Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI

Nama : Sry Irma Arischa

Npm : 1102014257

Koas : THT

Acara : Laporan Kasus

Topik : Abses Submandibula Dextra

Tempat : Poli THT

Hari/Tanggal : Senin, 08/07/2019

Pembimbing : dr. Irma Suryati, Sp.THT-KL

Ringkasan:

Tn. S, 51 tahun, datang ke poli THT RSUD Koja dengan keluhan


rahang sebelah kanan nyeri sejak ± 2 minggu SMRS. Keluhan rahang
membengkak dirasakan semakin membesar dan memberat sehingga
merasa kesulitan untuk membuka mulut. Pembengkakan rahang tersebut
awalnya hanya sebesar telur puyuh lalu lama kelamaan sebesar kepalan
tinju anak remaja. Pembengkakan tersebut diakui gatal dan panas. Pasien
mengaku demam naik turun 1 minggu smrs. Pasien mengaku sekitar 1
bulan yang lalu sakit gigi bawah tetapi tidak diobati. Pasien menyangkal
riwayat batuk dan pilek. Riwayat Gigi berlobang sejak 10 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik yang ditemukan tampak sakit sedang, TD:
190/100 mmHg, nadi: 100 x/mnt, suhu 37,5ᴼC. Pemeriksaan fisik paru,
jantung, abdomen dan akral dalam batas normal. Pada status lokalis regio
submandibula dextra tampak udem, hiperemis, terdapat nyeri tekan dengan
konsistensi lunak fluktuasi, tidak teraba angulus mandibula. Aspirasi
dengan spuit 5 cc tampak pus berwarna putih susu, tidak ada darah. Pada
regio orofaring mulut trismus 2 jari dan terdapat karies pada gigi geligi.

Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan leukosit


14,87 u/L, Gula darah sewaktu 497 mg/dL.

Diagnosis kerja Abses Submandibula Dextra dikarenakan pada


kasus ini, pasien berusia 51 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan mengaku
sering mengalami keluhan sakit gigi dan mempunyai riwayat gigi
berlubang sejak 10 tahun yang lalu dan tidak pernah berobat ke dokter
gigi, asimetris leher karena adanya massa atau limfadenopati pada sekitar
70%, trismus karena proses inflamasi pada m.pterigoides torticolis dan
penyempitan ruang gerak leher karena proses inflamasi pada leher. Pada
kasus ini, pasien mengeluh adanya pembengkakan yang terasa panas dan
tampak kemerahan serta sulit untuk membuka mulut (trismus 2 jari).
Diagnosis untuk suatu abses leher dalam kadang-kadang sulit ditegakkan
bila hanya berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja. Ditemukan
pembengkakan dibawah rahang baik unilateral maupun bilateral dan
berfluktuasi. Karena itu diperlukan studi radiografi untuk membantu
menegakkan diagnosis, menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya dan
perluasan penyakit

Pada kasus ini, pasien tampak pembengkakan pada rahang kanan


berwarna kemerahan dan teraba hangat dan lunak, didapatkan nyeri tekan
dan dari aspirasi tampak pus, angulus mandibular dextra tidak teraba.
Pertanyaan

1. Bagaimana cara membedakan abses dan limfadenitis ?

Pada abses jika dilakukan pemeriksaan fisik angulus mandibular tidak teraba
dan aspirasi yang tampak adalah pus. Pada limfadenitis, pemerikaan fisik
angulus mandibula masih teraba dan pada aspirasi tidak tampak pus.

2. Bagaimana penanganan pada pasien dengan gula darah tinggi dan berapa gula
maksimal untuk dilakukan operasi ?

Gula darah harus distabilkan sebelum dilakukan operasi pada pasien ini dan
gula darah maksimal untuk dilakukan operasi adalah 200 mg/dL

3. Bagaimana penanganan awal yang dapat dilakukan oleh dokter umum pada
pasien abses yang datang ke IGD ?

Penilaian keadaan umum pasien penting dalam penatalaksanaan abses leher


dalam. Prioritas utama adalah stabilisasi jalan napas, pernafasan dan sirkulasi
serta menatalaksana penyebab dan penyakit penyerta lainnya. Karena abses
leher dalam memiliki potensi untuk mengancam nyawa maka pasien harus
dirawat di rumah sakit. Penatalaksanaan abses submandibula dapat dilakukan
dengan memberikan terapi antibiotik yang adekuat dan drainase abses.

4. Apakah ada etiologi lain selain dentogen sebagai penyebab abses


submandibular ?

Infeksi kelenjar liur, infeksi saluran napas atas, benda asing dan intervensi
alat-alat medis (iatrogenic) dapat menjadi faktor penyebab abses leher dalam.
Namun masih terdapat sekitar 20% dari kasus yang terjadi, penyebabnya
belum dapat diketahui. Kemudian penyalahgunaan pemakaian obat-obatan
intravena dapat juga menyebabkan terjadinya kasus penyakit ini
FOTO :

ABSEN :

Nama Tandatangan
JUWITA KARTIKA
ANDHIKA SHAHNAZ GARINI
SRY IRMA ARISCHA
WIDIA SITI SARAH
MUHAMMAD FAISAL INDRASYAH

Anda mungkin juga menyukai