Disusun oleh :
IKHWANUL AZIZ
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Semua yang ada di alam ini merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT.
Allah SWT mempunyai sifat-sifat yang agung, mulia, dan besar yang tidak
terdapat pada semua rnakhluk-Nya. Oleh karena itu, semua makhluk-Nya
harus menyembah kepada-Nya. Namun, sifat-sifat Allah SWT tersebut tidak
hanya tergambar dalam sifat wajib-Nya, melainkan juga dari nama-nama
baik yang menyertai-Nya (Asma’ulHusna).
Apabila seseorang menyatakan diri mencintai Allah SWT, maka hal ini
bisa dibuktikan dari seberapasering ia menyebut nama-Nya. Menyebut Allah
SWT dapat dilakukan dengan menyebut kalimat¬kalimattayyibah atau menyebut
nama-nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Keduanya merupakan proses zikir
(mengingat) kepada Allah SWT.
1
mengenal Asma` dan sifat-Nya merupakan dasar iman, di mana imanseseorang itu
kembali kepada dasar yang agung ini
B. Rumusan Masalah
Di dalam pembahasan ini, adapun rumusan masalah yang akan
dijelaskan, yaitu:
A. Pengertian Al-Adl
B. Pengamalan Al-Adl dalam kehidupan sehari-hari
C. Ayat-ayat yang menguatkan tentang asmaul husna Al-Adl
D. Meneladani sifat Allah Al-Adl
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Adl
Al-‘Adl artinya Mahaadil. Keadilan Allah Swt . bersifat mutlak, tidak
dipengaruhi oleh apa pun dan siapa pun. Keadilan Allah Swt. Juga didasari
oleh ilmu Allah Swt. Yang Maha Luas. Sehingga tidak mungkin keputusan-
Nya itu salah.
Al-‘Ad berasal dari kata ‘adala yang berarti lurus dan sama. orang
yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu
menggunakan ukuran yang sama, bukanukuran ganda. Persamaan inilah yang
menunjukan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih.
Karena itu, sebelum menilai sesuatu itu adil atau tidak, kita harus
dapatmemperhatikan dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus
yang akan dinilai. Akal manusia tidak dapat menembussemua dimensi tersebut.
3
Cara supaya adil yaitu mempunyai iman yang kukuh dan bertakwa kepada Allah
SWT, menguasai ilmu syariat dan ilmu Aqidah, melaksanakan amanah dengan
penuh tanggung jawab, ikhlas dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki pribadi
yang mulai (tidak mementingkan diri sendiri, memiliki belas kasihan, bijak/tegas
dan berani mengambil resiko).
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahuiapa yang kamu
kerjakan.”
4
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya) untuk dirinya
sendiri dan Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka (dosanya) untuk
dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu Menganiaya hamba-
hambaNya.”
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah
kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian
terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai
surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara
keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala
apa yang kamu kerjakan.”
Kita dapat mengetahui allah itu maha adil dari siapa pun. Allah tidak
memandang baik laki-laki maupun perempuan. Tidak memandang orang kaya
maupun orang miskin cantik ataupun jelek, semua makluk dimata allah itu sama,
kecuali orang yang mulia disisi allah adalah orang yang bertakwa.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang dijelaskan diatas, perlu kita ketahui bahwa asmaul husna
memiliki cabang-cabang yang lain dan kita perlu untuk mengetahui semuanya. Di
pertegas lagi, bahwa al-adl adalah Mahaadil. Keadilan Allah Swt bersifat mutlak,
tidak dipengaruhi oleh apa pun dan siapa pun. Perilaku dalam asmaul husna al-adl
dapat kita terapkan di kehidupan sehari-hari. Sesungguhnya orang yang
mengamalkan salah satu dari mereka(asmaul husna), kita mendapatkan hidayah-
Nya. Meskipun tidak keseluruhan yang kita ketahui tentang maknanya, yang
terpenting kita dapat meneladani sifat-siafat asmaul husna al-adl atau bahkan yang
lainnya.
B. Saran
Dengan membaca tentang isi kandungan asmaul husna, kita dapat mendapat
banayk kaidah yang teradapat didalmnya. Tidak hanya al-adl, semua asmaul
husna allah sangat banyak pelajaran-pelajarn yang kita dapat bila membacanya.
Tapi tidak hanya membaca, kita juga harus memahami dan mendalami kaidah-
kaidah tersebut agar bisa kita terapkan di lingkungan sekitar.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://berryjerryberry.blogspot.co.id/2015/09/asmaul-husna-al-adl.html
http://didit-pekiringan.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-al-adl-menjadikan-
pribadi.html
http://nadyasgenius.blogspot.co.id/2012/10/contoh-perilaku-dalam-kehidupan-
sehari.html
http://brainly.co.id
http://brainly.co.id/tugas/942613
http://wiwinsweet.blogspot.co.id/2011/06/meningkatkan-keimanan-kepada-
allah.html
http://wahyuinpres.blogspot.co.id/2015/09/makalah-asmaul-husna.html
https://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-asmaul-husna/
http://normagupita92.blogspot.com/2017/01/makalah-pai-al-adl.html