Anda di halaman 1dari 5

Tugas Review Film “ K Vs K” 1B

Nama : Irman Nuryadin Siddik


NIM : 13320261
Nama Kelompok : Cendana

Prodi Psikologi
Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya
April 2015
Rumah perkara

Pada bagian pertama film menceritakan seorang bernama Yatna mencalonkan dirinya
menjadi sorang lurah. Pada saat kampanye, Yatna menjanjikan bahwa dia akan memperjuangkan
segala hak para warganya mulai dari keamanan sampai fasilitas-fasilitas lainnya. Ketika
kampanye Yatna sampai mengucap janji dengan nama Allah untuk mengabdi kepada para warga
jika dirinya trpilih menjadi lurah. Singkat cerita Yatna terpilih menjadi lurah di desa tersebut.
Ketika mejabat sebagai lurah ada seorang pengusaha yang ingin menjadikan desa tempat Yatna
memimpin untuk lahan usahanya. Pengusaha tersebut berniat membangun perumahan mewah,
ruko-ruko, dan fasilitas olah raga yang mewah. Surat izin pembebasan lahan dari tingkat
kecamatan pun sudah dimiliki oleh penguaha tersebut tinggal menunggu persetujuan dari Yatna
sebagai lurah dari desa tersebut. Namun yang menjadi masalah adalah terdapat sebuah rumah
yang ditempati janda yang bernama Elia yang enggan meninggalkan tempat tersebut. Elia pada
awalnya percaya bahwa Yatna tidak akan memberikan rumah tersebut kepada pengusaha. Pada
pertengahan cerita Yatna menghampiri rumah tersebut untuk bernegosiasi dengan Elia namun
Yatna malah memaksa Elia untuk pergi dari rumah tersebut dan berusaha mengambil berkas-
berkas rumah tersebut. Yatna berhasil membawa berkas tersebut namun Elia masih ngotot untuk
tetap bertahan didalam ri=umah tersebut. Pada akhirnya rumah Elia dibakar oleh anak buah
pengusaha tersebut.

Pesan moral

Dari potongan film diatas dapat dilihat bawha terdapat pemimpin yang terlena akan
kekuasaan dan melupakamn apa yang dijanjkan pada awal mereka berkampanye. Program yang
dijanjikan untuk mensejahterakan para warganya hilang setelah ada godaan darioknum-oknum
yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa melihat kepentingan orang lain.
Diharapkan para pemimpin melihat dan meinmbang apa yang dibutuhkan rakyatnya dalam
mengambil kebijakan agar warga benar benar merasa puas dan merasa bahwa janji yang pada
awal diucapkan dikampanye terealisasikan.
Aku padamu

Pada bagian film yang kedua menceritakan sepasang kekasih yang ingin melaksanakan
pernikahan sehingga mereka berdua datang ke kantor urusan agama. Setelah mendaftar mereka
ternyata tidak bisa menikah tanpa menyertakan kartu keluarga sedangkan gadis yang bernama
Laras tidak menginginkan ayahnya untuk hadir pada pernikahan tersebut. Sehingga muncul ide
dari pasangannnya untuk menggunakan jasa calo supaya dalam perosesnya bisa lebih cepat dan
tanpa menggunakan kartu keluarga. Namun pada saat bersamaan Laras ingat bahwa dia
mempunyai seorang guru disekolahnya yang selalu mengajarkan kejujuran dan kebaikan.
Gurunya tersebut lebih memilih hidup sederhana ketimbang harus memberikan sejumlah uang
untuk melancarkan penganggkatan dirinya menjadi pegawai tetap. Dari ingatannya tersebut
Laras berusaha meyakinkan pasangannya bahwa melakukan kebenaran harus dengan jalan benar
juga. Lras dang pasangannya sempat bersitegang karena paangannya tetap ngotot untuk
menggunakan jasa calo agar pernikahan tersebut cepat terlaksana sampai-sampai Laras sempat
beranjak meninggalkan tempat mereka berdiskusi. Namun pada akhir cerita pasangan Laras
tersebut menunda keinginan mereka untuk menikah.

Pesan moral

Dari cerita film diatas dapat kita ambil sebuah kalimat yang sangat penuh makna yaitu
“jika ingin berbuat kebenaran lakukanlah dengan jalan yang benar”. Dari kalimat tersebut kita
dapat mengambil makna bahwa segala sesuatu yang kita inginkan ingin brjalan dengan baik
maka jalan yang benar untuk mendapatkannya jua harus dengan jalan yng benar juga.

Selamat siang, Risa !

Film ini bercerita tntang seorang penjaga gudang beras yang bernama Woko yang
mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap apa yang diamanahkan kepadanya. Suatu
hari anak paling kecilnya sedang mengalami demam yang sampai mengahruskannya dibawa ke
dokter. Namun dengan penghasilan yang pas-pasan isteri dari pak woko ini hanya mampu
mmbayar setengah saja dari harga obat yan diresepkan oleh dokter. Disaat bersamaan pula anak
pertama pak woko menginginkan sebuah balon namun sang isteri bisa mengurungkan keinginan
anak pertama tersebut. Disaat sampai pulang dirumah, isteri pak woko hendak menanak nasi
ternyata persediaan nasi keluarga mereka hampir habis. Pada masa tersebut memang sedang
terjadi krisis pangan yang melanda Indonesia sehingga muncul peraturan pemerintah tentang
ketahanan pangan dengan memaksimalkan beras lokal. Pada hari tersebut gudang yang menjadi
tanggung jawab pak Woko sedang kosong untuk beberapa hari kedepannya. Dengan kosongnya
gudang tersebut mengundang para bandar merah untuk menggunakan gudang tersebut sebagai
tempat penimbunan beras. Pada suatu malam pak Woko kedatangan seorang bandar beras yang
beniat untuk menggunakan gudang tersebut dengan berusaha menyogok pak Woko. Namun pak
Woko yang sebenarnya sangat membutuhan uang tetap saja menolak tawaran bandar tersebut
sampet terjadi tawar menawar sangat alot. Namun dengan sendirinya bandar tersebut menyerah
dan meninggalkan kediaman pak Woko.

Pesan moral

Dari cerita film diatas dapat diambil pesan moral bahwa seorang yang diberi madat
mendaknya memiliki rasa tanggung jawab penuh terhadap mandat tersebut dan jangan sampai
menyalah gunakan mandat tersebut untuk kepentingan diri sendiri tanp melihat resiko yang kan
timbul dari penyalah gunaan mandat tersebut.

Psssttt... Jangan bilang siapa-siapa

Fim bagian terakhir ini bercerita tentang kehidupan disekolah dimana terdapat seorang
siswa bernama Gita yang tengan senang karena berhasil membeli kamera dengan uangnnya
sendiri. Kemudian kamera tersebut digunakan untuk mengambil gambar temannya yang tidak
sengaja membuat pengakuan bahwa selama ini dia mendapat tugas dari gurunya untuk menjual
buku dengan harga diatas normal dengan diiming-imingi nilai yang tinggi bila membeli buku
dari guru terebut. Kemudian muncul juga pengakuan dari teman lainnya bahwa jika dirirnya
meminta uang untuk membayar keperluan sekolah selalu minta denga jjumlah yang lebih agar
bisa digunakan untuk keperluan yang sebenarnya kurang penting. Ternyata ha tersebut juga
dilakukan oleh ayah dari anak tersebut dalam penyusunan anggran di kantor tempat beliau
bekerja.

Pesan moral

Peasan moral yang terkandung dalam fim ini adalah jangan sekali-kali membuat
kecurangan dalam masalah keuangan maupun hal lainnya karena bisa jadi perilaku tersebut jadi
kebiasaan yang ditiru oleh anak kita sendiri tanpa sepengetahua kita.
Nama kelompok : Cendana

Ketua : Irman Nuryadin Siddik (13320261)

Anggota : Fina Fitriana Umahuk (13320242)

Tia Ratu Andini Br Saragih (13320243)

Maharani Putri Sayekti (13320245)

Lilik Sepriani (13320246)

Isna Husnita (13320282)

Ginta Linggaduma (13320288)

Anda mungkin juga menyukai