Oleh:
MAKALAH
Oleh:
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Wilayah Kecamatan Sumbersari mempunyai luas wilayah 35.32 Km2
dimana merupakan salah satu Kecamatan yang ada di wilayah kota selain
Kecamatan Patrang dan Kaliwates. Kecamatan Sumbersari terdiri dari 7
(tujuh) Kelurahan dan 33 Lingkungan, 152 Rukun Warga (RW) dan 519
Rukun Tetangga (RT).Penduduk Kecamatan Sumbersari berjumlah 127.050
jiwa terdiri dari 61.672 penduduk laki-laki dan 65.379 penduduk perempuan.
Kelurahan Kranjingan merupakan kelurahan yang berada di kecamatan
Sumbersari, Kelurahan Kranjingan secara keseluruhan memiliki jumlah
penduduk sebanyak 7.350 orang. Secara khusus, RT 02 RW 15 sebagai tempat
Praktik Belajar Lapang terdiri dari 91 jiwa dimana 51 jiwa adalah berjenis
kelamin laki laki dan 40 jiwa adalah perempuan.
Pada pembelajaran di Praktek belajar lapangan (PBL) yang telah
dilakukan merupakan aplikasi langsung terhadap masyarakat, setelah
dilakukan pengkajian pada masyarakat lingkungan Krajan, Kelurahan
Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, permasalahan
kesehatan pada masyarakat beraneka ragam.
Dari data yang kami dapatkan dari Praktik Belajar Lapang (PBL) didapati
bahwa masalah yang paling dominan adalah penyakit hipertensi dengan
jumlah sekitar 55 orang ari total masyarakatnya. Didapat juga ada 6
masyarakat yang masuk usia lansia dengan 5 kasus hipertensi. Menurut
wawancara yang dilakukan, masalah hipertensi yang sangat tinggi di
Kelurahan Kranjunagn tersebut disebabkan oleh masyarakat yang jarang
memeriksakan kesehatannya karena merasa malu, faktor jarak antara rumah
dan pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau terutama oleh lansia, dan
karena belum adanya posyandu lanisa. Dari maslaah ini, perlu diangkat suatu
solusi bersama untuk bersama sama menyelesaikan permasalah masyarakat
Kelurahan Kranjingan.
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Memberikan pelatihan kepada anggota komunitas C.O.K atau Comunity
Oreng Kranjingan di Lingkungan Krajan, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan
Sumbersari, Kabupaten Jember agar mengetahui bagaimana cara mengontrol
hipertensi pada rt 02 rw 15 lingkungan kranjingan.
2.2.2 Tujuan Khusus
a. Anggota komunitas C.O.K di RW 015 Lingkungan Krajan Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari dapat mengetahui cara mengontrol
hipertensi pada rw 015 lingkungan Kranjingan.
b. Anggota komunitas C.O.K di RW 015 Lingkungan Krajan Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari mampu melakukan pemeriksaan
kesehatan yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan cek
gula darah yang diharapkan menjadi perpanjangan tangan program yang
dilaksanakan.
2.2 Manfaat
a. Untuk memberikan informasi mengenai pencegahan hipertensi dan
bagaimana cara memeriksa tekana darah menggunakan alat
Sphigmomanometer.
b. Sebagai langkah awal mengatasi masalah kesehatan masyarajat berupa
hipertensi dengan mengajari komunitas tentang cara mengukur tekanan
darah.
c. Sebagai penerapan asuhan keperawatan pada masyarakat RW 015
Lingkungan Krajan Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari.
a. Anggota C.O.K kurang kondusif karena kerap kali mereka ramai sendiri.
b. Saat pendidikan kesehatan dimulai Anggota C.O.K kurang serius dalam
memperhatikan materi yang diberikan.
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
a. Untuk sasaran
Jangan malu untuk mencari tahu informasi terkait kesehatan pada tempat
pelayanan kesehatan terdekat
b. Untuk tenaga kesehatan
a) Melakukan penyuluhan pada warga tentang bagaimana cara
mengontrol hipertensi dan cara mengatasi hipertensi dengan
mengatur pola makan.
b) Melakukan penyuluhan tentang membatasi kebiasaan cara makan
pada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
volume 2. Jakarta EGC
Mengetahui,
PJMK
BERITA ACARA
Pada hari Minggu tanggal 11 Bulan November tahun 2018 pukul 09.00 WIB s/d
selesai bertempat di Kediaman Bapak Catur, Lingkungan Krajan RT/RW 02/015,
Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember telah
dilaksanakan kegiatan Pelatihan Komunitas C.O.K Tentang Cara Pemeriksaan
Hipertensi oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir).
Mengetahui,
NIP 197109262009122001
Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik/Materi :Pelatihan Pengukuran Tekanan Darah Menggunakan
Spignomanometer
Sasaran :Masyarakat RW 15 Lingkungan Krajan Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Waktu :09.00 – selesai
Hari/tgl :04 November 2018
Tempat :Kediaman Bapak Catur, Lingkungan Krajan RT/RW
02/015, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari,
Kabupaten Jember
1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pelatihan penggunaan spignomanometer untuk
mengukur tekanan darah diharapkan komunitas COK dapat melakukan
pemeriksaan berkelanjutan pada masyarakat .
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pelatihan penggunaan spignomanometer untuk
mengikur tekanan darah diharapkan komunitas dapat :
a. Memahami pengertian hipertensi dan penyebabnya
b. Memahami pencegahan hipertensi
c. Mengerti dan dapat melakukan pengukuran tekanan darah
menggunakan alat ukur spignomanometer
d. Melanjutkan program kesehatan yang telah disepakati bersama secara
berkelanjutan.
3. Pokok Bahasan :
Pelatihan penggunaan spigomanometer untuk mengukur tekanan darah
4. Subpokok Bahasan
a. Pengenalan alat spignomanometer
b. Pengajaran cara penggunaan spignomanometer
c. Menjelaskan intrepretasi hasil pengukuran tekanan darah.
5. Waktu
1 x 60 menit
6. Bahan / Alat yang digunakan
spignomanometer
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Ceramah, diskusi dan demonstrasi
b. Landasan Teori : Pelatihan Kesehatan
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Menjekaskan pengukuran hipertensi
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan menggunakan spignomanometer
5. Mengevaluasi pemahaman
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan waktu dengan komunitas sasaran. Mahasiswa
menyediakan alat yang dibutuhkan untuk pelatihan kesehatan dasar.
9. Kegiatan Pelatihan Kesehatan Dasar
Tindakan
Proses Kegiatan Penyuluh Kegiatan Waktu
Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka 1. Menjawab 5 menit
salam
2. Memperkenalkan
diri 2. Mendenga
rkan
3. Menjelaskan
dengan
tujuan umum dan
seksaman
tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan 1. Mendengarka 50 menit
hipertensi n dengan
2. Menjelaskan seksama
bahwa banyak
2. Melakukan
masyarakat yang
praktik
mengalami
bersama
hipertensi
dengan
3. Menjelaskan alat mahasiswa
spignomanometer
3. Melakukan
4. Mengajari cara praktik
penggunaan penggunaan
spignomanometer spignomano
untuk mengukur meter secara
tekanan darah mandiri
Penutup 1. Mengevaluasi 1. Menjawab 5 Menit
materi yang evaluasi
disampaikan
2. Menjawab
2. Menutup salam
pelatihan dengan penutup
ucapak
terimakasih dan
salam
10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa itu hipertensi
b. Bagaimana penggunaan alat spignomanometer
c. Bagaimana intepretasi hasil pengukuran tekanan darah
MATERI
1. Definisi Hipertensi
Menurut WHO dalam Nasrin (2003), hipertensi atau darah tinggi adalah
suatu penyakit dimana terjadi peningkatan tekanan sitolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari
95 mmHg. hipertensi atau dalam bahasa Indonesia darah rendah, adalah
suatu penyakit dimana terjadi peningkatan tekanan darah diatas normal
(120/80 mmHg) yaitu sebesar 160/90 mmHg atau diatasnya. Dengan
tekanan yang tinggi ini, akan membawa dampak atau komplikasi yang
buruk pada manusia jika tidak segera diatasi. Melihat angka kasus
hipertensi yang sangat tinggi, masalah ini harus mendapat perhatian serius
dari semua kalangan seperti mahasiswa. Hipertensi adalah faktor resiko
utama untuk penyakit kardiovaskular aterosklerotik, gagal ginjal.
Hipertensi menimbulkan resiko mordibitas atau mortalitas dini, yang
meningkat saat tekanan sistolik dan diastolik meningkat (Brunner &
Suddarth, 2013).
2. Pencegahan Hipertensi
Lampiran 5
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PBL
KOMUNITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG
MODIFIKASI LINGKUNGAN 2016/2017
DAFTAR HADIR
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS MENGENAI PENYAKIT
CHIKUNGUNYA DI RW 010 LINGKUNGAN KALIWINING
KELURAHAN WIROLEGI KECAMATAN
SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
oleh
Kelompok 3C
Siti Zainab Fawzyah AzhariNIM 142310101011
Leony Ayu Lestari NIM 142310101017
Novela Imania Rosa NIM 142310101031
Rize Kumala Putri Pratiwi NIM 142310101043
Rischa Isrotul Nur A fida NIM 142310101067
Rini Sulistyowati NIM 142310101092
Ika Adelia Susanti NIM 142310101093
Nuril Fauziah NIM 142310101103
Angga Dwi Nugroho NIM 142310101114
Dewi Wulan Pratiwi NIM 142310101138
Anggario Eka Kifliannur NIM 142310101140
1. PENGKAJIAN
A. DATA INTI
I. Data Organisasi
a. Lokasi Wilayah :RW 010 Lingkungan
Kaliwining Kelurahan
Wirolegi
b. Luas Wilayah :
c. Batas Wilayah : Lingkungan Kaliwining
berbatasan dengan lingkungan
Krajan dan Kelurahan
Antirogo
II. Demografi
a. Jumlah Penduduk : 597 Jiwa
Berdasarkan jenis kelamin
- Laki-laki : 289 Jiwa
- Perempuan : 308 Jiwa
Berdasarkan kelompok usia
- Bayi : 36 Orang
- Anak-anak : 97 Orang
- Remaja : 157 Orang
- Dewasa : 246 Orang
- Lansia : 61 Orang
Berdasarkan agama
- Islam : 518
- Kristen : 79
- Khatolik : -
- Hindu : -
- Budha : -
B. DATA SUBSYSTEM
I. Lingkungan Fisik
a. Sumber air dan air minum
1. Penyediaan air bersih
- PAM : 0 (0 %)
- Sumur : 316 rumah (100 %)
- Sungai : 0 (0%)
- Lain – lain (sebutkan) : - (-%)
2. Penyediaan air minum
- PAM : 0 (0%)
- Sumur : 316 rumah (100 %)
- Sungai : 0 (0 %)
- Lain – lain (sebutkan) : - (-%)
3. Pemanfaatan air minum
- PAM : 0 (0 %)
- Air mineral steril : 0 (0 %)
4. Pengelolaan air minum
- Selalu dimasak : 267 rumah (84,49 %)
- Kadang – kadang dimasak : 0 (0 %)
- Tidak pernah dimasak : 0 (0 %)
- Air mineral : 31 rumah (9,8 %)
- Air isi ulang : 18 rumah (5,69 %)
b. Saluran pembuanan air / sampah
1. Kebiasaan membuang sampah :
- Ditimbun : 257 rumah (81,32 %)
- Dibakar : 59 rumah (18,67 %)
- Diangkut petugas : 0 (0 %)
- Lain – lain (sebutkan) : 0 (0 %)
2. Pembuangan air limbah
- Got : 316 rumah (100 %)
- Sungai : 0 (0 %)
- Kolam : 0 (0 %)
- Lain – lai (sebutkan) : 0 (0 %)
3. Keadaan pembuangan air limbah
- Meluber kemana – mana : 29 rumah (9,17 %)
- Lancar : 287 rumah (90,82 %)
c. Kandungan lemak
1. Kepemilikan kandang ternak
- Ya : 237 rumah (75 %)
- Tidak : 79 rumah (25 %)
2. Letak kandang ternak
- Di luar rumah : 237 rumah (100 %)
- Di dalam rumah : 0 (0 %)
d. Jamban
1. Kepemilikan jamban
- Memiliki jamban : 316 rumah (100 %)
- Tidak memiliki jamban : 0 (0 %)
2. Macam jamban yang dimiliki
- Septic tank : 316 rumah (100 %)
- Sumur cemplung : 0 (0 %)
- Sumur dengan perserapan : 0 (0 %)
3. Bila tidak mempunyai jamban berak di
- WC umum : 0 (0 %)
- Jamban tetangga : 0 (0 %)
- Sungai : 0 (0 %)
- Sawah : 0 (0 %)
4. Keadaan jamban
- Bersih : 273 rumah (86,39 %)
- Kotor : 43 rumah (13,60 %)
e. Keadaan rumah
1. Tipe rumah
- Type A (tembok) : 315 rumah (99,68 %)
- Type B (1/2 tembok) : 1 rumah (0,32 %)
- Type C (Papan atas) : 0 (0 %)
2. Status rumah
- Milik sendiri : 316 (100 %)
- Kontrak : 0 (0 %)
3. Lantai rumah
- Tanah : 0 (0 %)
- Papan : 0 (0 %)
- Tegel /semen : 316 rumah (100 %)
4. Ventilasi
- Ada : 316 rumah (100 %)
- Tidak ada : 0 (0 %)
5. Luas kamar tidur
- Memenuhi syarat : tidak terkaji
- Tidak memenuhi syarat : tidak terkaji
6. Penerangan rumah oleh cahaya matahari
- Baik : 253 rumah (80,06 %)
- Cukup : 40 rumah (12,66 %)
- Kurang : 23 rumah (7,28 %)
f. Halaman rumah
1. Kepemilikan
- Memiliki : 316 rumah (100 %)
- Tidak memiliki : 0 (0 %)
II. Pendidikan
a. Distribusi penduduk berdasarkan kegiatan pendidikan (usia sekolah)
- Penduduk sekolah : tidak terkaji
- Penduduk tidak sekolah : tidak terkaji
b. Distribusi penduduk berdasarkan jenis pendidikan
- Pedidikan formal : tidak terkaji
- Pendidikan non-formal : tidak terkaji
c. Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal
- Tidak sekolah / buta aksara : tidak terkaji
- SD : tidak terkaji
- SLTP : tidak terkaji
- SMU : tidak terkaji
- PT : tidak terkaji
III. Fasilitas umum dan kesehatan
a. Fasilitas umum
1. Sarana pendidikan formal
- Jumlah TK :2 Buah
- Jumlah SD/ sederajat :1 Buah
- Jumlah SLTP / sederajat :0 Buah
- Jumlah SMU / sederajat :1 Buah
- Jumlah PT / sederajat :0 Buah
2. Sarana kegiatan kelompok
- Karang taruna : 1 Kelompok
- Pengajian : 2 Kelompok
- Ceramah agama x/bulan : 4 x / bulan
- PKK : 1 x / bulan
- Pondok pesantren / TPA
Kelompok :1 Kelompok
- Lain – lain (sebutkan) :-
3. Sarana ibadah
- Jumlah masjid : 1 Buah
- Mushola : 5 Buah
- Gereja : 1 Buah
- Pura / Vihara : 0 Buah
4. Sarana olahraga
- Lapangan sepak bola : 0 Buah
- Lapangan Bola volley : 0 Buah
- Lapangan bulu tangkis : 0 Buah
- Lain – lain (sebutkan) : 0 Buah
5. Tempat perkumpulan umum
- Balai desa : 1 Buah
- Dukuh : 3 Buah
- RW : 4 Buah
- RT : 16 Buah
b. Fasilitas kesehatan
1. Jenis fasilitas kesehatan
- Puskesmas pembantu : 0 Buah
Jarak dari desa : 0 Km
- Puskesmas : 0 Buah
Jarak dari desa :0 Km
- Rumah sakit : 0 Buah
Jarak dari desa : 0 Km
- Praktek dokter swasta : 0 Buah
- Praktek bidan / Polindes : 1 Buah
- Praktek kesehatan lain
(sebutkan) : 0 Buah
- Tukang gigi : 0 Buah
2. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
- Puskesmas pembantu :0 Buah
- Puskesmas : 0 Buah
- Rumah sakit : 0 Buah
- Praktek dokter swasta : 0 Buah
- Praktek bidan / Polindes : 1 Buah
- Praktek kesehatan lain
(sebutkan) : 0 Buah
b. Transportasi
1. Fasilitas transpotasi
- Jalan raya :2 ± Km
- Jalan tol :0 ± Km
- Jalan setapak :5 ± Km
2. Alat transportasi yang dimiliki masyarakat
- Tidak punya : 11 (1,84 %)
- Sepeda pancal : 54 (9,04 %)
- Sepeda motor : 216 (36,18 %)
- Mobil : 5 (0,83 %)
- Lain – lain (sebutkan) :-
3. Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat
- Angkutan / kendaraan umum : tidak terkaji
- Kendaraan pribadi : tidak terkaji
VII. Komunikasi
a. Fasilitas komunikasi yang ada di masyarakat
- Radio : 10 (3,16 %)
- TV : 298 (94,30 %)
- Telepon : 176 (55,69 %)
- Majalah : 35 (11,07 %)
- Lain – lain (sebutkan) :0
b. Teknik penyampaian informasi kepada masyarakat
Radio – TV
Papan pengumuman
Pengeras suara keliling
Lain – lain (sebutkan)
IX. Persepsi
Dalam masalah kesehatan tingkat pengetahuan masyarakatnya
sudah mulai maju, tidak terlalu ketinggalan, walaupun dikatakan
melek kesehatan namun masyarakat masih minim informasi
kesehatan, kebanyakan dari masyarakat mendapatkan informasi
dari mulut kemulut dan jarang yang langsung dari tenaga
kesehatan. Sikap yang di tunjkkan oleh masyarakat sudah baik
dalam mengahdapi masalah kesehatan dimana mereka
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Masalah kesehatan
yang di hadapi masyarakat akhir-akhir ini adalah chikungunya dan
mereka beranggapan bahwa masalah chikungunya adalah masalah
yang sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas mereka.
Untuk pemeriksaan kesehatan di masyarakat masih sangat kurang,
dimana masyarakat tidak pernah memeriksaan kondisi mereka jika
tidak sedang sakit atau memang sedang ada pemeriksaan gratis dari
para tenaga kesehatan.
2. ANALISA DATA
NO PENGELOMPOKAN KEMUNGKINAN MASALAH
DATA PENYEBAB KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1. DS: a. Penumpukan Penyimpangan
a. Masyarakat
sampah di kesehatan
mengatakan bahwa
lingkungan komunitas
masyarakat RW 010 b. Musim hujan yang
sebagian besar menyebabkan
mengalami banyak genangan
c. Prinsip 3M tidak
chikungunya
b. Masyarakat mengeluh diterapkan dengan
merasa nyeri pada benar
d. Modifikasi
bagian persendian
c. Masyarakat lingkungan kurang
mengatakan bahwa diterapkan dengan
tidak mengetahui cara baik
mengatasi demam yang
terjadi pada
chikungunya
d. Masyarakat
mengatakan bahwa
tidak mengetahui
penyebab pasti dari
chikungunya
e. Masyarakat
mengatakan bahwa
tidak mengetahui cara
pencegahan pada
chikungunya
DO:
a. Terdapat penumpakan
sampah di beberapa
rumah warga
b. Terdapat tempat
pengepulan rongsokan
yang dijadikan sebagai
mata pencaharian
warga sekitar
c. Terdapat selokan yang
terlihat genangan air
dan airnya tidak dapat
mengalir
2. Pendidikan 3 3 3 9
kesehatan
mengenai cara
pencegahan
chikungunya
3. Pendidikan 3 2 2 7
kesehatan
mengenai cara
pemberantasan
sarang nyamuk
di rumah
4. Pelatihan 3 2 2 7
penanganan
demam akibat
terjadinya
penyakit
chikungunya
5. Pelatihan 3 2 3 8
penanganan
nyeri sendi
akibat
terjadinya
penyakit
chikungunya
6. Pendidikan 3 2 2 7
pemberian
nutrisi pada
orang yang
mengalami
chikungunya
7. Pendidikan 3 3 3 9
kesehatan
pencegahan
nyamuk dengan
menggunakan
losion
8. Pendidikan 3 3 3 9
kesehatan
kepada kader
untuk program
jumantik
9. Pendidikan 3 2 3 8
kesehatan
mengenai
pentingnya
istirahat dan
tidur untuk
meningkatkan
status kesehatan
masyarakat
10. Pendidikan 3 2 2 7
kesehatan
mengenai
pencegahan
komplikasi dari
penyakit
chikungunya
11. Melakukan 3 3 3 9
modifikasi
lingkungan
bersama
masyrakat
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Evaluasi