Anda di halaman 1dari 3

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon: 021-7490941 (Hunting)
Faksimile: 021-7490147 (Bagian Umum), 021 – 7434290 (Sekertaris Rektor)
Laman: www.ut.ac.id

TUGAS III
Nama : Indra Praja
NIM : 041458028
Kode/Mata Kuliah : EKSI 4205/BAnk Dan Lembaga Keuangan Nonbank

Bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan dan bila diperlukan BI meminta
hasil penilaian tersebut untuk menguji ketetapan dan kecukupan hasil analisis bank. Penilaian tingkat
kesehatan bank mencakup:
a. Capital (permodalan)
b. Asset quality (kualitas aset)
c. Management (manajemen)
d. Earning (rentabilitas)
e. Liquidity (liquiditas)
f. Sensitivity to market risk (sensitivitas terhadap resiko pasar)
Jelaskan masing-masing komponen yang dinilai tingkat kesehatan bank tersebut diatas

--- Selamat Mengerjakan ---


Petunjuk :

Jawaban Anda dalam tugas ini hendaknya jangan hanya pengetahuan yang bersifat umum, setiap pendapat
yang Anda kemukakan sebaiknya didukung oleh refenrensi yang bisa Anda ambil dari modul, buku lain,
ataupun dari artikel jurnal. Referensi pendukung juga daat dari internet. Cantumkan referensi tersebutpada
bagian akhir dari jawaban. Anda, dengan cara menuliskan nama penulis, tahun, judul tulisan, alamat
website dan tanggal kapan artikel tersebut diakses.

Selamat mengerjakan tugas, semoga sukses

Salam

Assalmualaikum Wr. Wb.


Salam Sukses untuk semua Mahasiswa untuk kelas ini.
Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa di Minggu ke-7 ini ada Tugas 3 yang harus dikerjakan.
Mohon dapat dikerjakan dan diunggah di Tempat Tugas yang sudah tersedia sesuai jadwal yang
ditetapkan.
File jawaban dapat berupa MS Word atau PDF dengan format nama File: TUGAS3_kode mata
kuliah_nama mahasiswa_NIM
Contoh: TUGAS3_EKSI4205_Muhrom Ali Rozai_20111111 (nama lengkap)
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jawaban :

Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP 31 Mei 2004 kepada semua bank umum yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum
dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian
tingkat kesehatan bank umum, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan
untuk posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Apabila diperlukan Bank Indonesia meminta
hasil penilaian tingkat kesehatan bank tersebut secara berkala atau sewaktu-waktu untuk posisi penilaian
tersebut terutama untuk menguji ketepatan dan kecukupan hasil analisis bank. Penilaian tingkat kesehatan
bank dimaksud diselesaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah posisi penilaian atau dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh pengawas bank terkait

Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari:
a. Capital (permodalan)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain dilakukan melalui
penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
 kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) terhadap
 ketentuan yang berlaku;
 komposisi permodalan;
 tren ke depan/proyeksi KPMM;
 aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan modal bank;
 kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba
ditahan);
 rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha;
 akses kepada sumber permodalan; dan
 kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan

b. Asset quality (kualitas aset)


Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset antara lain dilakukan melalui
penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
 aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan total aktiva produktif;
 debitor inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit;
 perkembangan aktiva produktif bermasalah (nonperforming asset) dibandingkan aktiva
produktif;
 tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP);
 kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;
 sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif;
 dokumentasi aktiva produktif; dan
 kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.

c. Management (manajemen)
Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-
komponen sebagai berikut:
 manajemen umum;
 penerapan sistem manajemen risiko; dan
 kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan
atau pihak lainnya.
d. Rentabilitas (earnings)

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui
penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

 pengembalian atas aktiva (return on assets—ROA);


 pengembalian atas ekuitas (return on equity—ROE);
 margin bunga bersih (net interest margin—NIM);
 biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO);
 pertumbuhan laba operasional;
 komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan;
 penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya; dan
 prospek laba operasional.

e. Liquidity (liquiditas)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor Likuiditas antara lain dilakukan melalui
penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
 aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid kurang dari 1 bulan;
 1-month maturity mismatch ratio;
 rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio—LDR);
 proyeksi arus kas 3 bulan mendatang;
 ketergantungan pada dana antarbank dan deposan inti;
 kebijakan dan pengelolaan Likuiditas (assets and liabilities management—ALMA);
 kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber
pendanaan lainnya; dan
 stabilitas dana pihak ketiga (DPK).

f. Sensitivity to market risk (sensitivitas terhadap resiko pasar)


Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas terhadap risiko pasar antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
 modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan
potensi kerugian (potential loss) sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga;
 modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan
potensi kerugian sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar; dan
 kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar.

Sumber :

1. BMP EKSI 4205;


2. https://catarts.wordpress.com/2012/04/09/bab-iii-kesehatan-dan-rahasia-bank/

Anda mungkin juga menyukai