Anda di halaman 1dari 2

Surat Perjanjian Sewa Rumah Kontrak

6 Hal Penting dalam Kontrak Surat Perjanjian


Sewa Rumah
Lamudi pun mengutip beberapa bagian penting dari contoh surat perjanjian sewa rumah yang dapat
Anda unduh dari link di akhir artikel ini.

a. Identitas Pihak Pertama dan Pihak Kedua – Identitas lengkap termasuk nama lengkap,
umur, pekerjaan hingga nomor KTP oleh kedua belah pihak. Pihak pertama adalah orang
yang memiliki rumah kontrakan sewa dan pihak kedua merupakan calon penyewa
rumah kontrak tersebut.
b. Masa Berlaku dan Harga – Pastikan tanggal dimulainya dan berakhirnya kontrak
rumah rumah tertera dalam kontrak surat perjanjian tersebut. Selain itu alamat rumah
hingga kesepakatan harga sewa rumah per tahun / bulan juga tercantum, termasuk jika
diberlakukan uang muka dan cicilan kontrakan tiap bulannya.
c. Hal –Hal Lain – Pastikan hal-hal lain seperti kesepakatan dalam pembayaran listrik,
tagihan telepon, air hingga TV satelit (kalau ada) benar-benar tercantum di dalamnya.
d. Perawatan dan Lingkungan – Pemeliharaan kebersihan rumah kontrakan hingga
menjaga kekerabatan dengan tetangga pun menjadi hal penting yang harus disertakan
dalam kontrak surat perjanjian berikut ini. Hal ini untuk memastikan bahwa kondisi
rumah sewa harus terjaga dengan baik dan fungsinya memang benar-bernar digunakan
untuk tempat tinggal semata.
e. Tambahan – Untuk memastikan bahwa proses sewa-menyewa rumah tersebut berlaku
dengan jelas, Anda perlu menyertakan minimal 2 saksi seperti ketua RT dimana rumah
kontrakan tersebut berada dan salah satu tetangga di lingkungan tersebut.
f. Tanda Tangan, Materai, Lampiran – Setelah semua hal tersebut tercantum, pastikan
surat perjanjian kontrak rumah dibuat 2 lampir untuk dipegang oleh kedua belah pihak.
Serta temple materai dan tanda tangani untuk mengesahkannya.
3 Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Surat
Perjanjian Kontrak Rumah
a. Kesalahan Pengutipan – Pastikan nama yang tertera merupakan nama yang asli, sesuai
dengan identitas yang masih berlaku (misalnya KTP atau akte kelahiran). Untung nominal
angka yang berhubungan dengan uang sewa rumah, untuk memastikan tidak ada salah
dalam pencantuman berikan penulisan huruf pada nominal tersebut.
b. Batas Waktu Penyewaan – Ini sudah pasti akan tertera pada surat perjanjian, hanya saja
beberapa penyewa rumah kadang melupakan membuat surat yang baru jika rumah
tersebut akan diperpanjang untuk disewa. Jadi pastikan setelah masa penyewaan berakhir,
namun rumah tersebut masih akan disewa untuk jangka waktu yang baru, maka surat
penyewaan rumah pun harus dibuat ulang.
c. Tidak Menyantumkan Sanksi – Sanksi kerap menjadi hal yang penting dalam sebuah
surat perjanjian. Hal ini dimaskudkan untuk meminimalisir terjadinya kelalaian dalam
berlangsungnya sewa-menyewa rumah. Seperti, telat membayar uang sewa bulanan,
pemutusan masa penyewaan secara sepihak, hingga penggunaan rumah sewa dengan
tujuan lain.

Anda mungkin juga menyukai