Anda di halaman 1dari 9

FUNGSI OTAK DALAM BERPIKIR

NANNI
PO813241171030
 Berfikir mempunyai arti segala proses aktivitas psikis yang intensional
maksudnya dimana seseorang mempunyai masalah maka seseorang
menggabungkan pengertian yang satu dengan yang lainnya untuk
mendapatkan jalan keluar (pemecahan masalah) yang sedang
dihadapinya. Menurut Drever dalam Khodijah (2006:117) berpikir
adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang
dimulai dengan adanya masalah. Menurut Solso berpikir adalah sebuah
proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi
informasi dengan interaksi yang komplek atribut-atribut mental seperti
penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah.
A. Pengertian  Dalam berpikir kita memerlukan alat, yaitu akal (ratio). Hasil berpikir
Berpikir itu dapat diwujudkan dengan bahasa. Menurut Khodijah (2006), pikiran
sendiri ada dua macam, yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Sedang
manusia memanfaatkan 12% kekuatan pikirannya, sementara 88% ada
pada kekuatan bawah sadar yang semacama “perasaan”. Diantara
pikiran sadar dan bawah sadar ada Reticular Activating System (RAS)
atau filter, yang untuk membuka pintu otak kita mesti berada pada
gelombang Alfa. Pikiran bawah sadar menyimpan memori, self-image,
personality & habits (kebiasaan).
Utsman Najati mengungkapkan bahwa fungsi berpikir adalah
pemilah antara kebenaran dan kebatilan, antara kebijakan dan
kejahatan, untuk menyikapi realitas, memperoleh ilmu
pengetahuan dan mengangkat manusia pada tingkat
perkembangan dan kesempurnaan, sehingga apabila
seseorang sampai pada keadaan yang demikian ini, maka
pemikiran kaan besar nilainya dalam kehidupan. Dan ia
B. Fungsi menegaskan bahwa hal ini adalah fungsi alamiah dan
berpikir.
Berpikir  Mengambil Keputusan (Making decision)
Salah satu fungsi berpikir adalah menempatkan keputusan.
Sepanjang hidup kita harus menetapkan keputusan. sebagai
dari keputusan itu ada yang menentukan masa depan kita.
Keputusan yang kita ambil beraneka ragam, tetapi ada tanda-
tanda umumnya
 Berpikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasakan
kebiasaan sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya.
Misal: penalaran tentang panasnya api yang dapat
membakar jika dikenakan kayu pasti kayu itu akan terbakar.
 Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana
tertentu secara teratur dan cermat. Misal: dua hal yang
bertentangan penuh tidak dapat sebagai sifat hal tertentu
pada saat yang sama dalam satu kesatuan.
C. Macam-  Berpikir autistik: contoh berpikir autistik antara lain adalah
Macam Berpikir mengkhayal, fantasi atau wishful thinking. Dengan berpikir
autistik seseorang melarikan diri dari kenyataan dan
melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.
 Berpikir realistik adalah berpikir dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dunia nyata, biasanya disebut
dengan nalar (reasoning).
 Berfikir Konkret
Didalam tingkatan berfikir ini memerlukan adanya situasi – situasi yang
konkret/ nyata, tetapi tidak membutuhkan pengertian yang konkret,
karena pada umumnya berfikir konkret ini dimiliki oleh anak – anak kecil,
dan harus disajikan dengan peragaan secara langsung.
 Berfikir Skematis
Pada tingkatan ini seseorang bukan hanya membutuhkan data – data,
kenyataan, ataupun pengertian yang konkret, tetapi juga memerlukan data
D. Tingkatan – data yang disusun secara sistematis dan dapat memperlihatkan
hubungan antara persoalan yang satu dengan yang lain sehingga
Berpikir menghasilkan kesimpulan.
 Berfikir Abstrak
Tingkatan berfikir abstrak tidak membutuhkan bagan – bagan, skema –
skema, simbol – simbolnya, melainkan membutuhkan tanggapan dan
ingatan sendiri serta kecerdasan pikir sendirilah yang berperan
memecahkan masalah. Maka tingkatan ini disebut tingkatan tertinggi.
Menurut para ahli logika, mengemukakan adanya empat langkah atau proses dari
berfikir, yakni :

 Membentuk Pengertian
Membentuk pengertian dapat diartikan sebagai suatu perbuatan dalam proses berfikir
(dengan memanfaatkan isi ingatan) bersifat riel, abstrak dan umum serta
mengandung sifat hakikat sesuatu, ataupun bisa diartikan sebagai proses
mendeskripsikan ciri – ciri objek yang sejenis dan mengklasifikasikan ciri – ciri yang
khas dari suatu pengertian. Misalnya ciri – ciri khas dari spidol, spidol merupakan alat
tulis yang bisa digunakan untuk menulis di white board, tintanya berwarna hitam,
bentuknya besar dan jelas apabila digunakan untuk menulis pada white board.

E. Proses  Membentuk Pendapat atau Opini


Berpikir  Pendapat atau opini dapat diartikan sebagai hasil pekerjaan pikiran (otak) dalam
meletakkan hubungan antara tanggapan sesuatu dengan yang lainnya, antara
pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnya dan dikatakan dalam suatu
kalimat.
 Membentuk Keputusan Yaitu pikiran kita menggabung-gabungkan pendapat
tersebut.
 Membentuk kesimpulan Yaitu pikiran kita menarik keputusan-keputusan dari
keputusan yang lain.
 Dalam proses berpikir tidak selalu berlangsung dengan
begitu mudah, sering orang mengalami hambatan-
hambatan dalam proses berpikirnya. Hambatan-hambatan
yang mungkin timbul dalam proses berpikir dapat
disebabkan antara lain karena:
 Data yang kurang sempurna, sehingga masih banyak lagi
data yang harus diperoleh. Data yang ada dalam
keadaan confuse (membingungkan), data yang satu
F. Hambatan bertentangan dengan data yang lain, sehingga hal ini akan
membingungkan dalam proses berpikir.
Berpikir Kekurangan data dan kurang jelasnya data akan menjadikan
hambatan dalam proses berpikir seseorang. Lebih-lebih kalau
datanya bertentangan dengan yang lain, misalnya dalam
cerita-cerita detektif. Karena itu ruwet tidaknya sesuatu
masalah. Lengkap tidaknya data akan dapat membawa sulit
tidaknya dalam proses berpikir seseorang.
Inkoheransi merupakan gangguan/kerusakan pada bagian otak dan syaraf
sinaptik, yaitu area wernicke dan area broka dan syaraf pengubung antara area
wernicke dan area broka. Dimana area wernicke merupakan area pemahaman
bahasa dan area broca berperan pada proses bahasa, serta kemampuan dan
pemahaman berbicara. Ada berbagai cara dalam upayah penyembuhan
inkoherensi, diantaranya yaitu:
 1. Terapi ketrampilan/kesenian, semisal musik dan menyanyi secara
berkala dan diulang-ulang sedikit banyak membantu penderita mengingat
lirik dan lagu yang mendorong penderita untuk bernyanyi dan melatih
pengkondisian bahasa mereka. Dimana inkoherensi merupakan gangguan
G. Terapi ketidak mampuan seseorang berbahasa logis atau jalan pikiran yang kacau
 2. Terapi spiritual, terapi ini bias digunakan pada penderita yang
Gangguan dissebabkan oleh traumatik, karena kondisi yang amat tertekan dan secara
fisiologis tidak mengalami gangguan.

Berpikir  3. Penggunaan obat anti psikosis, misalnya: clozapine, risperidone,


olanzepine, iloperidol, diyakini mampu memberikan kualitas kesembuhan
yang lebih baik, obat ini bisa menetralisir gejala-gejala akut schizophrenia
seperti tingkah laku kacau, gaduh gelisah, waham, halusinasi pendengaran,
inkoherensi, maupun menghilangkan gejala-gejala negatif (kronik) seperti
autistik (pikiran penuh fantasi dan tak terarah), perasaan tumpul, dan
gangguan dorongan kehendak. (Wicaksana, 2000).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai