LAPORAN AKHIR
KEGIATAN KKN TEMATIK
oleh;
i
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
TEMA DAN FOKUS KEGIATAN KKN .......................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
4.1 Analisis Situasi ............................................................................ 2
4.2 Perumusan Masalah ..................................................................... 3
4.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 4
4.4 Sasaran ......................................................................................... 5
4.5 Metode yang Digunakan .............................................................. 6
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
4.10.1 Proses Pembuatan Bagan Struktur Organisasi 32
4.10.2 Penyerahan Bagan Struktur Organisasi 33
4.11.1 Technical Meeting Volly Ball Cup 33
4.11.2 Penandatangan MoU Ketentuan Lomba 33
4.11.3 Penampilan anak – anak surat An – Naba 34
4.11.4 Tabligh Akbar 34
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
1
2
Desa Tonjong terdiri atas enam dusun yaitu Dusun Bihbul, Dusun
Cikubang, Dusun Cimanggu, Dusun Cipetir, Dusun Pamijahan, dan Dusun
Saninten yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani
ataupun buruh tani. Dari segi ekonomi masyarakat di Desa Tonjong masing-
masing sudah memiliki mata pencaharian yang tetap dan produktif yaitu
dari menanam padi dan banyak dari masyarakat yang bekerja sebagai petani
kapol atau biasa akrab dengan sebutan kapulaga yang masuk kedalam salah
satu jenis rempah-rempah, sedangkan untuk kaum ibu-ibu kebanyak
berdiam diri dirumah.
1.3.2 Manfaat
Laporan merupakan hal yang harus dilakukan mahasiswa sebagai
bentuk administratif terhadap bukti kegiatan yang telah dilakukan.
Manfaat penulisan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
kegiatan yang dilakukan dan yang sudah dilakukan ditengah-tengah
masyarakat pada masing-masing individu mahasiswa atau kelompok
mahasiswa tersebut ditempatkan. Hasil laporan ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan konstruktif untuk:
1.3.2.1 Kepala Desa Tonjong untuk meningkatkan pembangunan
pemerintahan Desa Tonjong menuju desa maju dan
berkembang.
1.3.2.2 Sebagai bentuk pengabdian awal mahasiswa kepada
masyarakat Desa Tonjong khususnya sehingga dapat
membuka wawasan, meningkatan daya nalar serta pola pikir
yang mengarah kepada pendewasan sikap dan tingkah laku
sehingga memudahkan untuk memecahkan segala
4
1.4 Sasaran
Sesuai dengan tema kegiatan KKN Tematik yaitu Ekonomi, dan
tema pendukungnya kesehatan dan pendidikan, maka kami menentukan
sasaran kegiatan KKN Tematik kami kepada dua sasaran utama yakni
masyarakat Desa Tonjong secara umum, serta lembaga pendidikan formal
dan nonformal di wilayah Desa Tonjong, seperti Madrasah,Sekolah Dasar
(SD) dan Sekolah Menengah Pertama. Pencapaian program pada dua sasaran
5
7
8
2.1.2 Tofografi
Tofografi dan kontur tanah Desa Tonjong secara umum berupa areal
pertanian berupa sawah dan kebun. Ketinggian dari atas permukaan laut
wilayah terendah berupa lembah adalah ± 600 m, dan tertinggi ± 1000 m
berupa bukit.
2.1.3 Iklim
Iklim Suhu rata-rata adalah 30 0C – 32 0C. secara umum sepanjang
tahun mengalami dua musim yaitu musim hujan (September-januari) dan
musim kemarau (april-agustus)
2.1.4 Orbitasi
Pusat Pemerintahan Desa Tonjong berjarak 2 km, waktu tempuh 8
menit dari ibu kota Kecamatan Pancatengah, dan 75 km dari ibukota
Kabupaten Tasikmalaya dengan waktu tempuh 2 jam.
RTM dan RTSM) menempati 170 rumah (panggung, semi permanen dan
permanen).
a. Tingkat Pendidikan Penduduk
- Tidak pernah sekolah : 75 orang
- Tamat SD sederajat : 2076 orang
- Tamat SLTP sederajat : 848 orang
- Tamat SLTA sederajat : 742 orang
- Tamat D2 : 7 Orang
- Tamat D3 : 9 Orang
- Tamat S1 : 21 orang
- Tamat S2 : 1 orang
- Tamat S3 :-
b. Mata Pencaharian Penduduk
- Petani : 2071 orang
- Buruh tani : 924 orang
- Buruh swasta/karyawan : 6 orang
- PNS (Pegawai Negeri Sipil) : 37 orang
- Pensiunan ABRI dan sipil : 4 orang
- TNI Polri : 2 orang
- Pengrajin : 6 orang
- Sopir : 7 orang
- Tukang kayu dan tembok : 15 orang
- Menjahit : 315 orang
- Pengangguran : 453 orang
SEKSI – SEKSI :
1. Utay 5. Jamhari
2. Dudung wahid 6. Muhidin
3. Dudung nawawi 7. Kowa
4. Kusnadi 8. Saripudin
14
15
yang dibangun kelompok KKN dengan tokoh masyarakat dan pemerintahan desa menjadi
hal utama dalam kesuksesan program KKN Tematik di Desa Tonjong.
Penduduk harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapat akses terhadap
semua sumber daya ekonomi dan sosial. Semua hambatan yang memperkecil
kesempatan untuk memperoleh akses tersebut harus di hapuskan, sehingga penduduk
dapat mengambil manfaat dari kesempatan yang ada dan berpartisipasi dalam
kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
3. Kesinambunganan (Sustainability)
Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial hendaknya harus terus berlanjut,
tidak hanya untuk generasi sekarang saja, akan tetapi diharapkan akses tersebut
dapat dinikmati juga untuk generasi-generasi yang akan datang.
4. Pemberdayaan ( Empowerment)
Konsep yan konprehensif dari pemberdayaan dalam paradigma ini berarti penduduk
dapat melaksanakan pilihan-pilihan sesuai dengan keinginannya. Hal ini berarti
kebebasan bagi penduduk untuk menentukan keputusan-keputusan bagi
kehidupannya. Tidak lain, ini sejalan dengan desentralisasi dan peran aktif dari
masyarakat madani untuk ikut berpartisipasi dalam membuat dan
mengimplementasikan berbagai kebijakan.
Konsep pembangunan manusia memiliki dua sisi yang harus seimbang, sisi pertama
adalah peningkatan kapabilitas fisik peduduk seperti perbaikan status kesehatan, tingkat
pendidikan, dan keterampilan, sisi lainnya adalah pemanfaatan kapabilitas tersebut
untuk kegiatan-kegiatan yang sifanya produktif, kultural, sosial, dan politik. Hubungan
antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia berlangsung melalui 2 (dua)
macam jalur, yaitu:
17
a. Jalur pertama melalui kebijakansanaan dan pengeluaran pemerintah. Dalam hal ini
faktor yang menentukan adalah pengeluaran pemerintah untuk sub sektor sosial
yang merupakan prioritas seperti pendidikan dan kesehatan dasar. Besarnya
pengeluaran itu merupakan indikasi besarnya komitmen pemerintah terhadap
pembangunan manusia.
b. Jalur kedua adalah melalui kegiatan pengeluaran rumah tangga. Dalam hal ini
faktor yang menentukan adalah besar dan komposisi pengeluaran ruamah tangga
untuk kebutuhan dasar seperti pemenuhan nutrisi angotanya, untuk biaya pelayanan
kesehatan dan pendidikan dasar, serta kegiatan lain yang serupa.
Hubungan antara dua variabel itu berlangsung melalui penciptaan lapangan
kerja. Aspek ini sangat penting dalam konteks pembangunan manusia kaena
sesungguhnya, penciptaan lapangan kerja merupakan “jembatan utama” yang
menghubunhkan antara pertumbuhan ekonomi dengan upaya peningkaan kapasitas
dasar penduduk (UNDP, 1996:87).
Nilai IPM suatu wilayah atau kota menunjukan seberapa jauh wilayah atau kota
itu telah mencapai sasaran pembangunannya. Peran institusi pemerintah sangat
menentukan dalam upaya pembangunan manusia ini, karena implementasi kebijakan
publik terletak pada institusi ini, begitu pula dengan peran partisipasi masyarakat karena
pembangunan manusia adalah oleh penduduk untuk penduduk.
3.2.1 Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang
nyata (manifes) berikut :
kualitas guru, kurikulum, jumlah ruang kelas, biaya pendidikan, ruang rusak, serta
aksesibilitas.
Namun secara umum indeks pendidikan dapat diukur dengan melihat :
1. Angka melek huruf
Angka melek huruf (AMH) merupakan presentasi penduduk usia 15 tahun ke
atas yang bisa membaca dan menulis terhadap seluruh penduduk berumur 15 tahun ke
atas disuatu daerah. Melek aksara juga diartikan sebagai kemampuan untuk mengerti
sebuah bacaan, mendengarkan perkataan, mengungkapkannya dalam bentuk tulisan
dan berbicara. Dalam perkembangan modern kata ini lalu diartikan sebagai
kepampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi
dengan orang lain atau dalam taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya
dalam masyarakat yang mampu baca-tulis, sehingga dapat menjadi bagian dari
masyarakat tersebut.
Oraganisasi PBB untuk pendidikan, Ilmu pengetahuan dan kebudayaan
(UNESCO) memiliki definisi sebagai berikut: “Melek aksara adalah kemampuan
untuk mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat, menginformasikan dan
mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulisan
yang berkaitan dengan berbagai situasi”.
Kemampuan baca-tulis dianggap penting karena melibatkan pembelajaran
berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat mencapai tujuannya,
dimana hal ini berkaitan langsung begaimana seseorang mendapatkan pengetahuan
penuh dalam masyarakat yang lebih luas.
2. Rata-rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh
penduduk usia 15 tahun ke atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah
dijalani. Indikator ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan
tingakat pendidikan yang sedang diakui.
3.2.2 Kesehatan
Indeks kesehatan dapat diukur dengan melihat angka harapan hidup. Harapan
hidup adalah perkiraan jumlah tahun hidup di suatu wilayah dari sekelompok mahluk
hidup tertentu. Angka harapan hidup waktu lahir (expection of life at brith) yang
biasanya dilambangkan dengan simbol e0 dan sering disingkat dengan AHH adalah
rata-rata hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada tahun tertentu, AHH
20
ini merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk menggambarkan tingkat
kemajuan dibandingkan kesehatan. Dengan angka harapan hidup, dapat dilihat
perkembangan tingkat kesehatan pada suatu wilayah serta dapat pula dilihat
perbandingan tingkat kesehatan antar wilayah.
Namun penyebab yang sangat mendasar secara horizontal dari besarnya indeks
kesehatan ditentukan oleh hubungan sebab akibat antara lingkungannya, budaya hidup
sehat serta dukungan pemerintah dalam hal infrastruktur dan aksesibitas.
Daya beli berhubungan erat dengan standar hidup menunjukan ke kualitas barang-
barang dan jasa- jasa yang tersedia bagi orang. Biasanya diukur dengan pendapatan
nyata per-orang, meskipun beberapa pengukuran lain dapat digunakan; contohnya
adalah ketersediaan barang (seperti jumlah kulkas per 1.000 orang), atau pengukuran
kesehatan seperti harapan hidup.
Ide standar ini dapat berlawanan dengan kualitas hidup, yang memperhitukan tidak
hanya standar hidup material, tetapi juga faktor subjektif lainnya yang menyambung
bagi kehidupan seseorang, seperti hiburan, keamanan, sumber budaya, kehidupan
sosial, kesehatan mental, dll. Cara yang lebih rumit untuk menghitung kesejahteraan
harus digunakan untuk membuat keputusan semacam itu, dan seringkali hal ini
bersangkutan dengan politik, dan oleh sebab itu kontroversial.
Namun, tetap masih ada masalah meskipun hanya dengan menggunakan jumlah
rata-rata untuk membandingkan standar hidup material, berlawanan dengan, misal,
indeks pareto. Standar hidup mungkin juga hal yang subjektif, sebagai contoh, negara
yang kelas atas yang sangat kecil yang sangat kaya dan kelas rendah yang sangat besar
21
dan sangat miskin dapat memiliki rata-rata pendapatan yang tinggi, meskipun
kebanyakan penduduk memiliki “standar hidup yang rendah”. Ini mencerminkan
masalah pengukuran kemiskinan, yang juga cenderung relatif.
Indeks daya beli sendiri dapat diukur dengan melihat konsumsi perkapita, namun
penyebab yang sangat mendasar secara horizontal dari besarnya indeks kesehatan
ditentukan oleh hubungan sebab akibat antara kondisi makro ekonomi,
enterpreneurship dan aksebilitas.
Penyebab langsung tingginya indeks daya beli dipengaruhi oleh tingkat upah
sarapan dan tenaga kerja disuatu wilayah. Sedangkan penyebab tidak langsung yang
mempengaruhi indeks daya beli adalah pertumbuhan ekonomi, kualitas SDM, dan
distribusi pendapatan. Dan yang me njadi akar permasalahana adalah kemiskinan dan
kondisi makro ekonomi, serta aksesbilitas yang ada disuatu wilayah.
Secara umum industri didefinisikan sebagai usaha atau pengolahan bahan mentah
atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Sedangkan industri kecil memiliki berbagai macam
definisi. Berbagai badan pemerintah serta berbagai macam instansi menggunakan
definisi industri kecil yang berbeda-beda, antara lain:
Perusahaan atau industri besar jika memperkerjakan antara 100 atau lebih.
3. Menurut Biro Pusat Statistik (2003), mendefinisikan industri kecil adalah usaha
rumah tangga yang melakukan kegiatan mengolah barang dasar menjadi barang
jadi atau setengah jadi, barang setengah jadi menjadi barang jadi, atau yang
kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud untuk
dijual, dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19 orang
termasuk pengusaha.
3.3.1 Kategori Industri Kecil
1. Industri Kecil Modern. Industri kecil modern meliputi industri kecil yang
menggunakan teknologi proses madya (intermediate process technologies),
mempunyai skala produksi yang terbatas, tergantung pada dukungan industri
besar dan menengah dan dengan system pemasaran domestic dan ekspor,
menggunakan mesin khusus dan alat-alat perlengkapan modal lainnya. Dengan
kata lain, industri kecil yang modern telah mempunyai akses untuk
menjangkau system pemasaran yang relatif telah berkembang baik di pasar
domestik ataupun pasar ekspor.
2. Industri Kecil Tradisional. Industri kecil tradisional pada umumnya
mempunyai ciri-ciri antara lain, proses teknologi yang digunakan secara
sederhana, mesin yang digunakan dan alat perlengkapan modal lainnya relatif
sederhana, lokasi di daerah pedesaan, akses untuk menjangkau pasar yang
berada di luar lingkungan yang berdekatan terbatas.
3. Industri Kerajinan Kecil. Industri kecil ini sangat beragam, mulai dari industri
kecil yang menggunakan proses teknologi yang sederhana sampai industri kecil
yang menggunakan teknologi proses madya atau malahan sudah menggunakan
proses teknologi yang tinggi.
BAB IV
23
24
Di samping program daya beli sebagai program utama, serta pendidikan dan
kesehatan sebagai program pendukung, Kelompok 60 Kuliah Kerja Nyata
membuat program lainnya yang selanjutnya disebut Program Tambahan. Program
Tambahan adalah program bidang non daya beli tetapi keberadaan program
dianggap dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan analisis situasi ataupun
masukan dari masyarakat atau tokoh masyarakat baik formal, nonformal/informal.
Adapun Program Tambahan yang dilaksanakan antara lain: Pembuatan Plang
Penunjuk Jalan Blok Cigadoan Dusun Cikubang, Pembuatan Struktur Organisasi
DKM Miftahul Barakah Cigadoan, dan Gebyar KKN 60 yang merupakan
kegiatan perpisahan antara KKN 60 dengan warga Desa Tonjong. Adapun
rangkaiannya terdiri dari Turnamen Bola Volly, Penampilan Surat An- Naba,
Tabligh Akbar dan Santunan Anak Yatim yang dilaksanakan selama 1 minggu.
Gambar 4.2.2 Peserta Seminar KWU dan Pelatihan Pembuatan Mochi Sirsak
26
Gambar 4.2.3 Foto Bersama antara Peserta Seminar, Pemateri dan KKN 60
Kegiatan ini adalah program utama yang kami lakukan, dari mulai
pencarian potensi daerah yang dapat diolah menjadi bernilai ekonomi, eksperimen
membuat mochi sirsak serta konsultasi ke BUMDES untuk diusulkan menjadi
produk unggulan Desa Tonjong.
27
c. Safari Pengajian
Kegiatan ini dilakukan untuk menambah keimanan, memperkuat rukhiyah,
dan ajang silaturahmi antara anggota KKN 60 dengan warga setempat.
Dilakukan di setiap pekan di tempat yang berbeda namun rutin diikuti di
Bojong tempat posko KKN 60 berada.
d. Belajar di Posko
Kegiatan ini dilakukan untuk mewadahi anak – anak dekat posko yang sering
main ke posko maka diselipkan pembelajaran – pembelajaran baik itu
31
c. Gebyar KKN 60
Kegiatan ini merupakan program kerja terakhir dari KKN 60.
Pelaksanaannya selama 1 minggu yang dimulai dari tanggal 27 Januari
– 3 Februari yang rangkaiannya terdiri dari Volly Ball Cup, Penampilan
Surat An – Naba, Tabligh Akbar dan Santunan Anak Yatim. Kegiatan ini
dilakukan dengan tujuan menjalin silaturahmi masyarakat Desa Tonjong
sekaligus acara perpisahan antara KKN dengan masyarakat Desa Tonjong.
5.1 Simpulan
Hasil penelitian yang telah di laksanakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik Kelompok 60 periode 1 tahun 2019 yang penulis uraikan
pada bab-bab sebelumnya, bahwa dapat disimpulkan beberapa hal dari kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019 selama berada di wilayah Desa Tonjong
Kecamatan Pancatengah, berikut berdasarkan program utama:
5.1.1. Masih kurangnya motivasi masyarakat untuk berwirausaha.
5.1.2. Kurangnya relasi didalam pemasaran.
5.1.3. Tidak adanya persediaan air bersih di sekolah-sekolah.
5.1.4. Masyarakat yang masih terbilang tradisional.
5.1.5. Desa Tonjong memiliki sumber daya alam yang potensial dalam bidang
perkebunan seperti pohon kapulaga, dan dalam bidang pertanian seperti hasil
panen dan hasil peternakan ayam yang melimpah.
5.1.6. Kehidupan masyarakat Desa Tonjong merupakan masyarakat yang kental
dengan ilmu agamanya terbukti setiap harinya anak-anak desa Tonjong mengikuti
pengajian, selain itu pengajian pekananpun rutin dilaksanakan tiap dusunnya.
5.2 Saran
Penulis dapat memberikan simpulan dan saran atas hasil laporan penelitian
yang dilakasanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan
menyikapi simpulan diatas, maka perlu adanya beberapa kegiatan dan tindak lanjut
dari hasil program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah diselenggarakan baik
secara teoritis maupun praktis. Dengan demikian masyarakat seharusnya
menerapkan dan meningkatkan segala hal yang sudah disampaikan baik dalam
penyuluhan, pelatihan, maupun dalam pembinaan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti baik dari pemerintah, masyarakat
dan kelembagaan lainnya adalah sebagai berikut :
5.2.1. Perlu adanya dorongan motivasi dari pihak pemerintah, seperti
memfasilitasi alat untuk packging produk dan pemasaran produk.
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Pencetus
Peserta Tempat Biaya Sumber
No Jenis Kegiatan Ide/Inisiator Lama Kegiatan Ket
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Daya
Kegiatan
Program Utama
1. Pendataan dan Koordinator KKN 6 Seluruh - Peserta 1 minggu
Analisis Data Desa dan dusun KKN 60
Potensi dan Wakordes
Kelembagaan
Ekonomi
2. Seminar dan KKN 60 Masyarakat Aula Rp. Peserta 1 hari
Pelatihan Desa Desa 1.160.000 KKN 60
Kewirausahaan Tonjong Tonjong
serta
Sosialisasi
BUMDES
3. Pembuatan KKN 60 KKN 60 Aula - Perangkat 1 hari
Branding dan dan Desa Desa dan
Labelling Perangkat Tonjong Peserta
MochiTo Desa, KKN 60
sekaligus Dusun
Penyerahan serta Ibu –
ibu Kader
dan PKK
Program Pendukung
2. Sharing Ilmu Cristi Anak – Madrasah - Seminggu
di Madrasah anak Desa sekali
Tonjong
3. Sharing Ilmu Novia Anak – Sekolah - Kondisional
di Sekolah Anak SD –
SMP
3 Pembuatan Chomsi KKN 60 Posko 2 minggu
Struktur dan Warga dan
Organisasi Setempat Dusun
Cikubang
Program Diyanti Warga Rumah Peserta 1 hari
Imunisasi dan Desa Warga KKN 60
Senam Ibu Tonjong dan Ibu –
hamil Ibu PKK
serta
Posyandu
41
Lampiran 5
DAFTAR HADIR KEGIATAN
KELOMPOK : 60
NAMA KEGIATAN : Seminar KWU dan Pelatihan MochiTo
HARI/TGL : Sabtu, 19 Januari 2019
TEMPAT :Aula Desa Tonjong
WAKTU : 07.00 s.d. 12.00
KEGIATAN KE : satu
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
Lampiran 7
LAPORAN BERKALA KELOMPOK
A. Kelompok KKN : 60
B. Lokasi : Desa Tonjong
Kecamatan Pancatengah
Kabupaten Tasikmalaya
C. Tema KKN : Daya Beli
D. Jumlah peserta KKN per kelompok : 18 Orang
E. Laporan berkala minggu ke : Pertama
F. Program KKN yang telah dilaksanakan :
1. Sosialisasi, observasi, dan pendataan masyarakat untuk melihat potensi
sumber daya beli yang dapat dikembangkan.
2. Gerakan masjid bersih
3. Bimbingan belajar di madrasah Diniyyah Al - Fatah
4. Survei Potensi Alam
5. Pengajian Rutin di Setiap Dusun
6. Pembuatan Plang Penunjuk Jalan Dsn. Cikubang Blok Cigadoan
G. Tingkat pencapaian pelaksanaan program KKN: (secara presentase standar
penilaian berdasarkan indikator keberhasilan pencapaian tiap program KKN
yang telah ditetapkan.
1. Mampu menemukan hasil identifikasi kebutuhan masyarakat desa
Tonjong
2. Membuat masjid bersih sebagai tempat untuk warga beribadah.
3. Anak-anak Bojongsari mampu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan
bermain sambil belajar.
4. Mampu menemukan potensi baru di kawasan tonjong pada khususnya dan
Pancatengah pada umumnya untuk membantu meningkatkan
perekonomian warga di bidang daya beli.
5. Memperkuat spiritual dan meningkatkan keimanan warga desa Tonjong
6. Membantu masyarakat awam dalam memberi petunjuk jalan daerah
Cigadoan dengan plang rute jalan.
H. Kendala dalam pelaksanaan program dan upaya pemecahan masalah (problem
solving) yang dilakukan:
1. Akses jalan menuju Dusun Cikubang sulit dijangkau karena jarak yang
cukup jauh dan kondisi jalan yang kurang baik namun masih bisa
dijangkau dengan kendaraan
2. Kendala yang dihadapi dalam program kerja pengajian rutin adalah waktu
pelaksanaan yang bersamaan dan upaya pemecahan masalah dengan cara
menggilir jadwal pengajian di tiap dusun.
99
100
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
109
110
14
15
16
17
18
19
20
Keterangan:
*) Nilai Akhir:
Nilai Akhir KKN (NAK) = (PK x 0,3) + (PKK x 0,5) + (LPK x 0,1) + (LP x 0,1)
Dengan ketentuan:
NAK ≥ 80 adalah A
70 ≤ NAK < 80 adalah B
60 ≤ NAK < 70 adalah C
50 ≤ NAK < 60 adalah D
NAK < 50 adalah E
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
KECAMATAN : PANCATENGAH
TEMA : DAYA BELI
JUMLAH PESERTA : 18 orang
JUMLAH YANG HADIR : 60 – 80 orang
Jenis Masalah/ Pemecahan Pencapaian Rencana Tindak
No
Kegiatan Kendala Masalah Program Lanjut
Program Utama
Pendataan dan
1. Analisis Data Membuat seminar
Potensi dan - - - mengenai pentingnya
Kelembagaan BUMDES
Ekonomi
2. Seminar dan Masyarakat
Pelatihan mengetahui
Kewirausahaan fungsi
serta BUMDES dan
Tidak adanya Desa tonjong memiliki
Sosialisasi menambah
pemateri dari Dilakukan oleh produk unggulan berupa
BUMDES wawasan serta
struktur Kepala Desa MochiTo (Mochi Sirsak
keterampilan
BUMDES Khas Tonjong)
warga
membuat
produkiberbaha
n dasar sirsak
3 Pembuatan
Adanya pemasaran hasil
Branding dan
- - - produk ke luar Desa
Labelling
Tonjong
MochiTo
Program Pendukung
1. Sharing Ilmu
- - - -
di Madrasah
2. Sharing Ilmu
- - - -
di Sekolah
3. Posyandu
- - - -
Keliling
4. Safari Jadwal
Pengajian pengajian di Pembagian
setiap dusun team KKN - -
yang untuk safari
bersamaan
5. Belajar di Adanya lembaga khusus
Posko yang menaungi anak –
- - -
anak untuk menghafal
Quran (Rumah Tahfidz)
Program Tambahan
1. Pembuatan
Struktur
Organisasi - - - -
DKM Miftahul
Barakah
2. Pembuatan
Plang - - - -
Penunjuk Jalan
115
PENCAPAIAN PROGRAM
No Rencana Masalah
Pemecahan Pencapaian Rencana Tindak
Program /
Masalah Program Lanjut
Kendala
PROGRAM UTAMA
1
2
117
3.
PROGRAM PENDUKUNG
1
5.
PROGRAM TAMBAHAN
1
Tasikmalaya, 2019
Yang melakukan monitoring,
……………………………….
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144