Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Islam merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan
umat Islam. Pendidikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk
meningkatkan kadar keimanannya terhadap Allah SWT, karena orang semakin
banyak mengerti tentang dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam maka kemungkinan
besar mereka akan lebih tau dan lebih mengerti akan terciptanya seorang hamba yang
beriman. Manusia hidup dalam dunia ini tanpa mengenal tentang dasar-dasar Ilmu
Pendidikan Islam, maka jelas bagi mereka sulit untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT, apa lagi menjadi hamba yang beriman. Dalam kaitannya pernyataan di atas
dapat diberikan definisi bahwa kita perlu mempelajari suatu hal yang lebih dalam
tentang Islam. Namun banyak orang yang belum mengerti apa saja yang menjadi
dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam.
Dalam kaitannya pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kita perlu
mempelajari tentang Pendidikan Islam melalui pemahaman mengenai dasar-dasar
pendidikan Islam. Untuk itu, kami mencoba memberikan sedikit pemaparan
mengenai dasar-dasar pendidikan Islam. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan ada
pembahasan mengenai dasar-dasar pendidikan dalam islam, yaitu menurut al-Quran,
al-Hadits dan Ijtihad.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dasar Ilmu Pendidikan Islam ?
2. Bagaimana Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut Al-Quran ?
3. Bagaimana Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut As-Sunah?
4. Bagaimana Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut Ijtihad?

1
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah maka tujuan penulisan makalah adalah
untuk mengetahui :
1. Menjelaskan pengertian dasar Ilmu Pendidikan Islam
2. Menjelaskan dasar-dasar Pendidikan Islam menurut Al-Quran
3. Menjelaskan dasar-dasar Pendidikan Islam menurut As-Sunah
4. Menjelaskan dasar-dasar Pendidikan Islam menurut Ijtihad

D. Manfaat Penulisan
Diharapkan penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat kepada:
1. Penulis, sebagai penambahan ilmu penegtahuan untuk melebih memahami dan
mendalami dasar-dasar pendidikan Islam agar dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
2. Bagi pembaca, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi
untuk mengenal lebih jauh tentang dasar-dasar pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Pendidikan Islam


Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata dasar memiliki banyak arti
diantaranya alas atau fondasi, pokok atau pangkal. Menurut Abudin Nata dasar
pendidikan adalah segala sesuatu yang bersifat konsep, pemikiran dan gagasan yang
mendasari, melandasi dan mengasasi pendidkan. Dengan demikian dasar pendidikan
islam adalah segala sesuatu yang bersifat konsep, pemikiran dan gagasan yang
mendasari, melandasi dan mengasasi pendidkan islam. Menurut Abdul Mujib dan
Jusuf Mudzakkir dasar pendidikan islam adalah landasan operasional yang dijadikan
untuk merealisasikan dasar ideal/sumber pendidikan islam.1
Dasar pendidikan bukanlah landasan opersional, akan tetapi lebih merupakan
landasan konseptual. Karena dasar pendidikan tidak secara langsung memberikan
dasar bagi pelaksanaan pendidikan, namun lebih meemberikan dasar bagi penyusunan
konsep pendidikan. Dan menurut penulis sendiri pendapat Abudin Nata ini lebih
tepat. Landasan adalah merupakan dasar atau fondasi tempat berpijak yang baik
dalam setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu
tujuan, Fungsi dari landasan atau dari pendidikan Islam tersebut adalah seperti
fondasi yang akan mengokohkan berdirinya suatu bangunan. Sehingga dengan
demikian usaha kegiatan tersebut benar-benar mempunyai dasar keteguhan dan
keyakinan dalam mencapai tujuan.2
Dasar ilmu pendidikan Islam dengan segala ajarannya. Ajaran itu bersumber
dari al-Qur`an, sunnah Rasulullah saw, (selanjutnya disebut Sunnah), dan ra`yu (hasil
pikir manusia). Tiga sumber ini harus digunakan secara hirarkis. Al-Qur`an harus
didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasan tidak ditemukan di dalam al-
Qur`an, maka harus dicari di dalam sunnah, apabila tidak ditemukan juga dalam

1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), hal.187
2
Munardji, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), hal.48.

3
sunnah, barulah digunakan ra`yu. Sunnah tidak bertentangan dengan al-Qur`an , dan
ra`yu tidak boleh bertentangan dengan al-Qur`an dan sunnah.

B. Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut Al Quran


Al Quran adalah sumber agama Islam pertama dan utama. Al Quran yang
menjadi sumber nilai dan norma umat Islam itu terbagi dalam 30 juz (bagian),
114 surah (surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (atau lebih
tepatdikatakan 325.345 suku kata kalau dilihat dari sudut pandang bahasa Indonesia).3
Tidak diragukan lagi, Al Qur’an sebagai dasar pertama, di dalamnya berisi firman-
firman Allah SWT yang disampaikan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad saw. Kebenarannya tidak dapat diragukan lagi, terutama sebagai
petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Al Qur’an di dalamnya terkandung ajaran pokok
yang prinsip, yaitu menyangkut bidang aqidah yang harus diyakini dan menyangkut
dengan amal yang disebut syari’ah.
Di dalam Al Qur’an banyak dijelaskan ajaran-ajaran yang berkenaan dengan
kegiatan atau usaha pendidikan ini. Sebagai contoh dapat dibaca kisah Luqman
mengajari anaknya dalam surat Al Luqman ayat 12 sampai dengan ayat 19. Dalam
ayat tersebut terdapat 5 azas pendidikan yaitu yang berkenaan dengan :
a. Azas Pendidikan Tauhid
b. Azas Pendidikan akhlaq kepada orang tua dan masyarakat
c. Azas Pendidikan amar ma’ruf nahi munkar
d. Azas Pendidikan kesabaran dan ketabahan
e. Azas Pendidikan sosial kemasyarakatan (tidak boleh sombong)
Pendidikan, karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan untuk membentuk
manusia, termasuk ke dalam ruang lingkup muamalah. Pendidikan sangat penting
karena ia ikut menentukan corak dan bentuk amal dan kehidupan manusia, baik
pribadi maupun masyarakat. Didalam al-Quran terdapat banyak ajaran yang berisi

3
Mohammad Daud Ali,Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2002), hal.
93

4
prinsip-prinsip berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu sendiri.4 Sekedar
contoh, misalnya mengenai proses pembentukan manusia untuk Fakultas Kedokteran
yang terjemahannya (lebih kurang) sebagai berikut,”Dialah (Allah) yang menciptakan
kamu dari tanah, kemudian dari mani yang menjadi segumpal darah. Kemudian
Dialah yang mengeluarkan kamu (dari rahim wanita) menjadi bayi sehingga kamu
dewasa dan menjadi tua…” (QS. Al Mukmin (40) kalimat pertama ayat 67), dan,
kalau manusia ciptakan Allah itu sakit, Allah lah yang menyembuhkannya, demikian
maksud surat asy-Syu’ara (26):80.
Disiplin Fakultas Hukum, ada ayat yang merupakan benih atau prinsip ilmu
hokum yang terjemahnya (lebih kurang) sebagai berikut,” Hai orang-orang yang
beriman, jadilah kamu (menjadi) orang yang benar-benar menegakkan keadilan,
menjadi saksi (dalam menegakkan keadilan) karena Allah, walaupun terhadap dirimu
sendiri, ibu bapak dan kaum kerabatmu…” (QS.Surat an-Nisa’(4) kalimat pertama
surat 135).5
Dalam Al-Quran banyak ditemukan dorongan untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat manusia. Bahkan, Al-Quran
yang pertama turun pun mengisyaratkan pentingnya strategi dalam mencari ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan cara membaca alam ciptaan Allah. Dorongan
untuk menguasai iptek, antara lain disebutkan dalam ayat-ayat berikut: “Maka
apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah
kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang yang berakal yang dapat
mengambil pelajaran. (QS. Ar-Ra’d/13:19).
Dalam Firman Allah yang lain yaitu dalam QS. Az-Zumar/39:9 yang artinya:
“…katakanlah, ‘Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?’ Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima
pelajaran. Al Quran banyak menghimbau manusia untuk menggali dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain kedua ayat diatas masih
banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang diisyaratkan Al-Quran

4
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 20
5
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam…, hal. 101

5
seperti dalam kedokteran, farmasi, pertanian, atau astronomi yang bermanfaat bagi
kajuan dan kesejahteraan umat manusia.6
Dengan demikian jelaslah kiranya bahwa dalam pendidikan Islam harus
mengunakan Al Qur’an sebagai sumber utama dalam merumuskan beberapa teori
tentang pendidikan islam. Atau dengan kata lain , pendidikan Islam harus berdasarkan
ayat-ayat Al Qur’an yang penafsirannya dapat dilakukan berdasarkan ijtihad
disesuaikan dengan perkembangan zaman.7

C. Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut As-Sunah/Al-Hadits


Al-Hadits adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Apa yang disebutkan
dalam Al-Quran dijelaskan atau dirinci lebih lanjut oleh Rasulullah dengan sunah
beliau. Karena itu, sunah Rasul yang kini terdapat dalamAl-Hadits merupakan
penafsiran serta penjelasan otentik (sah,dapat dipercaya sepenuhnya) Al Quran.
Di dalam As Sunnah juga berisi ajaran tentang aqidah dan akhlak seperti Al
Qur’an yang berkaitan dengan masalah pendidikan. As Sunnah berisi petunjuk
(tuntunan) untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya, untuk
membina umat manusia seutuhnya. Dan yang lebih penting lagi dalam As Sunnah
bahwa dalamnya terdapat cerminan tingkah laku dan kepribadian Rasulullah saw
yang merupakan tauladan dan edukatif bagi manusia.8
Ada tiga peranan al-Hadits disamping al-Quran sebagai sumber agama dan
ajaran Islam, yaitu:
1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat di dalam al-Quran. Misalnya,
mengenai shalat. Di dalam al-Quran ada ketentuan mengenai shalat.ketentuan itu
ditegaskan lagi pelaksanaannya. Contoh lain mengenai saum atau puasa selama
bulan Ramadhan. Di dalam al-Quran terdapat ayat mengenai puasa Ramadhan,
tapi pelaksanaannya ditegaskan dan dikembangkan lebih lanjut oleh Nabi melalui
sunnah beliau. Demikian juga halnya dengan zakat dan haji. Mengenai zakat
6
Lilis Fauziyah dan Andi Setyawan, Kebenaran Al-Quran dan Hadis, (Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri,2009,26
7
Munardji, Ilmu Pendidikan Islam…, hal. 21
8
ibid

6
dan haji ketentunnya ada di dalam al-Quran, namun untuk dapat di laksanakan di
kehidupan sehari-hari ketentuan itu ditambah dalam arti dikembangkan oleh
Nabi. Dengan demikian ajaran yang telah ada dalam al-Quran , namun perlu
ditegaskan lebih lanjut oleh Nabi.
2. Sebagai penjelasan isi al-Quran. Dengan mengikuti contoh diatas, misalnya
mengenai shalat. Di dalam al-Quran Allah memerintahkan manusia mendirikan
shalat.namun, di dalam kitab suci itu tidak dijelaskan banyaknya rakaat, cara,
rukun dan syarat mendirikan salat. Nabilah yang menyebut sambil mencontoh
jumlah rakaat setiap salat,cara,rukun dan syarat mendirikan salat. Demikian juga
halnya dengan saum atau puasa dan haji. Perintah meleksanakannya terdapat
dalam al-Quran, tetapi tidak dijelaskan secara rinci. Nabilah yang
menjelaskannya dengan perkataan dan perbuatan beliau.dalam menunaikan
ibadah haji misalnya,Rasulullah mengatakan, “Ambillah manasik hajimu dari
manasik hajiku.” Maksudnya, ikutilah tatacara yang dilakukan Nabi waktu
melakukan ibadah haji.
3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar
ketentuannya di dalam al-Quran. Contohnya adalah larangan Nabi mempermadu
(mengawini sekaligus atau mengawini pada waktu bersamaan) seorang
perempuan dengan bibinya. Larangan ini tidak terdapat dalam larangan- larangan
perkawinan dalam surat an-Nisa’(4):23. Namun, kalau dilihat hikmah dari
larangan itu jelas bahwa larangan tersebut mencegah rusak atau putus hubungan
silaturrahim antara kedua kerabat dekat yang tidak disukai oleh agama islam.
Dengan larangan itu, Nabi seakan-akan mengisi ”kekosongaan” mengenai
larangan perkawinan. Namun kalau direnungkan lebih lanjut,iilatnya (dasar atau
motifnya) sama dengan larangan mempermadukan dua orang bersaudara
kandung,yang terdapat dalam surat 23 surat an-Nisa’ untuk mencegah rusak
bahkan putusnya hubungan silaturrahim antara dua kerabat.9
Kitab-kitab hadis (al-Hadist) baik di kalangan Sunni maupun Syi’i adalah
sumber pengetahuan yang monumental bagi islam, yang sekaligus menjadi penafsir

9
Mohammad Daud Ali,Pendidikan Agama Islam… ,hal.112-114

7
dan bagian yang komplementer terhadap al-Quran. Sunnah terutama ucapan Nabi,
membahas berbagai hal mulai dari metafisika (hal-hal non fisik atau tidak kelihatan)
sampai pada tatatertib di meja makan. Selain itu di dalam hadis/sunah dibahas juga
berbagai pertanyaan yang berhubungan metafisika, kosmologi (cabang metafisika
yang menyelidiki alam semesta sebagai system yang beraturan), eskatologi (masa
yang akan datang-akhirat). Dan kehidupan spiritual (kerohanian,kejiwaan, mental,
moral). Sesudah al-Quran, kitab al-Hadit syang memuat sunah Nabi adalah sumber
petunjuk paling berharga yang dimiliki umat islam, keduanya adalah mata air seluruh
kegiatan dan pikiran Islam. Keduanya merupakan sumber agama dan ajaran islam.10
Oleh karena itu sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan
pribadi manusia muslim.Sunnah selalu membuka kemungkinan penafsiran
berkembang. Itulah sebabnya,mengapa ijtihad perlu ditingkatkan dalam
memahaminya termasuk sunah yang berkaitan dengan pendidikan.

D. Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut Ijtihad


Ijtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh
ilmu yang dimiliki oleh ahli syari’at Islam untuk menetapkan atau menentukan suatu
hokum Islam dalam hal-hal yang belum ditegaskan hukumnya oleh Al Qur’an dan
Sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk
aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman kepada Al Qur’an dan Sunnah.11
Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari al-Quran dan as-
Sunah/al-Hadis yang diolah akal yang sehat dari para ahli pendidikan Islam. Ijtihad
tersebut haruslah dalam hal-hal yang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup
di suatu tempat pada kondisi dan situasi tertentu. Teori-teori pendidikan baru hasil
ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran islam dan kebutuhan hidup. Ijtihad dibidang
pendidikan ternyata semakin perlu sebab ajaran islam yang terdapat dalam al-Quran
dan sunah adalah bersifat pokok-pokok dan prinsip-prinsipnya saja. Biila ternyata ada

10
M. Qurais Shihab, Membumikan al-Qur`an : Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan
Masyaraka,, (Bandung: Mizan, 1995), hal. 42.
11
Abdurrahman al-Nahlawi, Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah, (Damaskus:Dar al-Fikr,
1979), cet ke 1, hal. 23-24.

8
yang agak terperinci, maka perincian itu adalah sekedar contoh dalam menerapkan
yang prinsip itu. Sejak diturunkan sampai Nabi Muhammad SAW wafat, ajaran islam
telah tumbuh dan berkembang melalui ijtihad yang dituntut oleh perubahan situasi
dan kondisi sosial yang tumbuh dan berkembang pula. Sebaliknya ajaran islam
sendiri telah berperan mengubah kehidupan manusia menjadi kehidupan muslim.12

12
Noer Aly, MA, Ilmu Pendidikan Islam, (Kudus: Perpustakaan Kudus), hal. 48.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa uraian yang sudah dijelaskan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan, yaitu
1. Dasar-dasar pendidikan islam adalah suatu landasan atau fondasi bagaimana
suatu pendidikan itu bisa berdiri baik dan kuat.
2. Pendidikan Islam harus mengunakan Al Qur’an sebagai sumber utama dalam
merumuskan beberapa teori tentang pendidikan islam. Semua bidang pendidikan
selalu berlandaskan pada ayat-ayat al-Quran, misal pendidikan di bidang
kesehatan terdapat dalam QS.asy-Syuara(26):80, bidang hukum terdapat al-
Maidah (5):42, dan masih banyak lagi ayat al-Quran yang menjadi dasar
pendidikan.
3. Al-Hadits adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Apa yang disebutkan
dalam Al-Quran dijelaskan atau dirinci lebih lanjut oleh Rasulullah dengan sunah
beliau, dan yang lebih penting lagi dalam As Sunnah bahwa dalamnya terdapat
cerminan tingkah laku dan kepribadian Rasulullah saw yang merupakan tauladan
dan edukatif bagi manusia.
4. Ijtihad adalah penetapan suatu hukum syar’i yang belum ditegaskan hukumnya
dalam al-Quran dan as-Sunah, ijtihad ini dilakukan oleh para mujtahid. Namun
demikian, ijtihad harus mengikuti kaidah – kaidah yang ada dan tidak boleh
bertentangan dengan kandungan al-Quran dan as-Sunah/al-Hadits. Oleh Karena
itu, ijtihad dipandang sebagai salah satu sumber hokum islam yang sangat
penting, termasuk dalam aspek pendidikan yang sangat dibutuhkan sepanjang
masa setelah Rasulullah wafat.

B. Saran
Penulis makalah ini diarapkan dapat dijadikan bahan informasi dan bacaan
untuk mengetahui tentang dasar-dasar pendidikan Islam. Kemudian penulis juga
mengharapkan kritikan dan saran dari seluruh pembaca, agar makalah ini dapat
disempurnakan di masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman al-Nahlawi, Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah, Damaskus:Dar al-Fikr,


1979.

Lilis Fauziyah dan Andi Setyawan, Kebenaran Al-Quran dan Hadis, Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.

Munardji, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Ilmu, 2004.

Mohammad Daud Ali,Pendidikan Agama Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002

M. Qurais Shihab, Membumikan al-Qur`an : Fungsi dan Peran Wahyu Dalam


Kehidupan Masyaraka, Bandung: Mizan, 1995.

Noer Aly, MA, Ilmu Pendidikan Islam, (Kudus: Perpustakaan Kudus), hal. 48.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2012.

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

11
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat
pada waktunya. Shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW yang telah merobah pola pikir manusia menjadi manusia yang berilmu
pengetahuan serta dapat berguna bagi orang lain. Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan dengan judul pembahasan “Dasar-
dasar Pendidikan Islam”. Dengan membuat tugas ini kami berharap untuk mampu
memahami tentang dasar-dasar pendidikan Islam.
Kami sadar, sebagai seorang penuntut ilmu yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,
semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat tersendiri bagi teman-
teman sekalian.

Blangpidie, April
Penulis

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3


A. Pengertian Dasar Pendidikan Islam ............................................ 3
B. Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut Al Quran...................... 4
C. Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut As-Sunah/Al-Hadits..... 6
D. Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut Ijtihad........................... 8

BAB IIIPENUTUP ......................................................................................... 10


A. Kesimpulan.................................................................................. 10
B. Saran............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM

DI
S
U
S
U
N

OLEH

KELOMPOK 5

NAMA : ELI MUZALIPAH


NURHALIMAH
HENDRA SAPUTRA
UNIT : III (TIGA)
SEMESTER :
JURUSAN : MPI
DOSEN PEMBIMBING : NUR SALAMI, M.Ag

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
MUHAMMADIYAH ACEH BARAT DAYA
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai