Anda di halaman 1dari 2

Di antara kekhususan 10 malam terakhir Ramadhan adalah Allah tidak akan menelantarkan pahala orang yang beramal, bahkan

yang beramal, bahkan Allah


kebiasaan Nabi membangunkan keluarganya, baik yang dewasa maupun melipatgandakan dengan berlipat-lipat. Oleh karena itu, hendaklah Anda
kecil yang sudah mampu shalat. Sepatutnya seorang muslim berkeinginan kuat agar memiliki waktu untuk menghabiskan waktu di masjid
membangunkan keluarganya, termasuk anak-anaknya untuk solat bersama setiap tahunnya di 10 hari terakhir Ramadhan. Masjid adalah tempatnya
kaum muslimin dan turut serta dalam melaksanakan ibadah supaya malaikat, rahmat, kekhusyukan, dan kehadiran hati diiringi dengan ketaatan
mendapatkan pahala dari Allah. Adapun mayoritas orang di zaman ini tidak kepada Allah. Jika Anda masuk ke dalam masjid maka akan Anda jumpai
peduli dengan anaknya, baik anak laki laki maupun anak perempuannya. kenikmatan dan kelapangan hati. Masjid adalah tempat untuk beribadah, tempat
Seorang kepala keluarga tidak peduli dengan anak laki-lakinya yang para malaikat, tempat turunnya rahmat, dan salah satu rumah Allahl. Masjid
keluyuran di jalan raya, begitu pula dengan anak perempuan dan istri memiliki banyak keutamaan sehingga sudah sepatutnya seorang muslim
yang menghabiskan waktunya untuk pergi ke mall dan campur baur dengan mempunyai hubungan dengan masjid terutama 10 hari terakhir bulanRamadhan.
kaum lelaki. Dimanakah kepeduliannya? Seorang muslim yang menjadi Jangan sampai Anda lupa dengan Allahl dan aturan-aturan-Nya. Apabila Anda
kepala rumah tangga wajib menjaga keluarganya baik yang laki-laki maupun upa dengan aturan-aturan Allah maka Dia akaN menjadikan Anda lupa dengan
diri sendiri. Yang dimaksud dengan lupa dengan dirinya sendiri adalah dia tidak
yang perempuan, baik di bulan Ramadhan maupun diluar bulan mengetahui mana yang manfaat untuk dirinya. Dia tidak menyadari bahwa I’tikaf
Ramadhan, akan tetapi di dalam bulan Ramadhan ini dia harus di masjid di 10 harI terakhir Ramadhan merupakan kegiatan yang sangat
bermanfaat untuk dirinya. Orang yang lupa dengan dirinya bisa jadi dia mengira
lebih peduli.
sesuatu bermanfaat untuk dirinya padahal itu berbahaya. Orang yang lupa
dengan dirinya sendiri inilah orang-orang yang fasik.
Kekhususan lain di dalam 10 malam terakhir Ramadhan
adalah kebiasaan beliau beri’tikaf di masjid. I’tikaf adalah berdiam di Wa Shallallahu ‘ala nabiyina muhammadin wa ‘ala alih wa
masjid di waktu malam dan siang, tidak keluar dari masjid kecuali shahbihi ajma’in
untuk kebutuhan-kebutuhan mendesak dan secukupnya. Beliau
menjauhi para sahabatnya untuk sementara waktu agar tidak terganggu
Memperbanyak Doa di Bulan Suci Ramadan
dan bisa berkonsentrasi dalam peribadahannya.
Suatu hari, seorang kiyai di sela-sela mengajar tafsir ayatayat shiyam/
Sepatutnya seorang muslim mempunyai partisipasi semampunya puasa, ia bertanya kepada santri-santrinya : “Kenapa Allah swt meletakkan ayat
dalam kegiatan ini, yaitu kegiatan menyendiri yang dituntunkan dalam doa di tengah-tengah ayat puasa?”. Mendengar pertanyan sang kiyai, setiap
syariat Islam. Jika mampu I’tikaf yang sempurna 10 hari 10 malam maka ini santri mulaiberfikir dan berusaha menjawab, tetapi setiap jawaban tidak ada
yang utama, namun jika tidak mampu melakukan itikaf yang sempurna yang cocok dengan maksud sang kiyai, karena itu sang kiyaitersebut menjawab
makahendaklah punya peran serta dalam i’tikaf walaupun sebentar, sesuai dan menjelaskan: “Bahwa Allah swt meletakkan ayat doa di tengah ayat-ayat
dengan kemampuannya untuk berdiam dan duduk di masjid puasa bukanlah sebuah kebetulan tetapi itu adalah isyarat kepada kita supaya
memperbanyak doa di bulan suci Romadhan”.
Pendapat yang dipilih oleh Syaikh Shalih al Fauzan bahwasannya: Tidak ada
waktu minimal untuk i’tikaf, beliau mengatakan bahwa jika orang tidak Yang dimaksud ayat tersebut adalah firman Allah : “Dan jika hamba-
dapat i’tikaf 10 hari 10 malam maka hendaknya dia I’tikaf walaupun hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya
sebentar. Ini menunjukkan pendapat yang dipilih oleh Syaikh Sholih al Aku itu dekat. Aku mengabulkan setiap doa orang yang meminta ketika ia
Fauzan adalah tidak adanya batas minimal untuk I’tikaf. Pendapat ini berdoa, maka hendaklah mereka semua meminta kepadaku dan beriman, supaya
termasuk pendapat jumhur ulama, asalkan itu sudah bisa disebut berdiam mereka mendapat petunjuk” (QS. Al-Baqoroh : 186).
diri di masjid maka itu adalah I’tikaf _________________________________________________________________
______________________________________________________________ *3
*2
Bulan suci ramadhan adalah bulan yang penuh barakah dan bulan
dikabulkannya doa-doa. Hal ini sebagaimana riwayat dari abu ubadah ibn Bahasan_______________________________________________________
shomit bahwa pada suatu hari di bulan Romadhan Rasulullah bersabda:
“telah datang kepada kalian bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah. Ramadhan Bimbinganku Untuk Mulia
Pada bulan itu, Allah menaungi kalian kemudian menurunkan rahmatNya, Membimbing umat dengan Risalah
menghapus dosa-dosa dan mengabulkan setiap doa”. (HR. Imam Ibnu Majah Ramadhan 1444 H/April 2023
20 Hari Ramadhan Telah Meninggalkan
dan Imam al-Thobrani)
Kita
Disamping itu, karena waktu-waktu di bulan Ramadan merupakan
waktu-waktu barakah dan mustajab (dikabulkannya doa) seperti waktu Sepuluh hari terakhir adalah bagian paling utama di dalam bulan Ramadhan.
sahur, berbuka, ketika puasa, setelah shalat fardlu, malam lailatul qadar, dan Nabi n mengkhususkan 10 hari ini untuk melakukan amalan mulia karena
ini berarti semua waktu di Ramadan adalah waktu mustajab. Karena itu, hari-hari ini merupakan penutup bulan, malam-malam dimerdekakan dari
memperbanyak doa di bulan Ramadan sangat dianjurkan agar doa-doa kita api neraka, dan diharapkan di dalamnya terdapat lailatul qadar. Nabi
dikabulkan Allah; baik untuk urusan dunia ataupun akhirat. menghidupkan malamnya di 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan
memanjangkan berdiri, ruku’, dan sujud dalam shalatnya.
Meraih surga dan selamat dari api neraka adalah sebuah
kemenangan yang hakiki. Tidak ada lagi kenikmatan yang lebih besar setelah Beliau bergadang di atau bergadang sepanjang malam untuk beribadah
kaki melangkah ke surga dan dijauhkan dari api neraka kecuali bertemu dan kepada Allah, bukan sibuk dengan kabar tidak jelas, tertawa, atau membuang
melihat wajah Allah karena kenikmatan dunia yang begitu menggoda dan waktu untuk kegiatan tidak bermanfaat.
memperdaya setiap manusia kecuali yang dirahmati Allah swt pada
hakikatnya hanyalah kenikmatan semu yang tidak ada nilainya dibanding Syaikh Shalih al Fauzan memberikan 2 penjelasan terkait “menghidupkan
dengan kenikamatan syurga di akhirat kelak. malam”. Pendapat pertama, yaitu tidak tidur lebih dari separuh malam dan
pendapat kedua adalah tidak tidur sepanjang malam. Maksud Nabi tidak
Dari Kitab Majalis Syahri Ramadhan, Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan tidur lebih dari separuh malam itu beliau tidak tidur dan digunakan untuk
Hfidzahullah shalat saja, sedangkan tidak tidur sepanjang malam itu beliau gunakan untuk
shalat dan ibadah lainnya, menimbang hadits dari Ibunda ‘Aisyah yang
Risalah Ramadan: Penjelasan Ringkas Ibadah Amaliah di Bulan Ramadan” menyebutkan bahwa Nabi tidak pernah shalat semalam suntuk.

Mari bersama dalam surga dunia untuk surga akhirat, dengan dukung dakwah
Redaksi kami, caranya kontribusi untuk dakwah kami, bisa ke rekening BSI: 7142197973
Atas Nama Rizky Ramadhan. Cp: 085703330418 (Rizky Ramadhan)
Buletin Mutiara Ar-Risalah terbit setiap bulan.
Diterbitkan oleh: DKM Ar-Risalah. ________________________________________________________________
Pimpinan Jama’ah: Jaiz Maryana. Pimpinan Dakwah: Jajang Sujana *1
Ketua DKM : Dodi Susanto. Pemimpin Redaksi: Rizky Ramadhan, Bidang
Umum: Mursiman,
Anggota : Jamaah Masjid Ar-Risalah. Support: Pc pemuda Persis Kiara
condong

Anda mungkin juga menyukai