Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH NEUROMUSCULAR FT

FUNGSI OTAK DALAM SOSIAL

Disusun Oleh :

HASNAWATI

Po713241171019

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

PRODI DIII FISIOTERAPI

TAHUN AJARAN 2019-2020


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“FUGSI OTAK DALAM SOSIAL” dengan lancar tanpa ada halangan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Neuromuskular. Makalah disusun agar
mahasiswa mengetahui bagaimana isi materi tentang emosi.

Terbentuknya makalah adalah berkat dukungan dari semua pihak, yang telah
membantu menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun makalah, untuk itu kami
menyampaikan
terima kasih kepada teman-teman yang membantu dan memberi dorongan dalam proses
penyelesaian makalah. Kami menyadari bahwa dalam makalah masih terdapat
ketidaksempurnaan dan kekurangan. Untuk itu, tanggapan dan saran dari semua pihak
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah. Harapan kami, semoga makalah
bermanfaat sebagaimana mestinya.

Makassar,22 JUNI 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….………….... i


DAFTAR ISI …………………………………………………….…………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN ... ………………….……………………………..…………… 3

A. Latar belakang…………………………….…………………………………..………… 3

B. Rumusan masalah ……………………………………………………………………… 4

C. Tujuan masalah ………………………………………………………………………… 4


BAB II PEMBAHASAN……….………………………………………………………… 5

A. Defenisi Pengertian Sosial……………………………………..………………….…… 5

B. Fungsi Sosial Pada Manusia….…………..…………………………….……………… 6

C. Gangguan Sosial Pada Manusia….….….……………………………………………… 6

D. Proses Sosial….…………………………......……………………………….………… 7

E. Gejala Sosial….…………………………………….………………….……………… 10

F. Pemeriksaan pada Gangguan Sosial….…………………………………….…..…….....11

G. Terapi pada Gangguan Sosial…. ……………………………………………......…….. 12

BAB III KESIMPULAN ....……………………………….……………………………… 13


BAB IV PENUTUP . …………………………………………………………………....… 14
DAFTAR PUSTAKA …….………………………………………………………….…… 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang dianugrahi akal pikiran
dan memiliki potensi untuk beriman kepada Allah dan dengan akalnya mampu
memahami dan mengamalkan wahyu serta gejala-gejala alam, memiliki rasa tanggung
jawab atas segala tingkah lakunya dan berakhlak.Dengan anugrah itulah yang
menjadikan manusia sebagai makhluk mulia, dimana makhluk lain tidak memiliki
keistimewaan tersebut.
Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan
waktu puluhan atau bahkan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan
dalam menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan
memungkinkan seseorang untuk mengembangkan setiap potensi yang ada pada dirinya
secara optimal dan untuk memenuhi kebutuhannya.
manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan
pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala
potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat
mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam
kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik pendidikan
yang formal, informal maupun nonformal. Dalam kenyataannya, manusia
menunjukkan bahwa pendidikan merupakan pembimbingan diri sudah berlangsung
sejak zaman primitif. Kegiatan pendidikan terjadi dalam hubungan orangtua dan anak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sosial?
2. Apa fungsi sosial pada manusia?
3. Bagaimana Gangguan sosial pada manusia?
4. Bagaimana proses sosial?
5. Bagaimana gejala sosial?
6. Bagaimana pemeriksaan gangguan sosial?
7. Bagaimana terapi gangguan sosial?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui beberapa pengertian sosial.
2. Untuk mengetahui fungsi sosial pada manusia.
3. Untuk mengetahui gangguan sosial pada manusia.
4. Untuk mengetahui proses sosia.
5. Untuk mengetahui gejala sosial.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan pada gangguan sosial
7. Untuk mengetahui terapi gangguan sosial

BAB II
PEMBAHASAN
1.Defenisi Pengertian Sosial

Di kehidupan kita sebagai anggota masyarakat istilah sosial sering dikaitkan


dengan hal-hal yang berhubungan dengan manusia dalam masyarakat, seperti
kehidupan kaum miskin di kota, kehidupan kaum berada, kehidupan nelayan dan
seterusnya. Dan juga sering diartikan sebagai suatu sifat yang mengarah pada rasa
empati terhadap kehidupan manusia sehingga memunculkan sifat tolong menolong,
membantu dari yang kuat terhadap yang lemah, mengalah terhadap orang lain, sehingga
sering dikataka sebagai mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Pada dunia pendidikan pun
istilah sosial dipakai untuk menyebut salah satu jurusan yang harus dipilih ketika
memasuki jenjang sekolah menengah atas atau pilihan ketika memasuki perguruan
tinggi, dan jurusan tersebut adalah jurusan yang berkaitan dengan segala aktivitas yang
berkenaan dengan tindakan hubungan antar manusia. Lebih jauh lagi terdapat dua
bidang ilmu yang ada di dunia ini yaitu ilmu pengetahuan alam dan humaniora, kedua
bidang tersebut mempunyai perbedaan kajian, yaitu bahwa ilmu pengetahuan alam
mengarah pada kajian-kajian yang bersifat alam dan pasti, sedangkan humaniora
berkaitan dengan kemanusiaan, atau sering orang mengartikannya sebagai seni, bahasa,
sastra. Sosial merupakan bidang yang berada di antara humaniora dan ilmu
pengetahuan alam. Atau juga Ilmu pengetahuan alam dilawankan dengan ilmu
pengetahuan sosial atau ilmu sosial. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan sosial
dari kenyataan-kenyataan tentang istilah tersebut di atas.

Sosial disini yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai
acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komunitas,
sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan dengan
pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-tindakan
yang dimunculkan oleh individu-individu sebagaiDilihat dari sasaran atau tujuan dari
istilah tersebut yang berkaitan dengan kemanusiaan, maka dapat diasumsikan bahwa
semua pernyataan tersebut pada dasarnya mengarah pada bentuk a anggota suatu
masyarakat. Sehingga dengan demikian, sosial haruslah mencakup lebih dari seorang
individu yang terikat pada satu kesatuan interaksi, karena lebih dari seorang individu
berarti terdapat hak dan kewajiban dari masing-masing individu yang saling berfungsi
satu dengan lainnya. Dalam konteks ini, manusia diatur hak dan kewajibannya yang
menunjukkan identitasnya dalam sebuah arena, dan sering disebut sebagai status,
bagaimana individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan apa yang telah
ada dalam perangkat pedoman yang ada yang dipakai sebagai acuan.

2.Fungsi Sosial Pada Manusia

a. Fungsi Kontrol, fungsi control adalah untuk mengontrol individu ataupun


masyarakat agar tidak sampai melanggar sebuah nilai, norma, ataupun peraturan
yang telah diterapkan kepada masyarakat. Harapan adanya teori ini agar masyarakat
jera dan tidak sampai melakukan hal-hal yang dilanggar oleh masyarakat.
b. Fungsi identitas, fungsinya sebagai penegas identitas yang terdapat dalam sebuah
masyarakat. Dalam hal ini kelompok yang dimaksud adalah yang memiliki latar
belakang sama, sosial, budaya, dan juga ras.
c. Fungsi pembelajaran, terakhir adalah individu dapat mempelajari sebuah struktur
sosial yang berlaku di suatu masyarakat, kedisiplinan, ketaatan, dan juga kebiasaan.

3. Gangguan Sosial Pada Manusia

Fobia sosial merupakan suatu ketakutan yang bermakna dan terus menerus dari
satu atau lebih situasi-situasi sosial yang dapat membuat malu. Fobia sosial bisa
disebabkan oleh berbagai faktor. Gambaran klinis tidak dapat digeneralisasi, seperti
saat berbicara di depan umum, makan / minum di tempat umum. Fobia sosial
merupakan ketakutan yang dapat terjadi pada hampir semua situasi sosial yang asing.
Penatalaksanaan kombinasi farmakoterapi dengan psikoterapi memberikan hasil lebih
baik. Fobia sosial lebih sering terjadi pada usia remaja hingga dewasa muda, dan pada
orang yang pernah merasa dipermalukan di depan umum.

 Gejala Fobia Sosial

Gejala gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial bisa tampak khususnya
dalam situasi berikut:

 Berkencan
 Bertatapan mata dengan orang lain
 Berinteraksi dengan orang asing
 Makan di hadapan orang lain
 Bekerja atau bersekolah
 Memasuki ruangan penuh orang
 Menghadiri pesta atau acara pertemuan

Oleh karena itu, penderita biasanya akan menghindari sejumlah situasi di atas.

 Penyebab Fobia Sosial

Fobia sosial atau social anxiety disorder bisa dipicu oleh situasi yang baru atau
hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, misalnya presentasi di depan
umum atau menyampaikan pidato. Meskipun penyebab pastinya belum
diketahui, kondisi ini diduga terkait dengan beberapa faktor berikut:

 Peristiwa masa lalu


Fobia sosial bisa jadi muncul karena penderita pernah mengalami
peristiwa memalukan atau tidak menyenangkan, yang disaksikan oleh
orang lain.

 Keturunan atau pola asuh

Fobia sosial cenderung diturunkan dalam keluarga. Namun demikian,


belum bisa dipastikan apakah hal ini dipicu oleh faktor genetik atau
karena pola asuh orang tua, misalnya terlalu mengekang. Kemungkinan
lainnya adalah anak meniru sikap orang tua yang kerap merasa cemas
saat berhadapan dengan orang lain.

 Struktur otak

Rasa takut sangat dipengaruhi oleh bagian otak yang disebut amygdala.
Amygdala yang terlalu aktif akan membuat seseorang mengalami rasa
takut yang lebih kuat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko munculnya
kecemasan secara berlebihan saat berinteraksi dengan orang lain.

Selain beberapa faktor di atas, memiliki kondisi tubuh atau penyakit tertentu,
misalnya luka parut di wajah atau kelumpuhan akibat polio, dapat
meningkatkan risiko seseorang untuk menderita fobia sosial.

4. Proses Sosial

Proses sosial merupakan interaksi sosial antarindividu atau kelompok. Untuk


memahami apa itu proses sosial mudah saja. Pertama-tama kita tau, interaksi sosial
meliputi berbagai macam bentuk. Bentuk yang umum di masyarakat adalah kerja sama,
kompetisi, konflik, asimilasi dan akomodasi. Kelima bentuk interaksi sosial tersebut
bisa dinamakan sebagai proses sosial.

Proses sosial bisa dilihat sebagai mekanisme atau interaksi dalam hubungan
sosial. Kerja sama merupakan proses sosial yang asosiatif, artinya mengarah pada
keteraturan sosial. Kompetisi merupakan proses sosial yang disosiatif artinya mengarah
pada kekacauan sosial.

 Bentuk-bentuk proses sosial dan contohnya.

Park dan Burgess menyebutkan ada empat bentuk paling fundamental dari
proses sosial. Keempatnya sudah saya sebutkan di atas (minus kerja sama). Di sini
sengaja saya sebutkan lagi agar pembaca lebih mudah memahami.
♦ Kompetisi

Kompetisi merupakan proses sosial dimana individu atau kelompok berlomba-


lomba untuk memperebutkan sumber daya yang jumlahnya terbatas. Perebutan sumber
daya bisa dilakukan secara fair atau tidak. Di masyarakat, kita bisa melihat bagaimana
kompetisi diatur sesehat mungkin. Namun selalu ada saja cara-cara tidak fair yang
digunakan demi meraih tujuan.

Sebagai contoh, seseorang ikut seleksi masuk universitas ternama dengan


menggunakan jasa calo. Cara ini jelas tidak fair. Tujuan menghalalkan segala cara
adalah dalil sesat kompetisi. Banyak sekali keberadaan institusi sosial di sekitar kita
yang didesain agar orang yang hidup di dalamnya berkompetisi. Bahkan mungkin
institusi sosial tidak bisa hidup tanpa kompetisi.

Sebagai contoh, sekolah tempat kita belajar. Setiap pagi kita harus sudah datang
sebelum jam masuk. Kalau tidak, kita akan mendapat teguran. Jika teguran itu kita
dapat berulang-ulang, bisa-bisa nilai jeblok sehingga tidak naik kelas. Teman sekelas
kita sudah mau lulus, kita masih berteman dengan adek kelas. Datang ke sekolah itu
sendiri sudah berupa kompetisi.

♦ Konflik

Konflik merupakan proses sosial dimana untuk mendapatkan sumber daya atau
keuntungan, satu pihak harus menjegal pihak lain dengan menggunakan ancaman dan
kekerasan. Konflik adalah bagian dari dinamika sosial. Masyarakat yang sedang
berkonflik tensinya naik, sistem sosial tidak stabil dan hawanya panas.

Sebagai contoh, pemain nomor punggung 10 disliding oleh bek lawan hingga
bek itu dikartu merah wasit. Padahal slidingnya nggak kena atau dengan kata lain, no
10 melakukan diving atau pura-pura jatuh. Kiper yang menyaksikan adegan itu dari
dekat langsung mendorong pemain nomor 10 karena tidak fair. Akhirnya aksi saling
dorong terjadi, aksi saling pukul terjadi antar pemain. Sepak bola jadi taekwondo.

Ilustrasi di atas bisa terjadi dalam konteks lain. Misalnya di masyarakat, seorang
ketua RT mendapat mandat dari kelurahan untuk membagi beras jatah khusus bagi
warganya yang miskin. Tiba-tiba banyak warga jadi miskin agar dapat beras jatah.
Beras yang jumlahnya sedikit habis oleh masyarakat yang mendadak miskin. Warga
yang benar-benar miskin tidak uman. Akhirnya ketua RT diancam, kaca rumahnya
pecah dilepar batu oleh orang tak dikenal.

♦ Akomodasi

Akomodasi bisa dipahami sebagai bentuk penyelesaian konflik yang terjadi di


masayarakat. Bentuk penyelesaian konflik banyak macamnya. Pada prinsipnya,
hubungan sosial yang berpotensi konflik coba diredam. Proses meredam potensi
konflik agar normal kembali disebut akomodasi.

Sebagai contoh, seorang guru dan seorang murid berdebat tentang definisi suatu
istilah. Guru yakin pendapatnya benar. Murid yang mendapatkan ilmu dari Google juga
yakin pendapatnya benar. Debat memanas karena keduanya sama-sama ngeyel.
Akhirnya murid lain mengangkat tangan menjadi penengah. Akhirnya kedua pihak
mengakui bahwa definisi istilah yang diperdebatkan hanya benar dalam konsteks
tertentu. Bijak sekali.

Sikap memediasi atau menjadi penengah merupakan bentuk akomodasi.


Mediasi merupakan salah satu contoh proses sosial yang cukup sering kita lihat.
Akomodasi sering muncul karena merupakan upaya meredam konflik. Tanpa
akomodasi, masyarakat mudah kacau.

♦ Asimilasi

Asimilasi merupakan proses sosial dimana individu atau masyarakat dengan


karakteristik kultural yang berbeda satu sama lain bertemu, berinteraksi, hidup
berdampingan sehingga terjadi penyelarasan atau peleburan budaya. Hasilnya,
terciptalah karakteristik budaya baru yang merupakan penyelarasan karakteristik
budaya yang berbeda.

Proses asimilasi juga jamak terjadi di masyarakat sebab diferensiasi sosial


adalah kenyataan yang ada dimana-mana. Setiap individu unik, setiap masyarakat juga
unik. Perbedaan karakteristik budaya merupakan keniscayaan dalam kehidupan sosial.

Contoh asimilasi yang terjadi di masyarakat misalnya, mahasiswa yang berasal


dari daerah ngapak studi di negara berbahasa Inggris. Proses asimilasi terjadi ketika ia
berbicara dengan bahasa Inggris yang medok atau ngapak. Asimilasi tersebut terjadi
pada individu. Pada masyarakat, misalnya, orang Jawa yang jadi fasih berbahasa Sunda
setelah kuliah di Nangor.

5. Gejala Sosial

Gejala sosial adalah suatu fenomena yang ditandai dengan timbulnya


permasalahan sosial yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap
individu di dalam lingkungan kehidupannya.Gejala sosial (social symptom) dan
masalah sosial merupakan dua hal yang sangat berkaitan. Ketika gejala sosial terjadi
secara terus-menerus maka akan berpotensi menimbulkan masalah sosial di
masyarakat.Fenomena sosial ini dapat terjadi ketika ada perubahan sosial di dalam
masyarakat. Perubahan sosial akan menimbulkan dampak yang tidak dapat dihindari,
baik itu dampak negatif maupun positif, sehingga setiap orang perlu melakukan
antisipasi untuk menghadapinya.

 Faktor Penyebab

a. Faktor Kultural

Faktor kultural ini berasal dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di
dalam suatu lingkungan masyarakat atau komunitas. Hal ini kemudian membentuk pola
pikir setiap orang yang ada di lingkungan tersebut.

Berikut ini adalah beberapa contoh social symptom yang disebabkan oleh faktor
kultural;

 Kerja bakti
 Gotong royong
 Kemiskinan
 Perilaku menyimpang
 Dan lain-lain

b. Faktor Struktural

Faktor struktural adalah suatu keadaan yang menimbulkan pengaruh terhadap


struktur, dalam hal ini yang dimaksud dengan struktur adalah sesuatu yang disusun oleh
pola tertentu. Faktor ini dapat diketahui melalui pola-pola hubungan antar manusia dan
kelompok yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Berikut ini adalah social symptom yang dipengaruhi oleh faktor struktural;

 Interaksi antara individu dengan individu


 Interaksi antara individu dengan kelompok
 Interaksi antara kelompok dengan kelompok lain
 Penyuluhan sosial
 Dan lain-lain
 Contoh Gejala Sosial

Ada banyak sekali contoh gejala sosial di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
beberapa contohnya adalah sebagai berikut;

 Perilaku Koruptif

Korupsi bukanlah hal yang baru di Indonesia, bahkan ini sudah menjadi budaya
di berbagai kalangan. Kita tidak hanya bicara korupsi di kalangan elit politik, tapi juga
di akar rumput.

Masyarakat seringkali sadar atau tidak sadar melakukan tindakan korupsi yang
dapat merugikan pihak lain. Beberapa contoh perilaku koruptif;

 Sering terlambat masuk kerja/ sekolah


 Sering tidak masuk kerja/ sekolah
 Pulang kerja lebih awal
 Mengambil sesuatu yang bukan haknya
 Dan lain-lain

 Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah yang tidak berkesudahan meskipun


pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengentaskannya. Masalah
kemiskinan ini tidak dapat teratasi secara tuntas karena sebagian masyarakat tidak
memiliki pendidikan yang cukup, namun ada juga kemiskinan yang disebabkan oleh
tindakan koruptif.

 Perilaku Masyarakat

Gejala sosial yang paling sering kita temukan adalah perilaku masyarakat di
berbagai kesempatan. Beberapa diantaranya;

 Plagiarisme di kalangan mahasiswa


 Memproduksi dan menyebarkan berita hoax
 Jaringan pertemanan yang tertutup
 Dan lain-lain

6.Pemeriksaan pada Gangguan Sosial

Dokter dapat menentukan seseorang mengalami gangguan sosial melalui gejala


yang dialaminya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, bila gejala-gejala
tersebut menyebabkan gangguan secara fisik, misalnya jantung berdebar atau sesak
napas. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti tes
rekam jantung, bila diperlukan.

7.Terapi pada Gangguan Sosial

Untuk mengatasi gangguan sosial, psikiater dapat menggunakan 2 metode,


psikoterapi dan pemberian obat-obatan yang dijelaskan di bawah ini:

 Psikoterapi

Salah satu bentuk psikoterapi untuk mengatasi gangguan sosial adalah terapi
perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi rasa cemas pada penderita.
Penderita akan dihadapkan pada situasi yang membuatnya cemas atau takut, kemudian
psikolog atau psikiater akan memberikan solusi untuk menghadapi situasi tersebut.
Seiring waktu, diharapkan rasa percaya diri penderita akan meningkat untuk
menghadapi situasi ini, meskipun tanpa pendampingan. Terapi perilaku kognitif
berlangsung selama 12 minggu, bisa dilakukan hanya berdua dengan psikiater atau
secara berkelompok bersama pasien gangguan sosial yang lain. Psikiater juga akan
memberikan pemahaman kepada keluarga penderita mengenai gangguan ini, agar dapat
memberikan dukungan kepada penderita untuk sembuh.

 Obat-obatan

Beberapa jenis obat juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan sosial.
Psikiater akan memberikan obat dalam dosis ringan terlebih dahulu, kemudian
ditingkatkan secara bertahap. Sejumlah obat yang digunakan untuk gangguan sosial
adalah:

 Obat anticemas atau antiansietas

Obat seperti benzodiazepine dapat mengurangi kecemasan dengan cepat. Meski


demikian, obat ini biasanya hanya digunakan dalam jangka pendek karena dapat
menyebabkan kecanduan.

 Obat antidepresan

Selain mengatasi depresi, obat antidepresan juga dapat digunakan untuk


mengatasi fobia sosial. Berbeda dengan obat anticemas, obat antidepresan,
seperti fluoxetine, tidak dapat bekerja dengan cepat dan digunakan untuk jangka
waktu yang lama.

 Obat penghambat beta


Obat ini bertujuan mengatasi gejala fisik yang muncul akibat rasa takut atau
cemas, yaitu jantung berdebar. Obat yang digunakan antara lain adalah
bisoprolol.

BAB III
KESIMPULAN

. Sosial merupakan bidang yang berada di antara humaniora dan ilmu


pengetahuan alam. Atau juga Ilmu pengetahuan alam dilawankan dengan ilmu
pengetahuan sosial atau ilmu sosial. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan sosial
dari kenyataan-kenyataan tentang istilah tersebut.

Sosial disini yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai
acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komunitas,
sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan dengan
pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-tindakan
yang dimunculkan oleh individu-individu sebagaiDilihat dari sasaran atau tujuan dari
istilah tersebut yang berkaitan dengan kemanusiaan, maka dapat diasumsikan bahwa
semua pernyataan tersebut pada dasarnya mengarah pada bentuk a anggota suatu
masyarakat. Sehingga dengan demikian, sosial haruslah mencakup lebih dari seorang
individu yang terikat pada satu kesatuan interaksi, karena lebih dari seorang individu
berarti terdapat hak dan kewajiban dari masing-masing individu yang saling berfungsi
satu dengan lainnya. Dalam konteks ini, manusia diatur hak dan kewajibannya yang
menunjukkan identitasnya dalam sebuah arena, dan sering disebut sebagai status,
bagaimana individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan apa yang telah
ada dalam perangkat pedoman yang ada yang dipakai sebagai acuan.
BAB IV
PENUTUP

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
melimpahkan rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka makalah tentang Fungsi
Otak Dalam Sosial ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga makalah yang telah di
tulis ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa pada umumnya. Apabila ada kesalahan
dalam penyusunan makalah ini,penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya,dan
segala saran dan kritikan yang membangun sangat penyusun harapkan dari pembaca
demi pengembangan ketrampilan menulis selanjutnya.Kiranya penyelesaian makalah
ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR PUSTAKA

http://definisimu.blogspot.com/2012/11/definisi-sosial.html

https://moondoggiesmusic.com/struktur-sosial/

https://www.alodokter.com/gangguan-kecemasan-sosial

http://sosiologis.com/proses-sosial

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/gejala-sosial.html

Anda mungkin juga menyukai