Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN HASIL PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN

KOMUNITAS DI LINGKUNGAN KRAJAN


RW 015 KELURAHAN KRAJINGAN
KECAMATAN SUMBERSARI
KABUPATEN JEMBER

Oleh:

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: PENGEMBANGAN
KOMUNITAS C.O.K UNTUK KESEHATAN MASYARAKAT

MAKALAH

Oleh:

Rize Kumala Putri Pratiwi


NIM 142310101043

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
OKTOBER, 2016

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Wilayah Kecamatan Sumbersari mempunyai luas wilayah 35.32 Km2
dimana merupakan salah satu Kecamatan yang ada di wilayah kota selain
Kecamatan Patrang dan Kaliwates. Kecamatan Sumbersari terdiri dari 7
(tujuh) Kelurahan dan 33 Lingkungan, 152 Rukun Warga (RW) dan 519
Rukun Tetangga (RT).Penduduk Kecamatan Sumbersari berjumlah 127.050
jiwa terdiri dari 61.672 penduduk laki-laki dan 65.379 penduduk perempuan.
Kelurahan Kranjingan merupakan kelurahan yang berada di kecamatan
Sumbersari, Kelurahan Kranjingan secara keseluruhan memiliki jumlah
penduduk sebanyak 7.350 orang. Secara khusus, RT 02 RW 15 sebagai tempat
Praktik Belajar Lapang terdiri dari 91 jiwa dimana 51 jiwa adalah berjenis
kelamin laki laki dan 40 jiwa adalah perempuan.
Pada pembelajaran di Praktek belajar lapangan (PBL) yang telah
dilakukan merupakan aplikasi langsung terhadap masyarakat, setelah
dilakukan pengkajian pada masyarakat lingkungan Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, permasalahan
kesehatan pada masyarakat beraneka ragam.
Dari data yang kami dapatkan dari Praktik Belajar Lapang (PBL) didapati
bahwa masalah yang paling dominan adalah penyakit hipertensi dengan
jumlah sekitar 55 orang ari total masyarakatnya. Didapat juga ada 6
masyarakat yang masuk usia lansia dengan 5 kasus hipertensi. Menurut
wawancara yang dilakukan, masalah hipertensi yang sangat tinggi di
Kelurahan Kranjunagn tersebut disebabkan oleh masyarakat yang jarang
memeriksakan kesehatannya karena merasa malu, faktor jarak antara rumah
dan pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau terutama oleh lansia, dan
karena belum adanya posyandu lanisa. Dari maslaah ini, perlu diangkat suatu
solusi bersama untuk bersama sama menyelesaikan permasalah masyarakat
Kelurahan Kranjingan.

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana pengertian, tujuan dan manfaat serta cara agar dapat mengontrol
hipertensi dan meningkatkan kesehatan pada rt 02 rw 15 lingkungan krajan?
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Memberikan pelatihan kepada anggota komunitas C.O.K atau Comunity
Oreng Kranjingan di Lingkungan Krajan, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan
Sumbersari, Kabupaten Jember agar mengetahui bagaimana cara mengontrol
hipertensi pada rt 02 rw 15 lingkungan kranjingan.
2.2.2 Tujuan Khusus
a. Anggota komunitas C.O.K di RW 015 Lingkungan Krajan Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari dapat mengetahui cara mengontrol
hipertensi pada rw 015 lingkungan Kranjingan.
b. Anggota komunitas C.O.K di RW 015 Lingkungan Krajan Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari mampu melakukan pemeriksaan
kesehatan yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan cek
gula darah yang diharapkan menjadi perpanjangan tangan program yang
dilaksanakan.
2.2 Manfaat
a. Untuk memberikan informasi mengenai pencegahan hipertensi dan
bagaimana cara memeriksa tekana darah menggunakan alat
Sphigmomanometer.
b. Sebagai langkah awal mengatasi masalah kesehatan masyarajat berupa
hipertensi dengan mengajari komunitas tentang cara mengukur tekanan
darah.
c. Sebagai penerapan asuhan keperawatan pada masyarakat RW 015
Lingkungan Krajan Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH


3.1 Dasar Pemikiran

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang meliputi


pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif. Pelayanan
kesehatan ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit. Salah satu bagian dari keperawatan yaitu keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas merupakan keperawatan yang berfokus pada kesehatan
keluarga (Nurse Health Family) dan kesehatan masyarakat secara luas yang
ditujukan guna membantu mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang ada di
suatu komunitas. Lingkup penelitian keperawatan komunitas adalah kondisi
kesehatan dari masyarakat yang meliputi pemeliharaan kesehatan di masyarakat,
peran serta masyarakat dalam kesehatan, peningkatan kesehatan lingkungan dan
upaya dalam menetapkan hal-hal tersebut agar menjadi kebiasaan masyarakat
yang sehat.
Konsep dasar keperawatan komunitas diatas menjadi acuan bagi
mahasiswa untuk melakukan asuhan keperawatan terutama pendidikan kesehatan
kepada masyarakat, lingkungan Krajan, RW 015 Lingkungan Krajan Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari.
Melihat angka kasus hipertensi yang sangat tinggi, masalah ini harus
mendapat perhatian serius dari semua kalangan seperti mahasiswa. Hipertensi
adalah faktor resiko utama untuk penyakit kardiovaskular aterosklerotik, gagal
ginjal. Hipertensi menimbulkan resiko mordibitas atau mortalitas dini, yang
meningkat saat tekanan sistolik dan diastolik meningkat (Brunner & Suddarth,
2013). Sedangkan menurut Triyanto (2014), hipertensi adalah suatu penyakit
dimana seseorang mengalami peningkatan tekana darah diatas normal sehingga
mengakibatkan peningkatan angka morbiditas atau mortalitas, tekana darah fase
sistolik 140 mmHg menunjukkan darah yang sedang dipompa oleh jantung dan
fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung. Dapat
disimpilkan bahwa hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit dimana tenakan
darah sistolij melebih batas normal (120 mmHg) dan tekanan darah sistolik pada
angka lebih dari 80 mmHg.
Hipertensi banyak terjadi di RW 15 lingkungan Krajan, namun masyarakat
tidak pernah mau mengontrol dan menanyankan tentang hipertensi pada petugas
kesehatan. Masyarakat merasa terganggu dengan banyaknya hipertensi yang
terjadi di masyarakat, membuat masyarakat merasa resah karena sebagian
masyarakat pernah mengalami dan saat ini masih ada yang mengalami hipertensi.
Banyaknya keluhan dari masyarakat, menjadi acuan kelompok untuk mengambil
topik mengenai hipertensi guna untuk membantu dan bekerjasama dengan
masyarakat dalam mengatasi masalah tersebut.

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Ada beberapa langkah untuk mengatasi masalah kesehatan terkait penyakit
Hipertensi tersebut yaitu:
1. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai konsep dasar dari penyakit
hipertensi agar masyarakat mengerti tentang penyakit tersebut.
2. Menjelaskan cara menskrining dan mengenali penyakit hipertensi sebagai
langkah awal masyarakat agar dapat menentukan tindakan yang harus
dilakukan.
3. Memperbaiki kualitas komunikasi yang berfokus pada pendidikan
kesehatan dan tingkah laku kesehatan.

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Pendidikan kesehatan tentang melatih anggota C.O.K terkait cara men-
screening hipertensi pada wilayah rw 15 krajan dilaksanakan pada hari
Minggu, 11 November 2018 jam 09.00 di Basecame komunitas C.O.K di
Lingkungan Krajan Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari.

4.2 Khalayak Sasaran

Sasaran pendidikan kesehatan tentang tentang melatih anggota C.O.K


terkait cara men-screening hipertensi di RW 015 Lingkungan Krajan
Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari adalah anggota komunitas
C.O.K

4.3 Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan pada pendidikan kesehatan tentang melatih


anggota C.O.K terkait cara men-screening hipertensi di RW 015 Lingkungan
Krajan Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari yaitu dengan metode
demonstrasi dan diskusi.

BAB V. HASIL KEGIATAN

5.1 Analisis Evaluasi dan Hasil-Hasilnya


Persiapan yang dilakukan berjalan dengan lancar karena kondisi yang
cukup mendukung pada pagi hari anggota sedang berada di basecame untuk
mengikuti kegiatan pelatihan men;screening hipertensi. Sehingga, kelompok
kami dapat dengan mudah memberikan pendidikan kesehatan kepada
anggota. anggota sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, akan
tetapi terkadang anggota bersenda gurau antar teman sehingga mengakibatkan
kondisi bascame sedikit ramai. Walaupun demikian, pendidikan kesehatan
yang diberikan kelompok kami dapat dipahami oleh anggota pada komunitas
C.O.K tersebut

5.1.1 Evaluasi Struktur

a. Mahasiswa telah menyiapkan bahan yang akan disampaikan.


b. Anggota C.O.K menyatakan bersedia mengikuti pendidikan
kesehatan.
c. Bahan-bahan diskusi dibuat dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
d. Mahasiswa mampu melakukan diskusi interaktif dan komunikatif
dengan anggota C.O.K.
e. Tersedia lingkungan yang nyaman, dan kondusif selama
pendidikan kesehatan berlangsung.

5.1.2 Evaluasi Proses

a. Mahasiswa dapat menjelaskan dari batasan-batasan tingkat pada


hipertensi
b. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan dan manfaat dari pelatihan
men-screening hipertensi
c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang cara men-screening
hipertensi dan mendemonstrasikan cara melakukan tensi pada
anggota C.O.K
d. Proses pendidikan kesehatan dapat berjalan lancar.

5.1.3 Evaluasi Hasil

a. Anggota dapat memahami cara men-screening hipertensi.


b. Anggota dapat menyebutkan tujuan dan manfaat dari men-
screening hipertensi.
c. Kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan diakhiri dengan
baik.

5.2 Faktor Pendorong

Faktor yang mendorong keberhasilan pendidikan kesehatan yang telah


dilakukan adalah:

a. Anggota C.O.K sangat antusias mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan.


b. Anggota C.O.K mendengarkan selama proses pendidikan kesehatan, walau
terkadangan mereka ramai sendiri.
c. Anggota C.O.K dapat menjawab ketika di tanya mengenai cara men-
screening hipertensi.

5.3 Faktor Penghambat

Faktor yang menghambat keberhasilan pendidikan kesehatan yang telah


dilakukan adalah:

a. Anggota C.O.K kurang kondusif karena kerap kali mereka ramai sendiri.
b. Saat pendidikan kesehatan dimulai Anggota C.O.K kurang serius dalam
memperhatikan materi yang diberikan.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SASARAN

6.1 Kesimpulan

Warga di RW 15 lingkungan Krajan kelurahan Keranjingan kecamatan


Sumbersari Jember, sebagian besar belum banyak yang mengetahui tentang
hipertensi dan cara mengontrol hipertensi. Cara yang dapat dilakukan seperti
pemberdayaan anggota komunitas karang taruna yang dapat dijadikan kader
kesehatan untuk men-screening yang lebih dekat pada masyarakat dan dapat
mengontrol masyarakat lebih dekat. Perlu tindakan yang tepat dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal penanganan masalah kesehatan
yang sering terjadi di masyarakat. Langkah-langkah awal yang perlu dilakukan
adalah dengan menyadarkan pemahaman dan pengetahuan melalui pendidikan
kesehatan khususnya cara menurunkan dan mengontrol tingkat hipertensi pada
masyarakat.

6.2 Saran

a. Untuk sasaran
Jangan malu untuk mencari tahu informasi terkait kesehatan pada tempat
pelayanan kesehatan terdekat
b. Untuk tenaga kesehatan
a) Melakukan penyuluhan pada warga tentang bagaimana cara
mengontrol hipertensi dan cara mengatasi hipertensi dengan
mengatur pola makan.
b) Melakukan penyuluhan tentang membatasi kebiasaan cara makan
pada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
volume 2. Jakarta EGC

Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi


secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tersedia Online:
http://grahailmu.co.id/previewpdf/978-602-262-139-3-1159.pdf.
Diakses pada Rabu, 28 November 2018 pukul 12.44 WIB
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Berita Acara (SAP)


Lampiran 2. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 3. Leaflet
Lampiran 4. Dokumentasi kegiatan
Lampiran 5. Daftar Hadir siswa dan siswi SMA K.H Agus Salim

Mengetahui,
PJMK

Ns. Hanny Rasni, S.Kp., M.kep


19761219 200212 2 003
Lampiran 1

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PBL
KOMUNITAS

PELATIHAN KOMUNITAS C.O.K TENTANG CARA PEMERIKSAAN


HIPERTENSI

BERITA ACARA

Pada hari Minggu tanggal 11 Bulan November tahun 2018 pukul 09.00 WIB s/d
selesai bertempat di Kediaman Bapak Catur, Lingkungan Krajan RT/RW 02/015,
Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember telah
dilaksanakan kegiatan Pelatihan Komunitas C.O.K Tentang Cara Pemeriksaan
Hipertensi oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir).

Jember, 11 November 2018

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan

FKEP Universitas Jember

Ns. Latifa Aini S, M.Kep.,Sp.Kom

NIP 197109262009122001
Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik/Materi :Pelatihan Pengukuran Tekanan Darah Menggunakan
Spignomanometer
Sasaran :Masyarakat RW 15 Lingkungan Krajan Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Waktu :09.00 – selesai
Hari/tgl :04 November 2018
Tempat :Kediaman Bapak Catur, Lingkungan Krajan RT/RW
02/015, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari,
Kabupaten Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pelatihan penggunaan spignomanometer untuk
mengukur tekanan darah diharapkan komunitas COK dapat melakukan
pemeriksaan berkelanjutan pada masyarakat .
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pelatihan penggunaan spignomanometer untuk
mengikur tekanan darah diharapkan komunitas dapat :
a. Memahami pengertian hipertensi dan penyebabnya
b. Memahami pencegahan hipertensi
c. Mengerti dan dapat melakukan pengukuran tekanan darah
menggunakan alat ukur spignomanometer
d. Melanjutkan program kesehatan yang telah disepakati bersama secara
berkelanjutan.
3. Pokok Bahasan :
Pelatihan penggunaan spigomanometer untuk mengukur tekanan darah
4. Subpokok Bahasan
a. Pengenalan alat spignomanometer
b. Pengajaran cara penggunaan spignomanometer
c. Menjelaskan intrepretasi hasil pengukuran tekanan darah.
5. Waktu
1 x 60 menit
6. Bahan / Alat yang digunakan
spignomanometer
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Ceramah, diskusi dan demonstrasi
b. Landasan Teori : Pelatihan Kesehatan
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Menjekaskan pengukuran hipertensi
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan menggunakan spignomanometer
5. Mengevaluasi pemahaman
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan waktu dengan komunitas sasaran. Mahasiswa
menyediakan alat yang dibutuhkan untuk pelatihan kesehatan dasar.
9. Kegiatan Pelatihan Kesehatan Dasar
Tindakan
Proses Kegiatan Penyuluh Kegiatan Waktu
Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka 1. Menjawab 5 menit
salam
2. Memperkenalkan
diri 2. Mendenga
rkan
3. Menjelaskan
dengan
tujuan umum dan
seksaman
tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan 1. Mendengarka 50 menit
hipertensi n dengan
2. Menjelaskan seksama
bahwa banyak
2. Melakukan
masyarakat yang
praktik
mengalami
bersama
hipertensi
dengan
3. Menjelaskan alat mahasiswa
spignomanometer
3. Melakukan
4. Mengajari cara praktik
penggunaan penggunaan
spignomanometer spignomano
untuk mengukur meter secara
tekanan darah mandiri
Penutup 1. Mengevaluasi 1. Menjawab 5 Menit
materi yang evaluasi
disampaikan
2. Menjawab
2. Menutup salam
pelatihan dengan penutup
ucapak
terimakasih dan
salam

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa itu hipertensi
b. Bagaimana penggunaan alat spignomanometer
c. Bagaimana intepretasi hasil pengukuran tekanan darah
MATERI

1. Definisi Hipertensi

Menurut WHO dalam Nasrin (2003), hipertensi atau darah tinggi adalah
suatu penyakit dimana terjadi peningkatan tekanan sitolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari
95 mmHg. hipertensi atau dalam bahasa Indonesia darah rendah, adalah
suatu penyakit dimana terjadi peningkatan tekanan darah diatas normal
(120/80 mmHg) yaitu sebesar 160/90 mmHg atau diatasnya. Dengan
tekanan yang tinggi ini, akan membawa dampak atau komplikasi yang
buruk pada manusia jika tidak segera diatasi. Melihat angka kasus
hipertensi yang sangat tinggi, masalah ini harus mendapat perhatian serius
dari semua kalangan seperti mahasiswa. Hipertensi adalah faktor resiko
utama untuk penyakit kardiovaskular aterosklerotik, gagal ginjal.
Hipertensi menimbulkan resiko mordibitas atau mortalitas dini, yang
meningkat saat tekanan sistolik dan diastolik meningkat (Brunner &
Suddarth, 2013).

2. Pencegahan Hipertensi

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardivaskular (2015), ada


beberapa pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan, seperti menjalani
pola hidup sehat, seperti:

- Menurunkan berat badan


- Mengurangi asupan garam
- Olah raga 30-60 menit per hari
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Berhenti merokok
3. Tatacara Penggunaan Spignomanometer

1. Memberi tahu klien

2. Lengan baj dibuka dan digulung


3. Manset transmiter dipasang pada lengan atas dengan karet berada disisi
luar tangan

4. Pompo transmiter dipasang

5. Denyut ditangan lengan atas (arteri brakialis) diraba lalu stetoskop


ditempatkan pada daerah tersebut bersaam dengan meraba denyutan
arteri di pergelangan tangan

6. Pompa spignomanometer secara pelan

7. Raba sampai tidak ada denyutan dan lepas pompa spigmonameter


secara perlahan

8. Tentukan denyutan pertama untuk mendaptkan tekanan sistolik

9. Catat hasil pengukuran

4. Interpretasi Hasil Pengukuran

a. Tekanan Darah Sistolik Tekanan darah sistolik (tekanan sistolik)


didefinisikan sebagai tekanan maksimal yang timbul dalam arteri
selama sistolik jantung. Tekanan sistolik yang normal adalah 120
mmHg. Tekanan ini berkisar antara 110 dan 140 mmHg. 11. Tekanan
darah sistolik ditentukan pada denyutan pertama saat balon
spigmomanometer dilepas secara perlahan.

b. Tekanan Darah Diastolik Tekanan darah diastolik (tekanan diastolik)


didefinisikan sebagai tekanan minimal yang timbul dalam arteri selama
diastolik jantung. Tekanan diastolik yang normal adalah 80 mmHg.
Tekanan ini berkisar antara 60 dan 80 mmHg.11. tekanan Diastolik
ditentukan pada denyutan 4/5 saat balon spigmomanometer dilepas
secara perlahan.
Lampiran 3 Leaflet
Lampiran 4

Lampiran 5
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PBL
KOMUNITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG
MODIFIKASI LINGKUNGAN 2016/2017

DAFTAR HADIR

Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Modifikasi Lingkungan untuk


Meminimalisir Banyaknya Jumlah Nyamuk oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember. Pada hari Jumat tanggal 04 Bulan November
tahun 2016 jam 09.00 WIB s/d selesai bertempat di SMA RW 010 Lingkungan
Kaliwining Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.
17.

18.

19.

20.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS MENGENAI PENYAKIT
CHIKUNGUNYA DI RW 010 LINGKUNGAN KALIWINING
KELURAHAN WIROLEGI KECAMATAN
SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas


dengan dosen pengampu Ns. Latifa Aini S., M. Kep, Sp. Kom

oleh
Kelompok 3C
Siti Zainab Fawzyah AzhariNIM 142310101011
Leony Ayu Lestari NIM 142310101017
Novela Imania Rosa NIM 142310101031
Rize Kumala Putri Pratiwi NIM 142310101043
Rischa Isrotul Nur A fida NIM 142310101067
Rini Sulistyowati NIM 142310101092
Ika Adelia Susanti NIM 142310101093
Nuril Fauziah NIM 142310101103
Angga Dwi Nugroho NIM 142310101114
Dewi Wulan Pratiwi NIM 142310101138
Anggario Eka Kifliannur NIM 142310101140

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. PENGKAJIAN
A. DATA INTI
I. Data Organisasi
a. Lokasi Wilayah :RW 010 Lingkungan
Kaliwining Kelurahan
Wirolegi
b. Luas Wilayah :
c. Batas Wilayah : Lingkungan Kaliwining
berbatasan dengan lingkungan
Krajan dan Kelurahan
Antirogo
II. Demografi
a. Jumlah Penduduk : 597 Jiwa
Berdasarkan jenis kelamin
- Laki-laki : 289 Jiwa
- Perempuan : 308 Jiwa
Berdasarkan kelompok usia
- Bayi : 36 Orang
- Anak-anak : 97 Orang
- Remaja : 157 Orang
- Dewasa : 246 Orang
- Lansia : 61 Orang
Berdasarkan agama
- Islam : 518
- Kristen : 79
- Khatolik : -
- Hindu : -
- Budha : -

Berdasarkan suku bangsa


- Jawa : 127 Orang
- Madura : 470 Orang
- Lain – lain :0 Orang
b. Kepadatan Penduduk : ……………Orang / Km²
c. Pertambahan penduduk :
d. Jumlah KK : 316 KK

III. Data Status Kesehatan


a. Kesehatan Ibu dan Anak
1. Jumlah ibu hamil : 16 Orang
2. Pemeriksaan kehamilan
- Teratur : 14 Orang (87,5 %)
- Tidak teratur :2 Orang (12,5 %)
3. Kelengkapan Imunisasi TT
- Lengkap :9 Orang (56,25 %)
- Belum lengkap :7 Orang (43,75 %)
4. Jumlah balita : 31 Orang
5. Pemeriksaan balita ke Posyandu / Puskesmas
- Teratur : 31 Orang (100 %)
- Tidak teratur :0 Orang (0 %)
6. Kelengkapan Imunisasi balita
- Lengkap : 31 Orang (31 %)
- Belum lengkap :0 Orang (0 %)
7. Status gizi balita berdasar KMS
- Garis Hijau : 29 (93,54 %)
- Garis Kuning : 2 (6, 46 %)
- Garis Merah : 0 (0 %)
b. Keluarga Berencana
1. Jumlah PUS : 56 Orang
2. Keikutsertaan PUS pada program KB
- Ikut program KB : 37 oraang (66,07 %)
- Belum ikut KB : 19 orang (33,93 %)

3. Jenis kontrasepsi yang diikuti


- IUD : 8 Orang
- Pil : 33 Orang
- Kondom : - Orang
- Suntik : 9 Orang
- Susuk : 3 Orang
- MOW : - Orang
- MOP : - Orang
- Tidak KB : 3 Orang
c. Kesehatan Remaja
1. Jumlah Penduduk
usia remaja : 157 Orang (26,29 %)
2. Jenis kegiatan penduduk remaja mengisi waktu luang :
- Kumpul - kumpul : 58 (36,94 %)
- Mengikuti kursus : 30 (19,1 %)
- Olahraga : 47(29,93 %)
- Remaja masjid / Gereja : 9 (5,73 %)
- Mengurus Ayam : 13 (8,28 %)
d. Kesehatan Lansia
1. Jumlah penduduk lanjut usia : 61 Orang
2. Keadaan kesehatan lansia
- Ada masalah Hipertensi : 31 (50,81 %)
- Tidak ada masalah : 30 (49,19 %)
e. Distribusi penyakit di masyarakat
1. ISPA : 2 Orang (0,33 %)
2. Diare : 11 Orang (1,84 %)
3. DHF : 0 Orang (0 %)
4. Penyakit kulit : 0 Orang (0 %)
5. Hipertensi : 54 Orang (9,04 %)
6. DM : 5 Orang (0.83 %)
7. TB Paru : 5 Orang (0,83 %)
8. Chikungunya : 143 orang (23,95 %)
9. Hipotensi : 26 orang (4,35 %)
10. Low Back Pain : 46 orang (7,7 %)

B. DATA SUBSYSTEM
I. Lingkungan Fisik
a. Sumber air dan air minum
1. Penyediaan air bersih
- PAM : 0 (0 %)
- Sumur : 316 rumah (100 %)
- Sungai : 0 (0%)
- Lain – lain (sebutkan) : - (-%)
2. Penyediaan air minum
- PAM : 0 (0%)
- Sumur : 316 rumah (100 %)
- Sungai : 0 (0 %)
- Lain – lain (sebutkan) : - (-%)
3. Pemanfaatan air minum
- PAM : 0 (0 %)
- Air mineral steril : 0 (0 %)
4. Pengelolaan air minum
- Selalu dimasak : 267 rumah (84,49 %)
- Kadang – kadang dimasak : 0 (0 %)
- Tidak pernah dimasak : 0 (0 %)
- Air mineral : 31 rumah (9,8 %)
- Air isi ulang : 18 rumah (5,69 %)
b. Saluran pembuanan air / sampah
1. Kebiasaan membuang sampah :
- Ditimbun : 257 rumah (81,32 %)
- Dibakar : 59 rumah (18,67 %)
- Diangkut petugas : 0 (0 %)
- Lain – lain (sebutkan) : 0 (0 %)
2. Pembuangan air limbah
- Got : 316 rumah (100 %)
- Sungai : 0 (0 %)
- Kolam : 0 (0 %)
- Lain – lai (sebutkan) : 0 (0 %)
3. Keadaan pembuangan air limbah
- Meluber kemana – mana : 29 rumah (9,17 %)
- Lancar : 287 rumah (90,82 %)
c. Kandungan lemak
1. Kepemilikan kandang ternak
- Ya : 237 rumah (75 %)
- Tidak : 79 rumah (25 %)
2. Letak kandang ternak
- Di luar rumah : 237 rumah (100 %)
- Di dalam rumah : 0 (0 %)
d. Jamban
1. Kepemilikan jamban
- Memiliki jamban : 316 rumah (100 %)
- Tidak memiliki jamban : 0 (0 %)
2. Macam jamban yang dimiliki
- Septic tank : 316 rumah (100 %)
- Sumur cemplung : 0 (0 %)
- Sumur dengan perserapan : 0 (0 %)
3. Bila tidak mempunyai jamban berak di
- WC umum : 0 (0 %)
- Jamban tetangga : 0 (0 %)
- Sungai : 0 (0 %)
- Sawah : 0 (0 %)
4. Keadaan jamban
- Bersih : 273 rumah (86,39 %)
- Kotor : 43 rumah (13,60 %)
e. Keadaan rumah
1. Tipe rumah
- Type A (tembok) : 315 rumah (99,68 %)
- Type B (1/2 tembok) : 1 rumah (0,32 %)
- Type C (Papan atas) : 0 (0 %)
2. Status rumah
- Milik sendiri : 316 (100 %)
- Kontrak : 0 (0 %)
3. Lantai rumah
- Tanah : 0 (0 %)
- Papan : 0 (0 %)
- Tegel /semen : 316 rumah (100 %)
4. Ventilasi
- Ada : 316 rumah (100 %)
- Tidak ada : 0 (0 %)
5. Luas kamar tidur
- Memenuhi syarat : tidak terkaji
- Tidak memenuhi syarat : tidak terkaji
6. Penerangan rumah oleh cahaya matahari
- Baik : 253 rumah (80,06 %)
- Cukup : 40 rumah (12,66 %)
- Kurang : 23 rumah (7,28 %)
f. Halaman rumah
1. Kepemilikan
- Memiliki : 316 rumah (100 %)
- Tidak memiliki : 0 (0 %)

2. Pemanfaatan pekarangan / halama rumah


- Ya : 316 rumah (100 %)
- Tidak : 0 (0 %)
3. Jenis pemanfaatan pekarangan rumah
- Sayuran : tidak terkaji
- Buah – buahan : tidak terkaji
- Toga : tidak terkaji
- Tanaman : tidak terkaji
- Lain – lain (sebutkan) : tidak terkaji
4. Keadaan pekarangan
- Bersih : 251 rumah (79,43 %)
- Kotor : 65 rumah (20,56 %)

II. Pendidikan
a. Distribusi penduduk berdasarkan kegiatan pendidikan (usia sekolah)
- Penduduk sekolah : tidak terkaji
- Penduduk tidak sekolah : tidak terkaji
b. Distribusi penduduk berdasarkan jenis pendidikan
- Pedidikan formal : tidak terkaji
- Pendidikan non-formal : tidak terkaji
c. Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal
- Tidak sekolah / buta aksara : tidak terkaji
- SD : tidak terkaji
- SLTP : tidak terkaji
- SMU : tidak terkaji
- PT : tidak terkaji
III. Fasilitas umum dan kesehatan
a. Fasilitas umum
1. Sarana pendidikan formal
- Jumlah TK :2 Buah
- Jumlah SD/ sederajat :1 Buah
- Jumlah SLTP / sederajat :0 Buah
- Jumlah SMU / sederajat :1 Buah
- Jumlah PT / sederajat :0 Buah
2. Sarana kegiatan kelompok
- Karang taruna : 1 Kelompok
- Pengajian : 2 Kelompok
- Ceramah agama x/bulan : 4 x / bulan
- PKK : 1 x / bulan
- Pondok pesantren / TPA
Kelompok :1 Kelompok
- Lain – lain (sebutkan) :-
3. Sarana ibadah
- Jumlah masjid : 1 Buah
- Mushola : 5 Buah
- Gereja : 1 Buah
- Pura / Vihara : 0 Buah
4. Sarana olahraga
- Lapangan sepak bola : 0 Buah
- Lapangan Bola volley : 0 Buah
- Lapangan bulu tangkis : 0 Buah
- Lain – lain (sebutkan) : 0 Buah
5. Tempat perkumpulan umum
- Balai desa : 1 Buah
- Dukuh : 3 Buah
- RW : 4 Buah
- RT : 16 Buah
b. Fasilitas kesehatan
1. Jenis fasilitas kesehatan
- Puskesmas pembantu : 0 Buah
Jarak dari desa : 0 Km
- Puskesmas : 0 Buah
Jarak dari desa :0 Km
- Rumah sakit : 0 Buah
Jarak dari desa : 0 Km
- Praktek dokter swasta : 0 Buah
- Praktek bidan / Polindes : 1 Buah
- Praktek kesehatan lain
(sebutkan) : 0 Buah
- Tukang gigi : 0 Buah
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
- Puskesmas pembantu :0 Buah
- Puskesmas : 0 Buah
- Rumah sakit : 0 Buah
- Praktek dokter swasta : 0 Buah
- Praktek bidan / Polindes : 1 Buah
- Praktek kesehatan lain
(sebutkan) : 0 Buah

IV. Sosial Ekonomi


a. Karakteristik pekerjaan
1. Jenis pekerjaan
- PNS / Polisi / TNI : 15 (2,51%)
- Pegawai swasta : 45 (7,53 %)
- Wiraswasta : 65 (10,88 %)
- Petani (sawah / tambak) : 80 (13,40 %)
- Buruh tani / buruh pabrik : 34 (5,6 %)
- Nelayan : 0 (0 %)
- Ibu rumah tangga : 150 (25,12%)
2. Status pekerjaan penduduk > 18 tahun < 65 tahun
- Penduduk bekerja : 358 (60 %)
- Penduduk tidak bekerja : 239 (40 %)

b. Pusat kegiatan ekonomi


- Pasar tradisional :1 Buah
- Pasar swalayan :3 Buah
- Toko kelontong : 25 Buah
c. Penghasilan rata – rata perbulan
- < Rp. 450.000 / bulan : tidak terkaji
- Rp. 450.000 – Rp. 600.000 : tidak terkaji
- Rp. 600.000 – Rp. 800.000 : tidak terkaji
- > Rp. 800.000 / bulan : tidak terkaji
- Lain – lain (sebutkan) : tidak terkaji
d. Pengeluaran rata – rata perbulan
- < Rp. 150.000 / bulan : tidak terkaji
- Rp. 150.000 –Rp. 300.000 : tidak terkaji
- Rp. 300.000 – Rp. 500.000 : tidak terkaji
- > Rp. 500.000 / bulan : tidak terkaji
- Lain – lain (sebutkan) : tidak terkaji
e. Kepemilikan industri
Ada
Tidak ada

f. Jenis industri kecil


Makanan
Pakaian
Sepatu
V. Keamanan dan Transportasi
a. Keamanan
- Pemadam kebakaran :0 Buah
- Instansi polisi :1 Buah
- Poskamling :8 Buah

b. Transportasi
1. Fasilitas transpotasi
- Jalan raya :2 ± Km
- Jalan tol :0 ± Km
- Jalan setapak :5 ± Km
2. Alat transportasi yang dimiliki masyarakat
- Tidak punya : 11 (1,84 %)
- Sepeda pancal : 54 (9,04 %)
- Sepeda motor : 216 (36,18 %)
- Mobil : 5 (0,83 %)
- Lain – lain (sebutkan) :-
3. Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat
- Angkutan / kendaraan umum : tidak terkaji
- Kendaraan pribadi : tidak terkaji

VI. Politik dan Pemerintahan


a. Struktur organisasi pemerintahan
Ada Tidak ada
b. Kelompok pelayanan kepada masyarakat (PKK, Karang taruna, Panti,
LKMD, Posyandu, UKGMD)
Ada Tidak ada
c. Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan
Ada Tidak ada

d. Peran serta partai politikdalam pelayanan kesehatan


Ada Tidak ada

VII. Komunikasi
a. Fasilitas komunikasi yang ada di masyarakat
- Radio : 10 (3,16 %)
- TV : 298 (94,30 %)
- Telepon : 176 (55,69 %)
- Majalah : 35 (11,07 %)
- Lain – lain (sebutkan) :0
b. Teknik penyampaian informasi kepada masyarakat
Radio – TV
Papan pengumuman
Pengeras suara keliling
Lain – lain (sebutkan)

VIII. Sarana rekreasi


- Tempat wisata alam : 0 Buah
- Kolam renang : 0 Buah
- Taman kota : 0 Buah
- Bioskop : 0 Buah
- Lain – lain (sebutkan) : 0 Buah

IX. Persepsi
 Dalam masalah kesehatan tingkat pengetahuan masyarakatnya
sudah mulai maju, tidak terlalu ketinggalan, walaupun dikatakan
melek kesehatan namun masyarakat masih minim informasi
kesehatan, kebanyakan dari masyarakat mendapatkan informasi
dari mulut kemulut dan jarang yang langsung dari tenaga
kesehatan. Sikap yang di tunjkkan oleh masyarakat sudah baik
dalam mengahdapi masalah kesehatan dimana mereka
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Masalah kesehatan
yang di hadapi masyarakat akhir-akhir ini adalah chikungunya dan
mereka beranggapan bahwa masalah chikungunya adalah masalah
yang sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas mereka.
 Untuk pemeriksaan kesehatan di masyarakat masih sangat kurang,
dimana masyarakat tidak pernah memeriksaan kondisi mereka jika
tidak sedang sakit atau memang sedang ada pemeriksaan gratis dari
para tenaga kesehatan.

2. ANALISA DATA
NO PENGELOMPOKAN KEMUNGKINAN MASALAH
DATA PENYEBAB KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1. DS: a. Penumpukan Penyimpangan
a. Masyarakat
sampah di kesehatan
mengatakan bahwa
lingkungan komunitas
masyarakat RW 010 b. Musim hujan yang
sebagian besar menyebabkan
mengalami banyak genangan
c. Prinsip 3M tidak
chikungunya
b. Masyarakat mengeluh diterapkan dengan
merasa nyeri pada benar
d. Modifikasi
bagian persendian
c. Masyarakat lingkungan kurang
mengatakan bahwa diterapkan dengan
tidak mengetahui cara baik
mengatasi demam yang
terjadi pada
chikungunya
d. Masyarakat
mengatakan bahwa
tidak mengetahui
penyebab pasti dari
chikungunya
e. Masyarakat
mengatakan bahwa
tidak mengetahui cara
pencegahan pada
chikungunya
DO:
a. Terdapat penumpakan
sampah di beberapa
rumah warga
b. Terdapat tempat
pengepulan rongsokan
yang dijadikan sebagai
mata pencaharian
warga sekitar
c. Terdapat selokan yang
terlihat genangan air
dan airnya tidak dapat
mengalir

3. SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosa Pentingnya Perubahan positif Penyelesaian Total


score
keperawatan penyelesaian untuk untuk
komunitas masalah penyelesaian di Peningkatan
Ketidakefektifan 1 : rendah
komunitas kualitas hidup
2 : sedang
kesehatan 0 : tidak ada 0 : tidak ada
3 : tinggi
1 : rendah 1 : rendah
komunitas
2 : sedang 2 : sedang
3 : tinggi 3 : tinggi
1. Pendidikan 3 2 2 7
kesehatan
mengenai
skrining
penyakit
chikungunya

2. Pendidikan 3 3 3 9
kesehatan
mengenai cara
pencegahan
chikungunya

3. Pendidikan 3 2 2 7
kesehatan
mengenai cara
pemberantasan
sarang nyamuk
di rumah

4. Pelatihan 3 2 2 7
penanganan
demam akibat
terjadinya
penyakit
chikungunya

5. Pelatihan 3 2 3 8
penanganan
nyeri sendi
akibat
terjadinya
penyakit
chikungunya

6. Pendidikan 3 2 2 7
pemberian
nutrisi pada
orang yang
mengalami
chikungunya

7. Pendidikan 3 3 3 9
kesehatan
pencegahan
nyamuk dengan
menggunakan
losion

8. Pendidikan 3 3 3 9
kesehatan
kepada kader
untuk program
jumantik

9. Pendidikan 3 2 3 8
kesehatan
mengenai
pentingnya
istirahat dan
tidur untuk
meningkatkan
status kesehatan
masyarakat

10. Pendidikan 3 2 2 7
kesehatan
mengenai
pencegahan
komplikasi dari
penyakit
chikungunya

11. Melakukan 3 3 3 9
modifikasi
lingkungan
bersama
masyrakat
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Evaluasi

No. Diagnosis Tujuan Rencana Kegiatan Aktivitas Indikator Evaluator


Manajemen

1. Penyimpangan Setelah dilakukan NIC: 1. Pendidikan 1. Masyarakat - Rini


kesehatan asuhan kesehatan dapat Sulistyowati
1. Manajemen penyakit - Novela
komunitas keperawatan mengenai memahami
menular Imania Rosa
berhubungan komunitas selama 2. Pengembangan skrining konsep dasar
- Rischa
dengan 3x seminggu kesehatan komunitas penyakit dari penyakit
Isrotul Nur
banyaknya dengan tujuan dan 3. Manajemen lingkungan chikungunya Chikungunya
Afida
komunitas 2. Pendidikan
angka kejadian kriteria hasil mulai dari - Anggario
4. Perlindungan kesehatan
penyakit yaitu: definisi Eka
lingkungan yang mengenai
menular hingga Kifliannur
NOC: berisiko cara - Angga Dwi
chikungunya. 5. Manajemen pencegahanny
pencegahan Nugroho
- Status sumberdaya keuangan a
(Domain 1, kode - Dewi Wulan
6. Skrining kesehatan chikungunya 2. Masyarakat
kesehatan
00215) 7. Pengembangan 3. Pendidikan Pratiwi
dapat
komunitas - Ika Adelia
program kesehatan
- Status imun mengetahui
8. Pemasaran sosial Susanti
mengenai
komunitas 9. Surveilans komunitas pencegahan - Nuril
- Kontrol risiko 10. Pendidikan kesehatan cara Chikungunya Fauziah
11. Peningkatan kesadaran - Leony Ayu
komunitas: pemberantas dengan 3M
kesehatan 3. Masyarakat Lestari
Penyakit an sarang
12. Monitor kebijakan - Siti Zainab
dapat
menular nyamuk di
kesehatan Fawzyah
- Keefektifan mengetahui
13. Manajemen imunisasi rumah
Azhari
skrining 4. Pelatihan serta
atau faksinasi - Rize Kumala
kesehatan 14. Identifikasi resiko penanganan mengaplikasik
Putri Pratiwi
komunitas demam an
akibat pemberantasa
terjadinya n sarang
penyakit nyamuk yang
chikungunya benar
5. Pelatihan 4. Masyarakat
penanganan dapat
nyeri sendi mengatasi
akibat demam
terjadinya sebagai gejala
penyakit awal dari
chikungunya timbulnya
6. Pendidikan
penyakit
pemberian Chikungunya
5. Masyarakat
nutrisi pada
dapat
orang yang
memahami
mengalami
cara
chikungunya
7. Pendidikan mengatasi
kesehatan nyeri sendi
pencegahan yang
nyamuk merupakan
dengan tanda gejala
menggunaka awal pada
n losion penyakit
8. Pendidikan
Chikungunya
kesehatan 6. Masyarakat
kepada dapat
kader untuk mengerti
program tentang nutrisi
jumantik yang
9. Pendidikan
diberikan pada
kesehatan
penderita
mengenai Chikungunya
7. Masyarakat
pentingnya
dapat
istirahat dan
meminimalka
tidur untuk
n risiko
meningkatka
gigitan
n status
nyamuk
kesehatan
dengan
masyarakat
10. Pendidikan pemberian
kesehatan losion anti
mengenai nyamuk
8. Masyarakat
pencegahan
dapat
komplikasi
memahami
dari penyakit
pentingnya
chikungunya
11. Melakukan istirahat dan
modifikasi tidur bagi
lingkungan penderita
bersama Chikungunya
masyrakat untuk
mengurangi
kelelahan
sehingga
dapat
meningkatkan
sistem
kekebalan
tubuh
penderita
9. Masyarakat
dapat
mencegah
timbulnya
komplikasi
penyakit yang
lain dari
Chikungunya
10. Masyarakat
dapat
memahami
pentingnya
pemeliharaan
lingkungan
yang bersih
agar tidak
menjadi
sarang
nyamuk
penyebab
Chikungunya
5. POA (PLAN OF ACTION)
No Rencana Tujuan Sumberdaya
Kegiatan Kegiatan Penanggu Waktu Alokasi Tempat
ng Jawab Pelaksana Dana Pelaksana
an an
1. Pendidikan Untuk Rini Kamis, 3 Kelomp Rumah Ibu
kesehatan mengetahui Sulistyowa November ok 3C Siti
mengenai pengertian ti 2016
skrining penyakit
penyakit chikungunya
chikungun , penyebab,
ya dan tanda
gejala untuk
mendeteksi
awal
kejadian
penyakit
chikungunya
2. Pendidikan Untuk Novela Jum’at, 4 Kelomp SMA KH
kesehatan memberikan Imania November ok 3C Agus
mengenai informasi Rosa 2016 Salim
cara dan
pencegaha pengetahuan
n kepada
chikungun masyarakat
ya mengenai
pencegahan
chikungunya
dengan cara
3M yaitu
menguras,
menutup,
dan
mengubur
3. Pendidikan Untuk Rischa Jum’at, 4 Kelomp Rumah Ibu
kesehatan mengetahui Isrotul Nur November ok 3C Kader (Ibu
mengenai penyebab Afida 2016 Wika
cara terjadinya Wulandari)
pemberant sarang
asan sarang nyamuk,
nyamuk di pemberantas
rumah an sarang
nyamuk dan
dapat
diaplikasika
n dalam
kehidupan
sehari-hari

4. Pelatihan Untuk Anggario Kamis, 3 Kelomp Rumah Ibu


penangana menangani Eka November ok 3C Siti
n demam gejala awal Kifliannur 2016
akibat dari
terjadinya penyakit
penyakit chikungunya
chikungun
ya

5. Pelatihan Untuk Angga Kamis, 3 Kelomp Rumah Ibu


penangana menangani Dwi November ok 3C Siti
n nyeri gejala awal Nugroho 2016
sendi dari
akibat penyakit
terjadinya chikungunya
penyakit dan agar
chikungun tidak
ya memperpara
h terjadinya
nyeri sendi
6. Pendidikan Agar dapat Dewi Jum’at, 4 Kelomp PAUD
pemberian membentuk Wulan November ok 3C Catleya 49
nutrisi dan Pratiwi 2016 RW 10
pada orang memelihara Lingkunga
yang jaringan n
mengalami tubuh, Kaliwining
chikungun memperoleh
ya tenaga,
mengatur
sistem
fisiologi
organ di
dalam tubuh
dan
melindungi
tubuh
terhadap
serangan
penyakit
7. Pendidikan Untuk Ika Adelia Jum’at, 4 Kelomp PAUD
kesehatan meminimalk Susanti November ok 3C Catleya 49
pencegaha an resiko 2016 RW 10
n nyamuk tergigit oleh Lingkunga
dengan nyamuk n
mengguna penyebab Kaliwining
kan losion penyakit
chikungunya
8. Pendidikan Untuk Nuril Jum’at, 4 Kelomp Rumah Ibu
kesehatan memberikan Fauziah November ok 3C Kader (Ibu
kepada program 2016 Wika
kader yang bisa Wulandari)
untuk dilakukan
program kader dan
jumantik masyarakat
selama
setiap
minggu
sekali
9. Pendidikan Untuk Leony Ayu Kamis, 3 Kelomp Rumah Ibu
kesehatan mempercepa Lestari November ok 3C Siti
mengenai t proses 2016
pentingnya penyembuha
istirahat n penyakit
dan tidur chikungunya
untuk ini,
meningkat penderita
kan status disarankan
kesehatan untuk
masyarakat istirahat
secara total.
Istirahat
yang cukup
diperlukan
untuk
menjaga
kondisi
tubuh agar
tidak terlalu
lelah, dan
sistem
kekebalan
tubuh akan
secara
perlahan
mengurangi
penyebaran
virus
chikungunya
dalam
tubuh.
10. Pendidikan Untuk Siti Zainab Kamis, 3 Kelomp Rumah Ibu
kesehatan mencegah Fawzyah November ok 3C Siti
mengenai komplikasi Azhari 2016
pencegaha atau
n timbulnya
komplikasi penyakit
dari baru akibat
penyakit penyakit
chikungun chikungunya
ya
11. Melakukan Merupakan Rize Jum’at, 4 Kelomp PAUD
modifikasi suatu bentuk Kumala November ok 3C Catleya 49
lingkungan pengelolaan Putri 2016 RW 10
bersama lingkungan Pratiwi Lingkunga
masyrakat terdiri dari n
suatu Kaliwining
transformasi
fisik yang
permanen
atau
berjangka
panjang
terhadap
tanah, air
dan tumbuh-
tumbuhan,
dengan
tujuan untuk
mencegah,
menghilang
kan atau
menurunkan
habitat larva
tanpa
menyebabka
n pengaruh
merugikan
yang tidak
perlu
terhadap
kualitas
lingkugan
manusia.

Anda mungkin juga menyukai