Pemeliharaan Dan Pengoperasian Turbin Generator
Pemeliharaan Dan Pengoperasian Turbin Generator
Prinsip turbin dan generator uap, merupakan aplikasi ilmu termodinamika mengenai analisa
proses energi yang berhubungan dengan panas, kerja, dan sistem. Proses energi yang terjadi
berupa konversi energi panas dari bahan baku, dalam hal ini batu bara dan sedikit solar, menjadi
energi gerak dan selanjutnya dikonversikan kembali menjadi energi listrik.
Berbagai teori termodinamika mendasari penciptaan turbin dan generator uap yaitu :
Definisi dari turbin, turbin uap, turbin gas,÷kompresor, fluida kerja, gas ideal, sistem, energi,
gaya, entalpi, entropi, temperatur, tekanan, volume spesifik, masa jenis, panas sensibel, panas
laten, konduktifitas termal.
Mengenai perpindahan panas, heat exchanger, aliran panas dalam pipa, aliran panas melalui
bidang datar.
Itu hanya sebagian saja dari semua ilmu pengetahuan yang diaplikasikan pada turbin dan
generator uap.Masih ada banyak ilmu pengetahuan yang menjadi penunjang.Sebut saja sistem
hidrolik, sistem pneumatik, teknologi informasi, logic control system, pompa, dan lain
sebagainya.
Generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik
biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit
listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk
bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik yang
sudah ada di dalam kabel lilitannya.Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang
menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber energi mekanik bisa
berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir
air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya atau matahari, udara
yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain.
Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan antara
ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. Dia membuat
generator elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini menggunakan cakram tembaga yang
berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses ini menghasilkan arus searah yang kecil.
Desain alat yang dijuluki ‘cakram Faraday’ itu tidak efisien dikarenakan oleh aliran arus listrik
yang arahnya berlawanan di bagian cakram yang tidak terkena pengaruh medan magnet. Arus
yang diinduksi langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar
pengaruh medan magnet. Arus balik itu membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar
dan menginduksi panas yang dihasilkan cakram tembaga. Generator homopolar yang
dikembangkan selanjutnya menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan sejumlah
magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek medan magnet yang
stabil. Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan alat ini,
dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik.
Dinamo adalah generator listrik pertama yang mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan
masih merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21.Dinamo menggunakan
prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus bolak-balik.
Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang
pembuat peralatan dari Perancis.Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh
sebuah "crank".Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan
selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat.Pixii menemukan bahwa
magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub
melewati kumparan.Lebih jauh lagi, kutub utara dan selatan magnet menginduksi arus di arah
yang berlawanan.Dengan menambah sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik
menjadi arus searah.
Prisip desain di atas menderita masalah yang sama: mereka menginduksi "spike" arus diikuti
tanpa arus sama sekali. Antonio Pacinotti, seorang ilmuwan Italia, memperbaikinya dengan
mengganti kumparan berputar dengan yang "toroidal", yang dia ciptakan dengan mebungkus
cincin besi. Ini berarti bahwa sebagian dari kumparan terus melewati magnet, membuat arus
menjadi lancar. Zénobe Gramme menciptakan kembali desain ini beberapa tahun kemudian
ketika mendesain pembangkit listrik komersial untuk pertama kalinya, di Paris pada 1870-an.
Desainnya sekarang dikenal dengan nama dinamo Gramme. Beberapa versi dan peningkatan lain
telah dibuat, tetapi konsep dasar dari memutar loop kawat yang tak pernah habis tetap berada di
hati semua dinamo modern.
Generator uap dapat diartikan sebagai piranti yang mampu mengubah air menjadi uap air dengan
memanfaatkan energy termal untuk berbagai keperluan baik dalam proses pembangkitan energy
listrik (PLTU) maupun dalam proses indutri lainnya seperti industri pengolahan makanan, pulp,
kertas, pengolah limbah-limbah padatan, industri minyak dan petrochemical.
Di dalam merancang sebuah generator uap (boiler), seorang insinyur harus mampu
mengakomodasi berbagai parameter seperti ilmu pengetahuan dasar, karakteristik baha bakar
yang akan digunakan, proteksi lingkungan, efisiensi termal, biaya investasi dan operasi, serta
kondisi geografis dimana boiler tersebut akan ditempatkan termasuk dalam hal ini adalah kondisi
cuaca atau iklim dari daerah tersebut. Harapannya adalah mampu terciptakan boiler yang sesuai
kebutuhan baik ditinjau dari segi teknis, ekonomis, dan sosial kemasyarakatan.Secara teknis,
boiler harus mampu menyuplai uap secara kontinyu dan sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan. Kelebihan suplai uap akan mempengaruhi efisiensi ekonomis sedangkan kekurangan
suplai uap akan mengganggu jalannya proses secara keseluruhan. Pemilihan material penyusun
boiler juga perlu diperhatikan karena berkaitan langsung dengan keamanan kerja dan biaya
investasi.Dari segi bahan bakar, diusahakan menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan
kondisi keuangan dengan tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.
Isu yang menyangkut kelestarian lingkungan turut berimbas pada perkembangan teknologi
boiler. Hal ini telah memacu perancangan boiler yang ramah lingkungan ditandai dengan
peningkatan sistem pembakaran yang akan mengurangi timbulnya gas NOx dan penigkatan
efisiensi untuk mengurangi kadar emisi gas karbon dioksida (CO2). Oleh karena itu,
dikenalkanlah teknologi pressurized fluidized-bed combustion dan integrated gasification
combined cycle system.
Dasar Pembangkitan Uap
Pendidihan (boiling)
Didalam proses pembangkitan air menjadi uap, kalor diberikan secara kontinyu sehingga air
akan mengalami peningkatan suhu sampai pada titik cair jenuhnya. Apabila pada kondisi ini
kalor tetap diberikan ke fluida kerja (air), maka fluida kerja tidak akan mengalami peningkatan
temperatur tetapi kualitas uap akan mengalami peningkatan. Dengan penambahan kalor secara
terus-menerus, fluida kerja akan mencapai titik uap jenuh dimana seluruh massa H2O(l) dapat
diubah menjadi H2O(g). Jika kalor masih diberikan, maka fluida kerja akan mencapai kondisi
superheated. Peningkatan tekanan kerja akan meningkatkan titk cair jenuh dan titik uap
jenuhnya. Demikian pula sebaliknya, jika tekanan kerja diturunkan, maka titik cair jenuh dan
titik uap jenuh juga akan mengalami penurunan. Suplai air ke boiler harus dijaga dan
diperhatikan sehingga terjadi kesetimbangan massa antara uap yang dipakai pada proses
selanjutnya dan air yang memasuki boiler. Jika hal ini tidak tercapai, maka dapat dipastikan
boiler akan mengalami kerusakan teknis dan proses secara keseluruhan akan mengalami
masalah.
Sirkulasi
Sirkulasi merupakan proses mengalirnya fluida kerja melewati pipa-pipa. Ini dapat ditemukan
pada teknologi pressurized fluidized-bed combustion dan integrated gasification combined cycle
system. Sistem sirkulasi dapat dibagi menjadi dua, sistem alami dan sistem tekan. Sistem alami
memanfaatkan gaya gravitasi bumi untuk menyirkulasikan fluida kerja. Aliran dapat terbentuk
karena perbedaan berat jenis anatara air sebelum disuplai kalor dan campuran uap-air yang sudah
disuplai kalor. Sedangkan system tekan terdapat pompa untuk menciptakan tekanan sehingga air
akan tersuplai ke zona penambahan kalor. Sistem tekan biasa digunakan pada boiler-boiler
dengan kapasitas uap yang sangat besar.
Empat hal yang turut memengaruhi sirkulasi rataan total pada sistem sirkulasi alamiah :
1. Tinggi lengan boiler : ini berpengaruh pada beda tekan yang implikasinya pada debit
aliran.
2. Tekanan operasi: tekanan operasi yang tinggi akan berpengaruh pada densitas fluida kerja.
3. Kalor input
Terkadang pada sisten sirkulasi tekan, drum uap tidak diperlukan lagi karena generator uap
sudah dirancang di atas titik tekan kritisnya. Oleh karena itu, akan terjadi penghematan investasi.
Tiap-tiap subsistem memilki peran yang berbeda-beda. Subsistem bahan bakar akan menyimpan
suplai bahan bakar cadangan, mempersiapkan untuk proses pembakaran dan mengantarkannya
ke generator uap. Subsistem udara akan menyediakan udara yang dibutuhkan untuk proses
pembakaran dengan menggunakan kipas-kipas pemaksa. Subsistem generator uap (termasuk di
dalamnya air heater) akan membakar campuran udara bahan bakar , recover kalor, dan
membangkitkan dan mengontrol tekanan tinggi serta temperature yang tinggi pada uap. Gas
panas sisa pembakaran kemudian melewati subsistem scrubbing yang mana di sini terjadi
pengumpulan polutan dan pemindahan abu atau sisa padatan lainnya. Kemudian gas panas sisa
pembakaran dikeluarakan melalui cerobong asap dengan bantuan kipas induksi.
Selanjutnya boiler akan menyuplai uap bertekanan dan bertemperatur tinggi ke turbin uap.
Ekspansi uap di dalam turbin akan menyebabkan perputaran pada poros turbin dan akan turut
menggerakkan generator listrik. Terkadang juga terdapat mekanisme reheater dimana uap yang
berekspansi di turbin pada tekanan yang tertentu di ekstraksi dan dimasukkan ke boiler untuk
mengalami pemanasan ulang dan masuk ke turbin tekanan rendah. Pada akhirnya uap sisa dari
turbin tekanan rendah dilewatkan ke penukar kalor dimana pada penukar kalor kadang juga
dipasang feed water heater. Kalor diserap oleh kondenser dan dibuang ke atmosfer melalui
menara pendingin.
Sebuah boiler memerlukan pasokan energy termal dalam pekerjaanya.Energi termal dapat
diambil dari batubara, biomas, dan atau energy nuklir. Pemilihan bahan bakar primer amat
penting tidak hanya ditinjau dari aspek financial akan tetapi juga sangat berpengaruh terhadap
desain boiler secara keseluruhan. Misalnya saja ketika kita memilih boiler berbahan bakar
batubara tentunya akan memiliki perbedaan rancangan dengan boiler bertenaga nuklir. Secara
kasat mata, boiler berbahan bakar batubara akan membutuhkan ruangan yang lebih luas
dibandingkan dengan nuklir.
Untuk pembnagkit uap bertenaga nuklir, perkembanagn difokuskan pada keamanan dan
pengamanan terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran radiasi.Oleh karena itu dalam
pemilihan material boiler perlu dipertimbangkan aspek radiokatifitas, konduktivitas termal,
korosivitas, dan kekuatan mekanisnya.
Sistem generator uap akan terasa sangat kompleks apabila bahan bakar yang digunakan
merupakan bahan bakar dengan tingkat emisi padatan yang sangat tinggi seperti batubara.
Minimalnya harus terdapat peralatan pembersih abu, air preheating, perlengkapan perlindungan
lingkungan termasuk didalmnya penanganan limbah padatan. Selain itu, proses pembakaran juga
sangat penting karena akanberkaitan secara langsung dengan kontrol emisi, korosi material, dan
proses perpindahan kalornya. Debit bahan bakar harus dihitung secara cermat agar mampu
membangkitkan uap sesuai dengan kebutuhan.
1. Dapur, merupakan tempat terjadinya pembakaran dan pendingin gas buang sebelum
memasuki saluran konveksi. Besarnya geometri dapur tergantung kapasitas dan tipe bahan
bakarnya.
3. Steam superheater dan Steam reheater, merupakan piranti yang didesain secara khusus
untuk meningkatkan temperature uap jenuh. Prinsip kerjanya mirip dengan penukar kalor dengan
aliran uap berada di dalam pipa dan aliran uap panas mengalir secara tegak lurus di luar pipa-
pipa tersebut.Materialnya biasanya berupa campuran baja tahan suhu tinggi. Yang membedakan
antara reheater dan superheater adalah tekanan kerjanya dimana superheater memiliki tekanan
kerja yang lebih tinggi.
4. Boiler atau steam generating bank, dibutuhkan ketika dapur kemungkinan tidak cukup
untuk membangkitkan uap jenuh sesuasi kebutuhan.
5. Economizer, merupakan penukar kalor aliran berlawanan untuk menutup kembali energy
dari gas uap panas yang melewati superheater.
6. Steam drum, merupakan bejana silindris yang sangat luas dimana didalmnya terjadi proses
pemisahan uap jenuh dari campuran uap-air. Dibuat dari plat baja tebal yang digulung menjadi
silindris dengan bagian kepalanya berbentuk bulat.
8. Air heater
Feed water heater memasuki pipa ekonomizer dengan arah aliran berkebalikan dengan arah gas
uap panas dan berkumpul di outlet header yang berada di dalam aliran gas uap panas. Air
kemudian mengalir melalui sejumlah pipa yang menghubungkan bagian outlet header dari
ekonomizer dengan steam drum.Pipa pipa tersebut dipasang secara vertical melalui saluran
konveksi yang berada di puncak boiler. Air ini kemudian diinjeksikan ke steam drum sehingga
bercampur dengan air yang berasal dari separator yang mana akan dialirkan melalui down comer.
Air ini kemudian akan mengalami penambahan kalor setelah dilewatkan di bagian dapur
pembakaran. Setelah melewati dapur pembakaran air akan mengalami perubahan fase menjadi
campuran uap-air. Campuran uap-air akan menuju separator dan terjadi proses pemisahan antara
uap murni dan air di sini. Embun hasil dari proses separasi akan memasuki separator ke-2, dan
uap kering akan dialirkan ke superheater melalui sejumlah drum outlet connections.
Aliran uap memiliki 2 fungsi : mendinginkan aliran konveksi dan membangkitkan kondisi uap
superheated. Uap dari drum kemudian melewati koneksi berganda sampai ke header dan
menyuplai roof tubes dan bagian yang lain akan menyuplai panel membrane di dalam aliran
konveksi. Uap mengalir melalui panel membrane sampai ke outlet header. Uap dari sini dan dari
roof tube outlet header akan mendinginkan aliran konveksi horizontal dan berkumpul di outlet
header. Aliran uap muncul melalui superheater primer dan keluar melalui outlet header dan
menghubungkan piping equipped denagan atemperator spray. Itu kemudian memasuki inlet
header dari superheater yang ke-2, mengalir melalui bagian superheater.
Sistem Pembakaran
Kebanyakan di dalam system pembangkit uap memiliki poranti tambahan terutama dalam hal
persiapan bahan bakar dan system pembakarannya, seperti :
3. Penanganan gas dan udara : kipas, peredam, sistem pengukuran dan kendali, silencers, dan
berbagai peralatan tambahan lain semacam sootblowers, ash collection, monitoring
equipment,dll.
Udara disuplai oleh kipas forced draft ke pemanas udara untuk menutup kembali energi yang
hilang dan meningkatkan pembakaran. Udara yang ke-2(panas, 70%) melewati windbox secara
langsung dimana itu didistribusikan ke burner. Udara primer(30%) menuju kipas booster dan
kemudian sampai ke coal pulverizers. Udara panas ini akan menarik serbuk batubara ke burners
dan bercampur dengan udara ke-2 sehingga akan terjadi proses pembakaran. Gas panas hasil
pembakaran akan mengalir ke atas dan akan mengalami pendinginan karena proses radiasi
sampai keluar dari dapur. Gas panas kemudian memasuki superheater ke-2, reheater, superheater
pertama dan ekonomizer sebelum meninggalkan generator uap. Gas melewati air heater dan
kemudian melalui peralatan pengendali polusi dan kipas induksi sebelum dilepas ke atmosfer.
Kontrol Emisi
Proteksi lingkungan merupakan hal yang amat penting bagi perancangan suatu generator
uap.Batasan-batasan kandungan polutan seperti SOx dan NOx telah diatur oleh pemerintah
melalui regulasi. Oleh karena itu, kejelian dalam memilih bahan bakar amat dibutuhkan termasuk
dalam pemilihan teknik-teknik pembakaran serta peralatan yang akan digunakan. SO2 an NOx
dapat dikurangi dengan pemilihan bahan bakar rendah sulfur dan fuidized-bed combusters.
Sementara itu, keluaran air dapat dikurangi dengan memakai recirculating cooling system.
Sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo.
Turbin gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang memfokus dan
mengontrol fluid."Casing" dan baling-baling mungkin memiliki geometri variabel yang dapat
membuat operasi efisien untuk beberapa kondisi aliran fluid.
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik.Hampir seluruh tenaga
listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu.
Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar.Sebuah turbin gas, sebagai
contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin, kompresor,
"kombustor", dan alternator.
Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa (berbanding dengan
volume dan beratnya).Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada kecepatan sangat
tinggi.Mesin utama dari Space Shuttle menggunakan turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah
pompa yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksig n cair dan
hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari
mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW).Turbin juga merupakan komponen utama
mesin jet.
Komponen Pendukung Turbin Gas dan Turbin Uap serta fungsi masing-masing komponennya
anatara lain :
c. Oil Cooler
b.Efisiensi Pembangkitan
a.Start-Up
b.Loading
c.shut-Down
d.Maintenance
e.Trouble shooting
Turbin Uap
Siklus Renkine diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap
(steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan dalam instalasi pembangkit daya jauh lebih rumit
dari pada siklus
renkine ideal asli yang sederhana. siklus ini merupakan siklus yang paling banyak digunakan
untuk pembangkit daya listrik sekarang ini. Oleh karena siklus Rankine merupakan sikus uap
cair maka paling baik siklus itu digambarkan dengan diagram P-v dan T-s dengan garis yang
menunjukkan uap jenuh dan cair jenuh. Fluida kerjanya adalah air (H2O).
Turbin Uap adalah salah satu komponen dasar dalam pembangkit listrik tenaga uap. Dimana
komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel, kondensor, pompa air ketel, dan turbin itu
sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu alat yang
berfungsi untuk
3. Kerugian energi didalam turbin karena adanya gesekan pada fluida kerja
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari
Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke
dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar
Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang
menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros
turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkan sudu turbin berarti
hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu
turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan
sudu turbin dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris
sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris
pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide
blade ) yang berguna untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap dapat
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat
1. Turbin Impulse
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berrotor
satu atau banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu.
Sudu biasanya simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut keluar.
- Akibat tekanan dalam turbin sama sehingga disebut dengan Tekanan Rata.
2. Turbin Reaksi
baris sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi
dapat dibedakan dengan mudah dari sudu impuls karena tidak simetris,
Bertingkat.
Dalam Turbin
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk
besar. Pada turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga
Turbin Kondensasi.
kompresor.
Apabila tekanan sisi keluar turbin masih besar dari 1 atm sehingga
Turbin Ekstraksi.
Didalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk roses
pemanasan lain, misalnya proses industri.
Turbin generator adalah sumber yang populer pembangkit listrik yang bersih di kapal, karena
kebanyakan tidak menggunakan jenis bahan bakar minyak yang memeng berat maupun
menggunakan mesin diesel.Uap digunakan untuk memproduksi listrik yang terjadi di generator
turbin.Uap adalah bentuk, yang mudah dan murah dan juga ramah lingkungan sebagai bahan
bakar pada kapal.generator turbin, uap berasal dari pembangkit boiler kapal uap.
Dalam generator turbin, uap digunakan dengan bertekanan tinggi untuk memutar turbin dimana
energi panas uap akan dikonversi menjadi gerakan berputar. Turbin dihubungkan dengan
alternator's rotor, maka konsep putar dari turbin digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik.
Pembangkit Propeller kapal dapat digerakkan oleh turbin uap melalui motor berkecepatan
rendah. Generator turbin secara langsung memasokan listrik terhadap motor berkecepatan lambat
yang terhubung ke poros baling-baling kapal.
Turbin A akan bertindak sebagai penggerak utama dalam generator turbo dan dilengkapi di poros
yang sama seperti dari alternator's rotor.
Alternator
Alternator ini digunakan untuk mengkonversi gerak rotasi dari turbin menjadi energi listrik dan
outputnya dipasok ke papan switch utama kapal.
Governor digunakan untuk mengontrol kecepatan generator turbin selama mulai, operasi normal
dan menghentikan. Hal ini mengendalikan kuantitas inlet uap untuk generator turbin.
Pump Kondensat
Uap terkondensasi, setelah turbin didinginkan lebih lanjut, dipompa kembali ke tangki cascade
oleh pompa kondensat.
Poros turbin uap dilengkapi dengan kelenjar dimana uap disemprotkan pada tekanan 0,3 ~ 0,5
bar sehingga vakum di dalam casing turbin tidak drop.
Kondensator
sebagai Alat penukar panas sebagai kondensor untuk mendinginkan dan memadatkan semua uap
dari turbin menjadi air sehingga dapat dipompa kembali dengan panas dengan baik.
Sebuah pompa vakum tangki header yang disediakan untuk mendinginkan pompa vakum karena
kesepakatan kemudian bersama uap temperatur yang tinggi.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa system utama, yaitu :
6. Balance of Plant
Turbine & generator bisa dibilang sebagai the heart of the plant, karena dari bagian inilah energi
listrik dihasilkan.Generator yang berputar dengan kecepatan tetap, menghasilkan energi listrik
yang disalurkan ke jaringan interkoneksi dan selanjutnya didistribusikan ke konsumen.
Steam turbine (turbin uap) yang berfungsi untuk memutar generator, terdiri dari HP (high-
pressure) turbine, IP (intermediate-pressure) turbine dan LP (low-pressure) turbine.
Turbine & generator memiliki beberapa peralatan pendukung, yaitu lubricating oil system dan
generator cooling system.
Boiler (steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap.Uap bertekanan sangat
tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar turbine. Boiler terbagi menjadi
beberapa sub system, yaitu :
- Pressure parts
- Coal system
- Air system
Sesuai dengan namanya, boiler house steel structure adalah bangunan struktur rangka baja, di
mana di dalamnya terpasang semua peralatan steam generator.Bangunan rangka baja ini
tingginya antara 50 m (PLTU kapasitas 65 MW) hingga 100 m (PLTU kapasitas 600 MW).
Pressure part system adalah bagian utama dari steam generator.Bagian inilah yang berfungsi
untuk mengubah air menjadi uap bertekanan tinggi (superheated steam) dengan temperatur
antara 500 – 600 derajat C.
Air yang disuplai ke boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terus didistribusikan
ke economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan ke steam drum.
Economizer terletak di dalam backpass area (di bagian belakang boiler house), sementara steam
drum ada di bagian depan roof area.
Dinamakan economizer karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan temperatur air yang baru
masuk boiler dengan cara memanfaatkan gas buang dari pembakaran batu bara di furnace area
(combustion chamber). Dengan pemanasan awal di economizer ini effisiensi ketel uap dapat
ditingkatkan.
Akibat pemanasan secara konveksi di daerah furnace dan karena gaya gravitasi, air di dalam
steam drum air mengalami sirkulasi turun ke water wall lower header melalui pipa downcomers.
Dari waterwall lower header air kembali mengalami sirkulasi karena panas, naik menuju water
wall upper header melalui tube-tube water wall panel. Kemudian dari waterwall upper header air
dikembalikan ke steam drum melalui riser pipes.
Jadi akibat panas pembakaran batu bara air mengalami sirkulasi terus menerus. Sirkulasi ini
menyebabkan air di water wall panel & steam drum sebagian berubah menjadi uap.
Pada PLTU berkapasitas besar, sirkulasi tersebut dibantu oleh Boiler water Circulating Pump
yang terpasang pada pipa downcomers bagian bawah. Sirkulasi yang lebih cepat akan
menyebabkan kecepatan perubahan air menjadi uap juga lebih besar.
Di dalam steam drum terdapat separator yang berfungsi untuk memisahkan uap dari air. Uap
yang sudah dipisahkan tersebut, dari steam drum disalurkan ke roof steam inlet header yang
terhubung ke boiler roof panel.Boiler roof panel ini yang membawa uap ke belakang menuju
backpass panel.
dari backpass panel, uap disalurkan ke Low Temperature Superheater (LTS) yang ada di dalam
backpass area, di atas economizer elements. dari LTS uap disalurkan ke Intermediate
Temperature Superheaters (ITS). Selanjutnya melalui pipa superheater-desuperheater, uap
dibawa ke High Temperature Superheater (HTS) elements untuk menjalani proses pemanasan
terakhir menjadi superheated steam.
ITS dan HTS elements lokasinya berada di dalam furnace (ruang pembakaran batu bara) bagian
atas. Beberapa boiler manufacturers memberikan nama yang berbeda kepada LT, IT dan HT
superheater.
Dari High Temperature Superheater outlet header, superheated steam dengan temperature 500-
600 derajat C dan tekanan sangat tinggi disalurkan ke steam turbine melalui pipa main steam.
Pada PLTU berkapasitas kecil, uap tersebut masuk ke High Pressure Turbine, terus ke Low
Pressure Turbine dan keluar menuju condenser. Sedangkan pada PLTU berkapasitas besar,
setelah memutar HP turbine uap tersebut dibawa kembali ke boiler melalui pipa cold reheat.
Pada umumnya ada tiga jenis pemeliharaan periodik yang ada pada turbin uap yaitu :
Dalam Mean Inspection, terdapat pekerjaan yang sama dengan Simple Inspection yang ditambah
dengan beberapa pekerjaan lain yang diperlukan, demikian juga halnya dengan Serious
Inspection akan ada pekerjaan yang sama dengan Mean Inspection yang ditambah dengan
beberapa pekerjaanlain yang harus dilakukan sesuai dengan Maintenance Manual Book.
Serious Inspection juga dilakukan pada tahun pertama operasi, hal ini biasanya disebut First Year
Inspection.Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengamati kemungkinan kerusakan yang
terjadi dan juga dapat digunakan untuk mendapatkan jaminan atau garansi dari kontraktor atau
pabrik pembuat turbin uap yang bersangkutan.First Year Inspection biasanya dilakukan oleh
kontraktor atau pabrik pembuatnya.
Siklus inspection tersebut diatas apabila dihitung dari saat dimulainya operasi turbin uap akan
berurutan sebagai berikut :
Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi adalah pekerjaan yang dilakukan tanpa mengganggu
jalannya operasi turbin.Pada umumnya pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan-pekerjaan
ringan seperti pembersihan, pengukuran, pengamatan dan sebagainya pada turbin maupun
peralatan bantunya.
Ø Pemeliharaan Rutin
Beberapa pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan pada saat turbin beroperasi, diantaranya :
o Membuang air dan lumpur melalui drain tangki minyak pelumas dan memeriksa kondisi
minyak pelumas.
Ø Peralatan Stand-by
Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap memiliki unit cadangan atau stand-
by, sehingga apabila peralatan bantu tersebut memiliki unit cadangan,maka unit cadangan itu
dapat dipelihara seperti dalam keadaan stop.
Ø Pengaman Turbin
Pemeliharaan lengkap dari pengaman turbin beserta sistemnya dilakukan pada saat turbin tidak
beroperasi, akan tetapi untuk melihat unjuk kerja dari peralatan pengaman tersebut, banyak
pabrikan turbin membuat peralatan pengamatan yang dapat diuji pada saat turbin bekerja dengan
cara pengujian simulasi.
Pengujian pada saat bekerja ini amat riskan, karena dapat menyebabkan turbin akan trip apabila
tidak dilakukan dengan benar dan sangat berhati-hati.
Ø Turbin Supervisory
Pengamatan terhadap pengukuran yang didapat dari peralatan turbine supervisory haruslah
dicatat, diamati dan dievaluasi dengan tepat untuk melihat gejala kerusakan yang terjadi dan
parameter-parameter itu tidak boleh dilampaui.
Peralatan turbin supervisory adalah alat-alat untuk mengukur eksentrisitas, getaran, temperatur
bantalan, kecepatan, posisi rotor dan pemakaian trhust bearing.
Ø Kebersihan
Dalam pemeliharaan turbin uap, kebersihan sangat besar pengaruhnya terhadap keamanan
operasi turbin, oleh sebab itu kebersihan pada saat turbin beroperasi tidak boleh ditinggalkan,
seperti kebocoran minyak pelumas.
Biasanya pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi dapat dilakukan pada saat periodic
inspection yaitu pada simple inspection, mean inspection dan seirous inspection.
Pada keadaan tertentu dapat dilakukan juga pemeliharaan tak terjadwal, tetapi hal ini tidak boleh
melampaui lama waktu yang diperlukan oleh kegiatan utama dan ini hanya dilakukan pada
peralatan yang pada pengamatan sebelumnya menunjukkan adanya kelainan.
Dalam sifat pemeliharaan seperti ini harus memperhatikan schedule inspection yang baik
sehingga urutan satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya tanpa ada waktu yang terbuang. Schedule yang baik akan mempercepat
penyelesaian pekerjaan dan mengurangi biaya inspection.
Pemeliharaan simple inspection pada rotor turbin dilakukan tanpa harus mengangkat upper
casing. Hal ini hanya berupa pemeriksaan pada sudu turbin tingkat akhir dengan jalan melihatnya
dari bagian atas kondensor setelah menhole disisi turbin exhaust dibuka. Pemeriksaan yang
dilakukan diantaranya adalah :
Sedangkan pada mean inspection dan serious inspection, seluruh bagian atas rotor diperiksa dan
diperbaiki. Pemeriksaan dilakukan dengan cara membuka upper casing, melepas kopling,
membuka bantalan dan komponen lainnya hingga rotor dapat diangkat dan ditopang pada
dudukan khusus yang disediakan. Pengangkatan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena
sangat sempitnya clearance antara rotor dan stator turbin.
Pemeliharaan ini dilakukan dengan terlebih dahulu membuka upper casing, kemudian angkat
rotor dengan hati-hati, lalu lakukan pekerjaan pemeliharaan, pemeriksaan dan perbaikannya,
yaitu :
o Periksa bekas bocoran uap melalui celah pada flanges antara upper dan lower casing.
Ø Pemeriksaan Bantalan
Turbin uap memiliki dua jenis bantalan yaitu bantalan journal aksial dan bantalan aksial (thrust
bearing). Pemeriksaan dan pemeliharaan pada bantalan-bantalan ini dilakukan baik pada Si, Me
maupun Se.
o Pengukuran Clearance.
o Keretakan.
o Cacat cathodic.
Pada Si, labyrinth tidak dibuka karena tidak dilakukan pemeriksaan terhadapnya, tetapi hanya
dilakukan pemeriksaan pada sistem uap perapatnya. Sedangkan pada Me dan Se juga dilakukan
pemeriksaan pada keadaan labyrinth-nya.
Jarak celah atau clerance antara rotor turbin dan stator, terutama pada sisi tekanan tinggi
sangatlah sempit dan kemungkinan akan terjadinya gesekan antara rotor dengan stator apabila
celah ini tidak disetel dengan baik. Jarak clerance ini telah ditetapkan oleh pabrikan dan
penyetelannya harus dalam batas-batas yang ditentukan pabrikan.
Pengukuran dapat dilakukan dengan fuller, dial gauge, kawat timah dan alat ukur lainnya.
Ø Penyebarisan Poros
Dalam kenyataannya posisi turbin dalam keadaan diam dan dingin, tidak lurus sama sekali,
sehingga posisi satu poros dengan poros lainnya tidak lurus/ sebaris, misalnya poros turbin
dengan poros generator, atau poros turbin tekanan tinggi dengan poros turbin tekanan rendah.
Ketidaksebarisan ini diakibatkan oleh melengkungnya poros akibat dibebani rotor. Besarnya
kelelngkungan akan tergantung dari beban rotor dan kekakuan poros.
Dengan demikian satu poros dengan poros lainnya sengaja tidak dibuat sebaris, akan tetapi
dibuat sedemikian rupa sehingga ada ketidaksebarisan yang besarnya sudah ditentukan oleh
pabrik pembuat. Diharapkan pada saat turbin berputar dan panas, posisi poros akan menjadi
sebaris baik arah aksial maupun radial.
Dalam pelaksanaan penyebarisan pada turbin generator tertentu harus sesuai dengan ketentuan
pabrik.
Pemeliharaan ini meliputi pemeilharaan terhadap katup uap utama, katup pengatur (governor
valve) dan intercept valve serta sistem kontrol governor dan proteksi putaran lebih (over speed).
Hal-hal yang dilakukan mencakup pemeriksaan, pembersihan dan perbaikan atau penggantian
komponen yang rusak.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan pada katup-katup, kemudian dilakukan penyetelan
kembali yang sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
Setelah pekerjaan inspection selesai dilakukan, perlu adanya pengujian pada peralatan proteksi
untuk menjamin agar turbin bekerja dengan aman. Pengujian dilakukan pada :
o Overspeed trip
Pabrik turbin hanya memberikan garansi atas performansi turbin dengan asumsi bahwa
uap yang tersedia benar-benar bersih. Alat-alat yang menyediakan uap (boiler) ini
haruslah benar-benar dibersihkan sebelum menghasilkan uap dan direkomendasikan
untuk menerapkan proses purifikasi sebagai berikut :
Untuk menghidari setiap kerusakan pada sudu turbin, adalah perlu untuk membersihkan
setiap kotoran berupa air, beram-beram dan benda asing lainnya yang masih tersisa
didalam alat-alat yang mengasilkan uap (boiler) dari pipa initial, dan tindakan ini harus
dilakukan sebelum turbin dijalankan untuk pertama kalinya.
Jika diadakan overhaul ataupun pengelasan dibagian dalam dari peralatan yang
mengashilkan uap (boiler) dan pipa initial, pembersihan lebih lajut harus dilakukan.
Pastikan uap tidak diblown out diruang yang tertutup, tetapi harus diruang terbuka.
Buka pipa initial sebelum saringan uap.Tempatkan pelat impact pada jarak ± 0.3 s/d 0.5
m (Al atau Cu yang dipolish) diujung pipa yang harus dipasang secara aksial, simetris
dan mempunyai sudut yang tepat ke aliran uap.Pelat impact tersebut berukuran ± 200 x
200 mm, dengan kondisi permukaan harus bersih.
Naikkan tekanan boiler, lihat petunjuk dari pabrik boiler dan blow uot pipa initial ± 10
menit, tanpa tekanan balik (80 % tekanan uap nominal, temperatur uap nominal, jumlah
uap nominal).
Check pelat impact, biarkan pipa dingin (± 180 – 240 menit).
Pendinginan secara sempurna adalah penting, karena penyambungan dalam keadaan
panas, gasket dapat rusak akibat ekspansi thermal dan kontraksi.
Ulangi proses blowing out, pengalaman menunjukkan ukuran kotoran makin lama makin
halus dengan semakin banyak pengulangan proses.
Tentukkan pada pelat impact, pada area yang mempunyai konsentrasi terbesar dari impact
partikel yang dikenai arus uap.
Hitung partikel impact yang terlihat untuk 1 cm2 di area yang mempunyai kepekatan
tertinggi.
Pipa dapat dikatakan bersih, jika kurang dari 2 partikel impact pada 1 cm 2 dan tidak ada
kelihatan impact tersendiri.Partikel yang kelihatan tidak lebih dari 1 mm2, walaupun
betul turbin mempunyai saringan uap, tetapi tidak mempunyai saringan yang halus.
MENGHIDUPKAN TURBIN
Periksa ketinggian permukaan dan kondisi minyak pelumas.
Hidupkan Auxiliary Oil Pump (Electric Pump ataupun Turbo Pump). Turbin yang
menggunakan Electric Oil Pump bila aliran listrik terputus dapat menggunakan Hand Oil
Pump.
Posisikan Low Oil Pressure Switch pada posisi ON dan Emergency Switch pada posisi
OFF.
Buka secara berturut-turut Keran Pembersih Uap (Drain Valve), Keran Uap Bekas, Keran
Uap Masuk dan Keran Air Pendingin.
Periksa posisi Load Limit Pointer (Tanda segitiga hitam) harus pada posisi 0 sampai 2.
Untuk tipe-tipe generator tertentu yang dilengkapi dengan saklar eksitasi, posisikan
saklar tersebut pada posisi OFF.
Tolak Pilot Valve, tunggu sampai Quick Action Stop Valve membuka, bantu Governor
dengan tangan dan hidupkan turbin pada putaran rendah selama lebih kurang 15 menit
(600 – 800 rpm) kemudian putar ke kanan knob Load Limit sampai posisi angka 10.
Tambah Knob Speed Setting perlahan-lahan sampai rpm 1500 (putar ke kanan untuk
menambah dan ke kiri untuk mengurangi rpm).
Posisikan kembali saklar eksitasi di Generator pada Posisi ON.
Periksa tekanan minyak pelumas, harus diantara 3 – 6 bar pada suhu 40 – 75 oC.
Hentikan Torbo Oil Pump (Electric Oil Pum atau Turbo Oil Pump yang dilengkapi
dengan Automatic Quick Action Valve akan berhenti secara otomatis).
Tutup semua Keran Pembersih Uap (Drain Valve), Keran Steam Trap harus tetap terbuka.
Tutup Keran Direct Steam Injection yang masuk BPV.
Dengan memakai governor switch, Set alternator pada 50 Hz atau 60 Hz, set Voltage
pada 380 – 400 Volt.
Turbin sudah dapat dioperasikan, paralel ataupun single Run.
MENGHENTIKAN TURBIN
Paralelkan dengan genset, pindahkan beban ke genset dan tekan knob open ACB pada
turbin.
Tarik keluar Pilot Valve.
Putar ke kiri knob Load Limit, sehingga Load Limit Pointer (tanda segitiga hitam)
menunjuk ke angka 0 – 2.
Putar ke kiri Knop Speed Setting sampai habis.
Buka Keran Turbo Oil Pump (electric Oil Pump hidup secara Otomatis).
Tutup Keran Uap Bekas, Keran uap masuk dan buka keran pembersih uap (Drain Valve).
Buka Keran Direct Steam Injection yang masuk ke BPV.
Apabila turbin sudah benar-benar berhenti, tutup Keran Turbo Oil Pump atau OFF kan.
Switch Electric Oil Pump, Low Oil Pressure Switch dan Emergency Switch tetap pada
posisi OFF.
Tutup keran Air Pendingin dan keran pembersih uap (Drain Valve).
Roda Turbin
Pinion Shaft
Bearing
Sistem governor
Check sudu-sudu & kondisi permukaan.
Check toleransi.
Check clearance, shim / ganti
Overhaul dan check
Uji Coba
Oil pressure
Overspeed trip mechanism
Low oil pressure
Emergency trippig
Axial displacement switch test (tipe C4).
SKEDUL PERAWATAN
Pengecekan Harian
Level
minyak pelumas dan kondisinya
Kondisi air pendingin
Bentuk visual dari turbin
Alat- alat ukur.
Pemeliharaan generator
Pada umumnya pemeliharaan generator di unit pembangkit termal dilakukan dalam 2
katagori, yaitu :
Pemeliharaan yang bersifat Rutin.
Pemeliharaan yang bersifat Periodik.
Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang
dengan periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi sedang beroperasi,
yaitu meliputi :
Pemeriksaan temperatur belitan stator, bearing, air pendingin, dan sebagainya dilakukan
setiap hari.
Pemeriksaan kebocoran pendingin minyak (khusus generator dengan pendingin hidrogen)
dalam sekali sebulan.
Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan.
Pemeriksaan tekanan hidrogen, seal oil pump.
Pemeriksaan fuse rotating rectifier (Brushless excitation) atau pemeriksaan sikat arang
(Static Excitation / DC Dinamic Excitation).
Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan lama
operasi dari generator, yang diklasifikasikan :
Pemeriksaan sederhana, setiap 8.000 jam.
Pemeriksaan sedang, setiap 16.000 jam.
Pemeriksaan serius, setiap 32. 000 jam.
Pemeriksaan periodik kegiatan yang dilakukan meliputi pembongkaran (disassembly),
pemeriksaan (inspection) dan pengujian (testing). Kegiatan pemeriksaan tersebut tidak
harus semua komponen dilakukan sama, melainkan tergantung dari klasifikasi
pemeriksaan periodiknya.
Pemeriksaan sederhana dan sedang, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya
melainkan sebagian saja.Tetapi pemeriksaan serius, kegiatan-kegiatan seperti tersebut
diatas dilakukan secara menyeluruh terhadap generator dan alat bantunya.
Oleh sebab itu pada pembahasan ini diuraikain pemeriksaan serius saja, karena
pemeriksaan jenis lainnya secara keseluruhan sudah tercakup didalamnya. Guna
mendukung agar program pemeriksaan serius ini selesai tepat pada waktunya perlu dibuat
program terperinci yang meliputi jenis komponen – komponen dan kegiatannya, serta
waktu yang direncanakan sebagai contoh kegiatan pemeriksaan serius sebagai berikut :
Pemeliharaan Rotor
Periksa kebersihan dan perubahan bentuk kumparan serta kerusakan dan penggeseran
dari blok isolasinya.
Periksa kekendoran beban penyeimbang (balance weight).
Cek ujung komponen dibawah cincin penahan.
Periksa kelonggaran rakitan penghantar radial.
Periksa komponen-komponen rotor, seperti cincin penahan, pasok blower, dan journal
poros (komponen tersebut disarankan diperiksa dengan ultra sonic test atau dye penetrant
test untuk mengetahui keretakkan material-material tersebut).
Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas.
Kerusakkan dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti, pasak-pasak rotor dan
beban penyeimbangan diperiksa kelonggarannya.
Perapat penekan dan cincin perapat harus diperiksa celahnya, kerusakan perubahan
bentuk.Cincin perapat harus diperiksa kelancaran geraknya.
Tiap labyrinth harus diperiksa kerusakkannya dan keadaan celahnya.
Periksa keausan bahan bantalan.
Ukur tahanan isolasi kumparan.
Pemeliharaan Stator
Pemeriksaan Stator dilakukan setelah rotor dikeluarkan , yang meliputi :
Belitan stator diperiksa tentang kemungkinan terjadinya kontaminasi, kerusakan, retak,
pemanasan lebih dan keausan.
Pasak stator diperiksa kemungkinan terjadinya pergeseran (kedudukan) dari ujung pasak
dan pengganjal dibawah pasak, serta kelonggaran dari pasak-pasak kumparan stator.
Penyangga ujung kumparan diperiksa, khususnya kelonggaran dari baut pengikatnya.
Penjarak isolasi (insulation spacer) diperiksa kemungkinan merapatnya jarak isolasi,
kelonggaran dan keausan dari kain polyster, segmen penyangga kumparan, tali pengikat
dan panahan ujung kumparan.
Cincin phasa, diperiksa kerusakan / perubahan bentuknya.
Gulungan di dalam alur (slot) diteliti kelonggarannya dari terminal.
Ujung penghantar utama (main lead), diperiksa kerusakan dari porselin bushing dan
permukaan sambungan serta kondisi bagian dalam kotak saluran dan netralnya.
Pemeriksaan keadaan inti, yang meliputi kerapatan dan laminasi-laminasi, tanda-tanda
kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan setempat dan keadaan susunan pengikat inti.
Periksa permukaan kumparan, pemukaan inti besi, benda-benda asing serta kebocoran
minyak dan air.
Cek pendeteksi temperatur inti stator (RTD), bila perlu ditest.
Periksa klem kawat pentanahan dan bagian-bagiannya.
Sistem Eksitasi
Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi dengan Generator DC”,
meliputi :
Periksa keadaan komutator, apakah ada yang cacat atau permukaan tidak rata.
Periksa keadaan sikat arang dan tekanannya.
Cek baut-baut pengikat.
Ukur tahanan isolasi kumparan rotor dan stator generator DC.
Tes pendeteksi temperatur (RTD).
Cek sikat arang dan slipring pada sambungan ke eksitasi.
Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi Tanpa Sikat”
(Brushless excitartion), meliputi :
Periksa dioda penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran atau bekas terjadi
pemanasan lebih dan kerusakan.
Periksa zekering, diganti bila ada yang putus.
Cek baut-baut terminal.
Lakukan pengukuran tahanan isolasi.
Periksa penghantar fleksibel dioda dari kerusakan dan kelonggaran.
Bersihkan seluruh kumparan-kumparan dari kotoran.
1. Identifikasi gangguan alat ukur (arus listrik, tekanan, suhu dan aliran)
2. Mengatasi penyebab gangguan pada alat ukur