Seorang Perawat yang bertugas jaga malam mendapati
seorang pasien demensia tergeletak dilantai. Tidak nampak luka-luka yang dilaporkan. Pasien segera dikembalikanketempat tidur. Jatuhnya pasien tersebut tidak dilaporkan saat pergantian jaga. Menjelang larut malam, pasien dijumpai sudah tidaksadar. Dilakukan CT Scan cito, dan pasiendidiagnosa dengan hematoma sub dural. Walaupun tindakan pembedahan untuk mengeluarkan gumpalan darah dalam rongga kepala pasien dapat dilakukan, namun pasien tidak pernah sadar kembali dan meninggal pada hari berikutnya. Kasus 2 Pasien masuk dengan PEB, rencana pasien operasi cito, pasien masuk pk. 7 , operasi pk. 9. pasein mengalami perdarahan hebat pasca operasi, pasien membutuhkan 10 kantong transfusi. Setelah dikaji di ruang rawat inap pasien sudah minum pengencer darah sebelum masuk OK Kasus 3 Pasien masuk dengan kelemahan ekstremitas, saat dicek kalium 2,0 pasien rencana diberikan koreksi KCL 50 meq selama 12 jam, 1 jam kemudian pasien mengeluh nyeri diarea penusukan infus , dan tampak kemerahan di area penusukan infus. Perawat ternyata tidak tau jika KCL harus diberikan dengan cara diencerkan , malah diberikan dengan cara di Drip Kasus 4 Pasien datang ke VK untuk CTG , perawat salah menempel stiker, hasil CTG Ny. A menunjukkan adanya distress sindrome, pasien harus dilakukan cito SC, sementara hasil Ny. B tampak baik padahal pasien terdapat tanda-tanda PEB Kasus 5 Dokter bedah saraf meresepkan infus untuk pasien anak, dan diketahui dosis caiarnnya tidak sesuai dengan berat badan pasien, pasien mengalami sesak nafas setelah 1 jam infus diberikan Instruksi Kasus 1. Tulis kronologisnya 2. Tentukan jenis insidennya 3. Tentukan gradingnya ( frekuensi dan dampak ) 4. Tindak lanjut
Kasus 1 ( 3 kali dalam setahun )
Kasus 2 ( 2 kali dalam 3 bulan ) Kasus 3 ( 1 kali dalam 2 minggu ) Kasus 4 ( 4 kali dalam 1 bulan ) Kasus 5 ( 1 kali dalam 3 tahun )