Anda di halaman 1dari 15

PAKET PENYULUHAN

MANAJEMEN LAKTASI

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH MALANG

2018
PAKET PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : Laktasi


2. Sasaran : Ibu klien di Ruang Kamar Bersalin RS UMM

3. Waktu dan Tempat


 Tempat : Ruang Kamar Bersalin Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah Malang
 Waktu : Sabtu, 03 Maret 2018
 Pukul : 07.30 WIB
4. Alokasi Waktu : 30 menit
5. Pemberi Materi : Tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit

6. Metode : Ceramah dan diskusi

7. Media : LCD dan leaflet

8. Latar Belakang

ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu,

memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi.

Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan,

lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa

mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk

menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak

mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan

yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang

sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan

bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih

tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih

mudah menumbuhkan IQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
9. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu bayi dan keluarga
dapat memahami dan melaksanakan manajemen laktasi

b. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, audiens dapat:

1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif


2. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi

3. Menjelaskan persiapan menyusui

4. Menjelaskan dan mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang benar

5. Menjelaskan perawatan selama menyusui

6. Menjelaskan pijat untuk stimulasi ASI

7. Menjelaskan cara pemerahan dan penyimpanan ASI

10. Sub Pokok Bahasan

1. pengertian ASI eksklusif

2. manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi

3. langkah-langkah menyusui yang benar

4. penanganan masalah dalam menyusui

5. perawatan selama menyusui

6. pijat untuk stimulasi ASI

7. cara memerah ASI dan penyimpanannya.


11. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media

Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah -


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan dan
dan menjelaskan memperhatikan Tanya
kontrak waktu 3. Menjawab Jawab
3. Menjelaskan tujuan pertanyaan
penyuluhan dan pokok
materi yang akan
disampaikan
4. Menggali pengetahuan
audiens sebelum
dilakukan penyuluhan

Penyajian 15 Menjelaskan materi: 1. Mendengarkan dan Ceramah LCD dan


menit 1. pengertian ASI memperhatikan dan leaflet
eksklusif 2. Mengajukan Tanya
2. manfaat ASI eksklusif pertanyaan Jawab
bagi ibu dan bayi
3. langkah-langkah
menyusui yang benar
4. penanganan masalah
dalam menyusui
5. perawatan selama
menyusui
6. pijat untuk stimulasi
ASI
7. memerah dan
menyimpan ASI
Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Diskusi
menit 2. Meminta peserta untuk pertanyaan yang tanya
menjelaskan kembali diberikan oleh jawab
materi yang telah penyuluh
disampaikan dengan 2. Membalas salam
singkat menggunakan
bahasa peserta sendiri
3. Memberikan
pertanyaan kepada
peserta tentang materi
yang telah disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam

12. Evaluasi
a. Evaluasi struktur

o Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang

o Penyuluhan menggunakan LCD dan leaflet

o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Kamar Bersalin RS


UMM

o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari


sebelumnya

b. Evaluasi proses

o Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan

o Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan berkonsentrasi terhadap


materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan

o Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai


dilaksanakan

c. Evaluasi hasil
o Post penyuluhan
Sebanyak lebih dari 75% peserta mampu menjawab pertanyaan dari
penyaji

13. Media

LCD dan leaflet

14. Materi

(terlampir)

15. Pengorganisasian

Moderator & Fasilitator :


Penyaji :
Observer :

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian ASI Eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2008).
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2009 ). Pada tahun 2009 World Health
Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif
selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan
demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat
bulan) sudah tidak berlaku lagi. (WHO, 2009).

2. Manfaat ASI Eksklusif


a. Bagi Bayi
 ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda.
Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi
sehat.
 ASI mudah dicerna oleh bayi.

 Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.

 ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh
bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya..

 ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.

 Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan


resiko sakit jantung bila mereka dewasa.

 ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian


bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian
bayi mendadak.

 Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan
bayi
b. Bagi Ibu
 Memberikan ASI segera setelah melahirkan
akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko
perdarahan.
 Memberikan ASI juga membantu memperkecil
ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.

 Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga


membantu penurunan berat badan lebih cepat.

 Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya


kanker payudara pada wanita menyusui sangat rendah.

 Menambah panjang kembalinya kesuburan


pasca melahirkan, sehingga memberi jarak antar anak yang lebih
panjang alias menunda kehamilan berikutnya
 Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu
menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami
menstruasi

c. Bagi Keluarga
 Menghemat biaya
 Anak sehat, jarang sakit
 Mudah pemberiannya

d. Bagi Bangsa
 Menghemat devisa dalam pembelian susu
formula
 Mengurangi polusi
 Menghasilkan SDM yang bermutu

e. Bagi Rumah Sakit


 Menghemat subsidi kesehatan
 Mengurangi morbiditas dan mortalitas anak
3. Langkah – Langkah Menyusui Yang Benar

Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu


menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempngaruhi produki ASI
selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Berikut adalah teknik menyususi yang
benar:
a. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting & sekitar areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban
puting susu.
b. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan
diatas pangkuan ibu dengan cara :

 Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada


lengkung siku ibu dan bokong baui diletakkan pada lengan.
Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan ibu.
 Satu tangan bayi diletakkan dielakang badan ibu dan yang satu
didepan.

 Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara

 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

 Ibu menatap bayi dengan kasih sayang

c. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari
menekan bagian atas areola .
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks) dengan
cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
usahakan sebagian besar areola dapat masuk mulut bayi, sehingga
puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan
asi keluar dari tempat penampungan asi yang terletak dibawah areola.
4. Penanganan Masalah Dalam Menyusui

a. Putting susu nyeri atau lecet


Penyebabnya adalah kesalahan dalam tekhnik menyusui.
Penatalaksaannya :
 Bayi disusukan terlebih dahulu pada putting yang tidak lecet atau yang
lecet lebih sedikit
 Setelah menyusui, bekas ASI pada putting tidak perlu dibersihkan,
diangin-anginkan saja agar kering dengan sendirinya karena bekas
ASI berfungsi sebagai pelembut putting dan sekaligus anti infeksi
b. Payudara Bengkak
Penyebabnya adalah sisa ASI yang terkumpul banyak pada
saluran ASI. Penatalaksanaannya :
 Massase payudara
 ASI diperas sebelum menyusui

 Kompres dengan air hangat

 Menyusui lebih sering dan lebih lama

c. Mastitis
Penyebabnya adalah sisa ASI yang menyumbat saluran ASI, putting
lecet sehingga mudah masuk kuman, BH yang terlalu ketat, kurang gizi
dan istirahat, anemia. Penatalaksanaan :
 Tetap menyusui
 Kompres dengan air hangat pada payudara

 Pakailah baju dan BH yang longgar

 Istirahat cukup dan makan bergizi

d. Putting susu lebih besar daripada mulut bayi


Penatalaksanaannya :
usahakan tetap disusui dengan cara ASI diperas atau dicop terlebih
dulu dan diberikan dengan sendok atau cangkir.
e. Putting susu datar
Penatalaksanaannya :
 Usahakan putting menonjol keluar dengan cara menarik dengan
tangan (gerakan Hoffman), atau dengan menggunakan pompa putting
susu.
 Jika tetap tidak bisa, usahakan tetap disusui dengan sedikit penekanan
pada bagian areola dengan jari sehingga membentuk “dot” ketika
memasukka putting susu kepada mulut bayi. Bila terlalu penuh, ASI
dapat diperas terlebih dulu dan diberikan dengan sendok atau cangkir.
Dengan demikian, diharapkan putting susu akan sedikit demi sedikit
keluar dan lentur.
5. Perawatan Selama Menyusui

a. Perawatan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan putting susu
merupakan suatu hal yang sangat penting. Payudara harus dibersihkan
dengan teliti setiap hari selama mandi dan sekali lagi ketika hendak
menyusui. Hal ini akan mengangkat kolostrum yang kering atau sisa
susu untuk mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting
maupun ke mulut bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk
mencegah pecah-pecah pada putting.
b. Makanan bergizi bagi ibu menyusui
Bagi ibu yang sedang menyusui kebutuhan makanan bergizi dan
banyak nutrisi sangat penting untuk membantu kelancaran produksi ASI
dan kesehatan ibu. Makanan yang menjadi anjuran untuk dikonsumsi
bagi ibu menyusui yaitu :
a) Makanan pokok : nasi, kentang, ubi
b) Lauk pauk : telur, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
c) Sayuran : sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, wortel, buncis,
gambas, dll
d) Buah : dianjurkan buah yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel,
pir, tomat
e) Hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak, sawi,
bunga kol
6. Pijat Punggung Untuk Stimulasi ASI
Pijatan dibutuhkan ibu menyusui agar merasa rileks karena dengan ibu
yang rileks maka akan merangsang hormon prolaktn dalam pengeluaran ASI.
Pijatan dapat dilakukan pada daerah leher, punggung sampai pinggang bawah.
Pijatan dilakukan dengan menggunakan ibu jari dimulai dari leher kemudian
pundak, kemudian turun perlahan lahan sampai pada area pinggang. Pijatan
dapat dilakukan 3 kali hingga ibu merasa rileks.

7. Pemerahan dan Penyimpanan ASI.


Pemerahan ASI
- Cucilah kedua tangan dengan baik.
- Cucilah perlengkapan pompa susu yang bersentuhan dengan payudara, ASI,
atau wadah pemerahan dalam mesin pencuci atau dicuci dengan tangan
dengan menggunakan air panas yang bersabun. Bilas dengan air dingin dan
keringkan dengan handuk yang bersih. Periksa dengan perawat atau dokter
untuk petunjuk lainnya.
- Kapan untuk memerah ASI tergantung dari jadwal bayi anda – cobalah untuk
memerah pada jadwal bayi anda menyusui. Persediaan ASI anda biasanya
berlimpah pada pagi hari, sehingga pagi hari adalah saat yang tepat untuk
menyususi. Sesuaikanlah, jika bayi anda melewati jadwal menyusuinya,
menyusui dalam waktu yang lebih pendek dari biasanya, atau hanya
menyusui pada satu payudara, perah ASI yang tersisa dan simpanlah.
- Sebelum memerah, duduklah dengan nyaman dan santai. Perah payudara
anda sesuai dengan petunjuk pompa susunya.

Penyimpanan ASI
Ada beberapa wadah yang tersedia untuk menyimpan ASI. Ini termasuk wadah
plastik yang dirancang khusus, botol plastik atau botol kaca. Masing-masing
memiliki keuntungan.
1. Apabila anda akan membekukan ASI anda, sisakan ruang pada bagian atas
wadah penyimpanan. Karena ASI, sama seperti cairan yang lain, akan
mengembang bila didinginkan.
2. Apabila anda menggunakan wadah plastik, gunakanlah yang memang sudah
dirancang khusus untuk keperluan penyimpanan ASI. Sebelum penyimpanan,
lipat beberapa kali bagian atas dari plastik dan tutup dengan pita penutup.
Tempatkan wadah plastik dalam wadah plastik yang lebih besar agar tidak
bocor. Wadah ASI dari MEDELA di rancang dengan tali yang saling
membelit sehingga memudahkan penutupan dan tidak perlu dirangkap.
3. Tandai wadah plastik dengan tanggal penyimpanan dan jumlah / volume
yang disimpan.
4. Bekukan ASI anda hanya 50 ml sampai 100 ml per wadah. Jumlah ASI yang
lebih sedikit akan mencair cepat, dan resiko terbuangnya ASI akan lebih
sedikit apabila bayi anda tidak sedang dalam kondisi ingin menyusu banyak.
5. Anda bisa meneruskan untuk menambahkan sebagian ASI kedalam wadah
yang sama sepanjang hari. Dinginkan dalam lemari pendingin selama
semalam. Kemudian, bekukan dalam jumlah / volume yang sesuai.
6. Anda juga bisa menambahkan ASI segar ke dalam ASI yang telah beku.
Pertama-tama simpan terlebih dahulu ASI segar dalam lemari pendingin
sampai dingin, baru kemudian masukkan kedalam wadah yang berisi ASI
beku. Jumlah ASI yang ditambahkan harus lebih sedikit dibandingkan dengan
ASI beku.

Panduan Penyimpanan ASI


Suhu Ruangan Lemari Pendingin Home Freezer -18oC Freezer
ASI yang Masukan dalam 24 jam 3 Minggu 3 - 6 Bulan
baru diperah lemarin pendingin
segera
ASI yang Dibuang 24 jam Jangan pernah
sudah dicairkan dibekukan kembali

Pencairan
Untuk mencairkan Asi :
- Simpan ASI beku dalam lemari pendingin selama semalam sebelum
digunakan. Pencairan dalam lemari pendingin memakan waktu 12 jam.
- Atau tempatkan ASI beku dibawah aliran air hangat atau tempatkan didalam
wadah yang berisi air hangat.
Jangan menggunakan air panas/direbus atau menggunakan microwave,
karena akan merusak komponen – komponen kekebalan dari ASI.
Perhatian : Jangan mencairkan ASI dengan Microwave! Karena dapat merubah komposisi
dari ASI, dan memiliki potensi untuk membuat panas bayi anda.

- Lemak pada ASI akan berpisah dan berada pada bagian ataas wadah. Dengan
lembut, putar-putarlah wadah tersebut, anda dapat mencampurkan beberapa
lemak yang mungkin terpisah.
- Jangan pernah membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan.
- Ingat, warna, kekentalan dan bau dari ASI anda dapat berubah tergantung
cara makan anda.
- Buang ASI yang sudah tidak anda gunakan lagi selama menyusui.
- Meskipun anda dapat membekukan ASI selama 3 – 6 bulan, kami
merekomendasikan anda untuk menggunakan ASI beku berdasarkan “yang
pertama masuk adalah yang pertama keluar” sampai perubahan komposisi
ASI mengacu pada umur bayi anda.
DAFTAR PUSTAKA

Brinch, Jennifer. 2008. Menyusui Bayi dengan Baik dan Berhasil. Jakarta : PT.Dian
Rakyat
Retna, Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha medika
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai