0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan1 halaman
Film KTP menceritakan tentang petugas kecamatan yang membantu mbah Karsono membuat KTP agar bisa mendapat jaminan kesehatan, namun mbah Karsono menyatakan agamanya sebagai Kejawen yang tidak diakui negara. Diskusi dengan warga tidak menyelesaikan masalah, tetapi mereka setuju mengurus mbah Karsono jika sakit. Film ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara negara dan masyarakat dalam menyelesaikan
Film KTP menceritakan tentang petugas kecamatan yang membantu mbah Karsono membuat KTP agar bisa mendapat jaminan kesehatan, namun mbah Karsono menyatakan agamanya sebagai Kejawen yang tidak diakui negara. Diskusi dengan warga tidak menyelesaikan masalah, tetapi mereka setuju mengurus mbah Karsono jika sakit. Film ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara negara dan masyarakat dalam menyelesaikan
Film KTP menceritakan tentang petugas kecamatan yang membantu mbah Karsono membuat KTP agar bisa mendapat jaminan kesehatan, namun mbah Karsono menyatakan agamanya sebagai Kejawen yang tidak diakui negara. Diskusi dengan warga tidak menyelesaikan masalah, tetapi mereka setuju mengurus mbah Karsono jika sakit. Film ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara negara dan masyarakat dalam menyelesaikan
Film “KTP” menceritakan tentang petugas kecamatan yang bernama
Darno mendatangi rumah mbah Karsono yang berencana membuatkan KTP. Karena dengan KTP mbah Karsono bisa memperoleh jaminan kesehatan dari Negara. Saat ditanya agama, mbah Karsono menjawab Kejawean. Darno jadi bingung karena agama harus dipilih diantara 6 agama yang diakui Negara. Sayangnya mbah Karsono tetap ingin ditulis beragama Kejawean. Lantaran tidak ada solusi, akhirnya mereka melibatkan pak RT, pak RW, dan mengundang semua warga. Singkat cerita mbah Karsono tetap tidak mengurus KTP karena warga bersepakat akan mengurusnya jika suatu saat sakit.
Film ini memantik diskusi tentang hubungan Negara dan masyarakat.
Menonton film ini, kita ditunjukkan perlunya proses musyawarah untuk menyelesaika persoalan warga dan negara dihadirkan dalam proses musyawarah tersebut. Musyawarah juga menjadi jalan solusi tiap persoalan yang dihadapi warga miskin. Tapi benarkah demikian ? film ini juga bisa dibaca bahwa aturan Negara dalam hal ini membuat KTP ternyata menjadi sumber masalah bagi warga miskin. Tapi pada sisi lain, KTP menjadi sarat untuk bagi warga miskin mendapat pelayanan. Namun ending film ini cukup menarik yakni ada kesepakatan warga untuk mengurus mbah Karsono. Cerita dari film ini mempunyai makna bahwa Negara dan warga sekitar harus hadir dalam upaya menyelesaikan persoalan warga miskin, karena tidak bisa berjalan sendiri.