Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh :
PUTRI WAHYUNI
1114151
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke Hadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga diselesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Tingkat PengetahuanTentang Dampak Masturbasi Bagi Kesehatan Pada
Remaja Laki-laki Kelas X Di SMK Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta”
Karya Tulis Ilmiah ini telah diselesaikan atas bimbingan, arahan dan
bantuan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, dan dan
pada kesempatan ini dengan rendah hati saya ucapkan terima kasih dengan
setulus-tulusnya kepada :
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Ahcmad Yani
Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Stikes Jenderal Ahcmad Yani Yogyakarta yang telah member izin dan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun KaryaTulis Ilmiah ini.
3. Ekawati, S.SiT., M.Kes, selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan bimbingan hingga tersusunnya
KaryaTulis Ilmiah
4. Elvika Fit Ari Shanti, S.ST.,M.Kes, selaku penguji yang telah memberikan
saran dan bimbingan.
5. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Goden SlemanYogyakarta yang telah
berkenan memberikan izin dan membantu dalam melaksanakan penelitian.
6. Kedua orang tua, adik dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan
doa untuk kelancaran penyusunan KaryaTulis Ilmiah ini.
7. Teman-teman semuanya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang
telah membantu mencari data dan member semangat.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ........................................................................ 7
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................... 31
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ..................................................................... 32
Table 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik umur ....................................... 41
Table 4.2 Distribusi frekuensi tentang dampak masturbasi ......................... 42
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi tentang dampak fisik ................................... 42
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi tentang dampak psikologis .......................... 43
Table 4.5 Tabulasi silang tentang dampak masturbasi ................................ 43
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori......................................................................... 27
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 28
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 2 : Lembar Konsul KTI
Lampiran 3 : Pernyataan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Kuesioner
Lampiran 5 : Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 6 : Surat Izin Studi Pendahuluan Kesbangpol Sleman Yogyakarta
Lampiran 7 : Surat Izin Studi Pendahuluan SMK Negeri 2 Godean Yogyakarta
Lampiran 8 : Surat Rekomendasi Studi Pendahuluan
Lampiran 9 : Surat Izin Uji Validitas Kesbangpol Sleman Yogyakarta
Lampiran 10 : Surat Izin Uji Validitas SMK Negeri 2 Godean Yogyakarta
Lampiran 11 : Surat Rekomendasi Uji Validitas
Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian Kesbangpol Sleman Yogyakarta
Lampiran 13 : Surat Izin Penelitian SMK Negeri 2 Godean
Lampiran 14 : Surat Rekomendasi Penelitian
Lampiran 15 : Hasil Uji Validitas
Lampiran 16 : Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17 : Hasil Olah Data Penelitian
Lampiran 18 : Frequensi Table
viii
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK MASTURBASI BAGI
KESEHATAN PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS X
DI SMK NEGERI 2 GODEAN SLEMAN
YOGYAKARTA
INTISARI
Putri Wahyuni 1, Ekawati 2
Latar belakang : Berdasarkan data hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMK
Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta pada tanggal 26 januari 2017 didapatkan data
siswa laki-laki kelas X yaitu 30 orang (100%). Selanjutnya telah dilakukan
wawancara kepada 10 siswa (33,33%) didapatkan hasil 8 siswa (80%) pernah
melakukan masturbasi atau onani sampai air mani keluar dan ada juga yang
melakukan pada saat mandi sedangkan 2 siswa (25%) tidak pernah melakukan
masturbasi atau onani dan 10 siswa (33,33%) mengetahui masturbasi atau onani yaitu
menggesek-gesek alat kemaluan pada perut,tetapi dari 10 siswa tersebut (33,33%) 9
siswa (90%) tidak tahu dampak dari masturbasi atau onani hanya 1 siswa (11,11%)
yang tahu dampak dari masturbasi atau onani.
Tujuan : diketahuinya tingkat pengetahuan tentang dampak masturbasi bagi
kesehatan pada remaja laki-laki kelas X di SMK Negeri 2 Godean Sleman
Yogyakarta.
Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, rancangan
penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Dengan jumlah sampel 30 siswa dan
teknik pengambilan sampel total sampling.
Hasil : Tingkat pengetahuan remaja laki-laki tentang dampak masturbasi bagi
kesehatan adalah kategori cukup sebanyak 17 siswa (56,7%). Tingkat pengetahuan
remaja laki-laki tentang dampak fisik masturbasi bagi kesehatan adalah kategori
cukup sebanyak 15 siswa (50%). Tingkat pengetahuan remaja laki-laki tentang
dampak psikologis masturbasi bagi kesehatan adalah kategori baik sebanyak 14 siswa
(46,7%).
1
Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
2
Dosen DIII Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
ix
LEVEL KNOWLEDGE ABOUT THE IMPACT OF MASTURBATION FOR
HEALTH IN ADOLESCENT CLASS X IN SMK NEGERI 2 GODEAN
SLEMAN YOGYAKARTA
ABSTARCK
Putri Wahyuni 1, Ekawati 2
Background: Based on data of preliminary study conducted at SMK Negeri 2
Godean Sleman Yogyakarta on 26 january 2017 got data of male student of class X
that is 30 person (100%). Furthermore, 10 students (33.33%) have been interviewed.
8 students (80%) had masturbation or masturbation until the semen came out and
some did while bathing while 2 students (25%) never masturbated or 10 students
(33.33%) 9 students (90%) do not know the impact of masturbation or masturbation
only 1 student (33,33%) know masturbation or masturbation that is rubbing penal tool
on abdomen, but from 10 student (11.11%) who know the impact of masturbation or
masturbation.
Purpose: The purpose of this research is to know the level of knowledge about the
impact of masturbation for health on adolescent boys class X in SMK Negeri 2
Godean Sleman Yogyakarta.
Research method: This research type is descriptive research, descriptive research
design with survey approach. With a sample size of 30 students and sampling total
sampling technique.
Results: The level of knowledge of adolescent males about the impact of
masturbation for health is sufficient category as many as 17 students (56.7%). The
level of knowledge of adolescent boys about the physical impact of masturbation for
health is sufficient category as many as 15 students (50%). The level of knowledge of
adolescent boys about the psychological impact of masturbation for health is good
category as many as 14 students (46,7%).
1
Students of DIII Midwifery STIKES A. Yani Yogyakrta
2
Lecturer of DIII Midwifery STIKES A. Yani Yogyakarta
x
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja (adolescence) dimulai dari usia 12-25 tahun, yaitu masa topan badai
(strum and drand) yang mencerminkan kebudayaan modern yang penuh gejolak
akibat pertentangan nilai-nilai (Sarwono, 2008).
Remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi dari masa kanak-kanak
menuju dewasa yang ditandai dengan masa pubertas sampai tercapainya kematangan
organ reproduksi. Transisi ke masa dewasa bervariasi ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang baik perubahan fisik, psikis, maupun psikososial.
Dengan adanya perubahan ini remaja mulai mempersiapkan diri menuju kehidupan
dewasa, termasuk aspek seksualnya (Aini, 2007).
Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk
dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah menjadi suatu
hal yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh
makhluk hidup, karena dengan seks makhluk hidup bisa bertahan menjaga kelestarian
keturunannya. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat
penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis.
Seiring dengan pertumbuhan primer dan sekunder pada remaja kearah kematangan
yang sempurna, muncul dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual.
Beberapa remaja menyalurkan dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan
seksual biasanya dilakukan dengan bantuan orang lain seperti seks pranikah, namun
sebagian besar remaja menyalurkan hasrat seksualnya tanpa bantuan orang lain yaitu
dengan onani atau disebut juga masturbasi (Aini, 2007).
Hubeis (2005) mengungkapkan hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia (PKBI) yang dilakukan di tiga provinsi menunjukkan sebanyak 18,2%
remaja pada rentang usia 15-18 tahun dilaporkan telah melakukan hubungan seksual.
Sebanyak 81,8% sisanya tidak melakukan hubungan seksual tetapi sering melakukan
1
2
masturbasi (47%) dan 20% lainnya melakukan petting pada saat pacaran (Luthfie,
2008).
Pada beberapa kasus, kebiasaan masturbasi pada remaja diawali oleh rasa
penasaran dan keingintahuan yang kuat bagaimana melakukan masturbasi, mungkin
karena mendapatkan cerita dari rekan sebayanya atau mendapati temannya
melakukan masturbasi. Pada beberapa orang tertentu, rangsangan seksual ini sangat
berarti dan dapat menjadikan seseorang menjadi habitual masturbator. Masturbasi
pada usia remaja mesti mendapat parhatian yang bijaksana dari orang tua. Jika respon
orang tua terlalu negatif terhadap proses ini, maka kemungkinan kegiatan masturbasi
justru akan semakin menjadi-jadi pada remaja dan dapat bersifat psikotik/neurotik.
Masturbasi dapat menyebabkan konflik emosional bagi mereka yang melakukannya
karena rasa bersalah dan perasaan berdosa.
M. Rasyid (2007) mengatakan 50% remaja wanita melakukan masturbasi.
Penelitian pada masyarakat barat menemukan 95% laki-laki dan 70% wanita pernah
melakukan masturbasi dan ini sering terjadi pada masa awal pubertas. Penyebab lebih
rendahnya wanita bermasturbasi dibanding pria karena wanita biasanya lebih mudah
menyalurkan hasrat seksualnya secara psikis.
Menurut Kinsey di Amerika Serikat, menunjukkan hampir semua pria (> 90%)
dan tiga perempat dari semua wanita (70%) melakukan masturbasi. Di indonesia
sebuah survey yang dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia menunjukkan hasil
93% pria dan 56% wanita pada masa awal pubertas melakukan masturbasi
(Achmanto M, 2008).
Studi yang dilakukan oleh pilar PKBI Jawa Tengah pada tahun 2005
menunjukkan sebanyak 4,7% responden mempunyai sikap yang baik, 35,8%
responden mempunyai sikap sedang dan lebih dari setengah responden yaitu 58,4%
memiliki sikap yang kurang baik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sarwono
sikap remaja terhadap onani atau masturbasi 15% setuju, 3% cukup setuju dan 81,8%
cenderung kurang setuju sampai sangat tidak setuju. Selain itu, hasil studi kasus Pilar
3
PKBI tentang onani tahun 2007 pada 500 mahasiswa perguruan tinggi di Semarang
menunjukkan pula bahwa usia pertama kali mahasiswa melakukan onani yaitu pada
rentang usia 15-19 tahun (139 pria dan 50 wanita).
Seorang mahasiswa seminar menyelidiki situasi di beberapa gereja di Surabaya.
Hasilnya menunjukkan lebih 45% pria (umur 15-22 tahun) dan 22% wanita (umur 15-
22 tahun) pernah melakukan masturbasi, dan 38% pria dan 16% wanita
melakukannya secara rutin setiap minggu (dalam Fisher, 1994). Penelitian lain
menunjukkan pula bahwa sebanyak 48,22% remaja melakukan masturbasi, yakni
46,62% melakukan masturbasi antara 1 sampai 2 kali sebulan, dan 10,98%
melakukannya sebanyak 1 sampai 2 kali seminggu, atau kira-kira 4 sampai 8 kali
sebulan. Bahkan sebanyak kira-kira 1,35% melakukan masturbasi setiap hari
(Astaqauliyah, 2008).
Wijayanto (2006) yang melakukan penelitian pada mahasiswa di Yogyakarta
mengatakan diantara 1.600 responden yang berusia 17-23 tahun hanya 3 orang yang
mengaku sama sekali belum pernah melakukan kegiatan seks termasuk juga
masturbasi (dalam Atmadi, 2007).
Remaja yang suka melakukan masturbasi biasanya akan ketagihan dari segi
medis tidak benar bahwa masturbasi dapat menimbulkan kebutaan, kemandulan, atau
gangguan syaraf. Namun dari segi psikolog, bisa menimbulakan rasa tertekan dan
bersalah. Masturbasi yang dilakukan secara berlebihan atau menggunakan alat-alat
tertentu bisa berakibat lecet yang kemudian menyebabkan infeksi atau juga keadaan
infertil sementara (dimana produksi sperma semakin lama semakin berkurang karena
dipaksa terus-menerus dikeluarkan) (Kusmiran, 2011).
Sangatlah merugikan bagi remaja apabila energi yang ada terbuang percuma
melalui aktivitas masturbasi, padahal remaja sangat membutuhkannya mengingat
tingginya aktivitas belajar dan tuntutan jaman yang mengharuskan remaja menguasai
berbagai hal penting untuk masa depan (Astaqauliyah, 2008).
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah yaitu
“Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Tentang Dampak Masturbasi Bagi Kesehatan
Pada Remaja Laki-laki Kelas X di SMK Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan tentang dampak masturbasi bagi kesehatan pada remaja laki-laki
kelas X di SMK Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui tingkat pengetahuan tentang dampak fisik masturbasi bagi
kesehatan pada remaja laki-laki kelas X di SMK Negeri 2 Godean Sleman
Yogyakarta.
b. Diketahui tingkat pengetahuan tentang dampak psikologis masturbasi bagi
kesehatan pada remaja laki-laki kelas X di SMK Negeri 2 Godean Sleman
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam ilmu kebidanan
khususnya kesehatan reproduksi tentang masturbasi.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi remaja laki-laki
Menambah wawasan tentang masturbasi dan diharapkan para remaja bisa
hidup dengan prilaku seksual yang baik, sehat dan tidak menyimpang.
b. Bagi SMKN 2 Godean SlemanYogyakarta
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam memberikan
pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja laki-laki, serta bekerja sama
dengan pihak kesehatan dalam memberikan penyuluhan atau konseling
kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi khususnya masturbasi.
c. Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
mahasiswa maupun dosen dan dapat dijadikan sebagai wahana kepustakaan.
d. Bagi peneliti
Meningkatkan pengetahuan atau wawasan peneliti dan aplikasi terhadap
masalah-masalah yang ada dilapangan yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi khususnya masturbasi dan dapat memberikan kerangka pemikiran
pada penelitian yang akan datang, serta dapat dijadikan sebagai sumber
informasi bagi peneliti selanjutnya.
7
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian penelitian
N Nama dan judul Metode Hasil penelitian Persamaan dan
o Perbedaan
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24-25 Juli 2017 dengan responden
remaja laki-laki kelas X sebanyak 30 responden di SMK Negeri 2 Godean Sleman
Yogyakarta yang terletak di Jl. Jae Sumantoro, Kecamatan Godean, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta. Kecamatan Godean berada sekitar 10 km barat daya dari
Kabupaten Sleman.
SMK Negeri 2 Godean merupakan sekolah menengah kejuruan yang terdiri
dari 2 jurusan yaitu Jasa Boga dan Busana Butik. Fasilitas pendukung yang
dimiliki oleh SMK Negeri 2 Godean diantaranya Ruang Kepala Sekolah SMK
Negeri 2 Godean, 17 Ruang Kelas yang dilengkapi dengan komputer dan LCD
Proyektor, Ruang Perpustakaan, Ruang Praktik, Ruang Guru, Ruang TU, Ruang
BK, Musholah, Lapangan Olahraga, Kantin, serta Tempat parkir guru dan siswa.
Lokasi SMK Negeri 2 Godean cukup dekat dengan sumber informasi seperti
media massa, media elektronik, internet dan memiliki karakteristik masyarakat
yang bermacam-macam. Pengetahuan tentang dampak masturbasi belum pernah
diperoleh dari Bimbingan Konseling (BK) dan di SMK Negeri 2 Godean pernah
ada penyuluhan tentang kesehatan reproduksi tetapi bukan masturbasi.
2. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Siswa Kelas X Berdasarkan Umur
No Umur F Persentase (%)
1 13-15 13 43,3
2 16-19 17 56,7
Jumlah 30 100,0
Sumber: Data Primer Tahun 2017
41
42
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 16-19 tahun
sebanyak 17 orang (56,7%), berusia 13-15 tahun sebanyak 13 orang (43,3%).
3. Analisis Univariat
a. Tingkat pengetahuan tentang dampak masturbasi
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tentang Dampak Masturbasi Bagi Kesehatan Pada Remaja
Laki-Laki Kelas X Di SMK Negeri 2 Godean
Sleman Yogyakarta Tahun 2017
No Pengetahuan F Persentase (%)
1 Baik 9 30,0
2 Cukup 17 56,7
3 Kurang 4 13,3
Jumlah 30 100,0
Sumber: Data Primer Tahun 2017
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja laki-laki memiliki
pengetahuan kategori cukup sebanyak 17 siswa (56,7%).
B. Pembahasan
1. Tingkat Pengetahuan Tentang Dampak Masturbasi
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa secara keseluruhan tingkat
pengetahuan remaja laki-laki kelas X di SMK Negeri 2 Godean tentang dampak
masturbasi bagi kesehatan adalah kategori cukup sebanyak 17 orang (56,7%).
Pengetahuan remaja laki-laki yang cukup dikarenakan kurang memiliki rasa ingin
tahu, selain itu pengetahuan remaja laki-laki yang cukup tentang dampak masturasi
bagi kesehatan dipengaruhi oleh faktor usia remaja laki-laki yang sebagian besar
sudah pada masa remaja lanjut yaitu dengan usia 16-19 tahun sebanyak 17 orang
(56,7%). Secara umum siswa belum memiliki pengetahuan yang baik berkaitan
dengan pengetahuan remaja tentang dampak masturbasi atau onani, mereka hanya
mengetahui masturbasi atau onani dilakukan dengan mengeluarkan air mani oleh
tangan untuk mencapai orgasme atau kepuasan seksual. Menurut Budiman dan
Riyanto (2014) salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya sehingga pengetahuan yang di perolehnya semakin membaik.
hilangnya nilai-nilai moral yang dianut. Sebagian besar pria yang melakukan
masturbasi cenderung melakukannya lebih sering dibandingkan wanita. Penyebab
anak laki-laki lebih cenderung melakukan masturbasi antara lain nafsu laki-laki
yang gampang melonjak. Remaja laki-laki berfikir melakukan onani hanya untuk
memuaskan kepuasan seksual tanpa berfikir dampak dari onani. Dampak onani
atau masturbasi dari segi fisik yaitu masturbasi biasanya menyebabkan kelelahan
pada individu karena masturbasi pada umumnya dilakukan tergesa-gesa untuk
mencapai ejakulasi, penggunaan alat bantu secara berlebihan dan tidak tepat dapat
menimbulkan luka atau infeksi pada alat kelamin, masturbasi secara tidak tepat
dan tidak terkontrol dapat merusak selaput darah (keperawanan) pada wanita, dan
pada pria dapat merusak atau memutuskan jaringan darah di phallus yang dapat
mempengaruhi kekuatan ereksi yang semakin melemah, ejakulasi dini (Apriyani
2009). Sangatlah merugikan bagi remaja apabila energi yang ada terbuang
percuma melalui aktivitas masturbasi, padahal remaja sangat membutuhkannya
mengingat tingginya aktivitas belajar dan tuntutan jaman yang mengharuskan
remaja menguasai berbagai hal penting untuk masa depan (Astaqauliyah, 2008).
tabuh lagi, bahkan mereka tidak canggung atau merasa malu untuk menceritakan
hal tersebut kepada temannya, tetapi ada sebagian dari mereka yang memang
belum pernah melakukannya walaupun dipaksa oleh temannya untuk
mengakuinya, serta ada juga yang menutupi hal tersebut untuk tidak diceritakan
kepada siapapun. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 26
Januari 2017 kepada 10 siswa didapatkan hasil 8 siswa (80%) pernah melakukan
masturbasi atau onani sampai air mani keluar dan ada juga yang melakukan pada
saat mandi, sedangkan 2 siswa (25%) tidak pernah melakukan masturbasi atau
onani. Apabila masturbasi atau onani sering dilakukan oleh siswa dikhawatirkan
masturbasi akan menjadi kebiasaan mereka sehingga, akan timbul hal-hal yang
tidak diinginkan seperti perasaan bersalah dan berdosa.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan dalam melakukan penelitian ini adalah dalam menentukan sekolah
yang akan menjadi sampel. Hal itu disebabkan karena banyak sekolah yang
keberatan untuk dilakukan penelitian di sekolah tersebut dengan alasan privacy.
2. Pada proses penelitian dalam mengerjakan kuesioner ada beberapa siswa yang
duduk berdekatan dan bertanya pada temannya, sehingga mempengaruhi jawaban
kuesioner, untuk itu peneliti memberi teguran.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Godean dan
pembahasan diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan penelitian sebagai
berikut :
1. Tingkat pengetahuan remaja laki-laki tentang dampak masturbasi bagi
kesehatan dalam kategori cukup sebanyak 17 siswa (56,7%).
2. Tingkat pengetahuan remaja laki-laki tentang dampak fisik masturbasi bagi
kesehatan dalam kategori cukup sebanyak 15 siswa (50%).
3. Tingkat pengetahuan remaja laki-laki tentang dampak psikologis
masturbasi bagi kesehatan dalam kategori baik sebanyak 14 siswa (46,7%).
B. SARAN
1. Bagi Remaja Laki-laki
Remaja laki-laki hendaknya lebih aktif mencari informasi tentang kesehatan
reproduksi khususnya masturbasi dan menanamkan pada diri sendiri bahwa
masturbasi itu penting diketahui oleh remaja untuk mengetahui dampak
yang akan terjadi.
2. Bagi SMK N 2 Godean
SMK N 2 Godean terutama guru BK untuk melakukan sosialisasi seperti
melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya masturbasi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini hendaknya digunakan untuk menambah wawasan pembaca
perpustakaan serta sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
4. Bagi Peneliti
Peneliti yang akan datang hendaknya menyempurnakan hasil penelitian ini
dan melakukan penelitian dengan metode lain sehingga mendapat hasil yang
47
48
Petunjuk :
A. Data Responden
1. Nama (inisial) :
2. Umur :
3. Kelas :
4. Pendidikan terakhir :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan Tinggi
B. Tingkat Pengetahuan Responden
Jawaban
No Pertanyaan
Benar Salah
1 Masturbasi bisa menyebabkan
kelelahan
2 Perasaan bersalah pada diri
sendiri merupakan dampak
segi fisik dari masturbasi
3 Masturbasi dapat
mengakibatkan infeksi
4 Penggunaan alat bantu secara
berlebihan dapat menimbulkan
luka
5 Ejakulasi dini adalah dampak
negatif dari masturbasi secara
psikis
6 Masturbasi boleh dilakukan
pada usia 12 tahun keatas
7 Dengan melakukan masturbasi
dapat menyebabkan
perkembangan organ-organ
tubuh khususnya penis dan
buah zakar menjadi tidak
optimal
8 Masturbasi yang berlebihan
dapat menyebabkan sakit pada
tulang belakang (punggung)
9 Masturbasi yang dilakukan
secara teratur dapat
melemahkan jaringan-jaringan
otak yang mengakibatkan
melemahnya daya tangkap
otak
10 Sering melakukan masturbasi
dapat menurunkan kecerdasan
11 Dengan bermasturbasi
seseorang akan menjadi
mandul
12 Melakukan masturbasi dapat
menyebabkan kelecetan atau
rusaknya lapisan dan jaringan
lain dari organ kelamin
13 Masturbasi dapat merusak atau
memutuskan jaringan darah
yang dapat mempengaruhi
kekuatan ereksi
14 Dampak negatif dari
masturbasi secara psikis
merasa kebingungan
15 Melakukan masturbasi bisa
menimbulkan rasa bersalah
dan berdosa
16 Dengan sering melakukan
masturbasi maka akan menjadi
ketagihan
17 Fase akhir jika masturbasi
tidak ditangani dengan tepat
akan mengakibatkan impoten
18 Tidak bisa kontrol diri adalah
dampak masturbasi dari segi
psikologis
19 Melakukan masturbasi bisa
menyebabkan penyakit
kelamin
20 Masturbasi bahkan dapat
mengakibatkan kekacauan
mental serta kegilaan
21 Masturbasi bisa menyebabkan
penyakit menular seksual
22 Seseorang yang melakukan
masturbasi akan merasa malu
baik pada diri sendiri maupun
orang lain
23 Masturbasi bisa menyebabkan
luka, apabila luka tersebut
sudah infeksi maka akan sulit
untuk disembuhkan
24 Apabila masturbasi dilakukan
terlalu sering remaja akan
mengalami penurunan
konsentrasi secara drastis
25 Masturbasi biasanya disertai
dengan khayalan
26 Masturbasi bisa menyebabkan
konflik emosional di kemudian
hari
27 Dampak yang timbul apabila
kecanduan masturbasi dia akan
memencilkan diri
KUNCI JAWABAN KUESIONER
1. B 11. S 21.
B
2. S 12. 22.
B B
3. B 13. 23.
B B
4. B 14. 24.
B B
5. S 15. 25.
6. S B B
7. B
8. B 16. 26.
9. B B B
10. B 17. S 27.
B
18.
B
19.
B
20.
B