Perkenalan: Narasumber
Hanevi Djasri, dr, MARS, FISQua
FK UI (lulus 1994), MARS UI (lulus 1997)
Fellow of The International Society for Healthcare/FISQua (2018)
Pelatihan Patient Safety and Quality Course, di Australian Safety and Quality
Council, Charles Darwin University, Australia, (2005)
www.mutupelayanankesehatan.net
1
24/04/2019
Agenda Pelatihan
08:30-09:00 Pembukaan dan Pre-Test
09:00-09:45 1. Konsep Dasar Budaya Keselamatan di RS
09:45-10:30 2. Menyusun Program Budaya Keselamatan
10:30-11:15 3. Membangun Sistem Pelaporan Budaya Keselamatan
11:15-12:00 4. Teknik Investigasi Laporan Budaya Keselamatan
12:00-13:00 Istirahat siang
13:00-13:45 5. Perilaku yang tidak Mendukung Budaya Keselamatan.
13:45-14:30 6. Pengukuran dan Monev Budaya Keselamatan di RS
14:30-15:15 7. Perbaikan Pelaksanaan Program Budaya Keselamatan
15:00-16:00 POA dan Post-Test
2
24/04/2019
Budaya Organisasi
Kumpulan asumsi dan nilai baik yang disadari maupun tidak
yang dapat mengintegrasikan organisasi. Asumsi dan nilai
tersebut menjadi penentu tingkah laku anggota organisasi
(Walter R. Freytag)
Persepsi, simbol, prinsip, nilai, dan keinginan untuk
mensinergikan kelompok dalam berkerja sama (Larissa A.
Grunig, et al).
Suatu pola kepercayaan dan harapan yang dimiliki bersama para
anggota organisasi, yang menghasilkan peraturan tentang
perilaku, norma yang secara kuat membentuk perilaku pribadi
dan kelompok organisasi - Schwartz dan Davis (1999)
3
24/04/2019
Elemen Budaya
• Keyakinan : Asumsi dan rasa bahwa sesuatu itu
benar. Melekat kuat dalam diri sampai terkadang tdak
disadari
• Nilai-nilai yang dianut: penyambung antara
keyakinan dengan elemen artefak, sikap dan perilaku
• Artefak : semua fenomena yang dilihat, didengar, dan
dirasakan: produk, arsitektur, lingkungan fisiknya;
bahasanya; teknologi; kreasi artistiknya; gayanya,
pakaian, tata krama, dan penampilan emosional; mitos
dan cerita cerita tentang organisasi;
• Sikap : Pemikiran dan perasaan individu tentang
orang, obyek dan masalah-masalah dalam
lingkungannya (reaksi/respon yang masih tertutup)
• Perilaku : tindakan atau aktivitas dari seseorang
dalam arti luas: berjalan, berbicara, memeriksa pasien,
mencuci tangan, menulis, melayani, dan sebagainya
4
24/04/2019
5
24/04/2019
Contoh Value
6
24/04/2019
7
24/04/2019
8
24/04/2019
9
24/04/2019
Budaya Keselamatan RS
Persepsi
Sikap Kompetensi
Budaya
Nilai Komitmen
Keselamatan
Umpan balik
Alokasi
dan
sumber daya
Perbaikan
Deteksi
Budaya kesalahan
Komunikasi
Keselamatan dan
perbaikan
1. Schein E. Organizational culture and leadership, 4th edition. San Francisco, CA: Jossey-Bass; 2010
10
24/04/2019
8. Haynes AB, Weiser TG, Berry WR, et al. Changes in safety attitude and relationship to decreased postoperative morbidity and mortality
following implementation of a checklist-based surgical safety intervention. BMJ Qual Saf. 2011 Jan;20(1):102-7. PMID: 21228082.
9. Morello RT, Lowthian JA, Barker AL, et al. Strategies for improving patient safety culture in hospitals: a systematic review. BMJ Qual Saf. 2013
Jan;22(1):11-18. PMID: 22849965.
10. van Noord I, de Bruijne MC, Twisk JW. The relationship between patient safety culture and the implementation of organizational patient
safety defences at emergency departments. Int J Qual Health Care. 2010 Jun;22(3):162-9. PMID: 20382661.
11. Promoting a Culture of Safety. In Making Healthcare Safer II: An Updated Critical Analysis of the Evidence of Patient Safety Practices. AHRQ
Publication No. 13-E001-EF. Rockville, MD: Agency for Healthcare Research and Quality. 2013.
http://www.ahrq.gov/research/findings/evidence-based-reports/ptsafetyuptp.html. Accessed December 3, 2014.
11
24/04/2019
Just Culture
• Memperlakukan manusia dengan adil dan mengakui bahwa manusia
bisa berbuat salah, kesalahan yang benar-benar tidak disengaja
merupakan hal yang wajar.
• Tidak langsung memberikan judgement bahwa tindakan dan
keputusan buruk yang diambil oleh seseorang merupakan kesalahan
dan harus dihukum.
• Namun Just Culture juga tidak memberikan toleransi terhadap
kecerobohan dan kesengajaan (pelanggaran murni) yang
mengakibatkan kesalahan berulang sehingga membahayakan.
12
24/04/2019
25
13
24/04/2019
14
24/04/2019
Telaah Regulasi
1. Regulasi tentang budaya keselamatan RS (PMKP 10 EP 1)
2. Regulasi tentang sistem pelaporan budaya keselamatan RS (TKRS 1.1
EP 1)
15
24/04/2019
Daftar Wawancara
• Hasil pengukuran budaya keselamatan RS (PMKP 10 EP 2) ->
wawancara kepada Direktur RS
• Mengidentifikasi, mendokumentasikan dan melaksanakan perbaikan
perilaku yang tidak dapat diterima (TKRS 13 EP 2) -> wawancara
kepada Ka Unit
• Menyediakan informasi terkait dengan budaya keselamatan rumah
sakit (TKRS 13 EP 3) -> wawancara kepada Ka Unit
16
24/04/2019
17
24/04/2019
18
24/04/2019
19
24/04/2019
Safety Culture
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien;
2. Memimpin dan mendukung staf;
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
4. Mengembangkan sistem pelaporan;
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan
pasien;
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien.
20
24/04/2019
Kertas Kerja
Program Kerja Kegiatan yang telah Kegiatan yang
dilakukan akan dilakukan
1. Penyusunan regulasi
2. Pembentukan tim budaya keselamatan RS (di dalam
komite mutu/tim PMKP/tim Keselamatan Pasien RS)
3. Diklat Budaya Keselamatan RS eksternal dan
internal
4. Penyusunan Sistem Pelaporan Budaya Keselamatan
RS
5. Penegakkan perilaku profesional dalam
peningkatkan budaya keselamatan RS
6. Pengukuran, analisa dan tindak lanjut untuk
peningkatan budaya keselamatan RS
21
24/04/2019
22
24/04/2019
23
24/04/2019
24
24/04/2019
25
24/04/2019
26
24/04/2019
27
24/04/2019
Risk
Grading
28
24/04/2019
29
24/04/2019
Praktek:
Investigasi Sederhana
kasus yang pernah
terjadi diunit anda
Pengorganisasian
Komite Peningkatan
Mutu dan
Keselamatan Pasien
30
24/04/2019
Bit.ly/MateriBudayaKeselamatanRS
5. Mengidentifikasi dan
Memperbaiki Perilaku yang tidak
Mendukung Budaya Keselamatan
31
24/04/2019
32
24/04/2019
Individu Sistemik
• Stres dalam menghadapi tekanan • Tuntutan pekerjaan yang
pekerjaan yang berat meningkat
• Situasi emosi yang tinggi misalnya • Hirarki
akibat kelelahan • Rasa takut atau stres
• Karakteristik seperti • Dinamika dalam komunikasi
mementingkan diri sendiri, interprofesi
ketidakmatangan atau pembelaan • Anggapan bahwa "dokter yang
diri, serta kekurangan keterampilan menghasilkan pendapatan besar
interpersonal, coping atau diperlakukan lebih ringan ketika
manajemen konflik. ada masalah perilaku daripada
mereka yang lebih sedikit"
33
24/04/2019
34
24/04/2019
10. Mendorong dialog antar profesi di berbagai forum sebagai cara proaktif
menangani konflik yang sedang berlangsung, dan untuk meningkatan kolaborasi
dan komunikasi
11. Dokumentasikan semua upaya untuk mengatasi perilaku mengintimidasi dan
mengganggu
35
24/04/2019
Pelecehan seksual
36
24/04/2019
74
37
24/04/2019
38
24/04/2019
Latihan
Mengisi kuesioner
bit.ly/TebetAHRQ
Uji Coba Survey Budaya Keselamatan Pasien secara on-line
39
24/04/2019
Kerja sama dalam unit Harapan dan tindakan manajer dalam mempromosikan patient safety
Organizational learning Dukungan manajemen terhadap patient safety
Persepsi karyawan terhadap patient safety Umpan balik dan komunikasi terhadap kesalahan
Komunikasi terbuka Frekuensi pelaporan kejadian
Kerja sama antar unit Staffing
Handsoff dan transisi Respon non punitive terhadap kesalahan
TOTAL
Bila area di unit kami sibuk, maka area lain dari unit
63
kami akan membantu
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
40
24/04/2019
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
3. Organizational Learning
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
41
24/04/2019
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
42
24/04/2019
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
7. Komunikasi terbuka
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
43
24/04/2019
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
44
24/04/2019
10. Staffing
0 10 20 30 40 50 60 70
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
45
24/04/2019
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kesimpulan
Dari 12 dimensi budaya keselamatan pasien:
1. Secara umum telah menunjukan budaya yang cukup kuat
2. Terdapat 5 dimensi yang perlu ditingkatkan karena masuk katagori
budaya yang masih kurang (1 dimensi) dan cukup (4 dimensi), yaitu:
• Persepsi karyawan terhadap patient safety (cukup)
• Komunikasi terbuka (cukup)
• Frekuensi pelaporan kejadian (cukup)
• Staffing (kurang)
• Respon non punitive terhadap kesalahan (cukup)
46
24/04/2019
Usulan perbaikan
1. Merubah pola piker bahwa tidak terjadinya insiden keselamatan
pasien bukan karena keberuntungan namun harus karena upaya
pencegahan yang dilakukan
2. Memperkuat dimensi “staffing” dalam budaya keselematan pasien
3. Memastikan bahwa insiden keselamatan pasien yang dilaporkan
tidak akan dimasukan kedalam penilaian kinerja karyawan
7. Perbaikan Pelaksanaan
Program Budaya Keselamatan
47
24/04/2019
Upaya perbaikan
• Berdasarkan hasil pengukuran budaya keselamatan, misalnya dengan
menggunakan tool AHRQ- Hospital Survey on Patient Safety diketahui
hasil tiap dimensi dengan kekuatan budaya keselamatan Kuat, Sedang
dan Lemah, data tersebut dapat dianalisa dan digunakan untuk
memprioritaskan area perbaikan/peningkatan budaya keselamatan
• Tim membuat rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada direktur
RS
• The Joint Commission merekomendasikan upaya perbaikan
dikembangkan dari tingkat unit.
48
24/04/2019
49
24/04/2019
50
24/04/2019
51
24/04/2019
Usulan POA
1. Membuat Tim Budaya Keselamatan RSUD Tebet
2. Membuat SK Direktur tentang Kebijakan Budaya Keselamatan RS
3. Membuat Pedoman Budaya Keselamatan RS
4. Membuat berbagai SPO terkait Budaya Keselamatan
• Alur Pelaporan Insiden
• Formulir Pelaporan Insiden
• Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien (kuesioner)
• dst
5. Sosialisasi dan Pelatihan kepada semua staf
6. Menyusun dan Melaksanakan Program Budaya Keselamatan Pasien
7. Melakukan Monev Budaya Keselamatan Pasien
8. Menyusun Laporan secara periodik
Terima Kasih
hanevi.djasri@ugm.ac.id
0816-191-3332
52