Disusun Oleh :
KAMIL FAISHAL HAKIM (2014-11-074)
DISUSUN OLEH :
Mengetahui, Disetujui,
Disetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING JURUSAN
Disusun Oleh :
Mengetahui, Disetujui,
iii
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Bapak Suyadi
2. Bapak Okta Varid, S.T.
3. Bapak Ridwan, S.T.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................ii
UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................1
v
3.2.7. Prosedur Pengujian Tahanan Dalam Baterai......................................................20
3.2.8. Prosedur Pengujian Dummy Load Baterai..........................................................23
3.3. Pelaksanaan Kegiatan Kerja Magang.............................................................................27
BAB V PENUTUP.........................................................................................................................54
5.1. Simpulan........................................................................................................................54
5.2. Saran..............................................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................55
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
fail saat terjadi black-out, diantaranya gagalnya pelumasan turbine yang
membutuhkan recovery time sekitar 20 hari untuk perbaikan/penggantian
bearing dan akan membutuhkan waktu lebih panjang lagi apabila hal
tersebut merusak poros turbine.
Kerja magang ini dilakukan di dua area kerja, yang pertama bagian
operation PLTU unit 4 dan 5 dan bagian pemeliharaan listrik (Har Listrik)
PLTU unit 4 dan 5. Dengan kegiatan mengoprasikan dan mengontrol mesin
mesin listrik perlatan penunjang pembangkit mulai dari start hingga kondisi
2
running normal. Kedua di bagian pemeliharaan listrik kegiatan yang
dilakukan adalah pemeliharaan alat alat listrik berupa preventive
maintenance dan korektif maintenance.
3
Dalam jangka waktu tersebut pelaksanaan kerja magang di tempatkan di
perpustakaan, operator (Central Control Room) dan pemeliharaan listrik.
4
PT. PJB UP Muara Karang (Persero). Bab V membahas simpulan dari hasil
yang diperoleh selama kerja magang.
BAB II
Berikut adalah profil perusahaan tempat kerja magang dari penulis, yaitu:
2.1.1. Sejarah Instansi
PT. Pembangkit Jawa Bali (PT. PJB) adalah sebuah anak perusahaan
PLN produsen listrik yang menyuplai kebutuhan listrik di Jawa dan Bali. Saat
ini PT. PJB mengelola 6 Pembangkit Tenaga Listrik di Pulau Jawa. PT. PJB
juga mengelola sejumlah unit bisnis, termasuk unit pengelolaan, teknologi
informasi, dan pengembangan.
Sejarah PJB bermula sejak tahun 1945, dimana didirikan Perusahaan
Listrik dan Gas. Tahun 1965 perusahaan tersebut dibagi menjadi2
diantaranya Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara. Tahun
1972 status PLN menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Tahun 1982 PLN
dipecah lagi menjadi dua yaitu Unit Divisi dan Unt Pembangkitan Tenaga
Listrik dan Transmisi. Tahun 1994 status PLN menjadi Persero.
Akibat adanya rekonstruksi pada PT. PLN (Persero), maka pada
tanggal 3 Oktober 1995 PT. PLN (Persero) membentuk 2 (dua) anak
perusahaan untuk mengelola pembangkit listrik yang memasok energi listrik
di Pulau Jawa dan Bali. Kedua anak perusahaan PLN tersebut adalah PT.
PLN Pembangkitan Jawa Bali I (PT. PLN PJB I) yang berkantor pusat di
Jakarta dan PT. PLN Pembangkitan Jawa Bali II (PT. PLN PJB II) yang
berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 2000, PT. PLN PJB I berubah
nama menjadi PT. Indonesia Power, sedangkan PT. PLN PJB II berubah
nama menjadi PT. Pembangkit Jawa Bali (PT. PJB).
5
6
2.1.2. Lokasi Perusahaan
GAS TURBINE
II
2 X 252 MW
STG
1 X 185 MW
S-YARD
150 kV
GAS
PLTU 4/5
TURBINE
2 X 200 STG II
3 X 150 MW
MW 3 X 70 MW
PROYEK
PLTGU
WARE
BLOK 3 HOUSE
7
B = Bussiness, E = Excellence, G = Growth, R = Realibility, E =
Empowerment, A = Agility, dan T = Trust
2.1.3.4. Logo
8
tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan
perkembangan jaman.
2.1.3.4.4. Tiga Gelombang
Memiliki arti sebagai gaya rambat energy listrik yang dialirkan
oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu
pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang seiring sejalan dengan
kerja keras para insan perusahaan guna memberikan layanan terbaik
bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan
konstan seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan
manusia. Disamping itu biru juga melambangkan keandalan yang
dimiliki insan – insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik
bagi para pelanggannya.
2.1.3.4.5. Bentuk Petir Segitiga Merah
Bagian bentuk petir dari segi tiga Merah pada huruf PJB,
melambangkan keberaniansemangat dan energi, telah dikembangkan
menjadi pola supergrafis korporat, sebagai salahsatu komponen
penting dalam citra tampilan PJB. Pola supergrafis korporat tampil
dalamversi full colour dan versi outline, keduanya dapat digunakan
untuk aplikasi komunikasikorporat seperti siaran pers, folder korporat,
dan berbagai materi komunikasi pemasaran.Dalam tiap pemakaiannya,
bentuk segi tiga petir selalu diletakkan di sudut kiri atas bidang aplikasi.
2.1.3.4.6. Tampilan Logo Dengan Selogan
Tampilan logo PJB dengan slogan khusus telah dirancang untuk
keperluan promosi korporat, dimana penggunaan slogan (tagline)
secara benar akan dapat memperkuat filosofi dan visi perusahaan.
Harap perhatikan ketentuan di halaman ini mengenai pemakaian slogan
pada logo.
9
2.2. Struktur Organisasi
General Manager
PT. PJB UP Muara Karang
Manejer
Manager Manager Manager
Keuangan & Manajer Logistik
Operasi Pemeliharaan Enjineering
Administrasi
Spv. Inventory
Spv. Niaga dan Spv. Sistem
Spv. SDM Control & Spv. Har. Konin
Bahan Bakar Owner
Cataloger
Spv. Produksi A,
Spv. Har. Mesin Spv. Teknologi
B, C
Spv. Rendal Op
Spv. Rendal Har
ST
Spv. Lingkungan
dan K3
Spv. Sarana
10
Tugas dan Tanggung Jawab dari General Manager diantaranya:
a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawan
b. Mengelola operasional perusahaan
c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan
menganalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.
d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi.
e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran
perusahaan.
f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat
berjalan dengan maksimal.
g. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan
dengan efektif dan optimal.
h. Mengelola anggaran keuangan perusahaan.
i. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan.
j. Membuat prosedur dan standar perusahaan.
k. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi
dan divestasi.
l. Merencanakan dan mengeksekusi rencana strategis perusahaan
jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan.
m.Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.
2. Manajer Keuangan & Administrasi
Tugas dan Tanggung Jawab dari Manajer Keuangan &
Administrasi diantaranya:
a. Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan
seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer
lainnya.
b. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan.
c. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi,
pembelanjaan dan deviden.
d. Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencanaan, laporan dan
pembiayaan perusahaan.
e. Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan.
11
f. Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem
dan prosedur keuangan perusahaan.
g. Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan.
h. Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk memaksimalkan
nilai perusahaan.
3. Manajer Logistik
Tugas dan tanggung jawab dari Manajer Logistik diantaranya :
a. Merencanakan, memonitor, dan mengendalikan rencana stok atau
material cadangan, kebutuhan pengadaan material.
b. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan barang dan jasa
berdasarkan permintaan bidang terkait untuk mendukung
pemeliharaan rutin.
4. Manajer Operasi
Tugas dan Tanggung Jawab dari Manajer Operasi diantaranya :
a. Perencanaan daya mampu mingguan, bulanan dan tahunan sesuai
kondisi realisasi rencana harian dan kontrak kinerja masing masing
unit pembangkit
b. Memproses dokumen dan catatan operasi sesuai prosedur dan
instruksi kerja untuk tercapainya pengendalian dokumen serta
membuat catatan tentang gangguan unit dan start stop unit sesuai
laporan operasi.
c. Melakukan evaluasi realisasi efficiency drive dan kontrak kinerja
operasi sesuai sasaran perusahaan.
d. Melakukan evaluasi laporan kinerja operasi unit pembangkitan
secara sebagai bahan evaluasi bagi manajemen untuk mendukung.
e. Melakukan fungsi-fungsi monitoring seluruh equipment plant dan
evaluasi serta perencanaan dan pelaksanaan performance test.
f. Melakukan analisis dan upaya-upaya untuk meningkatkan
ketersediaan dan keandalan, optimasi pembebanan, peningkatan
efisiensi pembangkitan dan perbaikan komposisi Heat Rate.
12
g. Mengoptimalkan dan meningkatkan aktivitas operasi agar Unit dapat
beroperasi pada kondisi terbaiknya.
h. Melakukan pembinaan SDM di bidangnya untuk peningkatan
produktivitas karyawan.
5. Manajer Pemeliharaan
Tugas dan Tanggung Jawab dari Manajer Pemeliharaan diantaranya :
a. Mengelola kegiatan operasional pemeliharaan pembangkit tenaga
listrik dan unit dengan sasaran mutu, keandalan, dan efisiensi yang
optimal.
b. Merencakan, menganalisa, dan mengevaluasi penyiapan kebutuhan,
menyusun jadwal pemeliharaan pembangkit dengan menerapkan
sistem Outage Management secara optimal.
c. Memastikan bahwa sasaran kinerja bidang pemeliharaan yang
ditetapkan dapat dicapai dengan baik.
6. Manajer Engineering & QA
Tugas dan Tanggung Jawab dari Manajer Engineering & QA
diantaranya :
a. Mengevaluasi penyelenggaraan Operation & Management pusat
pembangkitan tenaga listrik beserta instalasi pendukungnya serta
meningkatkan kualitas layanan.
13
Guna mendukung pelayanan pemeliharaan, Unit Pembangkit (UP)
didukung berbagai alat uji, ukur kalibrasi, serta special tools yang telah
tersertifikasi. Berikut adalah sebagian alat-alat yang mendukung kegiatan
UP.
a. Portable Boroscope for Remote Video Visual Problem untuk
pengecekan secara visual dengan kamera mikro.
b. Portable Flaw Detector for Ultrasonic Test untuk mengetahui adanya
crack.
c. Portable Roughness Chracker untuk pengecekan nilai kekasaran
permukaan suatu material.
d. 3D Scanner untuk me-scan material guna rekayasa CAD/CAM dalam
tampilan 3 dimensi.
e. Transformer Oil Gas Analyser untuk menguji tegangan tembus pada
minyak transformator.
f. Mega Ohm Meter untuk mengukur tahanan isolasi pada belitan.
g. Protection Relay Test and Mearelay multi fungsi.
h. Tangent Delta untuk mengetahui kelayakan isolasi belitan pada motor
dan generator.
i. Portable DC Voltage sebagai alat bantu menguji keserempakan
Breaker.
j. Calibrator Multiloop untuk mengkalibrasi mA dan mV pada transmitter
dan thermocouple.
k. Comparison Test Pump Preassurement untuk mengkalibarasi pressure
pada PI, PS, dan PT.
l. Sweep Frequency Response Analyzer (SFRA).
m.Dielectric Response Analyzer (Dirana).
n. Dielectric Breakdown Voltage of Insulation Oil.
o. Transformer Oil Purifier Allen Filter
14
BAB III
3.1. Perencanaan
15
Mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh bidang operasi serta
pembelajaran di ruang kontrol yang kemudian dilanjut dengan
mengamati secara langsung kondisi di lapangan.
16
3.1.2. Lokasi Kegiatan Magang dan Waktu Kegiatan
Lokasi kegiatan magang di laksanakan di PT. PJB UP Muara
Karang PLTU 4 dan 5 yang beralamat di Jalan Pluit Utara 2A Jakarta
Utara DKI Jakarta 14450. Penulis di tempatkan di perpustakaan, unit
operasi dan unit prmeliharaan listrik (Har Listrik). Kegiatan magang
dilaksanakan mulai tanggal 1 Februari 2018 dan berakhir pada tanggal
28 Maret2018.
17
3.2.2. Peraturan Umum Bagian Operasi
18
3.2.5. Petunjuk – petunjuk Pemberhentian Operasi
19
c. Triwulan, mengulangi pelaksanaan pemeriksaan bulanan dan
perbaikan yang perlu dilakukan.
2. Pemeliharaan Periodik
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dalam periode 1 tahun atau lebih serta jadwal yang telah ditentukan,
dilakukan dalam kondisi tidak beroperasi maupun beroperasi atau
pemeliharaan yang berdasarkan jumlah jam operasi mesin. Tujuannya
agar peralatan pembangkit selalu dalam kondisi terpelihara dan
menjaga agar peralatan terhindar dari kondisi upnormal.
Pemeliharaan periodik dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu :
a.Annual Inspection (AI)
Pemeliharaan yang dilaksanakan 1 tahun sekali yang pada
umumnya jumlah jam operasi mesin telah mencapai 6000-8000 jam
(terhitung sejak mesin beroperasi baru atau sejak overhaul
terakhir).
b.General Inspection (GI)
Pemeliharaan yang dilaksanakan jka jumlah jam operasi mesin
telah mencapai 20000 jam (terhitung sejak mesin beroperasi baru
atau sejak overhaul terakhir).
c. Major Overhaul (MO)
Pemeliharaan yang dilaksanakan jika jumlah jam operasi mesin
telah mencapai 40000 jam (terhitung sejak mesin beroperasi baru
atau sejak overhaul terakhir).
21
Gambar 3. 1 Tools IBEX Ultra
22
3.2.8. Prosedur Pengujian Dummy Load Baterai
1. Persiapan
a. Pekerjaan diawali dari terbitnya work order pemeliharaan rutin dari
Rendal pemeliharaan.
b. Siapkan peralatan kerja yang akan digunakan.
c. Memakai APD lengkap.
d. Koordinasi dengan operator bahwa akan dilakukan pekerjaan
assessment dummy load.
2. Pelaksanaan
a. Rack Out catu daya / power supply pada breaker charger yang
berada pada panel.
23
Gambar 3. 4 Penanda bahaya
24
Gambar 3. 6 Torkel tampak depan
25
Gambar 3. 8 Pemasangan Probe pada polaritas baterai.
m. Jalankan system.
n. Simpan (jika sudah selesai).
26
Gambar 3. 11 Menyimpan data yang diperoleh
3. Tindakan Akhir
a. Pasang / connect kembali dan isolasi kabel connector pada battery.
b. Rapihkan kembali peralatan/ tools yang telah digunakan.
c. Buang limbah majun pada tempatnya dari kegiatan pembersihan.
d. Laporkan kepada Operator bahwa pekerjaan assessment telah
selesai.
e. Lepas lotto dan rack in kembali breaker pada panel.
f. Buat dokumentasi dan laporan .
3.3. Pelaksanaan Kegiatan Kerja Magang
Hari, tanggal
No. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan
1 Februari 2018
1 Izin, siding proposal di STT-PLN
(Kamis)
Pengarahan dan penganalan perusahaan
2 februari 2018
2 PT. PJB Muara Karang oleh bapak Saurin
(Jumat)
sebagai penanggung jawab bidang SDM
27
Tabel 3. 2 Laporan Kegiatan Kerja Magang Minggu Ke-2
Hari, tanggal
No. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan
5 Februari 2018
1 Pembelajaran pustaka di perpustakaan.
(Senin)
6 Februari 2018
2 Pembelajaran pustaka di perpustakaan.
(Selasa)
7 Februari 2018
3 Pembelajaran pustaka di perpustakaan.
(Rabu)
8 Februari 2018
4 Pembelajaran pustaka di perpustakaan.
(Kamis)
Perkenalan dengan anggota operasi serta
9 Februari 2018 mempelajari filososfi sistem operasi secara
5
(Jumat) menyeluruh pada ruang control PLTU Unit
4 dan 5 ruang control PLTU Unit 4 dan 5.
Hari, tanggal
No. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan
Mekukan koordinasi antara bagian operasi
12 Februari 2018
1 dan bagian pemeliharaan mengenai
(Senin)
performance test hydran pump.
13 Februari 2018 Pembelajaran sistem pendingin dan sistem
2
(Selasa) pengisi di Control Room Center (CCR).
14 Februari 2018 Pembelajaran sistem pendingin di
3
(Rabu) lapangan.
Pembelajaran sistem air pengisi di ruang
15 Februari 2018
4 control dan dilanjut pembelajaran
(Kamis)
dilapangan.
28
Tabel 3. 4 Laporan Kegiatan Kerja Magang Minggu Ke-4
Hari, tanggal
No. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan
19 Februari 2018 Mengamati dan mempelajari proses start
1
(Senin) desalination plant.
Pengecekan SWP 9, dimana tekanan
20 Februari 2018
2 airnya rendah sehingga perlu menaikan
(Selasa)
tekananya.
Mengamati sistem penyaringan air laut
21 Februari 2018
3 masuk yang akan digunakan untuk sistem
(Rabu)
air pengisi dan sistem air pendingin.
22 Februari 2018
4 Mempelajari sistem ruang bakar.
(Kamis)
Bertemu super visor senior pak Suyadi dan
23 Februari 2018 super visor har listrik pak Haryo untuk
5
(Jumat) pengenalan dan pengarahan selama di har
listrik.
Hari, tanggal
No. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan
Diskusi dengan bapak Suyadi mengenai
26 Februari 2018 apa yang ingin di pelajari di PLTU dan
1
(Senin) Belajar mengenai sistem kelistrikan
pemakaian sendiri.
2 27 Februari 2018 Melakukan pengecekan baterai meliputi
(Selasa) pengecekan level air elektrolit, tegangan
tiap cell, berat jenis baterai dan
temperature tiap cell baterai untuk
persiapan pengujian dummy load dan
29
pengujian tahanan dalam baterai.
28 Februari 2018 Mengikuti kegiatan pengujian dummy load
3
(Rabu) untuk membuat assessment battry.
Mengikuti kegiatan pengujian tahanan
1 Maret 2018 dalam baterai UPS yang mengalami
4
(Kamis) kegagalan untuk membuat assessment
battry.
2 Maret 2018 Diskusi dengan bapak Suyadi mengenai
5
(Jumat) tugas akhir yang ingin di bahas.
Hari, tanggal
No. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan
Diskusi dengan pak Haryo mengenai
permasalahan yang sedang dihadapi oleh
5 Maret 2018
1 tim har litrik. Dan belajar sistem emergency
(Senin)
ketika menghadapi gangguan blackout unit
pembangkit.
6 Maret 2018 Izin bimbingan dengan dosen pembimbing
2
(Selasa) akademik di kampus STT-PLN.
Mengikuti kegiatan preventive
maintenance baterai meliputi pengecekan
7 Maret 2018
3 level air elektrolit, tegangan tiap cell, berat
(Rabu)
jenis baterai dan temperature tiap cell
baterai.
Memperbaiki AC yang rusak pada ruang
8 Maret 2018 relay dikarenakan kebocoran air yang
4
(Kamis) keluar dari AC dapat menggenangi ruang
relai sehingga tidak steril.
5 9 Maret 2018 Melakukan preventive maintenance berupa
(Jumat) pengukuran tegangan operasi motor-motor
30
listrik pemakaian sendiri.
Hari, tanggal
No. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan
Melakukan kegiatan preventive
12 Maret 2018 maintenance di area motor AOP, EOP,
1
(Senin) TGOP serta mencatat arus yang beroprasi
dan arus starting.
Mengerjakan laporan kerja magang dan
13 Maret 2018
2 mengumpulkan data yang digunakan untuk
(Selasa)
pelengkap laporan kerja magang.
Mengikuti kegiatan preventive
maintenance baterai meliputi pengecekan
14 Maret 2018
3 level air elektrolit, tegangan tiap cell, berat
(Rabu)
jenis baterai dan temperature tiap cell
baterai.
15 Maret 2018 Mengamati perbaikan panel Hydran Pump
4
(Kamis) oleh HAR Instrumen.
Melakukan corrective maintenance berupa
16 Maret 2018
5 memperbaiki lampu penerangan pada
(Jumat)
clorination room.
Hari, tanggal
No. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan
19 Maret 2018 Memasangan kembali pijakan kaki pada
1
(Senin) TWS yang telah rusak.
20 Maret 2018
2 Izin bimbingan dengan dosen pembimbing.
(Selasa)
3 21 Maret 2018 Mengikuti kegiatan preventive
31
maintenance baterai meliputi pengecekan
level air elektrolit, tegangan tiap cell, berat
(Rabu)
jenis baterai dan temperature tiap cell
baterai.
Melakukan preventive maintenance berupa
22 Maret 2018
4 performance test pompa banjir unit 4 dan
(Kamis)
5.
Mengikuti rapat bersama anggota HAR
23 Maret 2018 Listrik dalam rangka menyiapkan rapat
5
(Jumat) gabungan dengan HAR instrumen dan
bagian operasi.
Hari, tanggal
No. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan
Diskusi dengan super visor har listrik
26 Maret 2018 mengenai materi yang akan disampaikan
1
(Senin) pada rapat gabungan oleh har listrik, har
instrument dan bagian operasi.
Diskusi dengan super visor har listrik
27 Maret 2018 mengenai materi yang akan disampaikan
2
(Selasa) pada rapat gabungan oleh har listrik, har
instrument dan bagian operasi.
Mengikuti kegiatan preventive
maintenance baterai meliputi pengecekan
level air elektrolit, tegangan tiap cell, berat
28 Maret 2018
3 jenis baterai dan temperature tiap cell
(Rabu)
baterai. Dan konsultasi laporan magang
yang telah dikerjakan dengan pembimbing
lapangan.
4 29 Maret 2018 Mengikuti rapat gabungan yang dipimpin
32
oleh supervisor har listrik bersama har
Instrumen dan Bagian Operasi di ruang
(Kamis)
control. Dan konsultasi laporan magang
yang telah dikerjakan.
Mengurus berkas-berkas lampiran laporan
kerja magang meliputi kelengkapan tanda
31 Maret 2018 tangan pembimbing lapangan dan stempel
5
(Sabtu) perusahaan. Dan mengurus surat
keterangan selesai magang di bagian
administrasi PT. PJB Muara Karang.
33
Gambar 3. 12 Panel inverter PLTU unit 5
34
BAB IV
35
3. Sistem 416 V
Sistem 416 V digunakan mensuplai beban pemakaian sendiri
untuk peralatan motor - motor 416 V dengan kapasitas dibawah 200
kW dan beban penerangan.
4. Sistem 400/240 V Motor Control Center (MCC)
MCC berfungsi sebagai power supply dan control switch atau
pengendali untuk beban – beban motor 400/230 V, panel lampu
penerangan danpower control panel. MCC dapat dioperasikan secara
manual maupun otomatis. MCC terdiri dari CB, CT, PT, Rele proteksi
dan metering.
5. Sistem 400/240 V Power Panel Essential (PPEss)
PPEss berhubungan langsung dengan peralatan yang tidak
boleh mati walaupun terjadi blackout unit pembangkit. Dalam kondisi
emergency PPEss disuplai oleh UPS dan Emergency Diesel
Generator (EDG). Berikut adalah jenis-jenis beban essensial tersebut :
a. Jacking Oil Pump Motor
b. Hydrogen Side Generator Seal Oil Pump
c. Air Side Generator Seal Oil Pump
d. Auxilary Oil Pump Motor
e. Bearing Oil Pump
f. BFPT Lube Oil Pump
g. Turning Gear Motor
h. BFP Vibration Monitor
i. Automatic Voltage Regulator (AVR)
j. Digital Electro Hydraulic (DEH)
6. Sistem 110 VDC
Sistem 110 VDC digunakan untuk mensuplai beban – beban
control, proteksi dan instrumentasi.
7. Sistem 220 VDC
Sistem 220 VDC digunakan untuk mensuplai beban – beban
motor DC, peralatan control, emergency lightning dan UPS.
36
4.1.2. Sistem DC
Sumber daya DC pada suatu pembangkit memiliki peran sangat
penting dalam kelancaran operasi pembangkit itu sendiri dalam melayani
kebutuhan listrik bagi para konsumen. Sumber daya DC pada pembangkit
biasanya disuplai dari beberapa baterai yang disusun seri. Baterai ini
berfungsi untuk memberikan daya DC bagi lampu penerangan darurat,
peralatan operator, peralatan control dan pompa BFP oil turbin.
37
UPS disusun oleh 3 komponen utama yaitu, baterai, rectifier
(charger), dan inverter.
4.1.6. Rectifier
Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus
bolak balik (AC) menjadi sumber arus searah (DC) yang berfungsi untuk
pasokan DC Power baik ke beban yang menggunakan sumber DC
maupun mengisi baterai agar kapasitas baterai tetap terjaga penuh
sehingga keandalan unit pembangkit lebih terjamin.
Pada umumnya charger harus mempunyai kemampuan
mengalirkan daya output sebesar 125% sampai 130%, pengisian arus
baterai sebesar 80% dari rating keluaran arus baterai beban penuh dan
dihindari mengisi muatan muatan baterai melebihi kapasitasnya karena
dapat mempercepat laju penuaan.
38
4.1.7. Inverter
Inverter adalah rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk
mengkonversikan tegangan searah (DC) ke suatu tegangan bolak-balik
(AC). Ada beberapa topologi inverter yang ada sekarang ini, dari yang
hanya menghasilkan tegangan keluaran kotak bolak-balik (push-pull
inverter) sampai yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinus murni
(tanpa harmonisa). Inverter satu fasa, tiga fasa sampai dengan multifasa.
4.1.8. Baterai
Baterai adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung
proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan
efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia
reversibel, adalah didalam baterai dapat berlangsung proses perubahan
kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari
tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara
regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan
melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas ) yang berlawanan didalam
sel.
Pada PLTU Muara Karang menggunakan jenis baterai Lead Acid
Battery. Baterai ini termasuk jenis baterai basah yang dapat digunakan
secara berulang kali. Tiap sel baterai ini ter diri dari dua jenis elektroda
yaitu elektroda positif dan elektroda negative yang di masukan kedalam
larutan elektrolit.
39
4.1.9. Perinsip Kerja Baterai
40
Vbat1 = Tegangan baterai 1
Vbat2 = Tegangan baterai 2
Vbat n = Tegangan baterai n
Sebagai contoh kebutuhan tegangan baterai pada suatu unit
pembangkit adalah 240 Volt, maka akan dibutuhkan baterai dengan
kapasitas 2,25 Volt sebanyak 107 sel baterai dengan dihubungkan secara
seri.
41
2. Oksida dan permukaan kontak terminal baterai kotor harus
dihilangkan dengan amplas atau sikat besi untuk mengurangi
resistensi penghubung dan mencegah produksi panas. Lapisan
minyak vaselinum harus dilapisi sebelum instalasi. Periksa tegangan
umum dan kutub positif negatif sebelum daya menyuplai pada
pemasangan baterai yang benar.
3. Baterai dapat dioptimalkan untuk mencapai kapasitansi yang
diperlukan. Untuk mengurangi tegangan drop, kabel penghubung
shunted dipilih yang pendek.
4. Baterai harus dihindari didalam perangkat tertutup. Ventilasi udara
yang baik diperlukan. Jangan diletakkan didekat peralatan yang
menghasilkan panas.
42
Satuan beban tersebut adalah ampere (A) demikian juga kapasitas dari
dummy load itu sendiri adalah ampere.
1. Spesifikasi Baterai
a. Manufaktur : Hoppecke
b. Tipe : 6-osp.xc-570
c. Kapasitas : 609 Ah
d. Berat Jenis : 1.27 kg/l
e. Tahanan dalam : 0.391 mΩ
UPS unit 5 trouble dikarenakan baterai yang terdiri 112 cell baterai
PLTU 5 mengalami kegagalan. Kegagalan baterai ini ditunjukan pada
beberapa inspeksi baterai unit 5. Inspeksi dilakukan secara visual maupun
pengukuran dengan alat ukur multimeter, thermometer, hydrometer dan
battery quality tester. Berikut adalah Root cause problem solving dari
kegagalan sistem baterai yang digunakan untuk mengevaluasi
permasalahan pada kegagalan baterai.
44
Gambar 4. 5 Gambar Root Cause Problem Solving
45
Gambar 4. 6 Baterai unit 5 PLTU yang mengalami aging
46
dan pengukuran tahanan dalam baterai secara berkala sehingga dapat
di prediksi kegagalan sistem baterai tersebut.
d. Keterbatasan tools untuk melakukan assessment dummy load dan
pengukuran tahanan dalam baterai menyebabkan pemeliharaan yang
kurang optimal sehingga, tiadak dapat diprediksi kegagalan sistem
baterai tersebut. Untuk saat ini assessment dummy load dan
pengukuran tahanan dalam baterai masih menggunakan jasa pihak lain
yang memiliki tools lebih lengkap dan canggih. Untuk tindakan
pemeliharaan yang tepat adalah melengkapi peralatan Har listrik PLTU
untuk melakukan assessment dan melakukan penjadwalan assessment
secara berkala.
47
Tabel 4. 2 Resume dari assessment baterai
48
BAB V
PENUTUP
5.2. Simpulan
5.3. Saran
49
DAFTAR PUSTAKA
50