Teori Sel
Teori Sel
Robert hooke adalah seorang polymath Inggris yang memainkan peranan penting dalam revolusi
ilmiah, melalui kerja eksperimen dan teoretis.
Dia Dilahirkan di Freshwater di Pulau Wight, Hooke menerima pendidikan awal di Sekolah
Westminster. Pada 1653, Hooke mendapatkan tempat di Christ Church, Oxford. Di sana ia bertemu
dengan Robert Boyle, dan mendapat pekerjaan sebagai asistennya.
Sejarah Penemuan Sel - Pada tahun 1665 yaitu pada umur 30 tahun , Robert Hooke mengamati
sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-
ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang
ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke
merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk
mengetahui lebih banyak tentang sel.
Antony van Leeuwenhoek atau Antonie Philips van Leeuwenhoek adalah ilmuwan Belanda yang
berasal dari Delft. Ia disebut sebagai "Bapak Biologi", dan dianggap sebagai mikrobiolog pertama. Ia
terlahir sebagai putra pembuat keranjang. Ia terkenal atas pengembangan mikroskop dan
kontrobusinya terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia adalah orang pertama yang mengamati dan
mendeskripsikan organisme bersel satu. Leeuwenhoek merancang sebuah mikroskop kecil berlensa
tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme
yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek
merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.
Robert brown (21 Desember 1773 – 10 Juni 1858) adalah botanis Skotlandia yang memberikan
sumbangan penting terhadap botani melalui penemuan inti sel dan aliran sitoplasma. peningkatan
pada desain lensa terjadi dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown,
mengamati adanya titik buran yang selalu ada pada sel telur, sel polen atau serbuk sari, sel dari
jaringan anggrek yang sedang tumbuh.
Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-
apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui
bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk
mengatur segala proses yang terjadi dalam sel.
4. Teori Sel Matthias Schleiden (1804-1881)
Schleiden seorang (5 April 1804 - 23 Juni 1881) adalah seorang ahli botani Jerman dan pendiri teori
sel, bersama dengan Theodor Schwann dan Rudolf Virchow. Schleiden lahir di Hamburg dan didik di
Heideberg sebiagai botani. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati
tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan
bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Selain itu dia juga berpendapat bahwa nukleus dan
perkembangan sel erat hubungannya.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Schleiden menyimpulkan bahwa masing-masing sel tanaman
mengarah ke suatu kehidupan ganda, satu tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain
sebagai bagian integral tanaman.
Schwann adalah seorang ahli fisiologi dan ahli zoologi Jerman. Banyak kontribusi untuk biologi
mencakup pengembangan teori sel, penemuan sel Schwann dalam sistem saraf perifer, penemuan dan
studi pepsin, penemuan sifat organik ragi, dan penemuan metabolisme panjang.
Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat
bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan
terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari penelitian tersebut dia menyimpulkan bahwa sel merupakan
unit terkecil penyusun makhluk hidup.
Virchow adalah seorang dokter, patologis, sejarahwan, ahli biologi, dan politikus Jerman. Virchow
mempelajari ilmu kedokteran di Berlin pada akademi militer Prussia. Ia lulus pada 1843 dan menjadi
profesor pada 1847. Dengan alasan politis, ia pindah ke Würzburg dua tahun kemudian, dan bekerja
dalam bidang anatomi. Ia kembali ke Berlin pada 1856. Virchow dikenal dengan berbagai
penemuannya. Ia adalah orang pertama yang mengenal leukemia dan amat dikenal dengan hukumnya:
Omnis cellula e cellula ("setiap sel berasal dari sel lainnya") yang ia kemukakan pada 1855. Hukum
ini berdasarkan penemuannya bahwa bukan seluruh organisme, melainkan kelompok sel tertentu yang
dalam keadaan tak sehat. Selain itu Rudolf Virchow mengemukakan sel sebagai unit pertumbuhan
terkecil makhluk hidup. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu fungsi
kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan ukuran maupun
perbesaran volume sel.