Disusun Oleh :
HASNAWATI
Po713241171019
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“FUGSI OTAK DALAM SOSIAL” dengan lancar tanpa ada halangan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Neuromuskular. Makalah disusun agar
mahasiswa mengetahui bagaimana isi materi tentang emosi.
Terbentuknya makalah adalah berkat dukungan dari semua pihak, yang telah
membantu menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun makalah, untuk itu kami
menyampaikan
terima kasih kepada teman-teman yang membantu dan memberi dorongan dalam proses
penyelesaian makalah. Kami menyadari bahwa dalam makalah masih terdapat
ketidaksempurnaan dan kekurangan. Untuk itu, tanggapan dan saran dari semua pihak
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah. Harapan kami, semoga makalah
bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar belakang…………………………….…………………………………..………… 3
D. Proses Sosial….…………………………......……………………………….………… 7
E. Gejala Sosial….…………………………………….………………….……………… 10
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang dianugrahi akal pikiran
dan memiliki potensi untuk beriman kepada Allah dan dengan akalnya mampu
memahami dan mengamalkan wahyu serta gejala-gejala alam, memiliki rasa tanggung
jawab atas segala tingkah lakunya dan berakhlak.Dengan anugrah itulah yang
menjadikan manusia sebagai makhluk mulia, dimana makhluk lain tidak memiliki
keistimewaan tersebut.
Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan
waktu puluhan atau bahkan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan
dalam menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan
memungkinkan seseorang untuk mengembangkan setiap potensi yang ada pada dirinya
secara optimal dan untuk memenuhi kebutuhannya.
manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan
pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala
potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat
mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam
kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik pendidikan
yang formal, informal maupun nonformal. Dalam kenyataannya, manusia
menunjukkan bahwa pendidikan merupakan pembimbingan diri sudah berlangsung
sejak zaman primitif. Kegiatan pendidikan terjadi dalam hubungan orangtua dan anak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sosial?
2. Apa fungsi sosial pada manusia?
3. Bagaimana Gangguan sosial pada manusia?
4. Bagaimana proses sosial?
5. Bagaimana gejala sosial?
6. Bagaimana pemeriksaan gangguan sosial?
7. Bagaimana terapi gangguan sosial?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui beberapa pengertian sosial.
2. Untuk mengetahui fungsi sosial pada manusia.
3. Untuk mengetahui gangguan sosial pada manusia.
4. Untuk mengetahui proses sosia.
5. Untuk mengetahui gejala sosial.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan pada gangguan sosial
7. Untuk mengetahui terapi gangguan sosial
BAB II
PEMBAHASAN
1.Defenisi Pengertian Sosial
Sosial disini yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai
acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komunitas,
sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan dengan
pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-tindakan
yang dimunculkan oleh individu-individu sebagaiDilihat dari sasaran atau tujuan dari
istilah tersebut yang berkaitan dengan kemanusiaan, maka dapat diasumsikan bahwa
semua pernyataan tersebut pada dasarnya mengarah pada bentuk a anggota suatu
masyarakat. Sehingga dengan demikian, sosial haruslah mencakup lebih dari seorang
individu yang terikat pada satu kesatuan interaksi, karena lebih dari seorang individu
berarti terdapat hak dan kewajiban dari masing-masing individu yang saling berfungsi
satu dengan lainnya. Dalam konteks ini, manusia diatur hak dan kewajibannya yang
menunjukkan identitasnya dalam sebuah arena, dan sering disebut sebagai status,
bagaimana individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan apa yang telah
ada dalam perangkat pedoman yang ada yang dipakai sebagai acuan.
Fobia sosial merupakan suatu ketakutan yang bermakna dan terus menerus dari
satu atau lebih situasi-situasi sosial yang dapat membuat malu. Fobia sosial bisa
disebabkan oleh berbagai faktor. Gambaran klinis tidak dapat digeneralisasi, seperti
saat berbicara di depan umum, makan / minum di tempat umum. Fobia sosial
merupakan ketakutan yang dapat terjadi pada hampir semua situasi sosial yang asing.
Penatalaksanaan kombinasi farmakoterapi dengan psikoterapi memberikan hasil lebih
baik. Fobia sosial lebih sering terjadi pada usia remaja hingga dewasa muda, dan pada
orang yang pernah merasa dipermalukan di depan umum.
Gejala gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial bisa tampak khususnya
dalam situasi berikut:
Berkencan
Bertatapan mata dengan orang lain
Berinteraksi dengan orang asing
Makan di hadapan orang lain
Bekerja atau bersekolah
Memasuki ruangan penuh orang
Menghadiri pesta atau acara pertemuan
Oleh karena itu, penderita biasanya akan menghindari sejumlah situasi di atas.
Fobia sosial atau social anxiety disorder bisa dipicu oleh situasi yang baru atau
hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, misalnya presentasi di depan
umum atau menyampaikan pidato. Meskipun penyebab pastinya belum
diketahui, kondisi ini diduga terkait dengan beberapa faktor berikut:
Struktur otak
Rasa takut sangat dipengaruhi oleh bagian otak yang disebut amygdala.
Amygdala yang terlalu aktif akan membuat seseorang mengalami rasa
takut yang lebih kuat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko munculnya
kecemasan secara berlebihan saat berinteraksi dengan orang lain.
Selain beberapa faktor di atas, memiliki kondisi tubuh atau penyakit tertentu,
misalnya luka parut di wajah atau kelumpuhan akibat polio, dapat
meningkatkan risiko seseorang untuk menderita fobia sosial.
4. Proses Sosial
Proses sosial bisa dilihat sebagai mekanisme atau interaksi dalam hubungan
sosial. Kerja sama merupakan proses sosial yang asosiatif, artinya mengarah pada
keteraturan sosial. Kompetisi merupakan proses sosial yang disosiatif artinya mengarah
pada kekacauan sosial.
Park dan Burgess menyebutkan ada empat bentuk paling fundamental dari
proses sosial. Keempatnya sudah saya sebutkan di atas (minus kerja sama). Di sini
sengaja saya sebutkan lagi agar pembaca lebih mudah memahami.
♦ Kompetisi
Sebagai contoh, sekolah tempat kita belajar. Setiap pagi kita harus sudah datang
sebelum jam masuk. Kalau tidak, kita akan mendapat teguran. Jika teguran itu kita
dapat berulang-ulang, bisa-bisa nilai jeblok sehingga tidak naik kelas. Teman sekelas
kita sudah mau lulus, kita masih berteman dengan adek kelas. Datang ke sekolah itu
sendiri sudah berupa kompetisi.
♦ Konflik
Konflik merupakan proses sosial dimana untuk mendapatkan sumber daya atau
keuntungan, satu pihak harus menjegal pihak lain dengan menggunakan ancaman dan
kekerasan. Konflik adalah bagian dari dinamika sosial. Masyarakat yang sedang
berkonflik tensinya naik, sistem sosial tidak stabil dan hawanya panas.
Sebagai contoh, pemain nomor punggung 10 disliding oleh bek lawan hingga
bek itu dikartu merah wasit. Padahal slidingnya nggak kena atau dengan kata lain, no
10 melakukan diving atau pura-pura jatuh. Kiper yang menyaksikan adegan itu dari
dekat langsung mendorong pemain nomor 10 karena tidak fair. Akhirnya aksi saling
dorong terjadi, aksi saling pukul terjadi antar pemain. Sepak bola jadi taekwondo.
Ilustrasi di atas bisa terjadi dalam konteks lain. Misalnya di masyarakat, seorang
ketua RT mendapat mandat dari kelurahan untuk membagi beras jatah khusus bagi
warganya yang miskin. Tiba-tiba banyak warga jadi miskin agar dapat beras jatah.
Beras yang jumlahnya sedikit habis oleh masyarakat yang mendadak miskin. Warga
yang benar-benar miskin tidak uman. Akhirnya ketua RT diancam, kaca rumahnya
pecah dilepar batu oleh orang tak dikenal.
♦ Akomodasi
Sebagai contoh, seorang guru dan seorang murid berdebat tentang definisi suatu
istilah. Guru yakin pendapatnya benar. Murid yang mendapatkan ilmu dari Google juga
yakin pendapatnya benar. Debat memanas karena keduanya sama-sama ngeyel.
Akhirnya murid lain mengangkat tangan menjadi penengah. Akhirnya kedua pihak
mengakui bahwa definisi istilah yang diperdebatkan hanya benar dalam konsteks
tertentu. Bijak sekali.
♦ Asimilasi
5. Gejala Sosial
Faktor Penyebab
a. Faktor Kultural
Faktor kultural ini berasal dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di
dalam suatu lingkungan masyarakat atau komunitas. Hal ini kemudian membentuk pola
pikir setiap orang yang ada di lingkungan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa contoh social symptom yang disebabkan oleh faktor
kultural;
Kerja bakti
Gotong royong
Kemiskinan
Perilaku menyimpang
Dan lain-lain
b. Faktor Struktural
Berikut ini adalah social symptom yang dipengaruhi oleh faktor struktural;
Ada banyak sekali contoh gejala sosial di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
beberapa contohnya adalah sebagai berikut;
Perilaku Koruptif
Korupsi bukanlah hal yang baru di Indonesia, bahkan ini sudah menjadi budaya
di berbagai kalangan. Kita tidak hanya bicara korupsi di kalangan elit politik, tapi juga
di akar rumput.
Masyarakat seringkali sadar atau tidak sadar melakukan tindakan korupsi yang
dapat merugikan pihak lain. Beberapa contoh perilaku koruptif;
Kemiskinan
Perilaku Masyarakat
Gejala sosial yang paling sering kita temukan adalah perilaku masyarakat di
berbagai kesempatan. Beberapa diantaranya;
Psikoterapi
Salah satu bentuk psikoterapi untuk mengatasi gangguan sosial adalah terapi
perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi rasa cemas pada penderita.
Penderita akan dihadapkan pada situasi yang membuatnya cemas atau takut, kemudian
psikolog atau psikiater akan memberikan solusi untuk menghadapi situasi tersebut.
Seiring waktu, diharapkan rasa percaya diri penderita akan meningkat untuk
menghadapi situasi ini, meskipun tanpa pendampingan. Terapi perilaku kognitif
berlangsung selama 12 minggu, bisa dilakukan hanya berdua dengan psikiater atau
secara berkelompok bersama pasien gangguan sosial yang lain. Psikiater juga akan
memberikan pemahaman kepada keluarga penderita mengenai gangguan ini, agar dapat
memberikan dukungan kepada penderita untuk sembuh.
Obat-obatan
Beberapa jenis obat juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan sosial.
Psikiater akan memberikan obat dalam dosis ringan terlebih dahulu, kemudian
ditingkatkan secara bertahap. Sejumlah obat yang digunakan untuk gangguan sosial
adalah:
Obat antidepresan
BAB III
KESIMPULAN
Sosial disini yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai
acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komunitas,
sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan dengan
pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-tindakan
yang dimunculkan oleh individu-individu sebagaiDilihat dari sasaran atau tujuan dari
istilah tersebut yang berkaitan dengan kemanusiaan, maka dapat diasumsikan bahwa
semua pernyataan tersebut pada dasarnya mengarah pada bentuk a anggota suatu
masyarakat. Sehingga dengan demikian, sosial haruslah mencakup lebih dari seorang
individu yang terikat pada satu kesatuan interaksi, karena lebih dari seorang individu
berarti terdapat hak dan kewajiban dari masing-masing individu yang saling berfungsi
satu dengan lainnya. Dalam konteks ini, manusia diatur hak dan kewajibannya yang
menunjukkan identitasnya dalam sebuah arena, dan sering disebut sebagai status,
bagaimana individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan apa yang telah
ada dalam perangkat pedoman yang ada yang dipakai sebagai acuan.
BAB IV
PENUTUP
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
melimpahkan rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka makalah tentang Fungsi
Otak Dalam Sosial ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga makalah yang telah di
tulis ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa pada umumnya. Apabila ada kesalahan
dalam penyusunan makalah ini,penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya,dan
segala saran dan kritikan yang membangun sangat penyusun harapkan dari pembaca
demi pengembangan ketrampilan menulis selanjutnya.Kiranya penyelesaian makalah
ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://definisimu.blogspot.com/2012/11/definisi-sosial.html
https://moondoggiesmusic.com/struktur-sosial/
https://www.alodokter.com/gangguan-kecemasan-sosial
http://sosiologis.com/proses-sosial
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/gejala-sosial.html