co
UMDAH EDISI XX
Konsultasi
menelan dahak
saat berpuasa
Mau'idzah
Ramadhan Bulan
Kemerdekaan
Amaliyah
Keutamaan shalat witir
Sirah
Mengenal garis keturunan
Habaib
Renungan
3 Tingkatan Ikhlas Versi
Syekh Nawawi Al-Bantani
Edisi
20
Edisi
20
Transformasi Ilmu Dengan Qalam
Email
umdah.mudi@gmail.com
Website
www.majalahumdah.com
Marhaban Ya Ramadhan. Segala Puji bagi Allah Swt yang telah menjadikan
Ramadhan sebagai bulan Rahmat, Keampunan dan Pembebasan dari Api
Neraka bagi hambaNya. Allah menjadikan Ramadhan bulan istimewa dan
mengistimewakan hamba yang mengistimewakan Ramadhan.
Shalawat dan Salam kepada Rasulullah Saw, teladan dalam segala kebaikan.
Pembawa kabar takut dahsyatnya azab Allah dan kebar gembira betapa
surga Allah itu sangat indah. Rahmat dan sejahtera juga semoga terus
mengalir deras kepada Keluarga dan Shahabat shahabat sebagai generasi
terbaik dalam memaksimalkan Ramadhan.
Redaksi menerima: Tulisan naskah berita, artikel dan foto yang sesuai dengan visi dan misi
penerbitan. Redaksi berhak mengubah naskah aslinya dengan tidak mengurangi maksud
dan tujuan penulis. Naskah diketik rapi dengan melampirkan identitas diri. Kirim ke
alamat redaksi atau bisa juga melalui email umdah.mudi@gmail.com
Edisi
05 Tela'ah Utama
Menantikan Sang Kekasih Bernama
Ramadhan
08 Konsultasi
Menelan Dahak Ketika Puasa
Batalkah?
10 Manajemen Kutub
Ramadhan Bulan Kemerdekaan
12 Artikel
Orang-Orang Terbaik
16 Sosok
Mengenal Garis Keturunan Habaib
16 Sosok
Profil Yayasan Dayah Nasyrul 'Ulum
Al-Aziziyah
16 Sosok
Keutamaan Shlat Witir
16 Sosok
Daftar Isi
16 Sosok
Sehari di Dayah
16 Sosok
Keanggungan Fathimah Az-Zahra
16 Sosok
Sebuah Pelajaran dari Telur Dadar
Gosong
16 Sosok
Konspirasi Khawarij dan Wafatnya
Saydina Ali Bin Abi Thalib
Tela’ah Utama
Ramadhan merupakan bulan Sebab, Rasulullah SAW biasa hakikat puasa dan hikmah
yang paling ditunggu umat melakukannya. Ramadhan, dimaksudkan untuk
muslim dan bulan istimewa mendorong kaum muslimin
diantara bulan lainnya. Kita mengetahui bahwa bulan memanfaatkan setiap detik dan
Ramadhan membawa rahmat, menit dari waktu-waktu bulan
Merindukan Ramadhan ampunan, balasan berganda Ramadhan dengan berbagai
atau bahasa lainnya disebut terhadap amal baik, serta ibadah, baik ibadah yang
tarhib harapan semua orang. bulan yang mampu melindungi bersifat ritual maupun ibadah
Ungkapan kata tarhib berasal kita dari jilatan api neraka. sosial. Kandungan hikmah dan
dari kata rahhaba,yurahhibu, Ramadhan adalah bulan yang kemuliaan Ramadhan yang
tarhiiban yang berarti penuh hikmah dan kemuliaan, amat luar biasa ini, semestinya
‘melapangkan dada’, sehingga Rasulullah saw di diketahui dan dipahami
‘menyambut dengan mesra akhir bulan Syakban senantiasa oleh setiap kaum muslimin.
serta senang hati.’ mengajarkan sahabat dan Rasulullah saw bersabda:
keluarganya akan hikmah
Sementara itu dalam konteks dan fadhilah yang dikandung “Sekiranya umatKu
ini, tarhib Ramadhan Ramadhan. mengetahui keutamaan
merupakan suatu sambutan Ramadhan, maka mereka
bahagia kedatangan bulan Dalam hal ini Rasulullah akan meminta agar Allah
suci Ramadhan termasuk saw mengajak keluarga dan menjadikan Ramadhan
tuntunan iman yang sejati. sahabatnya, untuk menyelami sepanjang tahun.”
Ramadhan
Bulan
Kemerdekaan
Kemerdekaan hakiki bebas dari peraturan atau lampu merah di jalan raya
bukanlah dengan undang-undang. Semua merasakan nikmatnya
melepaskan semua ikatan makhluk ciptaan Allah Swt kemerdekaan jika dia tidak
dalam mengarungi bahtera terikat dengan kanun atau memelihara kemerdekaan
kehidupan. Kemerdekaan peraturan. Seseorang hidup pengendara motor di
sejati tidak bisa diartikan baru mampu merasakan arah lain, dengan berhenti
dengan kehidupan pemuda- nikmatnya merdeka dalam sejenak di lampu merah?
pemudi yang dibiarkan hidup di kala memelihara Tentu saja tidak mungkin.
berkeliaran oleh orang kemerdekaan orang Karena dia pasti akan
tua mereka tanpa aturan. lain. Tanpa menjaga menabrak pengendara
Kemerdekaan abadi tidak kemerdekaan hidup orang motor dari arah lain jika
bisa didefinisikan dengan lain, maka membuat hidup menerobos lampu merah.
kehidupan perampok, atau seseorang terperosok dalam Ketika menerobos lampu
pembajak yang berkuasa; kerusakan. merah berarti dia telah
melampiaskan nafsu kepada mengambil hak orang lain
siapa saja, makan apa yang Misalnya, undang-undang dari arah jalan yang sedang
mereka inginkan, serta negara membuat peraturan menyala traffic lamp hijau,
melakukan sesuka hatinya. lalu lintas di jalan raya, yang yang mengharuskan dia
Karena kemerdekaan setiap pengendara roda berhenti, tapi dia langsung
seperti ini akan membuat dua atau roda empat wajib melaju tanpa memerhatikan
manusia tenggelam dalam berhenti di lampu merah, hak pengendara lain.
kesesatan, yang kemudian tujuannya adalah untuk
menyukutukan Tuhan memelihara kehidupan Seseorang yang rumahnya
dengan menyembah selain- pengendara mobil atau dekat denga jalan raya,
Nya. motor yang akan melaju dari apakah dia bisa tidur
arah lain agar tidak terjadi nyenyak di malam hari jika
Dalam menjalani hidup kecelakaan. Mungkinkah tidak ada undang-undang
di dunia ini tidak ada seorang pengendara motor negara yang mengatur
seorangpun yang hidupnya yang berhadapan dengan setiap pengendara mobil
ORANG-ORANG TERBAIK
فـَتَابِ ِعى فـَتَـابِ ٌع لِ َـم ْن تَبِـع استَ ِم ْع ِ
ْ َص ْحبُهُ َخيـُْر الْ ُق ُرْون ف َ َو
الِالَفَة
ْ ض ِل َك ْ َوأ َْم ُرُه ْم ِف الْ َف الِالَفَـ ْة
ْ ل َ َِو َخيـُْرُه ْم َم ْن ُو
ش َرْة
َ ام ال َْع
ُ َت َت ُّ ِع َّدتُ ُـه ْم ِس يَلِ ْيـ ِه ُم قـَْوٌم كِ َـر ٌام بـََرَرْة
"Qurun (Ahli zaman) yang terbaik setelah Seperti shahabat Nabi yang berserikat
para nabi adalah shahabat, kemudian tâb'î, mereka pada urusan persahabatan dengan
lalu tâb'î at tâb'în. Shahabat yang paling nabi.
afdhal adalah Khulafâ` ar Rasyîdin yang Khulâfat adalah orang-orang yang
empat dan kemuliannya menurut urutan memimpin pemerintahan setelah Nabi
kepemimpinannya (Abu bakar, Umar, Muhammad dalam kurun waktu tiga puluh
Utsman dan Ali). Setelah itu para shahabat tahun sebagaimana yang ditunjuki oleh
yang dijamin masuk syurga yang berjumlah sebuah hadith:
enam orang selain Khalîfah yang empat
sehingga jumlah semuanya sepuluh orang". اخلالفة بعدى ثالثون
اهل زمان واحد متقارب اشرتكوا ىف أمر من األمور:القرون "Khalîfah setelahku adalah selam tiga puluh
املقصودة tahun".
"Ahli satu zaman yang berdekatan yang Mereka adalah sahabat yang empat dengan
berserikat pada urusan tertentu". perincian sebagai berikut:
ِ ضت فِي ِه و ِ ِ
الَ َس ْد عن عبد الرمحن بن عوف عن النىب صلى هللا عليه وسلم أنه قال
ْ َب َداء ْ َ ْ َ ْ ا ْن ُح# اج َـر الَّـذى َوَرْد
ْ اجتَن َ َواَِّوِل الت
ُ َّش
" أبو بكر ىف اجلنة وعمر ىف اجلنة وعثمان فىاجلنة وعلى ىف اجلنةDan takwilkanlah perselisihan yang terjadi
وطلحة ىف اجلنة والزبري ىف اجلنة وعبد الرمحن بن عوف ىف اجلنةantara shahabat (Ali dan Mu'awiyyah)
وسعد بن اىب وقاص ىف اجلنة وأبو عبيدة بن اجلراح ىف اجلنةjika kamu ingin memperdalam masalah
tersebut dan tinggalkanlah penyakit hasad
. رواه الرتمذى وإبن حبان.( وسعيد بن زيد ىف اجلنةmaksudnya membenarkan salah satu dan
menyalahkan yang lain)".
Hadith riwayat Abdurrahman dari Nabi saw.
Beliau bersabda, Abu Bakar, Umar, Usman Maksud ta’wil di sini adalah:
bin Affan, Ali, Thalhah, Zubair, Abdurrahman
bin ‘Awf, Sa'ad bin Abi Waqas, Abu ‘Ubaidah
bin jar⥠dan Said bin Za'id, mereka أن يصرف إىل حممل حسن لتحسني الظن بـهم
semuanya isi syurga. (H. R. Tumizî dan Ibnu
Hibban). "Menetralisir keadaan dengan tujuan berbaik
sangka kepada para shahabat (‘Ali dan
Mu‘awiyah)".
ض َـو ِان ِّ ُفَاَ ْهل اُ ْح ٍد بَيِ َعة
ْ الر # فَاَ ْه ُل بَ ْد ِر الْ َع ِظْي ِم الشَّـأْ ِن
ُ
Mengenal
Garis
Keturunan
para
Habaib
N
enek moyang golongan Sayyid memiliki kedudukan, terpandang serta kaya
adalah Ahmad bin Isa bin raya. Kemudian pada tahun 317 H beliau
Muhammad bin Ali al-Uraidhi bin hijrah ke Hijaz, ditemani istrinya Syarifah
Ja'faras-Shadiq bin Muhammad Zainab bin Abdullah bin Hasan bin ‘Ali al
al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Uraidhy bersama dengan putra bungsunya
Ali bin Abi Thalib, suami Sayyidah Fathimah Abdullah yang kemudian dikenal dengan
Az-zahra binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi Ubaidillah serta tiga anak dari putranya itu
wasallam, lahir tahun 260 H (820-924 M) di yaitu ‘Alwi, Jadid dan Ismail.
Basrah Irak, beliau dijuluki Al Muhajir serta
dikaruniai dua orang anak yang bernama Salah seorang keturunan Ismail yaitu Syekh
Ubaidillah dan Muhammad. Salim bin Bashriy dan salah satu keturunan
Kepribadian beliau sama dengan Jadid adalah al Imam Abi Jadid Ali bin
kepribadian sesepuhnya. Imam Ahmad Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin
bin Isa adalah seorang alim, ‘amil Ali bin Jadid.
(mengamalkan ilmu), hidup bersih dan
wara’ lalu Allah menganugrahkannya dua Keturunan kedua Sayyid itu hilang dalam
ilmu sekaligus yaitu ilmu dhahir dan ilmu sejarah, sedangkan keturunan ‘Alwi tetap
batin. eksis. Kemudian menamakan golongan
mereka dengan sesepuhnya yang
Ditanah kelahirannya dia hidup sebagai kemudian dikenal dengan kaum ‘Alawiyyin
seorang tokoh yang disegani, dihormati dan hal ini terjadi pada akhir abad 6 H.
Abi MUDI (dua dari kanan) mengunjungi Habib Umar bin Hafidz
18 Januari 2017 M/Jumadil Awal 1438 H/Edisi XIII
Profil Dayah
D
ayah Nasyrul Ulum perjalanan dan perjuangan bantu beberapa muridnya.
Al-‘Aziziyyah atau dayah sebagai pusat Pembagunan insfatruktur
yang lebih dikenal pengembangan ilmu agama dayah di awali dengan
dengan sebutan dalam rangka melahirkan pembagunan dua balai
Dayah NU di dirikan oleh generasi dan masyarakat pengajian, mushalla dan
Tgk Zulfikar Imran atau yang Rabbani dan sebagai rumah Abi Nu. Kekuatan
akrab disapa Abi Nu.seorang bentuk tanggung jawab doa dan iktiyar pembagunan
alim muda kelahiran, seorang muslim kepada pada tahap awal berjalan
Jakarta 05 september Allah Swt dalam meneruskan tanpa kendala yang berarti.
1981. Himmah yang besar eksistensi ajaran Islam pada Allah mengetuk pintu hari
di iringi dengan usaha dan masa yang akan datang. para penderma untuk
doa Dayah Nu berdiri pada, Adapun sebutan Al Aziziah mengiventasi sebahagian
Senin 10 Dzulqa’dah 1437 adalah penisbahan kepada harta mereka membagun
H, bertepatan dengan 16 Ulama besar Aceh yaitu dayah, layaknya Assabiqunal
september 2013 berlokasi Abon Abdul Aziz, pimpinan al Awwalun yaitu golongan
di desa Namploh Papeun, kedua Pondok Pesantren awal titik perjuangan panjang
Kecamatan Samalanga Mudi Mesra tempat Abi Nu dayah yang memiliki visi
Kabupaten Bireuen. Dayah menuntut Ilmu. Al Aziziah untuk masa yang akan
Nu berdiri atas doa restu, juga merupakan identitas datang ini hingga walau
suport dari pada guru beliau yang selalu dipakai untuk tampak sederhana Dayah
yaitu Abu Mudi. setiap Pondok Pesantren Nu sudah dapat di tempati
cabang dayang Mudi Mesra oleh santri yang hendak
Nasyrul Ulum yang magang.
berarti “Pengembangan Pembagunan dan berdirinya
ilmu” diharapkan menjadi dayah tidak terlepas dari
landasan (khittah) jerih payah Abu Nu di
Program
Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler
merupakan program yang
diharapkan agar santri
dapat mengembangkan
kepribadian, bakat dan
kemampuannya di berbagai
bidang di luar akademik Pengajian dewan guru dengan pimpinan
dayah . Dengan visi kombinasi fiqh Syafi’i, dan mendalam kepada
mewujudkan generasi Tasawuf Imam Ghazali dan massyrakat luas.
berbasis syariah, cerdas Junaid Al Baghdadi dan
dan berakhlaqul karimah Aqidah Imam Asyari dan Pengkaderan Da’i juga
dan misi memberikan Abu Manshur al Maturidi. diupayakan dalam rangka
pendidikan berlandaskan mencetak para dai yang
pemahaman Ahlussunnah Dengan kurikulum mumpuni dalam komunikasi
wal jama’ah dengan pendidikan dayah salafiah dakwah Islam dibekali
di adopsi dari dengan program bahasa
Mudi Mesra Bahasa Arab dan Inggris.
Samalanga, Ekstrakurikuluer lain yang
pendidikan unggul di dayah Nu adalah
umum tingkat kerajinan tangan dan
Sekolah menjahit, sebagai usaha
Menengah dayah Nu dalam mencetak
Pertama santri yang mandiri di
(SMP) standar tambah dengan pengkajian
Nasional Alamtologi “Interaksi
berbasis Manusia Dengan Air Dalam
Tahfidh Perspektif Al-Quran” yang
(Alquran langsung direkomenasi oleh
dan Turash). Pencetus ilmu Alamin ini
Dayah Nu juga oleh P.alt Dr. Muhammad
mengadakan Aminullah, MA seorang
kegiatan Doktor di Pascasarjana
ekstrakurikuler Universitas Islam Negeri
seperti Majlis Sumatera Utara Medan.
Ta’lim dan
Zikir tastafi
sebagai wadah
Nasyru ilmu
agama secara
komprehensif
Kegiatan belajar santriwati
K
etika kita Imam Nawawi) Khatib melaksanakan shalat
berbicara tentang Syarbaini menukilkan witir walaupun dalam
shalat sunat sebuah hadits Rasulullah keadaan musafir, hal
witir maka pikiran kita Shallallahu Alaihi ini berdasarkan sebuah
biasanya akan terbatas Wasallam: hadits yang diriwayatkan
di bulan Ramadan saja, آن أ َْوتُِرْوا فَِإ َّن هللاَ َعَّز َو
ِ ي أَهل الْ ُقر
ْ َْ َ
oleh Imam Al Bukhari :
karena lazimnya kita
hanya melaksanakan ُّ وسلم َج َّل ِوتـٌْر ُِي
ب الْ ِوتـَْر َّب – صلى هللا عليه ُّ َِكا َن الن
shalat witir di bulan
ِ ِ ِ َّ صلِّى ِف
، الس َف ِر َعلَى َراحلَته َ ُ– ي
“Wahai ahli Quran witirlah ، ومئ إِمياء ِ ِ ِ
Ramadhan, padahal
kalian karena Allah itu ً َ ُ ُ ي، ت به ْ ث تـََو َّج َه ُ َحْي
ِ ِ ِ
shalat witir tidaklah
terkhusus dalam witir(esa) dan Allah َ صالَةَ اللَّْي ِل إالَّ الْ َفَرائ
َويُوتُر َعلَى، ض َ
bulan Ramadan tapi mencinta witir (ganjil). احلَتِ ِه
ِر
َ
juga disunatkan di (Hadis riwayat Abu
Daud). Rasulullah shallallahu
bulan-bulan yang lain.
Rasulullah SAW ‘alaihi wa sallam terbiasa
Tentang kesunahan
sebagai utusan Allah shalat ketika safar di atas
melaksanakan shalat
sangat menganggap kendaraannya. Beliau
witir dalam kitab
penting shalat witir, menghadap sesuai arah
Mughni Muhtaj (Syarah
beliau senantiasa kendaraannya. Beliau
minhajut Thalibin
S
udah menjadi apa pun. Itulah yang disebut
maklum bahwa ikhlas dengan ikhlas. Seseorang
فأعلى مراتب االخالص تصفية العمل
merupakan satu syarat melakukan satu amalan عن مالحظة اخللق أبن ال يريد بعبادته
diterimanya amal hanya karna Allah semata,
ibadah seseorang. Tanpa tak ada satu pun motivasi lain
اال امتثال أمر هللا والقيام حبق العبودية
keikhlasan sebaik apapun amal yang mencampurinya. Tak دون اقبال الناس عليه ابحملبة والثناء
yang dilakukan oleh seorang ada harapan surga, tak ada
mukmin tak akan ada nilainya keinginan enaknya hidup di
واملال وحنو ذلك
Artinya: “Tingkatan ikhlas
di sisi Allah subhânahû wa dunia, semua murni karena
yang paling tinggi adalah
ta’âlâ. menghamba kepada Allah saja.
membersihkan perbuatan dari
perhatian makhluk (manusia)
Di dalam kitab At-Ta’rîfât Meski demikian ada kriteria
di mana tidak ada yang
karya Ali Al-Jurjani disebutkan tertentu di mana seseorang
diinginkan dengan ibadahnya
bahwa ikhlas adalah engkau melakukan suatu amalan
selain menuruti perintah
tidak mencari orang yang dengan motivasi tertentu
Allah dan melakukan hak
menyaksikan amalmu selain namun masih dikategorikan
penghambaan, bukan mencari
Allah. Ikhlas juga diartikan sebagai ikhlas. Syekh
perhatian manusia berupa
membersihkan amal dari Muhammad Nawawi Banten
kecintaan, pujian, harta dan
berbagai kotoran. di dalam kitabnya Nashâihul
sebagainya.”
‘Ibâd membagi keikhlasan
Sebagian ulama memberikan ke dalam 3 (tiga) tingkatan.
Pada tingkatan ini orang
satu gambaran tentang ikhlas Dalam kitab tersebut beliau
yang melakukan amalan atau
dengan sebuah gelas yang memaparkan bahwa tingkatan
ibadah tidak memiliki tujuan
penuh air putih. Tak ada pertama yang merupakan
apapun selain hanya karena
sedikit pun yang ada dalam tingkat paling tinggi di dalam
menuruti perintah Allah
gelas itu selain murni air putih ikhlas sebagai berikut:
semata. Ia menyadari bahwa
belaka, tanpa tercampuri
dirinya adalah hamba atau
واملرتبة الثانية أن يعمل هلل ليعطيه احلظوظ األخروية كالبعاد Hal yang demikian ini masih tetap dianggap
sebagai ikhlas karena agama sendiri menawarkan
عن النار وادخاله اجلنة وتنعيمه أبنواع مالذها imbalan-imbalan tersebut ketika memotivasi
umat untuk melakukan suatu amalan tertentu.
Artinya: “Tingkat keikhlasan yang kedua adalah
Hanya saja tingkat keikhlasannya adalah tingkat
melakukan perbuatan karena Allah agar diberi
paling rendah.
bagian-bagian akhirat seperti dijauhkan dari
siksa api neraka dan dimasukkan ke dalam surga
Lalu bagaimana bila seorang yang beribadah atau
dan menikmati berbagai macam kelezatannya.”
melakukan suatu amalan dengan motivasi selain
tiga hal di atas? Semisal orang beribadah dengan
Pada tingkatan kedua ini orang yang beramal
harapan akan dipuji dan dianggap orang lain
melakukan amalannya karena Allah namun
sebagai orang yang taat, mencari ilmu dengan
di balik itu ia memiliki keinginan agar
harapan akan dihormati orang lain sebagai orang
dengan ibadahnya kelak di akhirat ia akan
yang alim, bersedekah dengan harapan akan
mendapatkan pahala yang besar dari Allah. Ia
mendapatkan suara banyak dalam pemilihan
beribadah dengan harapan kelak di hari kiamat
lurah, kepala daerah atau wakil rakyat.
terselamatkan dari berbagai keadaannya
yang mengerikan, terlindungi dari panas yang
Masih menurut Syekh Nawawi bahwa yang
menyengat, dimudahkan hisabnya, hingga pada
demikian itu termasuk sikap riya yang tercela,
akhirnya ia tidak dimasukkan ke dalam api neraka
bukan ikhlas. Beliau menegaskan:
tapi sebaliknya Allah berkenan memasukkannya
ke dalam surga sehingga ia dapat menikmati
berbagai fasilitas yang tiada duanya. وما عدا ذلك رايء مذموم
Beribadah dengan niat dan motivasi seperti Artinya: “Selain ketiga motivasi di atas adalah
ini masih dikategorikan sebagai ikhlas, hanya riya yang tercela.”
saja bukan ikhlas yang sesungguh-sungguhnya
ikhlas. Keikhlasan seperti ini ada pada tingkatan Wallâhu a’lam.
kedua di bawah tingkat keikhlasan pertama. Ini
diperbolehkan mengingat Allah dan Rasulullah Referensi :
sangat sering memotivasi para hamba dan Ali Al-Jurjani, At-Ta’rîfât, [Beirut: Darul Kutub
umatnya untuk melakukan amalan tertentu Al-Ilmiyah: 1983], hal. 14).
dengan iming-iming pahala yang besar dan Muhammad Nawawi Al-Jawi, Nashâihul ‘Ibâd,
kenikmatan yang luar biasa di akhirat kelak. [Jakarta: Darul Kutub Islamiyah, 2010], hal. 58)
Sehari di Dayah
Oleh :Fihi Ma Fihi
ُك ْن َعالِ ًما أ َْو ُمتـََعلِّ ًما أ َْو ُم ْستَ ِم ًعا أ َْو ُِمبًّا َوَل تَ ُك ْن َخ ِام ًساDayah dan Fitrah
ك ِ
َ فـَتـَْهلSelanjutnya tidak berlebihan kita berasumsi
bahwa dayah adalah titian menuju fitrah insan.
“Jadilah engkau orang berilmu, atau orang
Fitrah dari namanya saja cukup melukiskan
yang menuntut ilmu, atau orang yang mau
bahwa dia adalah muara dari segala kebaikan.
mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai
Fitrah yang kemudian sanggup membuat berat
ilmu. dan janganlah engkau menjadi orang yang
serta besar gunung cobaan dalam setiap edisi
kelima maka kamu akan celaka” (HR Baihaqi)
kehidupan menjadi seringan biji zarrah, bukan
karena cobaan itu sirna binasa namun karena
Siapa kita dan apa yang kita miliki ? kenapa
fitnah membuatnya setiap kaum sarungan yakin
Allah memilih kita berdiri pada shaf pelajar ilmu.
akan hikmah dari skenario buatan Tuhan.
Shaf yang diberkati disetiap detik yang dilalui.
Mendengar ilmu, menjadi pewaris para Nabi nabi,
Sehari dayah menjadikan para santri bukan
dan mendapat istigfar dari penduduk langit dan
hanya mengenal wajib, sunnah, haram, makruh,
bumi. Bukankah kita adalah manusia berdosa
dan mubah. Namun mereka bersahabat dekat,
dan bukan keturunan mulia ! Pertanyaan dan
iya sangat dekat. Si wajib dan sunnah akan
kenyataan ini hendaknya menumbuhkan rasa
memanggil dengan panggilan penuh rindu. Haram
syukur kerana besarnya karunia Allah ini. Dayah
dan makruh akan menutup pintunya agar dia tidak
pergeseran jarum jamnya adalah ridha Allah dan
dimasuki. Berbeda dengan sebelum gerbang
catatan senyum penuh kagum dari para malaikat.
30