Anda di halaman 1dari 10

Linguistik Umum

Geofrey Leech

Disusun Oleh:

Istiqomah Husnun Afifah

I1B118039

Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Jambi

2018
1. Biografi Geofrey Leech
Geoff Leech lahir di Gloucester inggris pada 16 januari 1936. Beliau adalah
ahli linguistik bahasa Inggris. Bidang kajian utamanya adalah tata bahasa,
linguistik korpus, stilistika, pragmatika, dan semantika.
Ia dikenal sebagai salah seorang pengembang subdisiplin pragmatika pada
dasawarsa 1970-an dan 1980-an. Karya utamanya pada bidang ini
adalah Principles of Pragmatics (1983) yang melahirkan enam prinsip
kesantunan (principle of politeness) dalam berbahasa. Ia belajar di Universitas
College London untuk gelar BA, MA, dan PhD, dan mengajar di sana sebagai
dosen. Dia datang ke Lancaster pada tahun 1969 sebagai salah satu spesialis
bahasa pertama di Departemen Bahasa Inggris, dan pada tahun 1974 ia menjadi
Kepala Departemen Linguistik yang baru, dan Profesor pertamanya. Geoffrey
Leech adalah Profesor Linguistik dan Bahasa Inggris Modern di Lancaster
University dari 1974 hingga 2002. Ia kemudian menjadi Profesor Riset dalam
Linguistik Inggris. Leech telah menjadi Profesor Emeritus di Departemen Linguistik
dan Bahasa Inggris, Universitas Lancaster, sejak 2002. Dia memainkan peran
penting dalam hampir semua perkembangan di departemen ketika tumbuh menjadi
salah satu pusat utama linguistik. Pada tahun 1996 ia mengambil pensiun dini,
tetapi ia melanjutkan sebagai Profesor Penelitian, dan ia tetap aktif dalam
penelitian, tugas departemen seperti pengawasan dan pemeriksaan PhD,
berbicara kepada siswa, dan kontak dengan banyak pengunjung yang datang dari
seluruh dunia untuk melihat dia. Dia adalah Fellow dari Akademi Inggris,
dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Lund dan Charles University, dan
memiliki banyak penghargaan lainnya.
Geoff memberikan kontribusi besar untuk bidang-bidang seperti stylistics,
(A Linguistic Guide to English Poetry [1969] dan, dengan Mick Short, Style in
Fiction [1981]), dan semantik dan pragmatik (Principles of Pragmatics [1983] tetap
menjadi teks kunci dalam lapangan, dan buku barunya, The Pragmatics of
Politeness, muncul minggu lalu). Dia juga berkontribusi pada dua tata bahasa
utama deskriptif bahasa Inggris, dan banyak grammar yang lebih singkat dan lebih
mudah diakses untuk siswa dan guru. Dia barangkali paling dikenal sekarang
sebagai salah satu pendiri bidang linguistik korpus, konstruksi dan studi kumpulan
besar bahasa yang terkomputerisasi. Bidang ini sekarang menjadi salah satu
pendekatan utama untuk banyak masalah ilmu linguistik dan sosial.
Kolega, siswa, dan kolaborator ingat Geoff sebagai pendukung dan
pendukung yang luar biasa; dia membantu meluncurkan banyak karir. Dia luar
biasa dalam kesederhanaannya (topik yang dia pertimbangkan dalam studinya
tentang pragmatik), terutama untuk seseorang yang begitu terkenal di bidangnya.
Tetapi dia juga memiliki kepercayaan diri untuk mengejar proyek jangka panjang
yang besar hingga seluruh bidang bisa melihat nilainya. Dan dia bisa sangat marah
jika dia berpikir ketidakadilan sedang dilakukan.
Di luar dunia akademis, Geoff dan istrinya Fanny memiliki lingkaran
pertemanan yang luas di Kirkby Lonsdale, sejak pindah ke sana tiga puluh tahun
yang lalu. Geoff adalah seorang pianis dan organis berbakat, dan sangat aktif
dalam pembuatan musik di gereja-gereja lokal.
geofrey leech meninggal di Lancaster inggris pada 19 agustus 2014 pada
usia 78 tahun.

2. Geofrey leech dan pragmatik


Geofrey leech merupakan salah satu tokoh linguistic dunia. Ia salah satu tokoh
yang juga andil dalam perkembangan ilmu linguistic seperti pragmatic dan semantik.
Pragmatic menurut Geofrey Leech adalah ilmu tentang maksud dalam hubungannya
dengan situasi-situasi tuturan (speech situation). Proses tindak tutur ditentukan oleh
konteks yang menyertai sebuah tuturan tersebut.Dalam hal ini Leech menyebutnya
dengan aspek-aspek situasi tutur, antara lain :
o pertama, yang menyapa (penyapa) dan yang disapa (pesapa)
o kedua, konteks sebuah tuturan
o ketiga, tujuan sebuah tuturan
o keempat, tuturan sebagai bentuk tindakan atau kegiatan tindak tutur
(speech act)
o kelima, tuturan sebagai hasil tindak verbal.
3. Teori Prinsip Kesantunan menurut Geoffrey Leech
Kesantunan berbahasa terdapat sejumlah linguis berpendapat, terutama
terkait dengan skala kesantunan berbahasa, misalnya Leech, Brown-Levinson.
Kesantunan Berbahasa Menurut Leech (1) cost-benefit scale (skala ini mengacu
pada besar kecilnya kerugian dan keuntungan yang diakibatkan oleh sebuah
tindak tutur. Semakin merugikan dampak tuturan itu bagi penutur, tuturan itu
dianggap semakin santun. Begitu pula sebaliknya), (2) optionality scale (skala ini
mengacu pada banyak sedikitnya alternatif pilihan yang disampaikan penutur), (3)
indirectness scale (skala ini mengacu pada langsung atau tidaknya suatu maksud
dikemukakan. Tuturan dianggap sopan bila disampaikan tidak secara langsung),
(4) authority scale (skala ini mengacu pada hubungan status sosial antara penutur
dan petutur), dan (5) social distance scale (skala ini mengacu pada hubungan
sosial antara penutur dan penutur yang terlibat dalam pertuturan (Leech, 1993:
123-125).
Maksim merupakan kaidah kebahasaan di dalam interaksi lingual; kaidah-
kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interpretasi-
interpretasinya terhadap tindakan dan ucapan lawan tuturnya. Selain itu maksim
juga disebut sebagai bentuk pragmatik berdasarkan prinsip kerja sama dan prinsip
kesopanan. Maksim-maksim tersebut menganjurkan agar kita mengungkapkan
keyakinankeyakinan dengan sopan dan menghindari ujaran yang tidak sopan.
Berbahasa yang baik tentunya harus mengikuti aturan-aturan yang ada.Hal
tersebut supaya setiap tuturan yang diutarakan dapat menghasilkan bahasa yang
santun. Leech menyatakan bahwa ”Seseorang dapat dikatakan sudah memiliki
kesantunan berbahasa jika sudah dapat memenuhi prinsip-prinsip kesantunan
yang dijabarkan menjadi maksim (ketentuan/ajaran). Dalam prinsip kesantunan
Leech terdiri dari tujuh maksim yaitu:

1. Maksim Kearifan (Tact Maxim)


o Buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin.
o Buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin.
Maksud dari maksim diatas yaitu selalu mengurangi keuntungan dirinya
sendiri dan memaksimalkan keuntungan pihak lain dalam kegiatan bertutur.
Contohnya:
Ibu : “Ayo dimakan bakminya! Di dalam masih banyak, kok.”
Rekan Ibu : “ Wah, segar sekali. Siapa yang memasak ini, Bu?”

Informasi Indeksal:
o Dituturkan oleh seorang ibu kepada teman dekatnya pada saat ia
berkunjung ke rumahnya.
o Tuturan yang disampaikan dengan maksud agar sang tamu merasa
bebas dan dengan senang hati menikmati hidangan yang disajikan
tanpa ada perasaan tidak enak sekalipun.

2. Maksim Kedermawanan (Generosity Maxim)


o Buatlah keuntungan diri sendiri sekecil mungkin.
o Buatlah kerugian diri sendiri sebesar mungkin.
Maksud dari maksim diatas yaitu agar peserta tutur dapat menghormati
orang lain. Contohnya:
Kakak : “Dik, Indosiar filmnya bagus loh, sekarang!”
Adik : “Sebentar, Mas. Saya hidupkan dulu saluran listriknya”

Informasi Indeksal:
o Dituturkan oleh seorang kakak kepada adiknya pada sebuah keluarga,
mereka sedang berbincang tentang acara tertentu pada sebuah saluran
televisi swasta.
o Tuturan yang disampaikan yaitu si adik menghormati kakaknya dengan
langsung menyalakan saluran listrik.

3. Maksim Pujian (Approbation Maxim)


o Kecamlah orang lain sesedikit mungkin.
o Pujilah orang lain sebanyak mungkin.

Maksud dari maksim diatas adalah agar para peserta pertuturan tidak
saling mengejek, saling mencaci, atau saling merendahkan pihak yang lain.
Contohnya, tuturan Andi saat mendengar Susi yang dapat berbahasa Jepang dan
Inggris. “Susi memang tak hanya pandai berbahasa Inggris tetapi juga pandai
berbahasa Jepang.” Dari tuturan diatas sangat jelas bahwa Andi memberikan
pujian kepada Susi yang dapat berbahasa Inggris dan berbahasa Jepang.

4. Maksim Kerendahan Hati (Modesty Maxim)


o Pujilah diri sendiri sesedikit mungkin.
o Kecamlah diri sendiri sebanyak mungkin.

Maksud dari maksim diatas yaitu agar para peserta pertuturan dapat bersikap
rendah hati dengan cara mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri.
Contohnya: “Kapan-kapan main Pak ke rumah saya, tetapi rumah saya jelak
seperti gubuk” Dari tuturan tersebut dijelaskan bahwa dia mempunyai rumah yang
dengan kesederhanaan dan kerendahan hati banyak digunakan sebagai
parameter penilaian kesantunan seseorang.

5. Maksim Kesepakatan (Agreement Maxim)


o Usahakan ketaksepakatan antara diri dan lain terjadi sedikit mungkin.
o Usahakan kesepakatan antara diri dan lain terjadi sebanyak mungkin.

Maksud dari maksim diatas yaitu agar para peserta tutur dapat saling
membina kecocokan atau kesepakatan di dalam kegiatan bertutur.
Contohnya:
Hani : “Nanti malam kita makan bersama ya, Tar!”
Tary : “Boleh. Saya tunggu di Bambu Resto ya.”
Dari tuturan diatas bahwa antara Hani dan Tary terjadi kesepakatan untuk
makan bersama nanti malam.

6. Maksim Simpati (Sympathy Maxim)


o Kurangilah rasa antipati antara diri dengan lain sekecil mungkin.
o Tingkatkan rasa simpati sebanyak-banyaknya antara diri dan lain.
Maksud dari maksim diatas yaitu agar para peserta tutur dapat
memaksimalkan sikap simpati antara pihak yang satu dengan pihak lainnya
Contohnya: Ani : “Sus, nenekku meninggal.”
Susi : “Innalillahiwainnailaihi rojiun. Ikut berduka cita.”
Dari tuturan merupakan ucapan simpati dari penutur kepada salah satu
temannya yang gagal ujian.

7. Maksim Pertimbangan (Consideration Maxim)


o Minimalkan rasa tidak senang penutur.
o Maksimalkan rasa senang penutur.

Maksud dari maksim diatas yaitu untuk mempertimbangkan perasaan


penutur, jangan sampai ia merasa lebih tidak senang dalam suasana yang tidak
menyenangkan. “Selamat atas kemenangan Anda pada lomba yang diikuti oleh
artis-artis yang hebat-hebat itu.”
Tuturan diatas terdengar lebih santun dari pada hanya “Selamat atas
kemenangan anda”.
Kesantunan merupakan prilaku yang diaplikasikan dengan cara yang baik
atau beretika. Apa yang di anggap santun oleh suatu kultur mungkin tidak demikian
dengan kultur yang lain.

Geoffrey leech juga tidak hanya mempunyai ketertarikan pada bidang


pragmatik saja tetapi juga semantic, tata bahasa inggris (grammar), stilistika, dan
linguistik korpus.
4. Buku-buku dan penelitian Geoffrey Leech
1. G. N. Leech (1966), English in Advertising, London: Longman, pp.xiv + 240
2. G. N. Leech (1969), A Linguistic Guide to English Poetry, London: Longman,
pp.xiv +2402
3. G. N.Leech (1969), Towards a Semantic Description of English, London:
Longman pp.xiv + 277
4. G. N. Leech (1971), Meaning and the English Verb, London: Longman, pp.xiv
+ 132 (2nd and 3rd editions: 1987, 2004)
5. R. Quirk, S. Greenbaum, G. Leech and J. Svartvik (1972), A Grammar of
Contemporary English, London: Longman, pp.xii + 1120
6. G. Leech (1974), Semantics, London: Penguin, pp.xii + 386 (2nd edition, entitled
Semantics: the Study of Meaning, 1981)
7. G. Leech and J. Svartvik (1975), A Communicative Grammar of English,
London: Longman, pp.324 (2nd and 3rd editions: 1994, 2002)
8. G. Leech (1980), Explorations in Semantics and Pragmatics, Amsterdam:
Benjamins, pp.viii + 133
9. S. Greenbaum, G. Leech and J Svartvik (eds.) (1980), Studies in English
Linguistics: for Randolph Quirk, London: Longman, pp.xvi + 304
10. G. N. Leech and M. H. Short (1981), Style in Fiction: A Linguistic Introduction
to English Fictional Prose, London: Longman, pp. xiv + 402 (2nd edition, 2007)
11. G. Leech, M. Deuchar and R. Hoogenraad (1982), English Grammar for
Today: a New Introduction, London: Macmillan, pp.xvi + 224 (2nd edition,
2006)
12. G. Leech, (1983), Principles of Pragmatics, London: Longman, pp.xiv + 250
13. R. Quirk, S. Greenbaum, G. Leech and J. Svartvik (1985), A Comprehensive
Grammar of the English Language, London: Longman pp. xii + 1779
14. G. Leech and C. N. Candlin (eds.) (1986), Computers in English Language
Teaching and Research, London: Longman, pp. xviii + 230
15. R. Garside, G. Leech and G. Sampson (eds.) (1987), The Computational
Analysis of English: A Corpus-based Approach, London: Longman, pp. viii +
196
16. G. Leech (in association with R. Ivanič and B. Cruickshank) (1989), An A-Z of
English Grammar and Usage, Arnold / Nelson / Longman , pp. xviii + 575
17. G. Leech (1992), Introducing English Grammar, London: Penguin, pp.124.
18. E. Black, R. Garside and G. Leech (eds.) (1993), Statistically-driven Computer
Grammars of English: the IBM/Lancaster Approach, Amsterdam: Rodopi,
pp.248.
19. G. Leech, G. Myers and J. Thomas (eds.) (1995), Spoken English on Computer:
Transcription, Mark-up and Application. London: Longman, pp.xii + 2603
20. R. Garside, G. Leech and A.McEnery (eds.) (1997), Corpus Annotation:
Linguistic Information from Computer Text Corpora, London: Longman, pp.x +
281
21. D. Biber, S. Johansson, G. Leech, S. Conrad and E. Finegan (1999), Longman
Grammar of Spoken and Written English, London: Longman, pp.xxviii+1204
22. G. Leech, P. Rayson and A. Wilson (2001), Word Frequencies in Written and
Spoken English, London: Longman, pp.xvi+304
23. G. Leech, B. Cruickshank and R. Ivanič (2001), An A-Z of English Grammar
and Usage, London: Longman, pp.16+636 [A revised version of A16 above, but
with B. Cruickshank and R. Ivanič as full co-authors.]
24. D. Biber, S. Conrad and G. Leech (2002), Longman Student Grammar of
Spoken and Written English. London: Longman, pp.viii+487
25. S. Conrad, D. Biber and G. Leech (2002), Longman Student Grammar of
Spoken and Written English: Workbook. London: Longman, pp.140
26. G. Leech (2006), A Glossary of English Grammar. Edinburgh: Edinburgh
University Press, pp.vi+133.
27. J. Svartvik and G. Leech (2006) English – One Tongue, Many Voices.
Basingstoke: Palgrave Macmillan, pp. xvi+287.
5. Sumber Referensi

1. Jurnal: analisis kesantunan berbahasa menurut Leech pada tuturan berbahasa


arab guru pondok pesantren Ibnul Qoyyim Putra Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 (kajian Pragmatik). Oleh: Yeni Lailatul Wahidah, dan Hendriana
Wijaya
2. Geoffrey Neil Leech, Curriculum Vitae (August 2007).
3. Principle of Pragmatics – Geoffrey Leech

4. Semantic – Geoffrey Leech

5. http://www.ello.uos.de/field.php/Pragmatics/PeopleGeoffreyLeech

6. http://wp.lancs.ac.uk/geoffreyleech/

Anda mungkin juga menyukai