Anda di halaman 1dari 9

Penatalaksanaan Teknik Radiografi Sinus Paranasal Dengan Kasus Sinusitis

Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2019

Riza Zulaiha (16160015)

Yayasan Kader Bangsa Universitas Kader Bangsa Palembang Fakultas


Kesehatan Program Studi Diploma III Teknik Rontgen 2019
Gmail: rizazulaiha123@gmail.com

Abstrak

Pada penatalaksanaan teknik radiografi Sinus Paranasal dengan kasus Sinusitis


proyeksi rutin yang digunakan yaitu proyeksi Parieto Acantial (metode Waters)
dan proyeksi lateral. Pada proyeksi Parieto Acantial (Metode Waters) pasien pada
posisi berdiri menghadap grid, leher diekstensikan dan MSP tubuh tegak lurus
kaset dan pada proyeksi Lateral posisi pasien berdiri tegak lurus dengan bidang
film dan posisi kepala dan badan True Lateral . Didalam teori metode waters
pengaturan posisi kepala dengan cara membentuk sudut OMBL harus 37o
terhadap bidang kaset. Jadi untuk mendapatkan gambaran yang baik harus
diperhatikan pada saat memposisikan pasien yaitu dengan cara mengatur MSP dan
MML kepala tegak lurus dengan kaset. Hal inilah yang menjadi latar belakang
penulis skripsi ini. Rumusan Masalah pada skripsi ini adalah bagaimana cara
penatalaksaan teknik radiografi pada Sinus Paranasal dengan kasus Sinusitis.
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang. Kesimpulan yang didapat adalah Pemeriksaan Sinus Paranasal pada
kasus Sinusitis di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
adalah dalam proyeksi Parieto Achantial dan proyeksi Lateral sudah dapat
memperlihatkan kelainan-kelainan pada Sinus.
Daftar bacaan: 11 (2003-2009)
Abstrack
In the management of the paranasal sinus radiographic technique with cases of
sinusitis projection, the projection is used, namely the parieto acantial (waters
method) projection of the patient in a standing position facing the grid, the neck
extending and the body perpendicular to the cassette and on the lateral projection
the patients position stand perpendicular to the film plane and true lateral head
position. In the theory the method of setting the head waters by forming of 37 o to
the plane of the tape. So to get a good picture you should pay attention when
positioning the patient by regulating MSP dan MML head perpendicular to
writing this thesis. The formulation of the problem in this paper is how to manage
the radiographic technique of the paranasal sinuses with sinusitis cases. This
research was conducted at the Radiology Installation of Muhammadiyah Hospital
in Palembang. The conclusions obtained were paranasal sinus examination with
sinusitis cases at the Muhammadiyah Palembang Hospital Installation
usingparieto acantial and lateral projections that could show abnormalities in the
sinuses. Biliography: 11 (2003-2009)
1. Pendahuluan 1.1 Rumusan Masalah

Radiografi mulai dikenal sejak Bagaimana cara penatalaksaan


ditemukannya sinar-X pada tanggal 9 teknik radiografi pada Sinus
November 1895 oleh ahli fisika Paranasal dengan kasus Sinusitis di
berkebangsaan Jerman yaitu Wihelm Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Conrad Rontgen. Radiografi diambil Muhammadiyah Palembang?
dari kata radio yang dimaknai sebagai
gelombang atau tepatnya gelombang 1.2 Tujuan Penelitiaan
elektromagnetik sedangkan graf
artinya gambar sehingga radiograf 1. Tujuan Umum
diartikan sebagai gambar yang Untuk menambah pengetahuan
dihasilkan dari gelombang dalam penerapan pemeriksaan
elektromagnetik. Selain itu radiograf Sinus Paranasal dengan kasus
diartikan sebagai prosedur untuk Sinusitis di Instalasi Radiologi
merekam, menampilkan dan Rumah Sakit Muhammadiyah
mendapatkan informasi dari lembar Palembang.
film pada penggunaan sinar-X. 2. Tujuan Khusus
Menurut kamus besar bahasa Untuk mengetahui posisi pasien,
Indonesia radiografi adalah dan proyeksi yang tepat dalam
penggunaan (sinar–X, gamma) guna penatalaksanaan teknik radiografi
membentuk bayangan benda yang Sinus Paranasal dengan kasus
dapat dikaji pada emulsi film sehingga Sinusitis di Instalasi Radiologi
dari kajian di atas radiografi tidak Rumah Sakit Muhammadiyah
dapat didefinisikan sebagai cabang Palembang.
ilmu pengetahuan sendiri. Radiografi
mempunyai makna yaitu sebuah 1.3 Manfaat Penelitian
proses pembentukan gambaran
dengan memanfaatkan sinar-X yang 1. Bagi Peneliti
melewati sebuah materi yang nantinya Untuk memenuhi persyaratan
akan menghitami film. Pemeriksaan menempuh ujian akhir dan untuk
radiologi yang memanfaatkan sinar-X menambah wawasan serta
salah satunya adalah teknik memperdalam pengetahuan penulis
pemeriksaan Sinus Paranasal mengenai teknik pemeriksaan
(Weber.,2001). Sinus Paranasal dengan kasus
Sinusitis adalah penyakit yang Sinusitis terhadap pasien.
sering ditemukan dalam praktek 2. Bagi Instalasi Radiologi Rumah
sehari-hari, bahkan dianggap sebagai Sakit Muhammadiyah Palembang
salah satu penyebab gangguan Memberikan informasi dan
kesehatan tersering didunia. Sinusitis membantu pihak rumah sakit
didefinisikan sebagai inflasi mukosa dalam melaksanakan teknik
sinus paranasal. Penyebab utamannya pemeriksaan radiologi Sinus
adalah selesma yang merupakan Pranasal dengan kasus Sinusitis di
infeksi bakteri. Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang.

1
3. Bagi Institusi Pendidikan 8. Struktur gambar : Petrous bagian
Merupakan penerapan teori secara Inferior melintang pada bagian
terpadu oleh mahasiswa dan akan lantai pada Sinus Maxilla. Orbita
berguna untuk meningkatkan mutu dan Maxilla Simetris. Sinus
pendidikan selain itu untuk referensi Sphenoid terproyeksi pada
di perpustakaan. modifikasi buka mulut.

2. Pembahasan b. Proyeksi Lateral


2.1 Teknik Radiografi 1.Tujuan Pemeriksaan : Untuk
menampakkan patologi Sinusitis,
Teknik pemeriksaan Sinus Paranasal Osteomilitis dan Polip.
dengan kasus Sinusitis berdasarkan 2. Ukuran film 18 x 24.
teori banyak dikemukakan oleh 3.Posisi pasien: pasien diposisikan
peneliti, namun pada umumnnya duduk. Tubuh pasien diposisikan
teknik pemeriksaan rutin Sinusitis RAO (Right Anterior Oblique)
yaitu proyeksi Parieto Achantial sehingga kepala bisa diatur true
(metode waters) dan proyeksi Lateral. lateral.
a. Proyeksi Parieto Acantial dengan 4. Posisi objek: letakkan kepala pada
metode Waters daerah pariental. MSP kepala
1. Tujuan Pemeriksaan: Untuk sejajar dengan bidang kaset. IPL
menampakkan Patologi Sinusitis, (Inter Pupilari Line) tegak lurus
Osteomilitis dan Polip. dengan bidang tengah kaset dan
2. Ukuran film 18 x 24 cm IOML, sejajar dengan film.
3. Posisi pasien : Tempatkan pasien Mintalah pasien untuk menahan
pada posisi menghadap kaset nafas pada saat eksposi.
Vertical. Tempatkan Mid Sagital 5. FFD : 100 cm.
Plane (MSP) tubuh sejajar dengan 6.Central Ray (CR): Horizontal
garis tengah kaset. Tempatkan tegak lurus kaset.
lengan pada posisi yang nyaman 7.Central Point (CP): 1 inchi
dan atur bahu pada bidang datar Posterior dari Chantus Outer
yang sama. yang jauh dari kaset.
4. Posisi objek: Ekstensikan leher 8.Struktur gambar: Proyeksi Lateral
pasien dan pertengahan kaset pada menggambarkan Anterosuperior
Achantion. Letakkan dagu pada dan Superoinferior dari Sinus
kaset dan atur sehingga Mid Sagital Paranasal.
plane kepala tegak lurus dengan
bidang kaset. Atur kepala sehingga 3. Computed Radiografi (CR).
garis Orbitocamtal membentuk
sudut 37o dengan bidang kaset dan Computed Radiography adalah
MML tegak lurus kaset. Minta proses merubah sistem analog pada
pasien untuk menahan napas pada konvensional radiografi menjadi
saat eksposi. digital radiografi. Pada
5. Central Ray (CR) : Horizontal sistem Computed Radiography data
tegak lurus kaset. analog dikonversi ke dalam data
6. Central point (CP) : Diarahkan digital pada saat tahap pembangkitan
Achantion. energi yang terperangkap di
7. FFD: 100 cm 5. Metode penelitian
dalam Imaging Plate dengan
menggunaklan laser, selanjutnya data Dalam penelitian proposal ini
digital berupa sinyal-sinyal ditangkap penulis menggunakan metode
oleh Photo Multiplier Tube deskriptif yaitu metode yang
(PMT) kemudian cahaya tersebut menggambarkan permasalahan
digandakan dan diperkuat yang terjadi dan mencari
intensitasnya setelah itu di ubah penyelesaian masalah tersebut
menjadi sinyal elektrik yang akan di dengan cara studi ke perpustakaan.
konversi kedalam Adapun teknik yang dilakukan
Kaset pada Computed dalam pengumpulan data
Radiography terbuat dari carbon fiber dilakukan dengan cara:
dan bagian belakang terbuat dari
almunium, kaset ini berfungsi sebagai 5.1 Observasi
pelindung dari Imaging Plate (IP)
menjadi data digital. Melakukan pengamatan
dilapangan yaitu di Instalasi
3.1. Komponen-Komponen Radiologi Rumah Sakit
Pada Computed Radiography (Cr) Muhammadiyah Palembang
1. Kaset dilakukan secara langsung pada
2. Imaging Plate jalannya pemeriksaan, mulai dari
3. Image Reader awal hingga akhir pemeriksaan.
4. Image Console Dengan demikian penulis dapat
5. Imager mengetahui bagaimana
penatalaksanaan teknik radiografi
4. Kerangka Konsep Sinus Paranasal dengan kasus
Sinusitis yang dilakukan di Instalasi
Adapun faktor yang Radiologi Rumah Sakit
mempengaruhi penatalaksanaan Muhammadiyah Palembang.
teknik radiografi Sinus Paranasal
pada kasus Sinusitis yaitu pada saat 5.2 Studi Kepustakaan
memposisikan pasien karena pasien Studi kepustakaan diambil dari
yang kurang kooperatif pada referensi-referensi yang
penatalaksanaan teknik radiografi berhubungan dengan teknik
Sinus Paranasal dengan kasus radiografi Sinus Paranasal dan
Sinusitis di Instalasi Radiologi Rumah buku-buku paket teknik radiografi
Sakit Muhammadiyah Palembang. yang ada tentang proposal ini.
Untuk mendapat hasil gambaran yang
optimal digunakan proyeksi Parieto
Acantial (metode Waters) dan Lateral.
6. Waktu Penelitian dan Tempat 4. Kv Maximum : 125 kV
5. Kv Minimum : 40 Kv
6.1 Waktu Penelitian b. Kaset:
Kegiatan ini akan dilaksanakan Ukuran kaset : 18 x 24 cm
pada saat Praktek Kerja Lapangan c. Film:
(PKL). Merk Film : Fuji Film
6.2 Tempat Penelitian Ukuran Film : 18 x 24
Penelitian akan dilakukan Di Jenis Film : Green Sensitive
Instalasi Radiologi Rumah Sakit d. Computed Radiography
Muhammadiyah Palembang.
8. Teknik Radiografi
7. Hasil Penelitian
a.Proyeksi Parieto Acantial (Metode
Pada penulisan skripi dengan Waters)
judul “Penatalaksanaan Teknik 1. Tujuan Pemeriksaan: Untuk
Radiografi Sinus Paranasal dengan menampakkan Patologi
Kasus Sinusitis di Instalasi Radiologi Sinusitis, Osteomilitis
Rumah Sakit Muhammadiyah dan Polip.
Palembang Tahun 2019”. 2. Ukuran film 18 x 24 cm
Pemeriksaan dilakukan terhadap a) Posisi pasien : Tempatkan
seorang pasien datanya sebagai pasien pada posisi tidur
berikut: terlungkup di atas meja
pemeriksaan.
7.1 Data Pasien b) Letakkan dagu di atas kaset
vertical yang berukuran 18 x
1. Nama : Tn. A 24 cm
2. Umur : 57 Tahun c) Tempatkan Mid Sagital Plane
3. Jenis Kelamin : Laki-laki (MSP) tubuh sejajar dengan
4. No. Rontgen : 348 meja pemeriksaan
5.Jenis Pemeriksaan: SinusParanasal d) Kedua tangan diletakkan di
sebelah kaset dan kedua bahu
6. Diagnosa : Sinusitis
pada bidang datar yang sama.
7. Tanggal Pemeriksaan Rontgen : 03 3. Posisi objek
Maret 2019 a) Ekstensikan leher pasien dan
8.Hasil pemeriksaan: Tampak pertengahan kaset pada
perselubungan pada Sinus Achantion
Maxillaries dan Etmoidalis kanan- b) Letakkan dagu di depan kaset
kiri vertikal dan atur sehingga
MSP kepala tegak lurus kaset.
7.1 Peralatan dan Bahan
c) Atur kepala sehingga garis
a. Pesawat X-ray OML (Orbito Meatal Line)
1. Merek Pesawat : Villa Sistemi
Medicali
2. Tipe Pesawat : 4695600900
3. Power Suply : 115/230 Volt
d) Tempatkan lengan pada posisi yang 9. Hasil Kuisioner
nyaman dan atur bahu pada bidang
datar yang sama. Untuk mengetahui hasil foto teknik
e) Pasien tahan nafas pada saat radiografi Sinus Paranasal dengan
membentuk sudut 37o dengan Kasus Sinusitis di Instalasi Radiologi
bidang film dan MML (Mentis Rumah Sakit Muhammadiyah
Meatal Line) tegak lurus kaset. Palembang maka diberikan kuisioner
4. Central Ray (CR) : Vertikal tegak untuk mengetahui kualitas dari hasil
lurus kaset. foto tersebut, kuisioner diberikan
5. Central point (CP): Diarahkan dengan responden radiografer yang
Achantion. berjumlah 5 orang. Berikut hasil
6. Focus Film Distance (FFD): 100 cm. kuisioner :
7. kV : 77
8. mAs: 12,5

b. Proyeksi Lateral
1.Tujuan Pemeriksaan : Untuk
menampakkan patologi Sinusitis,
Osteomilitis dan Polip.
2. Ukuran film 18 x 24.
3. Posisi pasien:
a) Pasien diposisikan tidur
terlungkup di atas meja
pemeriksaa.
b) kedua tangan diletakkan di
sebelah kaset dan kedua bahu pada
bidang datar yang sama.
4. Posisi objek:
a) Letakkan kepala diatas kaset
dalam posisi True Lateral
b) MSP (Mid Sagital Plane) dan
IOML (Infra Orbita Meatal
Line) sejajar dengan kaset.
c) Pasien tahan nafas pada saat
eksposi.
5. Central Ray (CR): Vertikal tegak
lurus kaset.
6. Central Point(CP): 1 inchi dari
outher cantus (sudut mata luar).
7. Struktur gambar: Proyeksi Lateral
menggambarkan Anterosuperior
dan Superoinferior dari Sinus
Paranasal.
8. FFD: 100 cm
9. kV: 66
10. mAs: 10
Keterangan Proyeksi Parieto Acantial Pada hasil kuisioner yang
(Metode Waters): disebarkan terhadap 5 orang
1. Simetris, tidak ada perputaran responden tersebut, pada proyeksi
pada kepala lateral, dengan kriteria penilaian
2. Kepala pada pertengahan kaset yaitu Simetris (tidak ada perputaran
3. Kontras pada kepala), kepala pada
4. Densitas pertengahan kaset, IOML sejajar
Keterangan Proyeksi Lateral: dengan kaset, MML tegak lurus
1. Simetris, tidak ada perputaran kaset, Kontras gambar pada
pad kepala responden ke 2 mengatakan cukup
2. Kepala pada pertengahan kaset baik karena tidak menggunakan
3. Kontras grid sehingga nilai kontrasnya kecil
4. Densitas dan mengahasilkan gambaran yang
kurang bagus. Pada densitas
Keterangan : Rentang semuanya mengatakan baik. Dapat
Penilaian: disimpulkan bahwa pada proyeksi
B (Baik) :3 1-4 :K lateral 4 orang mengatakan baik
C (Cukup) :2 5–8 :C dan 1 orang mengatakan cukup
K (Kurang) :1 9 – 12 : B baik, namun keseluruhan hasil foto
pada Sinus Paranasal pada kasus
10.Pembahasan Sinusitis proyeksi lateral sudah
dapat dikatakan baik dan dapat
Pemeriksaan Sinus Paranasal menegakkan diagnosa.
pada kasus Sinusitis menggunakan
dua proyeksi yaitu Proyeksi Parieto 11. Kesimpulan
Achantial (Metode Waters) dan
Lateral. Proyeksi ini sudah dapat Dalam penulisan skripsi ini,
memperlihatkan kelainan-kelainan penulis dapat mengambil
pada sinus. Didalam teori pada kesimpulan yaitu:
pemeriksaan Parieto Ahantial 1. Berdasarkan penilaian kuisioner
(Metode Waters ). Pengaturan posisi yang disebarkan terhadap
kepala dengan cara membentuk responden tersebut, dapat
sudut OMBL (Orbito Meatal Base disimpulkan bahwa gambar
Line) membentuk sudut 37o terhadap Proyeksi Parieto Acantial
bidang kaset. (Metode Waters) dengan kriteria
Berdasarkan hasil kuisioner yang yaitu Simetris (tidak ada
disebarkan terhadap 5 orang perputaran pada kepala), kepala
responden tersebut, pada proyeksi pada pertengahan kaset, IOML
Parieto Acantial (metode Waters) sejajar dengan kaset, MML
dengan kriteria penilaian yaitu tegak lurus kaset, Kontras
Simetris (tidak ada perputaran pada gambar baik, dan densitas
kepala), kepala pada pertengahan semuanya mengatakan baik.
kaset, IOML sejajar dengan kaset,
MML tegak lurus kaset, Kontras
gambar baik, dan densitas semuanya
mengatakan baik.
2. Berdasarkan hasil kuisioner yang Daftar Pustaka
disebarkan terhadap 5 orang 1. Akhadi, M. 2000. Dasar-Dasar
responden tersebut, pada proyeksi Proteksi Radiasi. Jakarta: PT
Lateral, dengan kriteria penilaian Rineka Cipta.
yaitu Simetris, kepala pada 2. Balingger, Philip W.2003. Meri
pertengahan kaset, IOML sejajar Atlas Of Rontgenographic.
dengan kaset, MML tegak lurus London Inggris.
kaset, kontras gambar pada 3. Bontrager, K.L. 2001.Text Book
responden ke 2 mengatakan cukup of Radiografic Positioning and
baik karena tidak menggunakan grid Relate Anatomy, Fifth Edition.
sehingga nilai kontrasnya kecil dan USA: Mosby.
mengahasilkan gambaran yang 4. Broek,2010.Anatomi Jaringan
kurang bagus. Pada densitas Lunak Kepala.PT Rineka Cipta.
semuanya mengatakan baik. Dapat Jakarta.
disimpulkan bahwa pada Proyeksi 5. Elder J.T &Gudjonsson J.E
Lateral 4 orang mengatakan baik 2007.Psoriasis: Epidemioloy.
dan 1 orang mengatakan cukup baik, Clinic in dermatology
namun keseluruhan hasil foto pada y. New York: Mc. Graw- Hill.
Sinus Paranasal pada kasus Sinusitis 6. Frank E.D., Long B.W,& Smith
proyeksi Lateral sudah dapat B.J 2007.Merril’s ATLAS of
dikatakan baik dan dapat Radiographic Positioning and
menegakkan diagnosa suatu Procedures,. The CV. Mosby
penyakit. Company: Princetion.
3. Berdasarkan hasil penelitian Sinus 7. Rahman, N. 2009.Radiologi
Paranasal dengan kasus Sinusitis di Diagnostik. BalaiPenerbit FKUI.
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Jakarta:
Muhammadiyah Palembang tahun 8. Rasad, S.2011. Radiologi
2019 di peroleh hasil foto: Tampak Diagnostik. BalaiPenerbit
perselubungan pada Sinus FKUI. Jakarta
Maxillaries dan Edmoidalis kanan- 9. Snell, Richard S. 2006. Anatomi
kiri Klinik Edisi Keenam. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Indonesia Utama Hendra. 2007.
Buku Ajaran Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok
Kepala & Leher Edisi
Keenam.Balai Penerbit FKUI.
Jakarta. Indonesia.
10.Waber, L.2001, Radiologi Dasar.
Jakarta. Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai