MENDADAK
SRY IRMA ARISCHA
1102014257
Pembimbing :
dr. Nasrudin , Sp. M
KEPANITERAAN KLINIK ILMU MATA
PERIODE 4 Maret – 6 April 2019
UVEITIS
POSTERIOR
VITREOUS
HEMORRAGE
MATA TENANG
VISUS TURUN ABLASIO RETINA
MENDADAK
OKLUSI ARTERI DAN
VENA SENTRAL
NEURITIS OPTIK
UVEITIS POSTERIOR
Uveitis posterior adalah radang uvea bagian posterior
yang biasanya disertai dengan keradangan jaringan
disekitarnya.
Inflamasi ini terletak di uvea bagian belakang dengan batas
basis vitreus.
Jika mengenai retina retinitis
Jika mengenai vitreous vitritis.
Uveitis Posterior
B. Cleral buckling
C. Vitrektomi
• Dengan membuat insisi kecil pada bola mata kemudian memasukkan instrumen hingga
ke cavum melalui pars plana.
• Setelah itu pemotongan vitreus. Teknik dan instrumen yang digunakan tergantung tipe
dan penyebab ablasio.
Adanya sumbatan pada
Oklusi arteri retina sentral pembuluh
sentral
darah retina
Disebabkan oleh
Emboli akibat penyaklit emboli jantung, nodus-nodus reuma, carotid
plaque atau emboli endokarditis.
Radang arteri
Spasme pembuluh darah, disebabkan oleh antara lain pada overdosis
obat, keracunan alkohol, tembakau, kina atau timah hitam.
Akibat terlambatnya pengaliran darah retina yang terjadi pada
peninggian tekanan intraokular, stenosis aorta atau arteri karotis.
Giant cell artritis
Kelainan hiperkoagulasi
Trauma
Berkurangnya suplay oksigen pada daerah oklusi → Kebutaan yang
permanen
DIAGNOSIS
• Awalnya penglihatan kabur yang hilang timbul (amaurosis fugaks)
ANAMNESIS • Tanpa nyeri
• Mengenai satu mata
• Hilangnya penglihatan yang tiba-tiba (memberat)
KOMPLIKASI
Neuritis
intraokular atau Peradangan papil saraf optik dalam bola mata
papilitis
Penyebabnya :
Idiopatik
Sklerosis multipel
Neuromyelitis optica (Devic’s disease)
Gejala subjektif
Penglihatan turun mendadak dalam beberapa jam sampai hari yang
mengenai satu atau kedua mata.
Penglihatan warna terganggu.
Rasa sakit bila mata bergerak dan ditekan
Adanya defek lapang pandang.
Pasien mengeluh penglihatan menurun setelah olahraga atau suhu
tubuh naik (tanda Uhthoff).
Beberapa pasien mengeluh objek yang bergerak lurus terlihat
mempunyai lintasan melengkung (Pulfrich phenomenon),
kemungkinan dikarenakan konduksi yang asimetris antara nervus
optikus.
Gejala objektif
Pemeriksaan visus
Didapatkan penurunan visus yang bervariasi mulai dari ringan
sampai kehilangan total penglihatan
Segmen anterior
Palpebra, konjungtiva, maupun kornea dalam keadaan wajar.
Refleks pupil menurun pada mata yang terkena dan defek pupil
aferen relatif atau Marcus Gunn pupil umumnya ditemukan.
Gejala objektif
Segmen Posterior
Pada neuritis retrobulbar maka papil tampak normal, berjalannya
waktu, nervus optikus dapat menjadi pucat akibat atrofi.
Pada bentuk papilitis akan tampak edema diskus yang hiperemis dan
difus, dengan perubahan pada pembuluh darah retina, arteri menciut
dan vena melebar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG