Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MULIYANA

NIM : PO713241171029

Multiple Sclerosis

A. Definisi
Multiple Sclerosis merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum
tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor, terutama focal lymphocytic infiltration (sel T
secara terus-menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi
pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.
Multiple sclerosis (MS) atau bisa juga disebut Diseminata encephalomyelitis adalah penyakit
kronis pada sistem saraf pusat.Biasanya timbul dengan episodik neurologis defisit, yang, di dalam
perjalanan penyakit selanjutnya, pasien cenderung untuk tidak sembuh sepenuhnya, dan meninggalkan
sisa defisit neurologis yang semakin parah dan dapat menyebabkan cacat semakin parah.

B. Epidemiologi
Di Eropa utara, Amerika Utara, dan Australasia, sekitar satu dari 1000 warga negara menderita
sklerosis ganda, sementara di jazirah Arab, Asia, dan Amerika Selatan, persentasenya jauh lebih
rendah. Di Afrika sub-Sahara, multiple sclerosis sangat jarang.Dengan beberapa pengecualian, ada
gradasi utara-selatan di belahan bumi utara dan gradasi selatan-utara di belahan bumi selatan, dengan
multiple sclerosis lebih jarang di sekitar khatulistiwa.Insiden multiple sclerosis di daerah beriklim
sedang adalah empat sampai enam kasus baru per 100 000 orang per tahun dan prevalensi lebih besar
dari 100 per 100 000.Multiple sclerosis sangat umum ditemukan di daerah Eropa Utara, Swiss, Rusia,
utara Amerika Serikat, Kanada bagian selatan, Selandia Baru, dan barat daya Australia. Umur dan
gender juga sering kali menjadi faktor resiko dari penyakit ini. Pada wanita terkena sekitar empat kali
lebih sering dari pria.Serangan awal biasanya terjadi dalam dekade kedua atau ketiga, jarang pada
anak atau orang dewasa yang lebih tua. Panduan Praktik Klinis Fisioterapi

C. Hasil Anamnesis
Wanita dengan usia 35 tahun mengeluh kesemutan dan merasakan baal, penglihatan kabur,
merasa lelah dan berat pada satu tungkai dan pada waktu berjalan terlihat jelas kaki yang sebelah
terseret maju dan pengontrolan kurang sekali.

D. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang


1) Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
Didapatkan pasien mengalami batuk dan peningkatan produksi sputum serta sesak napas.
 Palpasi
Didapatkan taktil fremitus seimbang pada kanan dan kiri
 Perkusi
Didapatkan adanya suara resonan pada seluruh lapang paru
 Auskultrasi
Didapatkan bunyi napas tambahan seperti napas berbunyi, ronkhi pada klien dengan
peningkatan produksi secret dan kemampuan batuk yang menurun.
2) Pemeriksaan Penunjang :
 MRI
3) Penegakan Diagnosis
 Activity Limitation : - Sulit berjalan
 Sulit mengontrol gerakan
 Body Structure &Function : - spastik
 Kelemahan anggota gerak
 Tremor
 Gangguan mobilisasi
 Participation Restriction
 Mengganggu aktivitas bekerja
 Diagnosis Fisioterapi : Sulit berjalan dan mengontrol gerakan karena adanya spastik dan
kelemahan anggota gerak sehingga mengganggu aktivitas bekerja

E. Rencana Penatalaksanaan
1) Tujuan : Memperbaiki aktivitas fungsional
2) Prinsip Terapi
 Perbaikan fungsi koognitif
 Peningkatan anggota gerak
3) Edukasi
4) Kriteria Rujukan : Dokter spesialis

F. Prognosis
Rata-rata umur panjang dalam populasi dengan multiple sclerosis sangat sulit untuk memperkirakan
karena itu bervariasi banyak dari pasien ke pasien.Rata-rata lamanya 25-35 setelah diagnosis multiple
sclerosis.Beberapa penyebab paling umum kematian pada pasien multiple sclerosis adalah komplikasi
sekunder yang dihasilkan dari imobilisasi, infeksi saluran kemih kronis, menelan dan bernafas.

G. Sarana dan Prasarana


1) Sarana : Bed,
2) Prasarana : Ruangan Terapi

H. Referensi
Link H, Huang YM (2006). "Oligoclonal bands in multiple sclerosis cerebrospinal fluid: an update on
methodology and clinical usefulness". J.

Anda mungkin juga menyukai