PENDAHULUAN
Rumah sakit pada dasarnya merupakan organisasi layanan
(Service Organization) bidang kesehatan, yang memerlukan
manajemen untuk keberlangsungan rumah sakit. Penerapan
manajemen rumah sakit diperlukan sebagai upaya untuk
memanfaatkan dan mengatur Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dimiliki dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara efektif,
efisien dan rasional (Safrudin, 2009).
Fungsi rumah sakit sebagai industri jasa layanan, dalam memberikan
pelayanan tentu sangat berhubungan erat dengan tuntutan untuk
tetap memperhatikan mutu pelayanannya. Peningkatan mutu
pelayanan yang berkesinambungan di suatu rumah sakit sangat
ditentukan oleh usaha bersama yang dilakukan oleh komponen yang
terlibat dalam penyelenggara rumah sakit layaknya organisasi. Baik
jajaran direksi sebagai pihak manajerial maupun pegawai yang
menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab (Muninjaya,
2004).
Selama ini, salah satu cara rumah sakit di Indonesia melakukan
peningkatan mutu adalah dengan memenuhi standar pelayanan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu melalui akreditasi rumah sakit.
Akreditasi merupakan ketentuan yang diwajibkan bagi rumah sakit
untuk memenuhi standar-standar pelayanan di rumah sakitnya.
Namun, untuk lingkungan, akreditasi rumah sakit belum memuat
ketentuan yang mengharuskan rumah sakit memenuhi pedoman
pengelolaan lingkungan.
Pengelolaan lingkungan dengan unsur manajemen di dalamnya
disebut sebagai Sistem Manajemen Lingkungan. Konsep ini lahir atas
dasar meningkatnya tuntutan masyarakat akan kesadaran lingkungan
global. Sistem Manajemen Lingkungan diadopsi oleh International
Organization for Standardization (ISO) sebagai salah satu sertifikasi
internasional di bidang pengelolaan lingkungan (Adisasmito, 2008).
Pengelolaan lingkungan di rumah sakit dikenal dengan
Manajemen Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, yang merupakan
1
bagian dari rangkaian kegiatan manajemen lingkungan di rumah sakit.
Konsep ini telah dikenal sejak lama sebagai bagian dari rutinitas
internal kegiatan rumah sakit. Konsep tersebut pada banyak rumah
sakit dilaksanakan melalui praktek-praktek sanitasi lingkungan yang
berada dalam jajaran Instalasi Sanitasi Rumah Sakit. Instalasi Sanitasi
rumah sakit mempunyai tugas, pokok dan fungsi sebagai
penyelenggara dan pengelolaan lingkungan rumah sakit. Upaya
tersebut untuk menciptakan kesehatan lingkungan yang baik di rumah
sakit melalui pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan
semua aktivitas yang ada di rumah sakit.
Upaya kesehatan lingkungan rumah sakit merupakan usaha
bersama yang memerlukan manajemen. Manajemen kesehatan
lingkungan merupakan manajemen yang dinamis, sehingga sangat
diperlukan penyesuaian apabila terjadi perubahan di rumah sakit, baik
perubahan yang mencakup sumber daya, proses, kegiatan rumah
sakit dan peraturan perundang-undangan yang disebabkan oleh
teknologi. Dengan demikian sistem manajemen lingkungan rumah
sakit merupakan sistem manajemen praktis yang didesain untuk
meminimalkan dampak lingkungan dengan cara yang efektif
(Adisasmito, 2008).
Manfaat pengelolaan kesehatan lingkungan di rumah sakit
adalah, perlindungan terhadap lingkungan, manajemen lingkungan
rumah sakit yang lebih baik, pengembangan sumber daya manusia,
kontinuitas peningkatan performa lingkungan rumah sakit, kepatuhan
terhadap perundang-undangan, bagian dari manajemen mutu terpadu,
pengurangan/penghematan biaya dan dapat meningkatkan citra
rumah sakit (Adisasmito, 2007).
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1204/MENKES/SK/X/2004 merupakan pedoman dalam
implementasi sanitasi rumah sakit, yang berisikan tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit
atau dikenal dengan inspeksi sanitasi rumah sakit sesuai dengan
2
persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit. Secara fisik yaitu,
penyehatan terhadap lingkungan rumah sakit, penyehatan terhadap
ruangan internal di rumah sakit, penyehatan makanan, penyehatan
air, pengelolaan limbah, pengelolaan tempat pencucian linen
(laundry), pengendalian serangga/tikus dan binatang pengganggu
lainnya. Sedangkan secara nonfisik adalah upaya yang dilakukan
secara langsung ataupun tidak langsung oleh petugas sanitasi rumah
sakit dalam rangka memberikan penyuluhan kesehatan lingkungan
kepada karyawan, pasien dan pengunjung di rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Soewandhie, adalah rumah
sakit umum pemerintah kota Surabaya. Pada tahun 2009 berdasarkan
SK Menteri Kesehatan RI Nomor : 317/MENKES/SK/V/2009 tanggal
13 Mei 2009 RSUD dr. M. Soewandhie Surabaya yang sebelumnya
adalah RSUD dengan klasifikasi kelas C berubah menjadi Rumah
Sakit Umum Kelas B. Instalasi Sanitasi rumah sakit merupakan
bagian dari organisasi rumah sakit dalam melaksanakan fungsi
organisasinya mengikuti alur atau mekanisme yang disebut suatu
sistem yang meliputi input, proses, output dan semua kegiatannya
direncanakan dalam bentuk Program Kerja Sanitasi.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mengelola sanitasi rumah sakit berdasarkan Kep Menkes RI No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit..
b. Tujuan Khusus
1) Menyelenggarakan penyehatan terhadap lingkungan, ruangan
internal, makanan, air, pengelolaan limbah, pengelolaan tempat
pencucian linen (laundry), pengendalian serangga/tikus dan
binatang pengganggu lainnya
2) Melakukan upaya yang dilakukan secara langsung ataupun
tidak langsung oleh petugas sanitasi rumah sakit dalam rangka
3
memberikan penyuluhan kesehatan lingkungan kepada
karyawan, pasien dan pengunjung di rumah sakit
3) Mengupayakan keselamatan dan kesehatan pasien, petugas
dan pengunjung rumah sakit dari dampak fisik, kimia dan
biologi yang dapat ditimbulkan dari kegiatan pelayanan
kesehatan.
4
b) Langkah kerja
1. Menyiapkan materi
2. Menentukan sasaran
3. Menentukan waktu pelaksanakan
4. Menyiapkan notulen sebagai arsip
c) Anggaran
Non Budgetting
d) Target waktu
1 bulan sekali
e) Tempat
Instalasi Sanitasi
f) Pelaksana dan peserta
1. Pelaksana: Kepala Instalasi Sanitasi, Koordinator
yang ditunjuk
2. Peserta: karyawan Instalasi Sanitasi (sesuai program
sasaran)
5
d) Target waktu
Sesuai dengan jadwal seminar/pelatihan yang ada
e) Tempat
Sesuai dengan acara seminar/ pelatihan
f) Pelaksana dan peserta
1. Pelaksana : Sesuai dengan acara seminar/pelatihan
2. Peserta : Ahli Sanitasi secara bergiliran
6
2) Infentarisasi peralatan
a) Tujuan
Memastikan semua alat terinventarisasi dengan rapi
b) Langkah kerja
1. Lakukan penghitungan dan pencatatan peralatan
2. Simpan catatan sebagai arsip
c) Rencana nggaran
Non Budgeting
d) Target waktu
Tahun 2017
e) Tempat
RSUD dr. M. Soewandhie
f) Pelaksana
KoordinatorPelaksana : Seluruh Koordinator Instalasi
Sanitasi
7
e) Tempat
RSUD dr. M. Soewandhie
f) Pelaksana
Kepala Instalasi Sanitasi
Mutu Pelayanan
1) Baku mutu udara ruang
a) Tujuan
Tergambarnya upaya rumah sakit terhadap keamanan
mikrobiologi udara ruang
b) Langkah – langkah kerja
1. Menentukan Lokasi pengambilan sampel ruangan
2. Menentukan metode pengambilan sampel
3. Menyiapkan perangkat peralatan yang diperlukan
c) Rencana anggaran
Sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit
d) Target waktu
Pelaksanaan Setiap 6 bulan
e) Tempat pelaksanaan
Semua ruangan pelayanan
f) Pelaksana
Kepala Instalasi Sanitasi dan koordinator terkait
8
Sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit
d) Target waktu
Pelaksanaan Setiap 6 bulan
e) Tempat pelaksanaan
Semua ruangan pelayanan
f) Pelaksana
Kepala Instalasi Sanitasi dan koordinator terkait
c) Rencana anggaran
Sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit
d) Target waktu
1. Pelaksanaan : Setiap hari
2. Monev: Setiap minggu
e) Tempat pelaksanaan
Semua ruangan pelayanan dan TPS B3 Medis
f) Pelaksana
Kepala Instalasi Sanitasi dan koordinator terkait
9
a) Tujuan
Tergambarnya upaya rumah sakit terhadap keamanan
limbah cair
b) Langkah – langkah kerja
1. Menentukan Lokasi pengambilan sampel ruangan
2. Menentukan metode pengambilan sampel
3. Menyiapkan perangkat peralatan yang diperlukan
c) Rencana anggaran
Sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit
d) Target waktu
1. Pelaksanaan : Setiap hari
2. Monev: Setiap minggu
e) Tempat pelaksanaan
IPAL
f) Pelaksana
Kepala Instalasi Sanitasi dan koordinator terkait
10
e) Tempat pelaksanaan
Instalasi Gizi
f) Pelaksana
Kepala Instalasi Sanitasi dan koordinator terkait
11
d) Target waktu
Pelaksanaan Setiap 4 bulan
e) Tempat pelaksanaan
Instalasi Sanitasi
f) Pelaksana
Kepala Instalasi Sanitasi dan koordinator terkait
Keselamatan Pasien
1) Penyediaan air bersih
a) Tujuan
Memastikan air bersih yang disediakan untuk pasien
cukup dan aman
b) Langkah – langkah kerja
1. Mengawasi persediaan air bersih dari PDAM di
tandon sentral basemen
2. Mengawasi proses pengolahan air bersih di tandon
distribusi
3. Mengawasi proses distribusi air bersih di ruangan
secara kuantitas dan kualitas (sisa chlor)
c) Rencana anggaran
Sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit
d) Target waktu
Review setiap bulan
e) Tempat pelaksanaan
Instalasi Sanitasi
f) Pelaksana dan peserta
Kepala Instalasi Sanitasi dan koordinator terkait
2) Pembersihan ruangan
a) Tujuan
12
Memastikan ruang pelayanan bersih, nyaman dan aman
sesuai dengan ketentuan yang di persyaratkan
b) Langkah – langkah kerja
1. Menjamin ruangan bebas dari sampah, debu dan bau
2. Menjamin ruangan tidak licin dan semua tumpahan
segera diatasi
c) Rencana anggaran
Sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit
d) Target waktu
Review setiap bulan
e) Tempat pelaksanaan
Semua ruangan dan instalasi
f) Pelaksana dan peserta
Kepala Instalasi Sanitasi dan koordinator terkait
Keselamatan Kerja
1) Pembinaan dan pengawasan keselamatan kerja / keamanan
sarana, prasarana dan peralatan
a) Tujuan
Memastikan keselematan kerja di Instalasi Sanitasi
b) Langkah- langkah kerja
1. Lakukan penyesuaian peralatan kerja terhadap
pekerja
2. Lakukan pengawasan lingkungan kerja
3. Pantau praktek keselamatan dan keamanan kerja
4. Lakukan evaluasi
c) Rencana anggaran
Sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit
d) Target waktu
Review setiap bulan
e) Tempat pelaksanaan
13
Instalasi Sanitasi
f) Pelaksana dan peserta
Seluruh staf Instalasi Sanitasi
e) Tempat pelaksanaan
Instalasi Sanitasi
f) Pelaksana dan peserta
Seluruh staf Instalasi Sanitasi
14
2. Sediakan alat pelindung diri dan fasilitas untuk
keselamatan kerja
3. Pantau dan mengumpulkan data praktek PPI.
4. Melakukan evaluasi
c) Rencana anggaran
Sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit
d) Target waktu
Review setiap bulan
e) Tempat pelaksanaan
Instalasi Sanitasi
f) Pelaksana dan peserta
Seluruh staf Instalasi Sanitasi
2) Etika batuk
a) Tujuan
Memastikan praktek pencegahan dan pengendalian
infeksi di Instalasi Sanitasi
15
f) Pelaksana dan peserta
Seluruh staf Instalasi Sanitasi
4. SASARAN
a. SDM
1) Orientasi karyawan
a) Indikator :
Jumlah karyawan baru yang mengikuti orientasi
b) Target :
Seluruh karyawan baru (100%)
2) Desiminasi informasi (pelatihan internal)
a) Indikator :
Jumlah tenaga sanitasi dan pelaksana yang mengikuti
kegiatan
b) Target :
2 orang per bulan
3) Pelatihan eksternal
a) Indikator :
Jumlah tenaga sanitasi yang mengikuti pelatihan
b) Target :
4 orang per tahun
b. Fasilitas
1) Pemeliharaan peralatan
a) Indikator :
Prosentase alat berfungsi sesuai spesifikasi
b) Target :
100%
2) Inventarisasi peralatan
16
a) Indikator :
Jumlah total peralatan yang di punyai
b) Target :
100 %
3) Penggantian/penambahan
a) Indikator :
Prosentase pemenuhan peralatan baru sesuai usulan
b) Target :
80%
c. Mutu
1) Penyehatan Bangunan dan Ruangan
a) Indikator :
Baku Mutu Udara Ruang, Lantai dan Dinding
b) Target :
1. Ruang operasi: 0-5 CFU/cm²
2. Ruang isolasi: 0-5 CFU/cm²
3. Ruang perawatan: 5-10 CFU/cm²
4. Ruang IRD: 5-10 CFU/cm²
2) Limbah padat infeksius
a) Indikator :
Pemusnahan limbah padat infeksius
b) Target :
100 % dimusnahkan
3) Limbah Cair
a) Indikator :
Baku Mutu Limbah Cair
b) Target :
1. BOD : 30 mg / l
2. COD : 80 mg / l
3. TSS : 30 mg / l
4. pH : 6 – 9
5. NH3 - bebas : 0,1 mg / l
6. Phospat : 2 mg / l
17
7. Coli : 10.000 / 100 ml
8. Suhu : 30 °C
4) Penyehatan Makanan dan Peralatan
a) Indikator :
Baku Mutu Makanan dan Peralatan
b) Target :
1. Angka kuman E.Coli
makanan : 0/gr sampel
2. Angka kuman E.Coli
minuman: 0/100 ml
3. Angka total kuman
Peralatan makan: 100/cm²
E. Coli peralatan makan: negative
5) Penyehatan Ai Bersih
a) Indikator :
1. Baku mutu mikrobiologi air bersih
2. Baku Mutu Fisika dan Kimiawi Air Bersih
b) Target :
1. Total Coliform: 10 coliform/ 100ml
2. E. Coli: negative
3. Fisika: TDS: 1500 mg/l
4. Kekeruhan: 25mg//
5. Warna: 50 TCU
6. Kimia: pH: 6,5 – 9
7. Kesadahan: 500 mg/l
8. Zat organik: 10 mg/l
d. Keselamatan pasien
1) Pembersihan ruangan
a) Indikator :
Memastikan ruang pelayanan bersih, nyaman dan aman
sesuai dengan ketentuan yang di persyaratkan
b) Target :
1. Menjamin ruangan bebas dari sampah, debu dan bau
18
2. Menjamin ruangan tidak licin dan semua tumpahan segera
diatasi
2) Penyediaan Air Bersih
a) Indikator :
Memastikan air bersih yang disediakan untuk pasien cukup
dan aman
b) Target :
1. kebutuhan pasien secara kuantitas tercukupi 100%
2. kebutuhan pasien secara kualitas sesuai baku mutu
e. Keselamatan kerja
1) Pembinaan dan pengawasan keselamatan kerja
a) Indikator :
Jumlah ketidaksesuaian praktek keselatan kerja
b) Target :
0 (nihil)
2) Pemakaian APD
a) Indikator :
Jumlah ketidak patuhan petugas menggunakan APD
b) Target :
0 (nihil)
19
Angka ketidakpatuhan etika batuk petugas Instalasi Sanitasi
b) Kinerja :
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Sosialisasi √ √ √ √ √ √
Program Kerja
kepada petugas
sanitasi
2. Pengumpulan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
data
3. Pencatatan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaporan
4. Evaluasi √ √ √ √
5. Laporan Tahunan √
6. Rencana Tindak √ √
Lanjut
20
kegiatan tersebut perlu dilakukan pelaporan kepada Kepala Bagian
Umum
8. PENUTUP
Dengan adanya program kerja Instalasi Sanitasi tahun 2017
diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan kegiatan sanitasi
selama 1 (satu) tahun dan sebagai bahan untuk evaluasi dan
perbaikan dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien
dalam hal pelayanan sanitasi di masa yang akan datang di RSUD
dr. Mohamad Soewandhie Surabaya.
Mengetahui
Plt. DIREKTUR Kepala Instalasi Sanitasi
21