1
Abdurrahman Ahmad Asyirbuni, 12 Bulan Mulia (Jakarta : Gramedia, tth), hlm. 110.
2
M. Quaraish Shihab, Letera Al-Qur’an (Bandung: Mizan , 2008), cet. 1. hlm 143.
3
Abdurrahman Ahmad Asyirbuni, 12 bulan …hlm. 115-118.
4
Syaik salaim bin Id Al-Hilali & Syaik Ali Hasan Abdul Hamid , Puasa Bersama Nabi Saw (Jakarta:
Darus Sunah, 2012), cet. 8 hlm 36.
5
M. Quaraish Shihab, Lentera…hlm 144.
15
16
c) Pada bulan ini pintu surga dibuka karena pada bulan tersebut, banyak amal shalih yang
disyariatkan dan amalan yang biasa menyebabkan masuk surga dan pintu-pintu neraka
ditutup karena sedikitnya orang-orang berbuat maksiat yang menyebabkan pelakunya
masuk neraka.
d) Setan dibelenggu pada bulan ini, sehingga mereka tidak dapat membujuk kaum
muslimin untuk melakukan maksiat dan tidak dapat memalingkan mereka dari amal
shalih pada bulan Ramadhan.8
e) Pada bula ini terdapat malam lailatul qadar, malam tersebut merupakan pahala
ibadah berlipat ganda, malaikat turun ke langit dan malam ini diliputi keselamatan dan
kebaikan. 9
6
M. As‟ad Arsyad, Membuka Pintu Surga Dengan Puasa, Zakat dan Sedekah (Yogyakarta: C.V
Aditama, 2013), cet. 1. hlm.23.
7
Ibid, hlm. 24.
8
Syikh Sholih bin Fauzan al-Fauzan, Bimbingan...hlm. 15-18.
9
Abdurrahman Ahmad Asyirbun, 12 bulan……...hlm 112-115.
17
Keistimewaan lain pada bulan Ramadhan, ini telah dijelaskan oleh Rasulullah
bahwa Ramadhan adalah suatu bulan yang awalnya menjadi rahmat, pertengahannya
dibuka ampunan maghfira dan memberi kebebasan dari api neraka. Penjelasan ini
mengantisipasi umat mukmin agar memeperbanyak amal (selain berpuasa) di dalamnya
untuk mencapai ridha Allah. Memperbanyak zikir kepadanya dengan kalimah thalbiyah
(laaa Illha Illah), kedua meminta ampunan kepadanya, ketiga mohon kepada Allah agar
mukmin dimasukan ke surga dan keempat mohon perlindungan dari siksa api neraka.
Bulan Ramadhan sebagai rahmat ini terdapat dalam Q.S Al-Furqan; 63-77
19
Maka rincian rahmat yang terdapat dalam Surat tersebut adalah sebuah sikap-sikap
manusia yang harus dilakukan ketika bulan Ramadhan:
a) Rendah hati (tawahdu’) tidak menyombongkan diri
b) Bersujud kepada Allah pada malam hari
c) Selalu berdo‟a minat dijauhkan dari adzab jahannam
d) Tidak berlebihan dalam membelanjakan harta dan juga tidak pula kirkir
e) Tidak berdo‟a kepada selain Allah
f) Tidak membunuh kepada sesama manusia
g) Tidak memberikan kesaksian palsu
h) Tidak terjerumus dan terbawa dalam kemaksiatan
i) Tidak berlagak tuli jika ayat-ayat Allah dibacakan
j) Selalu berdo‟a untuk kebaikan keturunan dan agar menjadi panutan untuk
orang beriman .12
Ucapan Nabi berikutnya bahwa pertengahan Ramadhan itu adalah Ramadhan
(maghfira) adalah suatu indikasi tentang lebih terbukanya kesempatan untuk mohon
ampunan. Kesempatan untuk mendekatakan diri kepadanya. Bulan Ramadhan merupakan
sarana yang tepat untuk do‟a karena pada bulan ini mudah dikabulkan. 13
12
Basri Iba Asghary, solusi al-Qur’an …hlm. 81
13
Ibid. hlm. 82.
14
Abdurrahman Ahmad Asyirbun, 12 Bulan…hlm.127.
15
Departemen Agama, Al-Qur’an… hlm. 988.
20
b) Shalat tarawih
Shalat tarawih hanya disyariatkan dalam bulan Ramadhan saja. Disunahkan
dilakukan dengan berjama‟ah, tetapi tetap dihukumi sah jika dilaksanakan dengan
sendiri-sendiri. Shalat tersebut disebut demikian karena jama‟ah beistirahat
sejenak sesudah tiap-tiap empat rakaat (yatawarhu). Shalat ini juga bisa disebut
dengan Qiyamu Ramadhan,16
c) Shalat witir
Shalat witir hukumnya sunah dan merupakan shalat yang diutamakan. Dalam
sebuah riwayat “Hai para pencinta Al-Qur’an, kerjakan shalat witir, karena Allah
itu satu. Dia suka bilangan yang witir (ganjil).
d) Tadarus al-Qur‟an
Mengisi waktu luang dibulan Ramadhan ini degan membaca al-Qur‟an
merupakan hal yang sangat penting untuk umat manusia. 17
e) I‟tikaf di masjid pada bulan Ramadhan merupakan suatu hal yang utama dilakukan
oleh Rasulullah, sepuluh hari pengahbiasan bulan Ramadhan beliau menghabiskan
waktu untuk i‟tikaf di masjid 18.
f) Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan saat matahari sedang naik, kira-
kira tujuh hasta, atau sekitar pukul tujuh pagi, sampai tiba waktu duhur.
g) Membaca Shalawat Nabi
Shalawat nabi saw memiliki keistimewaan yang luar biasa. Al-Farisi menyatakan
bahwa shalawat merupakan prianti terpenting bagi yang ingin dekat dengan
Tuhanya. Hal ini karena ditinjau dari aspek mengandung tawasul kepada Allah
Swt dengan perantara kekasih pilhan-Nya. Salah satu amalan shalawat yang bisa
diterapkan sebagai amalan harian saat puasa adalah shalawat malaikat Jibril
“Shallahu ‘ala Muhammad.” Shalawat ini dibaca setiap Subuh dan Maghrib 500
kali didahuli membaca istighfar sebanyak seratus kali. 19
16
Abdurrahman Ahmad Asyirbun, 12 Bulan… hlm. 124.
17
Muhammad Syukran Maksum, Puasa seumur Hidup (Yogyakarta: Putra Media, 2012), cet, 1. hlm.
40.
18
M. As‟ad Arsyad, Membuka pintu Surga…hlm. 37.
19
Muhammad Syukran Maksum, Puasa…. hlm. 43-44.