Anda di halaman 1dari 2

Kehamilan kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih.

Sebagian besar
kehamilan kembar ialah kembar dua atau gemeli. Selain itu, sesuai dengan banyaknya jumlah
janin dinamakan triplet, kuadruplet quintuplet, sextuplet, san septuplet.
Beberapa kehamilan dikaitkan dengan risiko tinggi bagi ibu dan bayi . Wanita dengan
kehamilan kembar memiliki peningkatan risiko keguguran, anemia, gangguan hipertensi,
perdarahan, persalinan operatif dan penyakit pascakelahiran . Secara umum, angka kematian
ibu terkait dengan kelahiran kembar adalah 2,5 kali lipat dibandingkan kelahiran tunggal.
Angka kematian janin secara keseluruhan dalam kehamilan kembar lebih tinggi
dibandingkan dengan kehamilan tunggal : pada tahun 2009 angka kematian janin adalah 12,3
per 1.000 kelahiran kembar dan 31,1 per 1.000 triplet dibandingkan dengan kehamilan tunggal
hanya 5 per 1.000 kelahiran. Risiko kelahiran prematur juga lebih tinggi pada kehamilan
multipel dibandingkan dengan kehamilan tunggal, terjadi pada 50% kehamilan kembar ( 10 %
kelahiran kembar terjadi sebelum 32 minggu kehamilan ) . Secara signifikan lebih tinggi angka
kelahiran prematur pada kehamilan kembar dan triplet.
Kehamilan dan persalinan membawa risiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu
besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus
bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin. Ibu yang melahirkan bayi kembar
akan lebih banyak membutuhkan dukungan, baik itu secara lahiriah maupun jasmaniah.
Kehamilan kembar memang beresiko terhadap persalinan yang lebih besar dibanding
kehamilan tunggal. Semakin banyak jumlah janin yang dikandung ibu, semakin tinggi resiko
yang akan ditanggung ibu. Risiko terhadap bayi tergantung pada korionisitas dan amnionisitas
kehamilan. Syndrome twin – twin transfusion, paling sering terjadi pada kehamilan kembar.
Risiko tambahan untuk bayi termasuk pembatasan pertumbuhan intrauterin dan kelainan
bawaan.

Pada kehamilan kembar , 66 % dari bayi lahir mati yang tidak dapat dijelaskan terkait dengan
berat lahir kurang dari sentil kesepuluh , dibandingkan dengan 39 % untuk kelahiran tunggal .
Kelainan kongenital utama adalah 4,9 % lebih sering terjadi pada kehamilan kembar
dibandingkan kehamilan tunggal .5
Karena peningkatan risiko komplikasi , wanita dengan kehamilan kembar
membutuhkan lebih banyak pemantauan dan peningkatan kontak dengan profesional
kesehatan selama kehamilan mereka dibandingkan wanita dengan kehamilan tunggal ,
1
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas tentang
janin multipel dalam referat ini.

Anda mungkin juga menyukai