Anda di halaman 1dari 51

LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN (LPTQ)

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEDOMAN MTQ NASIONAL XXVII


Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan

DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN


TILAWATIL QUR’AN

BERDASARKAN
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 240 TAHUN 1989

Diperbanyak Oleh:
SEKRETARIAT
LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN (LPTQ)
PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2014

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tiada henti-hentinya kita memanjatkan puji dan syukur ke


Hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya yang tiada terhingga, terutama
nikmat Al Qur’an sebagai pedoman bagi orang yang bertaqwa dan rahmat bagi
alam semesta.

Shalawat serta salam tidak lupa kita mohonkan bagi Rasulullah,


Muhammad SAW, yang telah mewariskan Al-Qur’an dan Al Sunnah serta
menjadi contoh hidup dari pengamalan Al Qur’an.

Penyusunan BUKU PEDOMAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN


(MTQ) NASIONAL XXVII Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014 di
Pelaihari Kabupaten Tanah Laut dapat kami susun dan diterbitkan sesuai rencana
(jadual), yang terdiri dari 7 (tujuh) cabang yaitu :

1. Cabang Tilawah Al Qur’an.


2. CAbang Hifzh Al Qur’an.
3. Cabang Tafsir Al Qur’an.
4. Cabang Fahm Al Qur’an.
5. Cabang Syahr Al Qur’an.
6. Cabang Khat Al Qur’an.
7. Cabang Makalah Ilmiah Al Qur’an (M2IQ).

Materi Buku Pedoman MTQ ini telah mengacu kepada Hasil Rapat Kerja
Nasional XVI LPTQ tanggal 30 Nopember 2013 di Gorontalo, tentang Ketentuan
Pokok MTQ Tingkat Nasional XXV tahun 2014 di Provinsi Kepulauan Riau,
Kota Batam.

Semoga Buku Pedoman ini bemanfaat serta dapat dijadikan pegangan dan acuan.
Bagi pihak-pihak yang terkait dalam Penyelenggaraan MTQ Nasional XXVII

2
Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 di Pelaihari Kabupaten Tanah
Laut.

Banjarmasin, Januari 2014

Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an


Provinsi Kalimantan Selatan

Ketua I, Sekretaris Umum,

Drs. H. M. FAdhly Mansoer Drs. H. Salman, MM

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................. 4
BAGIAN PERTAMA .................................................................................... 6

PENDAHULUAN ......................................................................................... 6
I. LATAR BELAKANG ..................................................................... 6
II. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI ................................................ 6
III. GAMBARAN ISI SELINTAS ........................................................ 7

BAB I MANAJEMEN MUSABAQAH ...................................................... 9


A. PENGERTIAN .................................................................................. 9
B. TINGKATAN MUSABAQAH ........................................................ 9
C. ORGANISASI MUSABAQAH ........................................................ 9
D. PENGANGKATAN .......................................................................... 10
E. TUGAS BIDANG MUSABAQAH .................................................. 10
F. CABANG/GOLONGAN .................................................................. 11
G. PESERTA ......................................................................................... 12
H. SISTEM MUSABAQAH .................................................................. 14
I. PERANGKAT MUSABAQAH ........................................................ 14
J. PELAKSANAAN MUSABAQAH .................................................. 16

BAB II MUSABAQAH CABANG TILAWATIL QUR’AN .................... 19


A. KETENTUAN................................................................................... 19
B. PERANGKAT MUSABAQAH ........................................................ 20
C. PELAKSANAAN MUSABAQAH .................................................. 22

BAB III MUSABAQAH CABANG HIFZH AL-QUR’AN ...................... 26


A. KETENTUAN................................................................................... 26
B. PERANGKAT MUSABAQAH ........................................................ 28
C. PELAKSANAAN MUSABAQAH .................................................. 28

4
BAB IV MUSABAQAH CABANG TAFSIR AL QUR’AN .................... 30
A. KETENTUAN................................................................................... 30
B. PERANGKAT MUSABAQAH ........................................................ 31
C. PELAKSANAAN MUSABAQAH .................................................. 31

BAB V MUSABAQAH CABANG FAHM AL QUR’AN ......................... 33


A. KETENTUAN................................................................................... 33
B. PERANGKAT MUSABAQAH ........................................................ 35
C. PELAKSANAAN MUSABAQAH .................................................. 37

BAB VI MUSABAQAH CABANG SYARH AL QUR’AN ...................... 39


A. KETENTUAN................................................................................... 39
B. PERANGKAT MUSABAQAH ........................................................ 40
C. PELAKSANAAN MUSABAQAH .................................................. 41

BAB VII MUSABAQAH CABANG KHATH AL QUR’AN ................... 44


A. KETENTUAN................................................................................... 44
B. PERANGKAT MUSABAQAH ........................................................ 44
C. PELAKSANAAN MUSABAQAH .................................................. 46

BAB VIII MUSABAQAH MAKALAH AL QUR’AN.............................. 50


KETENTUAN KHUSUS ....................................................................... 50

LAMPIRAN:
- SK Penunjukan Tempat Pelaksanaan MTQ 2013
- SK Pembentukan Panitia Penyelenggara MTQ 2013
- Ketentuan Pokok MTQ dari Pusat

5
BAGIAN PERTAMA
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) telah bertahun-tahun kita


laksanakan secara berjenjang perkembangannya setiap tahun menunjukkan
peningkatan, baik dalam cabang maupun golongannya.
Sejak MTQ Nasional 1 Tahun 1968 sampai saat ini cabang dan
golongan yang dimusabaqahkan terus berkembang. Lebih dari itu MTQ
diarahkan sebagai salah satu sarana ntuk mewujudkan pengamalan dan
pemahaman Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu aspek-
aspek yang mempunyai tujuan ke arah tersebut dimusabaqahkan dalam MTQ,
seperti membaca, menghafal, menulis, menafsirkan dan menyampaikan
tuntunan Al Qur’an. Pelaksanaannya diwujudkan dalam cabang-cabang
Musabaqah, yaitu : Tilawah Al Qur’an, Hifzh Al Qur’an, Tafsir Al Qur’an,
Fahm Al Qur’an, Syarh Al Qur’an, Khath Al Qur’an dan Tartil Al Qur’an dan
menulis isi kandungan Al-Qur’an.
Peningkatan tersebut menggembirakan namun sekaligus merupakan
tantangan, karena peningkatan yang bersifat kuantitatif tersebut harus diikuti
dengan peningkatan kualitas dalam penyelenggaraan maupun hasilnya.
Dengan demikian tujuan MTQ agar dapat melahirkan hasil yang
lebih berutu dan sebagai salah satu sarana efektif dalam mewujudkan
pengamalan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dapat tercapai.

II. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI

Pedoman Musabaqah ini bertujuan untuk memisahkan antara


kegiatan-kegiatan penyelenggaraan musabaqah yang bertumpu pada aturan-
aturan ketatalaksanaan dan kegiatan-kegiatan perhakiman yang sebagian
besar bertumpu pada kaidah-kaidah normatif. Dengan demikian pedoman ini

6
adalah untuk digunakan pelaksanaan Musabaqah agar dapat memahami dan
menjalankan tugasnya dengan baik. Tugas tersebut lebih dititik beratkan
kepada tata cara penyelenggaraan Musabaqah, untuk dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya sehingga mutu hasil Musabaqah semakin meningkat.
Dengan adanya pedoman ini para pelaksana dan pengurus LPTQ
dapat memahami dengan baik segala segi yang berkaitan dengan pelaksanaan
MTQ baik dari pengorganisasian, segi perangkat dan sarana yang harus
dipersiapkan.
Pedoman Musabaqah ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan
dalam penyelenggaraan Musabaqah Al Qur’an bagi semua pihak yang
berkepentingan, yaitu :

1. Pengurus LPTQ
2. Penyelenggara Musabaqah
3. Dewan Hakim MTQ/STQ
4. Pimpinan Kafilah MTQ/STQ
5. Peserta Musabaqah
6. Pejabat pemerintah
7. Masyarakat pada umumnya

Pedoman ini diharapkan pelaksanaan MTQ/STQ dapat berjalan lebih


lancar dan berhasil lebih baik.

III. GAMBARAN ISI SELINTAS

Pedoman Musabaqah dan perhakiman ini pada dasarnya mengatur


persiapan dan pelaksanaan operasional MTQ mulai saat pendaftaran peserta
sampai pengumuman resmi Dewan Hakim tentang hasilnya serta berbagai
perangkat, sarana dan petugas yang harus ada dalam pelaksanaan MTQ.
Secara sistematis pedoman ini dibagi dalam empat bagian. Bagian
pertama adalah pendahuluan yang berisi latar belakang pemikiran, tujuan
penyusunan pedoman dan gambaran isi selintas.

7
Kemudian bagian Kedua adalah tentang Pedoman Musabaqah.
Dalam bagian ini dikemukakan mengenai manajemen Musabaqah. Kemudian
bagian ini memuat pula berbagai ketentuan untuk setiap cabang/golongan
musabaqah yang meliputi pengertian golongan yang dimusabaqahkan, system
dan materi Musabaqah. Selanjutnya dibicarakan mengenai berbagai perangkat
yang diperlukan dalam pelaksanaan musabaqah yang meiliputi tempat,
perlengkapan/peralatan/bahan, dan petugas Musabaqah. Akhirnya dijelaskan
juga tentang proses Musabaqah semua cabang/golongan yang meliputi
penentuan materi, giliran tampil, lama penampilan, penentuan finalis,
pelaksanaan final dan penentuan kejuaraan serta berbagai penentuan khusus
untuk setiap cabang/golongan, dan penutup

8
BAGIAN KEDUA
PEDOMAN MUSABAQAH

BAB I
MANAJEMEN MUSABAQAH

A. PENGERTIAN

1. Pedoman Musabaqah adalah pengaturan tata cara penyelenggaraan


perlombaan yang berlaku dalam setiap pelaksanaan Musabaqah Al
Qur’an.
2. Yang dimaksud musabaqah Al Qur’an dalam pedoman ini adalah
proses/pelaksanaan perlombaan pada Musabaqah Tilawatil Al Qur’an
(MTQ)
3. Musabaqah Tilawatil Al Qur’an (MTQ) adalah pelaksanaan Musabaqah
Al Qur’an untuk seluruh cabang dan golongan.

B. TINGKATAN MUSABAQAH

1. MTQ dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari Tingkat


Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional.
2. Seleksi dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat Provinsi dan
Nasional pada saat tidak dilaksanakannya MTQ.

C. ORGANISASI MUSABAQAH

1. Organisasi Musabaqah adalah unit pelaksana untuk menampilkan peserta


dalam musabaqah. Organisasi ini disebut Bidang Musabaqah yang terdiri
dari :
a. Pimpinan Bidang
b. Pimpinan Sub Bidang

9
c. Pelaksana
2. Pimpinan Bidang terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
3. Pimpinan Sub Bidang yaitu Ketua Pelaksana
4. Pelaksana adalah petugas lapangan

D. PENGANGKATAN
Panitia Penyelenggara MTQ yang diangkat dan diberhentikan oleh pejabat
yang berwenang atas usul LPTQ :
1. Tingkat Kelurahan/Desa oleh Lurah/Kades
2. Tingkat Kecamatan oleh Camat
3. Tingkat Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota
4. Tingkat Provinsi oleh Gubernur
5. Tingkat Nasional oleh Menteri Agama

Dalam kepanitiaan tersebut terdapat Bidang Musabaqah.

E. TUGAS BIDANG MUSABAQAH


1. Pimpinan Bidnag
a. Ketua
1). Menetapkan pembagian kerja Sub Bidang sesuai cabang/golongan
dalam Musabaqah
2). Menyiapkan petugas pelaksana Musabaqah
3). Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Sub Bidang dalam
menjalankan tugasnya.
4). Membantu peraturan tempat untuk pelaksanaan Musabaqah.
5). Mengawasi pelaksanaan tugas seluruh anggota bidang
musabaqah.
6). Bersama dewan hakim mengatur proses pelaksanaan Musabaqah.
7). Melaporkan pelaksanaan tugas kepada panitia penyelenggara
musabaqah.

10
b. Sekretaris
1). Menyelenggarakan administrasi Bidang Musabaqah.
2) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Bidang.

2. Pimpinan Sub Bidang


Ketua :
a. Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan Musabaqah sesuai
cabang/golongan musabaqah.
b. Mengkoordinir pekerjaan para pelaksana.
c. Membantu pengaturan tempat untuk pelaksanaan Musabaqah.
d. Menyiapkan bahan dan perlengkapan Musabaqah.
e. Bersama Majelis Hakim mengatur proses pelaksanaan Musabaqah.
f. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bidang Musabaqah.

3. Pelaksana
a. Melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan
b. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Sub Bidang.

F. CABANG / GOLONGAN
1. Cabang Tilawah Al Qur’an terdiri dari :
Musabaqah terdiri dari beberapa cabang, setiap cabang terdiri dari
beberapa golongan sebagai berikut :
a. Golongan Tartil
b. Golongan Anak-anak
c. Golongan Remaja
d. Golongan Dewasa
e. Golongan Cacat Netra
f. Golongan Qiraat Al-Qur’an Mujawwad
2. Cabang Hifzh Al Qur’an terdiri dari :
a. Golongan 1 juz dan tilawah
b. Golongan 5 juz dan tilawah
c. Golongan 10 juz

11
d. Golongan 20 juz
e. Golongan 30 juz
3. Cabang Tafsir Al Qur’an yaitu hafalan 30 juz dan tafsir Al Qur’an juz
tertentu :
a. Golongan Bahasa Arab hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz II
b. Golongan Bahasa Indonesia hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz VIII
c. Golongan Bahasa Inggris hafalan Juz 1 s.d. Juz 10 dan Tafsir Juz VI
4. Cabang Fahm Al Qur’an
5. Cabang Syarh Al Qur’an
6. Cabang Khath Al Qur’an Terdiri dari :
a. Golongan Naskah (Penulisan buku)
b. Golongan Hiasan Mushaf
c. Golongan Dekorasi
7. Cabang Makalah Ilmiah Al Qur’an (M2IQ)
Pada setiap penyelenggaraan MTQ, LPTQ menetapkan cabang/golongan
yang dimusabaqahkan dengan keputusan LPTQ Pusat.

G. PESERTA
1. Peserta adalah seorang/regu dari peserta kesatu, atau kedua, atau ketiga
MTQ daerah di bawahnya secara berjenjang yang dibuktikan dengan
sertifikat dari LPTQ daerah yang bersangkutan dan keputusan dewan
hakim pada tahun berjalan.
2. Peserta yang telah mengikuti MTQ pada suatu tingkatan di daerahnya dan
belum meraih juara I Tk. Nasional dalam suatu golongan boleh mengikuti
MTQ pada tingkat di bawahnya dalam golongan yang sama di daerah
yang bersangkutan.
3. Peserta berdomisili di daerah yang bersangkutan sekurangnya 6 bulan
dibuktikan dengan pernyataan dari pejabat yang berwenang dan Kartu
Tanda Penduduk (KTP).
4. Persyaratan umur peserta dibuktikan dengan Ijazah sekolah/madrasah dan
akta kelahiran.

12
5. Batas umur bagi seluruh peserta dihitung mulai dari waktu
penyelenggaraan musabaqah.
6. Peserta harus melengkapi persyaratan administrasi :
a. Surat mandat (rekomendasi) dari Kepala Daerah sesuai dengan
tingkatnya;
b. Keterangan pejabat tentang domisili sekurang-kurangnya 6 bulan di
daerah yang bersangkutan;
c. Foto copy akta kelahiran dengan memperlihatkan yang aslinya;
d. Foto copy sertifikat kejuaraan dengan memperlihatkan yang aslinya;
e. Foto copy Ijazah sekolah/madrasah dengan memperlihatkan yang
aslinya;
f. Foto copy Kartu Tanda Penduduk dengan memperlihatkan yang
aslinya;
g. Daftar Riwayat Hidup.
h. Pas foto dengan latar belakang warna merah marun berukuran 4x6 cm
sebanyak 6 lembar dan 3x4 cm sebanyak 3 lembar.
7. Peserta bukan peserta terbaik pada MTQ Tingkat Nasional atau Seleksi
Nasional dan bukan peserta pada suatu golongan yang sama pada MTQ
Tingkat Nasional, dan tingkat provinsi.
8. Seorang Peserta hanya diperkenankan mengikuti satu golongan dan
cabang dalam satu tingkatan musabaqah pada MTQ.
9. Peserta yang sudah mengikuti musabaqah pada suatu daerah tertentu tidak
dibenarkan mengikuti musabaqah di daerah lain pada tahun berjalan.
10. Peserta tidak boleh diganti apabila sudah mendapatkan pengesahan.
11. Peserta gugur haknya apabila berhalangan dan tidak mampu tampil.
12. Peserta Musabaqah Fahm Al Qur’an dan Syahr Al Qur’an gugur haknya
apabila pesertanya hanya tinggal satu orang.
13. Untuk peserta Fahm Al Qur’an dan Syarh Al Qur’an dibenarkan adanya
cadangan yang harus memenuhi kriteria peserta dan didaftarkan untuk
disahkan menjadi peserta.
14. Berkas pendaftaran ulang disertai lampirannya dibuat 3 rangkap dan
dimasukkan ke dalam 3 buah map.

13
H. SISTEM MUSABAQAH
1. Pada MTQ tingkat Nasional dan Provinsi untuk cabang-cabang yang
menentukan kejuaraan umum, diselenggarakan babak penyisihan dan
babak final kecuali cabang Fahmil Al Qur’an dan Makalah Ilmiah Al-
Qur’an (M2IQ) dilaksanakan 3 babak, yaitu Penyisihan, Semi Final dan
Final.
2. Pada MTQ tingkat Kabupaten ke bawah dilaksanakan dengan sistem satu
babak kecuali cabang Fahm Al Qur’an.
3. Babak penyisihan diikuti oleh seluruh peserta.
4. Babak final setiap cabang dan golongan diikuti oleh peserta yang
memperoleh nilai teringgi I, II dan III pada babak penyisihan.
5. Hasil Musabaqah adalah ditetapkannya urutan peserta terbaik I, II dan III
pada cabang dan golongan masing-masing.

I. PERANGKAT MUSABAQAH
1. Tempat
Tempat Musabaqah bervariasi sesuai cabang/golongan, antara lain terdiri:
a. Mimbar Tilawah yaitu tempat penampilan dan penyajian peserta;
b. Tempat Majelis Hakim;
c. Tempat Peserta;
d. Tempat penunjang yaitu tempat yang diperlukan untuk keperluan
MTQ;
e. Tempat pengunjung.
2. Personil
Personil bidang Musabaqah terdiri dari :
a. Ketua Bidang;
b. Sekretaris Bidang;
c. Ketua Sub Bidang;
d. Petugas.
3. Perlengkapan
Perlengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan Musabaqah
meliputi :

14
a. Perlengkapan Administrasi terdiri dari :
1) Perlengkapan administrasi untuk peserta;
2) Perlengkapan administrasi untuk Majelis Hakim;
3) Perlengkapan administrasi untuk petugas;
4) Perlengkapan ruang arena.

b. Perlengkapan elektrik terdiri dari :


1) Perlengkapan mimbar;
2) Perlengkapan Majelis Hakim;
3) Perlengkapan petugas;
4) Perlengkapan ruang arena.

c. Perlengkapan meubel terdiri dari :


1) Perlengkapan untuk peserta;
2) Perlengkapan untuk Majelis Hakim;
3) Perlengkapan untuk petugas;
4) Perlengkapan untuk pengunjung.
4. Waktu Musabaqah
a. Di Tingkat Provinsi Musabaqah dilaksanakan pada pagi, siang,
sore dan malam hari, dimulai sesudah pembukaan MTQ selesai.
Di tingkat daerah disesuaikan;
b. Lamanya musabaqah berdasarkan ketetapan penyelenggara.

J. PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah pada umumnya dilaksanakan dengan dua


tahapan yaitu persiapan dan pelaksanaan.
1. Persiapan
a. Pendaftaran
1) Pendaftaran peserta dimulai pada tanggal 19 s.d. 26 April 2014
secara kolektif dengan menyampaikan daftar nama dan usia
peserta;

15
2) Pendaftaran ulang dilakukan paling lambat dua hari sebelum
pelaksanaan musabaqah di tempat penyelenggaraan;
3) Pendaftaran ulang dilakukan oleh peserta yang bersangkutan
dengan membawa mandat masing-masing cabang dan
memperlihatkan bukti-bukti yang asli persyaratan administrasi,
kepada tim pendaftaran;
4) Pendaftaran dilakukan berdasarkan formulir yang telah ditentukan.
b. Pengesahan
1) Pengesahan peserta ditetapkan oleh LPTQ untuk masing-masing
peserta;
2) Pengesahan peserta dapat dibatalkan apabila kemudian ternyata
terdapat ketentuan yang tidak dapat dipenuhi.
c. Penentuan nomor peserta
1) Penentuan nomor peserta dilaksanakan dengan cara mengambil
nomor yang telah disediakan oleh panitia di tempat yang telah
ditentukan secara serempak;
2) Pengambilan nomor peserta dapat dilakukan oleh official;
3) Waktu pengambilan nomor peserta minimal 1 hari sebelum
pelaksanaan Musabaqah dimulai.
d. Penjadualan tampil
Jadual harian penampilan disampaikan saat setelah penentuan nomor
peserta.
e. Penentuan Teknis
Penentuan teknis diselenggarakan paling lambat 1 hari sebelum
pelaksanaan Musabaqah dengan materi :
1) Pengarahan tentang penyelenggaraan Musabaqah oleh unsur
pimpinan LPTQ;
2) Penjelasan pelaksanaan Musabaqah dalam berbagai bidang oleh
panitia penyelenggara.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Musabaqah dilaksanakan dua babak kecuali cabang Fahmil
Qur’an dan Makalah Ilmiah Al-Qur’an.

16
a. Penampilan peserta
1) Penampilan peserta menggunakan nomor yang diperoleh dari
panitia, genap bagi qori, ganjil bagi qoriah dan diatur dengan
jadual;
2) Peserta yang akan tampil dan mengikuti penentuan giliran pada
hari yang ditentukan harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai;
3) Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan 30 menit
sebelum Musabaqah dimulai;
4) Peserta yang dipanggil 3 kali berturut-turut dan tidak hadir tanpa
alasan yang dibenarkan maka hak tampilnya dinyatakan gugur;
5) Peserta yang tidak dapat hadir pada gilirannya karena alasan yang
dibenarkan dan menunjukkan surat keterangan dari pejabat/dokter
yang ditunjuk oleh LPTQ diberi kesempatan pada hari yang akan
ditetapkan LPTQ;
6) Peserta tampil pada babak penyisihan dan melanggar ketentuan
tampil dianggap gugur panampilannya;
7) Peserta yang tampil pada babak final dan melanggar ketentuan
dianggap gugur penampilannya pada babak final. Tetapi berhak
atas kejuaraannya pada babak penyisihan;
8) Peserta babak final yang tidak mampu tampil karena alasan yang
dapat dibenarkan gugur haknya sebagai finalis, tetapi berhak atas
kejuaraan pada penyisihan;
9) Peserta babak final yang tidak tampil tanpa alasan yang
dibenarkan atau tampil dengan melanggar ketentuan dinyatakan
tidak berhak atas kejuaraan apapun.
b. Pakaian
Peserta harus memakai pakaian dan kelengkapan yang menutup aurat,
sopan, rapi dan tidak menampilkan pakaian khas atau seragam
kontingen masing-masing daerah.

K. LAIN-LAIN
Hasil rekaman dari penampilan dan penyajian peserta menjadi milik LPTQ.

17
BAB II
MUSABAQAH CABANG TILAWAH AL QUR’AN

A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Tilawah Al Qur’an adalah suatu jenis lomba membaca Al
Qur’an dengan bacaan mujawwad dan murattal yaitu bacaan Al Qur’an
yang mengandung nilai ilmu membaca, seni dan adab membaca menurut
pedoman yang telah ditentukan.

2. Golongan Musabaqah
Cabang Tilawah Al Qur’an terdiri dari 6 golongan yang biasa diikuti oleh
kelompok pria (Qori) dan kelompok wanita (Qori’ah), yaitu :
a. Golongan Tartil Al Qur’an;
b. Golongan Anak-anak;
c. Golongan Remaja;
d. Golongan Dewasa;
e. Golongan Qiraat Al-Qur’an Mujawwad;
f. Golongan Cacat Netra.

3. Peserta Musabaqah
Peserta Musabaqah Cabang Tilawah Al Qur’an adalah Qori/Qori’ah yang
memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur sebagai berikut :
a. Golongan Tartil, usia maksimal 10 tahun 11 bulan 29 hari;
b. Golongan Anak-anak, usia maksimal 13 tahun 11 bulan 29 hari;
c. Golongan Remaja, usia maksimal 19 tahun 11 bulan 29 hari;
d. Golongan Dewasa, usia maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari;
e. Golongan Cacat Netra, usia maksimal 44 tahun 11 bulan 29 hari;
f. Golongan Qiraat Al Qur’an Mujawwad, usia maksimal 40 tahun 11
bulan 29 hari;
(Batasan usia sampai dengan 15 Juli 2014)

4. Q i r a a t

18
Qiraat yang digunakan adalah Qiraat Imam Ashim riwayat Hafsh dengan
martabat Mujawwad.

Untuk golongan Qiraat Al-Qur’an Mujawwad sesuai dengan ketentuan


yang ditetapkan / berlaku pada MTQ Tingkat Nasional yaitu Imam Ibnu
Katsir riwayat Al-Bazzi dan Qunbul menurut Thariq Asy-Syatibiyah.
5. M a q r a
a. Maqra adalah ayat-ayat Al Qur’an yang harus dibaca oleh peserta
dalam pelaksanaan Musabaqah yang ditetapkan oleh LPTQ untuk
semua peserta pada MTQ/STQ baik pada babak penyisihan dan pada
babak final.

b. Maqra untuk setiap golongan baik dalam babak penyisihan maupun


dalam babak final ditentukan sebagai berikut :
1) Golongan Tartil - juz 1 s.d. 10;
2) Golongan Anak-anak - juz 1 s.d. 10;
3) Golongan Remaja - juz 1 s.d. 20;
4) Golongan Dewasa - juz 1 s.d. 30;
5) Golongan Cacat Netra - juz 1 s.d. 30;
6) Golongan Qiraat Al-Qur’an Mujawwad - juz 1 s.d. 30.

6. Waktu Musabaqah
Musabaqah cabang tilawah dilaksanakan pada pagi, sore dan malam hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
1. T e m p a t
a. Mimbar Tilawah yaitu tempat penampilan peserta yang aman dari
gangguan yang dapat mengurangi konsentrasi peserta.
b. Ruang Majelis Hakim, Yaitu :
1) Ruang tempat menilai yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat
melihat peserta yang tampil, dapat mendengar secara jelas bacaan
peserta dan aman dari gangguan yang mengurangi konsentrasi

19
penilaian serta terdiri dari meja kerja terpisah satu sama lain sesuai
dengan jumlah hakim yang bertugas;
2) Ruang / tempat panitera yaitu tempat/ruang bertugas panitera yang
aman dari gangguan.
c. Tempat peserta terdiri dari :
1) Ruang tunggu peserta pria dan wanita yang akan tampil dekat
dengan mimbar tilawah;
2) Tempat tunggu giliran baca, yaitu kursi yang disediakan bagi
peserta yang akan tampil berikutnya.
d. Ruang / tempat petugas musabaqah terdiri dari :
1) Ruang petugas untuk keperluan
a) Penentuan giliran baca;
b) Petugas maqra;
c) Pendamping peserta.
2) Ruang tempat pembawa acara/pemanggil peserta yang berdekatan
dengan ruang tunggu peserta dan ruang petugas lainnya.
e. Ruang/tempat penunjang lainnya yaitu tempat/ruang bagi petugas
pendukung, untuk kelancaran dan keberhasilan musabaqah terdiri
dari:
1) Ruang kesehatan;
2) Ruang rias peserta pria dan wanita;
3) Kamar kecil;
4) Keamanan;
5) Sound system;
6) RRI;
7) Tempat parkir;
8) Ruang/tempat tunggu kesehatan.
f. Ruang/tempat pengunjung yaitu ruang/tempat untuk para pengunjung
yang akan menyaksikan jalannya musabaqah, termasuk official dan
penggembira.

2. Perlengkapan/peralatan/bahan

20
Perlengkapan dan peralatan serta bahan yang diperlukan dalam
penyelenggaraan musabaqah cabang tilawah terdiri dari :
a. Microphone dan regal di mimbar tilawah;
b. Satu set lampu isyarat di mimbar tilawah;
c. Khusus untuk golongan cacat netra disediakan satu bel isyarat.
d. Meja dan kursi untuk majelis hakim;
e. Weker/jam duduk untuk majelis hakim;
f. Mushaf Al Qur’an standar.

3. Petugas
Petugas yang diperlukan dalam Musabaqah Cabang Tilawah Al Qur’an
adalah :
a. Petugas maqra;
b. Petugas pendamping peserta;
c. Pembawa acara;
d. Pembantu penentuan maqra;
e. Pengatur waktu tampil.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :
1. Tahap Persiapan
a. Persiapan Musabaqah yang dimulai sejak pendaftaran, pengesahan,
penentuan nomor peserta, penjadualan tampil peserta adalah
sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum;
b. Pada saat pendaftaran, peserta golongan cacat netra menyerahkan 3
maqra hafalan dan melaporkan bagi yang akan membaca Al Qur’an
Braile.

2. Tahap Pelaksanaan
a. Babak Penyisihan
1) Penentuan maqra

21
Penentuan maqra peserta yang akan tampil dilakukan sebagai
berikut :
a) Peserta Dewasa, 10 menit sebelum naik mimbar tilawah;
b) Peserta Remaja, Anak-anak dan Tartil 16 jam sebelum
tampil;
c) Peserta Cacat Netra, 30 menit sebelum penampilan pada hari
yang bersangkutan. Ditentukan salah satu dari tiga maqra
yang dilaporkan pada waktu pendaftaran.
2) Penampilan
Penampilan peserta Musabaqah dilaksanakan seperti berikut :
a) Giliran tampil
(1) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran;
(2) Penentuan giliran (urutan membaca) pada penampilan
harian dilaksanakan 30 menit sebelum Musabaqah
dimulai;
(3) Ketentuan penampilan adalah sebagaimana tercantum
dalam ketentuan umum.
b) Lama penampilan
Lama tampil bagi setiap peserta adalah lama membaca
sebagai berikut :
(1) Golongan Tartil : 5-7 menit (penyisihan & final);
(2) Golongan Anak-anak : 7-8 menit (penyisihan & final);
(3) Golongan Remaja : 8-9 menit (penyisihan & final);
(4) Golongan Dewasa : 9-10 menit (penyisihan)
10-12 menit (final);
(5) Golongan Cacat Netra : 8-9 menit (penyisihan & final)
(6) Golongan Qiraat Al-Qur’an : 10-11 menit (penyisihan)
Mujawwad 12-15 menit (final).

c) Cara tampil
(1) Peserta Musabaqah Cabang Tilawah, tampil dengan cara
membaca maqra wajib melalui mushaf baik penyisihan
atau final;

22
(2) Tanda persiapan, mulai, persiapan akhir dan selesainya
waktu diatur oleh Majelis Hakim.
3) Penentuan Finalis
Finalis ditetapkan oleh Majelis Hakim dan disahkan oleh Dewan
Hakim.
4) Pengumuman finalis dilaksanakan oleh Dewan Hakim.

b. Babak Final
1) Penentuan maqra
Penentuan maqra bagi semua golongan yang akan tampil adalah
sebagai berikut:
a) Maqra golongan Dewasa diberikan 4 jam sebelum naik
mimbar;
b) Maqra golongan Remaja 10 menit sebelum penampilan;
c) Maqra golongan Anak-anak dan Tartil 30 menit sebelum
penampilan;
d) Golongan Cacat Netra
(1) Menyerahkan 3 maqra hafalan selain yang telah dibaca
pada babak penyisihan selambatnya 4 jam sebelum tampil
dan ditentukan 30 menit sebelum penampilan;
(2) Yang akan tampil membaca mushaf Braille melaporkan
selambatnya 5 jam sebelum tampil, selanjutnya
ditentukan 30 menit sebelum acara penampilan.

2) Penampilan
a) Cara penampilan (giliran dan lama tampil) peserta pada babak
final sama dengan cara penampilan pada babak penyisihan;
b) Penampilan finalis golongan Remaja dilaksanakan bersama-
sama dengan penampilan finalis golongan Dewasa.
3) Penentuan Kejuaraan MTQ ditetapkan oleh Majelis Hakim.
4) Pengumuman Kejuaraan MTQ dilaksanakan dan diumumkan oleh
Dewan Hakim.

23
BAB III
MUSABAQAH CABANG HIFH AL-QUR’AN

A. KETENTUAN

1. Pengertian
a. Musabaqah Hifzh Al-Qur’an adalah suatu jenis lomba membaca Al-
Qur’an dengan hafalan yang mengandung aspek ketepatan dan
kelancaran hafalan serta ilmu dan adab membaca menurut pedoman
yang telah ditentukan;
b. Musabaqah Hifzh Al-Qur’an beserta Tilawah adalah suatu jenis lomba
membaca Al-Qur’an dengan hafalan yang mengandung aspek
ketepatan dan kelancaran hafalan, ilmu dan adab didahului membaca
Al-Qur’an dengan bacaan mujawwad (seni baca) menurut pedoman
yang telah ditentukan.

2. Golongan Musabaqah
Cabang Hifzh Al-Qur’an terdiri dari 5 golongan yang biasa diikuti oleh
kelompok pria (Hafizh), dan kelompok wanita (Hafizhah), yaitu :
a. Golongan 1 Juz dan Tilawah;
b. Golongan 5 Juz dan Tilawah;
c. Golongan 10 Juz;
d. Golongan 20 Juz;
e. Golongan 30 Juz.
Untuk golongan 1 juz dan 5 juz didahului dengan tilawah sebagaimana
ketentuan pada Cabang tilawah.

3. Peserta Musabaqah
Peserta Musabaqah Cabang Hifzh Al-Qur’an adalah Hafizh/Hafizhah
yang memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur sebagai
berikut :
a. Peserta golongan 1 juz, umur maksimal 12 tahun 11 bulan 29 hari;

24
b. Peserta golongan 5 juz, umur maksimal 14 tahun 11 bulan 29 hari;
c. Peserta golongan 10 juz, umur maksimal 16 tahun 11 bulan 29 hari;
d. Peserta golongan 20 juz, umur maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari;
e. Peserta golongan 30 juz, umur maksimal 20 tahun 11 bulan 29 hari
atau sudah menikah (batas usia tersebut sampai 15 Juli 2014).

4. Sistem Musabaqah
Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.

5. Q i r a a t
Qiraat yang digunakan adalah qiraat Imam Ashim Riwayat Hafsh dengan
martabat murattal.

6. Maqra / Soal
a. Maqra adalah soal dari LPTQ yang diberikan oleh Majelis Hakim baik
yang harus dilanjutkan maupun awal dan akhir surah yang harus
dibaca peserta;
b. Setiap peserta memilih maqra/soal yang disediakan dan diperoleh
pada saat akan naik mimbar;
c. Maqra untuk setiap golongan baik dalam babak penyisihan maupun
dalam babak final ditentukan sebagai berikut :
1) Golongan 1 juz :
a) Soal Tahfizh, yaitu juz 1 atau juz 30 dan dilaporkan pada saat
pendaftaran;
b) Maqra Tilawah, yaitu maqra antara juz 1 s/d 10 dengan
panampilan 7 – 8 menit.
2) Golongan 5 juz :
a) Soal Tahfizh, yaitu 1 s/d juz 5;
b) Maqra Tilawah juz 1 s/d juz 20, dengan penampilan 8 - 9
menit.

25
3) Penentuan maqra tilawah golongan 1 juz serta 5 juz babak
penyisihan ditentukan 16 jam sebelum tampil, sedangkan untuk
babak final ditentukan 30 menit sebelum acara penampilan.
4) Golongan 10 juz, juz 1 s.d. juz 10;
5) Golongan 20 juz, juz 1 s.d. juz 20;
6) Golongan 30 juz, juz 1 s.d. juz 30.
d. Banyaknya soal :
1) Golongan 1 juz terdiri dari 3 pertanyaan;
2) Golongan 5 juz terdiri dari 4 pertanyaan;
3) Golongan 10, 20 dan 30 juz teridiri dari 4 pertanyaan.
7. Waktu Musabaqah
Musabaqah cabang ini diselenggarakan pada pagi, siang dan sore hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
1. Tempat
Mimbar Tilawah, ruang Majelis Hakim, tempat peserta, tempat petugas,
tempat pengunjung dan tempat atau sarana lainnya sama seperti
Musabaqah Cabang Tilawah.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
1. Lama penampilan
1) Lama penampilan
(1) Lama tampil bagi setiap peserta diatur dengan banyaknya bacaan
yang lamanya sekitar 20 menit bagi golongan 10, 20, dan 30 juz.
Bagi golongan 1 juz dan 5 juz lamanya 15 menit;
(2) Bagi golongan 10 ,20 dan 30 juz banyak bacaan setiap menjawab
pertanyaan adalah 15 – 20 baris;
(3) Bagi golongan 1 dan 5 juz banyak bacaan setiap menjawab
pertanyaan adalah 5-7 baris/6-10 baris dan tilawah selama 7-8
menit.
2) Cara tampil

26
Peserta tampil dengan membaca secara hafalan apa yang diminta oleh
Hakim, untuk 1 juz dan 5 juz, didahului dengan Tilawah sesuai
maqranya.
2. Penentuan finalis ditetapkan oleh Majelis Hakim.
3. Pengumuman finalis dilaksanakan oleh Dewan Hakim.
4. Babak Final
1) Penentuan maqra Tilawah golongan 1 juz dan 5 juz adalah 30 menit
sebelum penampilan bersamaan dengan penentuan giliran;
2) Penentuan soal Tahfizh semua golongan sama dengan pada babak
penyisihan;
3) Tata cara pelaksanaan pada babak final sama halnya dengan
pelaksanaan pada babak penyisihan;
4) Penentuan Hafizh/Hafizhah terbaik ditetapkan oleh Majelis Hakim;
5) Pengumuman Hafizh/Hafizhah terbaik dilaksanakan oleh Dewan
Hakim.

27
BAB IV
MUSABAQAH CABANG TAFSIR AL-QUR’AN

A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Tafsir Al-Qur’an adalah suatu jenis lomba membaca Al-
Qur’an dengan hafalan (Hifzh Al-Qur’an) dan menafsirkan ayat-ayat Al-
Qur’an (Tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Arab, bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris) dengan diharuskan hafal Al-Qur’an 30 juz. Adapun
penjelasan sebagai berikut :
a. Musabaqah Tafsir Al-Qur’an, yaitu mengungkapkan makna dan isi
serta kandungan ayat pada juz tertentu dangan bahasa Arab, bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris;
b. Musabaqah Hifzh Al-Qur’an, yaitu Musabaqah lomba hafalan Al-
Qur’an 30 juz yang pelaksanaannya berpedoman kepada ketentuan-
ketentuan pada pelaksanaan Musabaqah Hifzh Al-Qur’an.

2. Golongan Musabaqah :
a. Golongan Bahasa Indonesia, yaitu hafalan 30 juz dan tafsir juz IX
putera dan puteri, usia maksimal 29 tahun 11 bulan 29 hari
b. Golongan Bahasa Arab, yaitu hafalan 30 juz dan Tafsir juz IV Putera
dan Puteri, usia maksimal 20 tahun 11 bulan 29 hari;
c. Golongan Bahasa Inggris, yaitu hafalan juz I s.d. juz XI (11 Juz) dan
Tafsir Juz VII putera dan puteri, usia maksimal 29 tahun 11 bulan 29
hari (batasan usia sampai dengan 15 Juli 2014).

3. Sistem Musabaqah
Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.

4. Qiraat dan Bahasa


a. Qiraat yang digunakan pada hafalan adalah qiraat Imam Ashim
riwayat Hafsh dengan martabat murattal;

28
b. Pertanyaan dan jawaban dalam musabaqah disampaikan dalam bahasa
Arab Fusha atau bahasa Indonesia yang baku.

5. Materi
Materi disusun oleh Tim yang ditunjuk oleh LPTQ Provinsi Kalimantan
Selatan meliputi :
a. Hafalan adalah juz 1 samapai 30 juz, sebanyak 4 (empat) soal,
jawaban tiap soal sebanyak 6 – 10 baris;
b. Tafsir adalah ayat-ayat yang diambil dari juz yang telah ditentukan
dan diberitahukan sebelumnya.

6. Waktu
Musabaqah cabang Tafsir dilaksanakan pada pagi dan atau sore hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
Tempat, perlengkapan/peralatan/bahan dan petugas adalah sebagaimana
pelaksanaan Hifzh Al-Qur’an. Untuk hakim penilai bidang tafsir masing-
masing disediakan microphone yang apabila dipergunakan dapat didengar
oleh peserta dan pengunjung.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
Sistem pelaksanaan Musabaqah ini adalah satu babak saja.
Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :
1. Pemberian materi/soal
Pemberian materi/soal dilakukan sebagaimana pada cabang
Musabaqah Hifzh Al-Qur’an.
2. Penampilan
1) Giliran Tampil
a) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran;
b) Penentuan giliran urutan tampil pada penampilan harian adalah
sebagaimana dalam pelaksanaan Musabaqah Hifzh Al Qur’an.

29
2) Lama penampilan
a) Waktu untuk membaca/menjawab soal hafalan sesuai dengan
ketentuan pada Hifzh Al-Qur’an;
b) Waktu pertanyaan dan jawaban tafsirnya maksimal 30 menit.

3) Cara tampil
a) Peserta tampil dengan membaca secara hafalan apa yang
diminta oleh Hakim;
b) Peserta tampil dengan menjawab soal yang diajukan oleh
Hakim;
c) Tanda mulai pengajuan soal dan kesalahan jawaban selesainya
waktu penampilan diatur oleh Majelis Hakim.

30
BAB V
MUSABAQAH CABANG FAHM AL-QUR’AN

A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Fahm Al Qur’an jenis lomba yang menekankan penguasaan
ayat dan Ilmu Al Qur’an serta pemahaman terhadap isi dan kandungannya
dengan cara melombakan tiga atau empat regu dalam suatu penampilan.

2. Golongan Musabaqah
Musabaqah ini diselenggarakan dalam suatu golongan.

3. Peserta Musabaqah
a. Peserta Musabaqah Fahm Al-Qur’an adalah remaja setingkat
SMP/Tsanawiyah, Aliyah/SMU dan berumur 18 tahun 11 bulan 29
hari (batasan usia sampai 15 Juli 2014);
b. Peserta adalah regu (kelompok) yang terdiri dari 3 orang, yaitu
seorang juru bicara dan dua orang pendamping baik putera, puteri atau
campuran. Bila tidak mungkin 3 orang, diizinkan 2 orang;
c. Ketentuan peserta harus memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum
pada ketentuan umum.

4. Sistem Musabaqah
a. Musabaqah Fahm Al Qur’an dilaksanakan dengan melombakan tiga
atau empat regu dalam satu penampilan;
b. Musabaqah dilaksanakan dengan sistem gugur melalui babak
penyisihan, semi final dan final. Regu pemenang pada setiap
penampilan berhak maju ke babak berikutnya;
c. Peserta (regu) dikelompokkan dalam tiga peringkat, yaitu : atas,
menengah, dan bawah melalui tes kualifikasi secara tertulis oleh
Majelis Hakim;

31
d. Penentuan nomor dan penampilan regu mempertimbangkan peringkat
tersebut. Regu-regu peringkat atas tidak bertemu pada babak
penyisihan dan semi final. Sedangkan regu-regu peringkat menengah
tidak bertemu pada babak penyisihan.

5. Materi Musabaqah
a. Materi musabaqah berorientasi kepada Kurikulum Tsanawiyah dan
Aliyah serta berorientasi kepada pemahaman Al-Qur’an yang
mencakup :
1) Ilmu-ilmu Al-Qur’an meliputi :
a) Hafalan ayat;
b) Terjemah Al-Qur’an;
c) Tajwid dan nagham;
d) Ilmu dan Tafsir Al-Qur’an;
e) Kisah-kisah dalam Al-Qur’an.

2) Ilmu Pengetahuan Agama (keislaman), meliputi :


a) Akidah;
b) Akhlak, seperti tolong menolong, berbuat adil, jujur dsb;
c) Fiqh (terutama shalat, shiam, zakat, haji, munakahat dan
wakaf);
d) Ushul Fiqh;
e) Hadits dan Musthalah Hadits;
f) Tuntunan kemasyarakatan (seperti kebersihan lingkungan,
kerja keras, dan disiplin).

3) Hubungan Agama dan kehidupan bernegara, antara lain :


a) Pemasyarakatan UUD 1945 dan GBHN;
b) Pelestarian lingkungan hidup;
c) Kependudukan;
d) Pola hidup sederhana;

32
e) Kesejahteraan sosial (pendidikan, solidaritas sosial, keluarga
sehat);
f) Kerukunan hidup umat beragama;
g) Peranan pemuda dan wanita;
h) Pemerataan hasil pembangunan;
i) Wawasan nusantara/wawasan kebangsaan.

4) Sejarah dan kebudayaan


a) Sejarah Islam;
b) Sejaran Kebudayaan Islam;
c) Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia;
d) Sejarah perjuangan bangsa.

5) Lain-lain, meliputi :
a) Kecepatan dan ketepatan mencari ayat Al-Qur’an melalui
kitab Fathurrahman atau Muj’am Mufahras;
b) Kemampuan berbahasa Inggris;
c) Materi disajikan dalam bentuk soal dan diberikan dengan
cara mengajukan petanyaan langsung yang terdiri dari dua
macam, yaitu :
1) Soal regu, yakni pertanyaan yang diberikan kepada
setiap regu;
2) Soal lontaran, yakni pertanyaan yang diberikan untuk
semua regu dan dijawab secara rebutan.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
1. Tempat
Untuk melaksanakan Musabaqah Fahm Al-Qur’an ini diperlukan tempat
yang memadai bagi :
a. Peserta, sesuai dengan regu yang tampil (3 atau 4 regu), masing-
masing 3 atau 2 orang;
b. Majelis Hakim yang bisa berhadapan langsung dengan seluruh peserta

33
c. Tempat untuk pencatatan dan pencatat nilai yang bisa dilihat oleh
Majelis Hakim, Peserta dan pengunjung;
d. Pengamat yang bisa melihat peserta, Majelis Hakim dan papan
pencatat nilai;
e. Pengunjung yang bisa melihat peserta dan papan pencatat nilai;
f. Panitera;
g. Pengatur waktu;
h. Pembawa acara.

2. Perlengkapan/peralatan/bahan
Perlengkapan yang diperlukan dalam cabang Fahm Al-Qur’an meliputi :
a. Meja dan kursi untuk peserta, Majelis Hakim dan petugas;
b. Microphone untuk Majelis Hakim dan peserta;
c. Lampu/bel/gong isyarat;
d. Kertas untuk peserta dan petugas;
e. Bolpoint dan blok note untuk Majelis Hakim;
f. Mushaf Al-Qur’an, Fathurrahman, Mu’jam al Mufahras untuk Majelis
Hakim dan peserta;
g. Stop wathc untuk petugas;
h. White Board/score board.

3. Petugas yang dipelukan dalam Musabaqah Fahm Al-Qur’an adalah :


a. Pembawa acara;
b. Pencatat/penulis nilai;
c. Pengatur waktu (timer);
d. Pendamping peserta.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :
1. Tahap Persiapan
a. Persiapan Musabaqah yang dimulai dengan pendaftaran, pengesahan
penentuan nomor perserta dan penjadwalan tampil peserta adalah
sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum. Penentuan nomor dan

34
giliran tampil ditentukan melalui undian sesuai dengan hasil tes
kualifikasi yang dilakukan secara tertulis;
b. Penentuan tempat duduk setiap regu dilaksanakan sebelum acara
dimulai melalui undian.

2. Penampilan
a. Babak Penyisihan
1) Penentuan materi/soal
a) Soal regu, yakni masing-msing regu mendapat 12 pertanyaan;
b) Soal lontaran, yakni pertanyaan yang diberikan untuk semua
regu dan dijawab secara rebutan, sebanyak 10-15 pertanyaan.
2) Penampilan
a) Giliran tampil
(1) Penampilan peserta diatur berdasarkan jadwal
penampilan dengan mempertimbangkan kemampuan
masing-masing regu;
(2) Penentuan tempat diselenggarakan 30 menit sebelum
acara Musabaqah dimulai.
b) Cara tampil
(1) Peserta/regu menempati tempat duduk yang telah
ditentukan;
(2) Regu dengan urutan duduk pertama mengambil amplop
soal terlebih dahulu kemudian disampaikan kepada
Majelis Hakim;
(3) Majelis Hakim menyampaikan soal regu kepada setiap
regu, apabila regu yang bersangkutan tidak bisa
menjawab soal, maka diperebutkan oleh dua regu yang
lain;
(4) Regu yang urutan duduk selanjutnya memperoleh soal
regu setelah selesai soal regu sebelumnya;
(5) Soal lontaran diberikan oleh Majelis Hakim setelah
seluruh regu mendapatkan soal regu;

35
(6) Setiap jawaban dinilai langsung oleh Hakim dan dicatat
di papan tulis/scord board;
(7) Tanpa mulai, soal regu, soal lontaran dan selesainya
waktu diatur oleh Majelis Hakim dengan isyarat bel.

3) Lama penampilan
Setiap penampilan disediakan waktu kurang lebih 40 menit.

4) Penentuan Pemenang babak penyisihan


Regu yang memperoleh nilai tertinggi dalam setiap
penampilan menjadi pemenang pada penampilan (sesi)
tersebut.

36
BAB VI
MUSABAQAH CABANG SYARH AL-QUR’AN

A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Syarh Al Qur’an adalah jenis lomba penyempaian pesan isi
dan kandungan Al Qur’an dengan cara menampilkan bacaan, puitisasi
terjemah dan uraian yang merupakan kesatuan yang serasi.
2. Golongan Musabaqah
Musabaqah ini hanya terdiri dari satu golongan
3. Peserta Musabaqah
Peserta adalah regu yang terdiri dari 3 orang yaitu seorang pembaca Al
Qur’an, seorang pembawa puitisasi terjemah dan seorang pengurai isi
(pensyarah) baik putera maupun puteri atau campuran, pendidikan
Tsanawiyah/SMP atau Aliyah dan berumur 18 tahun 11 bulan 29 hari. Bila
tidak mungkin 3 orang, diizinkan 2 orang dengan tetap menampilkan 3
aspek tersebut. (batasan usia sampai 15 Juli 2014)
4. Sistem Musabaqah
Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.
5. Materi Musabaqah
a. Materi musabaqah adalah ayat-ayat Al Qur’an dengan judul bahasan
yang ditampilkan tiga bentuk, yaitu :
1. Pembacaan ayat-ayat Al Qur’an dengan Qiraat Imam Ashim
riwayat Hafsh secara hafalan dengan martabat mujawwad;
2. Terjemah ayat-ayat tersebut secara puitisasi tanpa dengan teks;
3. Uraian isi dan kandungan ayat-ayat tersebut secara bebas dan boleh
dengan membawa catatan.

b. Tema/Judul :
a. Peserta memilih 4 dari 9 tema syarahan yang ditentukan LPTQ dan
melaporkan 4 judul syarahan yang dipilih tersebut pada saat
pendaftaran;

37
b. Penentuan judul :
1. Babak penyisihan : Peserta memperoleh satu dari 4 (empat)
judul syarahan yang dilaporkan pada saat pendaftaran, 24 jam
sebelum penampilan;
2. Babak final : Para finalis menyerahkan 3 (tiga) judul syarahan
selain judul yang sudah ditampilkan waktu penyisihan paling
lambat 3 (tiga) jam sebelum dilaksanakan final. Peserta
memperoleh salah satu dari tiga judul yang diserahkan, kepada
panitia, 60 menit sebelum babak final dimulai.
c. Tema cabang Syarh Al-Qur’an pada MTQ XXVII tahun 2014 di
Kota Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, terdiri dari :
1. Islam dalam kehidupan multi cultural;
2. Menghadirkan Islam di tengah masyarakat majemuk;
3. Jihad menbangun persaudaraan;
4. Pemberantasan korupsi menuju kesejahteraan umat;
5. Ekonomi Syari’ah pendorong penguatan ekonomi rakyat;
6. Membangun karakter bangsa prespektif Al-Qur’an;
7. Zakat, Infaq dan Shadaqah, solusi pemberantasan kemiskinan;
8. Pemuda dan Pembangunan masa depan bangsa;
9. Merekat ulang persatuan dan kesatuan bangsa.

6. Waktu Musabaqah
a. Lama penampilan : 15 – 20 menit setiap regu;
b. Musabaqah cabang ini dilaksanakan pada pagi dan atau sore hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH
a. Tempat
Tempat Musabaqah hendaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a) Mimbar yang memungkinkan untuk penampilan Qari/Qoriah serta
penterjemah dan pensyarah.
b) Ruang Majelis Hakim ialah :

38
1. Tempat Majelis yang memungkinkan untuk melihat penampilan
peserta, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Ruang tempat panitera, yaitu ruang/tempat tugas panitera yang
aman dari gangguan
c) Ruang tunggu peserta yang aman dan dekat dengan mimbar;
d) Ruang tempat tugas;
e) Tempat pengunjung yang memungkinkan dapat melihat penampilan
peserta dan tidak menimbulkan gangguan;
f) Tempat ruang, sarana pendukung lainnya sebagaimana dalam
pelaksanaan Musabaqah cabang lain.

b. Perlengkapan / peralatan / bahan


Perlengkapan yang diperlukan dalam cabang Syarh Al Qur’an adalah :
a. Stage untuk peserta;
b. Microphone pada stage tiga buah;
c. Lampu isyarat yang dapat dilihat oleh peserta, Hakim dan penonton;
d. Meja dan kursi Majelis Hakim;
e. Bolpoint dan block note untuk Majelis Hakim;
f. Microphone untuk pembawa acara;
g. Papan nama Hakim sesuai bidang penilaian.

c. Petugas
a. Pembawa acara;
b Pendamping peserta;
c. Pengatur giliran tampil;
d. Penghubung Majelis Hakim.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH
1. Tahap Persiapan
Persiapan Musabaqah dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentuan
nomor dan penjadualan tampil peserta adalah sebagaimana tercantum
dalam ketentuan umum.

39
2. Tahap Pelaksanaan
a. Babak Penyisihan
1. Penentuan materi
Peserta memperoleh materi pokok bahasan satu hari sebelum hari
tampil 24 jam
2. Penampilan
a) Giliran Tampil
(1) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran;
(2) Penentuan urutan tampil dilakukan 30 menit sebelum
Musabaqah dimulai.
b) Lama penampilan
Setiap penampilan disediakan waktu 15 – 20 menit untuk
setiap regu.
c) Tata cara penampilan
(1) Pensyarah tidak perlu memperkenalkan diri atau menyebut
asal daerahnya;
(2) Ucapan salam hanya diucapkan oleh pensyarah pada awal
dan akhir uraian (pensyarahan);
(3) Tanda mulai, persiapan berhenti dan habisnya waktu
diatur oleh Majelis Hakim dengan isyarat lampu/bel;
(4) Penampilan dimulai dengan pembacaan ayat Al Qur’an,
kemudian menerjemahkan secara puitis dan selanjutnya
menguraikan isi dan kandungan;
(5) Pensyarah dapat meminta pembaca Al Qur’an dan
penerjemah untuk mendukung syarahnya dengan
membaca Al Qur’an atau hadits serta terjemahnya.

3. Penentuan Finalis
a. Regu finalis ditetapkan oleh Dewan Hakim berdasarkan hasil
penampilan
b. Babak final
1) Penentuan materi

40
(1) Para finalis menyerahkan 3 pokok bahasan paling lambat 3
jam setelah finalis diumumkan;
(2) Peserta memperoleh salah satu dari 3 judul yang
diserahkan kepada panitia, 60 menit sebelum babak final
dimulai.
2) Tata cara pelaksanaan Musabaqah ini pada babak final adalah
sama halnya pada babak penyisihan;
3) Penentuan regu terbaik I, II dan III ditetapkan dan diumumkan
oleh Dewan Hakim.

41
BAB VII
MUSABAQAH CABANG KHATH AL QUR’AN

A. KETENTUAN
1. Pengertian
Musabaqah Khath Al Qur’an adalah jenis lomba yang menekankan
kepada kaidah khath, keindahan dan kebenaran kaidah rasam Qur’ani.
2. Golongan Musabaqah
Musabaqah ini terdiri dari 4 golongan, yaitu :
a. Golongan Hiasan Mushaf Putera/Puteri, penulis ayat Al Qur’an dan
diberi hiasan tepi yang bisa menjadi dekorasi dinding. Dikerjakan
selama 480 menit (8 jam) termasuk istirahat;
b. Golongan Dekorasi Putera/Puteri, penulisan ayat-ayat Al Qur’an
yang diberi hiasan tepi yang bisa menjadi dekorasi dinding.
Dikerjakan selama 480 menit (8 jam) termasuk istirahat;
c. Golongan Naskah (penulisan buku) Putera/Puteri wajib dan pilihan
dua naskah dikerjakan selama 420 menit (7 jam) termasuk istirahat.

3. Peserta Musabaqah
Peserta Musabaqah adalah pria atau wanita dengan batas umur maksimal
35 tahun (batasan usia sampai 15 Juli 2014).

4. Sistem Musabaqah
Sistem Musabaqah adalah sebagimana diatur dalam ketentuan umum.

5. Materi Musabaqah
a. Untuk keempat golongan tersebut, materi khath adalah ayat-ayat Al
Qur’an ragam Usmani standar Indonesia yang ditentukan pada saat
pelaksanaan Musabaqah akan dimulai;
b. Khusus untuk golongan hiasan atau iluminasi yang tercontoh pada
surah Al Fatihah dan halaman awal surah Al Baqarah.

42
6. Jenis Khath yang dipakai ada enam, yaitu Naskhi, Riq’I, Tsulutsi, Farisy,
Diwani dan Kufi’.

B. PERANGKAT MUSABAQAH

1. Tempat
a. Tempat disediakan di suatu arena. Tempat untuk masing-masing
peserta tidak berdekatan satu sama lain;
b. Tempat peserta diatur searah (tidak berhadapan);
c. Meja untuk golongan Naskah dan golongan Hiasan Mushaf adalah
meja yang bentuknya datar;
d. Tempat menulis untuk golongan Dekorasi berupa meja yang dapat
dibuat datar atau miring;
e. Tempat khusus untuk menilai hasil musabaqah.

2. Perlengkapan
a. Meja dan kursi peserta, panitia dan Majelis Hakim;
b. Papan tulis/White Board;
c. Kertas gambar berwarna putih ukuran 80 x 60 cm;
d. Tinta warna hitam;
e. Triplek ukuran 80 x 120 cm untuk penyisihan, 120 x 120 untuk
final dengan warna dasar putih;
f. Nomor peserta;
g. Al Qur’an Mushaf standar Kementerian Agama untuk Majelis
Hakim;
h. Blanko penilaian;
i. Perlengkapan lainnya seperti pensil, penghapus, pena dibawa sendiri
oleh peserta.

3. Petugas
Petugas yang diperlukan dalam Musabaqah Khath Al Qur’an adalah :

43
a. Petugas pembantu pengawas;
b. Petugas penghubung Majelis Hakim.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :


1. Tahap persiapan
a. Persiapan Musabaqah dimulai dengan pendaftaran, pengesahan,
penentuan nomor dan penjadualan tampil peserta sebagimana
tercantum dalam ketentuan umum;
b. Penentuan nomor meja untuk tiap peserta dilaksanakan melalui
undian 30 menit sebelum musabaqah dimulai.

2. Tahap Pelaksanaan
a. Babak Penyisihan
1) Penentuan materi
Penentuan materi dilakukan pada saat acara akan dimulai
dengan ketentuan sebagai berikut.
a) Materi Khath berupa ayat-ayat Al Qur’an yang diberikan
secara tertulis.
b) Jenis Khath untuk masing-masing golongan :
(1) Khath Naskah terdiri khath wajib (Naskhi) dan khath
pilihan (selain Naskah);
(2) Khath Hiasan Mushaf adalah khath Naskhi khusus
untuk teks ayat;
(3) Khath Dekorasi menurut pilihan peserta.

2) Pemberian perlengkapan
Perlengkapan untuk menulis khath diberikan setelah para
peserta duduk di meja masing-masing.

3) Penampilan

44
a) Setiap peserta menempati meja tersendiri sesuai dengn
nomor yang diperoleh;
b) Karya dibuat pada saat Musabaqah berlangsung di arena
yang telah ditentukan;
c) Pelaksanaan istirahat tidak dilakukan secara serentak,
tetapi diatur oleh masing-masing peserta terutama dalam
penyempurnaan pengeringan cat;
d) Tempat istirahat peserta adalah tempat yang khusus dan
tidak boleh didatangi pihak yang tidak berkepentingan.

4) Tata cara penampilan masing-masing golongan :


a) Golongan Naskah
(1) Khath dibuat dengan mata pena (alat tulis) berukuran
½ cm di kertas karton gambar;
(2) Khath Wajib (Naskhi) dibuat pada kertas berwarna
putih dengan menggunakan tinta hitam;
(3) Khath pilihan (Selain Naskhi) dibuat pada kertas
berwarna bebas dengan menggunakan tinta hitam
pula;
(4) Kertas yang digunakan berukuran 80 x 60 cm;
(5) Waktu menulis disediakan 300 menit (5 jam),
termasuk istirahat.

b) Golongan Hiasan Mushaf


(1) Karya dibuat pada kertas karton gambar berwarna
putih dengan menggunakan tinta/cat air berwarna
bebas;
(2) Hiasan tepi harus menggunakan tidak kurang dari tiga
warna primer;
(3) Kertas yang dipergunakan berukuran 80 x 60 cm;
(4) Ukuran pena untuk penulisan Khath disesuaikan
dengan ruangan kertas;

45
(5) Waktu menulis disediakan 420 menit (7 jam)
termasuk istirahat.

c) Golongan Dekorasi
(1) Karya dibuat pada tripleks berukuran 80 x 120 cm
untuk penyisihan dan 120 x 120 cm untuk final yang
telah diberi warna dasar putih;
(2) Ukuran kuas/alat tulis untuk penulisan khath
disesuaikan dengan ruangan tripleks dan
menggunakan cat tembok/cat berwarna bebas yang
disesuaikan dengan keserasian unit karya;
(3) Waktu menulis disediakan 420 menit (7 jam)
termasuk istirahat.

d) Penentuan Finalis
Finalis ditetapkan oleh Dewan Hakim

e) Bagi peserta yang belum dapat menyelesaikan


pekerjaannya dalam batas waktu yang ditentukan,
diberikan toleransi tambahan waktu 15 menit dengan
diberikan sanksi pengurangan nilai 1/10 dari nilai yang
seharusnya diterima.
Contoh : Yang bersangkutan seharusnya mendapat nilai
80, karena terlambat 20 maka akhirnya nilai akhirnya
adalah :
80 – (1/10 x 80) = 72

b. Babak Final
1) Tata cara pelaksanaan Musabaqah dalam berbagai
golongan pada babak final sema dengan pelaksanaan pada
babak penyisihan, dengan sedikit perbedaan, yaitu :

46
a) Semua materi diberikan satu hari sebelum
pelaksanaan Musabaqah;
b) Jenis Khath untuk golongan Hiasan Mushaf adalah
Khath selain Naskhi.

2) Penentuan Khath-khath terbaik ditetapkan oleh Dewan


Hakim.

47
BAB VIII
MUSABAQAH MAKALAH ILMIAH AL-QUR’AN ( M2IQ)

A. MANAJEMEN MUSABAQAH

1. KETENTUAN KHUSUS

a. Pengertian
Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an merupakan cabang musabaqah
yang menitikberatkan pada kemampuan menulis dengan
mengeksplorasi isi kandungan Al-Qur’an.

b. Golongan Musabaqah
Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an terdiri dari satu golongan yang
bisa diikuti pria dan wanita.

c. Peserta Musabaqah
1) Peserta Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an adalah pria dan
wanita yang memenuhi ketentuan umum, dengan persyaratan
umur maksimal 24 tahun 11 bulan 29 hari;
2) Ketentuan umur untuk kategori di atas terhitung sejak hari
pertama/pembukaan pelaksanaan MTQ/STQ.

d. Sistem Musabaqah
1) Waktu yang diperlukan 5 (lima) hari aktif, dengan alokasi : 2
(dua) hari untuk babak penyisihan (kualifikasi), 1 (satu) hari
untuk member kesempatan kepada Hakim untuk menilai karya
tulis, 1 (satu) hari untuk babak semifinal, dan 1 (satu) hari untuk
babak final dalam bentuk prestasi;
2) Alat yang dipakai adalah mesin tik portable yang dibawa oleh
masing-masing peserta dan panitia menyediakan kertas yang
sudah diberi tanda khusus;

48
3) Musabaqah dibagi ke dalam tiga babak: babak kualifikasi atau
penyisihan, babak semifinal, dan babak final dalam bentuk
presentasi;
4) Pada babak penyisihan, musabaqah diikuti oleh seluruh peserta
dari seluruh Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Pada
babak ini, seluruh peserta dikumpulkan dalam ruangan khusus
dan akan menulis satu makalah dengan mengacu pada dua tema
besar yang telah disiapkan oleh Dewan Hakim. Setiap peserta
bebas merumuskan judul sendiri, dengan mengacu pada tema
tersebut;
5) Waktu pembuatan tulisan dimulai 08.00 Wita sampai dengan
17.00 Wita untuk babak penyisihan dan mulai jam 08.00 Wita
sampai dengan jam 16.00 Wita untuk babak semifinal. Jika waktu
telah habis, Dewan Hakim akan mengambil atau mengumpulkan
seluruh karya tulis peserta, atau jika tidak mengumpulkan
dianggap gugur;
6) Peserta dapat membawa referensi berbentuk buku, jurnal, dan
majalah ke dalam ruangan dengan jumlah yang tidak dibatasi.
7) Peserta tidak diperkenankan untuk membawa alat-alat komunikasi
berupa HP dan sejenisnya ke arena lomba;
8) Jika pekerjaan telah selesai sebelum waktu berakhir, peserta dapat
menyerahkan hasil tulisan dan dapat meninggalkan ruangan satu
itu juga;
9) Waktu istirahat diatur sendiri oleh peserta, dengan tetap menjaga
dan memelihara ketertiban pelaksanaan lomba;
10) Peserta sewaktu-waktu dapat meninggalkan ruangan lomba untuk
keperluan istirahat, makan, shalat, atau keperluan lainnya, dengan
izin Dewan Hakim yang sedang bertugas di ruang lomba;
11) Pada saat keluar-masuk ruangan, peserta harus meninggalkan
pekerjaan tetap di tempat lomba dan tidak diperkenankan
membawa bahan tambahan lainnya ke ruang lomba;

49
12) Pada babak semifinal, peserta kembali diharuskan membuat
sebuah karya tulis dengan mengacu pada tema besar yang telah
disiapkan;
13) 6 (enam) orang peserta terdiri dari 3 (tiga) putera dan 3 (tiga)
puteri yang memperoleh nilai tertinggi pada babak semifinal
berhak untuk maju ke babak final seluruh peserta babak final
harus mempresentasikan karya tulisnya di depan Dewan Hakim.
14) Pelaksanaan presentasi diatur sebagai berikut :
a) Setiap finalis mempresentasikan karya tulisnya masing-masing
selama sekitar 5 menit untuk kemudian dilakukan Tanya jawab
selama sekitar 15 menit;
b) Dalam sesi presentasi peserta dianjurkan untuk menggunakan
fasilitas power-point;
c) Presentasi peserta akan dipandu langsung oleh Ketua Majelis
Hakim;
d) Sesi Presentasi ini merupakan media pemaparan, sosialisasi,
dan konfirmasi gagasan yang diperlukan bagi Dewan Hakim
untuk menjadi salah satu pertimbangan dalam penilaian.

Hari Waktu Kegiatan Lomba Peserta Keterangan

I 08.00 – 17.00 Babak Penyisihan Putera


II 08.00 – 17.00 Babak Penyisihan Puteri
III 08.00 – 19.00 Penilaian - Dewan Hakim
IV 08.00 – 16.00 Babak Semifinal Putera/Puteri
08.00 – 11.00 Babak Final/Presentasi 6 orang Putera/Puteri

e) Materi Musabaqah
1) Karya tulis dibuat dengan mengacu pada beberapa tema
besar yang telah disiapkan;
2) LPTQ akan memutuskan dan memberitahukan dua tema
besar yang akan dipakai pada pelaksanaan MTQ;

50
3) Sifat tulisan :
a) Reflektif referensial, dengan mengacu pada ayat-ayat
al-Qur’an, kitab-kitab tafsir, dan referensi lain yang
relevan;
b) Tematik (maudhu’i), mengacu kepada suatu tema yang
telah ditentukan;
c) Ilmiah populer;
d) Panjang tulisan antara 10-15 halaman kertas A4 dengan
spasi 1,5;
f) Waktu
Musabaqah ini dilaksanakan pagi, siang dan sore hari
sesuai jadual yang telah ditetapkan;
g) Judul tulisan mengacu kepada 2 (dua) tema besar:
a. Menemukan kembali Islam Indonesia;
b. Prespektif Al-Qur’an Pemberantasan Korupsi.

51

Anda mungkin juga menyukai