Sap Manajemen Laktasi
Sap Manajemen Laktasi
MANAJEMEN LAKTASI
2018
PAKET PENYULUHAN
8. Latar Belakang
ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu,
Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan,
lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa
yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang
sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan
bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih
tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih
mudah menumbuhkan IQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
9. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu bayi dan keluarga
dapat memahami dan melaksanakan manajemen laktasi
b. Tujuan Khusus
12. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil
o Post penyuluhan
Sebanyak lebih dari 75% peserta mampu menjawab pertanyaan dari
penyaji
13. Media
14. Materi
(terlampir)
15. Pengorganisasian
Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh
bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya..
Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan
bayi
b. Bagi Ibu
Memberikan ASI segera setelah melahirkan
akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko
perdarahan.
Memberikan ASI juga membantu memperkecil
ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
c. Bagi Keluarga
Menghemat biaya
Anak sehat, jarang sakit
Mudah pemberiannya
d. Bagi Bangsa
Menghemat devisa dalam pembelian susu
formula
Mengurangi polusi
Menghasilkan SDM yang bermutu
c. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari
menekan bagian atas areola .
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks) dengan
cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
usahakan sebagian besar areola dapat masuk mulut bayi, sehingga
puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan
asi keluar dari tempat penampungan asi yang terletak dibawah areola.
4. Penanganan Masalah Dalam Menyusui
c. Mastitis
Penyebabnya adalah sisa ASI yang menyumbat saluran ASI, putting
lecet sehingga mudah masuk kuman, BH yang terlalu ketat, kurang gizi
dan istirahat, anemia. Penatalaksanaan :
Tetap menyusui
Kompres dengan air hangat pada payudara
a. Perawatan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan putting susu
merupakan suatu hal yang sangat penting. Payudara harus dibersihkan
dengan teliti setiap hari selama mandi dan sekali lagi ketika hendak
menyusui. Hal ini akan mengangkat kolostrum yang kering atau sisa
susu untuk mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting
maupun ke mulut bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk
mencegah pecah-pecah pada putting.
b. Makanan bergizi bagi ibu menyusui
Bagi ibu yang sedang menyusui kebutuhan makanan bergizi dan
banyak nutrisi sangat penting untuk membantu kelancaran produksi ASI
dan kesehatan ibu. Makanan yang menjadi anjuran untuk dikonsumsi
bagi ibu menyusui yaitu :
a) Makanan pokok : nasi, kentang, ubi
b) Lauk pauk : telur, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
c) Sayuran : sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, wortel, buncis,
gambas, dll
d) Buah : dianjurkan buah yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel,
pir, tomat
e) Hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak, sawi,
bunga kol
6. Pijat Punggung Untuk Stimulasi ASI
Pijatan dibutuhkan ibu menyusui agar merasa rileks karena dengan ibu
yang rileks maka akan merangsang hormon prolaktn dalam pengeluaran ASI.
Pijatan dapat dilakukan pada daerah leher, punggung sampai pinggang bawah.
Pijatan dilakukan dengan menggunakan ibu jari dimulai dari leher kemudian
pundak, kemudian turun perlahan lahan sampai pada area pinggang. Pijatan
dapat dilakukan 3 kali hingga ibu merasa rileks.
Penyimpanan ASI
Ada beberapa wadah yang tersedia untuk menyimpan ASI. Ini termasuk wadah
plastik yang dirancang khusus, botol plastik atau botol kaca. Masing-masing
memiliki keuntungan.
1. Apabila anda akan membekukan ASI anda, sisakan ruang pada bagian atas
wadah penyimpanan. Karena ASI, sama seperti cairan yang lain, akan
mengembang bila didinginkan.
2. Apabila anda menggunakan wadah plastik, gunakanlah yang memang sudah
dirancang khusus untuk keperluan penyimpanan ASI. Sebelum penyimpanan,
lipat beberapa kali bagian atas dari plastik dan tutup dengan pita penutup.
Tempatkan wadah plastik dalam wadah plastik yang lebih besar agar tidak
bocor. Wadah ASI dari MEDELA di rancang dengan tali yang saling
membelit sehingga memudahkan penutupan dan tidak perlu dirangkap.
3. Tandai wadah plastik dengan tanggal penyimpanan dan jumlah / volume
yang disimpan.
4. Bekukan ASI anda hanya 50 ml sampai 100 ml per wadah. Jumlah ASI yang
lebih sedikit akan mencair cepat, dan resiko terbuangnya ASI akan lebih
sedikit apabila bayi anda tidak sedang dalam kondisi ingin menyusu banyak.
5. Anda bisa meneruskan untuk menambahkan sebagian ASI kedalam wadah
yang sama sepanjang hari. Dinginkan dalam lemari pendingin selama
semalam. Kemudian, bekukan dalam jumlah / volume yang sesuai.
6. Anda juga bisa menambahkan ASI segar ke dalam ASI yang telah beku.
Pertama-tama simpan terlebih dahulu ASI segar dalam lemari pendingin
sampai dingin, baru kemudian masukkan kedalam wadah yang berisi ASI
beku. Jumlah ASI yang ditambahkan harus lebih sedikit dibandingkan dengan
ASI beku.
Pencairan
Untuk mencairkan Asi :
- Simpan ASI beku dalam lemari pendingin selama semalam sebelum
digunakan. Pencairan dalam lemari pendingin memakan waktu 12 jam.
- Atau tempatkan ASI beku dibawah aliran air hangat atau tempatkan didalam
wadah yang berisi air hangat.
Jangan menggunakan air panas/direbus atau menggunakan microwave,
karena akan merusak komponen – komponen kekebalan dari ASI.
Perhatian : Jangan mencairkan ASI dengan Microwave! Karena dapat merubah komposisi
dari ASI, dan memiliki potensi untuk membuat panas bayi anda.
- Lemak pada ASI akan berpisah dan berada pada bagian ataas wadah. Dengan
lembut, putar-putarlah wadah tersebut, anda dapat mencampurkan beberapa
lemak yang mungkin terpisah.
- Jangan pernah membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan.
- Ingat, warna, kekentalan dan bau dari ASI anda dapat berubah tergantung
cara makan anda.
- Buang ASI yang sudah tidak anda gunakan lagi selama menyusui.
- Meskipun anda dapat membekukan ASI selama 3 – 6 bulan, kami
merekomendasikan anda untuk menggunakan ASI beku berdasarkan “yang
pertama masuk adalah yang pertama keluar” sampai perubahan komposisi
ASI mengacu pada umur bayi anda.
DAFTAR PUSTAKA
Brinch, Jennifer. 2008. Menyusui Bayi dengan Baik dan Berhasil. Jakarta : PT.Dian
Rakyat
Retna, Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha medika
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika