A. Dasar
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/MENKES/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan No.12 Tahun 2014 tentang Akreditasi Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
9. Keputusan Direktur RSUD Lawang No. 188.4/350.4/KEP/35.07.209/2018 tentang Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit RSUD Lawang
B. LatarBelakang
Rumah Sakit adalah suatu Institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar
dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit menyangkut
berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan
maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang professional
baik dibidang teknis medis maupun administrasi kesehatan.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran
yang menjamin peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Pengukuran mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian akreditasi rumah sakit yang mengukur
dan memecahkan masalah pada tingkat input proses. Maka perlu diadakan Inhouse Training
Keselamatan Pasien RSUD Lawang.
C.TUJUAN
Setelah mengikuti Pertemuan peserta diharapkan mampu :
a) Memahami dan mengerti tentang Insiden Keselamatan Pasien RS.
b) Memahami dan mengerti cara pencatatan dan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien.
c) Memahami cara membedakan KNC, KPC, KTD, dan Sentinel.
d) Dapat diterapkannya standard an instrument keselamatan pasien.
e) Rumah sakit mampu melakukan kajian terhadap laporan insiden sehingga tidak terjadi
kesalahan yang berulang dan melakukan perbaikan secara terus menerus.
D. KEGIATAN POKOK
Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah dan praktek.
E. RINCIAN KEGIATAN
Tanggal Pelaksanaan : 06 Juli 2019
Tempat pelaksanaan : Aula Lt II RSUD Lawang
3 08.45 – 09.30 System pelaporan Insiden dan Dwi Kuswono, Amd. Kep
matrix grading
4 09.30-10.00 Analiysis comprehensive (RCA) Jimy Sasmita, Amd. Kep
8 12.00-selesai Penutup
F. SASARAN
Kepala Unit Kerja
G. DAFTAR PESERTA
No Nama Unit
Pasien
HASIL : Terwujudnya keselamatan pasien di Rumah sakit
KEGIATAN : Inhouse training keselamatan pasien
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Terlaksananya system pencatatan dan pelaporan
Kabupaten Malang
PESERTA : 25 peserta
A. Latar Belakang
Dasar Hukum
1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
4) Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
5) Peraturan Menteri Kesehatan No.12 Tahun 2014 tentang Akreditasi Rumah Sakit
6) Peraturan Menteri Kesehatan No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
7) Peraturan Menteri Kesehatan No.27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
8) Keputusan Direktur RSUD Lawang No. 188.4/350.4/KEP/35.07.209/2018 tentang
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit RSUD Lawang
B. Pendahuluan :
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses
yangberkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalamperkembangan
masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak hanyadisorot dari aspek klinis
medisnya saja namun juga dari aspek keselamatan pasien danaspek pemberian pelayanannya,
karena muara dari pelayanan rumah sakit adalahpelayanan jasa.
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara objektif dan sistematikuntuk
memantau dan menilai mutu serta kewajaran asuhan terhadap pasien,Menggunakan peluang
untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalahmasalahyang terungkap. (Jacobalis
S, 1989).
Narasumber :
1. dr. Cinthya Hapsari, Sp.M
2. Dwi Kuswono, Amd.Kep
H. MATERI
Materi yang disampaikan terdiri dari
System pelaporan dan matrix grading
Analiysis comprehensive (RCA)
Cegah cederammelalui implementasi keselamatan pasien
6 sasaran keselamatan pasien dalam Akreditasi RS
I. Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
Hari,Tanggal : Sabtu, 06 Juli 2019
Waktu : Pukul 08.00 s.d12.00 WIB
J. Biaya
- Konsumsi Snack dan makan siang buat peserta dan pemateri 20 kotak x Rp 25.000,-
= Rp 500.000,-
K. Penutup
Demikian terkait kerangka acuan kerja untuk pelaksanaan kegiatan PMKP yang perlu
dipersiapkan dan diberikan kepada para kepala unit kerja yang akan melaksanakan
tugas–tugas pelaporan tiap unit di rumah sakit. Dalam konteks ini, diharapkan tiap unit
mengetahui tugas-tugas yang akan menjadi tanggung jawab mereka, sehingga mereka
akan dapat melaksanakan tugas-tugas dengan lancar dan memberikan kontribusi
profesionalnya untuk pencapaian misi, visi, prinsip dan tujuan dari rumah sakit.