Anda di halaman 1dari 22

Second Victim Sentinel – Budaya Keselamatan

Dr. dr. Hervita Diatri, Sp.KJ(K)


Komite Mutu, Keselamatan, dan Kinerja
RSCM-FKUI
SQE 8.2 (JCI Edisi 6, April 2017)
Program kesehatan dan keselamatan staf yang melingkupi kesehatan fisik dan mental staf serta lingkungan kerja yang
aman yaitu salah satunya program edukasi, pelatihan dan intervensi untuk staf yang mungkin menjadi korban tidak
langsung (second victims) dari sebuah insiden atau sentinel.
Kimberly Hiatt

• Perawat – 24 tahun bekerja


• Seattle Children Hospital
• September 2010 – terlibat medication error
• Memberikan CaCl 1,4 gram – 140 milligram
• Mengalami pemecatan

• Bagaimana dengan dokter yang meresepkan dan


menuliskan instruksi?
• Bagaimana dengan apoteker yang melakukan
telaah resep dan mengeluarkan obat?
• Bagaimana dengan sistem yang mengatur proses
ini?
10,4 – 43,3%  tenaga kesehatan yang terlibat
insiden menjadi second victim
Proses rekrutmen,
kredensial, dan supervisi
Second Victim

•Second victim adalah orang yang terlibat dalam suatu


kejadian insiden dan mengalami dampak psikologis akibat
kejadian buruk atau kejadian sentinel

•Second Victim Experience And Support Survey (SVEST) ialah


survei yang akan mengevaluasi pengalaman staf/petugas
kesehatan rumah sakit yang mengalami/terlibat kejadian
keselamatan pasien yang merugikan  tekanan dan
dukungan
PELAPORAN SECOND VICTIM

Tujuan :
• Memandu staf/petugas kesehatan mengidentifikasi adanya second victim

• Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja staf.


Mengenali gejala reaksi stres akut

• Merasa asing  disorientation


• Menarik diri
• Agitasi dan hiperaktif
• Anxietas, depresi
• Penurunan kemampuan untuk menilai situasi (ceroboh)
• Bingung, amnesia
 Terjadi dalam hitungan menit  2–3 hari pasca kejadian
Mengenali gejala – jangka pendek (hari – minggu)
• Numbness - menumpul
• Bingung
• Menarik diri, merasa asing dengan orang-orang sekitar
• Berduka, depresi, anxietas
• Penurunan atau peningkatan aktivitas, agitasi
• Gangguan tidur
• Seperti mengalami kembali kejadian
• Gejala fisik
• Malu, bersalah, marah, ragu pada diri
Dampak Second Victim: Profesional

Perilaku yang berbeda dalam tim, pasien, dan keluarga


Perasaan tidak aman dalam tim
Ketidakpastian yang akan meningkatkan risiko untuk berbuat kesalahan
Burnout

Prosedur Manajemen
KMKK melakukan
Laporan sentinel atau
KMKK melakukan RCA identifikasi potensi
KTD pita merah
second victim

Laporkan ke Bagian
KMKK mengirimkan
SDM - Koordinator Potensi nyata
SVEST
Kesehatan Pegawai

Laporan Tindak Lanjut ke KMKK melaporkan ke


Tindak Lanjut
KMKK Direktur Utama
Prosedur Manajemen Ke Depan
Peer support mengidentifikasi potensi
Laporan sentinel atau KTD pita merah
second victim

Pendampingan dan Unit kerja dapat


Potensi nyata
konseling di unit kerja menggunakan SVEST

Laporkan ke Bagian SDM Konsultasi ke


SDM melaporkan ke
- Koordinator Kesehatan psikolog/psikiatri di poli
Direktur Utama
Pegawai pegawai
Kuisioner Second Victim Experience and Support Survey (SVEST)
• Survei berikut akan mengevaluasi pengalaman Anda dengan kejadian
keselamatan pasien yang merugikan. Kejadian ini mungkin atau mungkin
tidak karena kesalahan. Tolong tunjukkan seberapa besar Anda setuju
dengan pernyataan berikut karena berkaitan dengan diri Anda dan
pengalaman Anda sendiri di rumah sakit ini.

• (Masukkan angka di kolom kanan yang sesuai dengan situasi Anda. Jika
tidak setuju, silahkan tulis 0)

0 1 2 3 4
Tidak setuju Kurang setuju Agak setuju setuju Setuju sekali
BUTIR PENILAIAN NILAI
Gejala Tekanan Psikologis
1. Saya telah mengalami rasa malu dari kejadian ini
2. Keterlibatan saya dalam kasus semacam ini membuat saya takut akan kejadian masa
depan.
3. Pengalaman saya membuat saya merasa sengsara.
4. Saya merasakan penyesalan mendalam atas keterliban masa lalu saya dalam jenis
peristiwa itu.

Gejala Tekanan Fisik


5. Bobot mental dari pengalaman saya melelahkan.
6. Pengalaman saya dengan kejadian ini bisa membuat sulit tidur secara teratur.
7. Tekanan dari situasi ini telah membuat saya merasa mual dan ingin muntah.
8. Berpikir tentang situasi ini bisa membuat kehilangan nafsu makan.
BUTIR PENILAIAN NILAI
Dukungan Mitra
9. Saya menghargai usaha rekan kerja saya untuk menghibur saya, namun usaha
mereka bisa datang pada waktu yang salah.
10. Membahas apa yang terjadi dengan rekan kerja saya memberi saya rasa lega.
11. Rekan-rekan kerja saya bisa acuh tak acuh terhadap dampak situasi ini terhadap
saya.
12. Rekan-rekan saya membantu saya merasa bahwa saya masih merupakan penyedia
layanan kesehatan yang baik meskipun ada kesalahan yang saya buat.

Dukungan Supervisor
13. Saya merasa atasan saya memperlakukan saya dengan tepat setelah kejadian ini.
14. Tanggapan atasan saya adil.
15. Pengawas saya menyalahkan individu.
16. Saya merasa atasan saya mengevaluasi situasi ini dengan cara yang
mempertimbangkan kompleksitas praktik perawatan pasien.
BUTIR PENILAIAN NILAI
Dukungan Kelembagaan
17. Organisasi saya mengerti bahwa mereka yang terlibat mungkin memerlukan
bantuan untuk memproses dan mengatasi dampak yang mungkin mereka miliki
terhadap penyedia layanan.
18. Organisasi saya menawarkan berbagai sumber daya untuk membantu saya
melupakan efek keterlibatan dengan kasus ini.
19. Konsep kepedulian terhadap kesejahteraan orang-orang yang terlibat dalam situasi
ini tidak kuat di organisasi saya.

Dukungan yang Tidak Berhubungan dengan Pekerjaan


20. Saya melihat ke teman dekat dan keluarga untuk mendapat dukungan emosional
setelah salah satu situasi ini terjadi.
21. Cinta dari teman dan keluarga terdekat saya membantu saya melupakan kejadian
itu.
BUTIR PENILAIAN NILAI
Profesional Self-Efficacy
22. Berdasarkan peran saya, saya mengalami perasaan tidak mampu mengenai
kemampuan perawatan pasien saya.
23. Pengalaman saya membuat saya bertanya-tanya apakah saya bukan penyedia
layanan kesehatan yang baik.
24. Setelah pengalaman saya, saya menjadi takut untuk mencoba prosedur yang sulit
atau berisiko tinggi.
25. Situasi ini tidak membuat saya mempertanyakan kemampuan profesional saya.

Jakarta, ....../....../20…

Nama Unit Kerja Tanda Tangan


Kebutuhan Pengembangan dan Tindak Lanjut

• Budaya yang “Tidak Menghukum”


• Dukungan mitra bestari, atasan, dan organisasi – debriefing segera
• Komunikasi yang terbuka  mengungkapkan kekuatiran
• Memberikan umpan balik dan mengkomunikasikan “error”  bagaimana hal ini bisa dicegah
• Pembelajaran bagi semua  terutama organisasi

HATI-HATI Trauma Berulang:


• Sikap mitra bestari dan atasan
• Proses investigasi
• Penghukuman
Apa yang dikuatirkan oleh second victim…

• Membutuhkan bantuan vs meninggalkan pekerjaan untuk mendapatkan dukungan


• Kerahasiaan layanan
• Dampak pada personal file
• Kuatir bantuan yang diterima justru menyebabkan risiko kesalahan baru
• Pandangan negatif dari sejawat
• Stigma – mengakses layanan
• Dukungan tidak membantu – kurangnya kesadaran dan ketidaktahuan untuk membantu
Hervita Diatri
hervita94@yahoo.com - 08567942962

Anda mungkin juga menyukai