PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya berbagai macam bidang kemajuan keilmuan yang diadopsi oleh pesantren
tetap menjadi perhatian dan pengawasan pesantren, karena hal ini perlu dilakukan oleh
pesantren untuk mengantisipasi adanya masalah, utamanya dalam menyaring dampak negatif
keilmuan-keilmuan modern yang akan merusak citra pondok pesantren itu sendiri, sehingga
pemprogramannyapun dibatasi dan hanya sebagai kepentingan tertentu saja.
Sehubungan dengan hal tersebut pondok pesantren tidak hanya sebagai wadah
pengkajian ilmu agama islam melainkan juga sebagai wahana pemberdaya umat. hal ini
dikarenakan kemajuan pondok pesantren dari masa ke masa, Seperti yang kita ketahui
bersama bahwa visi dan misi pondok pesantren bukanlah rahasia publik akan tetapi fungsi
maupun peran pesantren memanglah benar sebagai pemberdaya umat baik dari berbagai
bidang seperti; syi’ar keagamaan (dakwah) pengkajian kitab, sejarah, seni budaya, ilmu
pengatahuan alam, astronomi, teknologi, olahraga, politik, bidang ekonomi, dan lain
sebagainya.
Secara kasat mata ada timbal balik antara pondok pesantren dan masyarakat (umat) tidak bisa
dipisahkan karena keduanya adalah dua sisi yang bersinambungan, olek karena itu penyusun
akan menguraikan peran pondok pesantren dalam pemberdayaan umat. Dengan latar
belakang diatas serta rumusan masalah yang diambil diharapkan menjadikan titik temu bukti
terhadap adanya judul makalah diatas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul makalah yang kami susun ini , maka dalam makalah ini kami akan
membahas tentang pesantren dan pemberdaya umat dengan rumusan masalah:
5. Pemberdayaan umat?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Karakteristik sendiri memiliki arti kata ciri khas dan pondok pesantren memiliki arti
sebuah lembaga pendidikan.Jika dipadukan karakteristik pondok pesantren yaitu cri khas
yang dimiliki oleh pondok pesantren.Pondok pesantren pada umumnya memiliki ciri-ciri
bermukim.Jadi santri pondok pesantren jika ingin menempuh pendidikan dipondok pesantren
maka harus bermukim atau bertempat tinggal dipondok pesantren tersebut,selain itu pondok
pesantren juga cenderung membatasi santrinya(banyak peraturan) tetapi tidak membatasi
santri untuk berpikir dan belajar.Tetapi peraturan yang ada dipondok pesantren tentunya
peraturan yang bisa mendidik dan membentuk karakter para santri yang belajar disitu.
Selain itu pondok pesantren pada umumnya memiliki karakteristik memiliki tempat-
tempat yang bisa memudahkan para santrinya untuk melakukan proses belajar mengajar dan
bisa mengkombinasikan antara aktivitas yang berkaitan dengan belajar mengajar dengan
aktivitas yang tidak berkaitan dengan belajar mengajar.Seperti contoh santri wajib mengikuti
semua kegiatan belajar mengajar yang sudah ditentukan oleh pondok pesantren,setelah itu
santri juga bisa melanjutkan aktivitasnya seperti memasak,mencuci pakaian,mandi dan lain
sebagainya.Tempat itu berupa madrasah sebagai tempat pembelajaran, asrama sebagai tempat
tinggal santri yang mondok, masjid sebagai tempat ibadah para penghuni pesantren dan juga
sebagai pusat belajar para santri, perpustakaan sebagai tempat peminjaman berbagai kitab dan
buku-buku pelajarankoperasi yang menyediakan semua yang dibutuhkan oleh santri, rumah
tempat tinggal kyai, ustadz dan ustadzah, dapur umum yang digunakan sebagai tempat
memasak untuk para santri, dan tempat pemandian para santri.
Ada beberapa karakteristik pesantren secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:
C. Tujuan Pesantren
Eksistensi pondok pesantren sangat besar dan pondok pesantren mutlak memiliki
tujuan,karena tujuan pondok pesantren yang sangat luar biasa yang akhirnya menjadikan
pesantren memiliki eksistensi yang besar pula. Tujuan pesantren tentu tidak akan lepas dari
kesinambungan visi dan misi pesantren itu sendiri, karena adanya pesantrenpun didasari oleh
tujuan. Tujuan pesantren sendiri dibedakan menjadi dua,yaitu tujuan umum dan khusus atau
bisa dikatakan tujuan pesantren yang secara luas dan sempit, tujuan pesantren secara umum/
luas ini merupakan tujuan yang memang dimiliki oleh pluralitas pesantren dalam suatu
wilayah, sedangkan tujuan pesantren yang secara sempit/khusus merupakan tujuan yang
dimiliki oleh satu pesantren tertentu.
5. Mendidik siswa/santri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap dalam berbagai sektor
pembangunan, khususnya pembangunan mental-spiritual.
---
Pada masa sekarang umat menghadapi tantangan berat dari pihak luar yang
berimplikasi terhadap kehidupan umat beragama. Tantangan itu mulai dari kolonialisme dan
imperialisme yang menghasilkan benturan keras antara kebudayaan barat dan kebudayaan
islam. Sebagai respon dari tantangan diatas para pemikir intelektual muslim melancarkan
upaya modernisasi yang muncul dalam beragam dan karakteristiknya, modernisasi
pendidikan islam adalah suatu hal yang sangat penting dalam melahirkan peradaban islam
yang modern.
Pandangan Muchlis Sholichin diatas dalam bukunya benar-benar fakta yang genting
untuk dibahas dan dibenahi, dimana perputaran zaman terus mengeser pola pikir masyarakat
dan gaya hidup masyarakat khususnya dalam dinamikan agama. Dikaitkan dengan masalah
tersebut nampak pesantren memiliki tugas atau peran yang turut membendung problematika
zaman, dengan kata lain pesantren memiliki peran aktif untuk pengembangan masyarakat.
Kembali pada permasalahan diatas bahwa adanya kemajuan zaman mengeser pola pikir
masyarakat dalam setiap bidang kehidupan khususnya dalam beragama, masyarakat sudah
mulai dimasuki berbagai kecanggihan yang secara persentasenya berpengaruh besar terhadap
seluruh bidang kebutuhan masyarakat.
Akibatnya, jika tidak ada yang berperan dalam menyaring bidang kemajuan tersebut maka
masyarakat akan menjadi rusak. Tentu, ini berimplikasi ke berbagai bidang yang dimiliki
masyarakat utamanya dalam beragama. Kekokohan beragama masyarakat akan merosot dan
masalah umat akan terus bermunculan, pertikaian, pertengkatan, permusuhan dan lain
sebagainya. Ada fakta yang sangat mendasar dalam problematika ini seperti halnya:
Beberapa faktor diatas adalah pemicu merosotnya pola pikir masyarakat utamanya dalam
beragama. Sehingga kemudian untuk mengantisipasi hal tersebut diatas keselurhannya adalah
dengan pengembangan pendidikan islam yang tentunya dapat memperdayakan umat
(masyarakat).
a. Bahasa
b. Teknologi
c. Sosial budaya
d. Politik
e. Olahraga
f. Pertanian
g. Ekonomi
E. Pemberdayaan umat
2. Penguatan potensi lokal baik yang berupa karakteristik, tokoh, pranata dan jejaring.
4. Terjadinya peningkatan kesadaran, dari kesadaran semu dan kesadaran naif, ke kesadaran
kritis.
11.Memulai isu kecil dan mengaitkannya dengan relasi-relasi yang lebih luas
13.Memulai dengan kelompok sosial yang kecil untuk berkolaborasi dan secara lebih luas
dengan kekuatan-kekuatan kritis lain
15.Mensyaratkan semua orang memberikan alasan rasional yang mendasari kerja sosial
mereka.
Oleh karena itu, landasan pemberdayaan umat yang diargumentasikan diatas Akan menjadi
penyokong/pendukung dalam membangun masyarakat yang ideal, serta terciptanya
kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas. Secara keseluruhan pembahasa
pemberdayaan umat ini sangat erat hubungannya dengan pembahasan peran pesantren dalam
kemajuan masyarakat. Karana keduanya memang berjalan sistematis, setalah sukses
terlaksananya peran pesantren dalam masyarakat tentu akan tercipta yang namanya
pemberdayaan umat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pondok berasal dari Bahasa Arab funduuq ( )فننندوقyang berarti penginapan. asrama atau
wisma sederhana, karena pondok memang sebagai tempat penampungan sederhana dari para
pelajar/santri yang jauh dari tempat asalnya (Zamahsyari Dhofir, 1982: 18)
pesantren merupakan lembaga dan wahana agama sekaligus sebagai komunitas santri yang
“ngaji” ilmu agama islam. Pondok pesantren sebagai lembaga tidak hanya identik dengan
makna keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian (indigenous) Indonesia, sebab
keberadaannya mulai dikenal pada periode abad kse 13-17 M, dan di jawa pada abad ke 15-
16.
Pemberdaya umat adalah upaya menjadikan umat (masyarakat) ideal dari berbagai aspek
kehidupan. Seperti yang diagrumentasikan diatas pemberdayaan (Empowement) adalah salah
satu strategi atau merupakan paradigma pembangunan yang dilaksanakan dalam kegiatan
pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat senantiasa dilakukan oleh pesantren
karena ini merupakan peran dari pesantren dalam membawa keberadaban umat dibawah
panduan agama islam.
B. Saran
Demikianlah isi makalah ini yang kami susun, dengan penuh kesadaran kami yang hanya
manusia biasa yang tak pernah luput dari salah dan lupa, mohon maaf jika ada kekeliruan dari
segi ketikan tulisan dan argumen diatas. Dan yang paling penting adalah kami
berpengharapan besar kepada Bapak pengampu mata kuliah Sejarah Perdaban Islam di
Indonesia untuk terus mengakawal kami, memberi tinjauan pada makalah kami, dan
selanjutnya kepada sahabat-sahabat pembaca yang budiman kami mengaharap kritikan dan
saran sahabat-sahabat sekalian pada makalah kami ini yang tentunya akan
menambah/meningkatkan wawasan berpikir kami kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
· http://tsalmans.blogspot.com/2010/05/pengertian-pondok-pesantren.html
· Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA, Kapita Selekta Pendidikan Islam (bandung:
ANGKASA, 2003),
· Drs. Hasan Basri,M.Ag. Ilmu Pendidikan Islam (jilid II), (Bandung: ANGKASA,
2009)
· http://sibolang-lampung.blogspot.com/2011/04/sistem-pendidikan-pondok-
pesantren.html
[1] http://tsalmans.blogspot.com/2010/05/pengertian-pondok-pesantren.html
[2] Mastuhu, dinamika sistem pendidikan pesantren (Jakarta: INIS, 1994), hlm.6.
[3] Departemen agama RI direktorat jenderal kelembagaan agama islam, pondok pesantren
dan madrasah diniyah (Jakarta: 2003), hlm.1
[4] Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA, kapita selekta pendidikan islam (bandung: ANGKASA,
2003), hlm.115.
[5] Drs. Hasan Basri,M.Ag. ilmu pendidikan islam (jilid II), (Bandung: ANGKASA, 2009),
hlm.76.
[6] http://sibolang-lampung.blogspot.com/2011/04/sistem-pendidikan-pondok-pesantren.html
[8] Mohammad Muchlis Solichin, masa depan pesantren, Surabaya. SALSABILA. 2013.
Hlm.35-3