Disusun oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengidentifikasi struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena?
2. Bagaimana perbedaan struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena yang terpapar polusi dan yang tidak terpapar polusi?
3. Bagaimana kaitan struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum Melongena
terhadap fungsi/peranannya?
C. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena.
2. Untuk mengetahui perbedaan struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena yang terpapar polusi dan yang tidak terpapar polusi.
3. Untuk menjelaskan kaitan struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena terhadap fungsi/peranannya.
D. Manfaat
1. Bagi penulis
a. Dapat mengidentifikasi struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena.
b. Dapat membandingkan struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena yang terpapar polusi dan yang tidak terpapar polusi.
c. Dapat menjelaskan kaitan struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena terhadap fungsi/peranannya.
2. Bagi pembaca
a. Dapat mengetahui struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena.
b. Dapat mengetahui perbedaan struktur anatomi batang, akar dan daun pada
Solanum Melongena yang terpapar polusi dan yang tidak terpapar polusi.
c. Dapat mengetahui kaitan struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena terhadap fungsi/peranannya.
BAB II
KAJIAN TEORI
B. Akar
Susunan berkas pembuluh teratur yang terdiri dari xylem atau suatu alat
transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari
tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai
pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan. Kambium
merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan kearah
luar membentuk floem. Struktur anatomi akar secara umum tersusun atas jaringan
epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta
sistem berkas pembuluh.
Sistem perakaran Solanum melongena adalah tunggang, berwarna putih
kecoklatan. Meristem primer, kaliptrogen, dermatogen, plerom, dan periblem yang
berasal dari promeristem tidak terdeferensiasi dengan jelas.
1. Epidermis tersusun atas selapis sel dan terdapat rambut akar.
2. Korteks tersusun atas enam lapis sel-sel parenkim.
3. Endodermis dan perisikel terdiri atas selapis sel.
4. Akar lateral berasal dari sel-sel perisikel.
5. Stele pada akar primer tersusun atas dua lengkungan protostele yang tersusun
secara radial.
6. Transisi pada akar berjalan lambat pada hipokotil. Perubahan pertama merupakan
perekahan dari lempeng xylem dan dua kelompok floem primer, membentuk dua
unit xylem dan floem primer. Pada tingkat yang lebih tinggi, metaxylem
bercabang menjadi dua dan terjadi diferensiasi ke arah dalam pada dua kelompok
floem.
7. Di dekat kotiledon terdapat pemisahan dari dua ikatan ganda yang dibentuk oleh
perekahan lengkunngan xylem. Salah satu dari ikatan ini menjadi bekas pembuluh
dari salah satu kotiledon, dan unit lainnya menjadi bagian dari kotiledon yang
lain.
8. Dengan diferensiasi ke arah dalam dan pembagian selanjutnya, beberapa floem
primer akhirnya berada pada sisi berlawanan dari permukaan dalam xylem primer.
Empat kelompok floem yang terletak di dekat metaxylem perlahan-lahan
memposisikan diri secara tangensial, terutama pada sisi luar titik protoxylem.
Perkembangan ini akan berlanjut sampai kondisi bikolateral terbentuk.
Pelengkungan terakhir tidak tercapai pada hipokotil, tetapi pada tengah kotiledon.
C. Daun
Ho : Tidak ada perbedaan struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena yang terpapar polusi dan yang tidak terpapar polusi.
Ha : Ada perbedaan struktur anatomi batang, akar dan daun pada Solanum
Melongena yang terpapar polusi dan yang tidak terpapar polusi.
BAB III
METODE PENELITIAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pada saat melakukan praktikum, praktikan harus hati-hati, teliti, dan sabar dalam
menyayat spesimen. Karena, selnya harus benar-benar tipis, agar dapat dilihat jelas
organ-organ yang ada di dalamnya. Saat menutup spesimen dengan cover glass juga
harus sangat hati-hati. Karena kalau tidak hati-hati bisa menimbulkan banyak gelembung
udara, pada saat spesimen di amati melalui mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Harisha, CR. & Jani, S. 2013. Pharmaconostical Study on Trichomes of Solanaceae and its
Significance. Jamnagar : IPGT & RA Gujarat Ayurved University
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Pratiwi P., Rinie. 2015. Panduan Kegiatan Mahasiswa: Anatomi Tumbuhan. Surabaya:
Surabaya University Press.
Rachmadiarti, Fida. dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press.