Anda di halaman 1dari 3

‫ورى َب ْينَ ُه ْم َو ِم َّما‬

َ ‫ش‬ َّ ‫َوالَّذِينَ ا ْستَ َجابُوا ِل َر ِبِّ ِه ْم َوأَقَا ُموا ال‬


ُ ‫صالةَ َوأَ ْم ُر ُه ْم‬
َ‫َرزَ ْقنَا ُه ْم يُ ْن ِفقُون‬
2. Penjelasan berdasarkan Ilmu Tajwid

No Bacaan Hukum Bacaan Sebab


1. ‫ورى‬
َ ‫ش‬ ُ ‫َوأَ ْم ُر ُه ْم‬ Idzhar syafawi ‫ش‬
ُ  ‫ْم‬
2. ‫َو ِم َّما‬ Ghunnah dan mad thobi’i َ ‫ ا‬ ‫َّم‬
3. ‫َرزَ ْقنَا ُه ْم‬ Qolqolah shughro ‫ْق‬
3. Menyalin dengan benar
Salinlah Al Qur'an Surat QS. Asy-Syura : 38 dengan rapi, jelas dan benar. Perhatikan setiap
huruf kemudian berlatih menyambung huruf ke bentuk kata dan kalimat dengan mengikuti
kaidah penulisan bahasa Arab.

4. Mengartikan
a. Terjamah harfiah

Dari apa-apa ‫ِم َّما‬ (mereka) menegakkan ‫َوأَقَا ُموا‬


Rezeki yang kami ‫َرزَ ْقنَا ُه‬ Shalat َ ‫صالة‬
َّ ‫ال‬
berikan pada mereka
‫ْم‬
Menafkahkan (mereka) َ‫يُ ْن ِفقُون‬ dan urusan mereka ‫َوأَ ْم ُر ُه ْم‬
ُ‫ا ْستَ َجاب‬ ُ
Semua mematuhi seruan Musyawarah ‫ورى‬
َ ‫ش‬
‫وا‬
Kepada tuhan mereka ‫ِل َربِِّ ِه ْم‬
b. Terjemah ayat
"Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat sedang urusan mereka (putuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka”. (QS. Asy-Syura:
38)

5. Kandungan Isi QS. Asy-Syura : 38


Dari ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa sesuai petunjuk Al Quran,
Rasulullah Saw mengembangkan budaya musyawarah dikalangan para sahabatnya. Beliau
sendiri meski seorang Rasul, amat gemar berkonsultasi dengan para pengikutnya dalam
soal-soal kemasyarakatan. Tetapi dalam berkonsultasi Rasulullah Saw tidak hanya
mengikuti satu pola saja. Kerap kali beliau bermusyawarah hanya dengan beberapa sahabat
senior. Tidak jarang pula beliau hanya meminta pertimbangan dari orang-orang ahli dalam
hal yang dipersoalkan atau profesional. Terkadang beliau melempar masalah -masalah
kepada pertemuan yang lebih besar, khususnya masalah-masalah yang mempunyai dampak
yang luas bagi kepentingan masyarakat.
Disamping itu dapat dipahami pula bahwa orang-orang yang memiliki komitmen
dalam ketaatan memenuhi seruan Allah, yaitu selalu menegakkan shalat, selalu
menyelesaikan segala urusan keduniaan dengan musyawarah, menegakkan prinsip -prinsip
musyawarah, memanfaatkan rezeki yang dikaruniakan oleh Allah selalu dinafkahkan
(dikeluarkan) untuk jalan Allah swt, maka balasannya di sisi Allah itu lebih baik dan lebih
kekal, yaitu berupa kesejahteraan dan kebahagiaan hidup yang abadi di dalam surga,
termasuk juga bagi orang-orang yang taat kepada Tuhan mereka.

6. Perilaku yang mencerminkan QS. Asy Syura : 38


Agar musyawarah berjalan tertib dan menghasilkan kemaslahatan bagi orang
banyak, maka peserta musyawarah harus mengedapankan sikap-sikap sebagai berikut:
1. Sikap lemah lembut, menghindari tutur kata yang kasar dan sikap keras kepala
2. Lapang dada dan sikap mental untuk selalu bersedia memberi maaf, karena tiada
musyawarah jika kecerahan fikiran dan kejernihan nurani tidak hadir di lubuk hati peserta
musyawarah.
3. Seimbang pemakaian pertimbangan akal dan hati nurani, khusus hati nurani ini dalam
istilah keagamaan disebut juga ilham, hidayah atau firasat.
4. Mengimplementasikan prinsip-prinsip musyawarah dalam memecah-kan segala persoalan
kehidupan, seperti:
a. Tidak memaksakan kehendak/pendapat (QS. Ali Imran : 159)
b. Mengutamakan kepentingan bersama (QS. Asy-Syura : 38)
c. Menjunjung semangat kekeluargaan dan kebersamaan (Al-Hadits)
d. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai kebenaran (QS. Asy-Syura : 38)
e. Hasil keputusan harus bersifat mengikat dan dilaksanakan dengan i'tikad yang baik, penuh
rasa tanggung jawab (QS. Ali Imran: 159)
f. Dilakukan dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani (Al-Hadits)

Anda mungkin juga menyukai