Anda di halaman 1dari 5

“TUGAS TERAPI MANUAL”

Nama : Yuli Hasri Ainun

NIM : PO713241171047

Prodi/ tingkat : DIII Fisioterapi/ 2

1. Macam-macam sendi
 Sinartrosis (sendi mati) merupakan persendian yang tidak memungkinkan adanya gerak sama
sekali antara tulang yang bersambungan. Contohnya, persendian antara tulang-tulang
tengkorak (sutura).Sinartrosis dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
a. Sinfibrosis adalah hubungan antar tulang dengan jaringan sabut-sabut kolagen dan
jaringan ikat diantaranya, sehingga tidak dapat digerakkan. Contoh sendi sinfibrosis adalah
sutura-sutura di tengkorak maupun tulang koksa (coxae).
b. Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang dengan jaringan tulang rawan diantaranya,
atau adanya diskus. Contoh sendi sinkondrosis adalah tulang-tulang vertebrae, antara
tulang dada dengan tulang rusuk/iga.
 Amfiartrosis adalah persendian yang memungkinkan adanya sedikit gerakan antara tulang-
tulang yang bersendi. Contohnya, persambungan antara ruas-ruas tulang belakang dan antara
tulang rusuk dan tulang dada.Amfiartrois dibedakan menjadi 3 macam,yaitu
a. Sendi kaku adalah sendi yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan yang menghasilkan
gerakan terabatas dan bersifat kaku. Contoh sendi kaku adalah gerakan pada pergelangan
tangan dan pergelangan kaki.
b. Sendi mati adalah sendi yang tidak adanya gerakan. Contoh sendi mati adalah sutura yang
menghubungkan antar tulang pada tengkorak.
c. Sendi gerak adalah sendi yang gerakannya secara bebas. Contoh sendi gerak adalah pada
sendi diartosis seperti yang telah dijelaskan di atas.
 Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas antara tulang-tulang
yang bersendi. Sebagian besar persendian rangka tubuh manusia merupakan
diartosis.Diartrosis dibedakan menjadi 6 macam, yaitu
a. Sendi engsel
Persendian ini memungkinkan adanya gerakan hanya satu bidang datar, seperti gerak
membuka dan menutup pintu.Gerakannya berupa gerak mengecilkan sudut (fleksi) atau
gerak membesarkan sudut (ekstensi). Contoh: sendi siku dan sendi lutut. Coba gerakkan
siku dan lututmu.
b. Sendi luncur (geser)Sendi ini memungkinkan gerak kiri kanan dan muka belakang. Contoh:
sendi antara tulang-tulang karpal dan tarsal.
c. Sendi peluru
Permukaan sendi tulang pertama berbentuk seperti bola yang masuk ke permukaan
cekung atau seperti mangkuk dari tulang kedua.Sendi ini memungkinkan gerakan triaksial,
yaitu gerak fleksi-ekstensi, gerak abduksi-aduksi, dan rotasi. Contoh: persendian antara
tulang lengan atas dengan tulang belikat.
d. Sendi putar
Permukaan tulang pertama membulat, meruncing, atau berbentuk kerucut dan bersendi
dengan lekuk yang dangkal dari tulang lain. Sendi ini hanya dapat bergerak satu arah
(monoaksial) yang memutar.Contoh: persendian antara tulang atlas dan dasar tulang
tengkorak yang menghasilkan gerak geleng kepala. Mari kita coba untuk menggelengkan
kepala, apa yang kamu rasakan?
e. Sendi pelana
Sendi ini dibentuk oleh tulang dengan permukaan cekung yang masuk ke dalam tulang yang
permukaannya cembung.Persendian ini memungkinkan gerak menyamping (kanan-kiri)
dan gerak muka belakang. Contoh: sendi antara ruas jari dengan telapak tangan. Coba kamu
gerakkan telapak tanganmu.Apa yang kamu rasakan?
f. Sendi ellipsoidal
Sendi ini dibentuk oleh ujung tulang berbentuk oval yang masuk ke cekungan tulang lain
yang berbentuk elips. Gerakannya ke arah kanan-kiri dan muka belakang. Contoh: sendi
antara tulang radius dan tulang karpal yang memungkinkan telapak tangan ke atas bawah
dan ke kanan kiri.

2. Bentuk-Bentuk Sendi
a. Ball and socket joints(sendi peluru) adalah sendi yang memungkinkan pergerakan ke
segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat
b. Ellipsoidal joints(sendi ellipsoidal) adalah sendi yang memungkinkan gerakan berporos
dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang
satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi
antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
c. Plane joints( sendi luncur ) pada sendi ini kedua ujung tulang agak rata sehingga
menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang
pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang
belikat.
d. Hinge joints(sendi engsel) adalah sendi yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh:
sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
e. Pivot joints(sendi putar) adalah sendi yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi).
Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang (atlas).
f. Saddle joints(sendi pelana) adalah sendi yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi,
namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.

3. Posisi Sendi
Posisi sendi dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1) MAXIMAL LOOSE PACKED POSISION.
Kedua permukaan sendi dalam keadaan melonggar maksimal,kapsul sendi dan
ligament begitu pula.Pada MlPP ini lah biasanya dilakukan pemeriksaan dan
penanganan manual terapi.
• Keadaan sendi paling kendor.
• Keadaan ligament paling kendor.
• Contohnya : fleksi siku kurang lebih 70 derajat.

2) CLOSE PACKED POSISION.


Suatu posisi dimana permukaan sendi dalam keadaan merapai atau konvresi
maksimal,keadaan ini terjadi pada posisi akhir suatu gerakan.Merapatnya persendian
tadi diakibatkan karena menegangnya kapsul sendi dan ligament.Pada posisi ini tidak
mungkin suatu persendian dilakukan mobilisasi.
• Keadaan dimana ruang sendi paling rapat.
• Pada posisi ini tidak boleh diberikan terapi manipulasi, karena dapat merusak sendi.
• Contohnya : siku ekstensi maksimal.

3) LOOSEPACKED POSISION.
Posisi sendi diluar CPP dan MLPP, pada posisi ini biasanya dilakukan terapi.
• Posisisendi selain poin 1 dan 2.
• Contohnya : posisi siku tidak ekstensi maksimal dan tidak fleksi kurang lebih 70 derajat.

4. Hukum konkaf-konveks
Sebuah persendian dibentuk oleh dua tau lebih tulang. Bentuk permukaan tulang
pembentuk persendian ada yang berupa Konkaf( cekung ) dan Konvek ( cembung ).
1) Hukum Konkaf-Konvek :Bila Konvek ( cembung ) bergerak terhadap Konkaf
( cekung ), maka arah Rolling berlawanan dengan arah Sliding.
2) Bila Konkaf ( cekung ) bergerak terhadap Konvek ( cembung ), maka Rolling searah
dengan Sliding.

5. Pola Kapsul Sendi


Capsular pattern atau pola kapsuler adalah Hal yang membatasi dalam serangkaian
gerakan bersama, keterbatasan proporsional dari tiga gerakan skapulohumeral pasif. Ini
terdiri dari tingkat tertentu keterbatasan penculikan, lebih keterbatasan rostasi eksternal
dan keterbatasan kurang rotasi internal. Salah satunya tempat itu terjadi dalam adalah sendi
synovial yang dikendalikan oleh otot. Ini tidak terjadi pada sendi synovial yang
dikendalikan oleh ligament.Sebuah contoh utama dari pola kapsuler adalah rentang
ditemukan pada sendi glenohumeral yang memiliki fleksi dan rotasi eksternal.

6. Pola Kekakuan Sendi


Ada dua pola kekakuan yang bisa dialami oleh sebuah sendi, yaitu :
1) Pola Kapsuler
Suatu kekakuan sendi akibat mengkerutnya kapsul sendi secara total.
Ciri-cirinya ialah :
 Gerak fleksi lebih terbatas daripada ekstensi.
 Di akhir gerakan ( end feel ) terasa keras seperti membentur sesuatu.
2) Pola Non-Kapsuler
Suatu kekakuan sendi akibat pemendekan otot, penebalan kulit atau benda asing dalam
sendi.
Ciri-cirinya ialah :
 Gerak ekstensi lebih terbatas daripada fleksi.
 Di akhir gerakan ( end feel ) terasa lunak.

Anda mungkin juga menyukai