Anda di halaman 1dari 2

NAMA : A.

J PUADI
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA
DOSEN : MUDAWARI, M.Pd

KAIDAH PENULISAN UNSUR SERAPAN


      Unsur Serapan
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.
Pertama, unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia,
seperti reshuffle, shuttle cock, dan long march. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa
Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
Kedua, unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia dan diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat
dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang
utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping
kata standar, implemen, dan objek.
Pedoman EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur-unsur serapan. Beberapa
kaidah yang berlaku misalnya c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k  (cubic menjadi
kubik,  construction 
menjadi  konstruksi), q menjadi k   (aquarium  menjadi  akuarium,  frequency 
menjadi  frekuensi),  f  tetap  f  (fanatic   menjadi  fanatik,  factor 
menjadi  faktor),  ph menjadi f  (phase menjadi fase, physiology menjadi fisiologi).
Akhiran-akhiran asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Misalnya akhiran –age menjadi -ase, -ist  menjadi -is, -ive menjadi -if.
Akan tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapan tersebut, kesalahan penyerapan masih
sering kali dilakukan oleh para pemakai bahasa. Kata sportifitas lebih banyak muncul di
Google dibandingkan kata sportivitas, demikian pula dengan kata aktifitas dibandingkan
dengan kata aktivitas

Anda mungkin juga menyukai