Penatalaksanaan Teknik Radiografi Sinus Paranasal Dengan Kasus Sinusitis Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2019
Penatalaksanaan Teknik Radiografi Sinus Paranasal Dengan Kasus Sinusitis Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2019
Abstrak
1
3. Bagi Institusi Pendidikan 8. Struktur gambar : Petrous bagian
Merupakan penerapan teori secara Inferior melintang pada bagian
terpadu oleh mahasiswa dan akan lantai pada Sinus Maxilla. Orbita
berguna untuk meningkatkan mutu dan Maxilla Simetris. Sinus
pendidikan selain itu untuk referensi Sphenoid terproyeksi pada
di perpustakaan. modifikasi buka mulut.
b. Proyeksi Lateral
1.Tujuan Pemeriksaan : Untuk
menampakkan patologi Sinusitis,
Osteomilitis dan Polip.
2. Ukuran film 18 x 24.
3. Posisi pasien:
a) Pasien diposisikan tidur
terlungkup di atas meja
pemeriksaa.
b) kedua tangan diletakkan di
sebelah kaset dan kedua bahu pada
bidang datar yang sama.
4. Posisi objek:
a) Letakkan kepala diatas kaset
dalam posisi True Lateral
b) MSP (Mid Sagital Plane) dan
IOML (Infra Orbita Meatal
Line) sejajar dengan kaset.
c) Pasien tahan nafas pada saat
eksposi.
5. Central Ray (CR): Vertikal tegak
lurus kaset.
6. Central Point(CP): 1 inchi dari
outher cantus (sudut mata luar).
7. Struktur gambar: Proyeksi Lateral
menggambarkan Anterosuperior
dan Superoinferior dari Sinus
Paranasal.
8. FFD: 100 cm
9. kV: 66
10. mAs: 10
Keterangan Proyeksi Parieto Acantial Pada hasil kuisioner yang
(Metode Waters): disebarkan terhadap 5 orang
1. Simetris, tidak ada perputaran responden tersebut, pada proyeksi
pada kepala lateral, dengan kriteria penilaian
2. Kepala pada pertengahan kaset yaitu Simetris (tidak ada perputaran
3. Kontras pada kepala), kepala pada
4. Densitas pertengahan kaset, IOML sejajar
Keterangan Proyeksi Lateral: dengan kaset, MML tegak lurus
1. Simetris, tidak ada perputaran kaset, Kontras gambar pada
pad kepala responden ke 2 mengatakan cukup
2. Kepala pada pertengahan kaset baik karena tidak menggunakan
3. Kontras grid sehingga nilai kontrasnya kecil
4. Densitas dan mengahasilkan gambaran yang
kurang bagus. Pada densitas
Keterangan : Rentang semuanya mengatakan baik. Dapat
Penilaian: disimpulkan bahwa pada proyeksi
B (Baik) :3 1-4 :K lateral 4 orang mengatakan baik
C (Cukup) :2 5–8 :C dan 1 orang mengatakan cukup
K (Kurang) :1 9 – 12 : B baik, namun keseluruhan hasil foto
pada Sinus Paranasal pada kasus
10.Pembahasan Sinusitis proyeksi lateral sudah
dapat dikatakan baik dan dapat
Pemeriksaan Sinus Paranasal menegakkan diagnosa.
pada kasus Sinusitis menggunakan
dua proyeksi yaitu Proyeksi Parieto 11. Kesimpulan
Achantial (Metode Waters) dan
Lateral. Proyeksi ini sudah dapat Dalam penulisan skripsi ini,
memperlihatkan kelainan-kelainan penulis dapat mengambil
pada sinus. Didalam teori pada kesimpulan yaitu:
pemeriksaan Parieto Ahantial 1. Berdasarkan penilaian kuisioner
(Metode Waters ). Pengaturan posisi yang disebarkan terhadap
kepala dengan cara membentuk responden tersebut, dapat
sudut OMBL (Orbito Meatal Base disimpulkan bahwa gambar
Line) membentuk sudut 37o terhadap Proyeksi Parieto Acantial
bidang kaset. (Metode Waters) dengan kriteria
Berdasarkan hasil kuisioner yang yaitu Simetris (tidak ada
disebarkan terhadap 5 orang perputaran pada kepala), kepala
responden tersebut, pada proyeksi pada pertengahan kaset, IOML
Parieto Acantial (metode Waters) sejajar dengan kaset, MML
dengan kriteria penilaian yaitu tegak lurus kaset, Kontras
Simetris (tidak ada perputaran pada gambar baik, dan densitas
kepala), kepala pada pertengahan semuanya mengatakan baik.
kaset, IOML sejajar dengan kaset,
MML tegak lurus kaset, Kontras
gambar baik, dan densitas semuanya
mengatakan baik.
2. Berdasarkan hasil kuisioner yang Daftar Pustaka
disebarkan terhadap 5 orang 1. Akhadi, M. 2000. Dasar-Dasar
responden tersebut, pada proyeksi Proteksi Radiasi. Jakarta: PT
Lateral, dengan kriteria penilaian Rineka Cipta.
yaitu Simetris, kepala pada 2. Balingger, Philip W.2003. Meri
pertengahan kaset, IOML sejajar Atlas Of Rontgenographic.
dengan kaset, MML tegak lurus London Inggris.
kaset, kontras gambar pada 3. Bontrager, K.L. 2001.Text Book
responden ke 2 mengatakan cukup of Radiografic Positioning and
baik karena tidak menggunakan grid Relate Anatomy, Fifth Edition.
sehingga nilai kontrasnya kecil dan USA: Mosby.
mengahasilkan gambaran yang 4. Broek,2010.Anatomi Jaringan
kurang bagus. Pada densitas Lunak Kepala.PT Rineka Cipta.
semuanya mengatakan baik. Dapat Jakarta.
disimpulkan bahwa pada Proyeksi 5. Elder J.T &Gudjonsson J.E
Lateral 4 orang mengatakan baik 2007.Psoriasis: Epidemioloy.
dan 1 orang mengatakan cukup baik, Clinic in dermatology
namun keseluruhan hasil foto pada y. New York: Mc. Graw- Hill.
Sinus Paranasal pada kasus Sinusitis 6. Frank E.D., Long B.W,& Smith
proyeksi Lateral sudah dapat B.J 2007.Merril’s ATLAS of
dikatakan baik dan dapat Radiographic Positioning and
menegakkan diagnosa suatu Procedures,. The CV. Mosby
penyakit. Company: Princetion.
3. Berdasarkan hasil penelitian Sinus 7. Rahman, N. 2009.Radiologi
Paranasal dengan kasus Sinusitis di Diagnostik. BalaiPenerbit FKUI.
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Jakarta:
Muhammadiyah Palembang tahun 8. Rasad, S.2011. Radiologi
2019 di peroleh hasil foto: Tampak Diagnostik. BalaiPenerbit
perselubungan pada Sinus FKUI. Jakarta
Maxillaries dan Edmoidalis kanan- 9. Snell, Richard S. 2006. Anatomi
kiri Klinik Edisi Keenam. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Indonesia Utama Hendra. 2007.
Buku Ajaran Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok
Kepala & Leher Edisi
Keenam.Balai Penerbit FKUI.
Jakarta. Indonesia.
10.Waber, L.2001, Radiologi Dasar.
Jakarta. Indonesia.