Anda di halaman 1dari 44

PERAN DAN TUGAS ASESOR

INTERNAL RS DI ERA PANDEMI


COVID 19

DR.Dr.Sutoto,M.Kes
CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes

• Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi RS Seluruh Indonesia),


• Board Member of ASQua (Asia Society for Quality in Health Care),
• Regional Advisory Council dari JCI (Joint Commission Internasioanl)
sejak 2013,
• Dewan Pembina MKEK IDI Pusat.
• Dewan Pembina AIPNI Pusat
Pernah menjabat sebagai Ketua PERSI (Perhimpunan RS seluruh
Indonesia) Periode tahun 2009-2012 dan 2012-2015, Direktur Utama
RSUP Fatmawati Jakarta, Direktur Utama RS Kanker Dharmais Pusat
Kanker Nasional, serta Plt Dirjen Pelayanan Medis Kementerian
Kesehatan R.I thn 2010
KARS
PERAN PIMPINAN RS Patuh terhadap
peraturan &
DALAM SNARS
perundangan RS

PIMPINAN RS
Menetapkan
regulasi di RS

ASESOR INTERNAL

Sistem monev
terhadap regulasi Menjamin
yg ditetapkan kepatuhan staf
pimp dengan terhadap regulasi yg
REDOWSKO ditetapkan oleh
pimpinan

Rangkuman Bab Tata Kelola RS


ASESOR INTERNAL SNARS
• Asesmen internal akreditasi SNARS hanya bisa
dilaksanakan dengan baik oleh assessor yang sudah
memiliki sertifikat sebagai asesor internal dari KARS
• Asessor internal SNARS adalah seseorang yang
memahami prosedur pelaksanaan asesmen SNARS,
dan telah mengikuti pelatihan asessor internal yang
dilaksanakan oleh KARS
PERAN ASESOR INTERNAL

1. Melakukan evaluasi terhadap implementasi kualitas pelayanan


dan keselamatan pasien:
2. Melakukan monitoring kepatuhan staf terhadap kebijakan dan
SPO
3. Melakukan self assesmen
KAPAN ASESOR INTERNAL BERPERAN

1. SAAT PERSIAPAN PRA SURVEI


2. SAAT SURVEI
3. SAAT PASCA SURVEI
4. SAAT PANDEMI COVID 19
1. PERSIAPAN PRA SURVEI 4. SAAT
• TERLIBAT MENYUSUN REGULASI PANDEMI
• MEMBUAT SELF ASESMEN UNTUK RS NYA COVID 19

2. PERAN SAAT SURVEI


• MENDAMPINGI SURVEIOR PADA SAAT SURVEI
• BELAJAR BAGAIMANA CARA MELAKUKAN SURVEI

3. PERAN SESUDAH SURVEI


• MEMANTAU KEPATUHAN STAF TERHADAP REGULASI SECARA
BERKALA
SE MENKES NO HK.02.01/MENKES/455/2020 terkait PERIZINAN DAN
AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN, DAN
PENETAPAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN PADA MASA PANDEMI
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) pada 29 Juli 2020
•  Penyelenggaraan perizinan, akreditasi, dan penetapan rumah sakit
pendidikan dalam prosesnya dapat menimbulkan perkumpulan orang
sehingga berisiko terjadinya penyebaran COVID-19.
• Untuk itu guna mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi
masyarakat dari risiko COVID-19 diperlukan kebijakan pelaksanaan
perizinan, akreditasi, dan penetapan rumah sakit pendidikan, dalam
rangka kesinambungan pelayanan dan mencegah timbulnya
episentrum baru COVID-19.
• B. Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• 1. Kegiatan persiapan dan survei akreditasi untuk rumah sakit dan laboratorium kesehatan mulai
dilakukan setelah status Bencana Nasional atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dinyatakan dicabut oleh Pemerintah.
• 2. Rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan laboratorium kesehatan yang telah memiliki sertifikat
akreditasi:
• a. Rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan laboratorium kesehatan yang masa berlaku sertifikat
akreditasinya berakhir baik sebelum maupun sesudah Bencana Nasional atau Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dinyatakan dicabut oleh
Pemerintah, maka sertifikat akreditasinya masih tetap berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung
sejak status Bencana Nasional atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dinyatakan dicabut oleh Pemerintah.
• b. Pimpinan rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan laboratorium kesehatan membuat pernyataan
komitmen untuk menjaga dan melakukan upaya peningkatan mutu yang digunakan sebagai:
• 1) persyaratan kerja sama dengan BPJS Kesehatan, badan usaha atau lembaga lain; dan/atau
• 2) persyaratan untuk perpanjangan izin operasional fasilitas pelayanan kesehatan atau
peningkatan kelas rumah sakit.
• 5 . Rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan laboratorium kesehatan wajib
menerapkan standar dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai
bagian dari budaya mutu dan keselamatan pasien.
DISASTER MANAGEMENT CYCLE
CECK LIST SUPERVISI OLEH ASESOR
INTERNAL UNTUK COVID 19
KEGIATAN KOMITE/TIM PPI
2. HASIL AUDIT IPCN
CARA DAN PROSES SURVEI

METODE TELUSUR/TRACKING SYSTEM

Metode evaluasi untuk menelusuri sistem pelayanan


RS secara efektif dengan mencari bukti bukti
implementasi mutu pelayanan dan keselamatan pada
pelayanan pasien yg dirawat di rumah sakit serta
sistem pendukungnya
JENIS TELUSUR
1. Telusur individual/Pasien
2. Telusur sistem
1. penggunaan data
2. manajemen obat
3. pencegahan pengendalian infeksi
3. Telusur lingkungan : menilai kepatuhan
melaksanakan standar manajemen lingkungan,
manajemen kedaruratan
4. Telusur program spesifik
1. fokus pada masalah atau topik spesifik, terkait
keselamatan
2. integrasi laboratorium
KEGIATAN TELUSUR
1. Telaah Dokumen (Telusur Regulasi) berbasis sismadak)
2. Telaah Rekam Medik Tertutup
3. Telusur Pasien, Telaah Rekam Medik Terbuka
4. Telusur Lingkungan
5. Telusur KKS
6. Wawancara pimpinan
7. Telusur sistem manajemen data
8. Telusur sistem manajemen Obat
9. Telusur sistem PPI
10. Telusur/survei Terfokus
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
1. DOKUMEN UTAMA
2. PENDUKUNG MUTU
3. CEKLIS TELUSUR
DOKUMEN UTAMA
PENDUKUNG MUTU
PERENCANAAN PERBAIKAN
STRATEGIS
CEKLIS TELUSUR
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai