ii
KIAI BISRI SYANSURI
Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
iii
KIAI BISRI SYANSURI
Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
xii +160 hlm., 14 x 20 cm
ISBN: 978-602-72011-0-1
Penyunting: Sulanam
Zainul Milal Bizawie
Perancang Sampul: Abdullah Mahfudz Nazal
iv
KATA PENGANTAR
[Cetakan Kedua]
Bismillaahirrohmaanirrohim.
Alhamdulillaahirobbil’aalamin. Hamdan Yuuwaafii ni’amahu
wayukaafii maziidah. Yaa robbana lakal hamdu kamaa
yambaghii lijalaali wajhika wa’adhiimi sulthoonik. Wa shollal
laahu ‘alaa sayyidina muhammaddin wa’alaa aalihii wa shohbihii
ajma’iin.
v
subjektifitas sejarah. Terlepas dari itu semua sebenarnya
penulis juga sudah berusaha menyajikan tulisan yang
objektif tentang biografi KH. Bisri Syansuri.
Penulisan biografi seorang ulama besar seperti KH.
Bisri Syansuri tidaklah mudah, karena penulis juga
dihadapkan dengan masalah-masalah seperti sulitnya
mencari data-data primer yang berhubungan dengan
penulisan biografi tersebut. Faktor buku literatur yang
dirasa kurang membuat penulis harus pandai-pandai
mengolah data dan mencari data baik berupa data
sekunder maupun primer.
Salah satu tujuan dari penulisan biografi ini adalah
untuk menjelaskan perjalanan hidup KH. Bisri Syansuri
yang semasa hidupnya pernah menempati dua posisi
penting dalam organisisi besar Islam di Indonesia. Dua
posisi besar yang pernah diduduki beliau adalah sebagi
Rais Aam PBNU dan Rais Aam Syuriah PPP (Partai
Persatuan Pembangunan). Disamping itu sosok KH. Bisri
Syansuri merupakan pendiri sekaligus pimpinan Pondok
Pesantren Mambaul Ma’arif semasa hidupnya.
Dalam perkembangannya, KH. Bisri Syansuri juga
memberikan pemikirannya tentang pendidikan agama
Islam untuk kaum perempuan. Hal ini terbukti ketika
beliau mendirikan Pondok Pesantren khusus perempuan
pada tahun 1927 di Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang.
Ini merupakan pesantren perempuan pertama di Jawa
Timur.
Keteguhan KH. Bisri Syansuri untuk berpegang
tegung pada ilmu fiqih sangat jelas tergambar dalam
penulisan ini, yakni ketika ia menunjukkan pengaruh
vi
besarnya dalam mengubah Rencana Undang-Undang
Perkawinan agar tetap berpedoman pada syariat Islam.
Sehingga Rencana Undang-Undang tersebut ditetapkan
sebagai Undang-Undang pokok Perkawinan, ketika itu
KH. Bisri Syansuri menjadi anggota DPR-RI perwakilan
dari Nahdlatul Ulama. Sikap dan perilaku kehidupan
sehari-hari beliau tidak lepas dari ilmu fiqih—yang bisa
dikatakan sebagai pandangan hidupnya. Segala tutur
katanya sesuai dengan apa yang beliau kerjakan. Maka dari
itu, beliau merupakan salah satu ulama besar yang
berpengaruh dalam perkembangan Islam di Indonesia.
Di sisi lain, beliau juga sosok ulama yang berani
melawan rezim Orde Baru pada saat itu. Ini tergambar
ketika keputusannya melakukan walk-out pada persidangan
umum MPR di tahun 1978, yang membahas tentang
disahkannya aliran kepercayaan dan P4 sebagai ketetapan
MPR. Tindakan beliau ini bukan tanpa alasan, karena
keputusan untuk ketetapan MPR mengenai aliran
kepercayaan dan P4 tersebut tidak sesuai dengan ajaran
agama Islam—yang menjadi pedoman hidup KH. Bisri
Syansuri. Semua keputusan yang diambil KH. Bisri
Syansuri, baik dalam kehidupannya di Pondok Pesantren
maupun dalam keanggotaanya di DPR-RI/MPR selalu
berpedoman kepada ajaran agama Islam.
vii
Dalam pengertian tersebut, bahwa mempelajari
sejarah harus mempunyai pendalaman ilmu yang baik,
kerana sejarah mempunyai banyak pelajaran yang perlu
diambil untuk menata masa depan yang lebih baik.
Oleh karena itu, marilah kita semua mengambil
pelajaran yang tercermin dari kehidupan KH. Bisri
Syansuri untuk menjadi lebih baik. Sehingga kita semua
mendapatkan manfaat dan berkah dari semua yang
pernah diajarkan oleh beliau untuk menjadikan kehidupan
ini lebih bermartabat.
*****
viii
mengatakan bahwa buku ini adalah suatu karangan ilmiah,
juga amat berlebihan. Namun demikian, berbagai bahan
bacaan dan yang secara khusus dirujuk dalam penyusunan
buku ini, tetap ditampilkan di bagian akhir, berupa daftar
pustaka.
ix
x
DAFTAR ISI
xi
Kembalinya NU sebagai Jam’iyah ......................... 72
xii
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
Bagian Pertama
RIWAYAT HIDUP
KH. BISRI SYANSURI
1
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
2
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
3
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
4
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
5
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
6
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
7
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
8
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
9
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
10
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
11
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
12
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
13
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
14
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
15
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
16
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
17
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
18
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
19
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
20
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
21
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
22
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
23
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
24
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
25
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
26
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
27
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
28
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
29
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
30
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
31
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
32
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
33
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
34
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
35
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
36
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
37
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
38
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
39
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
40
Riwayat Hidup KH. Bisri Syansuri
41
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
42
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
BAGIAN KEDUA
MASA PERJUANGAN DAN PERPOLITIKAN
KH. BISRI SYANSURI
Bagian Kedua
43
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
44
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
45
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
46
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
47
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
48
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
49
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
50
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
51
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
52
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
53
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
54
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
55
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
56
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
57
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
58
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
59
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
60
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
61
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
62
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
63
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
64
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
65
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
66
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
67
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
68
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
69
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
70
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
71
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
72
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
73
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
74
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
75
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
76
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
77
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
78
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
79
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
80
Masa Perjuangan dan Perpolitikan KH. Bisri Syansuri
81
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
82
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
BAGIAN KETIGA
PEMIKIRAN dan WasiatKH. BISRI SYANSURI
Bagian Ketiga
PEMIKIRAN DAN WASIAT
KH. BISRI SYANSURI
83
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
84
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
85
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
86
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
87
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
88
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
89
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
90
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
91
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
92
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
93
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
94
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
95
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
96
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
97
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
98
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
99
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
100
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
101
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
102
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
103
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
104
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
105
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
106
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
107
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
108
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
Bismillahirrohmanirrohim
Aku Wasiat, yen aku kapundut, supoyo siji:
Yayasan Mamba’ul Ma’arif diurus anakku papat,
diurus anak-anakku ora papat, diurus anak-anakku
109
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
Bismillahirrohmanirrohim
Aku makilno moco surat wasiatku nang anakku
Hj. Sholichah kang disekseni: (1) Nadhifah Ma–
riyah Mahmud, (2) Musyarofah, (3) Shohib Bisri,
(4) Hamid Baidlowi, (5) Muslih Hasbulloh, (6)
Aziz Masyhuri
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil alamin was sholaatu was Sa–
laamu ‘ala Asyrofil anbiyai wal mursaliin, Sayyidina
wamaulana Muhammadin, shollallahu ‘alaihi wa–
sallam, wa’ala aalihi washohbihi ajma’iin, ‘amma
ba’du.
Aku wasiat yen aku kepundhut supoyo:
1. Yayasan Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang
diurus dining anak anakku, nuli putu putuku,
sakteruse, lan wong kang disetujui, kang cakep
cukup ngurus Yayasan Mamba’ul Ma’arif, kang
110
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
Bismillahirrohmanirrohim
Saya Wasiat, kalau saya meninggal supaya, satu:
Yayasan Mamba’ul Ma’arif diurus anakku empat,
diurus anak-anakku tidak empat, diurus anak-
111
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
Bismillahirrohmanirrohim
Saya mewakilkan baca surat wasiatku pada anakku
Hj. Sholichah yang disaksikan: (1) Nadhifah Ma–
riyah Mahmud, (2) Musyarofah, (3) Shohib Bisri,
(4) Hamid Baidlowi, (5) Muslih Hasbulloh, (6)
Aziz Masyhuri
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil alamin was sholaatu was Sa–
laamu ‘ala Asyrofil anbiyai wal mursaliin, Sayyidina
wamaulana Muhammadin, shollallahu ‘alaihi wa–
sallam, wa’ala aalihi washohbihi ajma’iin, ‘amma
ba’du.
Saya wasiat kalau saya meninggal, supaya:
1. Yayasan Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jom–
bang, diurus oleh anak anakku, lalu cucu-
cucuku, seterusnya dan orang yang disetujui,
yang cakap cukup mengurus Yayasan Mam–
ba’ul Ma’arif, yang disetujui oleh sebagian
112
Pemikiran dan Wasiat KH. Bisri Syansuri
113
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
114
Putra dan Putri KH. Bisri Syansuri
BAGIAN KEEMPAT
PUTRA DAN PUTRI KH. BISRI SYANSURI
115
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
116
Putra dan Putri KH. Bisri Syansuri
117
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
118
Putra dan Putri KH. Bisri Syansuri
Hj. Moeasshomah
Hj.Moeasshomah merupakan
putri kedua dari pasangan KH.
Bisri Syansuri dan Hj. Chadidjah.
Hj. Moeasshomah lahir pada 06
Juli 1921 (29 Syawal 1339 H), di
Denanyar Jombang.
Ia menikah dengan Kiai
Hasbullah Salim dan dikarunia
tiga orang putra-putri. Pertama, Hj. Muhasshonah
Hasbullah, kedua Hj. Sholihaty Hasbullah dan
ketiga K. Muslih Hasbullah. Seperti halnya yang
lain, ketiga anaknya diberikan pendidikan agama
langsung, terutama oleh kiai Hasbullah, walaupun
terkadang pendidikan itu juga diberikan oleh sang
kakek kyai Bisri. []
Hj. Solichah
119
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
120
Putra dan Putri KH. Bisri Syansuri
121
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
Hj. Moesjarrofah
122
Putra dan Putri KH. Bisri Syansuri
123
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
124
Putra dan Putri KH. Bisri Syansuri
125
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
126
Putra dan Putri KH. Bisri Syansuri
127
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
128
Putra dan Putri KH. Bisri Syansuri
129
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
130
Selayaknya Umar bin Khattab
Catatan Penutup
MBAH BISRI
Selayaknya Sahabat Rasullah,
Umar bin Khattab
131
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
132
Selayaknya Umar bin Khattab
Catatan Penutup
MBAH BISRI:
Selayaknya Sahabat Rasullah, Umar bin Khattab
Pendahuluan
Saya belum pernah diminta menjadi narasum–
ber yang memaksa saya untuk mempersiapkan
segala sesuatunya seperti acara ini. Kali ini saya
serius sekali. Biasanya saya tidak membawa catatan
apa-apa. Khusus hari ini, saya membawa catatan.
Cuma, saya menjadi tidak enak –sebelum saya
membedah buku ini– karena ada tulisan Rais ‘Am
PBNU di samping nama Mustofa Bisri di spanduk
*
Tulisan ini disadur dari ceramah KH. A. Mustofa Bisri dalam acara Bedah
Buku “Kiai Bisri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap (Cetakan Pertama)” yang
diselenggarakan oleh Panitia Satu Abad PP. Mambaul Ma’arif Denanyar
Jombang di Aula PWNU Jawa Timur, pada tanggal 1 Februari 2015.
133
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
134
Selayaknya Umar bin Khattab
135
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
136
Selayaknya Umar bin Khattab
137
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
138
Selayaknya Umar bin Khattab
139
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
140
Selayaknya Umar bin Khattab
141
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
142
Selayaknya Umar bin Khattab
143
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
144
Selayaknya Umar bin Khattab
145
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
Masa Politik
Ketika Mbah Wahab kapundut (wafat), saya juga
bisa membayangkan saat Sayyidina Abu Bakar wa–
fat. Saat Sayyidina Abu Bakar wafat, tampuk kepe–
mimpinan pun digantikan ke Umar bin Khattab.
Ketika itu, tiba-tiba saja, perilaku atau sikap dan
sifat Umar bin Khattab tidak sekeras dahulu seperti
saat menjadi wakil Abu Bakar as-Siddiq. Seolah-olah
sebagian diri, jiwa, dan sifat sahabat Abu Bakar
menitis ke sahabat Sayyidina Umar. Saya seolah
melihat hal itu ada pada diri duo sahabat, Mbah
Wahab dan Mbah Bisri. Saya melihat Mbah Bisri,
setelah Mbah Wahab wafat pada tahun 1972, tiba-
tiba saja Mbah Bisri menjadi lebih lentur seperti
sebagian sifat Mbah Wahab menitis ke dalam Mbah
Bisri.
Dalam hal politik, menurut saya, Kiai Bisri itu
lebih dekat seperti Sayyidina Ali daripada Muawi–
146
Selayaknya Umar bin Khattab
147
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
148
Selayaknya Umar bin Khattab
Penutup
Mbah Bisri, bukan hanya tokoh NU, bukan
hanya milik Jombang, melainkan milik Indonesia.
Mbah Bisri itu ilmu dapat, tawadhu juga dapat. Saya
pernah ditemui beliau dalam sehari, padahal waktu
itu, saya gelandangan kecil. waktu Mbah Bisri
ngomong untuk memberikan argumentasi atas dawuh-
dawuhnya, beliau sampai bangkit, untuk mengambil
kitab: “Niki lo gus dawuhe kitab”. Luar biasa.
Waktu Muktamar di Semarang, ketika anak-
anak muda mendorong-dorong beliau supaya sudi
menjadi Rais ‘Am lagi, Beliau ngomong ke saya,
kebetulan saat itu saya menjadi wakil kawan-kawan
itu: “mpun kulo gus, kulo pun sepuh gus, sak lintune
149
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
150
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
151
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
152
Daftar Pustaka
Sumber Buku
Amin, Samsul Munir. Percik Pemikiran Para Kiai.
Yogyakarta: PT. LKIS Printing Cemerlang,
2009.
Anam, Choirul. Profil Nahdlatul Ulama Sebagai Organi–
sasi Sosial Keagamaan Berhalauan Ahlussunah Wal
Jama’ah. Surabaya: Aneka Ilmu, 1984.
Anonim. Ibu Kartini Seratus Tahun. Jakarta: PP Mus–
limat NU, t.t.
153
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
154
Daftar Pustaka
155
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
Sumber Arsip
Arsip DPR-RI. Daftar Riwayat Hidup Tjalon Ter–pilih
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Jakarta: DPR
RI, t.t.
156
Daftar Pustaka
157
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
Sumber Internet :
A. Mustofa Bisri, KH Bisri Syansuri, “Kyai Plus“ dari
Jombang (1887-1980). www.gusmus.-
net. Diakses 4 Mei 2011.
http://anakpohon.wordpress.com/2011/11/27/tug
as-bahasa-indonesia/. Diakses 20 Maret 2012.
http://nd.lakpesdam-ponorogo.org. Diakses 10 Ma-
ret 2012.
http://pelitaku.sabda.org/bagaimana_menulis_biogr
afi. Diakses 29 Maret 2012.
http://ruangbening.wordpress.com/2010/12/12/p
pmamba’ul-ma’arif-denanyar-jombang/.
Diakses 08 Mei 2011.
http://www.pesantrenonline. Diakses 08 Mei 2011.
Mahrus El-Mawa, Ada Apa dengan Santri Perempuan?.
http://www.mail-archive.com/wanita-
muslimah@yahoogroups.com/msg556-
84.html. Diakses 15 Februari 2009,
Wawancara
1. Nama: Hj. Aisyah Hamid Baidhowi.
Alamat : Lebak Bulus, Jakarta.
Tanggal Wawancara: 31 oktober 2012.
158
Daftar Pustaka
159
Kiai Bisri Syansuri; Tegas Berfiqih, Lentur Bersikap
160