetaplah berusaha menasehati dan menjelaskan kepada orang tua tentang hal tersebut. Namun apabila mereka
tetap memaksa, maka apa boleh buat, tugas kita hanya menyampaikan sedangkan hidayah bukan di tangan kita me-
lainkan di tangan Allāh , yang penting kita tidak meyakininya. Kita harus meyakini bahwa semua hari itu sama
baiknya, tidak ada hari sial dan semisalnya.

Lupa Utang Puasa

Tanya:
Ustadz, dahulu hampir setiap tahun saya hamil dan tidak berpuasa, akan tetapi saya lupa berapa hari jumlah utang
puasa saya. Bagaimana saya harus membayar utang puasa tersebut?

Jawab:
Berpuasalah hingga meyakini telah menqadha' puasa, setidaknya mendekati jumlah hari yang ditinggalkan, walau
tidak bisa tepat persis hitungannya. Allahu a’lam.

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 55
Hukum Ucapan Bismillāh Ketika Memulai Amalan

Tanya:
Manakah yang benar, mengucapkan bismillāh atau bis-
millāhirrahmānirrahīm ketika memulai segala aktivitas?

Jawab:
Dalil yang sudah ada mengenai memulai aktivitas
dengan basmalah adalah ketika hendak makan dan masuk
kamar mandi, maka kita mencukupkan diri dengan dalil
tersebut karena datang dari Rasūllullāh .
Adapun yang belum jelas dalilnya, maka tidak kita
lakukan. Allāhu a’lam.

Mengucapkan Lafal āmīn Setelah Al-Fatihah

Tanya:
Apakah kita juga mengucapkan āmīn setiap selesai membaca surat Al-Fatihah pada saat shalat secara sirr (bacaan
pelan) baik sendirian maupun berjamaah, sebagaimana pada shalat jahr (dikeraskan bacaannya)?

Jawab:
Kita mengucapkan āmīn setelah membaca surat Al-Fatihah, baik ketika shalat sendirian maupun berjamaah,
dalam shalat sirr maupun jahr. Āmīn bermakna "Semoga Allah mengabulkan". Lafadz āmīn bukan termasuk dalam
surat Al-Fatihah, kita mengucapkannya di akhir surat Al-Fatihah hanya ketika shalat, sedangkan di luar shalat tidak
perlu mengucapkan.

MAJALAH HSI
56 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Menjadi seorang admin HSI AbdullahRoy memang
tidaklah mudah, apalagi hanya seorang diri mengelola
grup dengan lebih dari seratus peserta. Bukan sekedar
mengelola dan memastikan grup dalam keadaan kondu-
sif, admin juga menjadi orang yang berpengaruh dalam
mengantarkan peserta untuk bisa melanjutkan ke silsi-
lah berikutnya. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh ad-
min untuk mengingatkan peserta agar peserta tersebut
mengerjakan evaluasi dari awal hingga akhir. Mulai dari
membuat pantun, mengunggah reminder poster yang
menarik, hingga menghubungi peserta secara langsung
baik melalui pesan WhatsApp, SMS, maupun panggilan
telepon seluler. Tentu saja admin juga perlu berusaha
agar reminder yang dilakukan oleh admin jangan sampai
membuat peserta terganggu.

PROFIL ARN

Nono Sugihartono:
Tanggung Jawab Memikul Amanah
Setiap hari para admin seakan-akan saling berkompetisi mengingatkan agar semua peserta
mengerjakan evaluasi, baik evaluasi harian, evaluasi pekanan, maupun evaluasi akhir. Hal ini me-
mang perlu dilakukan agar peserta konsisten dalam mengerjakan tugas sehingga nilainya tidak
rasib dan bisa terus belajar di HSI. Bagi sebagian orang, ini merupakan salah satu bentuk nya-
ta keberhasilan dalam menjalankan amanahnya sebagai seorang admin. Di samping itu, sebagai
bentuk kerjasama tim, maka Musyrif dan Koordinator juga diminta selalu memberikan dukungan
dengan memotivasi admin, bahkan terkadang turut bertegur sapa dengan peserta di grup diskusi.
Akhūnā Nono Sugihartono adalah salah seorang admin HSI angkatan 181. Peserta ARN172 ini
memiliki seorang istri dan tiga orang anak, dua anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Istri
dan anak perempuannya juga tercatat sebagai peserta aktif HSI. Rutinitas kesehariannya adalah
sebagai seorang herbalis dan penjual buku. Anak-anaknya saat ini sudah memasuki usia dewasa
sehingga di rumah ia hanya tinggal bersama sang istri. Memasuki usia 47 tahun, tak banyak kegi-
atan yang ia lakukan sehingga ia memiliki banyak waktu luang bersama keluarga. Tak puas hanya
menjadi peserta, ia memanfaatkan waktu luangnya tersebut untuk menjadi admin HSI agar bisa
bermanfaat bagi orang lain.
Di awal pembentukan grup, Akhūnā Nono Sugihartono memiliki admin partner dalam menge-
lola grup. Saat itu memang diperlukan perhatian dan waktu lebih banyak untuk bisa menjelaskan
sistem KBM di HSI kepada peserta. Apalagi dengan jumlah peserta lebih dari 200 orang yang tidak
semuanya paham gadget, maka tidak cukup bila admin hanya seorang diri untuk menjelaskan
atau menjawab pertanyaan-pertanyaan seluruh peserta. Ini juga menuntut agar admin memiliki
kesabaran yang lebih guna menghadapi berbagai karakter peserta. Tidak sedikit peserta yang di
awal pembentukan grup langsung keluar dari grup dengan berbagai macam alasan. Setelah admin
menjelaskan dan mengajak kembali peserta bergabung dengan grup, sebagian besar dari mereka
mau bergabung kembali.

MAJALAH HSI
Profil ARN: Nono Sugihartono Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 57
Salah satu ciri khas belajar di HSI adalah proses remove peserta yang mendapat nilai Rasib di
akhir silsilah. Di sinilah dedikasi akhūnā Nono Sugihartono selaku admin terlihat. Beliau hanya
mengeluarkan peserta dengan nilai Rasib pada silsilah awal saja. Pada silsilah selanjutnya hingga
saat ini, ia belum pernah lagi mengeluarkan peserta dengan nilai rasib dari grup. Artinya, tidak
ada peserta dengan nilai rasib lagi dalam grup yang dipegangnya. Bagi akhūnā Nono, adalah hal
yang membuatnya sedih jika beliau tidak bisa membantu peserta dalam mengerjakan evaluasi,
entah bantuan itu dalam bentuk reminder rutin di grup ataupun melalui jalur pribadi (japri).
Apa kiat Nono Sugihartono agar bisa sukses menjadi admin HSI
sejauh ini? Semuanya tentu berkat izin dari Allāh . Adapun
tips akhūnā Nono Sugihartono untuk bisa sampai sejauh ini adalah
karena besarnya rasa tanggung jawab yang ia miliki terhadap ama-
nah yang diberikan. Tanggung jawab ini ia pelajari dari koordinator
angkatan yang memiliki perhatian yang besar terhadap adminnya.
Kemudian ia memposisikan diri sebagai peserta, mempelajari apa
saja yang dibutuhkan peserta, dan ia berusaha semaksimal mung-
kin untuk membantu peserta. Selanjutnya ia mengatur strategi agar
dapat mengingatkan peserta untuk mengerjakan evaluasi. Perta-
ma, setelah shalat Isya dan shalat shubuh, ia mengunggah remin-
der di grup diskusi dan mengirim reminder ke semua peserta melalui pesan pribadi. Setelah itu
ia melakukan pengecekan di web HSI untuk mengetahui hasil dari reminder yang dilakukannya.
Selanjutnya, dua jam menjelang evaluasi ditutup ia akan menghubungi peserta, baik melalui
WhatsApp, SMS, maupun panggilan telepon seluler. Jika ada peserta yang tidak mengerjakan sam-
pai evaluasi ditutup, maka Akhūnā Nono Sugihartono akan menanyakan alasan mengapa tidak
mengerjakan evaluasi. Hal ini rutin beliau lakukan setiap hari, sehingga jika ada peserta yang
lalai dari evaluasi sebelumnya, maka bisa maksimal beliau bantu di evaluasi selanjutnya. Sejak
pertama kali menjadi admin hingga sekarang, cara ini masih ia lakukan. Ketika ia memiliki kesi-
bukan, maka ia menitipkan grup kepada Musyrif maupun Koordinator agar masih ada yang bisa
membantu jika ada peserta yang memiliki kendala ketika mengerjakan evaluasi.
Tentu banyak suka dukanya menjadi seorang Admin HSI. Bagi akhūnā Nono Sugihartono,
sukanya menjadi seorang Admin HSI adalah ia bersyukur bisa ikut andil di dalam membantu
perjuangan dakwah HSI, mendapatkan teman-teman yang shālih, dan bisa saling menyambung
ukhuwah. Dukanya bagi beliau adalah ketika mendapatkan peserta tidak mengerjakan evaluasi,
sementara di saat yang sama beliau qadarullāh memiliki kendala sehingga tidak bisa maksimal
dalam mengingatkan peserta.
Pesan Akhūnā Nono Sugihartono kepada sesama admin HSI adalah, “Jika diberikan amanah,
maka junjunglah amanah tersebut dengan dedikasi dan loyalitas, niscaya di situ terasa nikmatnya
kasih sayang Allāh .” Kepada diri beliau pribadi selaku peserta dan kepada rekan-rekan
peserta HSI lainnya beliau berpesan agar jangan menyia-nyiakan setiap kesempatan yang Allāh
 berikan kepada kita, salah satunya kesempatan belajar di HSI. Bagi beliau menjadi
peserta HSI AbdullahRoy membawa perubahan luar biasa dalam diri beliau terutama semangat
dan kecintaan dalam menuntut ilmu agama. Beliau menambahkan, sebagai peserta kita juga
harus berusaha untuk istiqamah dalam mengamalkan ilmu yang kita peroleh dari HSI maupun
dari wasilah lainnya. Biidznillāh ini bisa berimbas dan membawa dampak positif kepada keluarga.
Semoga Allāh  senantiasa memberikan kesehatan dan hati yang ikhlas kepada siapa
saja yang mendapatkan amanah dan terlibat dalam dakwah ini. Allāhumma Āmīn.

MAJALAH HSI
58 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Meisy Wardhani, salah seorang peserta angkatan 182
ini merupakan salah satu admin HSI AbdullahRoy yang
sekarang bertugas pada angkatan 191. Meisy Wardhani
adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang sekarang
tinggal di Banjarnegara, Jawa Tengah. Meisy, begitu beliau
akrab disapa, sehari-hari tinggal bersama Ayah, Ibu, dan Meisy Wardhani:

Semangat
kedua adiknya.
Ada kejadian di masa lalu yang sangat membekas bagi

Dakwah
Meisy karena membawa akibat pada kondisinya hingga
saat ini. Qadarullāh semasa kecil ia pernah terjatuh. Aki-

PROFIL ART
batnya tulang punggung bagian atas tulang duduknya

Dalam
bergeser, sehingga ada bagian tulang yang seharusnya
menyatu malah keluar dari jalurnya. Kejadian ini lama

Keterbatasan
kelamaan membuatnya merasa lelah setiap kali berjalan,
langsung terjatuh dan tidak bisa berdiri lagi, begitu se-
terusnya.

Prihatin dengan kondisi Meisy saat itu, atas rekomen-


dasi saudara, orang tua Meisy membawanya ke tukang
urut. Setelah beberapa kali diurut, mungkin karena ada
kesalahan dalam mengurutnya, qadarullāh mengakibat-
kan salah urat. Lama kelamaan kaki Meisy menjadi se-
makin lemah dan susah untuk digerakkan. Keadaan ini
lambat laun membuat kondisi Meisy menjadi semakin
parah. Pada akhirnya, tepat saat berada di kelas 4 jen-
jang Sekolah Dasar, Meisy mulai tidak bisa berjalan sepe-
nuhnya. Tidak hanya sampai di situ, keadaan ini semakin
diperparah juga dengan skoliosis yang dialaminya karena
kebanyakan duduk. Qadarullāh begitulah kondisi Meisy
hingga saat ini.
Dalam kesehariannya Meisy banyak tinggal di rumah
bersama sang ayah tercinta yang qadarullāh keadaannya
tidak lebih baik daripada Meisy. Meisy mengisi waktu-
nya dengan membantu temannya berjualan online. Saat
ibunya harus pergi berjualan ke pasar dan adik-adiknya
sekolah, Meisy yang harus menjaga dan mengurus ayah-
nya, yang juga sudah lama tidak bisa berjalan. Terkadang
Meisy dan ayahnya harus bergantian menggunakan kursi
roda untuk beraktifitas.
Dengan keterbatasan fisiknya yang demikian
itu, tidak menyurutkan langkah Meisy untuk mengambil
peran dalam dakwah di HSI AbdullahRoy. Dengan
bekal dukungan dari semua anggota keluarga kecilnya,
terutama support penuh dari ibunda tercinta, Meisy
mewujudkan niatnya. Ia kemudian berpartisipasi dalam
proses belajar dan dakwah di HSI AbdullahRoy dengan

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 59
mendaftarkan diri dan mengikuti semua proses pelatih- Sebagai admin dan peserta HSI, Meisy berharap
an dan penyaringan admin HSI. Alhamdulillāh Meisy dite- semoga kita semua selalu Allāh  beri kemudahan
rima dan mulai bertugas sebagai admin HSI sejak Januari dalam memahami agama-Nya melalui pembelajaran di
2019. HSI AbdullahRoy ini. Meisy berharap agar semua peser-
Selain dukungan penuh keluarga, support dari ta HSI tetap semangat, karena sejatinya kita ini bodoh
ibu tercinta, dan semangat untuk menambah saudara dan sangat haus dan perlu akan ilmu agama. Terlebih
sesama muslim, motivasi untuk menjadi admin HSI juga salah satu kewajiban kita sebagai seorang muslim adalah
disebabkan karena Meisy menyadari masih banyak di menuntut ilmu. Meisy mengingatkan kita semua un-
luar sana saudara-saudara kita yang ingin belajar, tetapi tuk tidak malas mencatat sebagaimana dinasihatkan
tidak ada sarana yang mendukung. Misalnya: belum ada para salaf, “Ikatlah ilmu dengan menulisnya!”. Selain
guru yang benar-benar mengajarkan ilmu tauhid di da- dari itu, Meisy juga mengingatkan agar kita jangan lupa
erahnya, terkendala waktu untuk mengikuti kajian kare- sering-sering muraja’ah sampai kita benar-benar paham
na sibuk dengan urusan rumah tangganya, atau ada di dengan materi yang telah disampaikan.
antara mereka yang sudah berumur. Dari pengalaman Meisy mengutip pernyataan Al ‘Alamah Abdurrahman
Meisy sebagai admin, lumayan banyak ibu rumah tangga, As-Sa’di yang mengatakan, “Sesungguhnya menuntut
bahkan ada yang sudah sepuh, namun sangat bersema- ilmu syar’i itu termasuk jihad di jalan Allāh yang tidak
ngat dalam proses belajar. Setelah menjadi admin, Meisy bisa dilakukan kecuali oleh makhluk-makhluk pilihan.”
makin menyadari bahwa keberadaan HSI ternyata sangat Meisy berpesan dan mengingatkan kita semua untuk me-
mempermudah mereka dalam menuntut ilmu syar’i. motivasi keluarga, saudara, kerabat, sahabat, dan anak-
Meisy yang gemar membaca ini sangat bersemangat anak kita agar mempunyai kesadaran akan pentingnya
dalam menjalankan tugasnya sebagai admin HSI, walau- menuntut ilmu syar’i. Meisy juga mengambil kutipan dari
pun sempat bingung dalam mendata atau cross-check salah satu materi Pengagungan Terhadap Ilmu yang me-
peserta yang berada di grupnya pada saat awal-awal ke- rupakan materi pengantar atau materi muqaddimah di
giatan pembelajaran HSI dimulai. Salah satu yang paling HSI, yaitu dari perkataan Al Hasan Al Bashri, “Menuntut
membuat Meisy bersemangat adalah ketika masuk silsi- ilmu di waktu kecil seperti mengukir di atas batu.” Meisy
lah baru. Setelah libur panjang, biasanya banyak peser- mendoakan untuk dirinya dan segenap peserta HSI, “Se-
ta yang menghubunginya karena lupa NIP (Nomor Induk moga kita tetap istiqāmah sampai akhir silsilah,” Āmīn.
Peserta) dan password. Bagi Meisy, bisa berdialog dengan Māsyā Allāh semoga kita semua dapat mengambil
peserta, mengetahui kendala mereka, serta bisa mem- ibrah dari sepenggal pengalaman yang Meisy kisahkan.
bantu kesulitan mereka adalah hal yang menyenangkan Ternyata kekurangan fisik yang ada pada Meisy tidak
dan salah satu nikmat yang patut disyukuri. menyurutkan langkahnya dalam mengambil peran dalam
Kesulitan tentu saja ada, terutama saat baterai HP dakwah ini.
habis dan tidak ada yang bisa membantunya untuk men- Bārakallāhu fīkum.
charge HP tersebut karena ibu dan adiknya terkadang
sampai sore baru tiba kembali di rumah. Sebagai salah
satu upaya mengatasi kendala tersebut, Meisy biasanya
menyiapkan segala sesuatunya sejak malam atau sebe-
lum adik-adiknya berangkat sekolah. Ia berusaha untuk
men-charge HP-nya saat anggota keluarga, terutama
adik-adiknya, masih berada di rumah. Apabila ternyata
sampai sore baterai HP-nya sudah kehabisan daya se-
belum sharing pengumuman evaluasi harian, Meisy ter-
paksa menitipkan tugasnya kepada musyrifah atau koor-
dinator angkatan yang insyāallāh selalu siap membantu
dalam pelaksanaan tugas rutinnya sebagai admin HSI.

MAJALAH HSI
60 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Lopis
KETANOleh: ART181-16106 | Munifah

Bahan-Bahan:
• Beras ketan 1 liter
• Daun pisang untuk membungkus
• Tali rafia untuk mengikat
• Gula jawa 1/2 kg. Lebih bagus jika menggunakan gula aren
• Gula pasir 200 gr
• Air untuk memasak gula 250cc. Gula juga bisa dicairkan tanpa tambahan air agar
lebih kental
• Kelapa parut ukuran sedang ½ buah. Pilih kelapa yang tidak terlalu muda atau
tua.

Cara Membuat:
• Cuci bersih ketan, rendam kurang lebih 1/2 jam, lalu tiriskan.
• Bungkus dengan daun pisang berbentuk segitiga lalu ikat
dengan tali rafia.
• Siapkan dandang, masukkan air secukupnya, masak hingga
mendidih.
• Masak ketan selama 4 jam, tambahkan air secara berkala
agar ketan tetap terendam.

Gula Lopis:
• Masak air 250cc atau satu gelas belimbing dengan daun pandan hing-
ga mendidih.
• Masukkan gula merah yg sudah di sisir. Setelah gula merah cair, tam-
bahkan gula pasir. Aduk hingga gula benar-benar larut. Saring setelah
dingin.
• Siapkan dandang untuk mengukus kelapa. Tambahkan garam dan
koreksi rasa, pastikan garamnya agak terasa, agar ketan jadi gurih.

Penyajian:
Setelah dingin, baluri ketan dengan kelapa dan sajikan dengan
siraman gula. Lopis ketan yang manis dan gurih, siap menemani
kebersamaan kita bersama keluarga.

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 61
Sarden
HOME-MADEOleh: ART161-1568 | Dewi Fitria

Berbicara mengenai ikan, tentunya kita tidak asing


lagi dengan ikan laut satu ini yang sering diolah dan
dikalengkan. Rasanya yang gurih dan tulangnya yang
dimasak hingga lunak sangat cocok disajikan untuk
seluruh anggota keluarga. Tim Resep Dapur Ummahat
HSI kali ini menyajikan resep Sarden Home-Made yang
bisa dijadikan salah satu pilihan menu kegemaran
keluarga. Berikut resep lengkapnya.

Bahan-Bahan:
• Ikan tongkol 500 gr. Bersihkan, potong dua, baluri
dengan air jeruk nipis dan garam
• Cabe merah keriting 1 ons. Haluskan
• Tomat 5 buah. Rebus, buang kulitnya, lalu haluskan.
• Cabe merah keriting utuh 1 ons.
• Cabe rawit utuh 1/2 ons

Bahan Irisan:
• Bawang bombai 1 buah ukuran sedang • Garam secukupnya
• Bawang merah 5 siung • Gula secukupnya
• Bawang putih 6 siung • Saus tomat secukupnya
• Daun bawang secukupnya untuk taburan • Saus sambal secukupnya

Cara Membuat:
• Tumis bawang merah dan bawang putih, lalu masukkan
bawang bombai. Tumis di panci presto hingga harum.
• Masukkan cabe yang telah dihaluskan
• Tambahkan tomat rebus yang sudah dihaluskan
• Masukkan ikan, bumbui dengan gula, garam, saus tomat,
dan saus sambal
• Beri air secukupnya, kemudian masukkan cabe merah
utuh dan cabe rawit utuh.
• Presto selama 40 menit
• Sarden buatan sendiri yang lunak hingga tulang-tulang-
nya, siap disajikan untuk keluarga tercinta.

MAJALAH HSI
62 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M Dapur Ummahat: Sarden Home-Made
Yayasan HSI AbdullahRoy
Laporan Keuangan Tahun 2019

MAJALAH HSI
64 Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M
Rekening Donasi
Yayasan HSI AbdullahRoy
Bank Syariah Mandiri
Cabang Cakung, Jakarta Timur

OPERASIONAL W AQA F/ P E M BA N G U N A N

7109713408 7109813405
a.n. HSI ABDULLAHROY a.n. HSI ABDULLAHROY WAQAF

SOSIAL Z A K AT

7109913407 7116874231
a.n. HSI ABDULLAHROY PEDULI a.n. HSI ABDULLAHROY ZAKAT

DANA RIBA

7127695328
a.n. HSI ABDULLAHROY SOSIAL

MAJALAH HSI
Edisi 007 Muharram 1441 H • September 2019 M 65

Anda mungkin juga menyukai