Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DWIYANTI ABNER PAWAN

NIM : PO713241171015
STRAIN GASTROCNEMIUS

1) Pengertian

Otot Gastrocnemius adalah otot superficial yang kuat terletak di bagian belakang kaki
bagian bawah dan terlibat dalam berdiri, berjalan, berlari dan melompat. Sering disebut
sebagai otot calf, gastrocnemius terletak di belakang tibia dan bekerja di kedua lutut dan
sendi ankle. Gastrocnemius meluas dari dasar femur di belakang lutut, ke calcaneus. Otot
gastrocnemius berinsersio sepanjang tendon Achilles bersama dengan otot-otot lain. Peran
utama otot gastrocnemius adalah untuk plantar fleksi dan otot bantu fleksi knee.
Strain adalah cedera otot akibat aktivitas berat. Hampir semua orang dapat terjadi
ketegangan berlebihan pada otot selama kegiatan normal sehari-hari, dengan tiba-tiba,
angkat berat cepat, selama olahraga, atau ketika melakukan tugas pekerjaan.Strain otot
kadang-kadang disebut sebagai otot yang tertarik. Strain otot yang parah dapat
mengakibatkan otot sobek.
Robeknya otot juga dapat merusak pembuluh darah kecil, menyebabkan perdarahan lokal
(dengan atau tanpa memar) dan nyeri (disebabkan oleh iritasi dari daerah ujung saraf). Dari
catatan, keseleo, berbeda dengan ketegangan, adalah cedera ligamen dan / atau sendi
yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak tapi tidak dislokasi.
Gastrocnemius (calf) strain adalah cedera umum dan sering disebabkan oleh peregangan
berlebihan atau melakukan gerakan dengan kekuatan yang berlebihan pada otot
gastrocnemius. Pada cedera ini, serat-serat otot yang meregang dan melemah,
mengakibatkan pendarahan ke dalam otot.
Strain menjadi 3 tingkatan, yaitu:
1) Strain Tingkat I
Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 128
Pada strain tingkat I, terjadi regangan yang hebat, tetapi belum sampai terjadi robekan
pada jaringan otot maupun tendon.
2) Strain Tingkat II

Pada strain tingkat II, terdapat robekan pada otot maupun tendon. Tahap ini menimbulkan
rasa nyeri dan sakit sehingga terjadi penurunan kekuatan otot.
3) Strain Tingkat III

Pada strain tingkat III, terjadi robekan total pada unit musculo tendineus. Biasanya hal ini
membutuhkan tindakan pembedahan, kalau diagnosis dapat ditetapkan. Adapun strain dan
sprain yang mungkin terjadi dalam cabang olahraga renang yaitu punggung, dada,
pinggang, bahu, tangan, lutut, siku, pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
C. Epidemiologi/Etiologi

Faktor internal dan eksternal dapat berkontribusi terjadinya strain otot. Memar sering
datang bersama dengan strain. Ada penyebab internal yang berbeda dari strain. Hal ini
dapat disebabkan oleh transmisi power tanpa cukup persiapan atau pelatihan. Penyebab
lain adalah gerakan yang koordinasi tidak optimal. Karena itu, antagonis tidak bisa pada
waktu rileks, dan otot harus bekerja melawan resistensi yang besar dan tears.
Penyebab eksternal biasanya adalah trauma langsung. Hal itu membuat perbedaan besar
jika otot yang terluka dalam kondisi kontraksi, atau jika otot rileks. Ketika ankle dalam posisi
full dorsofleksi dan dengan knee di ekstensi, gastrocnemius distretch dan lebih cenderung
merobek.
D. Hasil anamnesis (subjektif)
1) Anak merasakan sakit yang tiba-tiba di bagian betis
2) Anak kesulitan dalam berjalan dengan cara berjalan bertumpu

pada satu sisi (sisi yang sehat)


3) Anak merasakan sakit dan bengkak atau memar di otot betis.

E. Hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang


1) Pemeriksaan fisik
Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 129
nyeri dirasakan ketika gastrocnemius dilakukan stretching passive kearah dorsofleksi.
Range of motion (ROM) sering terbatas karena spasme pada gastrocnemius tersebut. Ada
juga kemungkinan bahwa nyeri terprovokasi ketika klien mencoba untuk berdiri di atas jari-
jari kakinya, atau ketika plantarfleksi ankle dites dengan melawan tahanan dari terapis. Ada
tanda-tanda lain yang dapat bervariasi, tergantung pada derajat tearsnya. Pada
gastrocnemius, bias terdapat bengkak dan muncul memar. Dalam derajat ringan, luas
penebalan lembut dapat teraba di otot.
2) Pemeriksaan penunjang :
X-ray

F. Penegakkan diagnosis

Adanya gangguan saat berjalan akibat adanya nyeri dan oedem akibat strain pada m.
gastrocnemius sehingga os tidak dapat bermain bersama teman-temannya.
G. Rencana penatalaksanaan
1) Tujuan

Mencegah terjadinya postur yang buruk dan dapat kembali


beraktivitas.
2) Prinsip terapi
Menghilangkan rasa sakit
Mengembalikan fleksibilitas
Mengembalikan kekuataan otot
3) Konseling- Edukasi
Jika anak ingin meningkatkan intensitas aktivitas atau olahraga harus secara bertahap,
tidak tiba-tiba.
Anak harus selalu melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga atau aktivitas fisik
yang berat.
Anak mengenakan sepatu yang aman dan nyaman
Selalu perhatikan kegiatan anak, apabila membahayakan maka mintalah untuk berhati-
hati
4) Kriteria Rujukan :
Panduan Praktik Klinis Fisioterapi | 130
Dokter spesialis anak
Dokter orthopedic

5) Prognosis
Sembuh

Prospek tergantung pada lokasi dan keparahan dari ketegangan otot. Secara umum,
hampir semua kelas I strain sembuh dalam beberapa minggu. Kelas strain II dapat
berlangsung dua sampai tiga bulan. Setelah operasi untuk memperbaiki cedera kelas III,
kebanyakan orang mendapatkan kembali fungsi otot kaki normal setelah beberapa bulan
rehabilitasi.
6) Saran dan prasarana
Sarana : Es batu, handuk, gym ball, therraband, bed/matras
Prasarana : Ruang fisioterapi

Referensi
Pediatric Physical Therapy, Jan S. Tecklin.2008.
Functional Movement Development, Donna J. Cech. Suzanne “Tink” Martin. 2012
Motor skill Acquisition in the First Year,Lois Bly, M.A.,PT. 1994.
Principal Of Neural Science, Eric R. Candel. 2000.
Motor Control, Anne Shumway Cook, PT, PhD. , Marjorie H. Wollacott, PhD. 2001.
\ Panduan

Anda mungkin juga menyukai