Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PEMANTAUAN KELAMBU

UPT BLUD PUSKESMAS GUNUNGSARI

TAHUN 2018

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Pengertian
c. Tujuan

BAB II Pelaksanaan Kegiatan


a. Persiapan
1. Sasaran
2. Akses
3. Waktu
4. Biaya
5. Alat dan bahan
b. Pelaksanaan
1. Media
2. Metode
3. Langkah-langkah
4. Peran lintas sektoral dan lintas program 1

BAB III Pencatatan dan Pelaporan


a. Pencatatan
b. Pelaporan
c. Evaluasi
d. Rencana Tindak Lanjut 1

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.Angka
kesakitan dan kematian malaria di Indonesia dalam kurun waktu limatahun terakhir
menunjukan trend menurun. Kemungkinan besar penyakit ini meningkat bahkan hingga
mewabah, apabila tidak dilakukan penanganan yang memadai. Pemerintah memandang
malaria masih sebagai ancaman terhadap status kesehatan masyarakat terutama pada rakyat
miskinyang hidup di daerah terpencil. Hal ini tercermin dengan dikeluarkannyaPeraturan
Presiden Nomor : 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional
tahun 2004 – 2009 dimana malaria termasuk penyakit prioritas yang perlu
ditanggulangi.Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yangdapat
menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi,anak balita, ibu hamil,
selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemiadan dapat menurunkan produktivitas
kerja. Upaya untuk menekan angkakesakitan dan kematian dilakukan melalui program
pemberantasan malaria yangkegiatannya antara lain meliputi diagnosis dini, pengobatan cepat
dan tepat,surveilans dan pengendalian vektor yang kesemuanya ditujukan untuk memutusmata
rantai penularan malaria.
Penyakit malaria termasuk dalam 10 (sepuluh) besar penyakit terbanyak di kabupaten
Lombok Barat. Angka Insiden Parasit Malaria (Annual Parasit Incidence=API) dalam 2 tahun
terakhir yakni tahun 2014 = 0,31 ‰, tahun 2015 = 0,31 ‰ masih bertahan tidak terjadi
penurunan. Hal ini terjadi karena upaya penemuan dan pengobatan penderita di masyarakat
telah dilakukan baik secara Pasif Case Detection (PCD) di sarana pelayanan kesehatan maupun
Aktive Case Detection (ACD) melalui kegiatan MBS maupun penemuan kasus klinis malaria
oleh kader di desa.
Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program
pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain meliputi, pengobatan cepat dan tepat,
surveilans dan pengendalian vektor yang kesemuanya ditujukan untuk memutus mata rantai
penularan malaria. Salah satu kegiatan pengendalian vektor malaria yang ditujukan untuk
membunuh nyamuk dewasa yaitu masyarakat tidur menggunakan kelambu berinsektisida.
Dalam hal ini pemerintah telah memberikan bantuan kelambu dan telah didistribusikan ke
masyarakat di daerah endemis malaria dengan sasaran utama ibu hamil, bayi dan balita.

B. Pengertian
Pemantauan kelambu adalah kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas guna memastikan
kelambu telah digunakan atau jika tidak dipergunakan, petugas mendapatkan penjelasan dari sasaran
asalan kelambu tidak dimanfaatkan.

3
C. Tujuan

Tujuan Umum :

Untuk Memastikan bahwa kelambu yang telah didistribusikan sudah dimanfaatkan dengan baik
dan benar oleh sasaran.

Tujuan Khusus :

1. Mengisolasi penderita malaria sehingga tidak menjadi sumber penularan bagi masyarakat
sekitarnya.
2. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat malaria di wilayah kerja puskesmas dan
lombok barat secara umum.

4
BAB II
PELAKSANAANKEGIATAN
A. Persiapan
1. Sasaran
Masyarakat daerah endemis yang telah menerima distribusi kelambu
2. Akses
Setiapwilayah yang ada di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari dapat ditempuh dengan
menggunakan jalan kaki
3. Waktu
Kegiatan dilaksanakan 4 kali dalam setahun dan bulan pelaksanaan tidak ditetapkan
secara pasti
4. Biaya
Dana BOK
5. Alat dan Bahan
Format pemantauan, Alat tulis
B. Pelaksanaan
1. Media
Leaflet, Format
2. Metode
- Wawancara
Wawancara adalah data yang didapat dengan bertanya langsung kepada sasaran
- Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan langsung

3. Langkah-langkah
a. Mempersiapkan peralatan dan data yang diperlukan.
b. Melakukan kunjungan ke rumah sasaran.
c. Melakukan pemantauan langsung apakah kelambu telah dipergunakan.
d. Jika mendapatkan ada sasaran yang tidak menggunakan kelambu yang telah diberikan ,
petugas melakukan wawancara alasan sasaran tidak menggunakan kelambu tersebut, serta
melakukan penyuluhan atau sosialisasi akan tujuan dan kegunaan kelambu insektisida.
e. Memastikan semua informasi dan keterangan yang diperoleh dari hasil pemantauan telah
tercatat dalam formulir pemantauan.
f. Melaporkan hasil kegiatan pemantauan kepada Kepala UPT BLUD Puskesmas.
g. Membuat laporan tertulis.

5
4. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
a. Lintas Program
Program Promkes : Sebagai penyuluh
Surveylan : Membantu dalam melakukan pemantauan
b. Lintas Sektor
Kader : Sebagai pendampingan untuk melakukan survei

6
BAB III
PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. Pencatatan
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan format yang telah dibuat
B. Pelaporan
1. Pelaporan menggunakan format yang disiapkan oleh puskesmas
2. Pelaporan digunakan puskesmas untuk melengkapi SPJ dan ditujukan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
3. Waktu pelaporan pemantauan kelambu tidak tentu setiap bulan, laporan dibuat jika
dilakukan kegiatan pemantauan.
C. Evaluasi
1. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa kelambu yang telah didistribusikan ke
sasaran di pergunakan dengan baik.
2. Evaluasi dilakukan saat kegiatan dilaksanakan.
D. RencanaTindakLanjut
1. Jika masalah dapat diatasi di tingkat puskesmas akan ditindaklanjuti tingkatpuskesmas
2. Jika masalah tidak dapat diatasi di tingka tpuskesmas maka akan ditindaklanjuti ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat

Mengetahui
Pemimpin UPTBLUD PuskesmasGunungsari

Ns, AkmalRosamali, S. Kep


Nip. 19711119 199203 1 006

Anda mungkin juga menyukai