Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 1

TUGAS KE II

MODEL STRUKTUR PELINDUNG TELUR

Disusun oleh:

Yunita Andayani 19/439584/TK/48314


Al Qonitah Shabrina S 19/440227/TK/48554
Junico Ardhika Effendy 19/443509/TK/48705
Muhammad Hafidz 19/443515/TK/48711
Salsabila Novitasari 19/443519/TK/48715
Sarah Alya Rahmah 19/443520/TK/48716
Mahdur Alvian 19/446419/TK/49524

Program Studi Arsitektur

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Universitas Gadjah Mada

2019

A. Latar Belakang
Penugasan pada Studio Struktur dan Konstruksi 1 (Jum’at, 23 Agustus 2019) adalah membuat
“Model Struktur Pelindung Telur”

Tujuan utama pembuatan struktur ini yaitu membuat sebuah maket dengan struktur dan konstuksi
yang menganut prinsip 4S 1D yaitu safe, strength, synergy, stability, dan durability yang diharapkan
mampu melindungi telur dari gangguan sehingga dia tidak pecah.

B. Konsep Rancangan Kelompok

Kami memilih konsep seperti kandang dengan bentuk yang simple yaitu kubus. Salah satu yang
menjadi alasan kami memilih bentuk kubus yaitu karena kubus lebih kuat dan stabil dengan semua
sisinya yang sama panjang. Selain itu, bentuknya yang simple akan mempermudah kami untuk
membuat maket ini. Maket ini juga dibuat dengan menggunakan engsel pada bagian utama kubus
dengan tutupnya sehingga ada pintu yang dapat dibuka-tutup. Ini akan memudahkan kami saat akan
memasukkan telur ke dalam maket. Kami juga melapisi bagian dalam kubus dengan sedotan plastik.
Karena sedotan plastik merupakan bahan yang tidak keras, sehingga bisa menjadi bantalan bagi si
telur saat terkena guncangan.

C. Proses Pengerjaan Rancangan Kelompok

Bahan dan Alat-alat yang diperlukan :

Tusuk Sate Sedotan Benang Jahit Lem Korea

2 Engsel kecil Sumpit Bambu Lem Multifungsi


Gunting Cutter Penggaris

Langkah Kerja

1. Potong tusuk sate sehingga panjangnya 13 cm, dan 14 buah sumpit dengan panjang yang
sama
2. Sambungkan ujung-ujung sumpit dengan ikatan benang jahit, sehingga terbentuklah
kerangka kubus seperti gambar di bawah. Agar lebih kuat tambahkan lem korea pada bagian
benangnya.

3. Susunlah tusuk sate sehingga dapat memagari kerangka kubus. Lalu sambung lagi dengan
benang jahit dan kuatkan dengan lem korea.

4. Buat sisa 4 sumpit menjadi sebuah persegi untuk tutup kubus dengan cara sambungan yang
sama.

Tampak atas
5. Susun tusuk sate pada persegi sehingga dapat memagari bagian tengah persegi

Tampak atas

6. Menyatukan kerangka kubus dengan persegi (tutup kubus) dengan dua buah engsel kecil.
Sambungkan dengan benang jahit.

7. Menyusun sedotan di bagian dalam kerangka kubus dengan arah yang selang-seling.
Rekatkan dengan lem multifungsi lalu beri lagi lem korea. Buat 4 lapis sedotan.
8. Susun pula sedotan pada persegi (tutup kubus) dengan ketentuan yang sama tapi hanya 3
lapis.

9. Saat uji coba, kubus dapat ditutup dengan cara mengikat pertemuan antara sisi persegi dan
sisi kubus menggunakan benang jahit.

D. Proses Pengujian

Pengujian pertama dilakukan dengan menjatuhkan maket pelindung telur dari ketinggian manusia
atau ∓ 1 m. Hasil yang diperoleh adalah telur masih dalam keadaan yang baik, tidak retak.
Konstruksi maket hanya kurang kuat pada bagian sedotan.
Lalu dilakukan pengujian kedua yaitu dengan menjatuhkan maket pelindung telur dari lantai dua
atau dari ketinggian ∓ 2 m. Hasil yang diperoleh adalah telur tidak dalam keadaan yang baik,
telur pecah. Sedangkan Konstuksi maket dalam keadaan yang baik, pada bagian sedotan pun meski
kurang kuat, tapi mereka tidak terlepas dari kubus.

E. Analisis Hasil Pengujian

Hasil dari pengujian yang kami dapatkan adalah telur tidak pecah saat maket dijatuhkan dari
ketinggian ∓ 1 m tapi saat dari ketinggian ∓ 2 m telur pecah. Menurut kami penyebab dari
gagalnya percobaan ini adalah karena maket yang kurang kuat. Saat menyambungkan sedotan
dengan kerangka kubus kami hanya menggunakan lem korea sebagai perekat, sehingga sedotannya
mudah lepas. Lalu jika dibandingkan dengan kelompok lain yang berhasil, menurut kami bentuk
yang baik adalah bentuk meruncing atau segitiga dengan menyisakan tusuk sate yang panjang di
bagian luar kerangka. Kemudian telur dilindungi dengan tusuk sate dengan memberi sedikit sekali
ruang dan celah bagi si telur.

F. Kesimpulan/Pembelajaran yang Didapat

Setelah membuat maket pelindung telur dan melakukan pengujian, kami menyadari bahwa
konstruksi yang kuat sebaiknya tidak hanya disambung dengan lem aja, akan lebih kuat bila diikat
dengan benang. Dan apabila prinsip 4S 1D sudah tercapai dalam sebuah struktur dan konstuksi
maka telur pasti tidak akan pecah bila tergunjang karena jatuh.

G. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai