Anda di halaman 1dari 4

MENGHIDUPKAN MALAM AKHIR RAMADAN

Oleh Muhammad Zaini

R amadan 2020 terasa sangat istimewa


dan seluruh umat Islam memacu diri
untuk mengisi Ramadan dengan sempurna.
Nabi Muhammad sendiri memang
meningkatkan semangat beribadah pada
hari-hari terakhir Ramadan. Dalam sebuah
Pandemi covid-19 menjadi titik perjuangan hadist yang sangat populer, diriwayatkan
umat Islam di tengah menjalani ibadah dari jalur Aisyah, dikatakan, “Ketika
puasa untuk semakin mempertebal benteng memasuki 10 akhir Ramadan, Nabi
kesabaran sebagai bagian dari nilai puasa. mengencangkan sarung, mengisi malamnya
Situasi Ramadan tahun ini adalah dengan beribadah, dan membangunkan
tantangan tersendiri agar keberkahannya keluarganya untuk ikut beribadah" (H.R. al-
terus dapat kita raih dengan maksimal. Bukhari). Dalam redaksi lain, Aisyah
Meningkatkan kesugguhan beribadah berkata, “Pada 10 terakhir bulan Ramadan
adalah sebuah keniscayaan, terutama Rasulullah SAW lebih giat beribadah
bersamaan dengan tekad melawan melebihi hari-hari selainnya." (H.R.
pandemi corona yang belum kunjang usai. Muslim).
Tidak terasa waktu mengalir sangat Ini adalah sebuah penanda bahwa
cepat. Tiba-tiba kita berada di penghujung Nabi Muhammad SAW menjadi teladan yang
Ramadan. Kecepatan waktu ini adalah utama untuk menghidupkan malam-malam
menjadi puncak rasa yang saharusnya akhir Ramadan. Kemuliaan dan
semakin mendorong kita untuk meraih keagungannya juga bersamaan dengan
kualitas amal. Ramadan yang akan turunnya al-Quran sebagai pedoman bagi
menyisakan kerinduan yang mendalam, umat Islam. Nabi Muhammad juga sering
harus menjadi titik kesadaran bagi umat ditemui oleh malaikat Jibril untuk untuk
Islam untuk senantiasa mengisi waktu membaca al-Quran pada bulan Ramadan,
dengan sesuatu yang penuh nilai. Akhir sehingga Rasulullah menyebutkan, “Sebaik-
Ramadan adalah momentum waktu yang baik ibadah umatku adalah membaca al-
lebih istimewa dari pada hari-hari Quran.” (H.R. al-Baihaqi). Seiring dengan
sebelumnya. Umat Islam banyak berburu keistimewaan akhir Ramadan ini, semoga
akhir Ramadan di masjid-masjid dengan semangat kita menyambut malam
aneka amaliyah sebagai luapan kesejukan kemuliannya dapat menghadirkan solusi
batin untuk meraih kemuliaan malam- terbaik di tengah musibah covid-19 yang
malam akhir Ramadan sedang melanda dunia.
Pelindung: Hariyadi. Dewan Pembina: Kadarisman Sastrodiwirjo, Muhsin Abdih, Yusuf Suhartono.
Susunan Radaksi

Dewan Redaksi: M. Musyaffak, Agus Mulyadi, Bukhari, Masdawi Dahlan, Syamsi Kifli, Siswo, Taufiq Haryono.
Pemimpin Umum: Ghazali.Pemimpin Redaksi: Abdul Syukkur.Sekretaris Redaksi: Muhammad Zaini.Bendahara: Fathorrahman.
Lay outer: Mohammad As’ad. Distributor: Ari, Syaiful, Adi, Rosi, Abdul Kadir. Alamat: Jl. Dirgahayu No. 22 Pamekasan.
Email: alfalah.bulletin@gmail.com. berlangganan, donasi dan iklan hubungi: Fathorrahman (081332599357).
No. Rekening: BSM 7098020076 a.n. Fathorrahman QQ Al Falah.
Redaksi menerima tulisan dari pembaca dengan panjang tulisan sekitar 320 kata.

Edisi Keduapuluhenam, Jumat 15 Mei 2020/22 Ramadhan 1441 01


MUKJIZAT NABI MUHAMMAD

P ada suatu musim kering, di tengah


perjalanan disertai rombomgan,
beliau menyuruh salah seorang
mengunjungi mereka lalu beliau
mendatangi sebuah sumur dan
meludahinya, tiba-tiba sumur tersebut
sahabatnya untuk mencari semangkuk bergelegak memancarkan air, dan
air, setelah itu Rasulullah Saw. sumur tersebut penuh dangan air sejuk
memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan bersih, sehingga semua penduduk
itu seraya bersabda, “Marilah semua dapat tertolong.
ke sini!” Semua sahabat yang bersama Pada suatu hari seorang wanita
beliau datang mendekati beliau untuk datang menghadap Rasulullah
berwudhu, dan ternyata air yang ada membawa anak kecil berkepala botak
di dalam mangkuk tersebut tak karena penyakit, lalu Rasulullah
kunjung habis, padahal jumlah mereka mengusapkan tangan beliau pada
antara 70 sampai 80 kepala anak itu,
orang. seketika itu juga
Dalam perang “Carilah malam lailatul qadar rambutnya
Tabuk hampir tak di malam ganjil dari tumbuh rata di
seorang pun dari sepuluh terakhir kepalanya dan
pasukan muslim yang bulan Ramadhan.” penyakit yang
menemukan air (HR. Imam Bukhari) dideritanya juga
untuk diminum, sembuh. Ketika
karena tak sanggup penduduk
menahan dahaga, mereka melapor Yamamah mendengar kejadian
kepada Rasulullah lalu beliau tersebut, ada seorang wanita mencoba
mengambil anak panah dari sarungnya datang kepada Musailamah (tokoh
kemudian beliau tancapkan di tanah, setempat yang mengaku dirinya nabi)
tiba-tiba air memancar sangat deras membawa juga anak kecil tidak
dari tancapan anak panah tersebut, berambut, Musailamah mengusap
sehingga semua pasukan yang kepalanya berulang-ulang, tetapi
berjumlah 30.000 orang dapat minum kepala anak itu tetap botak.
sepuas-puasnya. Dalam perang Badar, pedang
Di suatu tempat yang disinggahi Ukasyah patah. Rasulullah memberinya
Raulullah penduduknya mengeluh sebatang kayu sebagai pengganti, di
karena semua air di sana bercampur tangan Ukasyah kayu itu berubah
kotoran dan tidak dapat diminum, menjadi pedang dan setelah perang
Nabi dan beberapa orang sahabatnya usai kayu itu masih tetap dia pegang.

02 Al-Falah
Buletin
Edisi Keduapuluhenam
MIKDAR LAILATUL QADAR
oleh Abdul Syukkur

M ujahid menyatakan bahwa,


Rasulullah SAW pernah bercerita
kepada para sahabat, tentang orang
Qur'an bertepatan dengan malam
lailatul qadar, maka kita akan
mendapat satu kebaikan dari setiap
Bani Israil yang berjihad di jalan Allah huruf yang kita baca, kemudian satu
selama seribu bulan, para sahabat kebaikan itu oleh Allah akan
yang mendengar kisah itu merasa dilipatgandakan menjadi sepuluh
kagum. Tidak lama berselang turunlah kebaikan, sesuai hadis Nabi, “Barang
Surah al-Qadr, “Sesungguhnya Kami siapa yang membaca satu huruf dari
menurunkan (al-Qur'an) pada malam kitab Allah (al-Qur'an) maka ia akan
kemuliaan (lailatul qadar). Tahukah mendapat satu kebaikan, dan satu
kamu (Muhammad) apa lailatul qadar kebaikan dilipatgandakan menjadi
itu? Lailatul qadar adalah malam yang sepuluh kebaikan.” (HR Tirmidzi). Dan
lebih baik dari seribu bulan. Pada sepuluh kebaikan untuk setiap huruf
malam itu turun malaikat-malaikat bacaan al-Qur'an yang kita baca pada
dan Malaikat Jibril atas izin Tuhan-Nya malam lailatul qadar akan dicatat
untuk mengatur segala urusan. Malam sebagai bacaan al-Qur'an selama lebih
itu penuh kesejahteraan sampai terbit dari seribu bulan.
fajar.” (QS al-Qadr [97]: 1-5). Begitu pula dengan ibadah yang
Allah memberikan karunia yang lain, seperti sedekah. Jika kita
sangat istimewa bagi umat Islam bersedekah seribu rupiah bertepatan
berupa lailatul qadar, yaitu malam dengan malam Lailatul Qadar, maka
yang segala macam ibadah di kita akan mendapat pahala seribu
dalamnya memiliki kadar pahala lebih dikalikan tujuh, menjadi tujuh ribu,
baik dari seribu bulan. Satu malam tujuh ribu dikalikan seratus menjadi
(waktu atau masa yang dimulai dari tujuh ratus ribu sesuai janji Allah
Maghrib dan berakhir pada saat Subuh) dalam QS al-Baqarah ayat 261. Dan
bisa lebih baik dari seribu bulan, atau pahala tujuh ratus ribu itu kita
sekitar delapan puluh tiga tahun sedekahkan selama lebih dari seribu
empat bulan. bulan.
Dalam Surah al-Qadr ayat tiga
Allah berfirman, “Lailatul qadar “Barangsiapa shalat pada malam
adalah malam yang lebih baik dari lailatul qadar karena iman dan
seribu bulan”. Artinya, setiap ibadah mengharapkan pahala, diampuni
yang kita lakukan akan bernilai lebih dosa-dosanya yang telah lampau.”
baik dari seribu bulan. (HR. Imam Bukhari)
Misalnya, kita membaca al-
Edisi Keduapuluhenam Al-Falah 03
Buletin
AMALAN PENYELAMAT DARI API NERAKA

3. Menjaga shalat Subuh dan shalat pagi dan melaksanakan ibadah yang
Ashar pahalanya sangat besar itu.
Nabi bersabda, “Tidak akan Begitu pula dengan persiapan
masuk neraka orang yang shalat untuk shalat Ashar, diusahakan agar
sebelum terbit matahari dan tidur siang (qailulah) terlebih dahulu
sebelum terbenam matahari (yakni: dan tidak makan terlalu banyak
Shalat Subuh dan Shalat Ashar).” (HR sebelumnya, sehingga bisa bangun
Muslim). dan melaksanakan shalat Ashar
Yang dimaksud menjaga dalam keadaan segar dan bugar.
keduanya adalah dengan 4. Menjaga agar selalu istiqamah
melaksanakannya di awal waktu, melaksanakan shalat sunah empat
dengan cara berjamaah dan rakaat sebelum Zhuhur dan empat
melaksanakan anjuran shalat sunnah rakaat setelah Zhuhur
sebelum pelaksanaan keduanya. Rasulullah bersabda,
Rasulullah bersabda, “ “Barangsiapa yang selalu istiqamah
(Shalat) dua rakaat sebelum melaksanakan shalat sunah empat
sebelum shalat Fajar (Subuh) lebih rakaat sebelum Zhuhur dan empat
baik daripada dunia dan seluruh rakaat setelahnya, maka Allah
isinya.” (HR Muslim). Sedangkan mengharamkan baginya api neraka.”
keutamaan shalat sebelum (qabliah) (HR Abu Dawud, Nasai dan Tirimidzi).
Ashar pahalanya sebagaimana Siang hari, apalagi dalam
dijelaskan oleh Nabi, “Allah keadaan terik panas matahari
menyayangi orang yang shalat empat merupakan waktu yang sangat
rakaat sebelum (qabliah) Ashar.” (HR melelahkan, ditambah lagi kondisi
Abu Dawud dan Tirmidzi). tubuh yang sangat lelah setelah
Di antara cara agar bekerja, tapi karena kecintaannya
pelaksanaan keduanya (Subuh dan kepada Allah dan rasa takutnya pada
Ashar) bisa sempurna, usahakan api neraka, kemudian orang itu tetap
tidur lebih awal di malam hari melaksanakan shalat sunnah empat
sehingga pada pagi harinya bisa rakaat sebelum Zhuhur dan empat
bangun lebih awal pula, sebelum rakaat setelahnya, karena
tidur bersuci dari hadas kecil dan kecintaannya kepada Allah, maka
besar, membaca zikir (doa) yang pantas baginya mendapat rahmat
dianjurkan sebelum tidur, dan Allah berupa keselamatan dari api
berdoa agar diberi karunia yang neraka.
besar oleh Allah dengan cara bangun

04 Al-Falah
Buletin
Edisi Keduapuluhenam

Anda mungkin juga menyukai