Anda di halaman 1dari 4

MUSIK CAMPURSARI - PAMER BOJO

https://www.youtube.com/watch?v=ynUt4uI58Fg

A. Pengertian
Campursari adalah salah satu wujud kesenian musik yang tumbuh dan berkembang di
daerah Jawa, Terutama Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.Wujud
musiknya adalah gabungan dari alat musik irama pentatonic (tradisional Indonesia) dan irama
nada diatonic (Barat). Dengan menggabungkan 2 unsur musik yang berbeda jenis tadi
menghasilkan jenis musik yang baru, yang di sebut Campursari. Awalmulanya Campursari di
kenalkan oleh Ki Narto Sabdo dengan Media Wayang. Pada ssat itu Campursari di tampilkan
masih dengan model lama yaitu dengan gabungan gamelan asli dan keroncong.
Campursari yang di kenal pada zaman sekarang di kenal dengan istilah campursari
moderen yang dipopulerkan oleh Manthous di tahun 1933. Manthous dengan kepekaan
musiknya, Ia berinovasi dengan Campursari Model lama. Ia mencoba menggabungkan
Seperangkat Gamelan, Misalnya : kendhang, gong, gender di campur alat musik keroncong,
Misalnya ukulele, cak- cuk, seruling,dll. Dari Inovasi tadi muncul Campursari yang lebih baik,
lagunya lebih enak di dengar. Tidak hanya berhenti di situ Manthous juga menambahkan Bass,
gitar elektrik dan keyboard. Hasilnya lagu Campursari semakin enak saja di dengar.
Setelah Manthous mempopulerkan Campursari moderen banyak penyanyi dan pencipta
Campursari yang terkenal. Misalnya :
1. Didi Kempot dengan lagu Campursari : Stasiun Balapan, Sewu Kutha, Layang Kangen,
Prawan Kalimantan, Jambu Alas, dll.
2. Sony Jozz dengan lagu Campursari : Angge- Angge Orong Orong, Sri Minggat, dll.
3. Cak Diqin dengan lagu Campursari : Manten Mantenan, Cinta Tak Terpisahkan , Slenco, dll.
dan masih banyak lagi.

B. Ciri-Ciri Musik Campursari


1. Musik khas daerah Jawa
2. Menggunakan alat-alat musik tradisional dan moderen
3. Bahasa yang di gunakan bahasa sehari-hari
4. Nadanya sederhana
5. Musik campursari mengangkat kisah hidup orang kecil

C. Fungsi Musik Cmpursari


1. Fungsi Pendidikan
Karya seni dalam bentuk lagu-lagu campursari merupakan salah satu media penting
untuk pendidikan informal bagi masyarakat. Nilai-nilai pendidikan dapat diperoleh melalui
lirik/syair yang tertuang dalam lagu.
2. Fungsi Hiburan
Musik atau lagu merupakan salah satu jenis bentuk konsumsi bagi kebutuhan batin
manusia yang tergolong kebutuhan sekunder. Ketika mereka mengalami ketegangan atau
kejenuhan setelah menyelesaikan suatu pekerjaan, atau sedang mengalami masalah, dengan
mendengarkan musik merupakan salah satu upaya untuk melepaskan ketegangan. Musik
merupakan salah satu hiburan yang cukup mudah untuk didapatkan baik melalui radio,
televisi, MP3, maupun Hand phone.
3. Fungsi Ekonomi
Sebelum menjadi sebuah hasil komoditas, musik campursari hanyalah sebagai karya seni
yang berfungsi sebagai hiburan di kala sedang beristirahat. Namun, keberadaannya kini
telah beralih fungsi, disamping berfungsi hiburan juga berfungsi ekonomi. Hal ini berkat
hasil sentuhan teknologi modern yang merupakan hasil budaya populer sehingga
menjadikan lagu-lagu tersebut mulai memperlihatkan eksistensinya melalui bentuk
penyajian.
Berbagai bentuk komodifikasi diciptakan untuk mengemas lagu-lagu tersebut agar
dikenal dan populer di masyarakat. Kemasan dalam bentuk kaset dan VCD ternyata
mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama bagi penggemar lagu-lagu
campursari. Larisnya peredaran kaset dan VCD tidak saja menguntungkan bagi pemilik
modal yaitu studio rekam, tetapi penyanyi, pemusik dan pencipta lagu juga merasakan ikut
mendapatkan keuntungan dari segi materi.

D. Lagu yang digunakan PAMER BOJO (Didi Kempot) - KERONCONG PEMBATAS

Koyo ngene rasane wong nandang kangen Cidro janji tegane kowe ngapusi
Rino wengi atiku rasane peteng Nganti seprene suwene aku ngenteni
Tansah kelingan kepingin nyawang Nangis batinku nggrantes uripku
Sedelo wae uwis emoh tenan Teles kebes netes eluh neng dadaku
Dudu klambi anyar Dudu klambi anyar
Sing neng njero lemariku Sing neng njero lemariku
Nanging bojo anyar Nanging bojo anyar
Sing mbok pamerke neng aku Sing mbok pamerke neng aku

Dudu wangi mawar Dudu wangi mawar


Sing tak sawang neng mripatku Sing tak sawang neng mripatku
Nanging kowe lali Nanging kowe lali
Nglarani wong koyo aku Nglarani wong koyo aku

Nengopo seneng aku Nengopo seneng aku


Yen mung gawe laraku Yen mung gawe laraku
Pamer bojo anyar Pamer bojo anyar
Neng ngarepku Neng ngarepku

Cidro janji tegane kowe ngapusi Nengopo seneng aku


Nganti seprene suwene aku ngenteni Yen mung gawe laraku
Nangis batinku nggrantes uripku Pamer bojo anyar
Teles kebes netes eluh neng dadaku Neng ngarep

E. Alat Musik yang digunakan


1. Keyboard

Keyboard berasal dari kata key yang berarti kunci. Sedangkan board berarti papan. Keyboard
artinya alat musik yang terdiri dari sekumpulan tuts pada sebuah bidang yang mirip papan
(board).

2. Gitar Listrik
Gitar listrik adalah sejenis gitar yang menggunakan beberapa pickup
untuk mengubah bunyi atau getaran dari string gitar menjadi arus
listrik yang akan dikuatkan kembali dengan menggunakan
seperangkat amplifier dan loud speaker. Suara gitar listrik dihasilkan
dari getaran senar gitar yang mengenai kumparan yang ada di badan
gitar yang biasa disebut "pick up". Terkadang sinyal yang keluar dari
pickup diubah secara elektronik dengan gitar effect sebagai reverb
ataupun distorsi.
3. Gitar Kentrung
Kentrung ialah pengertian yang didasarkan pada bunyi yang
dikeluarkan oleh instrumen kesenian kentrung. Instrumen ini
berwujud terbang (rebana) yang dibuat sedemikian rupa sehingga
jika dipukul instrumen tersebut akan berbunyi
trung,......trung........trung......... dari bunyi trung inilah asal nama
kentrung (Hutomo, 1993:28).
4. Bass Listrik
Gitar bas elektrik (biasa disebut gitar bas, bas elektrik atau bas
saja) adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk
memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik
tetapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih
panjang, dan biasanya memiliki empat senar (dibandingkan
dengan gitar yang memiliki enam senar).

E. Nilai Esestetis
Aspek estetika musik keroncong muncul dari perpaduan berbagai aspek baik musikal
maupun non musikal. Pada umumnya seniman dalam berkreasi selalu memiliki atau
mengharapkan tujuan yang jelas. Mereka punya juga mempertimbangkan apakah yang dilakukan
hanya sebatas untuk presentasi estetis, atau hanya sebagai hiburan belaka. Apabila bertujuan
sebagai presentasi estetis, maka seorang seniman mengharapkan adanya penikmat. Untuk tujuan
hiburan, maka yang dipentingkan adalah peran serta siapa yang ingin menghibur diri. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa posisi seni dalam masing-masing masyarakat berbeda-beda.
Ciri khas dari keindahan vokal keroncong adalah teknik cengkok yang digunakan vokalis
untuk menghidupkan suatu lagu, teknik cengkok untuk keroncong ini cukup sulit untuk
dipelajari, tetapi hal tersebut yang menambah keindahan dan ketertarikan dari musik keroncong.
Lirik dari musik keroncong ini sederhana, sopan.

Anda mungkin juga menyukai