Tim:
• Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
• Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan
tindakan / solusi yg tepat.
Budaya organisasi adalah suatu pola keyakinan,nilai-
nilai,perilaku,norma-norma yang disepakati/diterima
dan melingkupi semua proses sehingga membentuk
bagaimana seseorang berperilaku dan bekerja
bersama.
Insiden
Risk tinggi
&medium
Laporan
(Seven steps to patient safety, An overview guide for NHS staff. Second print A
2004)
Improvements in Safety Performance
Technology
Numbers of Incidents
• Engineering
• Equipment
• Safety
• Compliance
Time
Improvements in HSE Performance
Technology
Systems
Numbers of Incidents
• Engineering
• Equipment
• Safety
• Compliance
• Integrating HSE
• Certification
• Competence
• Risk Assessment
Time
Improvements in Safety Performance
Technology
Systems
Numbers of Incidents
• Behaviours
• Engineering
• Leadership
• Equipment
• Accountability
• Safety
• Attitudes
• Compliance
• HSE as a profit centre
Time
1. Limiting Blame Minimalisir hukuman/mempermalukan
(No Blame and Shame Game)
2. Awareness Kesadaran akan besarnya potensi
timbulnya medical error di RS
3. Transparency and Learning Berbagi informasi secara
terbuka dan bebas dan berlaku adil saat terjadi
kesalahan (being open and Fair)
4. Systems Thinking Approach pendekatan berfikir
kesisteman
5. Accountability for Delivering Effective, Safe Care
Kesadaran ( awareness ) yang aktif dan konstan
tentang adanya potensi timbulnya kesalahan. Staf dan
organisasi mampu mengenali kesalahan-
kesalahan,belajar dari kesalahan tsb,dan mengambil
tindakan untuk memperbaikinya
UNINTENDED
MEMORY FAILURE
LAPSES
INTENDED
ROUTINE
VIOLATIONS OPTIMISING
NECESSARY/
SITUATIONAL
1.Time pressure (Tekanan waktu)
2. Distracted environment (Lingkungan
terganggu)
3. High workload (tingginya beban kerja)
4. First-time evolution (evolusi pertama kali)
5. First working day after days off (hari
pertama sesudah libur)
6. One half hour after wake up or meal (satu
setengah jam sesudah makan)
7. Vague or incorrect guidance (bimbingan salah
atau samar-samar)
8. Overconfidence inducers (terlalu percaya
diri)
9. Imprecise communications (komunikasi tak
tepat)
10. Work stress (stres kerja)
•
Ikut mendukung terjadinya insiden, diantaranya
berhubungan dengan :
1. Pasien (patients)
2. Individu (individuals)
3. Tugas (tasks)
4. Komunikasi ( communication)
5. Faktor tim dan faktor sosial (team and social factors)
6. Pendidikan dan pelatihan (education and training)
7. Peralatan dan sumberdaya (equipment and resources)
8. Kondisi tempat kerja dan faktor lingkungan (working
conditions and environmental factors)
Kondisi yang melatarbelakangi penyebab
langsung,berhubungan dengan aspek sistem
Error
Producing Error
Management Conditions
Decisions/
Organisational
Processes Violation
Producing Violation
Conditions
6.
Safety Culture
Assessment
Langkah awal untuk mengembangkan budaya keselamatan
adalah menetapkan tingkat budaya organisasi saat ini.
Tersedia sejumlah tools untuk mengukur keyakinan,perilaku
dan sikap organisasi. Biasanya dalam bentuk checklist atau
kuesioner.
1. TYPOLOGICAL TOOL
2. DIMENSIONAL TOOL
Checklist yang menggambarkan budaya
keselamatan dalam organisasi.
Manajemen
C risiko
KITA
SELALU
merupakan
WASPADA bagian
Kita sudah
AKAN integral
B punya
sistem RISIKO- dari semua
A untuk RISIKO kegiatan
Kita mengelola YANG yang kita
Mengapa berbuat risiko yang MUNGKIN kerjakan
membuang sesuatu teridentifika TIMBUL
waktu untuk jika terjadi si
keselamatan insiden
PATHOLOGICAL REACTIVE BUREAUCRATIC PROACTIVE GENERATIVE
1. Informasi disembunyikan
2. Pelapor (Messengers) “dibunuh”
3. Pertanggung jawaban dielakkan
4. Koordinasi dilarang
5. Kegagalan ditutupi
6. Ide-ide baru dihancurkan
1. Informasi diabaikan
2. “Messengers”ditoleransi
3. Pertanggung jawaban terkotak-kotak
4. Koordinasi dijinkan tetapi disia-siakan
5. Ide-ide baru menimbulkan masalah
1. Informasi secara aktif dicari
2. Pelapor (Messengers) dilatih
3. Berbagi pertanggung jawaban
4. Koordinasi dihargai (rewarded)
5. Penyebab kegagalan diselidiki
6. Ide-ide baru diterima (welcomed)
Tool ini menetapkan organisasi dengan posisinya
pada urutan variabel yang kontinyu.
Data dikumpulkan dengan menggunakan skala
(skala jawaban 1 – 5 )menunjukkan rate dari staf
seberapa jauh mereka setuju atau tidak setuju
terhadap suatu pernyataan.
SYSTEM LEVEL IMPLEMENTATION
OF THE CULTURE OF SAFETY SURVEY
Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ)
•TUJUAN
Menilai persepsi dokter, perawat dan tenaga lain di
RS terhadap budaya keselamatan pasien
A. TINGKAT UNIT
B. TINGKAT MANAJEMEN RS
ASPEK :
1. Ekspektasi & tindakan Supervisor / Manajer, dalam
mengembangkan budaya Keselamatan Pasien
2. Pembelajaran Organisasi — Continous Improvement
2. Tim kerja dalam Unit di RS
3. Keterbukaan Komunikasi
4. Umpan Balik/Feedback dan komunikasi tentang error
5. Respon tidak menghukum terhadap error
6. Ketenagaan / Staffing
ASPEK :