BAB X
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)
A. Capital (Permodalan)
Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan ang
dimiliki bank yang didasarkan pada:
1. Kewajiban penyedia modal minimum bank (KPMM)
Komponen kecukupan pemenuhan KPMM dihitung dengan menggunakan rumus:
2. Komposisi permodalan
Komposisi permodalan dapat dilihat dengan rumus:
Klasifikasinya adalah:
a) 25% dari aktiva produktif dalam perhatian khusus
b) 50% dari aktiva produktif kurang lancar
c) 75% dari aktiva produktif diragukan
d) 100% dari aktiva produktif macet
Selain itu juga dilihat profitabilitas bank yang dihitung dari Return on Asset (ROA) dan
return on Equity (ROE).
2. Debitur inti kredit luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit
Bank dengan total aset < Rp. 1 triliun debitur init = 10 debitur/grup
Bank dengan total aset Rp. 1 triliun , total asset , Rp. 10 triliun debitur inti = 15
debitur/grup
Bank dengan total aset > Rp. 10 triliun debitur inti = 25 debitur/grup
C. Management (Manajemen)
Untuk menilai kualitas manajemen akan mengajukan 250 pertanyaan yang menyangkut
manajemen bank yang bersangkutan
Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap
komponen-komponen sebagai berikut:
1. Manajemen umum
2. Penerapan sistem manajamen resiko
3. Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia
dan atau pihak lainnya.
D. Earning (Rentabilitas)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan
melalui penilaian terhadap:
1. Return in Assets (ROA)
E. Liquidity (Likuiditas)
Penilaian faktor likuiditas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap:
1. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan disbanding dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan
Tabel Penilaian
PERINGKAT
FAKTOR
1 2 3 4 5
Capital
Asset
Management
Earning
Liquidity
Sensitivity
Keterangan:
1. Bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian
dan industri keuangan.
2. Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perkenomian dan
industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahan minor yang dapat segera diatasi
oleh tindakan rutin.
3. Bank tergolong cukup baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan
peringkat kompositnya memburuk apabila bank tidak segera melakukan tindakan korektif.
4. Bank tergolong kurang baik dan sensitif terhadap pengaruh negativf kondisi perekonomian
dan industri keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau
kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak
dilakukan tindakan korektif yag efektif berpotensi mengalami kesulitan yang
membahayakan kelangsungan usahanya.
5. Bank tergolong tidak baik dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi
perekonomian dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang membahayakan
kelangsungan usahanya.