c. Afiksasi verba transitive (suffix -kan, suffix –i, suffix –i bermakna repetitive
Afiksasi verba transitive adalah proses morfologi dimana kata kerja yang
membutuhkan objek (verba transitive) diberikan afiksasi baik prefiks (awalan), sufiks
(akhiran) dan sirkumfiks (awalan juga akhiran).
Contoh : rungokake (dengarkan), daktekani (datangi), gebugi(pukuli)
Contoh konstruksi:
Suffix –kan:
tolong dengarkan curhatku
tulung rungokake curhatku
tolong dengarkan curhatku “tulung rungokake curhatku”
suffix –i:
sudah banyak tempat yang aku datangi
wis akeh panggon sing aku daktekani
sudah banyak tempat yang aku datangi “wis akeh panggon sing aku daktekani”
suffix –i makna repetitive:
Pukuli kasur yang di jemur itu
gebugi paturon sing nang jemur kuwi
pukuli kasur yang di jemur itu “gebugi paturon sing nang jemur kuwi”
d. Perbandingan suffix –i dan –kan
Perbandingan sufiks –i dan –kan adalah proses memadankan atau membandingkan
kata yang diberi sufiks –i dengan kata yang diberi sufiks –kan, apakah keduanya lazim
atau masih memiliki konteks yang sama apabila dipadankan.
Contoh: datangi -> datangkan
Suffix –i:
Dia datangi rumah saya sekarang
dheweke tekani omah aku saiki
dia datangi rumah saya sekarang “dheweke tekani omah aku saiki”
suffix –kan:
tolong datangkan narasumber terkenal
tulung tekakne narasumber kenal
tolong datangkan narasumber terkenal “tulung tekakne narasumber kenal”
Ket: Saat sufiks –i dan –kan dibandingkan memiliki konteks yang berbeda, sufiks –i
lebih mengarah kepada subjek dan sufiks-kan lebih mengarah pada kalimat suruhan.
Sehingga makna yang ditimbulkan dari keduanya berbeda.