A. Asesmen Awal
1. Assesmen awal rawat jalan
Asesmen awal dari seorang pasien, rawat jalan pengobatan dan rawat
inap, sangat penting untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien dan untuk memulai
proses pelayanan. Asesmen awal memberikan informasi untuk : (1) memahami
pelayanan apa yang dicari pasien, (2) memilih jenis pelayanan yang terbaik bagi
pasien, (3) menetapkan diagnosis awal, (4) memahami respon pasien terhadap
pengobatan sebelumnya.
10
kebutuhan pelayanan medis ataupun pelayanan keperawatan sehingga pelayanan
dan pengobatan dapat dimulai.
Semua hasil temuan dari hasil asesmen termasuk apabila ada observasi
klinis, konsultasi, spesialistik dan hasil pengobatan, didokumentasikan pada rekam
medis, dicantumkan tanggal dan waktu pemeriksaan serta ditandatangani oleh
dokter pemeriksa.
RSIA Annisa menentukan pada pelaksanaan pasien rawat jalan dengan
penyakit akut/non kronis assesmen awal diperbarui setelah 1 bulan, jika kurang dari
1 bulan assesmen awal tidak dilakukan lagi.
Untuk pelaksanaan pasien rawat jalan dengan penyakit kronis assesmen
awal diperbarui setelah 3 bulan, jika kurang dari 3 bulan assesmen awal tidak
dilakukan lagi.
Pelaksanaan isi, jumlah dan jenis assesmen awal keperawatan, RSIA
Annisa menentukan:
a. status fisik
b. psiko sosio spiritual
c. ekonomi
d. riwayat kesehatan pasien
e. riwayat alergi
f. assesmen nyeri
g. risiko jatuh
h. assesmen fungsional
i. risiko nutrisional
j. kebutuhan edukasi
k. perencanaan pemulangan pasien (discharge planning).
Dalam melaksanakan assesmen awal tersebut, peran keluarga sangat
dibutuhkan. Selain untuk melengkapi assesmen awal keluarga juga berperan dalam hal
memberikan keputusan tindakan (rencana asuhan).