Pada hari rabu pk 13.30, seorang wanita Ny A 43 tahun diantar ke UGD dg kesadaran menurun sejak 2 jam yl. Ny A diperiksa oleh dokter UGD dr B yg kemudian konsul ke dr C SpBS dan didiagnosa Perdarahan Subdural di regio parieto-occipital kanan (hasil CT Scan kepala) yg harus segera dioperasi Craniotomi. Dilakukan persiapan operasi dg mengkonsul pada dr anestesi D, pesan darah 1 kantong dan pasca operasi rawat ICU. Perawat UGD E mendorong pasien ke ruang operasi , melakukan serah terima dg perawat anestesi F di ruang persiapan kmr operasi pk 19.15. Setelah dilakukan verifikasi / sign in oleh perawat anestesi F dan perawat bedah G, pk 19.20 pasien didorong ke kmr operasi, foto CT scan ditempel di Ro viewer, kemudian dilakukan anestesi oleh dr D. Setelah dilakukan draping oleh perawat bedah G, dilakukan time out. Operasi dimulai dr C pada pk 19.40 dg membuka kulit kepala dan membor kepala seb kiri, ketika akan membor lobang berikutnya, dr C mencek kembali dg foto scannya, dan tersadar bahwa yg dibor adalah sisi kiri, sedangkan perdarahannya disisi kanan. Menyadari hal tsb, dr C segera beralih dan membor kepala seb kanan. Setelah tulang kepala terangkat, nampak bekuan darah dibawah lapisan dura, dilakukan evakuasi bekuan darah kira2 50 ml dan penghentian perdarahan. Operasi selesai pk 23.00 , pasien dirawat di ICU, dan 5 hari kemudian pasien telah pulih sadar kembali dg GCS 15 , pasien pindah rawat ke ruangan dan kemudian pulang dg keadaan baik. Kasus 3: Salah operasi, salah pasien Pada hari selasa tgl 6 Feb 2007 jadwal operasi di RS A ada 7 operasi, pk 07.30 operasi Tonsil a/n An Aisyah 17 th oleh dr B SpTHT, pk 09.00 operasi Cholecystectomi a/n Ny. Aisyah 43 th oleh dr C SpB. Perawat dari ruangan cukup rajin mengantar pasien, pk 07.00 kedua pasien sudah diantar ke ruang persiapan di kamar operasi. Kebetulan dr B ada halangan sehingga datang terlambat, sedangkan dr C datang pk. 08.00 dan meminta pasiennya segera disiapkan karena beliau ada jadwal poliklinik pada siang harinya. Dokter anestesi D meminta perawat anestesi E untuk segera memasukkan pasien Aisyah. Perawat E segera ke ruang persiapan mengambil dari meja berkas rekam medik ps Aisyah yg akan operasi Cholecystectomi dan menarik tempat tidur pasien yg berlabel Aisyah. Setiba di ruang operasi dr D SpAn segera memulai anestesi dilanjutkan dg draping oleh perawat bedah. dr bedah C masuk ke kamar operasi ketika pasien sudah siap dibedah, tinggal insisi. Setelah abdomen dibuka ternyata kantong empedunya dalam keadaan normal, dan timbul kecurigaan ada yg salah. Ketika diperiksa rekam medik memang betul pasien dg Cholecystectomy, tetapi ketika dr C SpB melihat wajah pasien, pasien ini bukan pasiennya, dan ternyata tertukar dg pasien Aisyah yg akan dioperasi Tonsil. Setelah luka operasi di abdomen ditutup, operasi dilanjutkan dg operasi Tonsil oleh dr B. Sedangkan dr C kemudian melakukan operasi Cholecystectomi pada pasien Aisyah satunya. Pasien An. Aisyah dan keluarganya tidak bisa menerima kesalahan tsb dan kemudian menuntut RS dan para dokternya, dan akhirnya menerima ganti rugi. Kelompok : .............................. ...............