Anda di halaman 1dari 13

Kerangka

Pengambilan
Keputusan Etis

Ratna Hartayu
Prodi Teknik Elektro – UNTAG Surabaya
Definisi Pengambilan
Keputusan Etis
• Pengambilan keputusan etis adalah
proses sistematis untuk
mempertimbangkan nilai-nilai moral,
prinsip etika, dan konsekuensi sosial
dalam memilih tindakan yang paling
tepat dalam situasi yang kompleks dan
kontroversial.
• Dalam pengambilan keputusan etis,
penting untuk mempertimbangkan
dampak dari tindakan yang diambil
terhadap berbagai pihak dan memilih
tindakan yang paling benar dan paling
adil.
Kerangka Pengambilan
Keputusan
Etis
Kerangka pengambilan keputusan etis
terdiri dari enam tahap yaitu :
1). Identifikasi masalah
2). Kumpulkan informasi
3). Identifikasi pilihan
4). Analisis dan evaluasi pilihan
5). Pengambilan keputusan
6). Tindakan dan evaluasi

Dalam setiap tahap, penting untuk


mempertimbangkan nilai-nilai moral
dan standar perilaku yang diterapkan
dalam suatu masyarakat.
• Panduan dalam Dilema Moral:
Manfaat Kerangka Kerangka ini memberikan panduan
Pengambilan struktural yang dapat membantu kita
mengidentifikasi, menganalisis, dan
Keputusan Etis mengevaluasi opsi-opsi yang tersedia
dalam situasi dilema moral.
• Pertanggungjawaban Profesional:
Dengan mengikuti kerangka
pengambilan keputusan etis, kita dapat
mengambil keputusan yang konsisten
dengan nilai-nilai etis dan tanggung
jawab profesional kita.
• Membangun Kepercayaan:
Pengambilan keputusan etis yang
transparan dan beralaskan prinsip-prinsip
moral dapat membangun kepercayaan dari
kolega, klien, dan masyarakat.
Studi Kasus
Studi kasus adalah metode yang
digunakan untuk menganalisis
situasi sulit dalam pengambilan
keputusan etis.

Dalam studi kasus, penting untuk


mempertimbangkan nilai-nilai
moral dan standar perilaku yang
diterapkan dalam suatu
masyarakat.

Studi kasus dapat membantu


dalam mengembangkan
kemampuan untuk menghadapi
situasi sulit dan memilih tindakan
yang paling benar dan paling adil.
Contoh Penerapan Kerangka
Pengambilan Keputusan Etis (1)

1 2

1. IDENTIFIKASI MASALAH 2. KUMPULKAN INFORMASI


SEORANG INSINYUR KETENAGALISTRIKAN INSINYUR MENGUMPULKAN INFORMASI
MENDAPATI BAHWA ADA CACAT PADA SISTEM TENTANG CACAT YANG DITEMUKAN, RISIKO
KELISTRIKAN YANG DAPAT MEMBAHAYAKAN YANG TERKAIT, DAN POTENSI DAMPAK NEGATIF
KESELAMATAN MASYARAKAT. BAGI KESELAMATAN MASYARAKAT.
Contoh Penerapan Kerangka
Pengambilan Keputusan Etis (2)

3 4
4. ANALISIS DAN EVALUASI OPSI (PILIHAN-
3. IDENTIFIKASI NILAI DAN PRINSIP ETIS PILIHAN)
INSINYUR MENGIDENTIFIKASI NILAI- INSINYUR MENGANALISIS OPSI-OPSI YANG
NILAI ETIS YANG RELEVAN, SEPERTI TERSEDIA, SEPERTI MELAPORKAN CACAT
KESELAMATAN PUBLIK, INTEGRITAS TERSEBUT KEPADA ATASAN ATAU OTORITAS YANG
PROFESIONAL, DAN TANGGUNG JAWAB BERWENANG, MENGAMBIL TINDAKAN
SOSIAL. PERBAIKAN SEGERA, ATAU MEMBERI
PERINGATAN KEPADA MASYARAKAT TENTANG
RISIKO YANG ADA.
Contoh Penerapan Kerangka
Pengambilan Keputusan Etis (3)

5 6
5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN 6. TINDAKAN DAN EVALUASI
INSINYUR MEMILIH OPSI YANG PALING INSINYUR MELAKSANAKAN TINDAKAN YANG
SESUAI DENGAN PRINSIP ETIS DAN NILAI- DIPILIH DENGAN BERTANGGUNG JAWAB,
NILAI YANG DIJUNJUNG TINGGI, YAITU BEKERJA SAMA DENGAN PIHAK TERKAIT,
MELAPORKAN CACAT TERSEBUT KEPADA DAN TERUS MEMANTAU DAMPAK DARI
ATASAN ATAU OTORITAS YANG BERWENANG TINDAKAN YANG DIAMBIL UNTUK
DAN BEKERJA SAMA UNTUK MENYELESAIKAN MEMASTIKAN KESELAMATAN MASYARAKAT
MASALAH TERSEBUT. TERJAMIN.
Kesimpulan
Kerangka pengambilan keputusan etis memberikan
pedoman yang bermanfaat dalam menghadapi
dilema moral dalam konteks profesional.
Dengan mengikuti langkah-langkah dalam kerangka
tersebut, kita dapat membuat keputusan yang lebih
baik, konsisten dengan nilai-nilai etis, dan
bertanggung jawab secara profesional.
Penting untuk diingat bahwa setiap situasi etis dapat
memiliki kompleksitas yang berbeda, dan kerangka ini
dapat disesuaikan dan diterapkan secara fleksibel
sesuai kebutuhan dan konteks spesifik.
Studi kasus adalah metode yang digunakan untuk
menganalisis situasi sulit dalam pengambilan
keputusan etis.
TUGAS 1
Buatlah kerangka pengambilan
keputusan etis dari studi kasus di
bawah ini. (pilih salah satu)

1. Pemotongan Biaya vs. Keselamatan

Manajemen proyek ingin mengurangi biaya


instalasi dengan menggunakan kabel listrik
yang lebih murah, tetapi teknisi tahu bahwa
kabel tersebut tidak memenuhi standar
keselamatan yang diperlukan untuk proyek
tersebut.

Apakah dia harus mengikuti perintah


manajemen atau memastikan bahwa proyek
tersebut mematuhi standar keselamatan ?
2 . Pe 2 . Pe m a h a m a n
Pe la n g g a n m a h a m a n Pe la n g ga n

•Teknisi kelistrikan menemukan


bahwa beberapa pekerja
konstruksi yang bekerja di
sebuah gedung tidak
sepenuhnya memahami
potensi bahaya listrik dan
mungkin tidak mengikuti
prosedur keselamatan yang
tepat.

•Apakah dia berkewajiban


untuk memberikan pelatihan
dan pendidikan kepada pekerja
tersebut untuk memastikan
mereka memahami risiko ?
3. Pengungkapan Potensi Bahaya

Teknisi listrik menemukan beberapa


masalah dalam sistem kelistrikan yang
telah ada di sebuah bangunan dan
berpotensi berbahaya jika tidak segera
diperbaiki.

Apakah dia harus segera mengungkapkan


temuan ini kepada manajemen atau
melanjutkan pekerjaan tanpa memberi
tahu mereka ?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai